e Paper Koran Madura 30 Januari 2015

Page 1

JUMAT

KORAN MADURA

1

JUMAT 30 JANUARI 2015 |0328-6770024 No. 0536 | TAHUN IV koranmadura@gmail.com

30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV ECERAN Rp 3.500 LANGGANAN Rp 70.000

ant/noveradika

KPK YOU ARE NOT ALONE. Massa aksi yang tergabung dalam #RakyatNggakJelas melakukan aksi di Perempatan Tugu, Yogyakarta, Kamis (29/1). Dalam aksinya mereka memakai kaos bertuliskan “KPK You Are Not Alone”.Mereka menuntut Presiden tegas dalam menyikapi kisruh antara KPK-Polri.

Hari ini KPK Periksa BG Pengacara: Tunggu Proses Praperadilan JAKARTA-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap Komisaris Jenderal Pol Budi Gunawan pada hari ini, Jumat (30/1). Budi akan diperiksa dalam kapasitasnya sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait transaksi mencurigakan atau tidak wajar. “Benar, tersangka BG akan diperiksa sebagai tersangka,” kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha saat dikonfirmasi, Kamis (29/1). Namun apakah Budi akan hadir atau

tidak, Priharsa tidak bisa memastikan. KPK berharap Budi dapat memenuhi panggilan pada Jumat keramat tersebut. Dari informasi yang dihimpun, surat pemanggilan pemeriksaan Budi sudah dilayangkan KPK sejak beberapa hari lalu. Tepatnya pada Senin 26 Januari 2015. “KPK mengharapkan BG kooperatif untuk bisa memenuhi panggilan ini besok,” katanya. Mengacu pada UU KPK, penyidik memiliki hak untuk menahan seseorang yang diperiksa dalam kapasitasnya sebagai tersangka. Tapi, dengan catatan berkas pemeriksaan BG sudah diatas 50 persen. KPK sendiri punya tradisi “Jumat Keramat”. Sejumlah tersangka seringkali mengalami proses penahanan di waktu itu. Lalu apakah KPK berani melakukan penahanan terhadap Komjen BG? “Saya belum dapat informasinya dari penyidik,”

terangnya. Deputi Pencegahan KPK, Johan Budi SP punya jawaban lain. “Belum ada penahanan,” kata Johan. Seperti diketahui, KPK menetapkan Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan penerimaan hadiah atau janji terkait transaksi mencurigakan atau tidak wajar. Dia disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau huruf b, Pasal 5 ayat 2, Pasal 11 atau Pasal 12 B Undang-Undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) juncto Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHPidana. Namun, kubu Komjen Budi nampaknya enggan memenuhi panggilan pemeriksaan KPK. Hal itu diungkapkan oleh kuasa hukum Komjen Budi, Razman Arif Nasution. Sebab menurut dia, kliennya akan me-

nunggu proses praperadilan selesai baru mau memenuhi panggilan pemeriksaan di lembaga antikorupsi itu. “Sepertinya belum lah. Lagian kan masih ada praperadilan. Idealnya selesai dulu putusannya, kalau kita bicara hukum ideal ya,” kata Razman saat dihubungi melalui telepon seluler, Kamis (29/1). Razman mengatakan belum mengetahui apakah surat panggilan kliennya sudah sampai. Dia mengaku harus menanyakan langsung hal itu. “Akan saya lacak dulu. Ini saya segera meluncur ke kediamannya,” ujar Razman. Priharsa berharap Budi Gunawan mau memenuhi panggilan dan tidak mengikuti jejak saksi-saksi yang mangkir. “KPK mengharapkan yang bersangkutan bisa hadir memenuhi panggilan,” ujarnya. Sebelumnya, tiga saksi kasus Komjen Budi mangkir. Mereka adalah Widyaiswara Madya Sespim Polri sekaligus mantan Kapolda Bangka Belitung, Brigjen Budi Hartono Untung, anggota Polres Bogor Brigadir Polisi Triyono, dan seorang pihak swasta bernama Liliek Hartati. “Mereka tidak hadir dan tanpa memberikan keterangan,” ujarnya.=GAM/ABD


2

KORAN MADURA

PAMANGGI

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

Titik Kulminasi Oleh : Abrari Alzael

Budayawan Muda Madura

Bagaimana caranya memahami bahasa kekuasaan ketika logika ditabrak dari berbagai penjuru. Jurnalis telah membuat narasi investigatif tentang perseteruan banyak hal yang membelit para punggawa. Para pakar telah mendedahkan ketidaklaziman penerbangan agar koordinat diganti supaya kekuasaan terhindari bahaya laten tidak menggerogoti atmosfer para perwira. Kini tinggal dewa yang harus berjelaga dan kembali membangunkan kesadaran seperti yang disirahkan Gus Dur; bahkan malaikat pun yang pimpin negeri ini, tak akan sanggup, sebuah sartire yang muncul ketika ia masih ada sebagai sesuatu yang hidup. Kini, Indonesia sebagai bangsa, serasa tidak mendapat dum-duman rasa malu. Para ksatria bertarung, melampaui garis orbitnya masing-masing. Padahal dalam gugusan bima sakti di bumi antariksa, benturan antarrrrplanet merupakan sebuah goro-goro atas tidak adanya keseimbangan alam. Ia terjadi saat ini, di republik yang diagungkan karena negeri gemah ripah loh jinawi. Tetapi benarkah begitu, apabila dalam setiap sudut ksatria telah mengubah dirinya menjadi dasamuka yang bertahta di aras trias koruptika? Para durja sesungguhnya tidak seluruhnya awam soal bagaimana politika menggelembung dan pecah saat udara di dalamnya terlalu berat melebihi kekuataan massa. Archimedes itu rumus dalam matematika tentang benda yang berkait dengan sesuatu yang lain dan tetap menciptakan keseimbangan. Manakala keseimbangan raib dari tempatnya, Tak ada yang bisa orang-orang berlarian menuju menjadi Fir’un di satu tempat yang gelap; runnegeri ini kecuali ning to stupid. ia sakit mata dan Inilah negeri kita saat ini tanpa harus mengatakan ada menggantinya gajah yang bertarung bukan dengan mata soal cicak dan buaya yang bekucing rada pada porsi reptil. Tetapi pertarungan ini menyangkut komodo dengan julur lidah yang bercabang dalam setiap gerak komodo. Tetapi itu komodo dan kaum durja bukan Sulaiman yang tidak selalu mengerti bahasa binatang. Lalu apakah cita-cita para punggawa atas negeri ini dan anak-anak bangsa yang menanti dewa penyelamat negeri? Kaum jelata hanya ingin sesuatu yang sederhana di mana pohon asam bisa dipetik buah dan daunnya. Tetapi para perwira dan ksatria kontemporer, ingin mencerabut pohon besar itu untuk dipindah ke rumahnya dan ditanam di halaman. Ini keluar dari terma sederhana dimana banyak pihak hidup dengan caranya sendiri yang mentang-mentang berkuasa dan berbintang lalu luput dari bidikan? Tak ada yang bisa menjadi Fir’un di negeri ini kecuali ia sakit mata dan menggantinya dengan mata kucing. Pada kucing, setiap matanya bisa menjatuhkan sesuatu yang ia bidik sebagai mangsa. Di kaki kiri Fir’un terdapat tongkat komando yang jika dilemparkan berubah menjadi ular. Tetapi jaman kefir’unan sudah berlalu dimana kebiadaban beralih ke keberadaban kontemporer dengan menjadi pribadi yang diupayakan lebih berkualitas. Lalu dengan bahasa apa lagi para jelata harus bersuara bila parau-sengau yang berbasis logika dianggap tidak jelas oleh para punggawa? Ingin berdoa kolosal agar kaum rahwana menyadari dan kembali menyelinap sebagai arjuna. Namun ksatria sebenarnya lebih dekat dengan dewa. Hanya, dewa juga menggelengkan kepala ketika ksatria lari, pergi, dan berdiri di tempat yang lain dan menciptakan dewa atas dirinya sendiri. Padahal tak ada guna menjadi seperti itu sebagaimana tak ada budi juga dengan menjadi sebentuk itu. Siapapun, cobalah mengerti dan berdamailah dengan keadaaan ketika mimpinya terlalu besar. =

Berita Utama

KORAN MADURA

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

2

Jokowi- Prabowo Dukung Polri & KPK JAKARTA-Mantan Calon Presiden yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi), di Istana Bogor, Kamis (29/1). Mereka menyatakan komitmen untuk mendukung Polri dan KPK. Meski pertemuannya berlangsung singkat, kedua tokoh yang pernah menjadi rival politik di pilpres 2014 lalu menegaskan komitmen untuk bersama membangun dan menjaga keutuhan bangsa. Bahkan keduanya akan bertemu lagi pada bulan Februari di Istana Merdeka, Jakarta. “Komitmen beliau dan saya juga mendukung baik Polri dan KPK sama-sama penting, sama-sama harus kita jaga bersama,” terang Prabowo. Menurutnya, keputusan soal pengangkatan Kapolri merupakan tugas dan hak eksekutif. “Kami sepakat tadi, bahwa saya akan hormati keputusan yang diambil oleh Bapak Presiden sebagai pemegang mandat dari rakyat,” tegasnya. Prabowo meyakini, Presiden Jokowi mengutamakan kepentingan

rakyat dan seluruhnya, dan Presiden akan memilih yang terbaik untuk kepentingan bangsa. “Itu keyakinan saya,” tegasnya. Sementara itu, Presiden Jokowi kembali menegaskan komitmen menghormati proses-proses hukum yang ada, karena sekarang ini ada proses pra peradilan. “Ya semuanya harus dihormati. Tidak mungkin saya mengintervensi ke sana. Jadi ya ditunggu,” kata Jokowi dalam keterangan pers seusai bertemu Prabowo Subianto, di Istana Bogor, Jabar, Kamis (29/1). Presiden mengaku menerima masukan banyak sekali, termasuk dari Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), terkait pengangkatan calon Kapolri maupun konflik antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan Polri. Masukan-masukan tersebut, kata Presiden, semua sudah ia tampung. “Saya ngerti semuanya. Suatu saat akan kami putuskan,” katanya. Presiden Jokowi meminta agar wartawan tidak terus mengejarngejar dirinya menyangkut penyelesaian masalah KPK dan Polri itu, sebab ada proses hukum yang harus dihormati. “Jadi orang yang sabar,” tegasnya. Prabowo mengatakan, kedata-

ngannya ke Istana Bogor untuk membalas kunjungan yang dulu pernah dilakukan oleh Jokowi beberapa hari sebelum resmi dilantik sebagai Presiden. Pertemuan antara kedua mantan rival politik melahirkan sejumlah spekulasi politik apalagi keduanya bertemu di tengah tekanan besar yang dihadapi Jokowi terkait kisruh antara KPK dan Kepolisian RI, serta pencalonan Kapolri Komjen Budi Gunawan. Namun mantan Danjen Kopasus itu menegaskan komitmennya kembali untuk mendukung usaha Presiden Jokowi. “Beliau sebagai pemimpin eksekutif, kami diluar eksekutif sama-sama ingin menjaga keutuhan bangsa, sama-sama bertekad untuk mengurangi kemiskinan, dan kekayaan bangsa,” ujarnya. Selain membicarakan soal kondisi politik terkini, Prabowo mengaku pertemuan itu juga membicarakan soal Pencak Silat. “Saya juga melaporkan karena baru terpilih sabagai Presiden Pencak Silat Dunia, dan di Phuket, Thailand mendapat juara umum, dan meminta Presiden Jokowi menerima Federasi Pencak Silat Dunia,” urainya. =GAM/ABD

ant/widodo s. jusuf

PERTEMUAN JOKOWI DAN PRABOWO. Presiden Joko Widodo (kanan) dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri) memberikan keterangan pers usai melakukan pertemuan tertutup di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/1). Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto mengatakan mereka bertemu dalam rangka silaturahmi yang membicarakan masalah terkini bangsa.


KORAN PROBOLINGGO NASIONAL

MADURA

KORAN MADURA

Nasional

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV JUMAT 30 JANUARI 2015

No. 0536 | TAHUN IV

33

SURVEI 100 HARI PEMERINTAHAN JOKOWI Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Adjie Alfaraby (kanan) dan Rully Akbar (kiri) memaparkan analisis survei LSI tentang kepuasan publik terhadap 100 Hari Pemerintahan Presiden Joko Widodo, di Jakarta, Kamis (29/1).

ant/yudhi mahatma

100 HARI JOKOWI

LSI: 3 Rapor Merah, 2 Rapor Biru JAKARTA- Tingkat kepuasaan publik terhadap 100 hari pemerintahan Jokowi merosot dibawah 45 %. Kini hanya 42.29 % publik yang menyatakan puas dengan pemerintahan Jokowi. Sedangkan mayoritas publik yaitu sebesar 53.71 % menyatakan tidak puas dengan kinerja Jokowi.

Hasil survei Lingkaran Survey Indonesia (LSI) menyebutkan dalam 100 hari pemerintahan Jokowi, publik memberikan 3 rapor merah dan 2 rapor biru dalam 5 bidang kinerja pemerintahan. Rapor merah karena publik menilai negatif kinerja pemerintahan (kepuasan di bawah 50 %). Dan rapor biru karena masih ada optimisme publik terhadap pemerintahan Jokowi (kepuasaan diatas 50 %). “Mayoritas menyayangkan Jokowi kehilangan momentum perubahan 100 hari pertamanya,” jelas peneliti LSI, Adjie Alfaraby saat merilis hasil survei khusus 100 hari pemerintahan Jokowi-JK di Jakarta, Kamis (29/1).

Survei ini dilakukan melalui quick poll pada tanggal 26 – 27 Januari 2015. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden dan margin of error sebesar +/2,9 %. Survei dilaksanakan di 33 provinsi di Indonesia. Menurutnya, kepuasaan publik terhadap Jokowi ini menurun drastis jika dibandingkan dengan harapan dan dukungannya setelah terpilih sebagai presiden. Jokowi terpilih sebagai presiden dengan dukungan 53.15 % suara. Bahkan sebelum dilantik sebagai presiden, harapan terhadap Jokowi mencapai 71.73 % (Agustus 2014). Namun kini setelah 100 hari masa pemerintahan Jokowi-

JK, kepuasaan terhadap Jokowi pun merosot drastis. “Mereka yang puas terhadap kinerja Jokowi di bawah 45 %,” urainya. Dia menjelaskan kepuasaan terhadap Jokowi terjadi di semua segmen masyarakat. Namun jika ditelaah lebih lanjut, mereka yang tak puas dengan pemerintahan Jokowi justru lebih banyak datang dari basis-basis pendukung Jokowi pada pilpres 2014. Ketidakpuasan terhadap pemerintahan Jokowi lebih banyak terdapat pada publik yang berjenis kelamin perempuan, “wong cilik”, dan publik yang tinggal di pedesaan. Merosotnya kepuasan terhadap kinerja Jokowi dari basis-basis pendukungnya merupakan warning besar bagi Jokowi. Sementara itu, tiga bidang yang memperoleh rapor merah yaitu bidang ekonomi, politik, dan hukum. Di ketiga bidang tersebut kepuasan terhadap kinerja Jokowi dibawah 50 %. Dari ketiga bidang tersebut, kepuasan publik paling rendah di bidang hukum. Hanya sebesar 40.11 % publik yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi di bidang hukum.

Sedangkan sebesar 53.11 % menyatakan mereka kecewa atau tak puas dengan kinerja di bidang hukum dalam 100 hari pemerintahan Jokowi. Salah satu penyebab utama rendahnya kepuasan di bidang hukum karena Jokowi dinilai tidak tegas bersikap terkait pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK. Di bidang ekonomi, ucapnya, publik yang puas terhadap kinerja bidang ekonomi dalam 100 hari pemerintahan Jokowi hanya sebesar 47.29 %. Rendahnya kepuasan di bidang ekonomi salah satu penyebabnya adalah kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM justru ketika harga minyak dunia sedang turun. Meski pemerintah telah menurunkan kembali harga BBM, namun bagi publik harga barang kebutuhan pokok tetap naik dan memberatkan mereka. Di bidang politik, mereka yang puas dengan kinerja Jokowi di bidang ini hanya sebesar 45.30 %. Sedangkan mereka yang menyatakan tidak puas sebesar 49.72 %. Ketidakpuasan publik di bi-

dang politik dalam 100 hari pemerintahan Jokowi disebabkan oleh gonjang-ganjing politik akibat perseteruan antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di parlemen. Ketidakpuasan publik terhadap Jokowi di bidang politik juga terkait dengan kualitas sebagian menteri yang minus. Juga terkait dengan terlalu banyak konflik politik dan enerji yang terbuang akibat kasus Budi Gunawan –KPK yang berlarut-larut. Sedangkan rapor biru pemerintahan Jokowi adalah di bidang sosial dan keamanan. Di bidang sosial, mereka yang puas dengan kinerja Jokowi di bidang sosial sebesar 53.86 %, untuk aneka program kartu sehat dan pintar. Mereka yang menyatakan tak puas sebesar 40.12 %. Di bidang keamanan, mereka yang menyatakan puas dengan kinerja Jokowi di bidang keamanan sebesar 57.40 %, karena tak ada isu besar keamanan yang terganggu. “Dan mereka yang menyatakan tak puas dengan kinerja Jokowi di bidang keamanan sebesar 33.14 %,” pungkasnya. =GAM


4

KORAN MADURA

Nasional

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

Jokowi Pilih Sigit Priadi Menjadi Dirjen Pajak JAKARTA-Spekulasi seputar nama Direktur Jenderal Pajak akhirnya terjawab sudah. Presiden Joko Widodo akhirnya menunjuk Sigit Priadi Pramudito sebagai Dirjen Pajak yang baru menggantikan Fuad Rahmany yang pensiun. Keputusan Presiden memilih Sigit setelah tim penilai akhir menyerahkan dua nama kepada Presiden siang tadi. “Sudah ditetapkan Dirjen Pajak, Pak Sigit, tampaknya Pak Sigit. Seingat saya Pak Sigit. karena itu yang pertama kali disidangkan saya agak lupa tadi,” kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di istana kepresidenan, Kamis (27/1). Terpilihnya Sigit setelah tim penilai akhir yang terdiri dari Wakil Presiden Jusuf Kalla, Badan Intelijen Negara, Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara, dan Kementerian Sekretaria Negara menggodok empat nama yang diajukan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Tim kemudian menyerahkan dua nama kepada Presiden Joko Widodo. Dari dua nama ini, Presiden Jokowi memilih Sigit.

Saat ini, kata Andi, pemerintah masih menyusun keputusan presiden untuk penetapan Dirjen Pajak yang baru. Keppres untuk Sigit akan disusun bersamaan dengan Keppres untuk 21 jabatan eselon I lainnya yang berasal dari Kementerian Politik, Hukum, dan Kemanan, Lemhanas, BNPT, LKPP, dan Kementerian Kesehatan. Proses seleksi Dirjen Pajak sudah dilakukan panitia seleksi yang dipimpin oleh Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo. Panitia seleksi menjaring 11 nama calon dirjen pajak. Seluruh nama itu kemudian ditelusuri jejak rekamnya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), hingga Badan Intelijen Negara. Dari hasil penelusuran, pansel yang dibentuk Kementerian Keuangan itu, mengerucutkan menjadi tujuh nama dan kemudian empat nama. Empat nama itu lalu disampaikan kepada tim penilai akhir (TPA) yang kemudian menghasilkan dua nama yang diserahkan kepada Presiden. Sigit akhirnya lolos dari seluruh tahapan itu. Ada pun, Sigit Priadi Pramudito berkarier di Ditjen Pajak sejak 1987. Saat ini, Sigit mendapat jabatan cukup prestisius yakni sebagai Kakanwil Wajib Pajak Besar di Dirjen Pajak. Namun, Sigit sempat diberitakan memiliki harta yang tidak biasa dibanding calon lain. Dalam dua tahun, me-

dio 2009-2011, kekayaannya melonjak Rp 8 miliar dari Rp13,8 miliar menjadi Rp21,8 miliar. Pengamat perpajakan dari Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Jakarta, Yustinus Prastowo menilai penunjukan Sigit sebagai Dirjen Pajak sudah tepat. Sigit sebelumnya menjabat Kepala Kanwil Wajib Pajak Besar. “Pilihan yang ideal, karena dia sosok senior yang memiliki jam terbang tinggi,” jelasnya. Namun dia berharap agar Sigit memaksimalkan kinerjanya karena beban yang dipikulnya sangat berat. Salah satunya, soal target pajak yang naik hingga 30 persen pada tahun ini. “Ini merupakan beban yang sangat berat. Siapa pun orangnya, dia tidak bisa bekerja sendiri,” ujarnya. Untuk itu, dia meminta Sigit mengembangkan teamwork yang kuat untuk mencapai target tersebut. Dibutuhkan juga pembangunan sistem kepatuhan publik untuk memulihkan partisipasi masyarakat dalam membayar pajak. “Ini yang harus dilakukan, karena sebelumnya sempat mengalami stagnansi,” imbuhnya. Yustinus yakin Sigit mampu menggaet lingkup internal pajak karena kemampuan komunikasinya yang baik. “Sigit punya modal sosial untuk mendukung dia bekerja,” tuturnya. =GAM

ant/yudhi mahatma

BW LAPORKAN POLRI KE OMBUDSMAN. Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (tengah) menemui komisioner Ombudsman RI terkait penangkapannya oleh Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Kamis (29/1).

