1
SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II Koran Madura
SENIN
30 DESEMBER 2013
g PAMANGGHI
2014 Oleh : MH. Said Abdullah
Anggota DPR RI, asal Madura
DUA hari lagi, waktu akan bergulir manapak tahun baru 2014. Sesuatu yang sebenarnya rutin sebagai pergeseran waktu; sesuatu yang niscaya atau pasti terjadi. Menjadi berbeda, ketika ada persepsi, pemahaman, pemikiran atau berbagai cara pandang, sesuai kepentingan. Ini artinya, pergantian tahun yang sebenarnya biasa itu, bisa menjadi tidak biasa ketika ada pemaknaan, ada pengisian perencanaan, termasuk juga berbagai ramalan yang biasanya selalu meramaikan pergantian tahun. Bagi masyarakat Indonesia, terutama kalangan politisi, 2014 bisa dimaknai sebagai tahun politik. Ya, karena di tahun 2014 ada hajat besar bangsa Indonesia dengan akan diselenggarakannya Pemilu Legislatif dan Pemilihan Presiden/Wakil Presiden. Hiruk pikuk persiapan dari kampanye, pemungutan suara, penghitungan, pengadilan di MK, pelantikan yang akan berlangsung di tahun 2014 itu semuanya memang merupakan aktivitas politik. Jadi bisa dipahami jika tahun 2014 dianggap sebagai tahun politik. Sebagai moDesakan ment politik yang nantinya mempenkebutuhan garuhi bentuk dan hidup yang langgam pemerinmakin sulit, tahan mendatang, mudah sekali tentu saja partisipamenggoda si masyarakat sangat siapapun penting. Inilah memilih jalan kesempatan rakyat instan bisa secara langsung menentukan mau diapakan, akan dikemanakan arah perjalanan negara ini lima tahun mendatang, melalui pilihan langsung masyarakat Indonesia baik di Pileg maupun Pilpres. Pileg terkait wakil rakyat yang akan menjembatani aspirasi masyarakat, Pilpres menyangkut pilihan siapa yang akan menjadi pucuk pimpinan tertinggi abdi rakyat bernama Presiden itu. Sangat jelas, begitu bernilai tinggi apa yang akan dilakukan rakyat Indonesia di tahun 2014 nanti. Nasib seluruh bangsa, negara, ditentukan pada pelaksanaan Pilpres dan Pileg nanti. Karena itu penting moment bernilai strategis itu disikapi secara serius, aktif, cerdas, jernih, jujur, obyektif dan berpikir hanya untuk satu hal: kebaikan negara dan pemerintahan Indonesia. Sedikit saja pada proses pemilihan disusupi pemikiran dan kepentingan lain, sudah pasti resiko pahit akan menimpa masyarakat Indonesia, paling tidak selama lima tahun ke depan. Dengan mempertimbangkan resiko pahit itu, selayaknya seluruh komponen masyarakat berpartisipasi secara cerdas, memilih yang terbaik dan bukan atas dasar kepentingan sesaat. Bahwa pilihan cerdas akan memberikan harapan perbaikan negeri ini ke depan. Sementara, pilihan atas dasar kepentingan sesaat, hanya karena tawaran-tawaran uang puluhan ribu rupiah, dengan mengabaikan semangat memilih yang terbaik akan mengundang resiko buruk pada perjalanan bangsa, negara dan pemerintahan Indonesia lima tahun mendatang. Memang tidak mudah, di tengah kesulitan ekonomi seperti sekarang ini- mengembangkan dan menumbuhkan pikiran cerdas dan jernih. Desakan kebutuhan hidup yang makin sulit, mudah sekali menggoda siapapun memilih jalan instan yang hanya enak sesaat. Tawaran “permen” itu kadang mengabaikan perhitungan dan pemikiran resiko yang sebenarnya jauh lebih berat dan lebih berbahaya, di masa mendatang. Siapapun yang merasa sebagai warga bangsa Indonesia terutama mereka yang dapat dikatagorikan sebagai pemimpin, tokoh masyarakat, para tokoh agamawan, sudah selayaknya memiliki kometmen mendorong pencerdasan dan keberanian masyarakat untuk memilih yang terbaik pada Pileg dan Pilres mendatang. Bila tidak, bangsa ini akan tetap jalan di tempat, jauh tertinggal dari bangsa lain. =
Kurus Matrawi kini telah menjadi anggota kepolisian. Setiap kali ditugaskan untuk terjun ke lapangan, Matrawi selalu saja mengajak temannya yang lebih kurus. Melihat kebiasaan Matrawi ini, temantemannya merasa heran. “Mat, tiap kali bertugas kamu selalu mengajak teman yang lebih kurus, kenapa sih?” tanya komandannya suatu saat. “Biar lebih aman pak” Jawab Matrawi singkat. “Bukannya justeru yang tegap bisa lebih tangguh bila terjadi apa-apa?” “Oh tidak pak, kalo terjadi apa-apa di lapangan, yang dipukul pertama kali pasti yang lebih kurus” jawab Matrawi enteng. Cak Munali
ant/aguk sudarmojo
PENAMBANG MINYAK TRADISIONAL Penambang tradisional menuang minyak mentah meggunakan timba besi di Desa Hargomulyo, Kedewan, Kabupaten Bojonegoro, Jatim, Minggu (29/12). Jumlah sumur yang diproduksikan rata-rata 180 sumur per hari dengan hasil 10 drum per sumur, dimana hasil produksi tersebut selain disetor ke Pertamina Cepu, Jateng, juga masih ada sekitar 30 persen yang disuling kemudian dijual dalam bentuk solar secara bebas.
Lawan Terberat Jokowi adalah Risma
Duo Manchester Petik Tiga Poin Penting Berita di hal 8
Dianggap Mencederai Semangat Anti Korupsi JAKARTA-Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akan menjadi salah satu penantang terberat Joko Widodo (Jokowi) bila maju sebagai calon presiden (capres) atau calon wakil presiden (cawapres) pada pemilihan umum presiden dan wakil presiden (pilpres) tahun depan. Demikian antara lain hasilsurvei Laboratorium Psikologi Politik Universitas Indonesia dari penilaian 61 pakar yang dipaparkan ke publik pada Minggu (29/12). Menurut survei tersebut, ada lima nama yang akan menjadi penantang serius Jokowi tahun depan itu. “Mereka ini lima besar lawan berat Jokowi,” kata Ketua Laboratorium Psikologi Politik UI Hamdi Muluk saat memaparkan hasil Survei Opinion Leader Mencari Lawan Jokowi di Jakarta, Minggu (29/12). Kelima nama tersebut yaitu Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (7,38 poin), Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama (7,28 poin), Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan (7,04 poin), CEO Trans Corp Chairul Tanjung (6,43 poin), dan Ketua
Lawan Terberat
Jokowi
di Pilpres 2014
Tri Rismaharini Basuki Tjahaya P. Abraham Samad Anies Baswedan Chairul Tanjung
7,91 poin 7,79 poin 6,98 poin 6,97 poin 5,65 poin
Sumber: Laboratorium Psikologi Politik UI
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad (6,42 poin). Mereka dianggap potensial menjadi capres maupun cawapres pada 2014. “Jika partai politik ingin selamat, pertimbangkanlah orangorang ini sebagai calon presiden,” kata Hamdi. Dari sisi kepemimpinan, Tri Rismaharini mendapat skor tertinggi sebesar 7,37 poin. Kemudian Basuki atau yang akrab disapa Ahok memperoleh 7,03 poin, Anies sebesar 6,7 poin, Chairul 6,63 poin, dan Abraham 6,03 poin. Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma juga unggul dari sisi integritas moral yaitu 7,91 poin. Disusul Basuki 7,79 poin, Abraham 6,98 poin, Anies 6,97
poin, dan Chairul 5,65 poin. Sementara itu, dari sisi penampilan, para pakar memberi skor tertinggi pada Anies yaitu 7,63 poin. Setelah itu ada Basuki dengan 7,04 poin, Risma 6,74 poin, Chairul 6,66 poin, dan Abraham 6,36 poin. Tak hanya itu, para pakar tersebut juga menguji sisi visionernya, intelektualitas, keterampilan politik, komunikasi politik, stabilitas emosi, kemampuan, dan manajerial. Penilaian dengan angka 1 yaitu paling rendah hingga tertinggi yaitu 10. Menurut Hamdi, pakar lebih kritis dalam melihat tokoh potensial. Survei ini dilakukan karena Hamdi melihat Jokowi belum ada tandingannya dalam setiap hasil survei calon presiden (capres) RI 2014. “Ini untuk seleksi calon pemimpin nasional berdasarkan kualitas dan kapabilitas calon pemimpin. Kami mengabaikan faktor popularitas dan elektabilitas. Bahkan apakah calon ini bersedia atau tidak (jadi caprescawapres),” terang Hamdi. Pada bagian lain Hamdi menegaskan bahwa dalam survei tersebut mereka hanya mencari tokoh berkualitas sebagai penantang Jokowi. Pasalnya, tidak ada satu pun tokoh yang bisa menandingi popularitas mantan Walikota Solo tersebut. (gam)
HAUL GUS DUR KE-4
Sutarman: Gus Dur Pernah Bilang Saya Akan Jadi Kapolri JAKARTA - Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Sutarman dalam testimoninya pada Haul ke-4 Gus Dur di Ciganjur mengatakan, jauh hari sebelumnya KH Abdurrahman Wahid saat menjadi Presiden sudah meramal bahwa dirinya akan menjadi Kapolri. “Kepada saya menyampaikan, Pak Tarman, nanti Pak Tarman akan menjadi Kapolda Metro, setelah itu akan menjadi Kapolri. Alhamdulillah, apa yang beliau sampaikan,” ujarnya, Sabtu (28/12) malam dalam testimoninya dihadapan sekitar 4.000 orang. Hadir pada kesempatan tersebut sejumlah politisi dan pejabat negara di antaranya, Akbar Tanjung, Prabowo Subianto, Djan Farid, dan Basuki Tjahaya Purnama. Ia melanjutkan, Gus Dur pernah memberikan ijazah (doa) kepadanya un-
tuk diamalkan, dan menjelang pemilihan Kapolri doa itu dibacanya berulangulang. “Akhirnya Pak SBY bingung lalu memilih saya,” katanya disambut riuh
ribuan jamaah yang memadati halaman kediaman keluarga Gus Dur, masjid AlMunawwarah, komplek Yayasan Wahid Hasyim dan Pesantren Ciganjur, hingga
ke lapangan dan jalan raya. Sutarman bercerita kala akhirnya Gus Dur dimakzulkan oleh MPR pada 23 Juli 2001 silam. Gus Dur pernah berpesan bahwa semoga itu menjadi kali terakhir seorang Presiden Indonesia diberhentikan sebelum masa akhir jabatannya. “Beliau berkata, mudah-mudahan ini terakhir kali bangsa ini memberhentikan presiden, jangan sampai ada presiden berhenti di tengah jalan lagi. Dari situ saya menyimpulkan bahwa Presiden yang terpilih dalam Pemilu haruslah kita dukung secara bersama untuk berbuat demi mewujudkan kesejahteraan bangsa,” katanya. Yenny Abdurrahman Wahid saat menyampaikan sambutan atas nama keluarga mengatakan, Sutarman adalah orang yang setia pada Gus Dur saat menjadi Ajudan Prediden RI. “Saat Gus Dur dilengserkan, semua orang pada menghindar, Pak Sutarman tetap setia mendampingi Gus Dur,” ujarnya. (ant/ ari/beth)
2
NASIONAL
SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II
FASILITAS PEJABAT
Hasyim Muzadi Desak Perpres 105-106 Dicabut SURABAYA-Agamawan dan tokoh NU KH A Hasyim Muzadi mendesak pemerintah untuk mencabut Perpres 105/2013 dan 106/2013 yang memberikan fasilitas berobat gratis kepada pejabat negara hingga ke luar negeri. “Memberikan fasilitas keuangan negara kepada pejabat negara secara berlebihan di tengah kemiskinan ekonomi rakyat serta derita karena bencana alam adalah sebuah kedzaliman,” katanya dalam pesan elektronik yang diterima Antara, Minggu. Menurut pengasuh pesantren yang juga Rais Syuriah PBNU itu, Perpres 105 dan 106
ant/dewi fajriani
PPI VS SBY. Ketua Presidium Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), Anas Urbaningrum (kiri) melantik pengurus PPI Sulsel di Auditorium RRI, Makassar, Sulsel, Minggu (29/12). Melalui juru bicaranya, Ma’mun Murod Al Barbasy, PPI menyatakan siap memberikan bantuan hukum kepada Sri Mulyono untuk Menghadapi pengacara Pres iden SBY.
PPI Siap Bantu Sri Mulyono Hadapi Pengacara SBY Jubir PPI: Sebelumnya Kita Akan Perjelas Dahulu Status Palmer JAKARTA-Organisasi masyarakat bentukan Anas Urbaningrum, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), menyatakan siap memberikan bantuan hukum kepada fungsionarisnya Sri Mulyono untuk menghadapi somasi dari pengacara keluarga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Palmer Situmorang. “Pasti kami akan bantu Mulyono,” kata Juru Bicara PPI Pusat Ma’mun Murod Al Barbasy saat di-
hubungi wartawan dari Jakarta, Minggu (29/12). Palmer Situmorang melayangkan somasi untuk kedua kalinya pada 20 Desember lalu terhadap Sri Mulyono terkait tulisan Mulyono di blog Kompasiana yang tertulis “Dari Jeddah, SBY ‘memerintahkan’ KPK supaya menetapkan status hukum Anas ‘tersangka”. Ma’mun, pada kesempatan sebelumnya mengatakan apa yang ditulis Mulyono pada blog itu sebenarnya sama dengan substansi yang ditulis dalam bukunya berjudul “Anas, Tumbal Politik Cikeas”. “Namun, cara penyampaian saya dan Mulyono saja yang berbeda. Mu-
lyono juga siap memberikan penjelasan mengenai tulisan itu,” kata Ma’mun, pada Selasa (24/12). Namun, Ma’mun mempertanyakan posisi Palmer apakah sebagai pengacara keluarga SBY atau pengacara SBY sebagai Presiden. “Saya ingin tanya dahulu, apakah Palmer mengatasnamakan diri sebagai pengacara Presiden SBY atau pengacara keluarga SBY. Tentu kami juga akan menanggapinya dengan sikap yang berbeda,” ujarnya. Sebelumnya, Palmer Situmorang dalam somasi keduanya meminta bukti-bukti soal tulisan Mulyono dalam artikel berjudul “Anas: Kejarlah Daku Kau Terungkap” dan dimuat
di Kompasiana pada 14 Desember 2013. Palmer meminta bukti mengenai kalimat “Dari Jeddah, SBY ‘memerintahkan’ KPK supaya menetapkan status hukum Anas ‘tersangka”. Menanggapi somasi Palmer, Sri Mulyono meminta pengacara itu untuk menunjukkan surat kuasa resmi dari Presiden SBY atas penunjukan dirinya. “Saya akan tanya dulu mana surat kuasa dari Presiden. Saya ingin meminta dia menunjukkan surat kuasa dari SBY. Jika tidak ada surat kuasa, berarti tidak ada kekuatan hukum apa-apa,” ujarnya. (ant/rief/ beth)
POLITIK
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
JAKARTA-Sekretaris Jenderal PKS Taufik Ridho menegaskan partainya siap berkoalisi dengan semua partai politik termasuk parpol oposisi seperti PDI Perjuangan, Hanura dan Gerindra dalam Pemilu Presiden 2014. “Kami terbuka dalam koalisi (termasuk dengan partai oposisi),” kata Taufik Ridho di Jakarta, Minggu. Dia menjelaskan partainya belum menentukan secara pasti mitra koalisi dalam pilpres mendatang. PKS, menurut dia, menilai perubahan tidak bisa dilakukan sendiri namun memerlukan mitra yaitu dalam bentuk koalisi. “Kran koalisi kami buka lebar karena dalam melakukan perubahan tidak bisa sendiri,” ujarnya. Taufik menilai peta pencapresan dari seluruh parpol baru akan terlihat setelah hasil Pemilu Legislatif keluar. Seluruh parpol, menurut dia, akan mengatur strategi dalam Pilpres setelah mengetahui hasil Pileg termasuk dalam merancang peta koalisi. “Semua (parpol) mengatur strateginya kecuali ‘judicial review’ (UU Pilpres) disetujui Mahkamah Konstitusi maka ada perubahan peta politiknya,” ujar Taufik. PKS, katanya, tidak mau terlambat dalam mempersiapkan diri menghadapi Pileg dan Pilpres terutama dalam mengajukan kadernya sebagai bakal capres. “Kalau parpol lain berani, maka kami tidak. Saat ini kedewasaan kader sudah mumpuni, sehingga menilai mengapa tidak dimunculkan (bakal capres) saat ini,” ka-
JAKARTA-Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen) wewajibkan semua Kabupaten/ Kota mengelola Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Sektor Perdesaan dan Perkotaan (P2). Ketentuan ini efektif berlaku mulai 1 Januari 2014. Pengalihan ini merupakan bentuk tindak lanjut kebijakan otonomi daerah dan desentralisasi fiskal sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD). “Dengan adanya pengalihan ini maka kegiatan pendataan, penilaian, penetapan, pengadministrasian, pemungutan/penagihan dan pelayanan PBB-P2 akan diselenggarakan oleh Kabupaten atau Kota,” ujar Kepala Seksi
PKS Siap Koalisi dengan Partai Oposisi
tanya. Anggota Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid unggul dalam perolehan suara Pemilihan Umum Raya yang diadakan partai itu pada 29-30 November 2013 dengan 50.567 suara. “Dari 22 nama yang ada dalam Pemira menghasilkan lima besar. Hidayat Nur Wahid memperoleh 50.0567 suara (18,34 persen), Anis Matta 48.152 suara (17,46 persen),” kata Ketua Lembaga Penyiapan dan Penokohan Kader (LPPK) PKS Taufik Ridho di Kantor PKS, Jakarta, Minggu. Ia menjelaskan bahwa Gubernur Jawa Barat Ahmad
Heryawan memperoleh 46.014 suara (16,69 persen), Tifatul Sembiring dengan 31.714 suara (11,50 persen), dan Nur Mahmudi Ismail dengan 20.249 suara (7,41 persen). Taufik yang juga Sekretaris Jenderal PKS mengatakan secara statistik peringkat HNW dan Anis Matta saling kejar di 33 Provinsi. Sementara itu, Aher unggul di Provinsi Jawa Barat, dan Tifatul serta Nur Mahmudi perolehan suaranya merata di seluruh provinsi. Dari data statistik, Anis Matta unggul di 18 Provinsi, Hidayat 14 provinsi, dan Ahmad Heryawan satu provinsi. (ant/bud/beth)
itu menyakiti nurani rakyat yang pada umumnya masih menderita dan dapat menjadi pemicu perlawanan rakyat. “Para penyelenggara negara dan pejabat publik yang masih punya rasa tanggung jawab kepada rakyat hendaknya ada yang menolak fasilitas berlebihan tersebut, sekalipun jumlah pejabat seperti itu pasti sangat minoritas,” katanya. Baginya, seandainya pejabat negara meninggal dunia karena sakit, maka biarlah sang pejabat itu meninggal di Tanah Air bersama rakyat yang mengantarkannya menjadi pejabat. “Perlu diingat pula, saat ini menjelang Pileg (Pemilu Legislatif) dan Pilpres (Pemilihan Presiden), maka Perpres 105/106 akan menambah rasa kejengkelan rakyat kepada penyelenggara negara,” katanya. Oleh karena itu, mantan
Ketua Umum PBNU yang dikenal dekat dengan tokoh lintas agama itu menyarankan kepada pemerintah agar mencabut Perpres 105/106 demi keselamatan bersama. Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menandatangani Peraturan Presiden Nomor 105 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Paripurna kepada Menteri dan Pejabat Tertentu. Juga, Perpres Nomor 106 Tahun 2013 tentang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Pimpinan Lembaga Negara. Dalam laman Sekretaris Kabinet, kedua produk aturan itu dikeluarkan Presiden terkait mulai dilaksanakannya Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mulai 1 Januari 2014. Dengan Perpres itu, para menteri, pejabat eselon I, dan pimpinan lembaga negara dimudahkan untuk berobat ke luar negeri. Seluruh biaya itu nantinya akan ditanggung oleh negara, baik APBN maupun APBD. Presiden mempertimbangkan risiko dan beban tugas menteri dan pejabat tertentu, serta ketua, wakil ketua dan anggota lembaga negara sehingga pemerintah memutuskan membuat perlindungan kesehatan khusus bagi pejabat negara. Pemerintah membantah memberikan keistimewaan khusus kepada para pejabat. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, para pejabat negara itu tetap membayar iuran asuransi kesehatan yang dipotong dari gaji mereka. “Jangan salah, itu dipotong dari gajinya. Hanya rakyat miskin yang dibayar dari negara. Yang lain itu kita bayar kan, pekerja juga sebagian dari gajinya, sebagian dari perusahaan,” kata Hatta. Menteri Keuangan Chatib Basri menambahkan bahwa tunjangan kesehatan bagi pejabat sudah ada sejak dulu. Sebelumnya, tunjangan ini dikelola oleh Jasindo, namun tahun depan akan masuk dalam BPJS. (ant/ed)
2014 Kabupaten/Kota Wajib Kelola PBB Hubungan Eksternal Ditjen Pajak, Chandra Budi dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (28/12). Menurutnya, tujuan pengalihan pengelolaan PBB-P2 ke Kabutan/Kota adalah untuk memberikan kewenangan yang lebih besar dalam perpajakan dengan memperluas basis pajak daerah dan penetapan tarif pajak. Kewenangan yang diberikan ini tercantum dalam Pasal 80 UU PDRD dimana masing-masing Kabupaten/ Kota dapat menentukan tarif PBB-P2 nya sendiri dengan ketentuan paling tinggi sebesar 0,3% dari sebelumnya hanya dipatok pada tarif efektif (tunggal) sebesar 0,1% atau 0,2%. Artinya, secara legal, ada ruang bagi Kabupaten/Kota
untuk menaikkan tarif PBBP2 di wilayahnya. “Namun, kebijakan tarif yang diambil oleh suatu Kabupaten/Kota juga hendaknya mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat di wilayahnya agar tidak menimbulkan gejolak di kemudian hari,” imbuhnya. Dengan pengalihan ini, jelasnya, penerimaan PBBP2 akan sepenuhnya masuk ke Pemerintah Kabupaten/ Kota sehingga diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) nya. Pada saat dikelola oleh Pemerintah Pusat, Kabupaten/Kota hanya mendapatkan bagian sebesar 64,8% dari jumlah penerimaan PBB-P2 di wilayahnya. “Tentunya, dengan dikelolanya PBB-P2 oleh Kabupaten/Kota dengan
menjadi Pajak Daerah, maka penerimaan PBB-P2 akan 100% masuk ke Kas Kabupaten/Kota tersebut,” tuturnya. Sebelumnya, pada Tahun 2011 hanya Kota Surabaya yang telah mengelola PBBP2. Kemudian, untuk Tahun 2012 ada 17 Kabupaten dan Kota yang telah mengelola PBB-P2 dan untuk Tahun 2013 ada 105 Kabupaten dan Kota yang menyatakan kesiapannya mengelola PBB-P2. Terakhir, Kabupaten/Kota yang belum menerima pengalihan PBB-P2 ini yaitu sebanyak 369 Kabupaten/Kota sudah mempersiapkan diri untuk mengelola PBB-P2 di wilayahnya masing-masing sehingga diharapkan seluruh Kabupaten/Kota sudah sepenuhnya mengelola PBB-P2 per 1 Januari 2014. (gam)
ant/agung rajasa
HAUL GUS DUR KEEMPAT. Istri mendiang Abdurrahman Wahid, Shinta Nuriyah (kanan) didampingi Putri mendiang Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid (kedua kanan) mengikuti Haul (peringatan wafat) Gus Dur keempat di Ciganjur, Jakarta, Sabtu (28/12). Haul Gus Dur tersebut dihadiri sejumlah tokoh politik dan tokoh agama yang bertema Membangun Keihklasan Bangsa.
3
SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II
Catatan Akhir Tahun
P
residen Susilo Bambang Yudhoyono di sisa masa pemerintahannya telah menargetkan swasembada pangan pada kelima komoditas pangan utama tersebut. Kepala Negara memprediksi pada 2013 kebutuhan beras mencapai 33 juta ton dan sasaran produksi pada 2014 adalah surplus beras 10 juta ton. Sementara untuk produksi jagung ditargetkan mencapai 20 juta ton meskipun produksi diperkirakan sebesar 19 juta dan kebutuhan jagung tahun depan sebesar 14, 62 juta ton. Sedangkan gula, kebutuhan masyarakat adalah 2,7 juta ton dan perkiraan produksinya adalah 2,8 juta ton, sementara pada tahun depan akan ditingkatkan menjadi 3,1 juta ton. Khusus kedelai dan daging sapi, pemerintah mengakui sulit untuk swasembada namun demikian menargetkan untuk meningkatkan produksi pada dua komoditas tersebut. Kebutuhan kedelai tahun 2014 diprediksi mencapai 1, 98 juta ton dan produksi dalam negeri tahun lalu hanya 900 ribu ton. Pemerintah menargetkan produksi 1 juta ton. Sedangkan untuk daging akan ditingkatkan produksinya 20 ribu ton. Diperkirakan kebutuhan daging sapi pada tahun 2014 sebanyak 575,88 ribu ton sementara produksinya sebesar 443,22 ribu ton atau terdapat selisih sebesar 130 ribu ton. Secara singkat pemerintah menetapkan untuk mencapai swasembada pangan pada tahun 2014, target produksi padi adalah sebesar 76,57 juta ton, jagung 20,82 juta ton, kedelai 2,7 juta ton, gula 3,1 juta ton, dan daging sapi 530.000 ton. Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan, sejumlah langkah akan ditempuh Kementerian Pertanian (Kementan) dalam upaya mencapai Program Swasembada Padi, Jagung, dan Kedelai pada 2014 meliputi peningkatan gerakan percepatan tanam serempak di lahan seluas 275 ha dengan melibatkan instansi terkait. Kemudian penyebaran dan penggunaan alat mesin pertanian (alsintan) sebanyak 14.577 unit. Selanjutnya akan diupayakan akselerasi pemanfaatan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) sebesar Rp6,2 triliun, optimalisasi pemanfaatan areal lahan transmigrasi untuk kedelai seluas 155.000 ha dan penambahan areal tanam seluas 340.000 ha. Kemudian melakukan cetak sawah seluas 40.000 ha, peningkatan Indeks Pertanaman melalui optimasi lahan seluas 200.000 ha dan System of Rice Intensification (SRI) seluas 180.000 ha. “Kemeterian Pertanian juga akan melakukan penambahan areal tanam jagung seluas 400.000 ha yang tersebar di tujuh provinsi, yakni Aceh, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, Sulawesi tengah, dan Sulawesi Selatan,” kata Suswono usai Rakor Pangan. Sementara itu untuk mencapai program swasembada tebu/gula tahun 2014, Kementan akan melalukan langkah-langkah intensifikasi/ Rawat ratoon seluas 61.000 ha, bongkar ratoon seluas 8.000 ha, perluasan areal (ekstensifikasi) seluas 10.000 ha, dan penggunaan benih varietas unggul (kultur jaringan) sebanyak 2.250 ha.
