1
SELASA 28 MEI 2013 NO.0126 | TAHUN II Koran Madura
SELASA
Harga Eceran Rp 2500,- Langganan Rp 50.000,-
28 MEI 2013
g PAMANGGHI
Isteri
Oleh : Miqdad Husein
Kolumnis, tinggal di Jakarta
JAKARTA-Komisi V DPR menyetujui program percepatan pembangunan di Madura yang diajukan Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Adapun alokasi anggaran dari BA 999 untuk Program Percepatan Pembangunan Madura sesuai dengan Surat Menteri Keuangan Nomor S-216/MK.02/2013, tertanggal 18 Maret 3013, sebesar Rp 572,68 miliar.
sebesar Rp 41,3 miliar, Program Penyelenggaraan Jalan sebesar Rp 230 miliar, dan Program Pengelolaan Sumber Daya Air sebesar Rp 301,3 miliar,” kata Wakil Ketua Komisi V DPR RI Muhidin M Said usai membacakan kesimpulan rapat Komisi V dengan Kementerian PU, Kementerian Perhubungan, dan Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) di Jakarta Senin (27/5).
Sementara menurut Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, ada beberapa program atau kegiatan pelaksanaan Direktif Presiden yang masih menjadi tugas Kementerian PU yang sampai
saat ini masih dialokasikan di BA 999 TERKAIT dengan lokasi anggaran sebesar Rp 772, 68 Halaman 12 miliar. “Hal itu untuk dukungan percepatan pembangunan Madura sebesar Rp 572,68 miliar dan pengembangan peternakan Provinsi NTT dan Papua Barat sebesar Rp 200,00 miliar,” katanya dalam rapat kerja dengan DPR. (gam/cea)
BERITA
DJOKO KIRMANTO. Dana Rp 527 milyar rupiah dibagi kedalam beberapa bagian dan ditangani oleh instansi-instansi terkait, di antaranya Ditjen Bina Marga, Ditjen Cipta Karya, Ditjen Sumber Daya Air
“Rinciannya, Program Pembinaan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman
Status Bos PKS Ditentukan Pasca Luthfi JAKARTA- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menggali peran Ketua Dewan Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hilmi Aminuddin dalam dugaan tindak pidana pencucian uang pada kasus suap pengurusan kuota impor daging sapi di Kementan, yang telah menjerat Ahmad Fathanah dan mantan Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq. Ketua KPK, Abraham Samad bahkan menegaskan kalau nasib Hilmi, akan ditentukan dalam ekspose yang akan digelar pihaknya. “Semua ditelusuri dan pada akhirnya kita akan mengambil kesimpulan tentang posisi Ustaz Hilmi,” ujar Ketua KPK, Abraham Samad di kantornya, Jakarta, Senin (27/5). KPK sendiri sudah tiga kali memeriksa Ketua Majelis Syuro PKS ini. Namun status Hilmi saat ini masih sebagai saksi terkait kasus suap impor daging dengan tersangka Luthfi Hasan Ishaaq. “Semua ditelusuri dan pada akhirnya kita akan mengambil kesimpulan tentang posisi Ustad Hilmi,” kata dia. Ketika disinggung lebih rinci,
dugaan keterlibatan Hilmi, Abraham belum mau menjelaskannya saat ini. Termasuk soal rekaman hasil sadapan, antara Ahmad Fathanah dengan putra Hilmi, Ridwa Hakim. “Yang pasti, setelah berkas pemeriksaan Luthfi dan Fathanah selesai, biar kami akan melakukan ekspos untuk menentukan langkah selanjutnya,” jelas dia. Menurut Abraham, KPK masih fokus merampungkan berkas Fathanah dan Luhtfi, dua tersangka kasus ini. “Sampai hari ini belum ada keputusan dari pimpinan dan satgas kasus suap daging impor ini, setelah berkas pemeriksaan Luthfi dan Fathanah selesai. Kita akan melakukan ekspose untuk menentukan langkah selanjutnya,” tambahnya Bantah Sementara itu, usai diperiksa KPK, Hilmi membantah pernah menerima uang dari Fathanah. “Tidak ada,” kata Hilmi, yang anaknya Ridwan Hakim juga menjadi saksi dan dicegah KPK keluar negeri. Menurutnya ia tidak ditanya soal Fathanah, namun ia mengaku diperiksa terkait harta miliknya yang diduga juga berkaitan dengan Luthfi. “Tidak (ditanya) soal dana, hanya penjualan rumah dari saya tapi itu sudah lama. Di Cipanas tahun 2006, itu sudah lama sekali,” terangnya. (gam/abd/cea)
ant/Imran
HILMI KEMBALI DIPERIKSA. Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hilmi Aminuddin (tengah) menjawab sejumlah pertanyaan wartawan seusai menjalani pemeriksaan di KPK, Jakarta, Senin (27/5). Hilmi diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan perkara dugaan korupsi dan pencucian uang kuota impor daging sapi Kementerian Pertanian.