KISRUH KPK-POLRI

BW Adukan Polri ke Ombudsman JAKARTA- Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengadukan pihak kepolisian kepada Ombudsman RI terkait dengan proses penangkapannya pada Jumat (23/1), karena menjadi tersangka dugaan menyuruh saksi memberikan keterangan palsu dalam sengketa Pilkada Kotawaringin Barat di MK 2010. “Saya sehat dan waras, banyak orang sehat tapi gak waras,” kata Bambang, saat tiba di gedung Ombudsman Jakarta, Kamis. Bambang ditemani sejumlah pengacara, salah satunya Ketua Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia Alfons, dan diterima oleh Komisioner Bidang Penyelesaian Laporan Pengaduan Budi Santoso dan Ketua Ombudsman Danang Girindrawardana. “Kita respon dan apresiasi adanya inisiatif Mas Bambang dan kuasa hukumnya untuk melaporkan masalah itu ke Ombudsman. Kita butuh waktu untuk menelaah itu, dan kita dalam posisi independen,” ucap Danang. Ia mengaku pelaporan tersebut membutuhkan waktu 14 hari untuk diproses. “Paling cepat dalam waktu 14 hari untuk diproses. Hasilnya akan memberikan rekomendasi ke tiga pihak, presiden, kepolisian, dan KPK,” tambah Danang. Sebelumnya, pengacara Bambang, Uli Parulian Sihombing sudah melakukan konsultasi ke Ombudsman pada Rabu (28/1). “Ombudsman lebih ke pelayanan publiknya, karena ombudsman ini punya kewenangan untuk memonitor pelayan publik. Kepolisian sebagai pelayanan publik,” ujar Uli. Selain ke Ombudsman, Bambang dan pengacaranya juga sudah melaporkan ke Komnas HAM pada Selasa (27/1) mengenai proses penangkapan tersebut. Bambang menjadi tersangka dalam kasus ini berdasarkan pelaporan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Sugianto Sabran pada 19 Januari 2015, selaku calon bupati Kotawaringin Barat yang bersengketa di MK pada 2010. Bambang sempat ditahan oleh Bareskrim Polri sejak ditangkap pada Jumat (23/1) pagi hingga dilepaskan pada Sabtu (24/1) dini hari, setelah didesak oleh koalisi masyarakat sipil dan pemberian jaminan oleh dua komioner KPK Zulkarnain dan Adnan Pandu Praja.=ANT/DESCA


KORAN PROBOLINGGO

MADURA

KORAN MADURA

Ekonomi

JUMAT 30 JANUARI 2015 JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV No. 0536 | TAHUN IV

55

ant/lucky r.

RENCANA KENAIKAN GAS 3KG. Pekerja memindahkan gas elpiji kemasan tabung tiga kilogram untuk didistribusikan ke agen daerah Kutabumi, di Tangerang, Banten, Kamis (29/1). Pemerintah berencana mengumumkan harga baru gas elpiji kemasan tabung tiga kilogram pada Februuari 2015 mendatang sebesar Rp 1.000 per kg, hal itu dilatarbelakangi kenaikan biaya operasional yang harus ditanggung oleh agen dan distributor.

Prestasi Ekonomi Indonesia Tertinggi Ketiga di Dunia JAKARTA-Prestasi ekonomi Indonesia di kancah internasional makin disegani. Pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,1 persen, membuat posisi Indonesia berada di peringkat ketiga di antara negara-negara G20. Posisi tersebut berada di bawah India sebesar 5,8 persen dan China 7 persen. “Kita dihormati negara-negara G-20 sebagai negara ekonomi tumbuh tertinggi nomor tiga di dunia,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, dalam acara Indonesia Economic & Market Outlook 2015: Time to Take Off, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (29/1).

Kendati demikian kata Agus, Indonesia harus mewaspadai perkembangan dan gejolak ekonomi dunia di masa mendatang. Hal ini dilakukan agar kondisi ekonomi Indonesia masih berada di level yang positif. “Ekonomi kita di tahun ini baik, tapi harus waspadai perkembangan dan gejolak ekonomi yang terjadi di dunia. Patut kita perhatikan juga akan mengalami defisit kembar (twin defisit),” ujarnya. Menurutnya, Indonesia harus mewaspadai kenaikan titik balik harga minyak dunia yang saat ini sedang mengalami penurunan. Sebab, lanjut Agus, dampaknya akan menghantam negara Asia. Penguatan dolar Amerika Serikat (AS) pun juga harus diantisipasi. “Minyak dunia banyak menghantam ke Asia, ekonomi Amerika yang memberikan dampak bagi penguatan dolar AS, dan juga akan banyak transaksi defisit di tahun ini,” ungkapnya. Di samping mewaspadai harga minyak dunia yang dapat menghantam ekonomi Asia, Agus melihat, penurunan itu juga

memberikan pengaruh positif bagi perekonomian Indonesia. “Seperti memberikan keleluasaan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Di saat minyak dunia turun, harga premium dan solar subsidi juga turun, itu ruang yang bagus. Tapi harus diantisipasi juga,” urainya. Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak sulit. Pasalnya, dengan kondisi saat ini saja ekonomi Indonesia bisa tumbuh di atas 5 persen. “Secara simpel, kalau tahun lalu kita tumbuh 5,2 persen. Pada saat itu semua orang kecewa karena APBN defisit, current account defisit, primary balance defisit, tapi kita masih bisa tumbuh 5 persen,” ujar JK. Maka dari itu, belajar dari pengalaman, dia berjanji selama pemerintahannya ini akan melakukan segala perombakan. Perbaikan yang dilakukan sejauh ini, seperti mengurangi subsidi Bahan Bakar Minyak

(BBM), mempermudah layanan investasi melalui Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan pembangunan infrastruktur seperti pembangkit listrik, pelabuhan dan lainnya. Atas perbaikan tersebut, dia yakin bahwa Indonesia bisa tembus target pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen. “Kalau ini diperbaiki semua, masa tidak bisa tumbuh 6 persen sampai 7 persen dalam 2 tahun mendatang,” terangnya. Agus mengingatkan pemerintah perlu membuat langkah antisipasi saat situasi pertumbuhan ekonomi tinggi. Pasalnya, neraca transaksi berjalan perdagangan Indonesia akan terus mengalami defisit. Imbasnya, negara asing pun enggan ke Indonesia untuk berinvestasi dan lebih memilih menunggu permintaan impor barang dari dalam negeri. “Akibatnya Current Account Defisit, akan melemahkan fundamental ekonomi Indonesia, Indonesia akan ditinggalkan asing,” pungkasnya. =GAM


6

KORAN MADURA

Ekonomi

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

ant/hafidz mubarak

HARGA MINYAK MENTAH INDONESIA. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said (tengah) mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/1). Kementerian ESDM dan Komisi VII DPR menyepakati besaran harga minyak mentah Indonesia (ICP) dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015 sebesar 60 dolar AS per barel.

BNI Raup Laba Bersih Rp 10,8 T Naik 19,1 Persen Dibanding Pendapatan Laba Bersih Tahun 2013 JAKARTA- PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus menunjukkan kinerja keuangan yang semakin positif sepanjang 2014. Hal ini terlihat dari laba bersih yang berhasil diraih bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini sebesar Rp10,8 triliun atau naik 19,1 persen dibanding laba bersih tahun sebelumnya yang hanya berhasil membukukan sebesar Rp9,1 triliun. Direktur Utama BNI Gatot Suwondo mengatakan di tengah melambatnya perekonomian Indonesia dan gejolak perekonomian dunia, BNI mampu meraih peningkatan laba yang cukup signifikan. “Hal ini

dicapai melalui komitmen kuat, kerja keras dan senantiasa berorientasi pada pelanggan, serta komitmen mempersembahkan nilai yang terbaik bagi seluruh stakeholders,” ujar Gatot dalam konferensi pers di Kantor Pusat BNI, Jakarta, Kamis (29/1). Dia menegaskan laba bersih ini disumbang oleh pendapatan bunga bersih BNI pada 2014 naik 17,4 persen dari Rp 19,1 triliun menjadi Rp 22,4 triliun. Hal ini menunjukkan kualitas kinerja perkreditan BNI dan tetap menjaga net interest margin (NIM) di level 6,2 persen, di mana pada tahun lalu sendiri NIM berada pada level 6,1 persen. Sedangkan, pendapatan Non-Bunga pada 2014, kata Gatot, juga mengalami peningkatan sebesar 13,5 persen menjadi Rp 10,7 triliun. “Ini didukung oleh kenaikan fee based income dari pengelolaan rekening, bisnis kartu, transaksi ATM, dan sumber pendapatan non-bunga lainnya,”

kata dia. Meskipun pada 2014 Bank Indonesia (BI) mengeluarkan regulasi untuk membatasi kepemilikan kartu kredit, Gatot optimis bisnis kartu kredit BNI tetap mengalami pertumbuhan dengan cukup baik. “Jumlah transaksi kartu kredit BNI meningkat dari 21,3 juta transaksi menjadi 23,3 juta transaksi dengan nilai transaksi meningkat dari Rp 20,2 triliun menjadi Rp 24,7 triliun,” pungkas dia. Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga mencatatkan laba yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk naik 13,57 persen menjadi Rp 24,24 triliun pada 2014. Periode 2013, bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini mengantongi laba sekitar Rp 21,34 triliun. Kenaikan laba ini diikuti kenaikan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 51,48 triliun. Angka kenaikan pendapatan sebesar 16,61 persen dari periode 2013 sebesar Rp 44,15 triliun. Laba

operasional naik tipis 8,58 persen menjadi Rp 28,36 triliun. Dengan melihat kinerja tersebut, perseroan mencatatkan laba bersih per saham mencapai 982,67 pada 2014 dari periode 2013 sebesar 865,22. Kinerja keuangan perseroan didukung dari penyaluran kredit tumbuh 13,88 persen menjadi Rp 490,41 triliun pada 2014 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 430,62 triliun. Dana pihak ketiga (DPK) nak 23,45 persen dari Rp 486,37 triliun pada 2013 menjadi Rp 600,40 triliun. Fee based income perseroan juga naik 24,9 persen dari Rp 4,86 triliun pada 2013 menjadi Rp 6,07 triliun pada 2014. Rasio kecukupan modal tercatat 18,31 persen pada 2014. Perseroan mampu mencatatkan total aset naik 28,31 persen menjadi Rp 778,02 triliun pada 2014 dari periode 2013 sebesar Rp 606,37 triliun. =GAM


KORAN Bangkalan MADURA

Budaya

Sajak-sajak BH. Riyanto*

Bangkalan 7 Lintas 7Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 30 JANUARI 2015 JUMAT 30 JANUARI 2015| TAHUN | No. 0536|IVTAHUN IV No. 0536

Lelaki yang Berhenti Menulis Puisi

biru bersampul plastik ke arahku, samar-samar tampak seperti kertas undangan pernikahan seseorang. Kuambil kertas itu dan kubaca sampul depannya, Undangan Resepsi, Kepada Saudara Badrul Munir, di tempat. “Maksudnya” aku mengangkat kedua tangan. “Kau yang akan menghadiri undangan itu” ia kembali duduk di dekatku, menyalakan rokok dan menyemburkan asapnya ke wajahku. Nafasnya tampak memberat. “Kenapa harus aku?” “Karena aku tidak akan datang dan kau teman yang baik” Aku menghirup nafas dalamdalam. Aku mulai mengerti sekarang.

Pertemuan Sebab pertemuan tak selalu karena janji Pagi itu lelaki itu membawakanmu sekotak roti beraroma kopi Dalam ingatannya kau pun adalah pencinta malam Malam yang kental, sekental rindu yang diseduh sepi “Dan rasa kopi yang meramu inspirasi-inspirasi kita,” bisiknya Maka senyummu pun mengisyaratkan mekar mawar Mata lelaki itu menangkap corak batik yang membalut tubuhmu Aha, seperti berpuluh-puluh musim yang telah lalu “Kau masih pecinta warna coklat dan ranum senja!” katanya Lelaki itu kemudian Mulai bertanya sederet rencana esok hari Seraya mengutip nasehat filsuf; “Lelaki baik, untuk perempuan baik!” Juga sepotong syair purba tentang langit biru laut biru Tiba-tiba tawa kalian pun meledak Di ujung pertemuan singkat itu Sekali lagi lelaki itu Memahat sekujur wajahmu dengan matanya dengan napasnya Seperti yang selalu ia lakukan di saat akan berpisah Lalu kau hanya sanggup menatapnya Dalam diam (Pamekasan, 01/2015)

Kecuali Tak ada yang memberatkannya, kecuali waktu kau berkata; “Sudah tak ada lagi puisi. Tak ada !” Maka lelaki itu akan mencurigaimu habis-habisan kau telah berselingkuh dengan tuhan yang lain Di luar Gelegar guntur mengedor jantung Kilatan petir kau kira blitz kamera Sedang lelaki itu terus menggigil (Pamekasan, 01/2015) *) BH. Riyanto atau Budi Hariyanto, pengajar Seni Budaya di Pamekasan. Melukis dan menulis puisi. Buku puisi pertamanya Pesan Pendek dari Tuhan.

Cerpen: Farid Kacong Alif Alumni Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk Sumenep Lahir di Pamekasan.

rumahbigbro

Aku pernah mendengar sebuah cerita tentang seseorang yang diangkat menjadi Nabi ketika usianya pas menginjak dua puluh lima tahun. Aku mempercayainya karena cerita itu disampaikan oleh Ustadzah Habibah saat aku duduk di bangku kelas empat di sebuah madrasah di kampung sebelah. Katanya, kematangan berpikir seseorang (khususnya laki-laki) akan tampak ketika ia memasuki usia ke dua puluh limanya dan itu juga nanti akan terjadi padaku. Aku tidak punya alasan tertentu untuk tidak mempercayai cerita yang disampaikan ustadzah itu dan sampai saat ini, aku tetap mempercayainya. Teman kelasku yang bernama Roni, kini juga sukses menjadi pedagang pentol di usia dua puluh lima. Pentol buatannya menjadi satu-satunya pentol paling laris di kota ini dan bahkan ia telah membuka dua cabang pentol di dua kecamatan. Sebagai teman sekelasnya beberapa tahun lalu, dua minggu kemarin aku merasakan nikmatnya pentol yang ia bikin dan karena mungkin ia tidak tidak ingat bahwa dulu aku pernah menjadi teman sekelasnya di madrasah kampung sebelah, tentu saja aku harus membayar beberapa lembar ribuan untuk sebungkus plastik kecil Pentol Roni. Ya, aku baru ingat merk pentol yang disesuaikan dengan namanya. Ada juga Bang Diman, tetangga jauh yang umurnya tiga tahun lebih tua dariku juga pernah sekelas denganku karena dua kali tidak diijinkan naik kelas dan kini menjadi satu-satunya orang sukses di kampungku. Di usia ke dua puluh lima, karir pertanian Bang Diman naik daun setelah sebelumnya sempat beberapa kali jatuh bangun karena ditipu habis-habisan oleh pekerjanya. Kini ia berusia tiga puluh tahun dua bulan lebih dua hari dan Ia memiliki ratusan hektar tanah dan mempekerjakan beberapa orang kampung termasuk juga ayah dan ibuku. Tetapi apa yang disampaikan oleh Ustadzah Habibah belasan tahun silam tidak sepenuhnya be-

nar. Suatu hari –dua tahun sebelum cerita ini ditulis- aku bertemu dengan penyair favoritku di sebuah workshop penulisan puisi yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa di kampus sebelah. Karena ia salah satu penyair favoritku dan aku menyukai hampir seluruh puisi-puisinya, aku berkawan baik sekaligus berguru kepadanya perihal puisi. Dua tahunan ini ia mengajariku banyak hal tentang seluk beluk puisi. Beberapa puisiku juga kini sering nongol di sejumlah media mingguan dan itupun tak lepas dari bimbingan telatennya selama ini. Suatu malam, ia memintaku datang ke tempatnya dan aku tak menyangka bahwa itu pertemuan terakhir kami. “Aku menulis puisi untuk seseorang” katanya. “Ya.. kau selalu menulis puisi untuk siapapun” “Tapi ini beda” “Dari dulu kau selalu bilang begitu” “Aku menulisnya dari hati” “Siapa bilang kau menulisnya dari birahi” “Ini puisi terakhir dan aku ingin kau memberikannya pada seseorang” Aku tak menjawabnya lagi. Kusulut sebatang rokok kemudian menyemburkan asapnya ke langitlangit kamar yang suram. Dinding kamarnya dipenuhi dengan poster Chairil, Rendra, Sapardi, Mustofa Bisri juga poster Zawawi yang menggantung dibalik pintu. Ia selalu bercerita tentang sastrawan-sastrawan itu, sesekali ia memintaku untuk membacakan dua-tiga buah puisi penyair favoritnya kemudian kami membedahnya berdua. Aku tahu, ia sangat mengidolakan Rendra tetapi cara membaca puisinya sungguh lebih buruk daripada yang kubayangkan dan ia tak perlu menggilai Rendra seperti itu. Puisi-puisi yang dilahirkannya pun sama sekali tidak berbau Rendrais (Rendrais; idiom yang kubuat sendiri supaya lebih kelihatan keren dan akademis), bahkan kalau aku boleh berpendapat, ia

lebih Sapardinis dengan puisi yang mendayu-dayu seperti itu. “Kau mau berhenti menulis puisi? Apa kau mau mati?” aku melanjutkan percakapan. Ia menatapku cengengesan. Rambutnya sepanjang rambut Rendra dan ia tidak pernah menyisirnya. “Apa aku terlihat seperti akan mati?” ia balik bertanya. “Tidak juga” “Lalu?” “Kenapa jadi kamu yang bertanya?” “Karena pertanyaanmu ambigu” “Tapi kau berwasiat?” kataku. “Lalu?” “Setahuku orang yang berwasiat akan mati” Ia kembali menatapku cengengesan kemudian berdiri dan berjalan ke arah lemari. Kualihkan pandangan ke sudut-sudut kamar, beberapa sarang laba-laba kecil menggelantung di situ. Kamarnya berantakan, di sana-sini tergeletak pakaian kusam dan apek, tidak seperti kamarku yang hampir mirip kamar perempuan. Sejak kecil ibu mengajariku untuk hidup bersih dan rapi, dan ia tak pernah sekalipun terlambat menaikkan alisnya ke atas dan bola matanya akan lebih membesar dari biasanya ketika aku lupa merapikan kamar atau mencuci pakaianku sendiri. Aku jadi teringat potongan lagu yang dinyanyikan tiap hari oleh ibu guru waktu masih TK dulu, kalau tidak salah begini bunyinya; “Bangun tidur kuterus mandi / Tidak lupa menggosok gigi / Habis mandi kutolong ibu / Membersihkan kamar tidurku”. Kamarnya sungguh berantakan seperti pasar buah-buahan, sama sekali tidak mirip dengan kamarku. Aku jadi curiga, mungkinkah puisipuisinya yang tajam dan menusuknusuk di berbagai media terinspirasi oleh gaya hidup yang seperti ini? Setahuku selama ini, semua penyair hampir tidak pernah kelihatan rapi ketika mengisi acara-acara kesenian. Ah.. tapi apa hubungannya kamar berantakan dengan puisi? Ia melemparkan sebuah kertas

*** Badrul Munir, penyair favorit, teman baik sekaligus guru puisiku benar-benar berhenti menulis puisi dan aku tidak tahu keberadaanya sekarang. Ia meninggalkan skipsinya, meninggalkan tunggakan dua bulan uang kontrakan dan aku yang menanggungnya, meninggalkan lembar-lembar puisi di lemari kontrakannya yang berantakan dan aku merapikannya menjadi satu jilid dan meletakkannya di kamarku yang kini mirip seperti kamar kontrakannya dua tahun lalu. Sesungguhnya aku sangat menyesalkan pertemuan terakhir itu, padahal aku ingin sekali membuktikan apa yang disampaikan oleh Ustadzah Habibah. Tepat satu hari setelah pertemuan itu, ia pas memasuki usia ke dua puluh lima. Tapi ia telah meninggalkan semuanya sebelum itu dan membuat keyakinanku terhadap perkataan Ustadzah Habibah runtuh seketika. Ustadzah Habibah luput memberitahu kami satu hal, bahwa Tuhan memiliki cara kerja yang berbeda dan Ia bisa semauNya dengan kunfayakunNya. Sejak hari itu sampai sekarang, aku kehilangan Badrul Munir dan puisi-puisinya. Aku tak menemukan lagi puisi-puisinya nongol di berbagai koran mingguan dan ia barangkali benar-benar berhenti menulis. Sesungguhnya aku kecewa dan ingin sekali memotong kedua tanganya supaya sekalian ia tidak bisa makan, minum dan mandi sendiri. Padahal seharusnya sekarang ia menjadi penyair besar yang diperhitungkan. Aku juga tidak datang ke pesta pernikahanmu meskipun teman baikku itu memintaku untuk datang dan memberikan puisi terakhirnya kepadamu. Aku bahkan tidak menyesal karena tidak datang ke acaramu bahkan kalau perlu aku tak ingin memberikan puisi terakhir yang ditulis teman baikku itu sampai akhir hidupku. Tetapi kau tahu, puisi selalu memiliki caranya tersendiri untuk hidup dan aku benar-benar tak bisa menahannya= Klompang, 2015.


KORAN MADURA KORAN Bangkalan 8 MADURA Lintas Jatim

Bangkalan Lintas 8Jatim

JUMAT 30 JANUARI 2015 No. 0536 | TAHUN IV

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536| TAHUN IV

PENEBANGAN LIAR

Camat: Banjir Rutin Terjadi

ant/syaiful arif

HASIL PENGEMBANGAN UPAL. Kapolres Jombang AKBP Ahmad Yusep Gunawan (kiri) menunjukan lembar kertas ukuran A-3 yang terdapat cetakan uang pecahan Rp 100 ribu saat gelar di Mapolres Jombang, Jawa Timur, kemarin. Polres Jombang berhasil mengamankan sejumlah barang bukti dari rumah Agus Sugiyoto (48) tersangka pemalsu uang yang ditangkap Polres Jember diantaranya, uang palsu (Upal) Rp 17,2 juta, cek asli Rp 250 juta, dua lembar kertas ukuran A-3 yang terdapat cetakan uang pecahan Rp 100 ribu serta 35 butir peluru. Polisi sampai saat ini terus melakukan penyelidikan dan pengembangan terkait kasus tersebut.