Terkait swasembada daging sapi langkahlangkah yang akan ditempuh Kementan adalah, produksi semen beku sebanyak 5.600.000 straw dan embrio beku sebanyak 800 embrio, Peningkatan tingkat kelahiran melalui pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB) sebanyak 1.100.000 ekor dan kawin alam sebanyak 2.100.000 ekor, serta asuransi ternak dengan rincian sapi potong 30.000 ekor dan sapi perah 10.000 ekor Guna mencapai target tersebut, imbuh Suswono, Kementan juga akan melakukan sejumlah kegiatan pendukung utuk mencapai swasembaga padi, jagung, kedelai, gula dan daging sapi yang meliputi optimalisasi tenaga lapang yang meliputi penyuluh (PPL), POPT, pengawas benih dan petugas karantina, penyediaan, diseminasi dan penyebaran teknologi. “Kita juga akan melakukan sosialisasi diterbitkannya Perda Perlindungan Lahan Pangan Berkelanjutan, sosialisasi diterbitkannya Perda Pelarangan Pemotongan Sapi Betina Produktif, serta pengawalan terhadap distribusi dan penggunaan pupuk bersubsidi dan benih bersubsidi,” kata Mentan Suswono. Komitmen Kementan tersebut ditandatangani di hadapan Presiden RI pada puncak peringatan Hari Pangan Sedunia di Padang pada 31 Oktober 2013. Andalkan impor Menanggapi target swasembada pangan 2014 yang dicanangkan pemerintah tersebut sejumlah kalangan mengungkapkan rasa pesimis bahwa hal itu bisa diwujudkan. Terlebih lagi hingga triwulan akhir 2013, ketersediaan kelima komoditas tersebut masih mengandalkan impor luar negeri. Ketua Komisi IV DPR RI, Romahurmuzy mengatakan menyatakan, empat dari lima komoditas tersebut tak akan mencapai swasembada pada 2014, kecuali beras, namun, beras pun diprediksi tak akan mencapai target 10 juta ton. Menurut dia, dengan adanya aturan pembebasan impor daging premium, dan impor bebas sapi siap potong sesungguhnya swasembada daging sapi ini sudah melenceng jauh dari target yang harus dicapai. Begitu juga dengan komoditas gula, politisi dari PPP itu menilai, ada kesalahan perencanaan. Menurutnya insentif seharusnya diberikan kepada pabrik gula berbasis tebu, bukan pabrik rafinasi. Kapasitas pabrik rafinasi bisa 5,7 juta ton bisa dicapai dalam kurun waktu 10 tahun. Sementara pabrik gula berbasis tebu dalam 153 tahun beroperasi baru 5,7 juta ton. Menurut dia, pemerintah perlu koreksi kebijakan gula ke depan. Jadi merajalelanya gula rafinasi tidak memakan industri gula berbasis tebu, katanya. “Tahun depan program swasembada gula sulit tercapai. Apalagi proyeksi Juli 2014,sebesar 2,7 juta ton harusnya dikoreksi,” katanya. Begitu pula dengan kedelai, saat ini produksi nasional hanya 748.000 ton, tambahnya, itu, jauh dari kebutuhan nasional yang sebesar 2,2 juta ton. Sementera itu peningkatan produksi kedelai terkendala sejumlah faktor, mulai dari perluasan area tanam baru, hingga kebijakan tata niaga yang terkesan malah menguntungkan jika komoditas tersebut diimpor daripada diproduksi
dalam negeri. Sedangkan untuk produksi jagung dalam negeri saat ini belum memenuhi syarat industri, lanjutnya, sehingga importasi masih menjadi pilihan. “Beras memang bisa swasembada. Tetapi yang kita cita-citakan surplus 10 juta ton beras tahun 2014. Kalau tahun 2012 yang lalu hanya 5,6 juta ton kemudian di tahun 2013 Aram-1 (angka ramalan) hanya naik 0,3 persen artinya produksi tahun ini tidak akan mencapai 5,7 juta ton. Bagaimana mungkin surplus 10 juta ton tahun depan,” katanya. Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Winarno Tohir menilai target pemerintah untuk swasembada pangan sangat sulit karena, anggaran untuk sektor pertanian dan nelayan sangat kecil, kemudian infrastruktur seperti irigasi yang tidak memadai. “Sebanyak 52 persen infrastruktur pertanian mengalami kerusakan dan butuh Rp 21 triliun untuk perbaikan,” katanya. Selain itu subsidi pupuk yang terus dikurangi dan terakhir adalah penyaluran benih yang tidak teratur. Pakar gizi dan keamanan pangan dari Institut Pertanian Bogor Prof Ahmad Sulaiman mengatakan untuk swasembada pangan secara keseluruhan akan mengalami hambatan. Kondisi itu menurut dia, karena selama ini, swasembada pangan hanya bertumpu kepada Kementerian Pertanian. Padahal swasembada pangan harus melibatkan kementerian lainnya seperti Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pekerjaan Umum. “Selama ini swasembada pangan diserahkan kepada Mentan. Ketika produksi kemudian Kemendag memiliki kebijakan lain dan dipengaruhi oleh importir dan impor pun masuk. Akibatnya ketika petani semangat menanam namun harganya jatuh akibat produk impor,” katanya. Adapun Kementerian PU harus bertanggung jawab untuk pengairan. Selama ini waduk dan irigasi untuk mengalirkan air ke sawah-sawah petani merupakan warisan dari pemerintah orde baru dan 53 persen rusak. “Itu menjadi penyebab pemerintah belum mencapai sasaran,” katanya. Anggota Komisi IV DPR Viva Yoga Mauladi menilai, program swasembada pangan hanya target politik semata. Dia juga pesimistis swasembada pangan 2014 bisa terwujud. Salah satu penyebabnya adalah politik anggaran pemerintah yang tidak memihak sektor pertanian. Hal ini tercermin dari minimnya alokasi anggaran Kementerian Pertanian (Kementan). Menurutnya, Kementan tidak masuk dalam 10 prioritas yang mendapat anggaran besar. Tahun 2014 anggaran Kementan bahkan dipangkas menjadi Rp15,5 triliun dari sebelumnya Rp16,5 triliun atau berkurang hampir Rp1 triliun dengan kata lain anggaran Kementan hanya 1,5 persen dari dana APBN. Tak Hanya itu anggota Komisi IV DPR yang juga mantan Menteri Transmigrasi Siswono Yudhohusodo menambahkan, ketersediaan lahan yang terbatas juga akan menjadi penghambat tercapainya swasembada lima komoditas pada 2014.
3 Saat ini, lahan pertanian yang mendukung produksi produk utama pangan adalah sebesar 10 juta hektare (ha) atau tidak berbeda jauh dengan lahan perkebunan sebesar 8 juta ha. “Perluasan lahan pertanian sangat diperlukan. Jika tidak, maka kita akan terus melakukan kebijakan impor pangan,” ujarnya. Optimis Menanggapi berbagai pandangan sebelah mata terhadap target swasembada tersebut, Menteri Pertanian, Suswono, menyatakan pihaknya tetap optimistis untuk bisa mencapainya. Menurut dia, jika dilihat dalam persentase, untuk beras, tingkat swasembada sudah 100 persen, sedangkan jagung 98 persen, dan gula pasir 95 persen. Kemudian untuk kedelai sekitar 30 persen, daging sapi sudah 85 persen. Kementerian Pertanian menargetkan konsumsi daging sapi yang dipasok dari petani lokal sebesar 85 persen, dan tahun depan ditargetkan konsumsi mencapai 90 persen. Langkah berani dari pemerintah ini menyusul semakin tingginya populasi sapi milik peternak Indonesia. Menteri Pertanian Suswono menjelaskan target populasi sapi Indonesia awalnya 12 juta ekor namun ternyata berdasarkan hasil sensus dari Badan Pusat Statistik pada 2011, populasi sapi potong mencapai 14.824.373 ekor dan sapi 597.213 ekor. “Dari 14 juta bisa mendukung konsumsi dalam negeri bisa mencapai 80 persen dan tahun ini 85 persen dan tahun depan tinggal 10 persen. Ini bisa mendukung konsumsi daging dalam negeri,” katanya. Suswono menambahkan, pihaknya hanya merevisi target swasembada gula. Masalahnya, swasembada tersebut tidak tercapai, karena penambahan lahan yang tidak ada, revitalisasi pabrik belum terlaksana, dan tidak adanya pembangunan pabrik gula baru. “Revisi target sementara di gula. Yang lainlain masih dioptimalkan. Target semula 5,7 juta ton untuk konsumsi rumah tangga dan industri. Karena tidak ada lahan, revitalisasi pabrik, dan penambahan pabrik gula, kami konsentrasi pada target 3,1 juta ton untuk konsumsi tahun depan,” kata dia. Terkait persoalan anggaran untuk mengejar target swasembada pangan pada tahun depan, dari total pagu anggaran Kementerian Pertanian 2014 sebesar Rp 15,47 triliun, sekitar Rp 8,238 triliun akan dimanfaatkan untuk mencapai swasembada pangan. Menurut Suswono, menurunnya anggaran Kementerian Pertanian pada 2014 tidak akan mengganggu upaya swasembada. Kementan juga akan tetap fokus dalam melaksanakan beberapa program proritas. Program prioritas tersebut, antara lain, Sekolah Lapang-Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) padi seluas 4,63 juta ha, SL-PTT jagung seluas 340.000 ha, SL-PTT kedelai seluas 77,5.000 ha, perluasan areal tanaman kedelai 340.000 ha, dan cetak sawah 40.000 ha. Selain itu, program optimalisasi lahan seluas 260.000 ha, pengembangan jaringan irigasi seluas 560.000 ha, dan perluasan areal tanam tebu seluas 79.000 ha. Kementan juga akan mengajukan tambahan anggaran melalui Inisiatif Baru sebesar Rp7,55 triliun. Sehingga, total anggaran yang diusulkan kementeriannya di tahun depan mencapai Rp 22,96 triliun. Menteri Pertanian Suswono mengatakan, selain pemerintah pusat, pihaknya juga meminta pemda memiliki semangat yang tinggi untuk memaksimalkan potensi-potensi yang ada. “Kami akan memanfaatkan dulu sisa waktu ini secara optimal dengan sumber daya yang ada, termasuk dukungan anggaran,” katanya. Rencananya, Kementan mengalokasikan Rp4,54 triliun untuk mendukung pencapaian surplus 10 juta ton beras. Kemudian Rp398,2 miliar untuk swasembada berkelanjutan jagung, Rp 874,6 miliar swasembada kedelai, sebanyak Rp980,6 miliar untuk swasembada gula, dan Rp1,49 triliun untuk swasembada daging. Mentan mengakui masih ada berbagai kendala yang dihadapi untuk mencapai sasaran produksi pangan, antara lain laju alih fungsi lahan pertanian yang sangat tinggi serta perubahan iklim yang berpengaruh negatif pada upaya peningkatan produksi pangan. Ada pula kendala lainnya seperti kerusakan infrastruktur pertanian, jalan, dan saluran irigasi yang mencapai 50 persen lebih. Untuk mengatasi persoalan tersebut, sejumlah langkah yang telah diambil antara lain melakukan pencetakan sawah baru untuk menggantikan alih fungsi lahan pertanian, serta perbaikan jaringan irigasi guna meningkatkan indeks pertanaman. Peningkatan penggunaan pupuk berimbang dan benih varietas unggul tahan terhadap organisme pengganggu tanaman (OPT) dan cekaman lingkungan serta pengendalian OPT juga menjadi bagian upaya tersebut. Untuk pencapaian swasembada kedelai masih diperlukan penambahan luas lahan dari 700 ribu hektare menjadi 2 juta hektare pada 2014, meningkatkan produktivitas 1,3 ton/ha menjadi 1,54 ton/ha, pemberian bantuan benih unggul, peningkatan penggunaan pupuk dan pengendalian OPT. “Kami tetap optimis Indonesia bisa swasembada beras, jagung, daging sapi dan kedelai pada 2014 nanti. Kalau nanti pada 2014 tidak tercapai, tentu kami akan menyampaikan alasan-alasannya,” kata dia. Suswono mengatakan bahwa pihaknya akan mengevaluasi target swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah. Nantinya, evaluasi tersebut akan digunakan untuk pelaksanaan swasembada pada tahun-tahun berikutnya. (ant/ bag)
4
LINTAS JATIM
SENIN 30 DESEMBER 2013 NO.0270 | TAHUN II
PEMERINTAHAN
ANGKUTAN MANUSIA
Soekarwo: Sekdaprov Definitif Januari 2014
Soekarwo
Gubernur Jawa Timur SURABAYA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku optimistis bahwa jabatan sekretaris daerah provinsi (Sekdaprov) akan terisi secara definitif pada Januari 2014. "Insya-Allah sudah ada Sekdaprov definitif mulai Januari tahun depan dan tidak ada pejabat pelaksana tugas (Plt)," ujarnya ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Minggu (29/12). Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut menyerahkan sepenuhnya kepada tim seleksi yang diketuai oleh Wakil Presiden Boediono untuk menentukan siapa yang layak menggantikan posisi Rasiyo. Rasiyo sendiri harus mengakhiri jabatannya karena sudah memasuki masa pensiun dengan usia 62 tahun dan tidak boleh dipilih lagi. Ia bahkan sempat mengalami perpanjangan jabatan selama dua tahun setelah mendapat persetujuan Presiden. "Kalau saya terserah tim seleksi, siapa yang layak
sebagai Sekdaprov mendatang. Tapi yang pasti, tiga nama sudah saya berikan ke pusat dan menunggu hasilnya saja," kata Pakde Karwo. Ada sejumlah nama yang digadang-gadang layak menggantikan Rasiyo, di antaranya Asisten IV Bidang Umum Setdaprov Jatim Ahmad Sukardi, Kepala Dinas Pertanian Jatim Wibowo Eko Putro, dan Kepala Dinas Kesehatan Jatim Harsono. Selain nama-nama tersebut, ada juga nama Kepala Badan Kepegawaian Daerah Jatim Akmal Budianto, serta Kepala Dinas Pendidikan Jatim Harun. Informasi dari sumber internal di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, nama Ahmad Sukardi hampir dipastikan terpilih, karena Surat Keputusan (SK) Sekdaprov Jatim sudah turun dari pemerintah pusat pada Jumat (27/12). "Bahkan, pelantikan dilakukan pada Senin (30/12). Jadwalnya ini pas, sehingga bisa langsung bekerja di awal tahun," kata sumber yang tidak mau disebutkan namanya. Menurut sumber itu, persaingan menuju kursi Sekdaprov sangat ketat karena calon sama-sama kuat. Namun, dari tes uji kepatutan dan kelayakan, Soekarwo lebih condong ke Ahmad Sukardi. "Kalau persyaratan dasar sudah terpenuhi semua, dan cukup berimbang maka tentu saja yang berperan adalah mana yang paling cocok," kata dia. (ant/fqh/dik)
JELANG PILEG-PILPRES
Tahun Pemilu Akan Picu Naiknya Harga SURABAYA - Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) pada Tahun 2014 diprediksi akan berdampak pada kenaikan harga pangan hingga mencapai 25 persen. “Hal itu dipicu oleh kondisi perekonomian yang dianggap sebagai masa yang kurang menguntungkan. Karena itu banyak aktivitas investasi dan perekonomian yang lebih memilih menunggu perkembangan sampai Pilpres dan Pileg usai,” ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur, Budi Setiawan, Minggu (29/12). Budi Setiawan mengatakan, seperti pada tahuntahun politik yang lalu, perekonomian selalu bergejolak dan harga pangan mengalami kenaikan yang drastis. Tidak terkecuali tahun depan juga akan mengalami hal yang sama, dimana kenaikan harga pangan bisa mencapai 25 persen. “Kenaikan harga pangan pada puasa, lebaran, natal dan tahun baru tidak sebesar pada Pilpres dan Pleg,” jelasnya. Budi menjelaskan, pemerintah sudah mengantisipasi dengan menyediakan pasokan yang cukup dengan operasi pasar untuk menjaga stabilitas harga. Namun, diprediksi tetap tidak akan mampu membendung kenaikan harga akibat mekanisme harga di pasar. “Harga kebutuhan pokok diperkirakan akan melonjak drastis. Seperti beras, gula, minyak goreng, tepung, telur, daging hingga sayuran pun dapat terkena dampak kondisi politik yang ada,” tegasnya. Menurut Budi, pemerintah akan terus mencoba mengantisipasi dan menstabilkan harga saat tahun politik berlangsung. Namun pemerintah tidak dapat ikut campur dalam menentukan harga pasar. “Pemprov Jatim melalui Disperindag dan pemerintah
daerah sudah mulai menyiapkan strategi untuk meminimalisasi dampak tahun politik terhadap kenaikan harga pangan. Seperti memastikan ketersediaan pasokan yang cukup ditambah distribusi yang lancar. Dengan demikian diharapkan akan bisa menekan kenaikan harga yang signifikan,” paparnya. Budi menambahkan, pemprov juga memaksimalkan fungsi Bulog, karena banyak kebutuhan pangan yang dipegang Bulog. Hal itu juga untuk memaksimalkan penyerapan bahan pangan lokal, jika fungsi Bulog tidak dimaksimalkan kebutuhan dan harga pangan lokal akan ikut naik. “Yang penting pemerintah akan terus-menerus memaksimalkan stok pangan. Jawa Timur yang merupakan gudang pangan nasional khususnya makanan pokok beras dan gula pasir setiap tahunnya selalu sur plus dipredisi tidak akan banyak berpengaruh,” ujar Budi. Meski harga bahan pokok bakal melejit, masyarakat sepertinya siap dengan hal itu. Pasar Wonokromo tetap ramai dikunjungi pembeli. Padahal setiap tahunnya hari libur keagamaan, kebutuhan bahan pokok seperti beras, minyak, dan cabai juga naik. “Tiap tahun selalu begini, jadinya sudah terbiasa. Mau tidak mau tetap harus beli, kan kita tetap butuh,” ujar Tika (42), salah satu warga saat berbelanja di Pasar Wonokromo kepada Koran Madura, Minggu (29/12). Untuk diketahui, selama 2 (dua) bulan terakhir kenaikan harga memang telah dirasakan pembeli dan penjual, namun Desember ini, saat Natal dan Tahun Baru kenaikan harga mencapai puncaknya. Cabai yang banyak dibutuhkan masyarakat justru mengalami kenaikan ekstrim. Ini diduga karena gagal panen akibat bencana gunung meletus maupun banjir. (ara)
Polisi Melarang Gunakan Mobil Bak Terbuka
ant /adhitya hendra
PEMAKAMAN JENAZAH KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS. Pemakaman jenazah korban kecelakaan lalu lintas, antara mobil pikap bernopol B 2625 XCU, dengan truk bernopol P 8568 UL, yang dimakamkan secara bersama, di pemakaman umum, Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih, Probolinggo, Jatim, Minggu (29/12). Dalam peristiwa kecelakaan tersebut 18 orang meninggal dan sudah dimakamkan yang terbagi dari empat desa antara lain Desa Sumur Mati, Mentor, Jangur, Muneng.
Korban Laka Maut Tongas 18 Orang SURABAYA - Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Awi Setiyono menyebut korban tewas akibat kecelakaan maut di Jl Raya Tongas tepatnya di Desa Curah Tulis, Kecamatan Tongas Kabupaten Probolinggo, Jawa mencapai 18 orang. Korban meninggal ini termasuk Slamet pengemudi pikap yang berpenumpang melebihi kapasitas, sedangkan 13 korban luka berat penumpang pikap masih dirawat di rumah sakit di Probolinggo. “Sampai saat ini sudah 18 orang yang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. Seluruh korban kecelakaan ada di RS Tongas,” terang Kombes Pol Awi Setiyono, Minggu (29/12). Kombes Pol Awi Setiyono menambahkan, polisi masih menyelidiki kasus tabrakan maut ini. Tim khusus dari Polda Jatim juga diterjunkan untuk ikut membantu melakukan penyelidikan kasus ini. Sekedar diketahui, kecelakaan bermula ketika pick up yang dikemudikan Slamet melaju dari Probolinggo menuju arah Surabaya, sedangkan dari arah berlawanan ada truk melaju kencang. Mendadak pick up berupaya menyalip bus dan bersamaan dari dari depan ada truk melaju kencang. Tabrakan kedua kendaraan itu tidak terhindarkan.
Awi Setiyono
Kabid Humas Polda Jatim Kasatlantas Polresta Probolinggo, AKP Muklason, mengatakan mobil pick up dari arah timur menuju barat yang dikendarai Slamet (30) melaju kencang. Ketika berupaya menyalip laju bus, dia terlalu ke kanan sehingga memakan badan jalan sebelah selatan. Mendadak dari arah berlawanan muncul. “Tabra-
NAMA-NAMA KORBAN YANG MENINGGAL 1. Nurhayati (30) warga Desa Sumurmati, Kecamatan Sumberasih 2. Anila (2) anak Nurhayati 3. Halima (28) Desa Sumurmati, Kecamatan Sumberasih 4. Indama (32) Desa Sumurmati, Kecamatan Sumberasih 5. Slamet (40) sopir pickup, Desa Sumurmati, Kecamatan Sumberasih 6. Luluk mukkarromah (30) Desa Sumurmati, Kecamatan Sumberasih 7. Mbok Bahrom (60) Desa Sumurmati, Kecamatan Sumberasih 8. Erna (32) Desa Sumurmati, Kecamatan Sumberasih 9. Jumaati (32) warga Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih 10. Leli (30) Warga Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih 11. Sudarmi (40) Warga Desa Jangur, Kecamatan Sumberasih 12. Sindro (40) Warga Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih 13. Indah (5) anak Sindro 14. Kasila (42) Warga Desa Mentor,Kecamatan Sumberasih 15. Hj Soleha (50) Warga Desa Mentor, Kecamatan Sumberasih 16. Muhammad (40) warga Jangur, Kecamatan Sumberasih 17. Siti Salamah (20) warga Mentor, Kecamatan Sumberasih 18. Leli (30) warga Mentor, Jangur, Sumberasih
kan pun tidak dapat dihindari. Bagian mobil pick up rusak berat, begitu juga dengan bodi depan truk. Dari Informasi yang dihimpun, sebagian korban adalah ibu-ibu dan anak-anaknya. Mereka berasal dari Desa Mentor, Kecamatan Sumber Asih, Kabupaten Probolinggo yang hendak melayat orang meninggal di Pasuruan. Seperti diketahui, tabarakan antara Pickup Mitsubishi bernomor polisi B 2625 XCU dengan truk plat P 8586 UL terjadi Sabtu (28/12) Pukul 16. 00 WIB, di Jalan Raya Tongas, tepatnya di Desa Curah Tulis, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Selain RSUD Tongas, sebagian korban juga dibawa ke RSUD dr. saleh Kota Pasuruan. Mobil pick up yang dikemudikan Salmet (30) melaju kencang dari arah timur, berusaha menyalip sebuah bus, hingga memakan jalur dari arah berlawanan. Belum selesai menyalip, dari arah depan muncul sebuah truk dengan nomor polisi P 8568 UL. Tabrakan pun tidak dapat dihindari. Puluhan penumpang kendaraan bak terbuka yang rata-rata perempuan pun terlempar dari kendaraan. (ddy)
SURABAYA – Laka maut Tongas yang menewaskan 18 orang memaksa aparat kepolisian Polda Jatim mempertegas aturan. Guna menghindari kejadian serupa, kepolisian akan menindak tegas siapa saja yang menggunakan angkutan bak terbuka yang digunakan untuk mengangkut manusia. "Kakorlantas menginstruksikan ke depan jangan pandang bulu dan harus ditindak tegas. Bagi siapa saja yang menggunakan kendaraan bak terbuka dan ditumpangi manusia harus tegur simpatik dengan menyetop kendaraannya kemudian penumpang diturunkan dan kalau bisa malah polisi mencarikan angkutan umum penggantinya," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono kepada wartawan, Minggu (29/12). Menurut Kombes Pol Awi Setiyono, Kendaraan bak terbuka, termasuk kendaraan tidak layak untuk jadi angkutan manusia. Memang di daerah tertentu yang minim alat transportasi, kendaraan umum bak terbuka kerap dimodifikasi untuk dijadikan kendaraan yang berpenumpang manusia. Namun hal ini harus mengantongi izin terlebih dahulu dari Dinas Perhubungan. Sedangkan untuk kondisi lalu lintas di Jatim yang tergolong padat, hal ini sangat berbahaya. "Kalau propinsi Jawa Timur sendiri saya rasa masyarakatnya sudah lumayan maju apalagi soal transportasi umum. Jadi kalau kendaraan bak terbuka ini memang tidak layak untuk jadi angkutan bagi manusia," tambahnya. Mobil pick up yang terlibat kecelakaan maut ini, kata Awi, seperti hasil penyelidikan terakhir berpenumpang 31 orang yang terdiri dari 29 orang dewasa dan dua orang anak-anak. "Ini kami sebut membahayakan nyawa sejak awal karena mobil bak terbuka ini berpenumpang puluhan orang yang memang sebenarnya bukan peruntukannya," tandasnya. Sementara itu, berkas kasus kecelakaan maut di Tongas, akan di SP3-kan
atau dihentikan karena sopir mobil pick up yang ditetapkan sebagai tersangka telah meninggal dunia. "Secara prosedural memang benar kalau berkas perkara akan di SP3-kan jika tersangka meninggal dunia. Tapi prosedur secara administratif tetap akan dilakukan," kata Kombes Pol Awi Setiyono. Secara administratif tetap dilakukan olah TKP, penyidikan dan penyelidikan sampai berkas perkara kasus kecelakaan maut ini tuntas." Jika berkas selesai maka kita tidak bisa ajukan JPU ke Pengadilan karena tersangka meninggal dunia," tambahnya. Namun di akhir bisa disimpulkan sementara jika kecelakaan lalu lintas ini terjadi akibat human error." Dari hasil itu akan jadi bahan evaluasi ke depan jika nantinya terjadi masalah atau kasus yang sama," tambahnya. Sekedar diketahui, berdasarkan hasil penyelidikan dan penyidikan serta olah TKP, kecelakaan maut yang menewaskan 18 orang, 13 luka berat dan 2 luka ringan di Tongas Probolinggo, Sabtu (28/12/2013) ditemukan fakta jika sopir mobil pick up dengan sengaja melanggar rambu marka garis panjang tidak terputus. Selain itu saat dilakukan penyelidikan, terakhir pick up berada di posisi roda gigi ke-4. Pengemudi pick up nopol B 2625 XCU, Slamet, diperkirakan melaju kencang, dan tidak melakukan pengereman sesaat sebelum kecelakaan. Diduga karena ingin menyalip 3 kendaraan di depannya, si sopir justru tancap gas. Selain itu, Slamet juga dinilai membahayakan karena mengangkut 31 manusia menggunakan kendaraan barang. Menurut kesaksian Paiman sopir truk gandeng, pick up mendahului tiga kendaraan lain yakni bus, colt diesel dan mobil station. Awalnya pick up berusaha mengikuti mobil Avanza di depannya. Avanza berhasil menyalip sedangkan pick up, tidak berhasil dan mengalami tabrakan frontal dengan truk gandeng.(ddy)
KARTU TANDA PENDUDUK
Perekaman e-KTP di Jatim 95 Persen SURABAYA - Perekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP) Elektronik di Jawa Timur sudah mencapai angka 95 persen dari target awal yang dicanangkan, yakni 29.410.382 jiwa. "Dari angka itu, saya mendapat laporan dari Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Jatim Hary Soegiri bahwa perekaman sudah 95 persen," ujar Gubernur Jatim Soekarwo ketika dikonfirmasi wartawan di Surabaya, Minggu (29/12). Dari 38 kabupaten dan kota di Jatim, ada sejumlah daerah yang belum merampungkan 100 persen perekaman KTP Elektroniknya, terutama di wilayah-wilayah yang menjadi kantong Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri. Wilayah dimaksud antara lain, Kabupaten Malang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jember, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Blitar, Kabupaten Trenggalek, dan daerah lainnya. Bahkan, Kota Surabaya juga masih belum selesai 100 persen. Ketika disinggung persiapan Pemprov Jatim tentang batas perekaman KTP Elektoronik yang berakhir 31 Desember tahun ini, gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo tersebut mengaku siap menjalankannya. "Sampai sekarang masih
proses dan jalan terus. Tentang target batas perekaman, kami mengikuti aturan dari pemerintah pusat," kata mantan Sekdaprov Jatim tersebut. Sementara itu, lanjut dia, Jawa Timur juga dibebani target tambahan khusus dari jumlah awal perekaman. Bahkan, jumlah tambahan untuk 38 kabupaten/kota mencapai 3,6 juta jiwa. Setelah dilakukan perekaman tambahan khusus untuk target awal, pihaknya menerima laporan dari Hary Soegiri bahwa perekaman baru bisa dilaksanakan kepada sekitar 300 ribu jiwa saja. "Temuan petugas di lapangan, ternyata banyak warga yang tidak bisa direkam karena sudah berada di luar negeri dan belum pulang karena menjadi TKI," kata Pakde Karwo. Sementara itu, jumlah data yang masuk ke catatannya dari target tambahan pemerintah pusat, beberapa daerah yang belum melaksanakan yakni Kota Surabaya sebanyak 498 ribu, Kabupaten Bangkalan sebanyak 390 ribu, dan Kabupaten Sumenep sebanyak 290 ribu. Tidak itu saja, masih ada sisa di Kabupaten Malang sebanyak 184 ribu, Kabupaten Tulungagung 199 ribu, serta sejumlah daerah lainnya yang kisarannya tidak terlalu besar. (anty/fqh/dik)
LINTAS JATIM
5
SENIN 30 DESEMBER 2013 NO.0270 | TAHUN II
Buruh Migran Belum Aman 265 Tenaga Kerja Indonesia Terancam Hukuman Mati
SURABAYA - Dari waktu ke waktu, permasalahan yang menjerat buruh migran Indonesia di beberapa negara terus bermunculan. Hal paling mengenaskan adalah meningkatnya buruh migran Indonesia (BMI) yang terancam hukuman mati. Bukan hanya itu, PHK sepihak tak mengenal musim, underpayment, gaji tidak dibayar dan pelanggaran hak-hak normatif hingga praktik perbudakan. Belum lagi penjara-penjara yang semakin dipadati oleh BMI, eskalasi kekerasan telah menjadi kisah harian, meninggal dunia, pemerkosaan, terlantar, trafficking, deportasi , dan masalah-masalah lain yang menunggu untuk diselesaikan.