JELANG PEMILIHAN GUBERNUR JATIM
Said Ziarah ke Makam Mbah Kholil Disambut Fuad Amin BANGKALAN Dekatnya pemilu gubernur yang akan dilaksanakan bulan Agustus mendatang, membuat segenap kalangan partai sowan ke sejumlah tokoh di Bangkalan. Salah satunya, ketua DPD PDI Perjuangan Sirmadji beserta rombongan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur Said Abdullah mengunjungi RKH Fuad Amin, kemarin (27/5). Selain itu, mereka melakukan ziarah ke makam ulama karismatik Syaichona Moh Kholil di Martajasah Bangkalan. Dalam kunjungannya, mereka disambut baik oleh segenap to-
koh Bangkalan. Termasuk pengasuh pondok pesantren Syaichona Kholil, KH Fahrillah Aschal. Dalam kunjungan tersebut, rombongan berdoa bersama seraya membacakan ayat suci Al-Qur’an dan melakukan tumpengan. “Kedatangan kita disambut baik oleh juru kunci makam Syaikhona Kholil, yakni kiai Fuad Amin dan Ketua PCNU Bangkalan Ra Fachri,” kata Said Abdullah Cawagub yang digandengkan dengan Bambang DH, kemarin (27/05). Dengan sambutan tersebut, Said menilai merupakan pertanda, bahwa kedatangannya dit-
erima dengan baik di Bangkalan. Menurutnya, hal tersebut men-
jadi kebanggaan bagi dirinya, saat berkunjung ke Bangkalan.
”Mudah-mudahan ini menjadi pertanda baik bagi masyarakat Madura dan Tapal Kuda bahwa keberadaan saya diterima di kalangan para Kiai,” ucapnya. Said mengaku akan terus melakukan takziah terhadap masyarakat. Khususnya tokoh masyarakat dan para kiai kampung yang ada di Madura, sampai menjelang pelaksanaan Pilgub Agustus mendatang. ”Mudah-mudahan Kiai Fuad bersama kami (Bambang-Said) dalam pemenangan pilgub mendatang,” harapnya. Sementara itu, Fuad Amin, yang tak lain merupakan cicit Mbah Kholil merasa senang atas kunjungan Cawagub tersebut. Sebab, dirinya mengenal sosok Said Abdullah sejak lama. (ori/rah)
Seorang kawan di Jakarta punya pengalaman menarik terkait sikap dan perilaku karyawan di kantornya. Setiap gajian katanya, banyak temannya tak langsung pulang. Ada yang bermain judi antar teman, ada yang ngelayap tak karuan, sebagian lagi ke tempat-tempat hiburan. Kadang lanjutnya, gaji mereka habis hari itu. Lalu untuk mengelabui istrinya, kantong baju atau celana disobek sambil berlagak sedih seakan kecopetan. Hari-hari berikutnya, untuk memenuhi kebutuhan keluarga mulai berbagai strategi penyimpangan dilakukan. Kantor paparnya, mengalami banyak inefisiensi. “Manipulasi, korupsi, penyalahgunaan jabatan mudah terjadi,” katanya. Para pimpinan yang berpikir jernih mencoba mencari terobosan mengurangi kemudlaratan luar biasa itu. Berbagai cara ditempuh, segala kiat diterapkan. Dan yang menarik, paling ampuh justru melalui pendekatan dan cara sederhana yaitu kantor menerapkan pengelolaan