Polres Temukan Pelat Uang Palsu Ringgit JEMBER - Kepolisian Resor Jember, Jawa Timur, menemukan pelat yang diduga akan digunakan untuk mencetak uang palsu senilai 10 Ringgit Malaysia (RM) dari pengembangan kasus peredaran uang palsu di kabupaten setempat. "Selain menemukan pelat pecahan Rp 100 ribu, kami juga menemukan pelat 10 RM di lokasi pembuatan uang palsu di kawasan Rungkut Surabaya dan Kabupaten Jombang," kata Kapolres Jember AKBP Sabilul Alif, Kamis (29/1). Polres Jember, kata dia, terus mengembangkan kasus pengungkapan peredaran uang palsu senilai Rp 12,2 miliar dengan menelusuri operasional dan jaringan para pelaku. "Tim memang tidak menemukan uang palsu ringgit

Malaysia, namun pelat untuk mencetak uang ringgit tersebut sudah ada dan ada kemungkinan uang tersebut sudah beredar atau belum masih terus diselidiki," ucap mantan Kapolres Bondowoso itu. Menurut dia, tim dari Unit Pidana Umum Satreskrim Polres Jember menggeledah dua rumah lokasi pencetakan uang yakni di Jombang dan kawasan Rungkut Surabaya, hasilnya menemukan mesin pencetak dan pemotong uang palsu yang didatangkan dari luar negeri.

"Mesin cetak uang palsu itu diimpor dari Jerman seharga Rp 800 juta dan memang ada desain untuk membuat uang palsu," tuturnya. Kertas yang dipakai pelaku juga bukan kertas biasa, namun juga bukan kertas uang yang dipakai oleh Perum Peruri yang bertugas mencetak uang rupiah. "Kertasnya khusus dan bagus, bukan seperti kertas HVS biasa. Kami belum mengetahui apakah kertasnya juga dibeli dari luar negeri dan karena hal itu juga masih kami selidiki lebih lanjut," katanya. Sabilul mengatakan sindikat peredaran uang palsu yang dibekuk di Jember akhir pekan lalu diduga kuat sebagai jaringan peredaran uang palsu internasional.

"Barang bukti pelat untuk mencetak uang Ringgit Malaysia menjadi bukti awal dugaan kami bahwa jaringan tersebut bukan hanya kelompok lokal atau nasional saja, kemungkinan jaringan internasional," paparnya. Polres Jember berhasil mengungkap kasus peredaran uang palsu senilai Rp 12,2 miliar di tiga lokasi yang berbeda dalam satu hari pada Sabtu (24/1). Empat tersangka yang berhasil ditangkap yakni pecatan polisi AKP Agus Sugiyoto (48) warga Kabupaten Jombang, Aman (35) seorang guru honorer warga Sumatera Selatan, Abdul Karim (46) warga Kabupaten Jombang, dan Kasmari (50) warga Kabupaten Kediri. = ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK

BOJONEGORO - Camat Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Moch. Tarom mengatakan Desa Beji merupakan daerah yang rutin selalu dilanda banjir bandang, disebabkan kawasan hutan jati di daerah setempat sudah gundul. "Desa Beji, Kecamatan Kedewan, selalu rutin setiap tahun dilanda banjir bandang," katanya di Bojonegoro, Kamis (29/1). Oleh karena itu, menurut dia, warga di desa setempat yang baru saja dilanda banjir bandang sehari lalu, tetap mengkhawatirkan akan terjadi banjir bandang susulan, kalau terjadi hujan deras. "Kalau terjadi hujan deras, jelas akan menimbulkan banjir bandang lagi di desa setempat, sebab hutan di kawasan setempat sudah habis," katanya, menegaskan. Ia menjelaskan banjir bandang yang melanda Desa Beji, Kecamatan Kedewan mengakibatkan 70 rumah warga terendam air dengan ketinggian sekitar 1 meter, di antaranya, satu rumah warga roboh. Selain itu, lanjut dia banjir bandang juga menerjang sekitar 15 hektare tanaman padi dengan usia sekitar 15 hari. "Banjir bandang berlangsung sekitar tiga jam, kemudian surut. warga sempat mengungsi ketika terjadi banjir, tapi saat ini sudah kembali ke rumahnya masingmasing," jelas dia. Ia memperkirakan kerugian banjir bandang mencapai Rp 57 juta, terbesar akibat rusaknya tanaman padi. Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro Sukirno, membenarkan kejadian banjir bandang di Desa Beji, Kecamatan Kedewan, sehari lalu. "Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD langsung meluncur ke lokasi kejadian untuk melakukan pengamanan kepada warga korban banjir bandang," ucapnya. Yang jelas, katanya, kejadian banjir bandang di Desa Beji, Kecamatan Kedewan tidak menimbulkan korban jiwa. = ANT/SLAMET AGUS SUDARMOJO/DIK


Lintas Jatim SURABAYA - Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) kubu Ketua Umum Romahurmuzy akan melaporkan PPP versi Djan Faridz ke polisi atas sangkaan perusakan aset berupa kantor PPP Jatim di Jalan Kendangsari Surabaya. "Secepatnya kami layangkan laporan ke polisi karena ini sudah masuk ranah pidana," ujar Ketua DPW PPP Jatim versi Romy, Musyafak Noer, kepada wartawan di Surabaya, Kamis (29/1). Pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada tim hukum partai untuk mengumpulkan barang

9

KORAN MADURA

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536| TAHUN IV

Kubu Romy Laporkan PPP Jatim Versi Djan bukti beserta dokumen yang dibutuhkan sebagai bahan pelaporan. Selain melapor atas dugaan perusakan aset, pihaknya juga melaporkan tudingan kebohongan publik karena mengaku peserta yang hadir dalam silaturahim kader di Kantor PPP hari ini adalah pimpinan DPC di Jatim. "Tidak ada pengurus partai daerah yang datang dan sudah saya

pastikan karena telah berkoordinasi. Mereka hanya ngaku-ngaku pengurus, padahal bukan. Ini yang kami laporkan," ucapnya. Tidak itu saja, pihaknya juga telah sepakat mengambil alih kantor tersebut untuk aktivitas maupun kegiatan pengurus partai sehari-hari. "Kami akan bilang baik-baik supaya mereka pergi. Tapi kalau

tidak bisa dikoordinasikan, tentu kami akan bertindak tegas. Yang harus diingat, kami tidak ingin ada bentrok antarkader," ucapnya. Anggota Fraksi PPP DPRD Jatim itu menyesalkan adanya pertemuan di kantor dengan melibatkan ratusan orang serta mengundang mantan Ketua Umum Suryadharma Ali (SDA). "Anehnya, yang mengundang

orang DPP, bukan DPW. Tapi pelaksanaannya di kantor DPW. Itupun tanpa seizin kami sehingga pertemuan tersebut ilegal," tukasnya. Sebelumnya, PPP versi Djan Faridz menggelar silaturahim kader di Kantor PPP Jatim dengan menghadirkan SDA sebagai Majelis Pertimbangan Pusat (MPP) beserta sejumlah pengurus pusat partai. Dalam kesempatan yang juga dihadiri Sekjen DPP PPP Dimyati Natakusuma tersebut, tercatat dalam absensi peserta mewakili 22 DPC dari 38 DPC PPP se-Jatim. Kantor yang semula tertutup itupun terbuka setelah panitia memanggil seorang ahli kunci untuk membuka pintu masuk. = ANT/FIQIH ARFANI/DIK

AIRASIA KE-57

Jenazah Teridentifikasi dari Data Gigi SURABAYA - Jenazah kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501 ke 57 teridentifikasi oleh Tim "Disaster Victim Identification" (DVI) Polda Jatim dari data gigi, yakni adanya kesamaan dengan data gigi korban semasa hidup yang didapat dari dokter korban. Ketua Tim DVI Polda Jatim Kombespol dr Budiyono mengatakan, data gigi jenazah berlabel B064 didapat dari dokter gigi yang merawat korban semasa hidup. Sehingga dipastikan jenazah tersebut, atas nama Jimmy Sentosa Winata Oei, laki-laki umur 60 tahun, WNI dan beralamat Surabaya. "Data yang kita peroleh kemudian dibandingkan dengan kondisi gigi korban dan ternyata cocok, sehingga hari ini kami berhasil mengidentifikasi satu jenazah lagi korban penumpang pesawat AirAsia QZ8501," tuturnya, Kamis (29/1). Ia mengatakan, sesuai metode primer diakui adanya kecocokan dari "dental record" atau data gigi korban, dan diperkuat melalui metode sekunder, yakni temuan properti yang kemudian dipadukan dengan CCTV Bandara Juanda sebelum penumpang berangkat ke Singapura. "Dalam rekaman CCTV, korban memakai baju dan celana yang warnanya sama dengan yang diinformasikan oleh keluarga. Ini diperkuat juga dengan data medis dan antropologi berupa temuan jenis kelamin,

tinggi badan dan usia korban," ucapnya. Dengan terungkapnya jenazah ke 57 di hari ke-33, masih ada 13 jenazah yang dilakukan pendalaman identifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara dari total 70 jenazah yang diterima Tim DVI Polda Jatim. Sementara itu, Kepala Bidang Humas Polda Jatim Kombes Polisi Awi Setiyono mengaku telah kembali menerima dua jenazah yang baru tiba hari ini dan masih dilakukan pemeriksaan "post mortem". "Kami telah menerima dua jenazah lagi hari ini, dan masih dilakukan pendalaman di RS Bhayangkara," ujarnya. = ANT/ABDUL MALIK IBRAHIM/DIK

ant/adhitya hendra

PEMBAKARAN MERU SUKU TENGGER. Sejumlah warga membakar Mahameru (meru) berisi petrayadnya sebagai simbol pengiriman doa pada leluhur dan orang tua yang sudah meninggal, di Pura Desa Wonokitri, Tosari, Pasuruan, Jatim, Rabu (28/1). Nantinya abu dari meru tersebut akan di larung ke sungai agar doa yang dikirimkan akan sampai.

PENATAAN PASAR

Pedagang Pasar Tugu Terdesak PKL Liar MALANG - Pedagang Pasar Wisata Tugu Kota Malang, Jawa Timur, keberadaannya terus terdesak munculnya para pedagang kaki lima (PKL) "liar", apalagi setelah lokasi berjualan dipindahkan dari Jalan Semeru ke Jalan Tenes. "Setelah kami para pedagang resmi ini dipidahkan ke Jalan Tenes, justru para PKL liar inilah yang menempati Jalan Semeru. Keberadaan PKL liar ini kan mengganggu, bahkan melanggar ketentuan, tapi tidak ditertibkan oleh petugas," tegas koordinator pedagang Pasar Tugu, Mahmudi

di sela-sela mengadu ke Komisi B DPRD Kota Malang, Kamis (29/1). Ia berharap para PKL liar tersebut tidak mengganggu pedagang resmi yang sudah tercatat di paguyuban. Para PKL liar tersebut harus disingkirkan karena kehadiran PKL liar yang jumlahnya puluhan itu membuat pedagang resmi menjadi terdesak dan omset dagangannya menurun drastis. Mahmudi mengatakan sejak dipindahkan ke kawasan Jalan Tenes, penghasilan pedagang rata-rata menurun drastis hingga sekitar 70 persen, bahkan

ada yang sampai gulung tikar dan menanggung utang untuk menutup modal berjualan. Karena banyak yang bangkrut, pedagang resmi tersebut banyak yang memilih tutup sementara. Mahmudi mencontohkan, pedagang nasi pecel ketika masih berjualan di Jalan Semeru mampu meraih pendapatan hingga Rp 1,6 juta, namun sejak dipindahkan ke Jalan Tenes, turun menjadi Rp 600 ribu. "Saya sendiri malah punya utang Rp 10 juta untuk menutup modal yang tidak kembali akibat sepinya pembeli," ujarnya.

Oleh karena itu, katanya, pihaknya ingin dikembalikan ke kawasan Jalan Semeru seperti sebelumnya dan para PKL liar tersebut juga ditertibkan agar tidak mengganggu pedagang yang sudah lama berjualan di Pasar Wisata Tugu. Menanggapi keluhan puluhan pedagang tersebut, Komisi B DPRD Kota Malang langsung memanggil Dinas Pariwisata, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP untuk melakukan dengar pendapat (hearing) bersama perwakilan pedagang Pasar Wisata Tugu. = ANT/ENDANG SUKARELAWATI/DIK


10

Lintas Jatim

KORAN MADURA

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536| TAHUN IV

HIV/AIDS

50 Balita Terinfeksi

ant/rudi mulya

HARGA ALPUKAT NAIK. Petani buah menyortir hasil panen buah alpukat sebelum didistribusikan ke daerah Surabaya, di Desa Bulu, Purwoasri, Kediri, Jawa Timur, Rabu (28/1). Pada musim panen kali ini harga buah alpukat naik hingga 50 persen dibandingkan musim panen lalu. Harga buah alpukat musim panen kali ini ditingkat petani Rp 7000 sampai Rp 15.000 perkilogramnya sesuai jenis dan ukuan buahnya.

Mayoritas Pekerja Belum Sertifikasi Kompetensi SURABAYA - Badan Koordinasi Sertifikasi Profesi (BKSP) Jawa Timur menyatakan mayoritas pekerja di Jatim belum sertifikasi kompetensi, karena itu masih banyak ditemukan tenaga kerja yang kualitas dan kinerjanya tidak sesuai standar. "Sebanyak 90 persen pekerja/ buruh di provinsi ini memang belum memiliki sertifikasi kompetensi sebagai pekerja/buruh profesional," kata Ketua Badan Koordinasi Serfikasi Profesi (BKSP) Jatim, Agustiono, di Surabaya, Kamis (29/1). Padahal, hak untuk memiliki kompetensi harus dimiliki setiap pekerja/buruh, karena pekerja/buruh yang memiliki kompetensi pasti akan memiliki tenaga yang terlatih dan profesional. "Apabila hal itu sudah dimiliki pekerja/buruh, maka secara otomatis perusahaan akan mencari tenaganya, karena itu kami

(BKSP Jatim) meminta pemerintah mengambil peran, khususnya dalam program pelatihan dan keterampilan pekerja/buruh," katanya. Menjelang pasar bebas (MEA) pada akhir tahun 2015, keberadaan pekerja/buruh yang berkompeten sangat dibutuhkan. Terlebih untuk bersaing dengan tenaga asing. Bahkan, persaingan di antara sumber daya manusia saat ini sudah semakin ketat, termasuk mendekati pasar bebas MEA. Sementara itu, kemampuan dan keahlian tenaga kerja di kawasan Asia Pasifik masih relatif rendah.

"Untuk mengatasi masalah ini Plan Indonesia terus melakukan upaya meningkatkan profesional dalam kemampuan pada pekerja maupun buruh," katanya. Direktur Teknis Plan Indonesia Kadin Jatim, Edy Juwono Slamet, menyarankan perlu adanya program pelatihan keterampilan pada karyawan maupun buruh di suatu perusahaan. Upaya itu diyakini mampu meningkatkan keterampilan karyawan maupun buruh. "Dari langkah itu akan menjadikan seorang karyawan atau buruh makin profesional dan beretika," katanya. Ia mencontohkan Plan Indonesia juga memiliki Program Pemberdayaan Ekonomi Kaum Muda yang dilaksanakan dengan menggandeng Kadin Jatim. Bahkan, pelatihan keterampilan dan penempatan kerja telah terlaksana lebih dari tiga tahun.

"Melalui program itu kami sudah mencetak tenaga kerja dan buruh sebanyak 2.350 orang. Target kami akan meningkat menjadi 2.500 orang pada tahun ini," katanya. Dari jumlah tersebut, lanjut dia, dominasi 80 persen adalah kaum perempuan sedangkan 20 persennya pria. Secara umum, program itu membidik masyarakat berusia 18 tahun. Penyebabnya, pada usia muda dinilai lebih kompeten melakukan pekerjaan profesional dan tata cara kerja yang baik. "Namun saat merealisasikan hal itu, kami mempunyai tantangan mulai proses sosialisasi dan mobilisasi kaum muda, pelatihan ketrampilan yang harus sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja dan pasar produksi serta jaminan penempatan kerja," katanya. = ANT/INDRA S/AYU CITRA SR/DIK

JEMBER - Sebanyak 50 anak berusia di bawah lima tahun (balita) di Kabupaten Jember, Jawa Timur, terinfeksi HIV/AIDS yang diduga tertular dari ibunya saat berada di dalam kandungan. "Sejak berdirinya klinik VCT pada tahun 2006 hingga akhir tahun 2014 tercatat jumlah balita yang tertular HIV/AIDS sebanyak 50 balita," kata Koordinator VCT Rumah Sakit Daerah dr Soebandi Jember, Justina Evi Tywaswati, di sela-sela penyuluhan terhadap puluhan orang dengan HIV-Aids (Odha) di RSD setempat, Kamis (29/1). Menurut dia, balita yang terjangkit HIV karena tertular dari ibunya yang positif HIV/ AIDS dan penularan terjadi saat masih dalam proses kandungan atau proses memberikan air susu ibu (ASI). "Ibu hamil yang positif AIDS sebaiknya melakukan kontrol secara rutin untuk meminimalkan risiko tertularnya HIV kepada anak mereka dan disarankan untuk tidak memberikan ASI kepada anaknya, agar anak mereka tidak tertular," katanya. Ia menjelaskan balita yang terinfeksi HIV membutuhkan penanganan secara ekstra baik dari pihak keluarga maupun dokter yang menangani, sehingga harus benar-benar mendapatkan perawatan yang intensif untuk mempertahankan daya tahan tubuhnya. "Kekebalan tubuh balita yang terinfeksi HIV sangat rentan terhadap penyakit karena kekebalan tubuh mereka masih belum stabil dibandingkan penderita dewasa, sehingga kondisinya mudah memburuk dan berujung pada kematian," paparnya. Biasanya balita yang terinfeksi HIV/AIDS menderita gizi buruk karena daya tahan tubuhnya semakin menurun, sehingga pihak keluarga harus benar-benar menjaga asupan gizi makanan balita tersebut dan melakukan konsultasi ke klinik VCT secara rutin. "Mereka harus minum obat 'antiretroviral' (ARV) secara rutin seumur hidup untuk mempertahankan daya tahan tubuhnya yang masih belum stabil dan obat itu juga membantu mempertahankan hidup mereka lebih lama," ucap Humas RSD dr Soebandi Jember itu. = ANT/ZUMROTUN SOLICHAH/DIK


KORAN Pamekasan PROBOLINGGO Sumenep

MADURA

KORAN MADURA

Resensi Buku

JUMAT 30 JANUARI 2015 No. 0536 | TAHUN IV

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

Yogyakarta yang Istimewa Oleh: Tutwuri Handayani*

Yogyakarta kota istimewa. Publik mengenalnya sebagai kota pendidikan, seni, dan budaya. Di kota inilah tradisi leluhur terawat cukup baik, termasuk tradisi suksesi kepemimpinan melalui penetapan. Pengecualian dalam sistem pergantian kepemimpinan dari umumnya termaktub dalam konstitusi dan disebut sebagai keistimewaan tersendiri untuk Jogja.

P

esona dan keistimewaan Jogja mengundang “iri” beberapa pihak. Dengan sistem penetapan atau penunjukan pucuk pimpinan, tak semua warga negara bisa mengakses kekuasan. Pihakpihak yang merasa “dirugikan” menilai penetapan gubernur feodal, monarki, dan tak demokratis. UUD 1945 pun beberapa kali dirombak, dan pada akhirnya disusun RUU Keistimewaan Yogyakarta pada 2004 untuk mengatur secara khusus apakah Jogja tetap akan diperahankan dengan gelar istimewa atau tidak. Saat Presiden SBY mengkontraskan demokrasi dengan monarki dalam rapat terbatas yang salah satunya membahas RUU Keistimewaan Yogyakarta, 16 November 2010, rakyat Jogja marah. Mereka sudah merasa nyaman dengan sistem yang oleh pemerintah pusat dinilai tak demokratis. Gelombang demonstrasi dan berbagai kecaman terhadap pemerintah pusat datang bertubi-tubi. Sejak saat itu, media luar ruang (spanduk, baliho, bendera, dan poster) polemik keistimewaan Yogyakarta dipajang di banyak ruang publik di Yogyakarta, seperti sepanjang

Jalan Malioboro, Alun-alun Utara, Alun-alun Selatan, DPRD (hlm. 58). Media luar ruang tersebut dikemas menarik sehingga menjadi perhatian publik, termasuk Kamil Alfi Alfian. Insting penelitinya langsung bergerak untuk mengambil inisiatif melakukan penelitian. Buku Gegar Keistimewaan Jogja adalah buku hasil penelitian ilmiah tentang perlawanan rakyat Jogja kepada pemerintah pusat yang ngotot ingin menyeragamkan pemilihan langsung dalam suksesi kepemimpinan. Buku setebal 207 halaman menjawab bagaimana wacana keistimewaan Yogyakarta diproduksi dalam media luar ruang dan relasi kuasa di balik produksi wacana tersebut. Kelompok pro keistimewaan dan penetapan melakukan pengakuanpengakuan pengetahuan tentang

keistimewaan Yogyakarta melalui strategi berwacana yang memanfaatkan media luar ruang, semisal pengetahuan tentang Presiden SBY mencampuradukkan kekuasaan sebagai kepala negara dan pucuk pimpinan Partai Demokrat, pengetahuan tentang dukungan masyarakat akar rumput yang mendukung penetapan, dan pengetahuan tentang sejarah Yogyakarta dalam hubungannya dengan NKRI (hlm. 168). Dalam relasi kuasa di balik produksi wacana polemik keistimewaan Jogja, tak ditemukan pemikiran Gayatri Spivak yang memisahkan kaum elite dan subaltern secara tegas. Spivak menyebutkan ciri kaum elite mampu bicara, superior, dan memiliki akses kekuasaan. Sebaliknya, kaum subaltern tak bisa bicara, inferior, dan tak memiliki akses kekuasaan. Pada konteks tersebut, kaum subaltern, dalam hal ini pro penetapan, seolah-olah tampak mampu bicara dengan begitu lantangnya (hlm. 169). Penelitian dengan titik fokus media luar ruang masih tergolong baru di Indonesia, dan hasil penelitian sarjana Komunikasi (Jurnalistik) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta itu tidak basi dan tetap penting ditelaah sekalipun polemik keistimewaan Yogjakarta telah berakhir. Kasus serupa di daerah lain tidak menutup kemungkinan juga terjadi. Namun, buku terbitan Ladang Kata tersebut tidak dilengkapi indeks, sehingga sedikit menyulitkan pembaca untuk mencari kata-kata kunci dalam buku setebal 207 halaman. Wallahu a’lam. *) Mahasiswi Jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES) Fakultas Syariah Instika, Sumenep.