ant/m risyal hidayat
UNGKAP KASUS PEKAT
Polisi menjaga sekitar 300 tahanan ketika berlangsungnya ungkap kasus penyakit masyarakat (pekat) 2013 di Mapolrestabes Surabaya, Jatim, Minggu (29/12). Untuk tren kejahatan 3C yakni, pencurian dengan pemberatan (Curat), pencurian dengan kekerasan (Curas) dan pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) di wilayah hukum Polrestabes Surabaya mengalami penurunan 12 persen dari 2012 terdiri dari 1288 ke 1128 kasus pada akhir 2013.
PELAJAR
Kekerasan Seksual Pelajar di Jatim Mengkhawatirkan SURABAYA Kasus kekerasan seksual terhadap pelajar yang terjadi di sekolah di Jawa Timur sepanjang tahun 2013 jumlahnya cukup fantastis. Data dari Hotline Pendidikan Jawa Timur menyebutkan, dari 825 kasus yang mereka terima, 409 diantaranya adalah kasus kekerasan seksual yang dilakukan orang-orang terdekat, seperti guru dan teman. "Jumlah kasus kekerasan seksualnya cukup tinggi, 409 kasus atau sekitar 49,85 persen. Hal ini menunjukkan sekolah kita kurang nyaman bagi anak-anak, karena kekerasan seksual itu dilakukan oleh orang-orang terdekat, yakni teman, guru atau orang-orang terdekat di sekolah itu," kata Direktur Hot-
line Pendidikan Jawa Timur, Isa Anshori kepada Koran Madura, Minggu (29/12). Menurut Isa, pada tahun yang akan datang, perlu ada perubahan paradigma dalam proses belajar mengajar. Misalnya, layanan sekolah mesti harus lebih ramah dengan mementingkan dan mempedulikan kepentingan anak. Itu artinya, pada 2014 mendatang, diharapkan ada kebijakan yang cukup radikal, terutama oleh para guru. Guru tidak lagi hanya memperhatikan kepentingannya, tetapi juga memperhatikan pelaku yang lain, yaitu murid dan orang tua murid. Ketika terjadi kekerasan di sekolah, guru harus berperan aktif untuk meminimalisir. Karena itu merupakan bentuk pertang-
... sekolah kita kurang nyaman bagi anak-anak, karena kekerasan seksual itu dilakukan oleh orang-orang terdekat, yakni teman, guru atau orang-orang terdekat di sekolah itu,”
Isa Anshori
Direktur Hotline Pendidikan Jawa Timur gungjawab moral pendidik. "Intinya dalam proses pembelajaran, penanaman budi pekerti harus ditambah porsinya dengan harapan
adanya perubahan perilaku. Yang tidak baik menjadi baik, yang tidak tahu menjadi tahu. Dan proses pembelajaran itu harus menjadi ruh bagi guru," ujar pria yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pendidikan Kota Surabaya itu. Selain kasus kekerasan seksual, persoalan lain yang cukup tinggi yang dihadapi para pelajar di Jawa Timur sepanjang 2013 adalah banyaknya anak-anak yang berhadapan dengan hukum. Dalam laporan yang diterima Hotline Pendidikan, banyak kasus hukum pelajar yang tidak tertangani dengan baik. "Kalau berbicara tentang layanan negara atau lembaga yang mewakili hak dasar anak terutama pendidikan, dalam situasi apapun sebetulnya hak pendidikan anak
harus tetap diberikan. Negara berkewajiban untuk melindungi anak-anak yang berhadapan dengan hukum. Tapi faktanya tidak demikian. Ini yang harus segera dibenahi," tandasnya. Karena itu, ke depan, pihaknya mendorong pemerintah provinsi Jawa Timur maupun kabupaten/kota memiliki peraturan daerah (perda) untuk melindungi secara sistem mulai dari pencegahan sampai penanganan. "Bagi yang belum, perlu dilakukan upaya pencegahannya. Bagi mereka yang sudah terkena diperhatikan proses penanganannya dan proses integrasi kembali ke keluarga mereka. Supaya ada semacam perhatihan dan perlindungan secara sistem," pungkasnya. (han)
KORUPSI
Kejati Soroti Dugaan Korupsi Uang Tiket Pesawat Anggota DPRD SURABAYA – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim mulai menyoroti temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas dugaan kelebihan biaya tiket pesawat anggota DPRD Surabaya, yang digunakan untuk kunjungan. “Kami akan kaji, apakah memang dalam penggunaan anggaran tersebut anggota dewan sudah melakukannya sesuai dengan prosedur atau tidak,” ujar Kepala Seksi (Kasi) Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Jatim, Mulyono. Mulyono menambahkan, dengan adanya temuan BPK
tersebut, penyidik nantinya dapat menelusuri dengan berbagai cara. Salah satu contohnya, jika yang menjadi persoalan adalah tiket pesawat, maka dapat dicek kebenarannya tiket tersebut pada maskapai-maskapai penerbangan. Namun, dalam kasus ini Kejati Jatim memang tidak dapat terburu-buru. Sebab dalam kasus tiket, biasanya tidak selalu itu dilakukan langsung oleh yang bersangkutan. Namun biasanya bekerjasama dengan travel yang biasanya memang telah bekerjasama dengan
KONVENSI CAPRES
Dahlan Iskan Diprediksi Memenangkan Konvensi PD SURABAYA - Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan diprediksi bakal memenangkan konvensi calon presiden Partai Demokrat, mengalahkan 10 peserta konvensi lainnya, karena popularitas Dahlan Iskan lebih tinggi dibandingkan peserta lainnya. Hal tersbut disampaikan Direktur Eksekutif Sonar Media Consultant (SMC) Fahrul Muzaqqi kepada wartawan saat meluncurkan lembaga survey SMC, Minggu (29/12) di Surabaya. Berdasarkan surve yang dilakukan SMC di Jawa Timur, basis pemilih Dahlan Iskan ada di Jawa Timur. Mereka tidak hanya dari Partai Demokrat, tetapi juga partai lain, seperti dari PDIP 18,6 persen, PKB 11 persen, Golkar 10 persen, Demokrat 8,2 persen, Gerindra 6,8 persen dan PAN 2,8 persen. "Ini unik, karena pemilih Dahlan Iskan justru banyak dari luar Demokrat,jumlahnya mencapai 71,4 persen," ungkapnya. Untuk di ketahui, 11 peserta konvensi Partai Demokrat adalah Ali Masykur Musa, Anies Baswedan, Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Endriartono Sutarto, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Irman Gusman, Marzuki Alie, Pramono Edhie Wibowo dan Sinyo Haris Sarundajang. Meski demikian, Dahlan Iskan menurut Fahrul ternyata kurang populer di kalangan anak muda khususnya pemilih pemula. Menurut survey SMC, rata-rata pemilih dari mantan Dirut PLN ini berusia 40-49 tahun dan berada di pedesaan. Merasa kurang dikenal kalangan muda di Jawa Timur, Dahlan Iskan terus 'tebar pesona. Akhir pekan kemarin, ia menghadiri acara Sarasehan dan Temu Karya Nasional (STKN) yang digelar para pemuda-pemudi Budha se-Indonesia yang tergabung dalam Maha Vihara Majapahit di Mojokerto, hingga 31 Desember mendatang. (han)
Mulyono
Kasi Penkum Kejati Jatim
pihak dewan. Mulyono kembali mencontohkan, biro jasa biasanya mematok harga sesuai dengan iklan. Namun, biaya tiket dalam iklan tersebut, biasanya melebihi dari harga standar. Hal ini dilakukan oleh biro jasa untuk menyiasati pengeluaran tidak terduga, seperti biaya transport dan lain sebagainya. “Namun ini kan masih sebatas dugaan. Tentunya untuk mengetahui kebenarannya, kami harus menelusurinya terlebih dahulu,” ujarnya. Seperti diketahui, Badan
Pemeriksa Keuangan (BPK) diduga menemukan perhitungan anggaran yang dianggap tidak wajar. Anggaran yang dimaksud adalah terkait dengan tiket pesawat perjalanan dinas anggota DPRD Surabaya. BPK merekomendasikan supaya anggota DPRD Surabaya mengembalikan kelebihan uang tiket pesawat yang nilainya bervariasi antara Rp 280 ribu-Rp 1 juta. Total uang yang harus dikembalikan anggota dewan masih aktif maupun yang sudah tidak aktif mencapai Rp 98 juta.(ddy)
Salah satu pendiri Migrant CARE dan Direktur Eksekutif Migrant CARE, Anis Hidayah mengungkap, 265 BMI terancam hukuman mati. Menurut data yang dihimpun Migrant Care, jelas Anis, di Malaysia 213 BMI sedang dalam proses hukum, 70 kasus sudah divonis hukuman mati. “Di Arab Saudi saat ini terdapat Sembilan kasus dengan vonis tetap hukuman mati dan 33 kasus dalam proses. Di China terdapat Sembilan kasus vonis tetap hukuman mati dan 18 kasus masih dalam proses. Hal ini sangat memprihatinkan,” papar Anis Hidayah saat dihubungi, Minggu (29/12). Anis Hidayah mengungkap, sudah banyak eksekusi mati yang terjadi di beberapa negara terhadap buruh migran Indonesia. Di antaranya pada 19 Januari 1990 Basri Masse dieksekusi mati di Malaysia, Karno Marzuki, 14 September 1991 di Malaysia, Yanti Iriyanti pada 12 Februari 2008 di Arab Saudi, Darman Agustiri pada tahun 2010 di Mesir, dan Ruyati pada 18 Juni 2011 di Arab Saudi. Apa yang menimpa buruh migrant Indonesia tersebut menurut Anis, sebenarnya tidak terlepas dari berbagai kesalahan. Sebagai contoh, 101.067 buruh migran tidak berdokumen yang mendaftarkan legalisasi namun hanya 17.306 yang berhasil mendapatkan dokumen ketenagakerjaan dan 6.700 yang mendapatkan exit permit. “Ini juga terjadi karena adanya misleading tentang perlindungan yang dimaknai secara parsial dan ad hoc, yakni penanganan kasus, pendekatan yang digunakan hanya case by case approach. Seringkali juga reaktik bahkan terlambat. Misalnya memulangkan overstayers dari Arab ketika didesak masyarakat dengan aksi 1000 rupiah. Respon Ruyati dilakukan setelah Ruyati di eksekusi mati,” jelas Anis. Untuk meminimalisasi atau bahkan menghentikan terjadinya hal tersebut, Anis menekankan perlunya peran Pemda setempat yang daerahnya mengirim buruh keluar negeri. Beberapa point yang harus diperhatikan Pemda, antara lain Pemda wajib memberikan informasi, pelayanan dan fasilitas kepada BMI yang mudah, murah dan berkualitas, dapat membentuk pelayanan terpadu guna mempermudah pelayanan pada BMI, peringatan daerah wajib memberikan fasilitas pembiayaan guna meringankan beban BMI. Selain itu, lanjut Anis, Pemda juga harus memberikan pendampingan atau fasilitas pembiayaan utuk BMI yang memilih tidak berangkat lagi, menyediakan sarana dan prasarana pendidikan bagi BMI agar benar-benar menjadi BMI yang berkualitas, dan agar pemerintah pusat dan perwakilan RI di luar negeri melakukan upaya untuk mendapatkan job order dari pemberi kerja di luar negeri. “Lalu hal yang harus dilakukan para eksekutif dan legislative adalah merampungkan revisi UU TKI,” tegas Anis. Mengomentari fenomena tersebut di atas, pemerhati perempuan, Dra. Syamsiah Rahim, MM mengatakan, terlunta-luntanya nasib pekerja perempuan di luar negeri karena pemerintah belum serius memperhatikan nasib mereka. (ara)
KADO TAHUN BARU 2014
Sisdik Indonesia dalam Situasi Darurat SURABAYA - Pendidikan nasional sedang berada dalam situasi darurat. Hal tersebut tercermin dari terus bergantinya kurikulum, namun akhlaq dan moral bangsa kian rontok. Ini merupakan potret buram kehidupan sosial masyarakat Indonesia.
"Rendahnya mutu pendidikan, sesungguhnya bermuara pada politik pendidikan. Kebijakan pendidikan nasional lebih sering didekati dengan pendekatan proyek daripada pendekatan konseptual dan program berkelanjutan,” ujar Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pendidikan Indonesia (IKA UPI), Enggartiasto Lukita rilis yang diterima Koran Madura, Minggu (29/12). Enggar menambahkan, kita seolah tidak memiliki panduan yang jelas dan nyata kemana pendidikan kita hendak dilabuhkan. Carut-marut dunia pendidikan kita dalam beberapa dasawarsa terakhir menunjukkan telah terjadi salah urus,” ujar mantan Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI). “Politik anggaran pendidikan juga belum tepat. Kami berpendapat, anggaran pendidikan yang demikian besar harus lebih diprioritaskan un-
tuk pembangunan sarana dan prasarana sekolah yang merata hingga daerah pelosok dan terpencil, peningkatan mutu dan kesejahter-
a a n guru pada level pembelajaran di kelas dan lapangan, dan bukan pada programprogram artifisial,” tegasnya. Karena itu, Enggartiasto
mengusulkan agar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Dinas Pendidikan (Disdik) di provinsi maupun kabupaten/kota harus diisi oleh orang-orang profesional, kompeten, independen dan berintegritas yang memah a m i filosofi d a n konsep p e d a gogi serta manajemen operasional pendidikan. Kriteria itu hanya bisa dipenuhi bila Mendikbud dan Kadisdik diisi oleh para alumni Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK). “Ke depan, Kemendikbud
dan Dinas Pendidikan harus dijabat oleh mereka yang memiliki latar belakang LPTK. Bila tidak, sektor strategis ini hanya akan menjadi ladang proyek tanpa mempertimbangkan misi profetik dan nilai-nilai mulia yang diembannya,” tuturnya. Selain itu, kata Enggartiasto, kebijakan pemerintah harus terus dikontrol agar tetap pada jalurnya. “Kebijakan pendidikan nasional harus visioner dan komprehensif baik dari sisi filosofis maupun operasional,” ujar Enggartiasto Lukita. Ia berharap, pendidikan harus lebih terbuka dan menjadi kebutuhan bagi para pelaku pendidikan. Karena proses pembelajaran itu, tidak hanya pada guru, tetapi juga pada murid dan orang tua murid. "Supaya persoalan-persoalan pendidikan bisa dijawab dan mencakup kehidupan bersama," pungkasnya. (ara)
6
PROBOLINGGO
SENIN 30 DESEMBER 2013 NO.0270 | TAHUN II
Pemilihan Ketua PMII Jatim Digoncang Demo Kandidat Junaidi Raih 16 Suara dan Umam 13 Suara PROBOLINGGO – Pemilihan Ketua PMII Jatim yang diselenggarakan di Hotel Bromo View Kota Probolinggo, Minggu (29/12) kemarin diwarnai isu demo. Isu tersebut tersebar sebelum pelaksanaan pemilihan dilakukan. Bahkan, santernya isu tersebut membuat jajaran petugas melakukan antisipasi sejak dini. Ketua Pelaksana Konfrensi Konkoorcab XXI, Anang Ramli saat dikonfirmasi mengaku belum mendengar adanya isu tersebut.“Saya belum mendengar isu tersebut,” kilahnya kepada wartawan disela-sela rapat pleno komisi. Ia berharap, sebagai Ketua Pelaksana, pihaknya tidak menginginkan terjadi aksi tersebut. Menurut dia, Konf-
rensi Konkoorcab PMII tersebut berlangsung sejak 26-29 Desember 2013. Dari 32 suara yang mempunyai hak pilih hanya 29 suara nantinya diperebutkan di seluruh Jawa Timur.“Yang dua suara itu masih persiapan. Jadi tidak bisa ikut menyalurkan hak suaranya,” katanya. Pria asli kelahiran Lamongan itu menjelaskan, dalam konfrensi itu siapapun kader PMII bias mencalonkan diri sebagai Ketua PMII Jatim. “Setiap Cabang itu hanya mempuyai
hak satu suara dalam pemilihan ini,” timpalnya. Anang sendiri mengaku tidak bias memprediksi siapa kandidat yang terkuat dalam konfrensi tersebut. Sementara itu, kabar sebelumnya ada sejumlah nama kandidat yang akan bertarung dalam perhelatan dua tahunan itu. Diantaranya, Mereka adalah M.S Umam (Surabaya), Rusman Hadi (Sumenep), Hasanuddin Tiro (Probolinggo), dan Muhammad Junaidi (Ponorogo). Selain keempat nama tersebut, ada juga kandidat yang muncul di luaran. Seperti Didik Ferdianto (Jombang), Benu Nuharto (Lamongan), Syafiuddin (Pamekasan), Muhaimin Azhari
(Sidoarjo), Febrian Sandhi F (Jember), dan Muhammad Yunus (Malang).“Semua itu masih wacana,” kata Anang Ramli lagi.
Saya tidak mendengar adanya kepentingan itu,”
Anang Ramli
Ketua Pelaksana Sementara itu, saat proses pemilihan tersebut, dari sekian nama yang muncul, hanya dua nama yang bertarung secara ketat. Yakni kandidat Muhamad Junaidi dari Ponorogo
dan M.S Umam dari Surabaya. Pertarungan untuk menentukan sebagai Ketua PMII Jawa Timur periode 2013-2015 tersebut,, kandidat Muhammad Junaidi berhasil mengungguli rivalnya dengan meraih suara dukungan sebanyak 16 suara. Sementara, M.S Umam hanya memperoleh dukungan sebanyak 13 suara. Suara Umam Sempat Unggul di Arena Konfrensi Sebelum pemilihan Ketua PMII Jatim periode 2013-2015 itu dimenangkan oleh Muhammad Junaidi, dukungan suara M.S Umam sempat unggul di arena konfrensi. Bahkan, kofrensi Konkoorcab tersebut, sudah bias diprediksi siapa
nanti yang akan memenangkan pertarungan itu.“Suara Umam sekarang yang unggul,” ujar seorang mahasiswa di arena konfrensi tersebut. Telusur data di lapangan menyebutkan, konfrensi konkorcab PMII Jatim tersebut, dikabarkan menjadi ajang kepentingan sejumlah parpol menjelang pemilu 2014 mendatang. Hanya saja, saat Ketua Pelaksana, Anang Ramli dikonfirmasi terkait kabar tersebut enggan memberikan komentar. “Saya tidak mendengar adanya kepentingan itu,” kilahnya. Menurut dia, sebagai pelaksana acara konfrensi, pihaknya tidak memikirkan adanya kepentingan-kepentingan itu Yang terpenting,
pelaksanaan konfrensi tersebut bias berjalan lancar dan berlangsung kondusif. “Hanya itu harapan kita,” katanya. Sementara itu, sejak berlangsungnya konfrensi Konkorcab PMII Jatim tersebut, hotel Bromo View dibanjiri para mahasiswa yang berasal dari sejumlah daerah di Jatim. Bahkan mereka hingga tidur di pinggir-pinggir jalan. Sejumlah baliho kandidat juga bertebaran disana-sini. Banjirnya para mahasiswa yang datang ke arena konfrensi tersebut, informasinya berasal dari rombongan liar (Romli). Bahkan, sejumlah hotel di dekat kofrensi dipenuhi oleh para rombongan romli tersebut.(ugi).
KONKOORCAB PMII JATIM
Pemilik Hotel Tolak Tamu Pelanggan PROBOLINGGO – Sejumlah hotel di Kota Probolinggo panen raya. Bahkan, pemilik hotel sampai menolak kedatangan tamu yang ingin check in hotel. Penuhnya tamu hotel tersebut, bukan karena menjelang tahun baru. Melainkan imbas dari pelaksanaan konfrensi Konkoorcab PMII Jatim yang digelar di hotel Bromo View mulai 26 – 29 Desember 2014. Salah seorang pemilik hotel Moronyoto, Sunyoto menjelaskan, selama berlangsungnya konfrensi tersebut, hotel miliknya penuh dengan tamu. Bahkan, sampai menolak kedatangan tamu yang dari luar yang hendak check in. “Ya terpaksa kita tolak
karena semua kamar penuh,” katanya kepada wartawan, Minggu (29/12). Sunyoto menjelaskan, hampir semua kamar di hotelnya diboking para mahasiswa yang ikut konfrensi PMII Jatim. Bahkan, mereka tidak hanya tidur di dalam kamar, namun juga banyak yang tidur di luar hotel. Selama berlangsungnya konfrensi Konkoorcab PMII Jatim di hotel Bromo Views tersebut, omset hotelnya naik drastis. Bahkan, café miliknya hingga bias meraup untung Rp.2 juta perhari.“Biasanya kalau hari-hari biasa tidak sebesar itu,” katanya. Pantauan di lapangan menyebutkan, selain di hotel
Moronyoto, di hotel LavaLava dan sebuah penginapan di Kelurahan Ketapang juga dipenuhi tamu. Tak hanya itu, pelaksanaan konfrensi tersebut juga membawa berkah kepada pedagang di arena konfrensi. Salah sroang pedagang asongan, Misbah menjelaskan, dengan adanya pelaksanaan konfrensi konkoorcab PMII Jatim tersebut, banyak dagangannya yang ludes terjual. Seperti minuman dan makanan ringan lainnya. Bahkan, penghasilan yang ia dapat dalam sehari bias mencapai Rp.200 sampai Rp.500 ribu. “Kalau hari-hari biasa tidak sepeti itu,” katanya menceritakan.(ugi).
PEMENANGAN PEMILU anta/adhitya hendra
OLAH TKP KECELAKAAN LALU LINTAS. Tim Korlantas Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan lalu lintas antara mobil bak terbuka bernopol B 2625 XCU dengan truk bernopol P 8568 UL di Jalan Raya Curah Tulis, Kecamatan Tongas, Probolinggo, Jatim, Minggu (29/12). Kecelakaan tersebut menyebabkan tewasnya 18 penumpang mobil bak terbuka.
PENERTIBAN APK
Panwas –Satpol PP Silang Pendapat PROBOLINGGO – Persoalan penertiban alat peraga kampanye (APK) caleg di Wilayah Kabupaten Probolinggo yang dinilai melanggar aturan, sampai detik ini belum juga ditertibkan oleh pihak Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Padahal, pihak Panwas Kabupaten Probolinggo sudah merekomendasikan surat tentang pelanggaran tersebut. Menurut Divisi Pengawasan Panwas Kabupaten Probolinggo, Lukman Hakim, mengatakan pihaknya telah melakukan upaya pengawasan terhadap alat peraga kampanye para caleg setelah zonasi ditetapkan beberap bulan kemarin. Dalam pengawasannya, pihak panwas telah menemukan beberapa alat peraga kam-
panye yang dinilai melanggar aturan.”Pemasangannya diluar zona yang ditentukan oleh pihak Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Probolinggo,” terangnya , Minggu (29/12). Menurutnya, beberapa temuan itu pihaknya sudah melakukan upaya pengkajian kalau banyak alat peraga kampanye caleg yang dinilai ngawur. Karena pemasangannya disembarang tempat, tanpa melihat aturan pemasangan yang diatur oleh KPU. “Semua alat peraga yang dinilai melanggar kami sudah mengantonginya,”tandas Lukman Hakim. Lukman Hakim juga menegaskan, kalau pihaknya sudah mengumpulkan paprol dan telah memberikan peringatan secara tertulis untuk melakukan upaya penurunan
alat peraga yang dinilai melanggar.”Sampai saat ini, rekomendasi panwas kepada parpol belum juga dilakukan,” katanya. Selain itu pihak panwas, lanjut Lukman Hakim, telah melayangkan surat kepada Bupati Probolinggo. Bahkan, surat rekomendasi sudah dikirimkan sampai dua kali.“Sekaligus dengan lampiran dan bukti pelanggaran alat peraga para caleg. Tapi pada kenyataannya alat peraga yang dinilai menyalahi aturan tidak juga diturunkan,” jelasnya. Terpisah, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Probolinggo, Ahmad Aruman , menanggapinya dengan hal yang berbeda. Pihaknya, mengaku kalau masalah penertiban alat
peraga yang dinilai menyalahi atauran. “Kami masih belum ada perintah dari kepala daerah, yakni Bupati tentang penertiban APK. Sejauh tidak ada perintah penertiban, dan kami tidak bisa bergerak secara pribadi,” terangnya. Seharusnya pihak Panwas, lanjut dia, tidak langsung merekomedasikan untuk upaya penertiban. Namun melalui mekanisme secara tertulis kepada parpol yang dinilai calegnya melanggaran atuaran dalam pemasangan alat peraganya dengan tembusan kepala daerah . “Ini harus dilakukan secara bertahap dalam menyikapi permasalahan tersebut. Jangan hanya asal copot saja,” pungkas Ahmad Aruman. (fud).