pemberian gaji melalui transfer ke rekening, yang “dipaksa” diketahui para istri. Beberapa karyawan sedikit ditekan membuat rekening atas nama dirinya, namun dipegang sang istri. Hasilnya? Ternyata luar Istri yang sudah biasa. Tak ada tahu gaji riil lagi karyawan suaminya, tentu bermalam di berpikir jika kantor saat gasekali waktu jian untuk bersang suami main kartu. Mumembawa lai berkurang pulang uang karyawan pergi dalam jumlah tanpa tujuan. besar Dan ini yang menarik, tingkat penyalahgunaan berkurang drastis. Karyawanpun saat menerima gaji tak lagi jadi mainan bendahara kantor, melalui pengurangan uang receh. Sangat sederhana dari segi teknis. Namun efek perubahan pengelolaan keuangan itu sebenarnya merupakan langkah moral ganda. Pertama, bagi karyawan bersangkutan tak lagi berlaku bodoh, menghamburkan uang tanpa tujuan jelas. Uang langsung masuk ke rekening sepengetahuan istri hingga perlu ada alasan jelas bila akan dipergunakan. Ada mekanisme kontrol melekat dalam keuangan keluarga antara suami dan istri. Kedua, istri jika mengetahui “kekuatan riil” gaji suami potensial lebih cermat mengelola keuangan keluarga –kecuali tentu saja istri yang suka nongkrong di mall. Istri yang sudah tahu gaji riil suaminya, tentu berpikir jika sekali waktu sang suami membawa pulang uang dalam jumlah besar. Jauh melebihi gaji normal. Lagi-lagi di sini paling tidak ada rem. Bahwa rem itu pakem atau kurang, lain soal. Lagi-lagi tergantung moralitas istri. Ini tentu hanya contoh sederhana. Pada tingkat serius sistem pengelolaan keuangan seperti ditegaskan bos Microsoft Bill Gates sangat besar pengaruhnya pada efisiensi, efektivitas dan potensi penyalahgunaan. Lalu ketika ditanya, apa kunci riilnya? Bill Gates memperlihatkan sebuah kartu, yang bisa digunakan untuk membayar apa saja, di tempat-tempat yang di sana – tentu saja- sudah dibangun sistem yang baik. Semua terkontrol dan termonitor. Keuangan suami yang transparan, diketahui istri misalnya, potensial mengurangi manipulasi, baik di internal keluarga maupun kantor. Tentu istri yang jauh dari prinsip besar pasak dari pada tiang. =
Sakit Isteri Matrawi betul-betul pusing menghadapi anaknya yang tidak mau disunnat. “Nak, tidak apa-apa, sakitnya tidak seberapa. Masih lebih sakit ketika Ibu melahirkanmu” katanya pada anaknya. Mendengar ini Matrawi protes “Jangan percaya nak, masih lebih sakit disunnat dari padai melahirkan”... “Kamu ini Mas, enak saja, melahirkan itu sakit sekali”, isteri Matrawi Berang. “Hmm, masih lebih sakit sunnat. Buktinya, gak ada orang yang mau disunnat sampe dua kali.. tapi kalo perempuan, banyak yang melahirkan sampe lima kali”.. “Kurang ajar” Seru isteri Matrawi sembari menyambar kursi didekatnya.
Cak Munali