Menerima tulisan dalam bentuk opini (5500 karakter), Cerpen (5500 karakter), Resensi Buku (3500 karakter), dan Puisi (1500 karakter). Tulisan disertai pas foto dan data diri dikirim ke email opini.koranmadura@ gmail.com. Apabila terhitung dua minggu dari tanggal pengiriman tulisan belum dimuat, maka penulis berhak untuk menarik kembali tulisannya.

I O C 11

Guru Bermental “Driver” bukan “Passenger” Judul

: Habislah Galau Terbitlah Move On Penulis : J Sumardianta Penerbit : Bentang Pustaka Cetakan : 2014 Tebal ISBN

D

alam dunia pendidikan sesederhana apa pun, peran guru tak tergantikan kendati teknologi pembelajaran sudah sangat canggih. Disadari tugas guru tidak saja memindahkan ilmu pengetahuan (transfer of knowledge), namun lebih dari itu adalah mengubah watak, menanamkan nilai dan menghunjamkan impian kepada para muridnya (transfer of value). Posisi guru memang hakikatnya adalah mendidik siswa dengan serius, tulus tanpa pamrih, menjadi pemandu para muridnya agar cerdas, cakap, dan bermoral. Menjadi tempat berkeluh kesah bagi para murid yang dilanda masalah, bahkan menjadi penyelesai konflik yang ada di masyarakat di mana dia tinggal. Karena dia sadar tugas guru tidak sekadar mengajar tetapi juga harus pandaipandai menjalankan peran sosialnya (kompetensi sosial). Namun yang terjadi di luar, kerap muncul sosok guru yang masih bermental pengikut (passanger), masih belum bisa menumbuhkan asa para siswanya di kala mereka lemah kehendak dan melipatgandakan spirit saat kurang semangat. Lebih ironi lagi, guru malah muncul dengan sosok yang matrealistis, masih berhitung untung rugi. Sehingga mengajar baginya adalah suatu beban dan kewajiban yang harus dibayar. Mengajar harus dapat imbalan materi, jauh dari pengorbanan

: 330 halaman : 978-602-291-067-1

dan perjuangan. Anak didiknya mau jadi apa bukan soal, karena yang penting mengajar. Pintar-bodoh, baik-buruk perilaku muridnya, terampil dan bermotal atau tidak, bukanlah hal yang penting untuk menjadi perhatiannya. Hal ini sangat memprihatinkan terjadi di zaman yang serba materi. Melalui buku Habis Galau Terbitlah Move On karya J. Sumardianta mengajak para guru untuk memiliki daya semangat juang yang tinggi (optimisme), pekerja keras dan tidak melulu bertekuk lutut menghadapi tirani penjajahan di ranah pendidikan. Pak Guru J, Sumardianta meracik buku ini sama seperti sekuel buku pertamanya yang berjudul Guru Gokil Murid Unyu, melalui sudut pandang seorang pendidik zaman digital. Dengan memanfaatkan kata dan istilah yang marak pada era ini, era digital, buku ini menyedot perhatian untuk melakukan pembacaan mendalam (deep reading) dengan dua kata; Galau dan Move on. Membaca sekuel kedua karya J Sumardianta seperti menikmati masakan dengan racikan bumbu yang lezat. Inilah tulisan yang menggugah cita dan keinginan untuk mendidik guru agar bermental driver bukan sebaliknya (passenger). Nursodik El Hadee. Mahasiswa Pengelola Rumah Baca PesMa Al Firdaus UIN Walisongo Semarang

KORAN MADURA

PEMIMPIN REDAKSI: Zeinul Ubbadi REDAKTUR AHLI: M. Husein REDAKTUR PELAKSANA: Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari SEKRETARIS REDAKSI: Benazir Nafilah ADMIN: Indriani Y Mariska PENATA LETAK/DESAIN GRAFIS: Ach. Sunandar, Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Khoiril Anwar, FOTOGRAFER: Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif) BIRO SUMENEP: Syamsuni (Kepala), Junaidi, Fathol Alif BIRO PAMEKASAN: A. Fauzi M (Kepala), Ali Syahroni BIRO SAMPANG: Miftahul Ulum (Kepala) BIRO BANGKALAN: Moh. Ridwan (Kepala), Doni Heriyanto BIRO SURABAYA: Joeli Hidayati BIRO PROBOLINGGO: M. Hisbullah H (Kepala), Mahfud Hidayatullah BIRO JAKARTA: Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy KONTRIBUTOR: FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia) PENERBIT: PT. Koran Madura KOMISARIS: Rasul Djunaidi DIREKTUR UTAMA: Zeinul Ubbadi DIREKTUR KEUANGAN: Khalida Alfiana Isaura DIREKTUR IKLAN DAN PEMASARAN: G. Mujtaba MANAJER PEMASARAN: Abd. Rahman (Plt) ACCOUNTING EKSEKUTIF: Mohammad Muslim (Pamekasan) ALAMAT REDAKSI: Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, e-mail: koranmadura@gmail.com, opini.koranmadura@gmail.com, http://www.koranmadura.com/ REKENING: BRI 009501000029560, NPWP: 316503077608000 CALL CENTER: Telepon/Fax (0328) 6770024, HARGA ECERAN RP 3.500, LANGGANAN RP 70.000.

WARTAWAN KORAN MADURA DIBEKALI ID CARD (KARTU PENGENAL) DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA IMBALAN BERUPA APA PUN DARI NARASUMBER


Lintas Jatim

KORAN MADURA PROBOLINGGO 12KORAN

Probolinggo

JUMAT 30 JANUARI 2015 No. 0536 | TAHUN IV

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

MADURA

12

Tempat Pegelaran Seni

Gagal Dibangun

PROBOLINGGO - Tempat Pegelaran seni yang ada di lokasi Candi Jabung dipastikan tidak bisa terwujud tahun ini. Sebab pembangunan yang direncanakan akan dibangun melalui Jawa Timur digagalkan. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Probolinggo, Anung Widiarto, mengatakan pihaknya sudah mengusulkan rencana untuk pembangunan tempat pegelaran seni di Candi Jabung. “Disbudpar sudah mengajukan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur,” terangnya kepada wartawan, Kamis (29/1). Menurutnya, usulan yang dilakukan oleh pihaknya nampaknya direspon oleh Pemerintah Provinsi untuk membangunnya. ”Sudah dinyatakan akan dibangun untuk lokasi pementasan seni di salah satu cagar budaya, yakni Candi Jabung tahun ini,” ujar Anung Widiarto.

GAGAL. Pemprop Jawa Timur menggagalkan tempat pegelaran seni di Candi Jabung yang telah disetujuinya.

Banyak Tanah Wakaf Tak Terdata PROBOLINGGO - Badan Wakaf Indonesia (BWI) Perwakilan Kabupaten Probolinggo sudah dikukuhkan pada 24 Desember 2014 lalu. Satu bulan organisasi yang bertanggungjawab langsung kepada Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia belum menunjukkan eksistensinya. Salah satu indikatornya, belum terdatanya daftar rumah ibadah yang telah diwakafkan oleh pemilik lahan. “Lembaga ini masih baru berdiri, saat ini masih dalam proses pendataan dengan bekerjasama dengan Kemenag Kabupaten,” kata Ketua BWI Perwakilan Kabupaten Probolinggo, H Basyar, kepada wartawan, Kamis (29/1). Menurutnya, persoalan legalisasi wakaf rumah ibadah sendiri menurutnya sangat rentan dan cenderung menciptakan konflik jika tidak segera diatasi.

Misalnya, ada seseorang yang mewakafkan tanah untuk masjid. Kemudian yang mewakafkan itu meninggal. Bisa jadi, ahli waris akan menuntut ganti rugi. “Itu bisa terjadi, kalau tidak segera didata dan masuk di BWI,” jelas H.Basyar. BWI sendiri, lanjut H. Basyar, berwenang mendata dan memberikan pembinaan kepada rumah-rumah ibadah, khususnya umat Islam. Selain itu, menyelesaikan konflik jika memang ada sengketa masalah tanah sebelum diajukan ke pengadilan.

“Laporannya, pengurus takmir merasa tidak percaya kepada seorang penerima wakaf tanah masjid untuk dikelola. Yang mengelola atas nama Hasim,” urainya. Tanah masjid seluas 6.250 meter persegi itu tidak pernah memberikan sumbangsih kepada masjid selama lima tahun terakhir. “Ini sudah mengarah ke fitnah. Maka BWI memanggil pihak yang mengelola tanah wakaf dan pengurus takmir masjid,” papar H. Basyar. Setelah dilakukan mediasi, kata H. Basyara, ternyata hanya ada komunikasi yang buntu. “Uang hasil pengelolaannya ada. Dan kami sudah selesaikan agar tidak menjadi fitnah,” ucapnya usai sidang mediasi dengan ke dua belah pihak. Menanggapi hal itu, Kabag Kesra Kabupaten Probolinggo,

melalui Kasi Pendidikan Mental dan Budaya, Zainuri memberikan apresiasi kepada BWI yang bisa memberikan jalan keluar terhadap masalah perwakafan itu. “Ini kalau dibiarkan akan menjadi fitnah. Dan akan merusak citra islam,” tegasnya. Dia meminta kepada BWI untuk segera menyelesaikan persoalan data wakaf di Kabupaten Probolinggo. Jika sudah rampung, maka data itu akan menjadi salah satu indikator dalam merumuskan kebijakan pembangunan di Kabupaten Probolinggo. “Selama ini memang tidak ada data pasti berapa jumlah rumah ibadah yang benar-benar sudah beres dari segi legalisasinya. Kalau itu sudah ada, saya rasa itu akan menjadi data penting Kabupaten Probolinggo,” harap Zainuri. =MAHFUD HIDAYATULLAH

Tempat Pegelaran seni yang ada di lokasi Candi Jabung dipastikan tidak bisa terwujud tahun ini. Sebab pembangunan yang direncanakan akan dibangun melalui Jawa Timur digagalkan. Anung Widiartomengaku, informasi yang diterima dari pihak pemrop Jawa Timur menggagalkan pembangunan tempat pegelaran seni, dan kegagalan rencana itu pihaknya tidak tahu persis. “Saya tidak paham mengenai alasan pemprov Jawa Timur menggagalkan rencana yang sudah disetujuinya,” tandasnya. Agar alasan itu jelas, lanjut dia, pihak Disbudpar mengarahkan untuk menanyakan sendiri kepada pemprov Jawa Timur mengenai hal itu.” Coba tanyakan langsung kepada pak Gubernur tentang kegagalan rencana pembangunan pagelaran seni di lokasi wisata sejarah Candi Jabung,” ucap Anung Widiarto. =MAHFUD HIDAYATULLAH


Probolinggo

KORAN MADURA

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

13

MEMPERKUAT. Penataan kawasan pasar buah Ketapang yang menjadi prioritas Pemkot Probolinggo menjadi kawasan perdagangan.

Penataan Kawasan Perdagangan Prioritas Upaya Memperkuat Daya Saing Produk Lokal PROBOLINGGO – Sesuai Rencana Pembangunan Jangka Mencegah Daerah (RPJMD) Kota Probolinggo, arah kebijakan membangunan ekonomi yang kokoh dan berkeadilan untuk mengefektifkan dan mendorong upaya memperkuat daya saing produk lokal dan perlindungan terhadap keberadaan pasar tradisional. “Pemkot Probolinggo berkomitmen memantapkan kebijakan peningkatan keberadaan pasar tradisional dan Pedagang Kreatif Lapangan (PKL) melalui pembenahan-pembenahan dan penataan kawasan perdagangan,” ujar Budi Krisyanto, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Kota Probolinggo, kepada wartawan, Kamis (29/1). Menurutnya, delapan kawasan yang menjadi agenda prioritas pemkot Probolinggo, meli-

puti pengalihan pedagang pasar gotong royong, penataan pasar Mangunharjo, kawasan alon-alon sebelah utara, pasar tradisional Triwung Kidul, PKL di Kopian, PKL di RTHKP Maramis dan Semeru, pasar buah Ketapang, dan pembangunan kios di Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo. “Delapan lokasi tersebut, akan menjadi prioritas penataan usaha kawasan perdagangan di wilayah Kota Probolinggo. Prioritas ini

sebagai upaya memperkuat daya saing produk lokal,” tandas Budi Krisyanto. Budi Krisyanto menambahkan, prioritas pertama pengalihan pedagang pasar Gotong Royong sudah dilakukan oleh pihak UPTD Pasar Gotong Royong dengan menyiapkan pelaksanaan pemindahan. Sedangkan penataan Pasar Mangunharjo, kegiatan yang perlu dilakukan pemasangan paving atau penguatan lahan untuk dapat digunakan parkir dan pemindahan pagar yang akan dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU), termasuk penataan kawasan alon-alon sebelah utara, akan dilakukan perihutungan rencana pembiayaan merancang desain penataan. Begitu juga, penataan pasar

tradisional Triwung Kidul yang lahannya milik salah satu warga seluas kurang lebih seribu meter persegi yang di huni sekitar tujuh puluh orang pedagang dengan buka setiap hari Rabu sampai Sabtu. “Beberapa opsi yang ditawarkan, yaitu relokasi pasar tradisional ke lahan milik Pemkot Probolinggo, atau Pemkot Probolinggo membeli lahan yang ditempati pasar tradisional. Ini perlu dilakukan kajian dan pembicaraan dengan pihak pengelola pasar dan pemilik lahan,” jelasnya. Kemudian penataan pedagang kreatif lapangan (PKL) di lokasi peruahan Kopian, RTH Maramis dan Semeru, pihaknya berencana akan menempatkan sebanyak kurang lebih enam PKL ditempatkan disisi sebelah utara sehingga

tidak menggangu tenpat bermain dan tidak mengganggu ruas jalan. Untuk PKL di kawasan RTHKP Maramis sebagai alternatif pemindahan PKL dari gladak serang Kelurahan Kanigaran kurang lebih empat PKL. Sebagai tindak lanjut penataan pasar buah Ketapang, Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan, Energi dan Mineral (Diskoperidag) Kota Probolinggo, Zainullah, mengatakan akan membuat show room. “Insyaallah, melalui pengkajian yang matang show room itu akan segara direnovasi menunggu pengajuan dana PPABD tahun 2015 mendatang,” papar mantan Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) ini. =M.HISBULLAH HUDA


14

Probolinggo

KORAN MADURA

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

PERTANIAN

Pertanian Kota Dimonitoring

IKUT ANDIL. Salah Satu perusahaan yang sudah menyerahkan laporan tentang pelaksanaan CSR untuk masyarakat Kabupaten Probolinggo.

Pelanggaran Lalin Masih Tinggi PROBOLINGGO - Perkembangan anak-anak di dalam mengartikan keselamatan berlalu lintas masih sangat kurang. Masih banyak pengendara yang belum cukup umur mengendarai sepeda motor modifikasi yang tidak sesuai dengan ketentuan dan tanpa memperhatikan faktor keselamatan. Seringnya razia tertib berlalulintas terhadap pelajar di wilayah hukum Polres Probolinggo, masih tidak mengurangi efek jera terhadap pelajar. Terbukti bebrapa pelajar yang nongkrong di alun-alun kota Kraksaan menggunakan motor miliknya masih termodifikas. Terlihat masih menggunakan roda tipis kecil, dan berkenalpot brong, selain itu bodi lainnya sudah tidak sesuai standart pabrik. “Hal seperti itu memang

harus tetap ditertibkan. Setiap kali dilakukan operasi, petugas juga selalu mengamankan motor yang dimodifikasi. Apa lagi berkenalpot brong yang masih digunakan pelajar,” ujar Kasatlantas Polres Probolinggo, AKP Ridho Tri Putranto, kepada wattawan, Kamis (29/1). Menurutnya, para pelajar harus menyadari kelakuannya, karena dari pihak Satlantas sudah sering kali melakukan sosialisasi kesekolah-sekolah agar para pela-

jar menyadari akan tertib berlalu lintas, dan peraturan yang harus dilakukan. ”Kami tidak akan tinggal diam, dan terus melakukan penindakan yang tegas kepada pengendara yang masih melanggar. Dan masih terus melakukan sosialisasi ke sekolah,” tandas AKP. Ridho Tri Putranto. Selain melakukan razia terhadap pengendara kenderaan bermotor yang melanggar aturan lalu lintas, pihaknya juga mengadakan penyuluhan tentang pentingnya tertib lalu lintas kepada warga yang difokuskan di titik keramaian, dan sekolah. “Kita juga memasang spanduk imbauan kepada pengguna jalan agar senantiasa disiplin dalam berkendara,” paparnya. =M.HISBULLAH HUDA

PROBOLINGGO – Pertumbuhan penduduk dan meningkatnya urbanisasi merupakan tantangan pada masa mendatang. Oleh karena itu, pertanian kota di Indonesia perlu dipikirkan untuk dikembangkan. Dalam rangka mengantisipasi permasalahan kesehatan masyarakat, ketahanan pangan, banjir, penurunan panas kota, efisiensi energi, kualitas udara, perubahan iklim, dan hilangnya habitat, perwakilan Mercy Corp Indonesia (MCI) melakukan kunjungan di Kota Probolinggo, dalam monitoring program kegiatan pertanian, kemarin. Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Probolinggo, melalui Kabid P3KLH Dwi Agustin Rahayu, mengatakan monitoring dilakukan terkait dengan strategi perubahan iklim (Paklim), salah satunya mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan untuk daerah yang mendapatdana dari lembaga donor Mercy Corp Indonesia. “Kelompok tani sumber taman yang menjadi pilot project. Kegiatan di mulai bulan juli 2014 sampai Mei 2015. Setelah itu diadakan monev kegiatan yang bertujuan melakukan sharing informasi dengan Mercy

Corp, terkait pengkritikan pembuatan laporan perkembangan kegiatan dan administrasi,” katanya. Terpisah, perwakilan Mercy Corp Indonesia, Meme, mengatakan terkait dengan pertanian yang ada di Kota Probolinggo, setiap pertengahan tahun dilakukan monitoring. Dari perkembangan kegiatan yang dilakukan. “Monitoring ini dilakukan kepada beberapa kelompok tani yang telah di kunjungi diantaranya, kelompok tani Bangau Jaya Kelurahan Sumbertaman Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo. Ini dilakukan sebagai implementasi dari pertanian organic yang difasilitasi oleh BLH Kota Probolinggo,” tandasnya. Menurutnya, pertanian kota salah satu pilihan untuk mengatasi ketahanan pangan rumah tangga. Salah satu komponen kunci pembangunan sistem pangan masyarakat yang berkelanjutan. “Jika dirancang secara tepat akan dapat mengentaskan permasalahan kerawanan pangan. Pertanian kota mampu meningkatkan ketahanan pangan, baik ditinjau dari kecukupan energi, dan konsumsi protein,” papar Meme. =M.HISBULLAH HUDA

PANGAN LOKAL. Tanaman Porang terus digalakkan oleh pemkab Probolinggo demi menghadapi MEA.


KORAN MADURA

lahraga

KORAN MADURA

JUMAT 30 JANUARI 201530| JANUARI No. 0536 |2015 TAHUN IV JUMAT

No. 0536 | TAHUN IV

15 15

LIGA PRIMER INGGRIS

Costa Terancam Absen Lawan City LONDON - Chelsea kemungkinan tidak akan diperkuat pencetak gol terbanyak mereka musim ini, Diego Costa, saat menjamu rival terdekat mereka, Manchester City, pada laga “big match” Liga Utama Inggris di Stamford Bridge, Sabtu (31/1) besok malam. Pemain internasional Spanyol kelahiran Brasil ini dihukum karena tindakan kasar saat melawan Liverpool pada leg kedua semifinal Piala Liga Inggris Rabu (27/1) dini hari WIB di tempat yang sama. Atas tindakannya yang sengaja menginjak engkel gelandang serang Liverpool asal Jerman Emre Can, Costa terancam disanksi larangan bermain pada tiga pertandingan. Costa sendiri tidak diganjar kartu merah oleh wasit pada laga tersebut karena kejadiannya luput dari pengamatan wasit dan hakim garis. Demikian juga ketika dia bermain kasar terhadap bek Liverpool Martin Skrtel. Tanggapan Costa atas hukuman tersebut masih ditunggu hingga Kamis (29/1) malam waktu setempat. Bila Costa membantah tuduhan tersebut maka kasus ini akan disidangkan pada Jumat (30/1) ini, tetapi dia akan mengajukan banding agar tetap bisa dimainkan saat melawan City Sabtu (31/1) besok malam. Meski terancam dihukum, rekan satu timnya asal Belgia, Eden Hazard, membela mantan bomber Atletico Madrid itu. Menurut Hazard, Diego Costa sudah memberi seluruh hidupnya dalam sebuah pertandingan.

“Kalau Anda bermain dengan orang ini (Diego Costa), Anda harus memberi segalanya. Kamu bisa lihat dalam setiap aksinya dan setiap kali dia menyentuh bola. Dia memberi hidupnya. Meskipun dia tidak mencetak gol saat melawan Liverpool, dia tetap memberi hidupnya pada pertandingan tersebut. Bagi kami para pemain, kami sangat senang bermain dengannya,” kata Eden Hazard. Mantan pemain klub Ligue 1 Prancis, Lille itu melanjutkan, “Di tempat latihan dia sedikit berbeda, tetapi dalam pertandingan dia sangat baik. Dia tidak pernah berhenti. Mentalnya saat melawan Liverpool sangat bagus.” Chelsea sangat membutuhkan Diego Costa saat menantang City guna semakin menjauh dari kejaran tim asal Kota Manchester itu. Saat ini, Chelsea unggul lima poin dari City di tempat kedua. Tambahan tiga angka nanti, akan membawa “The Blues” unggul delapan poin. Tetapi kehilangan Costa sedikit menjadi beban untuk Chelsea. Meskipun, Chelsea masih memiliki Remy Loic dan penyerang veteran Didier Drogba yang juga bisa diandalkan pelatih Jose Mourinho atau Eden Hazard yang juga rutin mencetak gol untuk Chelsea. “Kami sangat membutuhkannya karena dia bisa mencetak gol setiap menit dan setiap detik. Dia bermain sangat bagus,” kata Hazard. =ESPN/CAROL AJI

Momen ketika penyerang Chelsea Diego Costa menginjak bek Liverpool Martin Skrtel pada laga antara Chelsea dengan Liverpool, Rabu (27/1) dini hari WIB.