Hanura Membentuk Bapilu PROBOLINGGO – Untuk memenangkan pemilu 2014 mendatang, Hanura Kabupaten Probolinggo membentuk Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu). Pembentukan Bapilu tersebut dilakukan di kantor DPC Hanura Kabupaten Probolinggo. “Bapilu ini memang harus segera dibentuk,” ujar Ketua DPC Hanura Kabupaten Probolinggo, Kasiyono kepada wartawan, Minggu (29/12). Dia menjelaskan, tugas Bapilu Hanura tersebut sangat berat. Yakni melakukan
setrategi untuk pemenangan pemilu. Baik itu nanti pemilu legesatif maupun Pilpres. Setelah Bapilu tersebut terbentuk, kata dia, maka tugas Bapilu melakukan sosialisasi terhadap PAC dan ranting se-Kabupaten Probolinggo. Upaya sosiliasi tersebut, tragetnya bagaimana Hanura bias memenangkan pemilu 2014 mendatang. “Ini tugas dari Bapilu itu,” terang dia. Menjelang perhelatan pemilu mendatang, Bapilu tidak hanya melakukan sosialisasi di tingkat PAC dan ranting, namun juga mel-
TRAGEDI MEYEDIHKAN
Wagub Prihatin Kecelakaan Probolinggo SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf prihatin atas kecelakaan antara truk gandeng nomor polisi P-8568-UL dengan mobil pikap B-2625-XCU di Jalan Raya Curah Tulis, Tongas, Probolinggo, yang terjadi Sabtu (28/12) sore dan mengakibatkan 18 korban tewas. "Kami sangat prihatin atas kejadian tersebut dan merupakan tragedi menyedihkan pada akhir tahun ini," ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Minggu (29/12). Menurut dia, peristiwa itu harus dijadikan pelajaran sangat berharga oleh semua masyarakat, khususnya para sopir. Apalagi pihaknya mendapat laporan bahwa peristiwa bermula diduga karena sopir pikap yang nekat mendahului beberapa kendaraan melalui lajur berlawanan.
Saifullah Yusuf
Wakil Gubernur Jawa Timur "Saya mendapat laporan bahwa pikap mendahului kendaraan lain dari lajur berlawanan. Tapi karena salah perhitungan, ada truk gandeng di depan dan menabraknya," kata dia. Wakil gubernur yang akrab disapa Gus Ipul itu juga mem-
berikan catatan khusus bahwa mengangkut penumpang menggunakan mobil terbuka sangat tidak dibenarkan. Meski sudah ada aturannya, sangat disayangkan karena tidak ditaati oleh sopir. Di desa, menurut dia, kendaraan terbuka dan mengangkut orang merupakan angkutan perdesaan dan tradisi setempat yang sulit dihilangkan. Meski begitu, seharusnya tidak melewati jalan raya karena sangat rawan dan berisiko tinggi. "Kalau di jalan raya sebenarnya sangat keras larangannya. Tapi, karena ini semacam angkutan perdesaan maka harus ada solusi," kata mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor itu. Apalagi, lanjut dia, angkutan semacam ini sangat diminati masyarakat desa. Selain
murah, mobil terbuka bisa mengangkut banyak penumpang dan efektif dibandingkan menggunakan angkutan umum lainnya. "Tapi, bagaimana pun juga ini tidak boleh. Yang pasti, harus ada solusi yang harus dipikirkan bersama," katanya. Sementara itu, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Gubernur Jatim Soekarwo guna memberikan bantuan kepada para korban, baik yang meninggal dunia maupun yang saat ini mendapat perawatan di rumah sakit. "Pemprov Jatim akan ke sana dan memberikan bantuan meski tidak banyak. Sekali lagi, kami sangat prihatin dan turut berduka cita atas peristiwa ini dan harus dijadikan pelajaran berharga semua pihak," katanya. (ant/fqh/dik)
akukan pembentukan saksi partai. Saksi tersebut nantinya akan dipasang di setiap TPS di wilayah Kabupaten Probolinggo. Untuk memenangkan pemilu 2014 mendatang, Hanura tidak hanya membentuk Bapilu. Namun juga akan memaksimalkan pengurus PAC sampai ke tingkat ranting. Hal ini dilakukan agar partai pimpinan Purnawirawan Jenderal Wiranto itu dapat meraih target suara yang diinginkan. “Kita berharap Partai Hanura menjadi partai besar nantinya,” pungkasnya.(ugi).
ugi/koran madura
BENTUK BAPILU. Strategi Partai Hanura untuk pemenangan pemilu, baik itu nanti pemilu legislatif maupun Pilpres, Minggu (29/12).
PERTANIAN
Petani Garam Mulai Pelihara Ikan Bandeng PROBOLINGGO - Banyaknya petani garam di Kabupaten Probolinggo yang merasakan kerugiannya akibat turunnya hujan, saat ini mulai beralih tebar bibit ikan bandeng. Menurut H. Adi ( 45) salah satu petani garam warga asal Desa Kalibuntu Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo, mengatakan sebelum tahun 2013 ini, dalam satu hektarnya pendapatan bisa mencapai satu ton garam. Tapi untuk tahun ini produksi garamnya, dalam satu hektarnya maksimal mendapat 5 kwintal. Bahkan bulan Desember ini, mengalami kerugian
akibat hasil produksi garam gagal panen. “Saya tidak lagi bertani garam untuk saat ini, tambak saya sudah saya tebari ikan bandeng semua,” katanya Minggu (29//12). Menurutnya, cuaca buruk sebagian petani garam banyak yang memilih untuk istirahat. Untuk petak-petak tambak yang di gunakan untuk pembuatan garam, saat ini dialihkan menjadi tambak bandeng atau udang. “Saat ini produksi garam tidak bisa dipaksakan mas, masalahnya kedepan ini cuaca akan tambah buruk dengan seringnya turun hujan,” tandas H.Adi. Jika bertani garam, lanjut H.Adi, maka kerugian besar
akan mengancam ekonomi petani garam. Karena curah hujan terus tinggi, apalagi ini sudah memasuki bulan satu.“Apabila produksi garam diteruskan pada bulan sekarang, garam tidak bisa jadi atau bisa dikatakan gagal panen. Karena air laut tidak bisa mengristal akibat kurangnya sinar matahari” jelasnya. Sementara itu petani lain, Bambang (35) asal Desa Randutatah, Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo, mengaku saat ini dirinya selaku ketua Kelompok Petani Garam banyak memilih untuk beristirahat. Penghasilan pembuatan garam saat ini anjlok karena gagal panen.(fud).
OPINI
Tafsir Masa Depan Madura
salam songkem
Sistem Pemilu
A
da yang mengeluh terkait pelaksanaan pemilu dengan sistem proporsional terbuka. Pertama, partai politik yang merasa hak-hak konstitusinya tercerabut dari UUD 1945. Di dalam undang-undang, tertuang peserta pemilu adalah partai politik. Tetapi dengan sistem saat ini, parpol mengeluh karena kuasa partai disandera sebab sebagian calegnya gagal menjadi etalase partai. Lebih parah dari itu, partai tidak lagi memiliki kedaulatan. Kedua, caleg juga mengeluh karena pemilih memperlakukan caleg sebagai dermawan. Caleg didatangi orang-orang yang dikenal bahkan sama sekali asing dengan tujuan yang hampir seragam; duit. Kepentingan ini sangat beragam mulai dari permohonan bantuan rumah ibadah, peringatan hari besar, dan hal-hal lain yang sangat pribadi; mau selamatan untuk anaknya yang selesai disunat. Semua caleg hampir pasti mengalami kejadian yang seperti ini. Situasi ini perlu disikapi pemerintah dengan sistem yang jauh lebih terhormat. Proporsional terbuka yang mengikuti irama putusan MK beberapa tahun lalu memberi peluang bagi caleg terpilih untuk mengembalikan modal dengan caranya yang dianggap “halal”. Sistem ini juga telah memberi peluang kepada pemilih untuk bermain ganda dengan “memeras” para caleg dengan cara yang sangat barbar sekalipun. Sistem ini juga membuat politik anggaran tidak jalan di pemerintahan dan karenanya caleg dianggap dermawan. Pemerintah perlu menginovasi dengan membuat sistem pemilu yang memilih partai politik saja. Bahwa di dalam parpol ada caleg, harus diserahkan kepada partai sebagai pemilik kedaulatan didalam rekrutmen caleg. Parpol harus diberi kewenangan untuk merekrut caleg dengan sistem skoring. Pemilik skoring tertinggi tidak mesti nomor satu sebagaimana parpol terbaik tidak dengan sendirinya berada di nomor urut pertama. Skoring itu dimulai dari komitmennya kepada parpol, lama tidaknya sebagai kader, posisinya di partai politik, kompetensinya sebagai politisi, jenjang pendidikannya, da aspek lain yang bisa diskoring. Kemudian, hasil skoring ini diumumkan kepada publik sebagai caleg dari partai tertentu. Bila dalam parpol itu mendapat satu kursi, maka kursi itu diberikan kepada caleg yang berskoring tinggi dan tidak harus berada di nomor satu. Sementara di dalam surat suara, tidak perlu ada nama caleg, kecuali nama dan nomor partai. Bisa dibayangkan berapa triliun penghematan yang bisa dicapai baik oleh negara, caleg, dan juga partai. Sedangkan mekanisme antarcaleg di internal parpol, biar parpol yang mengurus rumah tangganya sendiri. Model ini juga tidak memancing warga untuk”bermain” dan menjadikan parpol lebih punya taji. Begitu juga caleg yang mendaftar tidak asal mendaftar ataupun punya uang, suatu hal yang berbeda dengan politik hari ini. Pemerintah jangan hanya diam karena bangsa ini masih bisa diperbaiki sebelum terlanjur tersesat. Ini baru dari sisi politik. (*)
Saya penikmat film. Walaupun sesungguhnya belum bisa dikatakan sebagai penikmat film yang istiqamah. Saya jarang nonton film (di gedung bioskop). Ini karena waktu luang saya untuk menonton film terbatas. Selain itu, saya selektif dalam menonton film dan di Madura tak ada lagi gedung bioskop.
S
aya juga bukan penikmat film yang khusyu’, bukan pemerhati film yang gemar “memolototi” film sekaligus menganalisa dengan seperangkat metode sinematologi yang tertentu pula. Tetapi, gairah saya menikmati film bertambah justru karena sebuah film yang saya nikmati itu mengangkat sesuatu; yang dekat dengan jiwa saya. Apalagi, proses pengambilan gambarnya (beberapa) berlangsung tak jauh dari desa saya. Maka, kemudian saya tertarik menulis semua ini, tak lain karena film yang akan saya ‘singgungkan’ ini berkait dengan sebuah pulau, sebuah sosiobudaya leluhur, dan tempat saya dibesarkan; Madura! Dua tahun lalu, di penghujung tahun 2011 di Surabaya (kalau tidak salah, itu saat-saat akhir perkuliahan S-2 saya di Unesa). Saya berkesempatan menonton sebuah film yang menurut saya istimewa dan sangat berkesan. Film itu berjudul Mestakung (dibaca; Semesta Mendukung). Mestakung adalah sebuah film yang mengangkat lokalitas tanah garam; Madura. Madura dengan kegersangan tanahnya, Karapan Sapi, ladang garamnya, serta sebuah nilai kerja keras, sekaligus prestasinya. Maka sekali lagi, film ini istimewa dan sangat berkesan bagi saya, atau bagi siapa saja yang pernah menontonnya. Terlebih lagi bagi mereka
Perlindungan BMI
I
ndonesia masih tidak memerhatikan buruh. Padahal baik buru di Indonesia maupun Buruh Migran Indonesia (BMI) semakin menjadi masalah kritis. Sebab selama ini telah begitu banyak BMI yang ada di negara tetangga mengalami nasib mengerikan. Tidak sedikit diantaranya dihukum mati. Tanpa ada perlindungan dari negara asal BMI, Indonesia. Sekedar menyontohkan beberapa BMI yang dihukum mati di negeri seberang, di antaranya Basri Masse dieksikusi mati di Malaysia pada tanggal 19 Januari 1990. Setahun berikutnya, 1 September 1991, masih di negeri Jiran, Karno Marzuki mengalami nasib serupa. Pada 12 Februari 2008, Yanti Iriyanti juga dihukum mati di Arab Saudi. Tahun 2010 Darman Agustiri dihukum mati juga di Mesir. Lagi-lagi hukuman mati menimpa BMI Ruyati di Arab Saudi, peristiwa itu terjadi tanggal 18 Juni 2011. Bahkan saat ini, ada 265 BMI masih terancam hukuman mati. Itu saja sudah sangat mengerikan. Makin mengerikan lagi, ternyata negara ini tidak bisa menyelamatkan warganya sendiri yang menjadi BMI di negeri tetangga. Sangat layak dipertanyakan kenapa Indonesia hanya digjaya pada rakyatnya namun sangat tidak berdaya di negara orang. Indonesia yang memprogram BMI, namun Indonesia juga yang tidak bisa menangani masalah yang dihadapi BMI di negeri tujuan. Jika seperti ini adanya, Indonesia sebaiknya tidak perlu lagi meneruskan program BMI. Indonesia harus mengkaji ulang program BMI di masa yang akan datang, karena hanya menimbulkan masalah bagi rakyatnya sendiri yang telah mengikuti program BMI terseebut. Pemerintah seharusnya lebih mengoptimalkan program penanganan pengangguran di dalam negeri, dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya. Agar rakyatnya tidak lagi tertarik menjadi Buruh Migran Indonesia. Upaya ini tentu lebih baik daripada BMI. Sebab pengangguran yang selama ini terus bertambah akan terkonsep pengurangannya. Tingginya pengangguran dan masih maraknya rakyat yang bekerja menjadi BMI karena di negera ini sudah tidak lagi menjanjikan lapangan pekerjaan pada mereka. Hakkul yakin, pemerintah sudah memikirkan masalah ini, namun pemerintah hingga saat ini masih belum mampu membuktikan ketangguhannya. Bila menghadapi masalah pengangguran dan lapangan kerja di dalam negeri saja sudah tidak mampu, apalagi mengatasi masalah BMI di luar negeri, tentu Indonesia makin tidak mampu lagi. (*)
A
7
SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II
yang asli Madura seperti saya. Daya Pukau Madura Apa sesungguhnya yang “memukau” dari sebuah pulau Madura? Tentu masing-masing orang memimiliki alasan yang beragam. Politikus dan seorang sineas jelas memiliki beragam alasan yang spesifik. Seorang sutradara tentu akan segera memvisualisasikan pulau garam ini kedalam wujud sebuah film. Bahkan bisa film jenis apa saja. Karena Madura sesungguhnya “kaya” dengan apa saja. Bagaimana dengan seorang politikus? (Saya yakin, anda sudah pasti bisa mengirangira sendiri!). Kisah-kisah Madura; dari yang supertragis hingga yang paling “aneh” ada di pulau ini. Budaya carok yang bikin miris, kisah keuletan yang maksimal, ketaatan warganya pada kiai, pun sepak-terjang sang kiai dalam panggung politik, serta kisah kepolosan bin kekonyolan orang Madura -semuanya- tak kering dikeruk untuk dijadikan tema dalam bentuk sajian entertainment. Bahkan berbagai karya penelitian ilmiah dalam bentuk buku-buku yang mengangkat konten Madura. Dan itu dilakukan oleh para ilmuan dari dalam dan luar negeri. Sekadar menyebut contoh; Manusia Madura (Mien Rifai), Carok (A. Latief Wiyata), Perubahan Sosial dalam Masyarakat Agraris Madura (Kuntowijoyo), Lèbur! (Helene Bouvier), Across Madura Strait (Huub De Jonge), dan lain-lain. Madura selalu jadi sorotan. Apalagi di masa kini beberapa putra Madura yang sukses menjadi tokoh atau pejabat penting di negeri ini. Madura selalu jadi sorotan, bahkan incaran banyak pihak. Apalagi sejak dioperasikannya jembatan monumental; Suramadu. Madura memang layak untuk “dieksplor”. Tergantung niat dan apanya yang mau “dieksplor”. Unikum yang khas berikut beragam potensi di dalamnya adalah salah satu faktor yang menjadikan Madura selalu menarik untuk diangkat, atau “dijual” oleh siapa saja, tanpa kecuali bagi para pelaku bisnis, para politikus, atau para pembuat film. Kembali pada film Mestakung. Mestakung adalah sebuah film yang berikhtiar mengangkat citra lokal Madura. Bagi saya pribadi, yang asli keturunan Madura; bangga dengan film ini. Mestakung telah berusaha sedapat
mungkin memvisualisasikan geografis dan sosio-kultural manusia Madura. Dalam film ini bertebaran juga aktoraktor kenamaan; Lukman Sardi, Fery Sallim, Sudjiwo Tedjo, serta si cantik; Revalina S. Temat. Film ini kian menguat karakter Maduranya dengan dihadirkannya tokoh-tokoh yang berperan secara khusyu’ dan khusus, diantaranya Sayef Muhammad Billah (pemeran utama), Indro Warkop, serta penyair nasional asal Madura; D. Zawawi Imron. Film ini sungguh menarik dan menginspirasi. Bahkan film ini sesungguhnya berpotensi menjadi film yang “besar”. Film ini mengangkat banyak hal yang tidak bisa dianggap remeh oleh negeri ini. Lihat saja, ada masalah kemiskinan, pendidikan, dan TKW. Semua relatif terhampar dalam film ini. Tafsir dan Ikhtiar Terlepas dari unsur subyektivitas saya, sesungguhnya menikmati film Mestakung, saya diajak mengaji kembali tentang “kisah” Madura dalam horison sosio-kulturalnya. Lewat film Mestakung ini, maka Madura seolah hendak merubah sejarah buramnya, dengan segala stereotype atau anggapan miris yang telah disandangnya sejak puluhan tahun silam. Anggapan yang nyaris menjadi stigma bagi orang Madura itu, diantaranya terkenal dengan kondisi alamnya yang tandus dan sulit untuk berkembang, sehingga banyak warganya harus pergi merantau. Juga ditambah “kultur-sosialnya”; tradisi carok yang masih sering kali terjadi, dan sebaganya. Sekali lagi, melalui film Mestakung, stigma “miring” itu seolah wajib di hapus atau dirubah. Bahkan terkait dengan budaya carok, ketika saya masih remaja (tahun 1985) pernah ada film yang mengangkat kultursosial Madura; Carok. Film yang bertemakan harga diri, asmara, dendam, dan darah itu dibintangi oleh aktor macho Barry Prima. Itulah salah satu film yang mengangkat tema tentang Madura. Sebuah karya (apapun) adalah potret zaman. Begitu pun sebuah film. Mengapa film Carok waktu itu yang diangkat? Karena kemungkinan secara de-facto memang kondisi yang melingkupi Madura pada waktu itu (atau jauh sebelum itu) yang menonjol adalah intensitas “tradisi” sadis-
menya; carok! Film Mestakung justeru sebaliknya. Dalam film ini tidak ditemukan idealisme yang mengeksplor sesuatu yang berpotensi kekerasan. Sisi dinamika kebersamaan dan nilai kemanusiaan, serta kualitas diri yang konstruktif (kecerdasan berpikir) lebih ditonjolkan. Pada beberapa scene ditampilkan beberapa adegan yang mengarah pada simpul itu, antara lain; adegan ketika bagaimana seorang Arief sangat merindukan ibunya yang jadi TKW di negeri seberang, persahabatan antara Arief dengan dua temannya; Thamrin dan Clara (diperankan Angga Putra dan Dinda Hauw), serta bagaimana anakanak pintar Nusantara itu memeras otak dalam sebuah olympiade fisika di Singapura. Sadisme dalam carok dengan kilau senjata tajam bernama celurit berlumur darah itu harus dihapus, diganti celurit emas; dengan kilaunya yang cerlang-gemilang. Hal ini menurut D. Zawawi Imron (seperti tersirat dalam buku puisinya Celurit Emas) bahwa celurit yang dimaksud adalah celurit masa kini dan masa depan; yang siap menebas keterbelakangan dalam banyak dimensi hidup dan kehidupan. Film Mestakung memuat spirit luhur itu. Dimana anggapan minus pada diri orang Madura sudah saatnya digantikan dengan sesuatu yang lebih konstruktif-edukatif. Dendam dan darah dalam “tradisi” carok, itu masa lalu, dan sudah lapuk. Bukan jamannya lagi sarkasme-fisik diagungkan, justru brilianitas otaklah yang harus ditonjolkan. Sadisme wajib hukumnya dihapuskan, diganti dengan prestasi-prestasi kemanusiaan yang lebih berkualitas dan bermakna. Inilah yang (Insya Allah) menjadi ikhtiar atau cita-cita bersama; Demi “kisah” Madura ke depan yang lebih maju dan bermartabat (tentu juga bagi seluruh warga Indonesia Raya secara keseluruhan). Film Mestakung mengemban misi hakiki itu. Begitu pun (semestinya) dalam film-film lainnya yang bertemakan Madura berikutnya. Wahai, Madura. Selamat menyongsong tahun-tahun yang gemilang dan penuh makna! Semoga!= *) Pemerhati dan seniman-budayawan Madura, di Pamekasan.
Meraih Kesuksesan dengan Evaluasi Diri
Setiap orang pasti pernah bahkan sering mengalami keputusasaan. Namun tidak kemudian hal itu menutup jalan dan gairah hidup manusia. Allah sendiri menjanjikan kemudahan dan jalan bagi hambaNya yang mau berusaha.
Z
aman sekarang terlalu banyak kita lalui berbagai paradoks. Di satu sisi kita menyadari bahwa kita tidak bisa menghindar dari ‘kegilaan ‘teknologi. Di sisi yang lain justru teknologi modern saat ini menjadi momok yang mengincar kecerdasan emosional dan spritual anak-anak kita. Selain itu pastinya cepat atau lambat kita akan tersingkir dari kancah pergaulan ketika tidak mampu bermain-main dengan benda unik tersebut. Hal inilah yang kemudian banyak orang mengalami perasaan putus asa atau patah semangat. Kesuksesan merupakan hal yang selalu diidam-idamkan semua orang yang memiliki cita-cita. Namun kesuksesan tidak datang seperti sulap, hanya dengan ‘sim salabim. Akan tetapi kesuksesan merupakan adonan perasan keringat, air mata dan bahkan
darah. Tidak ada orang yang menolak untuk menjadi sukses. Akan tetapi, tidak banyak orang yang paham bagaimana mencapai kesuksesan yang sesungguhnya. Seperti halnya Matta menyatakan bahwa untuk mencapai kesuksesan itu perlu mencermati diri kita sendiri seberapa besar keunggulan dan kelemahan kita (2006). Introspeksi itu penting guna mengukur sejauh mana sikap dan perilaku kita yang pernah dilakukan dalam menunjang kesuksesan itu sendiri. Apakah selama ini kita sudah melakukan usaha-usaha dalam mengejar sebuah poin untuk melengkapi kemenangan atau belum. Artinya, evaluasi diri atau menilai diri sendiri secara obyektif itu merupakan cara paling tepat untuk bisa membaca dari awal bibit kesuksesan kita dalam berkarya. Ada beberapa cara agar kita mudah mengejar kesuksesan, diantaranya adalah beribadah dengan ikhlas, selalu berusaha berpikir positif, selalu bersikap baik kepada siapapun, belajar tanpa mengenal lelah, bekerja keras dengan keikhlasan dan kreativitas yang tinggi, selalu sigap dan tulus membantu sesama, dan jangan berhenti bersyukur atas segala yang kita peroleh, dengan meyakini bahwa Allah SWT selalu memberi yang terbaik untuk kita. Mari, evaluasi diri kita apakah sudah melakukan hal-hal di atas? Semua kembali pada kesadaran pribadi untuk bisa membaca dirinya sendiri. Akhlak sebagai Pengukur Mencapai Kesuksesan yang Sesungguhnya Setiap orang memiliki pandangan atau anggapan bahwa kesukses-
an seseorang dapat diukur dari melimpahnya harta benda, tingginya pangkat dan jabatan, popularitas yang mendunia. Sehingga kemudian orangorang itu sibuk dan berlomba-lomba mengejar hal-hal tersebut. Segala cara dilakukan, tak perduli teman, saudara, siapapun akan menjadi saingan untuk bisa menggapai segala yang diinginkan itu. Ada orang yang sibuk mencari gelar yang diinginkan dengan berbagai cara. Meskipun dengan melakukan negoisasi harga dari gelar tersebut. Hal itu tidak akan menjadi masalah baginya. Karena yang terpenting kepuasan batin berpadu dengan kebanggaan di tengah-tengah masyarakat yang memandangnya dengan decak kagum. Ada yang pontang-panting menelusuri segala cara untuk bisa mendapatkan sebuah jabatan yang dianggapnya “basah”. Keuntungan yang melimpah selalu terpampang di depan mata sebagai bentuk terkabulnya segala kebutuhan yang diinginkan keluarga. Akhirnya, ketika jabatan itu dapat ia raih, maka segala usaha belum selesai sebelum terkumpulnya pundi-pundi emas dan menumpuknya berbagai merk mobil mewah. Realitas ini bukan lagi mimpi di negeri dongeng, akan tetapi sudah bisa kita lihat dengan jelas disetiap pemberitaan media. Negeri kita telah disulap sebagai negeri para koruptor. Miris memang, ketika kita sebagai rakyat biasa disetiap waktu selalu disuguhkan hal-hal yang membuat kita geleng-geleng kepala. Apakah itu yang kemudian dapat dikatakan sebagai sebuah kesuksesan?? Kekayaan melimpah yang dicuri dari pangkuan rakyat-rakyat miskin?