Gelandang Tottenham Hotspur Christian Eriksen (kiri) meluapkan kegembiraannya usai membobol gawang Sheffield United dua menit menjelang babak normal berakhir. Gol tersebut membuat Tottenham lolos ke final di Stadion Wembley.

Tottenham Tantang Chelsea di Final SHEFFIELD - Tottenham Hotspur akhirnya menjadi penantang Chelsea di final Piala Liga Inggris setelah bermain imbang 2-2 melawan tim dari Divisi Tiga, Sheffield United pada pertandingan semifinal leg kedua yang berlangsung di Bramall Lane, Sheffiel, Rabu (28/1) malam waktu setempat atau Kamis (29/1) dini hari WIB. Tonttenham lolos karena unggul agregat 3-2 setelah pada leg pertama pekan lalu di White Hart Lane, menang tipis 1-0. Christian Eriksen menjadi pemain terbaik di kubu Tottenham, sedangkan Che Adams menjadi pemain terbaik untuk Sheffield. Kedua pemain ini sama-sama memborong dua gol untuk timnya masing-masing. Christian Eriksen membawa Tottenham unggul terlebih dahulu pada menit ke28 dari sebuah tendangan bebas cantik yang bertahan hingga turun minum. Di babak kedua, tepatnya pada menit ke-77, tuan rumah Sheffield berhasil menyamakan kedudukan melalui Che Adams. Mendapat umpan Ryan Flynn, pemain 18 tahun ini melepas tembakan kaki kanan dari dalam kotak penalti ke pojok kanan bawah gawang Tottenham yang dikawal Michel Vorm. Dua menit berselang, menit ke-79, Adams lagi-lagi memaksa Vorm memungut bola dari jalanya. Gol tersebut berawal dari sebuah lemparan ke dalam yang dilakukan Ben Devies. Jamnie Murphy yang mendapat bola lalu

mengirim umpan kepada Adams di dalam kotak penalti. Pemain terakhir ini meneruskannya dengan tendangan kaki kanan ke pojok kiri bawah gawang Vorm sekaligus mengubah kedudukan menjadi 2-1 dan menyamakan agregat 2-2. Ketika waktu normal tersisa dua menit dan pertandingan akan berlanjut ke babak perpanjangan waktu, Christian Ekrisen muncul sebagai penyelamat Tottenham. Golnya pada menit ke-88 membuyarkan mimpi Sheffield untuk melangkah ke Wembley melakoni laga final. Mendapat umpan dari Harry Kane, mantan pemain Ajax Amsterdam ini melepas tembakan kaki kiri dari tengah kotak penalti ke pojok kanan bawah gawang Sheffield yang dikawal Mark Howard sekaligus mengantar “The Lilywhites” ke babak final untuk menantang sesama tim dari Liga Utama Inggris, Chelsea pada 1 Maret mendatang di Wembley. Eriksen mengaku sangat senang karena bisa menyumbang

dua gol penting untuk membantu timnya melaju ke final. “Semua pemain menampakkan raut muka gembira pada wajahnya,” ucapnya seusai laga. Sedangkan terkait tendangan bebasnya yang menghasilkan gol pertama Tottenham, gelandang internasional Denmark ini mengaku bahwa ini salah satu tendangan bebas terbaik yang pernah diambilnya. “Ini salah satu tendangan bebas terbaik yang pernah saya lakukan,” imbuhnya. Sedangkan pelatih Sheffield United yang juga mantan penyerang Timnas Ingris, Nigel Clough, mengaku sangat bangga pada pemainnya. Mencapai semifinal Piala Liga adalah prestasi tersendiri buat timnya, setelah musim lalu juga tembus hingga ke semifinal Piala FA. Sejak itu, Sheffield dijuluki sebagai pembunuh raksasa karena lolos hingga semifinal setelah menggulingkan tim-tim kuat. Kali ini mereka menyingkirkan tim-tim Liga Utama Inggris seperti West Ham United dan Southampton. “Saya sangat bangga pada para pemain saya. Yang sedikit membedakan adalah kualitas. Dua gol Eriksen sangat luar biasa. Meski kalah, saya tetap bangga pada pemain saya terutama karena mereka sudah memberikan yang terbaik pada dua pertandingan (tandang dan kandang),” ucapnya. =ESPN/CAROL AJI


KORAN MADURA 16 COSTA

KORAN MADURA

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

TERANCAM ABSEN LAWAN CITY

JUMAT 30 JANUARI 2015 No. 0536 | TAHUN IV

OLAHRAGA | 15

MADRID - Penyerang Barcelona asal Brasil Neymar tampil gemilang saat membawa timnya mengatasi Atletico Madrid dengan skor 3-2 sekaligus membungkam publik tuan rumah pada laga leg kedua babak perempat final Copa Del Rey di Vicente Calderon, Kamis (29/1) dini hari WIB. Penyerang timnas Brasil itu memborong dua dari tiga gol El Barca.

engan hasil ini, Barcelona lolos ke semifinal Copa Del Rey dengan unggul agregat 4-2, setelah pada leg pertama di Camp Nou pekan lalu juga menang dengan skor tipis 1-0. Calon lawan mereka di babak empat besar adalah Villarreal atau Getafe yang baru akan bermain pada Jumat (30/1) dini hari WIB nanti. Pada laga tersebut, Atletico Madrid unggul cepat ketika laga baru berjalan 39 detik melalui Fernando Torres. Mendapat umpan panjang dari bek Siqueira, Torres menerima bola di luar garis 16 dan hanya sekali menggocek bola melewati bek Barcelona, ia melepas tembakan kaki kanan menyusur tanah ke pojok kanan bawah gawang El Barca tanpa bisa dihentikan kiper Claudio Bravo. Tetapi pada menit ke-9, Barcelona menyamakan kedudukan sekaligus unggul agregat 2-1 melalui Neymar. Namun, pada menit ke-30, Atletico kembali unggul dan menyamakan agregat melalui pe-

16

nalti Raul Garcia setelah pemain Atletico Juanfran Torres dijatuhkan di kotak terlarang oleh Javier Mascheranno. Tetapi gol bunuh diri bek Miranda kembali menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Kemenangan Barcelona akhirnya ditentukan oleh Neymar sebelum turun minum. Gol ini berawal dari bola umpan Messi kepada Neymar ke dalam kotak penalti. Neymar berhasil melewati penjaga gawang Atletico, Jan Oblak, sebelum dengan mudah mendorong bola ke dalam gawang yang sudah kosong. Kedudukan 3-2 untuk keunggulan Barcelona bertahan hingga turun minum. Di babak kedua, kedua tim gagal mencetak gol tambahan. Kekuatan tuan rumah berkurang setelah Gabi Fernandez mendapat kartu kuning kedua alias kartu merah. Di menit ke-84, Barcelona juga bermain dengan 10 orang, setelah Luis Suarez juga mendapat kartu kuning kedua. Meski demikian, hingga laga berakhir, Barcelona mampu menjaga keunggulan 3-2 atau menang agregat 4-2 atas Atletico. Seusai pertandingan, Gabi mengkaku, dia dikartu merah karena memprotes keputusan wasit yang tidak memberi hadiah tendangan penalti untuk timnya setelah bek kiri Barcelona, Jordi Alba, menyentuh bola dengan tangan di kotak penalti. “Saya beritahu wasit bahwa ‘handball’ Jordi Alba seharusnya mendapat penalti dan dikeluarkan dari lapangan, dan wasit mengatakan saya melihatnya kurang rasa hormat. Sangat sulit menerima bahwa saya meninggalkan tim. Bermain dengan 10 orang menjadi lebih sulit untuk kami,” ujar kapten Atletico Madrid Gabi Fernandez.=ESPN/CAROL AJI/DAR

Wasit mengacungkan kartu merah kepada gelandang Atletico Madrid Gabi (kanan)

NEYMAR BUNGKAM PUBLIK CALDERON Barcelona Lolos ke Semifinal Copa del Rey dengan Agregat 4-2

Penyerang Barcelona Neymar Jr. tampil gemilang dan mencetak dua gol dari tiga gol kemenangan timnya atas Atletico Madrid di Vicente Calderon, Kamis (29/1) dini hari WIB.


JUMAT 30 Januari 2015 No. 0536 | TAHUN IV

KORAN MADURA

BUSYRO DAN SOENGKONO REBUT DUKUNGAN GOLKAR

Aksi Bisu di Kantor DPRD

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

A

Tuntut Segera Sahkan Raperda Pilkades

SAMPANG |J

SUMENEP | E

Taneyan Lanjang KORAN MADURA

PEMERIKSAAN ABDUL ROUF. Ajudan Ketua DPRD Bangkalan Fuad Amin Imron, Abdur Rouf (tengah) berjalan keluar ruangan seusai menjalani pemeriksaan di kantor KPK, Jakarta, Kamis (29/1). Rouf diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap jual beli pasokan gas alam untuk pembangkit listrik di Gresik dan Gili Timur, Bangkalan, Madura.

KPK Periksa Dua Notaris Siapa Perempuan Berkerudung yang Jadi Saksi Kasus Fuad Amin? BANGKALAN - Perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri yang terjadi belakangan ini, tak menyurutkan kinerja keduanya untuk saling berkoordinasi. Hal itu terbukti dengan datangnya KPK ke Bangkalan untuk menindaklanjuti penyelidikan kasus Ketua DPRD Fuad Amin (FA). Kedatangan

penyidik KPK kali ini untuk memeriksa dua notaris dan saksi lain atas kasus yang membelit mantan orang nomor satu di Bangkalan itu. Ada tiga penyidik KPK yang datang untuk memeriksa sejumlah saksi. Mereka datang dengan menggunakan mobil Kijang Inova B 1986 KZB warna abu-abu. Diketahui dua orang notaris diperiksa di dalam ruang Komando, Komunikasi, Kendali, dan Informasi (K3I) Mapolres Bangkalan. Selain itu ada satu orang wanita berkerudung yang masih belum diketahui identitasnya. "Kami dari notaris," jawab dua pria berbaju batik tersebut di hadapan anggota polisi saat hendak memasuki ruang K3I. Penyidik yang terdiri dari tiga orang tersebut awalnya memeriksa seorang perempuan paruh baya. Entah apa yang men-

PAKAI BATIK. Dua orang yang mengaku dari notaris datang ke Mapolres Bangkalan guna memenuhi panggilan KPK.

jadi pertanyaan dari pemeriksaan tersebut tidak ada sumber yang bisa dikonfirmasi. Namun, dari celah pintu terlihat pemeriksaan terhadap wanita tersebut. Kemudian, penyidik melakukan penan-

datanganan di atas kertas. Sementara, dua orang dari notaris datang memakai batik berwarna merah dan hijau. Diduga, keduanya diperiksa lantaran ada kaitannya dengan sejumlah kepe-

milikan aset dan berkas-berkas milik FA. Akan tetapi, secara pribadi keduanya enggan berkomentar saat ditanya oleh sejumlah awak media yang telah menunggu di ruang lobi. Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistiyono membenarkan tentang kedatangan KPK ke markasnya. Dirinya mengaku hanya menyediakan fasilitas untuk penyidik. Perihal apa yang menjadi materi pertanyaan, dirinya pun tidak mengetahui. Akan tetapi, yang jelas KPK datang untuk menindaklanjuti dan memeriksa saksi-saksi terkait Fuad Amin. "Tidak tahu siapa saja yang diperiksa. Kami hanya sebatas menyediakan ruangan, koordinasinya baik. Tak ada masalah di sini. Perihal masalah di atas biar kawan-kawan di sana (Jakarta) yang menyelesaikan," terangnya. =MOH RIDWAN/RAH


KORAN MADURA KORAN PROBOLINGGO B B

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

MADURA

Sumenep

JUMAT 30 JANUARI 2015 No. 0536 | TAHUN IV

UNGKAP SABU-SABU

Polres Antar Kabupaten Bersinergi

Kondisi rumah Subli (46), di Dusun Congaben, Desa/Kecamatan Guluk-Guluk yang dilempari mondet, Kamis (29/1) dini hari. Sekalipun tak ada korban jiwa, bagian lantai, pintu samping, tembok depan, dan atap terasnya rusak.

Rumah Demonstran Dilempari Bondet Kapolsek Guluk-Guluk: Kami Telah Melakukan Olah TKP SUMENEP – Rumah Subli (46), koorditor aksi demonstrasi dugaan penggelapan raskin di Desa/ Kecamatan Guluk-Guluk beberapa hari lalu di Kantor Pemkab dan Kejari Sumenep, dilempari bondet, Kamis (29/1) dini hari sekitar pukul 1.30. Akibatnya, rumah yang terdapat di Dusun Congaben, Desa/ Kecamatan Guluk-Guluk, rusak berat. Pada Selasa (27/1), rumah Subli Bengal, pelapor dugaan penggelapan raskin desa setempat dilempari batu oleh orang tak dikenal. Pintu rumahnya rusak meskipun tidak parah (Koran Madura, 28/1). Subli adalah koorditor aksi demonstrasi dugaan penggelapan raskin di Desa/Kecamatan

Guluk-Guluk di Kantor Pemkab dan Kejari Sumenep, Selasa (27/1). Bersama ratusan massa menuntut kasus tersebut dengan terlapor Kepala Desa setempat, Ikbal, segera dituntaskan. Pada saat pelemparan bondet, Subli bersama istrinya, Risfatul Aini (35), dan dua anaknya; Dwi Fatmawati (7) dan Sitti Wafiroh (4), sedang tidur pulas di teras rumahnya. Menurut Subli, suara ledakan bondet diperkira-

kan berasal dari sebelah timur teres rumahnya. “Ledakan tersebut tidak hanya terdengar satu kali, melainkan terdengar hingga empat kali ledakan. Sehingga rumah korban mengalami kerusakan di bagian lantai, pintu samping, tembok depan, dan atap terasnya juga rusak dan jebol,� terang Mustafid (35), tetangga korban. Menurut Mustafid, rumah yang dijadikan sasaran bondet tersebut, setiap malam biasanya dijadikan tempat singgah polisi yang sedang patroli. Namun pada malam kejadian, tidak ada petugas yang sedang patroli. "Rumah Subli biasanya sering disinggahi petugas patroli, karena letaknya berbatasan dengan Kecamatan

Pragaan," imbuhnya. Kapolsek Guluk-Guluk Iptu Rasyidi membenarkan kejadian tersebut. "Benar memang kami sudah mendapatkan laporan dari warga. Dana kami telah melakukan olah TKP. Selain itu, kami juga telah mengamankan beberapa barang bukti (BB), seperti serpihan plastik dan krikil hitam," katanya. Namun, pihaknya sampai saat ini belum mengetahui motif dan pelaku pelemparan bondet tersebut. "Kalau modusnya kami belum bisa memberikan keterangan. Kami sekarang masih terus melakukan penyelidikan terkait modus pelemparan bondet tersebut, syukur-syukur bisa menangkap pelakunya," tukasnya. =JUNAEDI/MK

SUMENEP - Kepolisian Resor (Polres) Sumenep dan Polres Sampang, Jawa Timur, bersinergi untuk mengungkap kasus sabusabu dengan tersangka M, warga Desa Kolor, Sumenep. "Sesuai hasil pemeriksaan, tersangka M mengaku memperoleh sabu-sabu dari warga Sampang. Oleh karena itu, kami langsung berkoordinasi dengan pimpinan Polres Sampang untuk mengembangkan kasus ini," kata Kapolres Sumenep AKBP Rendra Radita Dewayana, Kamis (29/1). Pada Selasa (27/1) malam, tim dari Polres Sumenep menangkap tiga tersangka kasus sabu-sabu yang berinisial M, S, dan SH, ketiganya warga Desa Kolor, Kecamatan Kota Sumenep. Dalam penggerebekan tersebut, polisi menyita satu paket (plastik kecil) berisi sabu-sabu dalam bentuk bongkahan sekitar 12 gram dari tas coklat milik M, 125 paket berisi sabu-sabu di dua kotak plastik di rumah M, dan delapan paket sabu-sabu dari S. Sesuai hasil penimbangan di salah satu Kantor pegadaian di Kecamatan Kota, Sumenep, secara keseluruhan sabu-sabu itu seberat 266,89 gram. "Kami memang harus bersinergi dengan Polres Sampang guna menindaklanjuti pengakuan tersangka M terkait asal-usul sabusabu yang disita sebagai barang bukti," ujarnya. Rendra menjelaskan, hingga sekarang, anggotanya masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap tiga tersangka yang selama masa penyidikan, ditahan di ruang tahanan Mapolres Sumenep. "Masih banyak hal yang ingin kami ketahui dari ketiga tersangka, terutama asal-usul sabu-sabu yang kami sita dari M dan wilayah pemasarannya. Sabu-sabu yang kami sita dari pengungkapan kasus ini terbanyak dibanding kasus serupa sebelumnya di Polres Sumenep," katanya. Selain sabu-sabu seberat 266,89 gram, polisi juga menyita sejumlah barang bukti lainnya dalam pengungkapan kasus tersebut, di antaranya seperangkat alat hisap sabu-sabu dan uang Rp11.840.000. ABD =AZIZ?ANT


Sumenep

KORAN MADURA

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

KESEJAHTERAAN GURU

KOMODITAS

Tunggakan Sertifikasi Guru Capai Rp 22 Miliar SUMENEP - Tunggakan tunjangan sertifikasi guru tahun 2014 di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep, mencapai Rp 22 miliar lebih. Tunggakan tersebut tidak hanya terjadi di Kabupaten Sumenep, namun juga terjadi di beberapa wilayah di Indonesia. Informasinya, penerima dana insentif tersebut di Kabupaten Sumenep sebanyak 5.527 guru, mulai dari tingkat raudlatul atfal (RA) hingga madrasah aliyah (MA),. Besaran tunjangan yang diterima oleh setiap guru bersertifikat pendidik Rp 9 juta. Jadi, ketika dikalikan besaran dan jumlah guru penerima, tunggakan tunjangan itu mencapai Rp 22.743.000.000. “Sebenarnya, uangnya untuk membayar itu semua sudah ada. Tapi karena masih ada sisa hutang yang tak terbayar tahun sebelumnya, maka dana itu dibayarkan terlebih dahulu untuk menutupi hutang tersebut,” kata Kepala Seksi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kantor Kemenag Sumenep, Moh. Rifa’i Hasyim. Pembayaran tersebut berdasarkan hasil audit BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) sebelunya. “Karena pemba-

C

TUNJANGAN SERTIFIKASI GURU. Pengendara melintas di depan Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Sumenep. Kemenag Sumenep memiliki tunggakan tunjangan sertifikasi guru tahun 2014 Rp 2 miliar lebih.

yaran tahun 2014 tidak tuntas, maka kami (Kemenag) se-Jawa Timur, sepakat untuk membuat surat pernyataan terhadap semua guru penerima,” terangnya. Menurutnya, surat pernyataan tersebut nantinya akan dijadikan bukti bahwa negara masih mempunyai tunggakan terhadap guru sertifiksi. Selain itu, surat pernyataan tersebut akan dijadikan bukti untuk mencairkan dana sertifikasi yang belum terbayarkan oleh negara. “Nah, dengan adanya surat tersebut, menjadi bukti konkret nantinya. Sehingga, dana yang tidak terbayarkan itu muncul di APBN-P tahun

Tunggakan yang Tidak Terbayarkan Sumenep selama 6 bulan Pamekasan selama 4 bulan Sampang selama 3 bulan

2015. Sehingga, sejumlah guru nantinya akan menerima dana itu sebanyak dua kali, yakni sisa tahun 2014 dan dana sertifikasi tahun 2015,” terangnya. Pihaknya mengimbau guru yang belum menerima dana tersebut untuk bersabar.