Popularitas yang dipeloreh dari tangisan anak kecil yang tak bisa menikmati manisnya permen lolipop?? Mereka lupa bahwa masih ada kesuksesan yang sebenarnya belum mereka kejar. Kesuksesan yang sebenar-benarnya kesuksesan. Kesuksesan hakiki untuk dunia sekaligus untuk akhirat. Akhlak seseorang sebenarnya bisa dijadikan alat ukur kesuksesan yang hakiki, akan tetapi banyak orang melupakan hal ini. Dengan memiliki akhlak yang baik, manusia akan merasa dirinya selalu terkontrol untuk selalu berbuat kebaikankebaikan, yang berguna untuk dirinya, lebih-lebih untuk orang lain. Apa arti kesuksesan jika kita hanya bergelut dengan kepentingankepentingan sendiri tanpa memikirkan orang lain? Apalah gunanya segala kemewahan yang kita miliki jika masih banyak orang-orang yang kelaparan, kekurangan gizi, kedinginan di gubuk-gubuk reot? Semua kesuksesan itu hanya fatamorgana tanpa disertai sentuhan hati nurani kepada sesama. Orang yang pada awalnya di depan kita menyanjung-nyanjung, siapa sangka di belakang kita mereka justru mencaci kita dan mendoakan kita celaka. Nah, disinilah kemudian peran akhlakul karimah untuk menjadi pemandu kita dalam mencari kesuksesan yang berguna untuk umat. Agar apa yang dielu-elukan masyarakat benar-benar datang dari hati yang tulus sebagai rasa terimakasih mereka.= *) Dosen Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumenep.
Pemimpin Redaksi Abrari (Non Aktif), Wakil Pemimpin Redaksi Zeinul Ubbadi, Redaktur Ahli M. Husein, Redaktur Pelaksana Abdur Rahem, M. Kamil Akhyari, Sekretaris Redaksi Benazir Nafilah, Admin Indriani Y.M, Tata Letak Didik Fatlurrahman, Novemri Habib Hamisi, Desain Grafis Ach. Sunandar, Khoiril Anwar, Fotografer Mahardika Surya Abriyanto (Non Aktif), Website Hairil Anwar, Biro Sumenep M. Hayat (Kepala), Syamsuni, Junaidi, Biro Pamekasan G. Mujtaba (Kepala), Muhammad Fauzi, Ali Syahroni Biro Sampang Miftahul Ulum (Kepala), Ryan H, Junaidi, Biro Bangkalan Moh. Ridwan (Kepala), Doni Harianto, Biro Surabaya Endra Franata (Kepala), Hana Diman, Ari Armadianto, Joeli Hidayati, Dedy Bashori, Biro Probolinggo M. Hisbullah H (Kepala), Sugianto, Mahfud Hidayatullah, Biro Jakarta Gatti (Kepala), Satya, Cahyono, Willy Kontributor FL. Wati (Bali) Anwar Anggasoeta (Yogyakarta) Ahmad Sahidah (Malaysia), Manajer Pemasaran Moh. Rasul Accounting Ekskutif Husnan (Sumenep), Mohammad Muslim (Pamekasan), G. A. Semeru (Surabaya) Penerbit PT. Koran Madura, Komisaris Rasul Djunaidi, Direktur Utama Abrari, Direktur Keuangan Fety Fathiyah, Alamat Redaksi Jl. Adirasa 07 Kolor Sumenep, email koranmadura@ymail.com, opini.koranmadura@gmail.com, Telepon/Fax (0328) 6770024, No. Rekening BRI 009501000029560, NPWP 316503077608000 http:// www.koranmadura.com/ | Wartawan Koran Madura dibekali ID Card (kartu pengenal) dan tidak diperkenankan menerima imbalan berupa apapun dari narasumber
KORAN MADURA 8SENIN 30 DESEMBER 2013 No. 0270 | TAHUN II
8
OLAHRAGA
LIVEONTV Senin 30 Desember 2013 TROFEO PERSIJA Arema vs PDRM FA 15:30 WIB Indosiar Persija vs Army United FC 19:00 WIB Indosiar Jadwal tayang sewaktu-waktu bisa berubah.
SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II
QUOTES IAN RUSH: SUAREZ TERBAIK DI DUNIA
LUKA MENGERIKAN JOE HART
“Suarez sungguh luar biasa. Apa yang saya katakan saat ini adalah dia merupakan pemain terbaik di dunia. Orang-orang bicara tentang Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi, tetapi mereka tak bermain secara reguler karena sekarang mereka mengalami cedera di Spanyol. Sementara Suarez bermain reguler dan ia melakukannya di liga paling sulit di dunia,” tandasnya.
Kemenangan 1-0 yang diraih Manchester City kala menjamu Crystal Palace (28/12) diwarnai kejadian cukup mengerikan yang menimpa penjaga gawang Joe Hart. Kiper The Citizens itu mendapat luka parah di pelipis bawah matanya sampai mengeluarkan darah usai bertabrakan dengan striker Palace, Cameron Jerome saat laga memasuki menit ke-30.
Duo Manchester Petik Tiga Poin Penting MANCHESTER-Duo Manchester, Manchester United dan Manchester City masing-masing memetik kemenangan 1-0 atas lawan-lawannya pada pertandingan lanjutan Liga Utama Inggris Sabtu (28/12) malam WIB di tempat terpisah dan berhak atas tiga poin. City menang 1-0 atas Cristal Palace di Etihad Stadium, sedangkan MU juga menang tipis 1-0 atas tuan rumah Norwich City. Pada laga Manchester City versus Crystal Palace, gol kemenangan tuan dicetak Edin Dzeko pada menit ke-66, setelah bermain imbang tanpa gol pada 45 menit pertama. Kemenangan ini membuat posisi The Citizens naik ke pun-
cak klasemen sementara menggeser Arsenal yang baru melawan Newcastle pada Minggu (29/12) malam WIB. Bila “The Gunners” mampu mengatasi Newcastle yang performanya lagi bagus, maka mereka bisa merebut kembali pimpinan klasemen sementara. Tetapi bila kalah, maka mereka harus merelakan tempat itu kepada City. Bahkan, anak-anak asuh Arsene Wenger itu bisa tergusur ke tempat ketiga oleh Chelsea atau Liverpool yang saling berhadapan pada waktu hampir bersamaan. Dalam pertandingan itu, City menguasai pertandingan hingga 77% penguasaan bola berbanding hanya 23% milik tim tamu. Total 23 tembakan dilepaskan Dzeko dan kawankawan namun hanya empat yang menemui sasaran. Sementara di lain sisi Palace punya jumlah tendangan on target yang sama hanya dari sembilan upaya. Para pemain City kesulitan menembus pertahanan Palace yang bermain bertahan. Menanggapi kegagalan timnya mencetak banyak gol atas tim lemah itu, pelatih City Manuel Pellegrini mengakui anakanak asuhnya tak tampil dalam performa fisik terbaik, karena hanya punya jeda tak lebih dari dua hari dari laga kontra Liverpool tengah pekan kemarin. Ditambah dengan gaya defensif Palace, City pun kesulitan mencetak gol. Tercatat lima pemain yang jadi starter di laga ini antara lain Joe Hart, Vincent Kompany, Fernandinho, David Silva, dan Jesus Navas juga turun sebagai starter saat melawan
“Gli Azzuri” Bisa Kalahkan Tim-tim Terbaik Dunia ROMA-Tim Nasional (Timnas) Italia tidak gentar menghadapi tim-tim manapun pada Piala Dunia 2014 mendatang, meski berada di grup maut, Grup D, bersama Inggris, Uruguay, dan Kosta Rika. Bahkan, pelatih “Gli Azzuri” Cesare Prandelli” yakin timnya bisa mengalahkan tim-tim terbaik pada turnamen empat tahunan tersebut. Mantan pelatih Fiorentina itu juga yakin timnya lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup. Pernyataan ini muncul karena pelatih 56 tahun ini memiliki pengalaman berhadapan dengan Uruguay dan Inggris di ajang-ajang sebelumnya. Italia pernah menyingkirkan Inggris di babak perempat final Piala Eropa 2012, kendati harus lewat adu penalti. Demikian halnya dengan Uruguay, yang mereka taklukkan lewat babak tos-tosan di perebutan tempat ketiga Piala Konfederasi, Juni silam. “Kami tidak takut dan target minimal yang pasti adalah lolos, mungkin memuncaki klasemen grup. Kami memainkan laga luar biasa melawan Inggris di Piala Eropa 2012, tapi perlu adu penalti untuk melaju. Kami kesulitan di babak kedua laga kontra Uruguay pada Piala Konfederasi 2013, tapi tetap menang di adu penalti untuk meraih tempat ketiga. Tidak ada yang membicarakan Kosta Rika, tapi saya telah mempelajari mereka dan saya terkesan dengan ketajaman dan teknik mereka,” ujar Prandelli. Prandelli juga mengakui jika timnya bukanlah unggulan dibandingkan dengan sejumlah tim besar lainnya. Tapi ini tak berarti Mario Balotelli dkk.tak bisa mengalahkan negaranegara semisal Spanyol yang superior dalam beberapa tahun terakhir atau Brasil yang berstatuskan tuan rumah. “Brasil, Argentina, Jerman, dan Spanyol adalah para favorit, sementara ada enam atau tujuh tim di belakang mereka termasuk Italia. Mari singkirkan pemikiran bahwa kami jadi tim yang paling oke, paling menawan, dan paling bertalenta. Kami tidak seperti itu. Tapi kami bisa mengalahkan yang terbaik, selama kami bersikap di jalan yang sesuai dengan semangat tim,” tutup Prandelli. (aji)
Liverpool. Pellegrini pun terpaksa harus memasukkan Alvaro Negredo dan Samir Nasri--yang juga starter di partai lawan Liverpool-- menggantikan Fernandinho dan Dedryk Boyata untuk mengatasi kebuntuan. “Ya, tentu saja saya sangat prihatin. Sebelum pertandingan saya berkata ketika kami usai melawan Liverpool, 48 jam itu mustahil untuk para pemain pulih. Tim kami tidak dalam kondisi bugar dan sangat sulit ketika hanya satu tim yang memainkan bola sementara tim satunya hanya bertahan seperti yang kita lihat hari ini. Itu bukanlah yang biasa kami lakukan di Etihad,” kata Pellegrini. Pelatih asal Cile itu melanjutkan, “Kami juga punya banyak peluang mencetak gol tapi saya ulangi sangat sulit untuk menyerang ketika tim lawan menumpuk 10 pemain di kotak penalti. Mereka mungkin punya peluang di beberapa serangan balik dan sepak pojok.” Sementara di pertandingan terpisah, MU juga dengan susah payah mengalahkan tuan rumah Norwich City berkat gol Danny Welbeck. Padahal, Norwich mendominasi jalannya pertandingan di babak pertama dan memaksa MU bermain imbang tanpa gol hingga turun minum. Pada 25 menit pertama, Wes Hoolahan dan kawan-kawan menorehkan 6 upaya tembakan ke gawang, sementara MU tidak sekalipun melepas tembakan. Sial buat Norwich, beberapa peluang yang mereka hasilkan mentah di tangan David De Gea atau tidak mengarah tepat sasaran. MU sendiri baru mendapatkan peluang merobek gawang tuan rumah pada menit ke-44. Ketika itu, tendangan Javier Hernandez dari sisi kiri berhasil diblok ole John Ruddy. Sampai kemudian Welbeck masuk. Penyerang berusia 23 tahun itu memenangi perebutan bola de-
ngan barisan pertahanan Norwich, sebelum akhirnya bola memantul ke arah Hernandez dan diberikan lagi kepada Welbeck. Setelah menggocek Ruddy, Welbeck pun leluasa menceploskan bola ke dalam gawang. Menurut pelatih Norwich City Chris Hughton gol tunggal Welbeck pada laga itu berbau keberuntungan. Begitupun dengan kemenangan MU. “Saya pikir kami tampil luar biasa. Gol kemenangan mereka adalah sebuah ketidaksengajaan. Ada dua kali pantulan sebelum akhirnya bola mengarah ke jalur lari Danny Welbeck. Organisasi permainan kami luar biasa dan kami punya beberapa kans bagus,” kata Chris Hughton. Dia melanjutkan, “Banyak aspek dari permainan kami hari ini yang bisa dinilai bagus. Tapi, gol memenangi pertandingan dan gol mereka berbau keberuntungan.” Kekalahan ini memperpanjang rekor Norwich yang tidak pernah menang dalam dalam empat laga terakhir. Mereka sudah dua kali imbang, dua kali kalah. Saat ini mereka duduk di urutan 14 klasemen sementara dengan koleksi nilai 19. Sedangkan pada pertandingan lain, Cardiff City bermain imbang 2-2 melawan Sunderland. Cardiff sempat unggul 2-0 lewat gol-gol Jordon Mutch (menit ke-6) dan Fraizer Campbell (‘58). Namun, Sunderland membalas lewat Steven Fletcher pada menit ke-83 dan Jack Colback pada menit kelima injury time. (espn/aji)
PELAJARAN DARI PERTANDINGAN MANCHESTER CITY VS CRYSTAL PALACE JOE HART IS BACK! Dalam keadaan luka di pelipis bawah matanya akibat bertabrakan dengan Cameron Jerome di babak pertama, Joe Hart melakukan penyelamatan heroik dan menjaga kemenangan Manchester City.
PEMBUKTIAN EDIN DZEKO Dengan Aguero yang cedera dan Negredo belum tampil maksimal, Dzeko mengambil kesempatan untuk
membuktikan kemampuannya. Dia menciptakan gol kemenangan bagi timnya di menit ke-66.
CITY KURANG GRENG Memainkan dua laga dalam tiga hari tentunya membuat Pe l l e g r i n i m e r o t a s i skuadnya. Dia menurunkan B o y a t a dan Garcia menggantikan Zabaleta dan Yaya
Toure. Permainan City boleh dibilang kurang klik. Hasilnya, mereka kesulitan menaklukkan Palace. Pellegrini pun mengakui bahwa tidak biasanya City hanya mencetak satu gol dalam laga kandang.
dan Chelsea melawan Liverpool akan saling bantai di Stamford Bridge.
CITY KUASAI PUNCAK Terlepas dari semua kritik atas kegagalan menang meyakinkan, City berhasil naik ke puncak klasemen Liga Primer Inggris. Pesaingnya akan menghadapi hadangan. Arsenal ditantang Newcastle di hari Minggu,
Milan Bantah Berlusconi Bersitegang dengan Balotelli MILAN - AC Milan membantah rumor bahwa Presiden Milan Silvio Berlusconi dan striker Mario Balotelli bersitegang atau berantem. Milan juga membantah akan menjual striker Tim Nasional Italia itu pada jendela transfer musim dingin bulan depan. “AC Milan dengan tegas membantah pernyataan mengenai Presiden Silvio Berlusconi terkait kemungkinan transfer Mario Balotelli. Mario Balotelli adalah dan akan tetap seorang pemain AC Milan,” bunyi keterangan resmi Milan. Rumor tersebut muncul dalam harian Il Secolo XIX pada Sabtu (28/12) waktu setempat. Disebutkan bahwa setelah pertengkaran itu Berlusconi mengatakan kepada orang-orang kepercayaannya bahwa dirinya sudah tidak tahan lagi dengan penyerang internasional Italia itu. Dikatakan juga bahwa Berlusconi menginginkan supaya pesepakbola kontroversial itu ditaruh dalam bursa jual pemain Milan pada Januari. “Ini sudah cukup dan keputusan sudah dibuat. Mario resmi dalam bursa dan kami harus menjual dia sebelum akhir
Januari,” kata Berlusconi. Masalah Berlusconi dengan Balotelli bukan rahasia lagi. Seperti diketahui sang owner klub yang juga mantan Perdana Menteri Italia itu pernah menyebut Balotelli sebagai “apel busuk” sebelum merekrutnya dari Manchester City. Bahkan, adik Berlusconi pernah mengeluarkan kata-kata pelecehan ras untuk Balotelli.
Sementara itu, mantan pelatih AC Milan yang kini melatih Tim Nasional (Timnas) Rusia Fabio Capello mengungkapkan ketidaksetujuannya bila Clarence Seedorf menjadi pelatih Milan musim depan menggantikan Massimiliano Allegri. Seedorf, yang saat ini masih aktif bermain di klub Brasil Botafogo, beberapa kali mencuat se-
bagai kandidat pengganti Allegri untuk membesut Milan. Pesepakbola Belanda berusia 37 tahun itu sendiri tak asing dengan Milan yang ia bela pada periode 2002– 2012 sebelum hijrah ke Botafogo. Akan tetapi, dengan pengalaman yang masih hijau di dunia kepelatihan, Seedorf diminta jangan langsung melatih Milan. Itulah nasihat Capello yang sebelumnya juga menyarankan Seedorf agar memilih ke Brasil usai kontraknya habis dengan Milan. “Clarence punya kemampuan dan saya memiliki hubungan yang sangat baik dengannya. Saya ingat bahwa sayalah yang menasihatinya untuk pergi dan bermain di Brasil ketika ia memikirkan tentang Uni Emirat Arab dan Rusia setahun lalu. Tampaknya pengalaman itu sudah tepat untuknya, tapi langsung mengambil tanggung jawab di Milan adalah sesuatu yang berbeda,” kata Capello. Capello sendiri juga tidak asing bagi Milan karena pernah bermain di sana dan dua periode menangani klub tersebut. Milan pun pernah ia antar menjuarai Serie A dan Liga Champions. (aji)
Taneyan Lanjang
1
SENIN 30 DESEMBER 2013 NO.0270 | TAHUN II
SENIN
9
30 DESEMBER 2013
Aktivitas Baru Ratna
E
junaedy
NORMALISASI. Warga sedang memancing di Kali Saoraka, Desa Saroka, Kecamatan Saronggi. Batas waktu pengerjaan proyek tersebut sampai 31 Desember 2013. Proyek senilai Rp 17 miliar itu baru selesai 70 persen. Berita Halaman 10
PENGEMIS
Anjal Makin Tak Tertangani BANGKALAN - Meski petugas Satpol PP beberapa waktu yang lalu sudah melakukan penertiban berkali-kali terhadap anak jalanan (Anjal) dan pengamen yang mangkal di Traffic Light Tangkel, Kecamatan Burneh dan Junok Bangkalan, namun tidak membuat mereka jera. Justru mereka tetap nekad turun kejalan untuk menyambung hidup. Masalah anjal seakan-akan kian tak bisa ditangani. Bahkan akhir-akhir ini kelakuan mereka semakin meresahkan para pengguna jalan. Tampang mereka semakin sangar, menakutkan. Bahkan tidak jarang diantara mereka berani melakukan penodongan, khususnya kepada pengemudi roda empat. Mereka cenderung memaksa pengendara untuk memberi, meski hanya sebatang rokok. Ironisnya, mereka rata-rata dari luar Bangkalan. Aksi memaksa tersebut, membuat para pengguna jalan merasa tidak nyaman dengan keberadaan anak jalanan ini. “Anak jalanan dan pengamen itu sudah sangat mengganggu dan meresahkan para pengguna jalan, karena dengan tampangnya yang sangar. Minta tolong perhatiaan Kasat Pol PP,” ujar salah seorang pengemudi roda empat, Moh. Toha, warga Blega yang kebetulan melintas menuju Surabaya. Menurutnya, para anjal dan pengamen di Traffic Light Tangkel, membuatnya merasa ketakutan. Penampilan mereka tampak sangar dengan rambut gondrong dan gimbal. Apalagi, ketika saat mendekati pengemudi membuat was-was dan takut, karena sambil menggedor kaca mobil yang sedang berhenti. Tidak mau mengambil resiko, Toha memilih tetap memberi mereka uang agar tidak berlama-lama di samping mobil yang dikendarainya. “Pada saat mereka minta-minta kadang gedor-gedor kaca, kalau kebetulan cewek yang mengemudi tambah ketakutan lagi, barusan saja saya lewat sana dengan rambut gondrong dengan muka sangar mendekat saja sudah takut. Bahkan, ada yang tidak menggunakan baju,” kata Toha. Hal senada juga disampaikan pengemudi roda empat lainnya, Soleh, warga Kwanyar. Pria yang sehari-harinya sebagai sopir pikap ini menuturkan, kaca mobilnya sempat digedor-gedor, para pengamen setengah menodong harus memberi meski hanya sebatang rokok. “Masak saya pas capek-capek mobil digedor-gedor terus yang ngamen bilang kalau gak ada uang ya rokok gak apa. Ini harus ada perhatian khusus dari Pemkab Bangkalan,” sesalnya.(dn/rah)
Pelayanan e-KTP Dihentikan Sementara
rvina Ratna Sari belakangan ini memiliki aktivitas baru, selain bergelut dengan buku dan tugas kuliah. Kegiatan yang baru berjalan beberapa pekan ini adalah bisnis rias kecantikan. Namun, bisnis yang baru dirintis tidak sampai menyita waktu belajar dan masuk kuliah. Menurut perempuan kelahiran 6 November 1993 itu, belajar sebuah keharusan, sementara aktif di organisasi adalah mengamalkan ilmu yang telah diperoleh. Tapi hanya berbekal dua hal tersebut tidak cukup untuk terjun ke masyarakat. Katanya, juga harus menjadi pebisnis, sebagai dapurnya. “Yang saya inginkan, sebagai mahasiswi tidak hanya berproses di kelas tapi saya juga aktif di organisasi. Saya juga ingin menjadi seorang pebisnis, yang akhirnya bisa membawa masyarakat dalam kesenangan,” ujar perempuan pengagum Soekarno. Sekalipun bisnis yang dirintis masih seumur jagung, namun dirinya telah mendapatkan banyak pelajaran yang tidak diajakan di kampusNovi dan organisasi, serta tidak ditemuKhirul Ummah kan dalam buku-buku. Ilmu yang diperAtlet oleh dari bisnis yang digeluti, perempuan juara pertama lomba rias tanpa cermin itu berkesimpulan bahwa tidak ada istilah gagal selama mau berproses. “Kegagalan adalah modal awal kesuksesan, maka bersabarlah dan berdoa,” tutur mahasiswi jurusan PKn tingkat satu. (mk)
Pencetakan Tahun 2012 hingga Kini Belum Selesai PAMEKASAN - Dinas Kependudukan dan Catatat Sipil (Dispendukcapil) Kabupaten Pamekasan menyatakan belum bisa melayani permohonan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) baru maupun perubahan karena pindah. Alasannya karena belum tuntasnya pencetakan e-KTP oleh Pemerintah RI terhadap e-KTP penduduk yang sudah melakukan perekaman pada 2012 lalu. Permohonan e-KTP yang masuk hingga akhir tahun ini, prosesnya ditunda sementara waktu. Menurut Mohammad Alwi, Kepala Dispendukcapil Pamekasan, sesuai Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri (Mendagri), sambil menunggu proses tersebut para pemohon itu diberikan surat keterangan pengganti e-KTP yang ditandatangani camat setempat. Surat keterangan itu dapat dipergunakan sebagaimana KTP. Ia mengaku belum bisa memastikan sampai kapan pelayanan pembuatan KTP elektronik itu akan dilayani. Namun ia mamastikan setelah pencetakan e-KTP yang tersisa sudah tuntas, pembuatan KTP baru bagi warga yang maru memasuki usia wajib KTP maupun yang mengajukan pembaruan data, akan kembali dilayani. Meski menggunakan surat keterangan, kata Alwi, pemohon tidak akan menggunakan KTP-nya disamping surat keterangan dari camat yang fungsinya sama. Sebab pada saat mendaftar, KTP lama yang dia miliki akan ditarik dan ditukar surat keterangan tersebut. "Jadi tidak mungkin akan ganda, selain memegang KTP, juga me-
megang surat keterangan atau KTP sementara," kata Alwi. Diakuinya, tidak sedikit pemohon yang meragukan keabsahan dalam penggunaan surat tersebut. Namun ia me-
negaskan bahwa surat tersebut memiliki fungsi seperti KTP, karena hal tersebut juga dinyatakan dalam SE Mendagri. Surat tersebut berlaku sampai pemegangnya menerima e-KTP. Sedangkan bagi pemohon perubahan dan pembuatan baru, berlaku hingga Dispendukcapil bisa mencetak e-KTP. Saat ini, jumlah
pemohon e-KTP baik perubahan maupun baru terus bertambah. Dalam satu bulan, rata-rata mencapai 200 pemohon. Ia mengaku telah berkirim surat permohonan pemasangan perangkat kelengkapan termasuk perangkat pencetakan fisik e-KTP kepada Kementerian Dalam Negeri. Tetapi hingga jelang pergantian tahun belum ada jawaban. Padahal diharapkan semua kelengkapan baik perekaman dan pencetakan sudah tiba di Pamekasan pada Januari tahun depan dan bisa segera dimanfaatkan. Ia juga mempertanyakan lambatnya proses pencetakan KTP milik warga yang sudah melakukan perekaman pada 2012 lalu yang hingga saat ini belum selesai. "Jika peralatan itu sudah ada pada kami, maka proses pencetakan eKTP itu akan lebih cepat," katanya. Data pada Dispendukcapil setempat menyebutkan dari sebanyak 508.864 orang yang sudah melakukan perekaman, sebanyak 42 ribu lebih penduduk yang hingga kini belum menerima e-KTP. Program e-KTP itu bertujuan mengatasi semrawutnya data kependudukan di Indonesia. Pembuatan eKTP dilakukan dengan merekam biodata penduduk secara biometrik, yang merekam sidik jari dan retina mata. Dengan program itu diharapkan bisa mencegah adanya KTP ganda dan pemalsuan KTP karena dinilai dapat menjamin ketunggalan data (single identity number) dari setiap warga Indonesia. (oni/muj/rah).
Ervina Ratna Sari Mahasiswi
ALAT PERAGA KAMPANYE
Semua Baliho Caleg Tak Berizin SUMENEP - Sejumlah baliho calon anggota legislatif (caleg) ilegal yang bertebaran di sejumlah tempat umum hingga saat ini belum diturunkan. Badan Pengelolaan Perizinan Terpadu mengaku, tak ada seorangpun caleg yang mengurus perizinan penempatan balihonya. Setelah melakukan verifikasi, KPU menetapkan jumlah caleg di Kabupaten Sumenep sebanyak 498. Baliho yang dipasang caleg tersebut tak satupun yang mengantongi izin dari BPPT. Namun hingga saat ini belum diturunkan. “Semua baliho caleg tidak berizin. Bahkan, tidak ada satu pun caleg yang lolos verifikasi mendaftar pemasangan baliho. Sampai saat ini, baliho-baliho caleg tersebut masih ilegal,” ucap Kepala Bidang Pengendalian dan Penyuluhan BPPT Sumenep, Farida Hasan. BPPT berjanji akan memberi sanksi tegas terhadap pemasang baliho Semua baliho caleg liar. “Pencaleg tidak ertiban akan kita berizin. Bahkan, lakukan, sejauh tidak ada satu ini kami masih pun caleg yang berkoordinasi lolos verifikasi dengan pihak mendaftar Satuan Polisi Papemasangan mong Praja (Satbaliho...” pol PP) Sumenep,” terangnya. Nantinya, Farida Hasan hanya baliho Kepala Bidang Pengenyang berizin yang boleh ter- dalian dan Penyuluhan BPPT Sumenep pajang. Dipastikan, semua baliho tidak berizin akan segera diturunkan. ”Baliho yang tak berizin pada 2014 nanti, akan kita turunkan paksa. Sehingga hanya baliho berizin yang bisa dipajang,” katanya. Terpisah, Kepala Satpol PP Sumenep, Abd Madjid mengatakan, saat ini pihaknya masih fokus pada baliho yang melanggar peraturan daerah (perda). Untuk sejumlah baliho caleg masih menunggu koordinasi dari BPPT. ”Kami selama ini fokus pada baliho pelanggar perda seperti baliho yang berada di zona terlarang,” ujarnya. Dijelaskan, selama ini pihaknya masih belum bisa membedakan mana yang berizin dan mana yang tidak berizin. “Kita bisa saja melakukan penertiban, hanya saja kita harus berkoordinasi koordinasi dengan BPPT,” jelasnya. (edo/mk)
10
SUMENEP
SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II
Proyek PLTD Terkatung-katung Aku Anak Judul Indonesia SUMENEP - Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Masalembu hingga kini belum menemukan titik terang. Proyek senilai Rp 1 miliar itu terancam tak sesuai target yang direncanakan. Sebab target pengerjaan proyek PLTD itu dimulai awal Januari 2014.
Masih ada persoalan teknis. Sebab ada perbedaaan antara mesin yang lama dengan mesin yang baru.
Abd. Kahir
Kepala ESDM
Anggota Komisi A Darul Hasyim, mempertanyakan realisasi proyek PLTD Masalembu itu. Pasalnya, hingga menjelang pergantian tahun, belum ada tanda-tanda pengerjaan proyek PLTD yang terkatung-katung tersebut. Indikasinya, sejauh ini tidak ada kejelasan tentang serah terima pengelola PLTD oleh pihak pemerintah. “Tidak jelas, apakah sudah ada serah terima dari kontraktor PLTD ke Pemerintah? Saya tidak ingin anggaran sebesar Rp 1 miliar terkatung-katung dalam pelaksanaannya. Untuk itu, pihaknya akan mendesak pemerintah untuk segera merealisasikan proyek PLTD
itu,” Ujar Darul yang berangkat dari Dapil Kepulauan itu. Darul merasa tidak habis pikir dengan tidak segera beroperasinya proyek PLTD Masalembu. Padahal, proyek pengadaan barang sudah ada, hanya tinggal realisasi. Sehingga masyarakat Pulau Masalembu menunggu dan mempertanyakan kapan proyek PLTD itu digarap? Itu lantaran barang sudah datang, tapi dibiarkan mangkrak begitu saja. Tidak jelasnya informasi tentang beroperasinya PLTD Masalembu, jelas Darul, dikhawatirkan tidak sesuai dengan target. Sebab realisasi proyek berkaitan dengan limitasi waktu. Pemerintah mestinya bekerja sesuai dengan target
pengelolaan PLTD yang sudah direncanakan sejak awal. Sehingga keberadaaan proyek itu tidak terkesan mangkrak dan bisa segera dirasakan manfaatnya oleh warga. “Saya tidak tahu pasti kendala yang dialami. Hanya saja sebagai perwakilan masyarakat kepulauan, Memang sampai saat ini tidak diberi informasi terkait mandeknya proyek PLTD tersebut. Saya tegaskan jika tidak beroperasi, pemerintah jelas tidak bekerja!” Kata Darul berang. Untuk itu, pihaknya akan segera meminta klarifikasi terhadap pemerintah terutama bagian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumenep. Itu terkait kejelasan proyek yang mencapai miliaran rupiah tersebut. sebab yang inginkan warga kepulauan, proyek itu segera dikerjakan dan tidak dibiarkan macet ditengah jalan. Sementara Kepala ESDM Abd Kahir berdalih tidak beroprasinya PLTD meski barangnya sudah datang, akibat terkendala sector jaringan yang masih bermasalah. Sehinga pihaknya masih akan bermusyawarah dengan pihak pengelola PLTD. Diakuinya, rencananya proyek PLTD itu akan beroperasi pada awal Januari mendatang. “Masih ada persoalan teknis. Sebab ada perbedaaan antara mesin yang lama dengan mesin yang baru. Sehingga, untuk mengefektifkan kerja mesin yang baru masih dibutuhkan adaptasi atau merehabilitasi terhadap mesin yang lama itu,” ujar Kahir. (edo/mk)
ant/lucky r
PEDAGANG MUSIMAN TAHUN BARU
Pedagang meniup terompet dagangannya ketika berjualan di tepi jalan, Minggu (29/12). Pedagang musiman yang kebanyakan berjualan terompet dan kembang api tersebut akan meggelar lapaknya hingga malam pergantian tahun 2014. Jelang H-3 perayaan tahun baru 2014 penjualan pernak pernik tahun baru seperti terompet, kembang api dan petasan mengalami peningkatan sebesar 60 persen yang dijual dengan kisaran harga Rp 3 ribu sampai Rp 3 juta
PROYEK HOTMIX
JCW: Patut Dicurigai Ada Penyimpangan SUMENEP – Pegiat Jatim Corruption Wacth (JCW) Jawa Timur, Abd Rahman mengaku kecewa dengan mencuatnya dugaan penyimpangan proyek hotmix di Desa Matanair, Kecamatan Rubaru. Proyek tersebut terkesan disembunyikan, karena sampai saat ini masih belum juga diberi papan nama. ”Saya sangat menyayangkan, kenapa sampai saat ini kok masih belum juga dipasang papan nama, padahal pekerjaan itu sudah selesai, apalagi sudah melewati deadline,” katanya dengan nada kecewa, Minggu (29/12). Tidak adanya papan nama, menurutnya, menunjukkan ketidakseriusan rekanan dalam mengerja-
kan proyek tersebut. Padahal anggaranya mencapai senilai Rp 230 juta. ”Ini patut dicurigai adanya penyimpangan di dalamnya, sehingga rekanan terkesan takut untuk diketahui oleh publik,” terangnya. Padahal, sambung Rahman, papan nama itu diperlukan sebagai pegangan bagi masyarakat untuk melakukan evaluasi terhadap pekerjaan proyek itu. ”Memang tidak ada ketentuan harus dipasang sejak awal pekerjaan. Namun kalau sudah selesai itu harus dipasang, sehingga semua elemen juga tahu dari mana sumber anggaran itu dan juga siapa yang melakukan, serta jumlah anggaran yang telah dihabiskan,” tanggapnya
Hal senada juga dikatakan oleh Direktur Lembaga Demokrasi dan Kebangsaan (LemDek) Syafrawi. Pihaknya meminta PU Bina Marga Sumenep tidak berpangku tangan dalam menangani proyek yang diduga bermasakah itu. ”Ini sudah tidak bisa dibiarkan. Kami harap PU bisa mengambil kebijakan yang tegas, karena itu sudah menyangkut kualitas pekerjaan itu sendiri,” harapnya. Jika PU tidak segera mengambil langkah, dirinya khawatir pengerjaan jalan kedepannya akan terus amburadul. ”Tindakan PU itu sebagai shock terapi bagi rekanan. Agar kedepannya bisa hati-hati dalam bekerja. Bahkan kami tidak ingin PU
ePaper Normalisasi. Sebuah alat berat sedang beroperasi di Kali Saroka, Desa Saroka, Kecamatan Saronggi. Batas waktu pengerjaan proyek tersebut sampai 31 Desember 2013.
Unduh Koran Madura versi ePaper dan nikmati beragam informasi dari gadget anda
KALI SAROKA
Proyek Normalisasi Belum Selesai SUMENEP – Proyek Normalisasi Kali Saroka di Desa Saroka, Kecamtan Saronggi, belum selesai. Waktu pengerjaan proyek sampai 31 Desember 2013. Rekanan yang mengerjakan proyek tersebut bisa disanksi, karena baru selesai sekitar 70 persen. Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Sumenep Eri Susanto pesimis proyek APBN senilai Rp 17 miliar melalui balai besar itu akan selesai tepat waktu. ”Melihat kondisi di lapangan, memang sangat sulit untuk selesai pada waktu yang telah diberikan, yakni akhir Desember 2013 ini,” katanya. Pihaknya sebagai abdi negara akan bepegang teguh terhadap peraturan pemerintah yang berlaku dalam memberikan sanksi. ”Sesuai dengan Perpres (Peraturan Presiden) Nomor 70 Tahun 2012 Pasal 120 tentang Keterlambatan Pengadaan Barang dan Jasa, maka rekanan akan diberi sanksi sebesar 1/1000 setiap hari sesuai dengan nilai besaran proyek itu,” ungkapnya.
Sanksi itu akan diberikan setelah akhir waktu pengerjaan proyek sebagaimana yang telah diberikan oleh pemerintah. ”Ini batas waktunya sampai 31 Desember 2013. Jadi sanksi itu akan berlalu per 1 Januari 2014 mendatang,” terangnya. Kendati demikian, pihaknya akan memberikan toleransi selama 50 hari. Hal itu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. ”Kami berikan toleransi itu karena sudah jelas di dalam kontraknya, sehingga kami pun tidak bisa menghalanginya,” tambahnya. Lebih lanjut, Eri mengatakan, jika rekanan tidak bisa menyelesaikan pekerjaan itu sampai batas waktu yang telah diberikan, yakni sampai Februari 2014, secara otomatis rekanan akan di-black list. ”Tidak hanya itu, rekanan juga tidak akan diberi pekerjaan selama 2 tahun berturut-turut,” tegasnya. Disinggung masalah kualitas proyek, pihaknya mengaku akan terus memantau, utamanya dari segi kualitas. ”Kalau masalah kualitas, kirannya
tidak perlu dikhawatirkan. Karena selain konsultan, kami (PU Pengairan red.) juga ikut serta mengawasi pekerjaan tersebut,” tukasnya. Sementara Anggota Komisi C DPRD Sumenep, Achmad Fauzi Hasyim, mengimbau agar satker terkait terus melakukan pemantauan sampai pekerjaan itu selesai. ”Kami harap, agar Satker terkait bisa memantau secara detail, utamnya dalam kualitas pekerjaan tersebut,” katanya. Sebab, Politisi PBB itu khawatir jika sudah diberikan sanksi dan tidak diperketat pengawasannya akan berpengaruh terhadap kualitas proyek itu sendiri. ”Pengawasan itu memang sangat diperlukan, agar pekerjaan itu bisa maksimal,” ungkapnya. Lanjut Fauzi, pihaknya akan terus melakukan pengawasan terhadap pengerjaan proyek itu. ”Kami khawatir pekerjaan itu tidak lagi mengutamakan kualitas, makanya kami pun akan terus mengawasi perkerjaan itu,” terangnya. (edy/mk)
Terbit Siang!
Klik dan unduh di sini: http://www.koranmadura.com/ category/epaper-koranmadura/
itu sampai terdengar ada indikasi membiarkan kualitas pekerjaan yang amburadul,” tukasnya. Kepala PU Bina Marga Edy Rasyiadi belum bisa dikonfirmasi saat dihubungi Koran Madura. Telepon genggamnya yang biasa digunakan tidak aktif. Sebelumnya, proyek yang bersumber dari dana APBD itu ditengarai tidak sesuia dengan juknis (petunjuk tekhnis). Ketebalan hotmix itu ditengari hanya berkisar 1 sentimeter, padahal juknisnya harus dihampar dengan ketebalan 5-7 sentimeter. Selin itu, peletakan hamparan hotmix ditengarai dilakukan setelah suhu panas berkurang. (edy/mk)
SUMENEP
11
SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II
PERAIRAN MASALEMBU
Kapal Pengangkut Pupuk Hilang SUMENEP - Dua kapal motor pengangkut pupuk dari Surabaya dengan tujuan Sampit, Kalimantan Tengah, hilang di perairan Masalembu. Di tengah perjalanan, gelombang ombak besar datang dan tiba-tiba menghantam dua kapal tersebut. Dua kapal tersebut pun menepi.
Sementara, Camat Masalembu, Suswono, mengaku belum tahu terhadap informasi hilangnya dua PLM. “Kami belum tahu, Mas, kalau ada kapal yang hilang. Bahkan barusan kami konfirmasi ke sahbandar juga belum tahu. Artinya, kami masih belum memastikan hal itu,” katanya. Dia menambahkan bahwa pihaknya akan mencari tentang perihal hilangnya dua kapal tersebut. “Kami masih hendak cari tahu tentang hilangnya dua buah PLM, dan sementara ini kami tidak bisa memastikan,” terangnya. Kepala Dinas Perhubungan, Heri Kuntjoro mengaku sudah melakukan koordinasi dengan administrator kapal agar tidak memberikan izin berlayar selama cuaca masih buruk. “Memang setiap pergantian tahun cuaca di perairan Sumenep dipastikan
Dua kapal tersebut dinyatakan hilang Minggu (22/12) malam dan hingga saat ini belum ditemukan. Selain mengangkut pupuk, dua kapal tersebut juga mengangkut 15 Anak Buah Kapal (ABK). Informasi yang dihimpun Koran Madura, warga setempat tak tahu kapal tersebut kini ada dimana. Menurut penuturan warga, kini hanya ada 6 anak buah kapal yang bisa diamankan di Desa Karammian, Masalembu. “Kabarnya begitu, Mas. Cuma kami tak dapat memastikan itu. Tetapi di perairan
Masalembu ada 6 orang ABK berada di Masalembu, sementara kapalnya tidak tahu ada dimana,” kata Albar, warga setempat, Minggu (29/12). Kondisi cuaca di Perarairan Masalembu, menurut Albar, beberapa pekan ini memang sangat buruk, bahkan sampai mengakibatkan warga asal California terdampar di perairan tersebut. “Cuaca memang sangat buruk, bahkan kalau di sini tidak ada yang berani berlayar, sehingga kami memilih diam, sebab cuaca tak bersahabat,” jelasnya.
KURANG SADAR KEBERSIHAN
Indonesia punya banyak pantai yang indah, namun banyak juga yang tidak terawat dengan baik, seperti foto di atas sampah berserakan tak terurus. Penyebabnya, di antaranya karena kurangnya kesadaran wisatawan dalam menjaga kebersihan.
memburuk, sehingga kami sudah melakukan koordinasi kepada adminitrator di Pelabuhan-pelabuhan agar tidak memberikan ijin berlayar kepada semua kapal,” jelasnya.
Sebab, lajut Heri, dirinya tidak ingin mengulang peristiwa yang sama saat terjadi laka laut yang menewaskan 13 orang. “Sudah cukup tahun 2011 lalu ada kecelakaan,” ucapnya singkat. (sym/mk)
CATATAN JURNALIS
Belajar Jurnalisme Wisata SUMENEP - Sebanyak 24 jurnalis Sumenep belajar liputan wisata kepada wartawan senior di Bali. Hal itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan Workshop Jurnalisme Alam dan Studi Wisata yang dilaksanakan oleh Jurnalis Merah Putih (JMP). Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 hari, sejak dari Jum’atMinggu (27-29/12). Empat jurnalis senior berbagi teknik pelakukan peliputan objek wisata, yaitu I Gede Agus Astapa, (mantan Redaktur Bali Pos dan saat ini menjabat wakil ketua Komisi Informasi Bali), Bobby (Pipanews-Tribun), Syaifullah (Metro TV), dan Rahmat (Orkeson dan Kabar Nusa.com). Mereka menjadi saksi sejarah letusan bom. “Dengan berdiskusi dengan para wartawan senior di Bali diharapkan akan menjadi pemantik bagi wartawan Sumenep untuk membuat terobosan baru dengan mulai belajar lebih baik tentang jurnalisme alam dan wisata di Sumenep. Hingga, kita bisa menggali potensi wisata di Kota Sumekar kita tercinta. Agar, kota wisatanya orang Sumenep tidak hanya tinggal nama,” jelas Roziqin, koordinator Workshop Jurnalisme Alam dan Studi Wisata JMP Sumenep. Wakil Ketua KI Bali, I Gede Agus Astapa, mengungkapkan, Bali dahulu tak seperti sekarang. Dahulu, Bali hanya dikenal sebagai kota budaya yang kental dengan adat. “Namun melihat bali hari seolah kita dibawa pada dunia dimana kita harus bermimpi. Iya, seperni inilah wajah bali, selalu hidup dan tak pernah mati. Bahkan lalu lalang wisatawan tak pernah berhenti sejenak pun hingga pagi menjemput,” ucapnya kepada 24 wartawan Sumenep. Kenapa Bali bisa seperti itu, menyambung narasi yang disampaikan oleh Agus Astapa, Bobby menjelaskan karena ada media. “Tanpa media, Bali takkan pernah memukau ke luar. Apalagi sejak terjadi bom 1 dan 2, Bali bukan malah turun kasta, tetapi justru menambah daya tarik wisatawan,” katanya. Rahmat, Wartawan Orkezon, menambahkan, peran media sangat luar. Semua media, baik cetak maupun elektronik bertandang ke Bali hanya karena ingin mendapat gambar peristiwa bom. “Oleh karena itu, setiap hari tak ada berita lain selain tentang Bali dan Bom. Sehingga Bali pun menjadi daya tarik bagi banyak orang, baik hanya sekadar iseng bertanya tentang sebab musabab Bom Bali ataupun hanya bertanya tentang prospek Bali ke depan. Namun Bali yang dikhawatirkan pun tak jadi kenyataan, para wisatawan kian banyak mengerumuni tempat wisata Bali,” tambahnya. Syaiful, wartawan Metro, menjelaskan, pekerja media di Bali dan kotanya satu hal yang tak bisa dipisahkan. “Makanya, saat ini ketika wisata Bali diusik, jurnalis ikut terusik. Misalnya, saat ini Kuta mulai terlihat kotor dan bau sampah, maka untuk menjaga dan mengangkat wisata Bali tetap bagus, kami mulai menyoroti tentang sampah yang berserakan di Pantai Kuta,” jelasnya. Bobby pun kian memperjelas tentang Bali sebagai pusat industri parwisata. “Maka jika Bali sebagai basis pariwisata dan budaya, kemudian diusik oleh sampah, dan lain-lain, maka semua media di Bali pun akan mengabarkan fakta itu,” imbuhnya. Jadi, sebagai sebuah kesimpulan, Agus Astapa menegaskan substansi pembahasan tentang jurnalisme alam dan studi wisata. “Inti dari pembahasan kami dan diskusi kita kali ini bahwa kita hanya ingin mengatakan bahwa media mau tidak mau harus menjadi kontrol terhadap fakta, termasuk fakta tentang pariwisata,” ucapnya sembari disambut dengan tepuk tangan oleh para jurnalis Sumenep bahwa kuncinya adalah fakta. (sym/mk)
Foto bareng semua jurnalis Sumenep dengan Jurnalis Senior Bali
DUGAAN KORUPSI LAHAN
Kejari Diduga Main Mata SUMENEP – Anggota Komisi D DPRD Sumenep ,Heri Effendi mengatakan, lambannya penanganan kasus mark up pembebasan lahan SMAN 1 Batuan patut dicurigai. Katanya, bisa saja kejari sudah disuap sehingga lamban menangani kasus tersebut. ”Kejari seolah hanya santai saja dan terkesan bertele-tele menangani kasus SMA Batuan. Terbukti sampai saat ini tidak ada perkembnangan yang berarti. Padahal sudah 21 saksi yang sudah diperiksab termasuk 5 pejabat di dalamnya. Akibatnya, kasus yang merugikan negara ini belum terealisasi sesuai harapan,” katanya. Menurutnya, pemeriksaan terhadap lima pejabat di antaranya YK, CR, SD, MS dan IK harus dikawal. Karena pemeriksaan terhadap lima pejabat itu rentan terjadi main mata. “Bisa saja sekarang Kejari benar-benar sudah masuk angin,” duganya. Kata Heri, mestinya saat ini sudah ada tersangka, sebab dirinya mengaku pernah berbincang-bincang dengan mantan Kejari Sumenep sebelumnya, Bambang Hartoto yang menyatakan kasus tersebut sudah A1. Sehingga tidak perlu proses penyelidikan tapi sudah harus penyidikan. ”Saya mendengar langsung dari Kajari bahwa data SMA Batuan A1. Sehingga bukan penyelidikan lagi tapi sudah penyidikan. Namun yang terjadi sekarang berbeda. Malah Kejari hanya lama dipemeriksaan saksi. Hal ini patut dicurigai,” ucap Politisi Hanura. Namun, dugaan itu dibantah Kepala Kejari Sumenep, Roch Adi Wibowo. Pihaknya selama ini mengaku sudah melakukan sesuai proses hukum sebagaimana yang berlaku. ”Dinilai lambat atau tidak itu sudah biasa. Yang pasti saya sudah melakukan proses hukum secara prosedur. Ini kan masalah pembuktian jadi tidak perlu gegabah,” katanya. (edo/mk)
PASAR ANOM MANGKRAK
Barang Dagangan Kehujanan SUMENEP- Akibat belum kelarnya proyek pembangunan Pasar Anom, sejumlah pedagang mengeluh sebab kondisi pasar semraut dan belum kunjung diperbaiki. Apalagi saat hujan datang, dagangan mereka kehujanan karena tidak ada tempat yang memadai untuk berjdagang kondusif. Hal demikian disampaikan oleh para pedagang yang ada di pasar pada Minggu (29/12). Mereka mengaku resah dengan kondisi Pasar Anom ketika hujan datang mengguyur Kota Sumekar. Pasalnya, barang dagangan mereka dipastikan kehujanan. “Kami tak bisa berbuat apa-apa ketika hujan datang, sebab kios yang kami tempat atapnya bocor, sehingga dagangan kami kehujanan. Sehingga kami merasa resah setiap hari, karena beberapa hari ini hujan datang tiap hari,” ucap Ahmad, salah satu pedagang di Pasar Anom. Mangkraknya proyek pembangunan pasar yang sudah bertahun-tahun lamanya memang membuat para pedagang menderita. Akibatnya para pedagang resah, sebab tempat alternatif yang disediakan kepdaa mereka sempit dan tidak memadai. Oleh karena itu, ketika musim hujan, barang dagangan mereka dipastikan kehujanan dan rusak. “Jadi, saat hujan, kami diam saja, dan menunggu hujan reda,” ujarnya singkat seolah
sudah pasrah bahwa ini adalah nasibnya berjualan di Pasar Anom. Sementara, pedagang lainnya, Muslimah mengaku, penataan Pasar Anom sembrawut. Hal tersebut terbukti dari pengaturan kendaraan roda dua dan empat serta
Kami tak bisa berbuat apaapa ketika hujan datang, sebab kios yang kami tempat atapnya bocor, sehingga dagangan kami kehujanan
Ahmad
Pedagang
para abang becak yang keluar masuk tanpa diatur. “Semakin membuat pasar terbesar di sumenep ini amburadul, bahkan fasilitas jalan pasar anom rusak, termasuk pula ketika turun hujan jalan digenangi, akibatnya, kodisi jalan becek dan licin,” imbuhnya. Salah satu pedagang barang pecah belah itu menutukan mengaku kecewa dengan pembangunan Pasar sebab se-
jak ada proyek pembangunan pasar anom yang tidak kunjung kelar, sehingga membuat barang dagangannya rusak lantaran kehujanan. “Sebab tempat alternatif yang disediakan sempit tidak dapat menampung barang dagangannya. Makanya dek, saat hujan datang, sudah dipastikan barang dagangan kami kehujanan, sehingga kami pun tidak bisa berbuat apa-apa,” akunya. Ahmad dan Muslimah hanya bagian kecil dari para pedagang yang mengeluh dan menderita saat barang dagangannya kehujanan. Kini, mereka hanya bisa menatap lesu ketika hujan datang mengguyur. Jika boleh meminta, para pedagang sangat berharap pemerintah segera melanjutkan pembangunan. Sementara Carto, Kepala DPPKA Kabupaten Sumenep mengatakan bahwa untuk kelanjutan pembangunan pasar anom jika tak ada aral melintang, awal Tahun 2014 akan dilanjutkan. “Sesuai target kami, pada tahun 2014 akan dilanjutkan,” ucapnya singkat. Ketika ditanya lebih lanjut tentang kepastian kelanjutan, Carto tidak bisa banyak berkomentar. Ia menuruh konfirmasi ke Imam Sukandi, Bidang Pemasaran. Namun ketika dihubungi lewat telpon maupun pesan singkat, ia tidak merespon. (sym/mk)
IKLAN BARIS BERITA KEHILANGAN STNKB Daihatsu Th 2012 Nopol M 1106 VC , dompet, Sim A dan C serta kartu perpustakaan an. PUTRA ANDIKA RAHMAT WIRA Perum Puskesmas Talango RT/RW: 01/06 Ds/Kec. Talango Kab. Sumenep.
KONTAK LANGGANAN (0328) 6770024
12
PAMEKASAN
SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II
PERTANIAN
Usulan Kebutuhan Pupuk 2014 Belum Siap
KEBUTUHAN PUPUK. Petani menebar pupuk di lahan persawahan desa Panyindangan, Sindang, Indramayu, Jawa Barat, Minggu (29/12). Komisi IV DPR meminta Pemerintah untuk mencukupi kebutuhan pupuk bersubsidi di tingkat petani menghadapi masa tanam Oktober 2013 sampai Maret 2014.