STKIP Meriahkan Pameran Pendidikan Tinggi dan Profesi SUMENEP - Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumenep berpartisipasi menyemarakkan Pameran Pendidikan Tinggi dan Profesi Tahun 2015, Kamis (29/01) di Graha Adi Poday Sumenep. Ketua Panitia, Suharttik mengatakan, tujuan keikutsertaan STKIP PGRI Sumenep untuk memperkenalkan kampus Taniyan Lanjhang kepada siswa-siswi di Sumenep. "Kita ingin memperkenalkan kepada siswa-siswi, bahwa di Sumenep juga ada perguruan tinggi yang mampu bersaing dengan perguruan tinggiperguruan tinggi yang di luar," katanya. STKIP PGRI Sumenep mememerkan karya-karya mahasiswa, baik dari UKM,

Sebab, ke depan, pihaknya akan berusaha pencairan dana sertifikasi dilakukan sebanyak tiga kali dalam satu tahun. “Biasanya, dana sertifikasi itu dicairkan setiap pertengahan semester, yakni pada bulan Juli. Tapi kami ke depannya akan berusaha pencairannya setiap tiga bulan sekali,” ungkapnya. Untuk diketahui, jumlah lembaga pendidikan swasta di Sumenep terbanyak ketiga setelah Kabupaten Lamongan. Sementara di Madura, Sumenep terbanyak dari tiga kabupaten lainnya, yakni Kabupaten Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan. =JUNAEDI/MK

PASANG IKLAN

Harga Cabai Turun SUMENEP - Harga sejumlah jenis cabai di Pasar Anom Baru di Kabupaten Sumenep, Kamis, mengalami penurunan pada kisaran Rp 5 ribu hingga Rp 15 ribu perkilogram, demikian hasil pemantauan harga oleh staf dinas perindustrian dan perdagangan (disperindag) setempat. "Saat ini sejumlah sentra produksi cabai sedang masa panen. Kami menduga penurunan harga sejumlah jenis cabai itu diakibatkan sedang masa panen," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Sumenep, R Heni Yulianto di Sumenep, Kamis (29/1). Sesuai hasil pemantauan harga oleh staf Disperindag Sumenep, harga cabai merah besar keriting pada Kamis mencapai Rp14 ribu perkilogram dari sebelumnya Rp 20 ribu. Harga cabai merah besar biasa Rp15 ribu perkilogram dari sebelumnya Rp 20 ribu, cabai kecil biasa Rp 25 ribu perkilogram dari sebelumnya Rp 35 ribu, dan cabai rawit Rp 15 ribu dari sebelumnya Rp 30 ribu. "Sejumlah komoditas lainnya juga mengalami penurunan, di antaranya bawang putih dan bawang merah, masing-masing dari sebelumnya Rp 14 ribu perkilogram menjadi Rp 13 ribu," ujarnya, menambahkan. Harga beras premium dalam kemasan 25 kilogram dari sejumlah merek, juga mengalami penurunan, di antaranya "Ikan Paus" dari Rp 240 ribu menjadi Rp 238 ribu, dan "Lima Jaya Super" dari Rp 232 ribu menjadi Rp 230 ribu. "Sementara untuk harga sejumlah daging, stabil, yakni daging sapi tetap Rp 110 ribu perkilogram, ayam kampung Rp 65 ribu, dan ayam potong Rp 29 ribu," ucapnya, menerangkan. Ia juga menilai kebijakan penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) yang dilakukan pemerintah beberapa waktu lalu, menjadi salah satu penyebab menurunnya sejumlah harga komoditas pada pekan ini. =ABD AZIZ/ANT

KORAN MADURA Advertorial

Stan STKIP PGRI Sumenep pada Pameran Pendidikan Tinggi dan Profesi Tahun 2015, Kamis (29/01).

HMP, maupun PKM. Selain itu, juga menyediakan konsultasi soal-soal UN, hipnoterapi yang dilakukan mahasiswa STKIP PGRI sendiri, tes kepribadian serta tes IQ. =ADV/FATHOL ALIF

Berita Kehilangan Display

Abd. Rahman 081 934 942 499

Iklan Baris Bergambar


D

KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

SDN 2 BANBARU

Sekolah Tergenang Banjir SUMENEP – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Banbaru yang terletak di Dusun Somor, Desa Banbaru, Kecamatan Giligenting, Pulau Gili Raja, tergenang air hujan hingga tak bisa ditempati kegiatan belajar mengajar, Kamis (29/1).

BERSIH-BESIH. Guru bersama siswa membersihkan lumpur sisa genangan air hujan di SDN 2 Banbaru, Kamis (29/1).

“Kejadian ini bermula saat di sini hujan lebat kemarin. Karena saluran air di sini minim, maka air terus menggenang hingga rumah warga dan juga sekolah SDN 2 Desa Banbaru,” kata tokoh masyarakat Dusun Somor, Moh. Sadali, kemarin. Pantauan Koran Madura, kemarin, air sudah surut. Namun tak ada kegiatan belajar mengajar di SDN

2 Banbaru. Sejumlah guru bersama siswa sibuk membersihkan lumpur sisa genangan air hujan. “Untuk membersihkan lumpur di sekolah itu, kami lakukan bersama dengan sejumlah murid. Sementara untuk membersihkan lumpur di rumah warga, itu dilakukan oleh masing-masing penghuninya,” terannya. Sahrul Gunawan, warga Desa Banbaru, mengaku belum bisa keluar rumah sekalipun air telah surut. “Saat ini kami masih belum bisa keluar rumah, karena masih bersih-bersih,” paparnya. Warga meminta pemerintah juga memperhatikan saluran irigasi di daerah kepulauan. “Kami yakin, jika itu dilakukan, bisa meminimalisir terjadinya banjir. Sehingga, kami tidak meras resah di sini,” tukas Gunawan. =JUNAEDI/MK

PARIWISATA

Disbudparpora Belum Tertarik Kelola Gili Labak SUMENEP – Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Sumenep belum tertarik untuk mengelola Pulau Gili Labak, Desa Kombang, Kecamatan Talango, yang terkenal dengan keindahan bawah lautnya. Minimnya anggaran dijadikan alasan. Kepala Bidang (Kabid) Sarana dan Prasarana Disbudparpora Kabupaten Sumenep, R. Muh. Bahaudin menuturkan, untuk mengembangkan suatu objek wisata, dibutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Sementara anggaran yang dimiliki Disbudparpora terbatas. "Masih belum ada rencana (untuk melakukan pengembangan Pulau Gili Labak, red.). Karena membutuhkan anggaran yang sangat besar. Sedangkan anggaran kita tahun ini sangat minim," ujarnya, Kamis (29/01) di kantornya. Menurutnya, anggaran untuk Disbudparpora pada tahun ini sebesar Rp. 12 miliar. Namun, khusus untuk bidang sarana dan

prasarana hanya Rp. 1,5 miliar. "Itu pun sebagian besar dialokasikan untuk pengembangan Pantai Slopeng dan Lombang," jelasnya. Kalaupun begitu, yang mungkin dilakukan pihaknya tahun ini adalah mendirikan unit pelaksana tugas (UPT) di Gili Labak. "Tapi itu pun akan dilakukan setelah kita mendirikan UPT di Gili Iyang," tandasnya. Tokoh pemuda Desa Poteran, Syaiful Anwar menginginkan agar Pulau Gili Labak dikelola oleh Pemkab Sumenep. Pasalnya, pulau itu sangat potensial. Ia yakin potensi wisata itu kalau dikelola dengan maksimal oleh pemerintah akan menambah pendapatan asli daerah (PAD). "Kalaupun tidak langsung digarap semuanya, kalau menurut saya yang paling mendesak untuk dibangun adalah sarana transportasi menuju lokasi. Karena untuk menuju ke Gili Labak aksesnya masih sulit. Padahal, pengunjung yang ke sana sudah lumayan banyak," tuturnya.

Pengunjung turun dari perahu untuk menikmati Pulau Gili Labak. Gili Labak terkenal dengan keindahan bawah lautnya, namun pemerintah mengaku belum tertarik untuk mengelola objek wisata batu tersebut.

Wakil Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumenep, Abrari mengingatkan pemerintah agar fokus dan terukur dalam mengembangkan objek wisata. “Jangan semuanya digarap, sehingga semuanya menjadi tidak

jelas,” katanya. Menurut Politisi PDI Perjuangan itu, Pemkab Sumenep selama ini tidak membuat prioritas dan fokus dalam membangun Sumenep. “Katanya mau dijadikan Kota Keris, tapi kok kerisnya hanya seperti itu. Demikian juga pengemban-

gan yang lain,” kritiknya. Oleh sebab itu, ia meminta Disbudparpora fokus dalam mengembangkan objek wisata. “Kembangkan satu objek dulu sampai sukses, baru pindak kepada objek yang lain. Jangan semuanya digarap,” tuturnya. =FATHOL ALIF


KORAN MADURA

Sumenep

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

E

PEREMAJAAN POHON

S

UMENEP - Dinas PU Bina Marga, bekerja sama dengan Polsek Saronggi, pemerhati lingkungan, dan pemerhati keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan raya menanam pohon, Kamis (29/1). Pohon yang akan ditanam sebanyak 500 batang di sepanjang 15 km di sepanjang jalan raya nasional, meliputi Kecamatan Saronggi dan Bluto. sementara jenisnya terdiri dari pohon aksia, mahoni, trembesi, dan nyamplong. Penanaman pohon itu sebagai ganti pohon-pohon yang sudah tua dan usang. Sementara pohon yang sudah tua akan ditebang agar tidak mengganggu pengendara, kabel PLN, dan kabel Telkom, yang ada di sepanjang jalan raya nasional. =JUNAEDI

TANAM POHON. Pekerja sedang menanm pohon di sepanjang 15 km di sepanjang jalan raya nasional, meliputi Kecamatan Saronggi dan Bluto, Kamis (29/1)

SUMENEP – A. Busyro Karim dan Soengkono Sidik berebut dukungan Partai Golkar untuk maju sebagai Calon Bupati Sumenep Periode 2015-2020. Dua tokoh yang saat ini menjabat Bupati dan Wakil Bupati Sumenep itu tak akan lagi satu pasangan dalam pesta demokrasi yang direncanakan akan digelar Desember 2015. “Kalau secara kelembagaan hingga saat ini masih belum ada figur yang melamar. Tapi kalau secara pribadi, seperti incumbent A. Busyro Karim (Bupati Sumenep) dan juga Wakil Bupati (Soengkono Sidik) sudah ada lobilobi pada kami,� kata Ketua DPD Golkar Sumenep, Iwan Budiharto, Kamis (29/1). Selain dua tokoh itu, menurut Iwan, ada tiga tokoh yang digadang-gadang akan maju juga menjalin komunikasi politik dengan partainya. Tiga nama tersebut, yaitu Azasi Hasan, Moh. Sahnan, dan Zainal Abidin. Dari beberapa nama tersebut, pihaknya akan melakukan se-

Busyro dan Soengkono Rebut Dukungan Golkar DPW PKB Jawa Timur Survei Kandidat leksi di tingkat DPD Partai Golkar Sumenep menjadi dua orang. Dua nama yang direkomendasikan itu nantinya akan dikirim ke DPP Partai Golkar untuk mengikuti tes. Pantauan Koran Madura, Rabu (28/1) siang sekitar pukul 12.15 WIB, Ketua DPC PKB Sumenep A. Busyro Karim bersilaturrahim dengan pengurus PDI Perjuangan. Pada 2010 lalu, PKB dan PDI Perjuangan mengusung Busyro dan Soengkono. Sementara Soengkono, selain melakukan lobi-lobi politik dengan Golkar, juga menjalin komunikasi politik dengan DPD Partai Keadilan Sejahtera Sumenep. Namun komunikasi yang dijalin Soengkono hanya komunikasi awal. Survei Kandidat Sementara DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur masih melakukan survei

sejumlah nama yang layak diusung sebagai kandidat pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) Sumenep. Hasil survei akan menjadi pertimbangan. "Hasil survei yang dilakukan oleh tim bentukan DPW PKB Jatim itu akan menjadi salah satu bahan pertimbangan untuk menetapkan kandidat pilkada yang akan diusung oleh kami," kata Sekretaris DPC PKB Sumenep, AM Bahrul Ulum di Sumenep, kemarin. Ia menjelaskan, pihaknya tidak melakukan penyaringan dan penjaringan internal maupun pendaftaran bagi warga yang ingin menjadi kandidat Pilkada Sumenep melalui PKB. "Mekanisme di internal kami berubah. Tidak ada lagi penyaringan dan penjaringan internal maupun pendaftaran seperti masa Pilkada Sumenep pada 2010. Hasil survei oleh tim bentukan DPW

yang dijadikan salah satu pertimbangan untuk menetapkan kandidat," ujarnya. Secara teknis, kata dia, DPC PKB Sumenep tidak dilibatkan dalam survei yang dilakukan tim bentukan DPW PKB Jawa Timur untuk mengukur popularitas dan elektabilitas sejumlah nama yang dinilai layak sebagai kandidat pilkada. "Informasi yang kami terima, ada beberapa nama yang menjadi objek survei. Namun, kami tidak diberitahu nama-nama yang akan disurvei tersebut. Survei dilaksanakan sejak awal Januari 2015," ucapnya. Ulum juga mengemukakan, penetapan kandidat pilkada di tingkat kota/kabupaten dilakukan oleh pengurus PKB di tingkat provinsi dan harus mendapat rekomendasi dari DPP. "Kalau tidak ada perubahan, penetapan kandidat Pilkada

Sumenep yang akan diusung oleh kami kemungkinan besar pada akhir Februari 2015," katanya, menambahkan. Masa jabatan A Busyro KarimSoengkono Sidik sebagai BupatiWakil Bupati Sumenep periode 2010-2015 yang merupakan hasil pilkada langsung setempat pada 2010, akan berakhir pada Oktober 2015. Sementara KPU Sumenep hingga sekarang masih menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari KPU RI tentang pelaksanaan pilkada setempat. Saat ini, sejumlah nama yang disebut-sebut akan maju sebagai kandidat Pilkada Sumenep, di antaranya Soengkono Sidik, Moh Sahnan, dan Zainal Abidin, mulai memperlihatkan gerakannya, di antaranya dengan melakukan komunikasi dengan pengurus sejumlah parpol setempat. =JUNAEDI/ANT/MK


KORAN MADURA KORAN F BANGKALAN PROBOLINGGO

Pamekasan

JUMAT 30 JANUARI 2015 No. 0536 | TAHUN IV

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

MADURA

F

MANGKRAK. TPA sampah di Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan

Satu Lagi Tersangka Korupsi TPA Ditahan Tersangka dari PPAT Belum Bisa Ditahan karena Sakit PAMEKASAN – Setelah menyeret dua orang ke dalam bui. Kasus korupsi Pengadaan Lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan, kembali menyeret seorang tersangka. Kali ini tersangka yang berinisial R ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Pamekasan, Kemarin (29/1). Tersangka R datang memenuhi panggilan Kejari sekitar pukul 09.49 WIB bersama tersangka lainnya yang berinisial A. Setelah dilakukan pemeriksaan selama kurang lebih 90 menit, R kemudian ditahan dan dititipkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II Pamekasan. Sedangkan A belum bisa ditahan lantaran kondisi kesehatannya yang tidak mendukung. Hal itu dibuktikan dengan keterangan dokter RSUD Slamet Martodrdjo, Pamekasan. Bahkan, saat tiba di kantor Kejari, A tidak bisa berjalan sendiri. R merupakan unsur Notaris.

Dalam proses pengadaan lahan tersebut, R berperan membantu dalam mempermudah dan melancarkan percepatan peralihan atas lahan, sehingga terjadi aksi korupsi yang melibatkan sejumlah pihak. Kepala Kejari Pamekasan, Sudiharto, melalui Kepala Seksi Pidana Khusus (kasi Pidsus) Samiaji Zakaria mangatakan rencananya kedua tersangka kasus TPA itu akan ditahan secara bersamaan. Namun, karena tersangka A sedang sakit, jadi belum bisa ditahan. Namun, pihaknya berjanji, penahanan tetap akan dilakukan, menunggu perkembangan kese-

hatan tersangka A. Agar tidak saat proses persidangan di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (PN Tipikor), Surabaya, berjalan lancar. “Kami masih menunggu perkembangan kesehatannya. Dua atau tiga hari ke depan kalau ada perkembangan membaik, juga akan dilakukan penahanan. Kalau tersangka R sudah ditahan tadi (kemarin), sekarang kami titipkan di lapas,” kata Samiaji. Penahanan tersangka berinisial R merupakan kelanjutan dari proses sebelumnya. Dalam penyelidikan babak pertama, Kejari sudah mengantarkan dua orang ke dalam jeruji besi. Mereka adalah pejabat BLH Pamekasan Sarwo Edi dan Moh Riyadi warga Pasean, keduanya dijatuhi hukuman masing-masing 4 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan tipikor Surabaya. Dalam proses persidangan kemudian muncul keterangan yang menyatakan ada keterlibatan R

dan A dalam perkara pengadaan lahan TPA tersebut. Kendati keduanya sudah ditetapkan sebagai tersangka sebelumnya, namun Kejari kembali melakukan penyidikan dan pemeriksaan saksi. “A ini merupakan PPAT (pejabat pembuat akte tanah) atas lahan tersebut. Perkara ini merupakan pengembangan dari sidang sebelumnya dengan terpidana Sarwo Edi pejabat di BLH waktu itu dan Moh Riyadi dari rekanan,” ungkapnya. Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan laporan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jawa Timur, kasus korupsi pengadaan lahan TPA yang terjadi pada tahun 2011 lalu, merugikan negara sebesar Rp 437 juta. Akibat belum tuntasnya perkara ini, membuat TPA Bindang mangkrak. Sebab rencana pemanfaatannya menunggu setelah kasus tersebut selesai. =ALI SYAHRONI/rah

Kasus

Korupsi dilaporkan ke Kejari tahun 2009

Kerugian Negara

Rp 437 juta (total los), berdasarkan laporan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Jatim

Tersangka

Penetapan Babak Pertama Sarwo Edi ditahan Maret 2014 Moh Riyadi ditahan April 2014 Vonis Sarwo Edi dan Moh Riyadi dinovis 4 tahun, Agustus 2014 Penetapan Babak Kedua R dan A ditetapkan sebagai tersangka, Agustus 2014 Penahanan R ditahan, Kamis (29/1/2015) A belum ditahan karena sakit

Sanksi Hukum

Pasal 2, 3 dan 9 juncto pasal 18 UndangUndang Tipikor dengan ancaman penjara maksimal 15 tahun penjara


Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

G

TERPIDANA NARKOBA

FKKP Dukung Kebijakan Hukuman Mati PAMEKASAN - Forum Kajian Kebijakan Publik (FKKP) Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mendukung kebijakan pemerintah memberlakukan hukuman mati bagi terpidana mati kasus narkoba, demi masa depan generasi bangsa yang lebih baik. Direktur FKKP Pamekasan Muid Syakrani menjelaskan status pengedar narkoba sebenarnya sama dengan musuh bangsa ini, karena berpotensi merusak generasi masa depan bangsa. “Saya kira kebijakan pemerintah menerapkan hukuman mati bagi terpidana kasus narkoba sudah tepat, karena menyelamatkan masa depan generasi bangsa ini sangat penting,” kata Muid menjelaskan. Berbeda dengan sebagian ahli yang berpendapat bahwa hukuman mati bukan solusi terbaik dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia, Muid justru berpendapat sanksi tegas, termasuk hukuman mati, akan menjadi pertimbangan bagi pengedar narkoba lainnya untuk mengedarkan barang haram tersebut. “Cara pandang kita, ya harus ke depan, bukan saat ini. Lhawong di dalam penjara saja, mereka (para pengedar narkoba) masih bisa mengendalikan peredaran narkoba, apalagi setelah keluar dari penjara. Makanya, hukuman mati saya kira akan lebih baik,” kata Muid. Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat STAIN Pamekasan ini lebih menjelaskan saat ini peredaran obat terlarang narkoba, khususnya jenis sabu, tidak hanya di perkotaan, tetapi juga di perdesaan. Tidak sedikit para santri dan kiai yang juga pernah terjerat kasus ini, termasuk aparat penegak hukum, pejabat pemerintah dan para politisi di negeri ini. “Sekarang yang harus menjadi pertimbangan utama pemegang kebijakan di negeri ini adalah keselamatan generasi muda bangsa, dan masa depan bangsa ini,” katanya. Muid yakin masyarakat yang memiliki komitmen membangun bangsa lebih baik, termasuk menyelamatkan generasi muda bangsa dari kehancuran akibat menjadi korban barang terlarang tersebut. =ANTARA/RAH

BEKERJA. Sejumlah karyawan sedang mengangkut beras di gudang Bulog, Jl Raya Larangan Tokol, Pamekasan, beberapa bulan lalu

Akan Ada Kades Dipanggil Bupati Desa-desa yang Memiliki Tunggakan Raskin PAMEKASAN – Menyikapi sikap tegas Bulog Sub Divre XII Madura, yang tidak akan mendistribusikan beras masyarakat miskin (raskin) bagi desa yang mempunyai tunggakan utang, membuat Bupati Pamekasan, Ach Syafii berencana akan memanggil kepala desa (kades) yang bersangkutan. Pemanggilan itu bertujuan untuk mencari solusi atau jalan keluar agar semua desa medapat kiriman raskin. Sebab jika raskin dihentikan di salah satu desa, akan banyak masyarakat miskin yang tidak mendapatkan bantuan beras dari pemerintah yang sudah menjadi haknya. Hal itu disampaikan Bupati Pamekasan, Ach Syafii, usai mengikuti rapat Paripurna di gedung DPRD Pamekasan, kemarin (29/1). Menurutnya, perlu dicari titik persoalan yang sebenarnya terjadi, apakah masalah tersebut memang bermula dari masyarakat yang tidak mampu membayar tebusan

raskin bulanan itu ataukah berasal dari proses distribusi yang tidak benar. “Nanti melalui camat masing-masing akan memanggil Kepala Desa yang masih menunggak pembayaran raskin untuk ditanyakan apa penyebabnya. Pasalnya, persoalanini harus disikapi serius karena bersangkutan dengan warga miskin yang sangat membutuhkan bantuan beras,” kata Bupati Syafii. Berdasarkan ketentuan yang diterapkan seharusnya menggunakan sistem Cash and Carry, namun yang terjadi justru tidak ada penerapan itu pada tahun lalu.