Penanganan Sengketa Lahan Sekolah Belum Tuntas Pramajaya: Serahkan Kasus SDN 1 Kadur pada Proses Hukum PAMEKASAN – Penanganan kasus sengketa dua lahan sekolah negeri di Kabupaten Pamekasan, yaitu lahan SMA Negeri 1 Waru dan SD Negeri 1 Kadur sampai saat ini masih belum tuntas. Kedua lahan sekolah itu masih disengketakan oleh warga yang mengklaim sebagai pemilik lahan, yang salah satunya menggugat secara perdata ke Pengadilan Negeri (PN) setempat. Upaya hukum itu ditempuh setelah sempat melakukan penyegelan dan pemblokiran lahan. Penanganan sengketa lahan sekolah itu memasuki tahapan berbeda. Sengketa lahan SD Negeri 1 Kadur, sudah masuk pada proses hukum banding di Pengadilan Tinggi (PT) Surbaya. Upaya banding dilakukan setelah penggugat tidak menerima putusan majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Pamekasan yang memenangkan pihak pemkab sebagai pemilik tanah yang sah. Sedangkan sengketa lahan SMA Negeri 1 Waru masih ditangani tim penyelesaian sengketa Pemkab Pamekasan. Hingga saat ini, tim yang telah dibentuk beberapa bulan yang lalu itu jalan di tempat. Sehingga penyelesaian kasus sengketa tidak memperoleh kejelasan. Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pen-
didikan (Disdik) Pamekasan Pramajaya menyerahkan sepenuhnya sengketa lahan SD Negeri 1 Kadur, pada proses hukum yang berjalan di Pengadilan Tinggi. Kini pihaknya masih menunggu putusan banding sehingga belum mengambil langkah apapun. Pramajaya menjelaskan sengketa lahan SD Negeri 1 Kadur dinilai berdampak sistemik. Meski demikian tidak mengganngu terhadap proses pembelajaran di sekolah itu, karena lahan yang disengketakan bukan pada bangunan ruang kelas SD itu, tetapi lahan yang akan dibangun perpustakaan. "Kami masih menunggu putusan banding dari perkara ini. Yang jelas permasalahan ini berdampak sistemik," katanya. Salah satu dampak dari
sengketa lahan tersebut yaitu menghambat terhadap proses pembangunan di sekolah itu. Pembangunan dimaksud berupa pembatalan gedung perpustakaan yang harus dialihkan ke lembaga lain, karena warga melakukan pemblokiran lokasi. Sementara itu, penanganan sengketa lahan SMA Negeri 1 Waru masih dalam tahap pengumpulan bukti kepemilikan. Tim penyelesaian sengketa Pemkab Pamekasan masih terus berupaya, namun belum menunjukkan perkembangan berarti. Kepala Bidang Pendidikan Menengah (Dikmen), Disdik Pamekasan Tarsun mengatakan Pemkab Pamekasan sampai kini tidak bisa membayar ganti rugi yang dimintai warga yang mengklaim sebagai pemilik lahan SMA Negeri 1 Waru. Karena lahan itu masih bersertifikat Pemkab Pamekasan. Sedangkan warga yang mengklaim sebagai pemilik lahan, sampai kini tidak menyerahkan apapun sebagai bukti kepemilikan tanah. "Tanpa bukti awal itu, kami kebingungan untuk menentukan langkah berikutnya. Ter-
masuk jual beli seperti yang diminta ahli waris tidak bisa kami lakukan. Apalagi kami memiliki sertifikat tanah atas nama Pemkab Pamekasan," katanya. Sengketa lahan SD Negeri 1 Kadur mencuat sejak 2012 lalu. Sutrisno, 50, warga setempat, mengklaim sebagai ahli waris pemilik lahan SD itu, berdasar surat tanah (liter c). Ia juga mengaku masih membayar pajak lahan itu setiap tahun. Sementara itu, Nor Salim dan keluarganya nekad menyegel lahan SMA Negeri 1 Waru pada pertengaha Juli lalu. Mereka mengklaim sebagai ahli waris pemilik lahan seluas 10.180 m2 yang ditempati sekolah itu. Dalam catatan koran ini, jumlah sekolah negeri yang berada di lahan tidak bersertifikat dan berpotensi bermasalah di Pamekasan mencapai 220 sekolah dasar (SD) pada awal 2013 ini. Pemkab Pamekasan sudah melakukan upaya pembebasan lahan yang diserahkan pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DP2KA) Pamekasan. Hal ini untuk menghindari adanya
penyegelan gedung sekolah dasar oleh warga. Sebelumnya aksi penyegelan gedung sekolah dasar di Kabupaten Pamekasan marak terjadi. Seperti SDN Larangan Luar , Kecamatan Larangan, SDN Tebul Timur, Kecamatan Pagentenan, dan di SDN Blumbungan, Kecamatan Larangan. Tentu saja penyegelan gedung SDN itu menyengsarakan ratusan siswa dan puluhan orang guru. Pasalnya setelah sekolahnya disegel pemilik lahan, kegiatan belajar mengajar dipindahkan ke rumah warga. Ada juga yang meminjam ruang kelas sekolah madrasah tak jauh dari SDN yang disegel. Kepala Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset (DPPKA) Pemekasan Taufikurrahman mengatakan pihaknya tidak langsung melakukan sertifikasi lahan sekolah, tetapi diawali dengan identifikasi dan verikasi berkas kepemilikan lahan yang dipersoalkan. Verifikasi kepemilikan tanah penting dilakukan, agar terhindar adanya klaim dari anggota keluarga pemilik lahan dikemudian hari. (uzi/rah)
PAMEKASAN – Rencana urea yang berlebihan inilah kebutuhan pupuk untuk yang diduga menjadi salah tahun 2014 mendatang tam- faktor terjadinya kelangkaan paknya belum matang. Ini pupuk dan di luar Rencana terlihat dari reaksi Kontak Definitif Kebutuhan KelomTani Nelayan Andalan pok (RDKK)," jelasnya. (KTNA) Kabupaten PameSementara itu Kepala kasan yang meminta pemeBagian Sumber Daya Alam rintah setempat mematang- (SDA) Pemkab Pamekasan, kan perencanaan usulan Djumhari Ghani menyakebutuhan pupuk tahun takan pemerintah sudah 2014. Sebaiknya disesuaikan berusaha mengusulkan dengan prakiraan kebutuhan kebutuhan pupuk setinggipupuk yang sesungguhnya, tingginya untuk memenuhi agar tidak terjadi kelangkakebutuhan petani. Tetapi, an seperti saat ini. karena yang menentukan Ketua KTNA Pamekasan, kuota pupuk adalah pemeFathorrahman mengatarintah pusat, pemerintah kan pemerintah melalui daerah hanya bisa menerima Komisi Pengawas Pupuk dan kebijakan tersebut. Pestisida (KP3) harus bisa Sekalipun demikian, kata memiliki perkiraan yang pria, yang juga wakil ketua pasti hal-hal yang akan KP3 ini, Pemerintah Kabuterjadi terhadap kebutuhan paten Pamekasan tidak akan semua jenis pupuk. Perkiraan patah semangat untuk tetap tersebut termasuk kendala mengusulkan tambahan perubahan cuaca, yang akan kuota pupuk bersubsidi dari menghambat pengiriman pemerintah pusat tersebut. pupuk ke distributor di "Nanti kami akan menyesuaiPamekasan. Dari semua jenis kan dengan kebutuhan, kalau pupuk yang diajukan, harus sekiranya masih kurang kami memperhitungakan mengukan kemungsulkan lagi, kinan terburuk kalau dinilai sehingga jika cukup maka terjadi hal yang menguKP3 harus mampu tidak negatif, tidak sulkan," tegasmemprediksi berdampak nya. hal-hal yang bisa negatif pula. Djumhari menghambat "KP3 harus Ghani menampengiriman mampu membahkan, pada prediksi hal-hal pupuk ke gudang tahun 2014, yang bisa Kabupaten penyanggah di menghambat Pamekasan berPamekasan,” pengiriman pudasarkan Renpuk ke gudang cana Definitif Fathorrahman penyanggah di Kebutuhan Ketua KTNA Pamekasan," Kelompok Pamekasan ujarnya. (RDKK ) yang Cara lain sudah disetujui yang bisa ditempuh oleh pemerintah pusat, untuk jenis KP3 mengantisipasi kelangpupuk urea yang disetujui kaan pupuk, yakni memsebesar 18.649 ton, SP 36.6.26 batasi petani dalam penggu- ton, ZA. 5.514 ton, NPK 3.292 naan pupuk jenis urea dalam ton, dan organik 1.453 ton musim tanam padi. Padahal, untuk semua jenis ragam ada pupuk lain yang bisa ditanaman di Pamekasan. gunakan oleh petani, yakni Usulan Pemkab Pamepupuk jenis NPK Poskha kasan akan kebutuhan maupun ZA. "Selama musim pupuk di Pamekasan ini tanam padi, petani kalau memang ada kenaikan dari bukan pupuk urea petani tahun sebelumnya atas setidak mau menggunakan, mua jenis pupuk, yang mana padahal ada jenis pupuk lain untuk jenis urea, tahun lalu yang bisa dimanfaatkan," hanya disetujui 17.942 ton, ujar Fathor. SP 36 3.671 ton, jenis pupuk Akibat tingginya keterZA 4.920, NPK 2.499, dan gantungan petani mengorganik 2.733 ton. gunakan jenis pupuk urea Sementara itu, Ketua menjadikan pupuk tersebut Komisi B DPRD Pamekasan, langka di Pamekasan. SeHosnan Ahmadi menyampahingga jenis pupuk tersebut ikan setiap pereode pemelangka dan menyebabkan rintah memiliiki perenharganya mahal. canaan kebutuhan pupuk Rekomindasinya, kata di Pamekasan. Sehingga Fathor, untuk 1 hektare dirinya mengharapkan agar lahan yang ditanami padi, perencanaan tersebut bisa batasan penggunaan pupuk sesuai dengan kebutuhan seharusnya 3 sampai 4 pupuk di lapangan. Untuk kwintal NPK poskha, 1 1/2 itu dirinya tidak menginginkwintal urea, dan 1 kwintal kan agar tahun 2014, tidak ZA. Sementara petani lebih ada lagi keluhan petani, condong menggunakan pumenyangkut kurangnya kepuk jenis Urea 5-6 kwintal. butuhan pupuk jenis urea di "Penggunaan pupuk Pamekasan. (awa/muj/rah).
MALAM TAHUN BARU
Pusat Kota Bebas Kendaraan
SAMBUT DATANGNYA 2014. Warga menggunakan topi bertuliskan “selamat Datang 2014” dalam aksi menyambut datangnya tahun baru di Solo, Jateng, MInggu (29/12). Dalam aksinya mereka berharap datangnya tahun baru akan membawa keselamatan, kedamaian serta kesuksesan yang lebih baik bagi Bangsa Indonesia.
PAMEKASAN - Mengantisipasi penumpukan kendaraan pada malam pergantian tahun baru, Selasa (31/12), di dalam Kota Pamekasan, Polres setempat akan memberlakukan car free night (malam bebas kendaraan) di sekitar bundaran taman Arek Lancor. Di lokasi tersebut akan ditutup bagi kendaraan bermotor. Empat jalan utama menuju taman kota itu ditutup dan dialihkan ke jalan lainnya. Data rencana pengamanan malam tahun baru, jalan yang akan ditutup antara lain jalan Jokotole, Agus Salim, Diponogoro, dan Trunojoyo. Penutupan akan dimulai jam 18.00 WIB hingga selesainya acara perayaan oleh masyarakat. Kendaraan yang melalui Jalan Jokotole akan dialihkan ke Jalan Kemuning dan Balaikambang. Yang dari Jalan Trunijoyo dialihkan melalui jalan Niaga. Sedang kendaraan yang dari Jalan Diponogoro dialihkan melalui Jalan Cokroatmojo dan yang melalui Jalan
Agus Salim dialihkan ke Jalan Kesehatan. Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Pamekasan Ajun Komisaris Bambang Soegiharto mengatakan penutupan itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan dan kemacetan. "Demi kelancaran arus lalu lintas di Arek Lancor kami akan berlakukan car free night," kata Bambang Soegiharto. Ia menjelaskan pada jam 22.00 WIB, khusus di jalan Jokotole penutupan akan diperluas hingga ke perempatan jalan Stadion dan Jingga, karena di PKPN jalan Kemuning yang semula menjadi jalur pengalihan, akan ada perlombaan yang dilaksanakan warga sekitar. Dia menjelaskan bagi masyarakat yang akan merayakan malam tahun baru di taman itu, hendaknya memarkir kendaraannya di sejumlah kantong (tempat) parkir disiapkan. Kantong parkir itu akan menggunakan jalan yang ditutup tersebut hingga perti-
gaan di seputar Arek Lancor. Ia memperkirakan arus lalu lintas pada malam pergantian tahun baru kali ini akan lebih padat dari tahun sebelumnya. Sebab pada malam
Demi kelancaran arus lalu lintas di Arek Lancor kami akan berlakukan car free night,”
Bambang Soegiharto Kasatlantas Polres Pamekasan
tahun baru kali ini akan digelar istighosah di Masjid As-Syuhada yang lokasinya berhadapan langsung dengan taman kota tersebut. Sehingga yang akan datang ke lokasi itu, bukan hanya didominasi kaum remaja, namun juga warga yang mengikuti kegiatan malam tahun baru de-
ngan istighotsah. Kasat Lantas mengimbau masyarakat Pamekasan untuk tidak keluar di malam itu jika tidak ada keperluan yang sangat penting, agar tidak menambah kepadatan arus lalu lintas. Khusus bagi para remaja dan komunitas motor di wilayah itu, pihaknya mengimbau untuk tidak melakukan konvoi di jalan. "Kalau komunitas motor kami percaya akan ikut mambantu dalam hal ini, karena kebanyakan anggotanya sangat mengerti tentang cara aman berkendara. Jadi kami rasa mereka itu tidak akan melakukan konvoi di tengah kepadatan kota nanti," ungkapnya. Sedang untuk jalan lainnya yang berada di ring 2 dari taman Arek Lancor, seperti jalan Jingga, Purba, Trunojoyo, Abd. Aziz, Segara, Amin Jakfar, Mandilaras dan Jalan Stadion akan diberlakukan jalur searah. Agar tidak terjadi kepadatan yang menyebabkan kemacetan. (oni/muj/rah).
PAMEKASAN
13
SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II
Proyek Sumur Bor Belum Juga Selesai Padahal Anggarannya Mencapai Rp 18 Miliar PAMEKASAN - Menjelang Pergantian ke tahun 2014 , sejumlah proyek di Kabupaten Pamekasan dipastikan belum selesai pengerjannya. Salah satu yang terancam molor adalah mega proyek pembuatan sumur bor di lima titik lokasi di kabupaten tersebut.
WISATA WATER BLOW. Dua wisatawan domestik menyaksikan semburan ombak yang masuk di sela batu karang atau sering disebut “water blow� di Pulau Peninsula, Nusa Dua, Bali. Sejumlah obyek wisata di Pulau Dewata dipadati pengunjung pada musim liburan yang diperkirakan akan terus ramai hingga Tahun Baru 2014.
Proyek yang didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) itu berada di Desa Bukek, Kecamatan Tlanakan, Desa Plakpak, Kecamatan Pegantenan, Desa Waru, Kecamatan Waru, Desa Dempoh, Kecamatan Pasean, dan Desa Galis Kecamatan Galis dengan anggaran keseluruhan mencapai Rp 18 miliar. Pengerjaan proyek bantuan dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum (PU) itu telah dimulai sejak September lalu. Namun hingga saat ini dari lima titik pengerjaan proyek sumur bor tersebut masih rampung sekitar 85 persen saja. Selain untuk pembuatan sumur bor, dana tersebut juga diperuntukkan pembuatan jaringan saluran pendistribusian air melalui pipa. Bantuan tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan air bersih kepada warga di wilayah itu. Sejauh ini, jumlah sumur bor yang dimiliki oleh pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat belum cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Utamanya saat musim kemarau yang sering terjadi krisis air bersih di wilayah tersebut.
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Pamekasan, Agoes Bahtiar mengakui pengerjaan proyek pembuatan sumur bor di wilayah itu masih tinggal sekitar 15 persen terdiri dari beberapa bagian pengerjaan sumur dan jaringan. "Kami yakin proyek ini dapat diselesaikan dalam tahun ini. Tapi Jika memang hingga ganti tahun proyek pengeboran tidak kelar, di tahun depan nanti pengerjaannya akan tetap dilanjutkan dengan menggunakan dana sharing PDAM," katanya. Dengan bertambahnya lima sumur bor baru itu, ke depan PDAM akan memiliki 22 sumber air. Agoes meyakini dengan 22 sumber air itu, PDAM akan cukup untuk melayani kebutuhan air bersih ke rumah-rumah pelanggan yang tersebar di seluruh Kabupaten Pamekasan. Data pada PDAM setempat menyebutkan saat ini jumlah pelanggan PDAM sebanyak 10 ribu orang dengan dilayani oleh 17 sumur milik PDAM yang ada. Dengan tambahan lima sumur itu, pihaknya memastikan jumlah pelanggan akan terus bertambah, seiring dengan adanya program sumur bor tersebut. Dengan bertambah sumur
itu, diharapkan dapat meningkatkan layanan pemenuhan air bersih oleh perusahaan milik pemerintah daerah tersebut. Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Pamekasan, Taufikurrahman mengatakan lima sumur baru itu diharapkan dapat menjadi dorongan agar PDAM dapat meningkatkan jumlah pelanggan dan mendapatkan pemasukan yang memadai. Sebab selama ini perusahaan itu dikenal dengan perusahaan sakit karena hutang yang dipukulnya. "Jika PDAM mampu memberikan layanan yang maksimal, maka perusahaan itu akan menjadi salah satu sumber pemasukan bagi pendapatan daerah," katanya. Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan, Hosnan Ahmadi mengatakan PDAM sangat berpontensi untuk terus berkembang dengan adanya tambahan sumur bor baru. Saat ini tarif PDAM juga sudah dinaikkan sebesar 38 persen dari tarif semula, sehingga beban operasionalnya tidak terlalu berat. Namun, Hosnan mengingatkan agar perusahaan tersebut tetap menomorsatukan pelayanan terhadap pelanggannya. Sehingga kekecewaan pelanggan terhadap pelayanannya tidak kembali muncul yang dapat memicu aksi protes seperti beberap bulan lalu. (oni/muj/ rah).
ALIANSI JURNALIS
Kemampuan Zuhri Teruji di AJP PAMEKASAN - Mohammad Zuhri, akhirnya terpilih menjadi Ketua Aliansi Jurnalis Pamekasan (AJP) pereode 2013-2015. Wartawan JTV itu berhasil menumbangkan mantan ketua AJP sebelumnya, Mohammad Fauzi dan Mantan Ketua AJP pereode 2009-2011, Nadi Mulyadi. Ia berhasil mendapat dukungan 15 suara dari 24 anggota AJP. Sementara Akhmad Fauzi dan Nadi Mulyadi masing-masing memperoleh 1 suara. Calon lainnya, Rofiqi Tanzil 2 suara, Habib As-Siddiq 2 Suara, ludfi Alwi 1 suara, Moh. Sholeh 1 suara, Muhsin 1 Suara, dan Hendra Zurkarnai 1 suara. Proses pemilihan pimpinan paguyuban wartawan harian di Pamekasan itu sempat molor dan diwarnai perdebatan. Hal tersebut berkaitan
dengan kriteria calon ketua dan mekanisme pemilihan. Di hadapan para anggota AJP, Moh. Zuhri berjanji akan melanjutkan program yang masih dinilai baik, pada kepemimpinan AJP sebelumnya, dan akan membuat program baru yang lebih baik. Khususnya Program yang bisa memacu keahlian jurnalis yang ada di AJP. Zuhri mengakui dirinya tidak akan bisa menjalankan program organisasi dengan baik, jika tidak didukung oleh anggota AJP lainya. "Saya berharap semua anggota bisa ikut serta menjalankan program yang akan direncanakan dalam program kerja AJP," katanya. Dirinya berencana akan melakukan pertemuan secara khusus dengan tim formatur
untuk menyusun kepengurusan AJP dan akan bertemu dengan dewan penasehat AJP, untuk membahas kode etik organisasi serta programprogram unggulan yang akan dilaksanakan selama kepemimpinannya. Sementara itu, mantan Ketua AJP Akhmad Fauzi mengapresiasi panitia yang sudah melaksanakan kongres AJP dengan baik dan berjalan dengan sempurna. Termasuk melaksanakan pemilihan ketua AJP dengan baik dan kondusif. Fauzi dalam kesempatan itu berterimakasih kepada semua AJP, yang telah mendukung dan membantu menjalankan program kerja AJP selama dua tahun dengan baik. Diantaranya Program Jurnalis Muda atau Anggota AJP memberikan pembinaan jur-
nalis ke siswa dan mahasiswa, pembinaan jurnalis ke kepala sekolah bekerja sama dengan Disdik Pamekasan, tanam pohon bekerja sama dengan Dishutbun Pemkab Pamekasan, Bakti Sosial Sunatan Massal yang melibatkan 150 anak tidak mampu dan ikut serta mengsukseskan Program Pemerintah. Kepada kepemimpinan AJP yang baru, Fauzi berpesan agar ketua terpilih bisa merangkul semua anggota AJP yang memiliki latar belakang dan media harian berbeda di Pamekasan. Perbedaan pendapat antar sesama anggota AJP, kata Fauzi, sudah lumrah dalam organisasi. Namun ketua harus mampu menampung dan mengendalikan semua perbedaan pendapat tersebut. (awa/muj/rah).
EKTP BELUM DIAMBIL. Petugas menunjukkan EKTP yang belum diambil oleh pemiliknya di Kantor Kecamatan Gedongtengen, Yogyakarta beberapa waktu lalu. Sekitar 30 persen EKTP masih berada di kecamatan tersebut dan belum diambil oleh pemiliknya karena kebanyakan pemiliknya bekerja di luar kota dan distribusi EKTP itu ditarget selesai pada akhir tahun 2013.
DAMPAK UU DESA
DPRD Mendesak Pemerintah Perketat Pengawasan Dana Desa PAMEKASAN - Wakil Ketua DPRD Pamekasan, Khairul Kalam menilai penggunaan anggaran dana desa melalui APBN sebagai konsekwensi pengesahan Undang Undang Desa akan rawan penyimpangan. Karena itulah Pemerintah diharapkan menyusun strategi pengawasan terhadap program tersebut agar pemanfaatannya benar-benar dirasakan oleh masyarakat. Menurut Khairul Kalam, pengesahan Undang- Undang Desa oleh DPR RI, beberapa waktu lalu, yang didalamnya juga mengamanatkan 10 persen anggaran dana desa dari APBN. Aturan itu tercantum dalam penjelasan Pasal 72 Ayat 2 tentang Keuangan Desa. "Jika anggaran tersebut terealisasi, maka pengawasannya harus diperketat. Kami juga meminta kepala desa untuk berhati-hati menggunakan anggaran tersebut, dan harus dipergunakan sebagai mestinya," pintanya.
Khairul tidak menginginkan besarnya anggaran untuk desa dari APBN tersebut, hanya menambah kelompokkelompok baru di bidang korupsi, seperti kasus bantuan raskin yang merupakan program pemerintah pusat. Alokasi anggaran dana desa, kata Khairul, memiliki tujuan untuk kesejahteraan masyarakat desa dan program pembangunan desa yang direncanakan bisa terlaksana. "Kalau masyarakat desa sejahtera, pemerintahan desa berjalan dengan baik, maka desa tersebut akan maju," katanya.
Ia menambahkan konsekwensi disahkannya aturan itu kedepan kepala desa harus belajar pembukuan dan administrasi keuangan, dan tata cara penyusunan laporan. Sebab kepala desa nantinya
Kalau masyarakat desa sejahtera, pemerintahan desa berjalan dengan baik, maka desa tersebut akan maju,�
Khairul Kalam
Wakil Ketua DPRD Pamekasan akan menjadi Pejabat Pembuat Komitmen yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan keuangannya. Hal itu membutuhkan peran
aktif Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pamekasan yang bertanggungjawab menangani pemerintahan desa, untuk memberikan bimbingan kepada kepala desa dan perangkatnya dalam hal administrasi keuangan. Ia menyarankan agar SKPD terkait mempersiapkan diri menyambut realisasi undang undang desa tersebut, terutama yang berkenaan dengan alokasi anggaran, aturan masa jabatan kepala desa, serta tunjangan untuk perangkat desa. Sementara mengenai bertambahnya masa jabatan kepala desa dari 5 tahun menjadi 6 tahun dengan batasan tiga periode, ia menanggapinya sebagai hal yang wajar. Sebab dalam pandangannya, dengan masa jabatan 6 tahun dan batasan tiga periode, para kades bisa menuntaskan program pembangunan di desanya. (awa/muj/rah).
DISTRIBUSI MOLOR
Puluhan Ribu Warga Tak Bere-KTP PAMEKASAN - Target pendistribusian Elektronik Kartu Tanda Penduduk (EKTP) di Kabupaten Pamekasan pada Desember 2013 ini dipastikan molor. Sebab cetakan e-KTP dari penduduk yang sudah melakukan perekaman belum diterima seratus persen. Data di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Pemkab Pamekasan menyebutkan sebanyak 42. 216 warga dari 508. 399 penduduk yang sudah melakukan perekaman E-KTP di kabupaten itu belum menerima cetakannya. Jika dipersentase sisa penduduk yang belum menerima e-KTP sebanyak 9 persen. Kadispendukcapil Pemkab Pamekasan Mohammad Alwi mengatakan dari 508. 399 penduduk yang sudah melakukan perekaman, sebanyak 466. 183 sudah dicetak dan distribusikan. Kini pihaknya masih menunggu pengiriman sisa cetakan dari
pusat untuk segera disalurkan. Diakui batas akhir pendistribusian e-KTP pada Desember 2013.
Tetapi kekurangan e-KTP di Pamekasan sampai kemarin, belum dikirim dari pusat. Jika sampai Januari 2014 tidak dikirim, maka tugas untuk mencetak kekurangan e-KTP itu, menjadi kewajiban pemkab setempat. "Kalau sampai 2014 tidak dicetak, itu menjadi kewajiban kami untuk mencetak.
Dengan catatan, alat pencetak sudah terkirim serta jaringannya sudah tersetting dari pusat," katanya. Ia menambahkan jika peralatan itu tidak dikirim, maka pihaknya tidak berbuat apa-apa. Sehingga proses pencetakan akan dilakukan setelah peralatan itu dikirim ke Pamekasan. Kekurangan e-KTP yang dicetak itu sudah dilaporkan ke pemerintah pusat, namun belum mendapat respon. Laporan itu disampaikan disampaikan berdasar kekurangan di masing-masing desa yang tersebar 189 desa/keluran di 13 kecamatan se-Pamekasan. Laporan itu nantinya akan dijadikan data untuk melakukan validasi dan personifikasi. Setelah itu pusat baru akan mengirim cetakan itu ke daerah, untuk selanjutnya didistribusikan ke masing-masing kecamatan untuk disampaikan kepada wajib KTP sesuai identitas masing-masing. (uzi/rah)
14
SAMPANG
SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II
MADURA DEVELOPMENT WATCH
Data Penerima BSM Mencurigakan Sampang - Masiswa dengan total dana dura Development Watch sebesar Rp 25.066.185.000. (MDW) sedang menelusuri Sehingga dana keseleruhan validitas data penerima untuk BSM yang belum pencairan Bantuan Siswa dicairkan sebesar Rp Miskin (BSM) di Kabupaten 34.665.450.000. Sampang. Pasalnya, penTak hanya itu, Tamsul cairan dana BSM itu dinilai juga menilai bahwa alasan ada indikasi data fiktif tersebut merupakan alasan sejak tahun 2010 hingga klasik. Sehingga, alasan itu 2012. tidak bisa dibenarkan secara Ketua Madura Developlogika hukum dan adminisment Watch (MDW) Tamsul trasi keuangan. "Saya melidirinya mendengar kabar hat molornya ini disebabkan jika sebanyak 75.352 siswa karena molornya penetapan di bawah naungan Kantor penerima bantuan yg tahun Kementerian Agama (Kanka- ketahun sebelumnya ada menag) setempat, hingga indikasi markup data," jelaskini belum nya. bisa menerima Dikatakanpencairan BSM. nya, di sisi lain Total anggapada tahun ran mencapai 2010 seperti sebesar Rp salah satuSaya pikir ini 34.665.450.000. nya pencairan ada indikasi Alasan dari BSM ProgaKankamenag ram Makanan data fiktif sendiri belum Tambahan terbukti sejak bisa mencairSiswa (PMTAS) tahun 2010 kan dana BSM dibawah koorsampai 2012 tersebut, disedinasi Kamedari adanya babkan proses nag timbul bapencairan BSM nyak masalah pembuatan ini,” buku rekening serta terindipenerima siswa kasi adanya hingga kini data fiktif. Tamsul belum tersele"Tahun 2010 Ketua MDW saikan. Meski, dan seterusnya berkas sudah khusus data disetorkan penerima ada ke Kantor Pusat Perbenindikasi fiktif atau markup," daharaan Negara (KPPN) tandasnya. Pamekasan pada 23 DesemKepala Seksi Pendidikber lalu. an Madarasah (Kasi Penda) "Saya pikir ini ada indiSyamsuri saat dikonfirmasi kasi data fiktif terbukti sejak belum bisa memberikan tahun 2010 sampai 2012 komentar banyak. Namun, dari adanya pencairan BSM dirinya membenarkan jika ini," ucap Tamsul, Minggu pencairan BSM sebayak (29/12). 75.352 siswa belum bisa meDiketahui, dana BSM nerima dikarenakan proses bersumber dari APBN dan pembuatan buku rekening APBN-P. Jumlah siswa belum selesai. dari semua tingkatan yang "Iya memang benar cuma memperoleh BSM dari APBN mungkin lebih jelasnya sebanyak 19.983 orang debesok, Senin (30/12) ketemu ngan total dana sebesar Rp di kantor saja, Mas biar data9.599.265.000. Sedangkan nya lebih lengkap. Sekarang siswa dari semua tingka(29/12) saya masih rapat tan yang memperoleh dari ini," tuturnya melalu saluran APBN-P sebanyak 55.369 telepon. (ryn/mk)
Operet Anak-anak Sejumlah bocah mementaskan operet anak-anak berjudul Sawunggaling Punya Cita-Cita di gedung Cak Durasim, Taman Budaya Jawa Timur (TBJT), Surabaya, Minggu (29/12). Operet karya sutradara Ariif Rofiq tersebut menceritakan tentang cerita rakyat Indonesia yang merupakan legenda asal Surabaya.