Ternyata yang terjadi ada keringanan pembayaran setelah beras terdistribusi. Pihak desa diberi waktu beberapa minggu untuk menebus raskin yang sudah disalurkan tersebut. Tunggakan yang muncul justru jauh dari toleransi yang diperkirakannya, yakni banyak desa yang jumlah tunggakannya sangat besar. Pihaknya berencana untuk menelusuri ke pedesaan untuk mencari penyebab pasti tunggakan tersebut terjadi. Bila memang tunggakan tersebut berasal dari desa, melalui camat para kepala desanya akan dipanggil. “Makanya masalah ini harus dicari titik permasalahannya dulu, ini berasal dari masyarakat yang tidak mau bayar atau kemana, agar persoalan ini tidak berlarut-larut. Kami akan minta ke kesra untuk mencari tahu desa-desa yang masih menunggak,” ungkapnya. Mengenai tunggakan raskin

tersebut, belakangan mulai banyak kepala desa yang mendatangi kantor Bulog Subdivre Madura XII dan mengaku sudah membayar raskin melalui penghubung yang juga bagian dari jaringan distribusi raskin di Pamekasan. Namun, lantaran tidak pernah tercatat membayar ke Bulog sehingga tetap dianggap piutang. Seperti yang dikatakan Wakil Kepala Subdivre Bulog Madura R.R. Suwardani, pihaknya tidak pernah menyalahkan kepala desa. Sebab ada kemungkinan ada pihak lain yang ‘memainkan’ delivery order (DO) dari Bulog untuk menebus raskin ke Bulog “Jadi, soal siapa yang bersalah, Bulog tidak punya kewenangan, yang pasti pada catatan kami itu tetap sebagai piutang. Karena catatannya ada sejumlah desa yang pendistribusian beras sudah sampai, tapi tidak ada bukti pembayaran,” kata Suwardani =ALI SYAHRONI/RAH


H

Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

BERBARING. Ny Rupah, 50, warga Dusun Kadur Barat, Desa Kadur, Kecamatan Kadur, Pamekasan, korban pembacokan dirawat di RSUD Slamet Martidirjo, Pamekasan

Seorang Nenek Dibacok Diduga Memiliki Ilmu Teluh PAMEKASAN – Ny Rupah, 50, warga Dusun Kadur Barat, Desa Kadur, Kecamatan Kadur, Pamekasan, dibacok tetangganya sendiri karena diduga mempunyai ilmu telur terbang (santet) Kamis (29/1) malam. Akibatnya, kondisi korban kritis lantaran menderita luka sabetan celurit yang cukup serius di lengan kanan, lengan kiri, dan punggung. Kini, ibu lima anak ini menjalani rawat inap di RSUD Slamet Martidirjo, Pamekasan. Sementara Hariri, 30, pelaku pembacokan yang tetangga korban, usai membacok melarikan diri. Namun, selang berapa jam kemudian pelaku berhasil ditangkap petugas di kawasan Kecama-

tan Pakong, Pamekasan. Barang bukti sebilah celurit yang digunakan tersangka untuk membacok disita petugas Polsek Kadur. Menurut sumber di lokasi kejadian, peristiwa berdarah itu terjadi saat di rumah tersangka Hariri ramai dengan famili dan tetangga sekitar, yang hendak membesuk Ny Su, 55, mertua perempuan pelaku yang sedang sakit keras. Di waktu yang sama, korban yang masih famili dengan ter-

sangka, datang ke rumah Ny Su, dengan niatan untuk membesuk juga. Tapi kedatangannya tidak mendapat simpati keluarga Hariri dan warga sekitar, tapi malah menimbulkan kebencian. Selama ini berkembang isu, korban mempunyai ilmu hitam dan sudah beberapa tetangga yang sakit dan meninggal. Bahkan, belum dua bulan, ibu kandung tersangka sendiri meninggal dunia, yang juga diduga ulah korban. Tak pelak, tersangka Hariri yang mengetahui kedatangan korban, tersulut emosi hingga niat untuk balas dendam timbul. Tersangka menduga sakit kerasnya ibu mertuanya itu juga diduga disantet korban. Sehingga

suasana berubah menjadi tegang. Semula, yang sebagian dari famili sedang mengaji, lantaran kondisi Ny Su kesehatannya sudah kritis, berganti mencekam. Sebab sambil membentak korban, tersangka mengayunkan celuritnya ke tubuh korban berulang-ulang. Meski kejadian itu disaksikan banyak warga, namun tidak seorang pun yang melerai. Begitu korban jatuh bersimbah darah, tersangka kabur. Sementara ibu mertua tersangka yang terbaring bukannya membaik. Sebab tidak sampai 30 menit dari kejadian itu, ibu mertuanya meninggal. “Ketika ibu kandung Hariri meninggal. Warga marah kepada Ibu Rupah. Puluhan orang sudah

mengepung Rupah yang berada di rumahnya dan hendak dibakar. Tapi beruntung, berhasil dicegah Pak Kades,” kata Amin, salah seorang warga sekitar. Kapolsek Kadur, AKP Sakrani, yang dimintai konfirmasinya mengatakan, sekarang tersangka Hariri sudah ditahan, sedang korban Ny Rupah masih dirawat dan tidak memungkinkan untuk dimintai keterangan. “Hasil pemeriksaan sementara, kejadian penganiayaan itu dipicu balas dendam. Karena korban dituding memiliki ilmu santet. Tapi benar tidaknya itu, kami belum bisa menjelaskan, karena korban masih di rumah sakit,” kaya AKP Sakrani. =ALI SYAHRONI/rah


Pamekasan

KORAN MADURA

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

I

MAMIN

Lakukan Sidak ke Warung Desa PAMEKASAN - Laporan tentang banyaknya makanan dan minuman (mamin) kadaluwarsa di sejumlah toko dan warung di pedesaan di Pamekasan, langsung mendapat respon dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Ketua Komisi II DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Pamekasan agar melakukan pemeriksaan di toko atau warung-warung di pedesaan dan tidak hanya fokus melakukan sidak ataupun pemeriksaan di tokotoko yang ada di perkotaan. Sebab warung ataupun toko di desa yang sering dibeli oleh masyarakat di tingkat desa. Selama ini, kata Hosnan, Disperindag hanya rutin melakukan pemeriksaan kondisi mamin di swalayan yang berada di perkotaan. Sementara warung dan toko di pedesaan diabaikan. Tidak hanya itu, ia juga meminta Disperindag untuk segera melakukan sidak ke sejumlah gudang penyanggah mamin. Sebab biasanya para pemilik toko membeli di gudang penyanggah itu karena harganya relatif lebih rendah dibandingkan dengan harga di swalayan ataupun di tokotoko perkotaan. Sebelumnya, Disperindag Pemkab Pamekasan mencium banyak mamin serta sejumlah sembako kadarluwarsa beredar di sejumlah toko ataupun warung yang ada di desa-desa. Untuk itu pihak Disperindag meminta masyarakat untuk mewaspadai peradarannya dan meminta masyarakat proaktif melaporkan adanya mamin kadaluwarsa. Kepala Disperindag Pemkab Pamekasan, Bambang Edi Suprato mengatakan mamin dengan mudah menyebar. Karena pemilik toko ataupun warung tidak membeli ke sales, melainkan membeli langsung ke pusat grosir di Pamekasan. Mamin kadarluwarsa tersebut karena terlalu lama penyimpanan di dalam toko grosir dan dijual dengan jumlah banyak serta murah yang memikat pemilik toko membelinya. =FAKIH AMYAL/rah

SIDAK. Bupati Pamekasan, Achmad Syafii saat melakukan sidak ke Pasar Kolpanjung, Pamekasan, beberapa waktu lalu.

Pemuda 15 Tahun Ditemukan Gantung Diri Diduga Depresi karena Dituduh Mencuri Uang Milik Tetangga PAMEKASAN - Entah setan apa yang sedang merasuki jiwanya. Pemuda berinisial KMM, 15, warga Dusun Pandien, Desa Ponteh, Kecamatan Galis, Pamekasan, nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri di dapurnya, Rabu (28/01/) malam. KMM yang putus sekolah itu ditemukan oleh ibunya, SL, sekitar pukul 21.30 WIB sedang tergantung pada seutas tali yang dililitkan ke lehernya. Tak pelak semua keluarganya kaget dan sok atas aksi nekad KMM tersebut. Pasalnya, kondisi kejiwaan KMM tidak ada gangguan. Namun, isu yang berkembang di masyarakat setempat, KMM nekad mengakhiri hidupnya, karena dituduh mencuri uang mi-

lik tetangga. Akibat tuduhan itu, KMM mengalami depresi, yang berujung pada aksi nekad mengakhiri hidupnya. Kapolsek Galis, Pamekasan, AKP Khoirul Anwar mengatakan pihaknya mendapat informasi dari tokoh masyarakat setempat kejadian itu sekitar pukul 21.45 WIB. Pihaknya langsung memerintahkan petugas ke lokasi kejadian untuk memastikan kebenaran. Pihaknya juga melapor-

kan kejadian aksi nekad itu pada Mapolres Pamekasan, sehingga tim identifikasi Polres Pamekasan langsung turun dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), guna mengetahui penyebab yang sebenarnya. Namun, lanjutnya, pihak keluarganya tidak berkenan dilakukan autopsi pada jasad KMM, yang telah terbujur kaku. Sehingga polisi hanya melakukan autopsi bagian luar saja, dan tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan. “Secara autopsi luar, KMM murni bunuh diri, di tubuhnya hanya ditemukan bekas jeratan tali tampar di lehernya. Karena keluarga tidak berkenan untuk kami lakukan autopsi ke rumah sakit. Sehingga kami hanya melakukan olah

TKP saja,” kata AKP Khoirul. Tambah Khoirul, hingga kemarin (29/1) keluarga terdekatnya masih dalam kondisi labil sehingga belum bisa dimintai keterangan terkait motif KMM melakukan aksi nekadnya. Namun, dari penuturan sejumlah waraga setempat kejiwaan KMM normal. “Sampai saat ini kami masih belum meminta keterangan keluarganya seperti bapak, ibu, dan kakak korban, karena masih sok. Jadi kami belum bisa menyimpulkan motivasi yang bersangkutan terdorong melakukan bunuh diri,” ungkapnya. Saat ini jenazah KMM dikebumikan di pemakaman umum yang tidak jauh dari rumahnya. =ALI SYAHRONI/RAH


KORAN J JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV MADURA KORAN MADURA

Sampang

J

cr3/koran madura

JUMAT 30 JANUARI 2015 No. 0536 | TAHUN IV

Aksi Bisu di Kantor DPRD

AKSI BISU: Puluhan massa melakukan aksi bisu disertai teatrikal di Kantor DPRD Sampang, Kamis (29/1).

Tuntut Segera Sahkan Raperda Pilkades SAMPANG - Puluhan aktivis yang mengatasnamakan Forum Pemuda Menggugat (FPM) melakukan aksi bisu di depan Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sampang, Kamis (29/1). Mereka mendesak wakil rakyat segera mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pilkades. Koorlap aksi Buradi mengatakan, aksi bisu disertai aksi teatrikal itu merupakan bentuk protes keras masyarakat kepada legislatif yang tak kunjung menyelesaikan Raperda Pilkades. Raperda tersebut telah lama ada di meja legislatif. Katanya, aksi teatrikal saling talik ulur sebagai simbol Pemkab Sampang dan DPRD setempat saling tarik menarik kepentingan dalam menyelesaikan raperda tersebut. sehingga, sampai saat ini tak kunjung menjadi perda. “Kami meminta DPRD Sampang segera menyelesaikan dan mengesahkan Raperda Pilkades serentak. Karena masyarakat saat ini sudah bosan menunggu ketidakpastian pelaksanaan pilkades tersebut,” katanya usai aksi. Menurutnya, banyak masa

jabatan kepala desa yang sudah purna. Namun pemerintah sampai saat ini belum menggelar pilkades dengan alasan Raperda Pilkades masih dalam tahap pembahasan di meja legislatif. “Kami memaklumi pelaksanaan pilkades ditunda saat jadwal pelaksaan bentrokan dengan Pileg-Pilpres kemarin. Pemdes Berjanji akan dilaksanakan pada tahun 2015. Namun, sampai saat ini tak kunjung dilaksanakan dengan alasan perda masih belum selesai,” katanya. Molornya pelaksanaan pilkades tersebut, menyebabkan kevakuman jabatan kepala desa yang cukup lama, sehingga tidak ada kepala desa yang mengkoordinir di desa. Di antaranya, Desa Dharma Tanjung dan Desa Sejati, Kecamatan Camplong. Padahal, paparnya, dua desa

yang terletak di pesisir itu mempunyai kekayaan alam yang potensial untuk dikelola, seperti migas. Saat ini perusahaan asing ingin mengeksploitasi migas yang berada di lepas pantai selatan tersebut. “Akibat terjadinya kekosongan jabatan Kades, kegiatan yang dilakukan perusahaan asing bersama Pemkab tidak terkoordinir dengan baik di desa. Atau jangan-jangan ini adalah skenario Pemkab untuk memuluskan ren-

cananya, sehingga pilkades tak kunjung digelar,” ujarnya. Lebih detail ia menjelaskan, katanya, molornya penyelenggaraan pilkades serentak karena terkendala draf raperda yang dibuat oleh pihak ketiga yang tunjuk oleh Pemkab Sampang. Informasinya, Pemkab Sampang menunjuk Universitas Negeri Jember (Unej) dalam pembuatan draf raperda. Namun, FPM masih kurang percaya, karena draf yang diajukan ke legislatif masih am-

buradul. “Kami tidak percaya Pemkab menunjuk pihak ketiga dari Unej. Sebab, yang kami tahu Unej adalah kampus yang memiliki kapabilitas dan integritas tinggi. Tidak mungkin pihak Unej membuat draf tidak jelas begitu,” kritiknya. Buradi meminta Raperta Pilkades segera disahkan. “Kalau pelaksaan pilkades tidak jelas, kami prediksi suhu politik di desa yang siap melaksanakan akan semakin memanas. Kami khawatir terjadi konfilk yang tidak diinginkan. Kita tahu sendiri kan seperti apa watak warga Sampang,” imbuhnya. Selain itu, meraka meminta draf serta RKA/DPA yang dibuat pihak ketiga kepada legislatifeksekutif untuk dijadikan sebagai bahan acuan diberikan kepada Forum Pemuda Menggugat. “Kami mengharap besar kepada legislatif-eksekutif untuk memberikan draf yang dibuat oleh pihak ketiga. Ya, kalau tuntutan kami tidak dipenuhi pasti kami akan kembali dengan jumah massa yang lebih banyak. Terbukti aksi kali ini kami tidak ditanggapi oleh DPRD Sampang,” ancamnya. =CR3/LUM


Sampang

KORAN MADURA

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

K

Kantor PLN Didatangi Massa SAMPANG – Pegiat Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Barisan Madura Bangkit (BMB) mendatangi Kantor PT PLN Persero Kabupaten Sampang, Kamis (29/1). Mereka mendesak PLN memutus aliran listrik Penerangan Jalan Umum (PJU) yang tidak terdaftar. Massa mengaku sangat kecewa dengan pelayanan PLN yang tidak serius memberikan tindakan kepada bangunan PJU yang tidak terdaftar. PJU yang tidak terdaftar di pelayanan PLN akan merugikan negara. “Seharusnya PLN tahu di mana pembangunan PJU yang tidak terdaftar. Namun, pihak PLN seakan bungkam dan tidak bertindak. Padahal itu sudah merugikan negara,” kata Ketua BMB Abd Rahman. Menurutnya, banyak bangunan PJU yang diindikasikan tidak terdaftar atau tidak dilaporkan ke PT PLN Persero Sampang dengan kondisi lampu menyala aktif, seperti di Kecamatan Karangpenang, Jl Segara, Jl Imam Bonjol, dan Jl Jamaluddin. “Saya tidak tahu pasti apa itu hasil kerja sama oknum dengan PLN atau tidak. Kalau memang hasil kerja sama, saya pikir itu bagian dari usaha praktik KKN

yang dilakukan PLN. Saya tetap akan kawal sampai ini menemukan hasil positif. Kerena dalam pertemuan tadi sangat tidak memuaskan,” imbuhnya usai pertemuan. Selain itu, yang tidak kalah penting, paparnya, setiap penggunaan rekening listrik masih dikenai pajak 2,5 persen setiap bulan per KWH. Sementara kontribusi pajak PT PLN Persero ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui PJU sangat minim yakni senilai Rp 4.950.000.000,00 dan pajak penerangan jalan listrik Rp. 4.950.000.000,00 “Kontribusi pajak dari PLN Persero sangat minim dibandingkan dengan jumlah penduduk atau pengguna listrik di Kabupaten Sampang,” ujarnya. Menyikapi hal tersebut, Manajer PT PLN Persero Sampang, Muhammad Junaidi mengaku tidak tahu urusan PJU yang ada di Sampang. Kerena

yang menangani PJU yang ada PLN Area. Namun, sebelum PJU itu dibangun ada laporan terlebih dahulu terhadap PLN Persero. Setelah laporan diterima, PLN langsung melakukan survei tempat yang diajukan oleh pelapor. “Kami hanya bertugas survei saja, kalau urusan teknis dan pembangunannya tidak tahu. Hanya saja, kami melayani laporan, seperti pengajuan dari PU Cikatarung, kami hanya menerima laporanya. Kemudian disurvei lokasi yang dimaksud. Bahan material dan pembangunannya tergantung Cikatarung. Kami hanya membantu pemasangan kabel dan material lainnya,” paparnya. Sementara yang menentukan pajak dan nilai besarnya PAD pada Pemkab sudah ada MoU antara Bupati Sampang dengan PLN Area. Pihak PLN Sampang berdalih tidak tahu kalau urusan kerja sama dengan Pemkab Sampang. “Kami hanya rayon kecil di sini, tidak tahu kalau urusan kerja sama dengan Pemkab. Apalagi berkaitan dengan jumlah nilai pajak dan PAD yang disetor ke DPPKA,” singkatnya. =CR3/LUM

cr3/koran madura

AUDIENSI: Massa Barisan Madura Bangkit (BMB) saat diskusi masalah penerangan jalan umum (PJU) di Kantor PLN Persero Sampang, Kamis (29/1).

Bekas tebangan pohon Mangrove yang berada di Desa Sejati, Kecamatan Camplong, Kamis (29/1).

ILLEGAL LOGGING

Penebangan Mangrove Tanpa Seizin Dishutbun SAMPANG - Penebangan hutan mangrove di Desa Sejati, Kecamatan Camplong, tanpa sepengetahuan Dinas Kehutanan dan Perkubunan (Dishutbun) Sampang. Pasalnya, Dishutbun Sampang tidak pernah mengeluarkan surat izin kepada pemilik reklamasi. Kepala Dishutbun Sampang Singgih mengatakan, pihaknya tidak tahu kalau ada penebangan hutan mangrove di daerah tersebut. Mangrove yang ditebang oleh oknum yang tidak bertanggung jawab harus ganti atau ditanami kembali. “Soal penebangan pohon mangrove yang ada di Desa Sejati, jalan raya Camplong , sampai saat ini saya tidak tahu, karena saya tidak pernah menurunkan izin penebangkan kepada pemilik reklamasi,” katanya, Kamis (29/1). Sebelum Dishutbun Sampang melakukan tindakan kepada pelaku penebangan pohon mangrove, pihaknya akan melakukan survei dulu ke lokasi. Sebab, di Desa Sejati ada dua kepemilikan pohon tersebut. Sehingga perlu dilakukan survei dulu ke lokasi. “Di lokasi itu ada pohon mangrove milik pemerintah, ada juga milik warga setempat. Maka dari itu, sebelum kami memberikan tindakan sebaiknya akan kroscek dulu, kalau benar milik pemerintah yang ditebang maka berhak Satpol PP sebagai penegak perda bertindak,” ujarnya. Dikatakan, penebangan itu sudah jelas melanggar perda, dan pelaku harus ditindak agar tidak kembali melakukan pekerjaan yang merugikan tersebut, dengan catatan pelaku menebang milik pemerintah. Lebih lanjut ia memaparkan, penebangan pohon mangrove seharusnya ada izin dari pemerintah atau dari dinas yang mem-

Soal penebangan pohon mangrove yang ada di Desa Sejati, jalan raya Camplong sampai saat ini saya tidak tahu, karena saya tidak pernah menurunkan izin penebangkan kepada pemilik reklamasi.

Singgih

Kepala Dishutbun Sampang bidangi. Selama ini, penabangan yang dilakukan pemerintah selalu ada surat izin penebangan. Penebangan yang terjadi di Desa Sejati itu tidak ada pemberitahuaan dan Dishutbun tidak merasa mengeluarkan surat izin. “Pemerintah saja untuk menebang pohong mangrove masih membutuhkan izin, apalagi warga biasa. Jika nanti di Desa Sejati milik pemerintah yang ditebang, pasti akan diproses lebih lanjut,” imbuhnya. Kata Singgih, Dishutbun sudah menegaskan kepada warga setempat bahwa dilarang menebang pohon mangrove milik pemerintah dan reklamsi yang ada di daerah tersebut. Namun, warga setempat kadang tidak mendengarkan. “Kami sudah berulang kali melakukan imbauan kepada warga di daerah sana untuk tidak menebang pohon mangrove. Namun, mereka seakan tidak mendengarkan, dan sekali lagi saya tegaskan, apabila yang ditebang milik pemerintah, palaku pasti akan diproses lebih lanjut,” tutupnya. =CR3/LUM


KORAN MADURA KORAN Bangkalan L MADURA Bangkalan

Bangkalan L

JUMAT 30 JANUARI 2015 No. 0536 | TAHUN IV

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536| TAHUN IV

KASUS GEDUNG DINKES

Sudah Dilaporkan ke BPK

doni heriyanto/koran madura

POLICE LINE. Kapolres Bangkalan saat berada di lokasi penembakan di Jalan Teuku Umar, waktu lalu.

Mathur Membeber Ciri-ciri Penembak Polisi Sudah Membuat Sketsa Wajah Pelaku BANGKALAN - Kasus penembakan terhadap aktivis antikorupsi, Mathur Husyairi (37), terus dilakukan penyelidikan oleh Polres Bangkalan. Perkembangan terbaru, korban telah menyebutkan ciri-ciri pelaku. Namun, Mathur tidak mengenalinya. Dari keterangan tersebut, polisi langsung membuat sketsa wajah yang diduga penembak Direktur LSM Central Of Islamic Democration Studies (CiDes) itu. Sketsa ini akan dicocokkan dengan sejumlah kelompok yang selama ini telah dicurigai sebagai pelaku. "Korban sudah kami introgasi. Dia mengaku tidak kenal pelaku penembakan. Akan tetapi, Ma-

Korban sudah kami introgasi. Dia mengaku tidak kenal pelaku penembakan. Akan tetapi, Mathur Husairi sudah menyebutkan ciri-ciri penembak dirinya. Kami sudah buat sketsa, tapi rahasia dong sketsanya seperti apa,�

AKBP Sulistyono Kapolres Bangkalan

thur Husairi sudah menyebutkan ciri-ciri penembak dirinya. Kami sudah buat sketsa, tapi rahasia dong sketsanya seperti apa," kata Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistyono. Kendati demikian, mantan Kasubdit Gak Kum Ditpolairud Polda Jatim itu menunjukkan sepintas sketsa yang dibuat oleh pelukis ternama di Surabaya itu.

Dalam sketsa wajah tersebut, ciri-ciri pelaku berkumis dan memakai kopiah. Sketsa itu sendiri dibuat berdasarkan keterangan yang disebutkan korban saat diinterview polisi. Namun, korban masih belum bisa dimintai keterangan lebih jauh karena masih dalam proses pemulihan. "Korban masih belum bisa diperiksa untuk dibuat BAP. Sebab, kondisinya belum pulih. Kita doakan semoga lekas sembuh," imbuhnya. Meski telah mengantongi sketsa wajah pelakunya, Sulistiyono belum berani memasang target kapan pelaku penembakan akan ditangkap. Sebab pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan penyidikan untuk mengungkap kasus penembakan. Saat ini petugas mencurigai beberapa kelompok yang menembak korban. "Untuk menangkap pelaku, kami tidak berani memasang target. Hanya saja, kami menginginkan pelaku segera ditangkap supaya kasus ini cepat terungkap," paparnya. = DONI HERIYANTO/RAH

BANGKALAN - Ambruknya plafon gedung Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan mendapat sorotan tajam Madura Coruption Watch (MCW). Sejak awal bangunan gedung tersebut ditengarai bermasalah. Bahkan, MCW sudah pernah melaporkan kondisi gedung tersebut kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk dilakukan audit. Namun, tak pernah ada kejelasan dari badan milik negara tersebut. "Memang sejak awal bermasalah. Kita sudah sampaikan ke BPK melalui surat untuk dilakukan audit, tapi entah kenapa sepertinya tidak dilakukan," ujar Direktur MCW Syukur. Permasalahan gedung tersebut terlihat pada pemenangan tender. Awalnya, rekanan yang mengerjakan proyek tersebut kalah dalam lelang. Namun, diduga ada permainan sehingga tetap lolos. Pembangunan gedung tersebut menelan biaya Rp 4.880.142.300. Pengerjaan proyek itu dilakukan oleh PT Lince Romauli jaya sebagai kontraktor pelaksana, sedangkan Konsultan pengawas CV Niyta Konsultan, dan konsultan perencana CV Nindira Konsultan. Tak hanya itu, permasalahan pembangunan gedung Dinkes tersebut menyangkut kinerja rekanan yang tak sesuai waktu kontrak. Anggaran tersebut berasal dari APBD tahun 2013. Akan tetapi, pada batas waktu pengerjaan proyek itu molor dari target. Tanggal 23 Desember 2013, seharusnya pengerjaan proyek sudah selesai dikerjakan. Namun, hingga batas waktu tersebut pihak rekanan belum juga menyelesaikan. "Seharusnya pemkab memblacklist rekanan itu. Malah memperpanjang kontrak. Waktu perpanjangan yang diberikan sampai awal tahun 2014. Akan

tetapi, sejak selesainya pembangunan gedung Dinkes rupanya masih belum ditempati. Ternyata, sampai saat ini masih saja tidak beres," terangnya. Alasan PU Cipta Karya yang menyebut kalau rusaknya plavon tersebut karena kondisi air hujan yang masuk, hal itu tidak masuk akal sama sekali. Sebab, sebelum gedung itu dibangun ada perencanaan yang telah dilakukan. Jadi, pengerjaan pembuatan gedung itu tidak main-main. "Gak masuk akal, kalau seluruh plafon yang jatuh karena air hujan. Terus, kalau setiap musim hujan nanti apa akan terus rusak seperti itu. Buktinya, rumah warga di sekitar bangunan tidak ada yang rusak. Apalagi, gedung itu dibangun dengan dana yang tidak sedikit," ungkapnya. Dalam proses pengurukannya saja, tanah urukan tersebut diduga tidak dipadatkan secara maksimal, sehingga berpengaruh terhadap kondisi gedung yang mulai retak. Yang jelas, gedung tersebut sudah bermasalah sejak awal. "Kami menilai memang pembangunan gedung itu dibuat asal-asalan. Makanya, usia gedung tidak bertahan lama. Belum ditempati saja sudah rusak seperti itu," paparnya. Seperti yang diungkapkan sebelumnya, Plt Kepala PU Cipta Karya Taufan Zariansyah menjelaskan akan segera dilakukan perbaikan. Dia menduga kondisi plafon yang rusak disebabkan bentuk bangunan, sehingga saat angin pada musim penghujan menyebabkan air jatuh pada plafon yang terbuat dari gypsum. Akibatnya, banyak plafon yang jatuh. Namun, pihak rekanan sudah siap melakukan perbaikan gedung. = MOH RIDWAN/RAH

moh ridwan/koran madura

TUNJUK. Plafon gedung bagian belakang yang mengalami kerusakan.


Bangkalan

KORAN MADURA

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536| TAHUN IV

M

Rumah Billiard Sarkis Disegel Juga Dijadikan Ajang Transaksi Narkoba BANGKALAN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bangkalan menutup paksa rumah Billiard Sarkis yang terletak di Jalan RA Kartini Kelurahan Kraton. Penutupan dilakukan lantaran tempat itu kerap dijadikan lokasi bolos para pelajar. Selain itu, disinyalir tempat tersebut juga sering dibuat untuk melakukan transaksi dan menikmati narkoba. Juga izin operasional sebagian tempat billiard telah kadaluwarsa. Pada saat penyegelan berlangsung, terdapat 3 pelajar sedang asyik menyodok billiard.

doni heriyanto/koran madura

DISEGEL. Satpol PP Bangkalan menutup rumah Billiard Sarkis di Jalan RA Kartini Kelurahan Kraton, karena dijadikan lokasi bolos para pelajar dan diduga dibuat sarang narkoba.

"Apa yang kami lakukan sebagai jawaban atas keresahan masyarakat yang sering melihat pelajar bolos dan main billiard. Apalagi belakangan ini malah jadi sarang untuk menikmati narkoba," kata Lurah Kraton, Achmad Imbran. Bangunan dengan sejumlah lapangan billiard tersebut sejatinya telah berdiri sejak puluhan tahun silam. Namun, akhir-akhir ini masyarakat sekitar merasa

risih dengan keberadaan tempat hiburan bagi kalangan muda dan tua itu. Tempat tersebut cende-rung disalahgunakan dan secara terang-terangan memfasilitasi para pelajar untuk tidak masuk pada saat jam sekolah berlangsung. Puncaknya, beberapa waktu lalu seorang pelajar ditangkap di halaman parkir biliard karena kedapatan membawa sabusabu.

"Kami tidak bisa membiarkan hal ini terus terjadi. Makanya kami langsung berkerja sama dengan Satpol PP untuk melakukan penutupan lokasi tersebut. Ini adalah keluhan masyarakat yang kami tindak lanjuti," ucapnya. Sementara itu, Kepala Satpol PP Moh Fahri menyatakan, rumah Billiard Sarkis itu telah me-langgar Peraturan Daera (Perda) nomor 11 tahun 2010

PENGUMUMAN Berdasarkan akta pendirian tertanggal 26 Januari 2015 Nomor 209, yang dibuat di hadapan Muhammad, SH, MKn, notaris di Bangkalan, telah didirikan PT TRIBAKTI CAHAYA MANDIRI, berkedudukan di Kabupaten Bangkalan, yang merupakan peningkatan dari CV Mandiri, berkedudukan di Bangkalan. Demikian pemberitahuan dari kami TTD Direksi

tentang retribusi izin tertentu. Sehingga pihaknya terpaksa menutup untuk sementara waktu sampai pemiliknya selasai mengurus perizinan ke dinas terkait. Ditekankan, pemilik tidak membuka pada saat jam sekolah berlangsung. "Ini adalah penutupan sementara hingga perizinan diurus serta pihak pengelola bersedia berkomitmen. Sebelumnya kami sudah memberikan peringatan dua kali," ucapnya. Menurut mantan Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Dispertamben), pihaknya telah berulangkali menggelar razia di rumah tersebut. Akan tetapi, belum juga menimbulkan efek jera. Buktinya, setiap hari masih saja terdapat pelajar asyik main dan bolos. Ketika ada petugas, pemilik justri menyuruh para pelajar untuk lari agar tidak tertangkap dan digelandang ke kantor Satpol PP. Ke depan, ini perlu komitmen pemilik dengan pemerintah agar bisa bekerja sama. "Kami mengamankan satu pelajar yang sedang main, dan yang kabur ada dua pelajar tapi kami berhasil menyita tas mereka. Nanti kami akan berikan pembinaan," tandasnya. = DONI HERIYANTO/RAH


KORAN MADURA KORAN Bangkalan N MADURA Komunitas

Bangkalan N

JUMAT 30 JANUARI 2015 No. 0536 | TAHUN IV

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536| TAHUN IV

ali sayhroni/koran amdura

SHEERING. Sejumlah pecinta batu mulia sedang saling bertukar informasi perkembangan batu mulia di Kabupaten Pamekasan, Madura.

KOMUNITAS PECINTA BATU MULIA

Batu Mulia Diyakini Memiliki Khasiat PAMEKASAN - Batu mulia mulai populer. Penggemarnya pun semakin banyak, utamanya di Kabupaten Pamekasan. Saat ini penggemar batu mulia itu sudah merambah ke semua kalangan, termasuk golongan pemuda. Bahkan sudah masuk ke berbagai profesi, mulai dari pejabat hingga mereka yang masih berstatus mahasiswa. Seringnya melakukan transaksi yang berkaitan dengan batu mulia, kemudian terbentuklah komunitas Pencinta Batu Mulia. Mereka meyakini batu mulia memiliki khasiat yang sangat berguna. Para pencinta batu mulia di Pamekasan ini, cukup intens bertemu, dalam pertemuan itu, mereka saling bertukar informasi perihal batu mulia, dari jenis batu mulia hingga perkembangan harga batu mulia. Banyak jenis batu mulia yang dimiliki oleh anggota pencintan-

ya di Pamekasan, dengan harga yang bervariasi, mulai dari harga ratusan ribu, hingga jutaan rupiah. Seperti jenis Kejubung, Karang Nunggak, Madu Yaman (Junjung Drajat), Bacan Duko, Palamea, Lavender, Opsidian, dan Savir, masing-masing diyakini memiliki tuah yang diberikan oleh Allah di

dalamnya. “Kalau harga dari jenis-jenis batu biasa tidak bisa mencapai puluhan jutaan rupiah. Bahkan kalau sudah barang langka bisa mencapai ratusan juta. Tapi semuanya itu tergantung kualitas batu dan pamornya. Serta selera penggemarnya,� kata Ghozi, salah seorang penggemar batu mulia. Menurutnya, saat ini kegemaran batu mulia sudah bisa mendatangkan keuntungan karena peminatnya sedang meningkat tajam dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan penggemar batu mulia di Pamekeasan, ia kadang harus mendatangkan dari Martapura, yang merupakan sentra batu mulia di Indonesia. Baik dalam bentuk bongkahan maupun sudah berbentuk barang jadi. Gairah perkembangan bisnis

batu mulia akhir-akhir ini sangat menggembirakan, terutama setelah maraknya pemanfaatan media sosial seperti facebook dan twitter sebagai media promosi sekaligus sarana terjadinya transaksi batu mulia. Apalagi, saat ini, menjadi pedagang batu mulia tidak harus bermodal besar dan tidak harus mempunyai kios. Cukup bermodal handphone yang terdapat kamera dan selalu tersambung dengan internet dan stok batu mulia secukupnya saja, maka setiap orang sudah bisa menjadi pedagang batu mulia secara online. Apalagi sekarang sudah banyak situs-situs yang memberi kemudahan untuk siapa pun berjualan atau menawarkan dagangannya secara online. Permasalahan pedagang online ini tentu saja berbeda dengan

pedagang offline, di antaranya mereka tidak mempunyai tetangga yang dekat untuk bisa langsung bertukar info dan rentan terhadap perilaku perdagangan tidak fair atau justru sebagai korban dari penipuan online. Berawal dari semangat membangun solidaritas dan keinginan para penggemar sama-sama mendapatkan keuntungan, sejumlah orang penggemar batu mulia, kemudian berinisiasi untuk membuat komunitas bagi para pecinta maupun pebisnis batu mulia baik online maupun offline. “Tidak ada jadwal khusus untuk saling bertemu sesama anggota, tapi setiap bertemu saling sheering tentang perkembangan batu mulia terkini,� kata pria asal Desa Larangan Tokol, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan ini. = ALI SYAHRONI/RAH


KORAN MADURA

Madura Sport

KORAN MADURA

JUMAT 30 JANUARI 201530| JANUARI No. 0536 |2015 TAHUN IV JUMAT

No. 0536 | TAHUN IV

O O

Seleksi Tahap II MU Perssu, Tiga Pemain Tersingkir SUMENEP- Dari 23 peserta seleksi pemain, setidaknya ada tiga orang yang harus mengubur mimpinya untuk masuk skuat Madura United Perssu (MU-P) saat berlaga di Divisi Utama Liga Indonesia musim ini. Mereka adalah Midi, Heri dan Reno. MU-P melaksanakan seleksi pemain tahap II, Kamis (29/01) di Stadion A. Yani. Meskipun kondisi lapangan becek karena baru diguyur hujan, namun para pemain yang ikut seleksi tetap bersemangat. Pelatih MU-P, Bonggo Pribadi menuturkan, 3 pemain yang “terbuang” itu bukan karena tidak baik. Namun menurutnya, masih ada pemain lain di posisinya yang bermain lebih baik lagi. “Mereka sebenarnya bermain bagus, tapi di posisi mereka ada pemain lain yang lebih baik,” ujarnya. Selebihnya, ia juga masih belum bisa mengambil keputusan siapa saja pemain yang

akan ma-suk dalam kerangka tim nantinya. Pasalnya, seleksi pemain masih tinggal dua tahap lagi. “Tapi yang jelas, kalau di antara mereka tetap bertahan hingga akhir seleksi, mungkin akan masuk dalam kerangka tim nantinya,” jelasnya. Menurut dia, seleksi pemain selanjutnya akan dilakukan hari ini dan besok. Pasalnya, sebagian pemain masih belum tiba di Sumenep untuk mengikuti seleksi. “Besok masih akan ada lagi pemain yang akan datang. Nanti akan semakin mengerucut,” ungkapnya kemarin. Sementara itu, Manajer MU-P, Didik Untung Syamsidi mengucapkan terima kasih kepada semua pemain yang telah berpartisipasi mengikuti seleksi. Khusus bagi tiga pemain yang tersingkir kemarin, ia berharap untuk tidak berkecil hati. “Jangan sampai patah semangat. Terus berproses lebih baik lagi. Karena masih ada kesempatan. Mungkin bisa ikut seleksi pemain Piala Nusantara musim depan. Jadi, tetap semangat. Sekali lagi terima kasih karena sudah berpartisipasi,” ucapnya. =FATHOL ALIF/DAR

fathol alif/koran madura

Para peserta yang mengikuti seleksi pemain yang diadakan Madura United Perssu (MU-P) mendengarkan pemaparan dari asisten pelatih Jamal Yastro. Setidaknya ada 23 pemain yang mengikuti seleksi pemain, dan tiga di antaranya sudah harus tersingkir.

PERSEPAM MU

Widodo Ajak Pemain Pelajari Kelemahan Tim PAMEKASAN - Setelah mempelajarai kelemahan tim secara langsung, kini Pelatih Persepam Madura Utama (Persepam MU), Widodo Cahyono Putro kembali mengajak para pemain Laskar Sape Ngamok, mempelajari kelemahan tim secara visual. Dengan cara menampilkan rekaman video dalam dua pertandingan laga uji coba yang dilakoni Persepam MU. Yakni ketika melawan Pesegres Gresik di Stadion Petrokimia Gresik dengan skor akhir 0-0, maupun saat melawan Perseru Serui yang berlangsung di Stadion Brantas, Kota Batu dengan skor 1-1. Widodo merinci beberapa kejadian dan kelemahan dalam pertandingan yang seharusnya tidak dilakukan oleh pemain. Termasuk keputusan eksekusi yang tidak tepat. Dalam kesempatan itu, ia juga memberikan apre-

EVALUASI BERSAMA. Tim pelatih bersama para pemain Persepam MU sedang serius mengevaluasi secara visual kelemahan tim di salah satu villa di Kota Batu. siasi kepada pemain, yang sudah mampu menjalankan tugas dari pelatih dengan baik. Dalam pertandingan melawan

Pesegres Gresik, anak asuhnya dinilai masih lemah dalam penguasaan bola dan kerja sama tim. Tetapi, itu tidak berlangsung

lama. Sebab pada pertarungan selanjutnya melawan Perseru Serui, anak asuhnya sudah mampu menguasai bola dengan baik serta menunjukkan kerja sama tim yang solid. Tetapi, kelemahannya pada keputusan untuk mengeksekusi bola. Dari beberapa kejadian tersebut, Widodo mengarahkan agar dalam pertandingan selanjutnya, seluruh keinginannya bisa tercapai. Yakni kerja sama tim yang baik, penguasaan bola, skill individu, kecepatan dan benar dalam mengambil keputusan dalam mengeksekusi bola, hingga akhirnya tercipta gol sebanyakbanyaknya. Dari tayangan visual tersebut, Widodo juga melihat kemampuan tendangan bola mati di luar kotak penalti, baik akibat pelanggaran ataupun handsball yang harus diek-

sekusi oleh salah satu pemain. Ditunjuklah Rossi Noprihanis, jika berada sudut kiri gawang. Sementara, Busari ditunjuk apabila bola mati tersebut berada di sudut kanan gawang. Jika terjadi ditengah, Sirvi yang harus mengeksekusi. Rossi Noprihanis dianggap mampu memiliki ketajaman dalam mengeksekusi bola menggunakan kaki kirinya, Busari memiliki keistimewaan dalam kaki kananya, dan Sirvi Arfani memiliki tendangan keras yang menyusur tanah. Evaluasi tersebut terang Widodo, sebagai upaya untuk melakukan perbaikan dan pembenahan tim secara keseluruhan. Sehingga, target memegang juara divisi utama bisa tercapai, sebagaimana harapan manajer Persepam MU, MH Said Abdullah. =FAKIH AMYAL/UZI/rah


P

KORAN MADURA

JUMAT 30 JANUARI 2015 | No. 0536 | TAHUN IV

Persepam MU

2

KORAN MADURA

Danny Arwin 24’ Sofwan Slamet 80’

1

PERSIBAT BATANG

JUMAT 30 JANUARI 2015 No. 0536 | TAHUN IV

65’ Aris Samudra

P

Pemain belakang Persepam Madura Utama Ahmad Budi Hargo (kiri) berusaha melewati penjagaan pemain Persibat Batang dalam laga uji coba di Stadion Brantas, Kamis (29/1). Persepam MU berhasil mengalahkan Persibat Batang 2-1.

Sape Ngamok Bekuk Persibat Batang

MADURA UNITED

SELEKSI TAHAP II, TIGA PEMAIN TERSINGKIR MADURA SPORT | O

MADURA UTAMA

WIDODO AJAK PEMAIN PELAJARI KELEMAHAN TIM MADURA SPORT | O

BATU - Laga pamungkas lanjutan uji coba Persepam Madura Utama melawan tamunya Persibat Kabupaten Batang Jawa Tengah yang berlangsung Kamis, Sore (29/01) di Stadion Brantas Kota Batu berlangsung sengit. Jual beli serangan terjadi pada pertandingan tersebut. idodo Cahyono Putro menurunkan empat p e m a i n lokal Madura sekaligus, yakni Riva’i dan Budi Hargo di lini belakang, Syaiful Choiri di lini tengah, dan Sofwan Slamet di lini depan. Awal babak pertama Persepam Madura Utama mampu menguasai setengah lapangan. Penyerangan Laskar Sape Ngamok kembali meningkat

pada menit ke-20 babak pertama, hingga akhirnya pada menit ke-24 babak pertama, Faris Risqi berhasil menerobos pemain belakang Persibat Batang dan memberikan umpan ke Dany Arwin. Umpan yang baik tidak disia-siakan oleh Dany Arwin untuk mencetak gol pada menit ke-24 babak pertama. Tensi penyerangan mulai meningkat jelang akhir babak pertama. Namun, hasilnya tetap 1-0 untuk kemenangan Persepam MU. Pada babak kedua, Widodo menurunkan Busari pada menit ke-50 menggantikan Gani Jaya. Masuknya Busari membuat serangan Persepam MU makin menggigit. Beberapa kali, Busari membuat peluang gol dengan umpan-umpannya, sayangnya Sofwan Slamet yang menjadi target man tidak mampu memaksimalkan peluang tersebut. Namun pada menit ke-60 babak kedua, lini belakang Laskar Sape Ngamok mulai kendur. Sehingga pemain lawan memanfaatkan keteledoran pemain belakang Persepam MU. Alhasil, pemain Persibat Batang Aris Samudra membobol gawang Persepam MU pada menit ke-65.

Kedudukan berubah menjadi 1-1. Setelah Persibat mencetak gol, Widodo menurunkan Khoirul Mashuda menggantikan Syaiful Choiri di lini tengah dan menarik Budi Hargo dengan memasukkan Deny Indra di lini belakang. Sehingga permainan Laskar Sape Ngamok mulai seimbang. Pada menit ke-80, Widodo kembali menurunkan Rossi Noprihanis menggantikan Faris Risqi. Beberapa menit setelah masuk lapangan, Rossi langsung memberikan dampak pada penyerangan Laskar Sape Ngamok. Tendangan kerasnya dari luar kota penalti masih membentur

pemain belakang Persibat Batang, namun bola liar berhasil dijangkau Sofwan Slamet. Nama terakhir tidak membuang peluang dan menceploskan si kulit bundar ke jala lawan. Sehingga kedudukan menjadi 2-1 untuk kemenangan Persepam MU. Dalam pertandingan uji coba ini, Widodo mengaku tidak menargetkan kemenangan, melainkan kerja sama tim dan penguasaan bola yang semakin membaik dari anak asuhnya. Ia mengharapkan kelebihan itu tetap dipertahankan hingga musim kompetisi divisi utama digelar. =Fakih Amyal/rah/DAR


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.