Masih Ditemukan PNS Bolos Usai Cuti Bersama, 25 Pegawai Tak Masuk Karja SAMPANG - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sampang, Jumat (27/12) sekitar pukul 08.00 Wib melakukan inspeksi mendadak (sidak) di enam satuan kerja perangkat daerah (SKPD) setempat. Sedikitnya 25 PNS tidak masuk kerja. Sidak itu dilaksanakan di Dinas Kelautan, Dinas Cipta Karya Tata Ruang (Cikatarung), Dinas PU Bina Marga, Bappemas, Dinas Kehutanan, dan Dinas Pendidikan Sampang. Sidak dilakukan mengingat setelah cuti bersama, yaitu Natal 25-26 Desember, biasanya banyak pegawai yang tidak masuk. PNS paling banyak tidak masuk kerja ditemukan di dinas pendidikan yakni sebanyak 15 PNS, 3 orang PNS sakit, serta 7 orang PNS izin. "Selama sidak paling banyak di Disdik 15 orang tanpa kete-
rangan (TK), dibandingkan dinas lainnya," jelas Kepala Satpol PP Kabupaten Sampang Hamdani. Sementara di instansi lain, di dinas kelautan terdapat 3 orang PNS izin, 2 orang PNS sedang berada di dinas luar (DL). Dinas cikatarung terdapat 5 PNS tanpa keterangan (TK), 1 PNS sakit, dan DL 1 orang. Sedangkan di PU Bina Marga, DL sebanyak 1, izin 3, dan TK 2 orang. Di bappemas terdapat 1 orang PNS cuti dan izin 3 orang. Selanjutnya di Dinas Kehutanan ada 3 orang
FASILITAS RUSAK
Kecamatan Banyuates, dan Waduk Klampis di Kecamatan Kedungdung. Namun karena kurang terawat, saat ini mulai ditinggal pengunjung. Rodiyah (20), salah satu pengunjung asal Kecamatan Trojun Kabupaten Sampang, mengaku sangat menyangkan sikap pemerintah setempat. Pasalnya, tidak ada keseriusan dari pihak terkait dalam mengelola dan menjaga keindahan wisata milik daerah. "Kalau diperhatikan mungkin pengunjungnya lebih banyak dibandingkan tempat wisata lainnya, cuma tidak perhatian dan keseriusan ini fasilitas gua lebar kurang baik," ucapnya di Gua Lebar, Minggu (29/12). Ia mendesak pihak terkait menggali potensi wisata alam itu untuk bisa menambah
diberi teguran. "Setelah hasil sidak ini dilaporkan kepada Bupati Sampang dan diserahkan kepada dinas terkait, seperti Inspektoran maupun BKD untuk diberikan teguran," ucapnya. (ryn/mk)
Masyarakat Belum Siap Berdemokrasi
TAK TERAWAT. Salah satu wisatawan menunjukkan fasilitas alam Gua Lebar di Jalan Pahlawan Kelurahan Rongtengah Kecamatan/Kota Sampang yang fasilitasnya dibiarkan rusak tak terawat. keindahan serta kebetahan para pengunjung. Termasuk dalam membantu terhadap pendapatan asli daerah (PAD). Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata
Bina Marga," jelasnya. Ia mengatakan, sidak ini dilakukan untuk meningkatkan kedisplinan PNS dan hasilnya akan dilaporkan langsung kepada bupati, kemudian mengirimkan surat ke SKPD masing-masing untuk
PEMILIHAN KETUA RT
Gua Lebar Mulai Kurang Populer SAMPANG - Wisata alam Gua Lebar di Jalan Pahlawan, Kelurahan Rongtengah, Kecamatan/Kota Sampang mulai kurang popular dan jarang dikunjungi wisatawan. Beberapa fasilitas wisata kurang diperhatikan mulai mengalami kerusakan. Pantauan Koran Madura, tidak terawatnya fasilitas wisata membuat lobang besar dekat jurang yang biasa digunakan untuk pejalan kaki pengunjung hingga kini masih belum dipagari. Bahkan, tempat duduk peneduh juga rusak dan jebol. Potensi kekayaan alam di wisata alam Gua Lebar tidak kalah menarik dibandingkan dengan wisata di kecamatan lainnya, seperti wisata Pantai Camplong di Kecamatan Camplong, Wisata Waduk Nepa di
TK, dan 2 orang izin. "Jika ada PNS sedang di lapangan saat kita sidak bisa untuk menunjukkan surat perintah tugasnya, karena ada juga PNS seperti itu yang dinas dil apangan seperti di Dinas Kelautan, Cikatarung, dan di PU
Pemuda dan Olahraga (Disbutparpora) Djuwardi melalui Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Mahtum, masih belum bisa dimintai keterangan. (ryn/mk)
SAMPANG - Pemilihan ketua rukun tangga (RT) Kelurahan Polagan, Kecamatan Kota Sampang dihentikan oleh kepala lurah setempat untuk menghindari konflik antar masing-masing kandidat. Dari 18 RT, yang sudah terpilih sebanyak 13 RT sedangkan untuk sisanya akan melalui sistem tunjuk. Salah satu warga Kelurahan Polagan yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, untuk menghindari permusuhan dari masing-masing dusun dalam menentukan ketua RT, cukup kebijakan dari kelurahan karena itu merupakan wewenang dari lurah sendiri. Ia mencontohkan pemilihan RT Dusun Duko yang prosesnya membutuhkan waktu yang cukup lama ketika
dilipih langsung oleh warga. Pemilihan sempat ditunda beberapa waktu karena jumlah surat suara dan jumlah pemilih tidak sama. "Kami berharap ada kebijakan dari lurah dalam menentukan RT, karena apabila dilakukan dengan cara pemilihan khawatir menyebabkan permusuhan antar saudara. Lagian RT cuma sebagai pembantu kelurahan. Tinggal lurah yang menentukan dengan bermusyawarah sama tokoh masyarakat," ujarnya kepada Koran Madura, Minggu (29/12) Sementara Lurah Polagan Abdur Rozak menyatakan, pemilihan RT oleh warga dimaksudkan untuk silaturrahmi antar warga. Dan sebelum pemilihan dilakukan, pihaknya mengaku sudah meminta
persetujuan terlebih apakah mau ditetapkan atau diganti. Sambutan masyarakat beragam. Karena ternyata menimbulkan konflik, untuk selanjutnya, lanjut Rozak, tidak ada pemilihan RT, dan akan dilakukan dengan sistem tunjuk melalui musyawarah dengan masing-masing dusun. Sedangkan 5 RT yang belum terbentuk, Dusun Duko, Halelah, Tajung, Madegan, dan Ponjuk. "Nanti kami akan memanggil berapa orang untuk dijadikan sebagai RT dibeberapa dusun melalui musyawarah dengan tokoh masyarakat, karena yang lebih tahu yaitu tokoh yang berada di dusun tersebut, dan ini adalah kebijakan dari kelurahan," ucapnya. (jun/mk)
KALI KEMONING
Proyek Pemancangan Persempit Sungai SAMPANG - Proyek Pemancangan Sungai Kali Kemoning di Jalan Syamsul Arifin oleh warga yang berada di sebelah barat sungai dinyatakan bukan berdampak akan mengurangi terjadinya banjir, bahkan dinilai membuat daerah tersebut semakin sering dilanda banjir. Proyek tersebut hanya mempersempit luas sungai. Warga setempat meresahkan proyek pengendalian banjir yang nilai anggarannya mencapai Rp 6.753.670.000. Proyek tersebut mengikis tanah di bagian barat. Selain itu, rumah warga banyak yang retak dan hingga saat ini belum mendapat ganti rugi. Salah satu warga yang tingal di barat sungai, Zainuddin, mengatakan, dengan adanya proyek pemancangan sungai
menyebabkan sisi sungai di sebelah barat terkikis. Menurut dia, dalam pembangunan tidak hanya di sebelah timur saja yang harus dikasih beton akan tetapi juga di sebelah barat agar air yang mengalir tidak mengikis tanah di sebelah barat. “Proyek tersebut seharusnya tidak hanya di sebelah timur saja yang harus dikasih beton, akan tetapi juga di
Proyek Pemancangan Sungai Kali Kemoning di jalan Syamsul Arifin yang dimaksudkan untuk memperluas sungai. Namun warga menilai justru mempersempit sungai.
Foto: junaidi/koran madura
sebelah barat. Kalau hanya di sebelah timur maka di bagian barat sungai bisa terkikis tanahnya,” ujarnya kepada wartawan. Menanggapi hal itu, salah satu kontraktor, Zainal Hasan, membenarkan kalau proyek tersebut bukan memperlebar sungai, bahkan hanya mem-
persempit sungai. Menurutnya, terjadinya banjir besar yang menimpa Kabupaten Sampang kemarin menjadi faktor. Harus ada perhatia dari pemerintah daerah agar dalam pembangunan tersebut tidak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang sengaja mencari keuntungan dalam memperluas sungai Kali Kemoning. “Dengan adanya proyek ini, bisa menimbulkan banjir yang besar dan pemerintah perlu memperhatikan tanah sungai, agar tidak ada oknum yang sengaja memanfaatkan tanah sungai untuk di jadikan lahan atau memperluas tanah di bagian timur sungai,” pungkasnya. (jun/mk)
BANGKALAN
15
SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II
KRIMINAL
Ditinggal Ziarah, Motor Raib Dicuri Maling BANGKALAN - Naas nasib Ridwan (27). Warga Kelurahan Banyuajuh Kecamatan Kamal itu kehilangan Yamaha Mio saat ditinggal ziarah ke makam Kyai Kalla kelurahan Mlajah, kecamatan kota. Kejadian tersebut berlangsung pukul 13.45 saat dirinya berada dalam musala setelah berziarah. “Motor saya parkir di dekat pintu masuk sebelah selatan, di dekatnya kamar mandi. Saya tinggal untuk berziarah,” kata Ridwan, kepada wartawan Koran Madura. Dia menjelaskan saat memarkir sepeda tersebut dalam kondisi terkunci setir, setelah berziarah ke makam yang berada di sebelah utara musala. Dirinya mengaku kembali ke musala untuk menenangkan diri dalam posisi tiduran.
Motor saya parkir di dekat pintu masuk sebelah selatan, di dekatnya kamar mandi. Saya tinggal untuk berziarah
Ridwan Korban
Setelah selang 20 menit, dirinya terkaget saat melihat sepeda yang diparkir di sebelah utara kamar mandi raib digondol maling. Sedangkan helm yang asalnya berada di atas sepeda diletakkan di bawah oleh si pencuri. “Saya kaget ketika terbangun. Pandangan saya tidak melihat sepeda, karena adanya penghalang pagar musala yang ditutup tikar,” ungkapnya. Dia menerangkan motor tersebut kepemilikan mertu-
anya, yang baru satu minggu dibeli dari dealer. Sehingga tampak motor tersebut baru dan tanpa memakai nopol polisi. Sebab kondisinya masih dalam proses penerbitan nopol dan surat-surat kendaraan. Sementara itu, saksi di tempat kejadian, Muhammad (40) mengatakan ada dua orang yang berada di sebelah timur jalan yang sedang parkir. Padahal sebelum kejadian itu dirinya masih melihat posisi kendaraan Mio tersebut terparkir. Selang 7 menit saat dirinya duduk di musala, ternyata kendaraan Yamaha Mio yang masih keluaran dealler dan belum mempunyai nopol tersebut hilang sudah. “Awalnya saya curiga pada dua orang tersebut. Tetapi, saya beranggapan kedua orang yang berboncengan tersebut hanya menunggu teman,” ucapnya. Saat mengetahui kejadian itu, dirinya pun kaget. Sebab beberapa menit lalu, dia menilai masih melihat sepeda tersebut. Meskipun sempat menaruh curiga kepada kedua orang yang sedang parkir. “Kejadian pencurian tersebut memang sangat cepat. Padahal saya baru saja dari kamar mandi tempat sepeda terparkir,” terangnya. Atas kejadian tersebut, korban dan saksi langsung melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres setempat untuk dilakukan penyelidikan. (Dn/ rah)
koran madura/doni heriyanto
TERGULING. Diduga supir ngantuk truk yang digunakan untuk mengangkut tahu ini terguling di jalan akses Suramadu. Dalam kecelakaan tunggal tersebut tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
koran madura/doni heriyanto
IDENTIFIKASI. Petugas memasang garis polisi disekitar tempat ditemukannya dua mayat yang diduga korban pembunuhan. Tampak masyarakat sekitar memenuhi tempat kejadian untuk menyaksikan petugas yang sedang melakukan oleh TKP dan mengidentifikasi identitas korban.
Dua Mayat Dibuang di Depan SMPN 1 Burneh Diduga Menjadi Korban Pembunuhan BANGKALAN - Warga Desa Langkap Kecamatan Burneh digegerkan dengan penemuan dua sosok mayat pria, Minggu (29/12) kemarin. Kedua mayat tersebut ditemukan dalam posisi terbujur kaku dengan luka lebam dan beberapa sayatan di bagian wajah, lengan, dan mengeluarkan busa dari dalam mulutnya. Belum dapat dipastikan motif di balik tewasnya kedua pria itu. Namun, berdasarkan hasil pemeriksaan awal terhadap kondisi kedua jenazah, diperkirakan korban meninggal diduga akibat terbunuh. Kronologisnya, sekitar pukul 06.00 pagi hari, warga setempat dikagetkan dengan adanya dua mayat yang ditemukan dalam keadaan tergeletak di semak-semak depan SMPN 1 Burneh, tepatnya di jalan raya Desa Langkap. Tak lama berselang, kepolisian datang ke tempat kejadian perkara (TKP) kemudian melakukan identifikasi kepada kedua korban.
Berdasarkan identifikasi tersebut, diketahui identitas kedua pria yang tergelatak di parit itu, bernama Faisal Rohman alias Nobon (32), warga Jalan Cokroaminoto, Kelurahan Demangan. Satunya lagi bernama Abdul Halim (30), warga Jalan Bayangkara Moh.
Korban juga mengalami luka sajam di bagian lengan dan kepalanya, saat ini jenazah sudah dibawa pulang oleh keluargnya
Moh. Sugianto
Kepala Kamar Mayat RSUD Syamrabu Bangkalan Hosen, Kampung Mor Kembang Kelurahan Pejagan, Bangkalan. Tak jauh dari lokasi kedua mayat, terdapat sepeda motor milik korban jenis Honda
Vario warna hitam dengan nomor polisi M 4139 HB dan sebilah senjata tajam berupa celurit. Pasca identifikasi awal kepolisian, jenazah kedua korban langsung dikirim ke RSUD Bangkalan untuk keperluan autopsi. Dari hasil pemeriksaan awal pihak RSUD, diketahui bahwa selain luka lebam akibat benturan benda keras, juga ditemukan beberapa luka sayatan dan tusukan benda tajam di sekitar tubuh korban. “Korban juga mengalami luka sajam di bagian lengan dan kepalanya, saat ini jenazah sudah dibawa pulang oleh keluargnya,” ungkap Kepala Kamar mayat RSUD Syamrabu Bangkalan, Moh. Sugianto. Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Bangkalan, Iptu Andy Purnomo membenarkan atas kejadian tersebut, korban ditemukan pertama kali oleh warga pukul 06.00 wib. Pihaknya masih melakukan proses penyelidikan dan meminta keterangan para saksi untuk memastikan motif tewasnya kedua korban. “Untuk motifnya masih dalam lidik dan petugas masih melakukan olah TKP,” tukasnya.(dn/rah)
PENYAKIT TERNAK
Dispertanak Waspadai Cacing Parasit BANGKALAN - Meskipun cacing parasit belum ditemukan menyerang hewan ternak di Bangkalan, namun Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Bangkalan mengimbau para peternak hewan untuk mewaspadai penyakit tersebut. Sebab cacing parasit ini kapan saja dapat menyerang hewan ternak jenis sapi dan kambing. “Sebenarnya di Bangkalan belum ada hewan yang terserang penyakit parasit cacing ini, namun untuk pencegahan dan pengendalian, kita kumpulkan para petugas peternakan,” kata Kadispartanak Puguh Santoso. Puguh menjelaskan penyakit parasit cacing ini memang tidak mematikan terhadap hewan ternak. Akan tetapi, apabila hewan ternak terserang penyakit ini, maka hewan tersebut tidak bisa gemuk dan kualitas dagingnya buruk serta berkurang. “Ternak yang terserang penyakit ini maka akan sulit gemuk, disini kami mengantisipasi hal tersebut karena belum ada kasus serupa,” jelas Puguh Santoso. Sebagai antisipasi pihkanya mengaku telah berkoordinasi dengan seluruh petugas peternakan se-kabupaten Bangkalan. (dn/rah)
RAZIA MALAM MINGGU
Ratusan Motor Tak Sesuai Standar Diamankan Polisi BANGKALAN - Jajaran Polres Bangkalan mengamankan 189 motor yang tidak sesuai dengan standar keamanan pada razia di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) yang digelar pada Sabtu, (28/12) malam hari. Ratusan motor tersebut terpaksa diamankan, karena menggunakan knalpot brong dan memakai ban yang tidak sesuai spektik. Menurut pihak kepolisian razia dilakukan karena masih marak kendaraan bermotor yang tidak mematuhi perturan dan untuk menciptakan keamanan menjelang tahun baru. Razia yang melibatkan sekitar 100 personel kepolisian tersebut sempat diwarnai aksi kejar-kejaran dengan para pemilik kendaraan bermotor. Bahkan aksi saling kejar sampai di daerah persawahan belakang stadion SGB. Sebab para pemilik kendaraan berusaha melarikan diri dari sergapan petugas. Namun petugas dengan cepat dapat menggagalkan usaha para pemilik kendaraan itu
dengan menutup pintu selatan dan utara menuju stadion kebanggaan warga Bangkalan ini. “Jadi razia ini kami lakukan dalam rangka cipta kondisi menjel-
ang pergantian tahun. Kami menginginkan semua aman dan terkendali,” ungkap Kapolres Bangkalan, AKBP Sulistyono. Menurutnya, selama ini ke-
beradaan kendaraan menggunakan knalpot brong cukup meresahkan warga setempat dan tidak sesuai dengan standar keamanan bermotor. Selain itu, menggunakan ban
yang tidak sesuai spektik sangat berpotensi menyebabkan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Dengan demikian, razia diharapkan dapat menimbulkan efek jera dan tidak
ada lagi kendaraan yang tidak sesuai dengan standar kemanan. “Akan terus kami lakukan razia untuk menimbulkan efek jera. Ini merupakan tindakan tegas demi keselamatan dalam berkendara terutama yang menggunakan ban kecil,” imbuhnya. Semua kendaraan yang diamankan, kata Sulistyono, bisa diambil kembali setelah melakukan sidang tilang di Pengadilan setempat pada tanggal 8 Januari 2014. Namun, dengan syarat semua perlengkapan kendaraan yang sesuai standar harus dibawa dan dipasang di halaman Polres. Sedangkan perlengkapan yang tidak sesuai standar akan dimusnahkan agar tidak lagi digunakan oleh pemilik kendaraan yang disita. “Jika nantinya pada malam tahun baru masih ada yang menggunakan knalpot brong dan ban kecil, kami tidak akan segan-segan memberikan tindakan tegas,” ancamnya. Sementara itu, ratusan knalpot brong dan ban yang tidak sesuai spektik hasil operasi Zebra Semeru 2013 yang digelar selama 14 hari, telah musnahkan di halaman Polres Bangkalan beberapa waktu lalu.(dn/rah)
KORAN MADURA SENIN SUMENEP 16 30 DESEMBER 2013 No. 0270 | TAHUN II
16
Suramadu
IKLAN DAN BERLANGGANAN
WILAYAH SUMENEP
081939363544
SENIN 30 DESEMBER 2013 NO. 0270 | TAHUN II
S atu Hati un tuk B an gsa
CATATAN AKHIR TAHUH 2013
Sampangku Sayang, Sampangku Malang! Sampang, salah satu dari empat kabupaten yang ada di Madura. Kota yang dihuni kurang lebih 876.950 jiwa itu mempunyai banyak hal yang seharusnya bisa dibanggakan. Sampang mempunyai potensi dan sumberdaya alam yang luar biasa, pada hakikatnya. Sebut saja misalnya, Sampang mempunyai Sumur Gas Oyung, lapangan gas Wortel dan potensi sumber gas baru di lapangan Madura BD di perairan Pulau Mandangin. Itu sumber daya yang tergolong istimewa dan tidak dipunyai oleh semua kabupaten di Madura. Dengan begitu, Sampang seharusnya bisa lebih maju dari kabupaten lain. Apalagi, Sampang juga mempunyai potensi wisata yang cukup lengkap; mulai dari potensi pantai yang eksotis, potensi wisata religi hingga air terjun pun ada.
Oleh: L.G. Miftahul Ulum
H
anya saja, sampai sejauh ini potensi sumberdaya yang melimpah tersebut tampaknya belum berbanding lurus dengan kesejahteraan rakyat Sampang. Jangankan kesejahteraan rakyat dalam konteks kekayaan individu, persoalan-persoalan yang menyangkut kehidupan orang banyak saja banyak yang tidak tertangani dengan baik. Salah satu contohnya adalah persoalan banjir yang sudah bertahun-tahun hingga saat ini tidak ada perkembangan penanganannya. Setiap tahunnya, frekuensi dan daerah terdampak banjir tidak pernah mengalami pengurangan. Itu menunjukkan jika Pemerintah belum menghasilkan solusi signifikan terhadap persoalan banjir. Artinya pula, tidak ada langkah strategis yang diambil oleh Pemerintah Sampang untuk mengatasi banjir. Meskipun ada yang berani mengatakan Pemerintah Sampang selama ini tidak hanya berpangku tangan, tapi setidaknya rakyat terdampak banjir tidak mengalami perbaikan nasib dalam menghadapi musim penghujan. Mereka tetap harus menanggung musibah tahunan dengan cara bertahan yang sama; menyelematkan diri di atas genting dan di pinggiran jalan yang jauh dari standar kenyamanan minimum sebagai rakyat yang punya sumber daya alam melimpah. Lalu pertanyaannya, apakah kondisi ini lantaran Pemerintahnya tidak punya kemampuan yang cukup untuk mengelola Kabupaten seluas Sampang atau lantaran tidak ada political will dari lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang? Pertanyaan sekelas itu tentu hanya bisa dijawab oleh masyarakat Sampang sendiri. Yang jelas, Sampang sudah memenuhi syarat untuk dikatan sebagai kabupaten yang mempunyai sumber daya melimpah yang bisa diguna-
kan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang menyangkut hidup orang banyak, seperti banjir tahunan itu, dan kawan-kawanya. Untuk membayangkan seberapa kaya sumber daya alam Sampang, kita bisa membedah nilai yang bisa diperoleh dari salah satu sektor perdagangan minyak dan gas (migas) yang ditangani oleh PT Sampang Mandiri Perkasa (SMP), salah satu BUMD milik Pemkab Sampang. Untuk diketahui, PT SMP mendapatkan jatah perdagangan migas sebesar 17 juta kaki kubik per hari (mmscfd) dari SKK Migas. Selanjutnya, jatah migas itu dijual kembali oleh PT SMP kepada PT Indonesian Power dengan harga USD 5 per mmscfd. Jika kita mengasumsikan kurs dolar dengan harga terendah Rp 9 ribu saja maka PT SMP mendapatkan dana kotor Rp 765 juta per hari. Jika dari transaksi tersebut PT SMP mendapat keuntungan USD 1 saja maka dana bersih yang bisa diterima oleh PT SMP adalah Rp 153 juta per hari. Nah, selanjutnya kita tinggal mengalikan sendiri jika PT SMP beroperasi selama satu
Dia malah berencana menggunakan jasa pawang hujan untuk mengatasi banjir tahunan itu. Ini kan lucu sekali. tahun, sudah jelas ada milyaran dana yang seharusnya bisa dikelola perusahaan plat merah itu untuk membangun Sampang mealui mekanisme PAD. Jika itu yang terjadi, persoalan banjir dan peningkatan IPM Sampang yang sangat rendah menjadi hal yang sangat mungkin untuk dituntaskan. Sumber pendapatan di atas han-
ya dari satu sektor saja. Dan masih banyak lagi sektor-sektor lain yang bisa dikelola untuk perbaikan Sampang secara menyeluruh. Mari kita jaga dan sayangi bersama. Cuma persoalannhya sekarang, mengapa gerangan Pemkab masih tampak kebingungan membangun Sampang? Hal itu bisa dilihat dari pernyataan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Sampang Puthut Budi Santoso terkait penanganan banjir yang setiap tahun menggenangi sebagian besar daerah perkotaan dan pinggiran tersebut. Dia malah berencana menggunakan jasa pawang hujan untuk mengatasi banjir tahunan itu. Ini kan lucu sekali. Kalau bukan karena kebingungan, mengapa harus menggunakan pawang hujan. Ini persoalan negara yang harus diatasi dengan metodologi yang bisa diukur dan dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Ini bukan urusan kompolan atau arisan! Kalau menggunakan pawang hujan, bagaimana cara mempertanggungjawabkan kepada negara. Belum lagi, cara tersebut hanya sesaat dan tidak bisa diwariskan kepada pemerintahan selanjutnya, kalau pun berhasil. Jika cara yang terkesan jalan pintas itu yang di-
ambil, jangan-jangan nantinya bisa masuk dalam kategori anomali aparatur negara, atau aparatur yang salah asuhan, atau negara yang salah urus. Entahlah…. Atau jangan-jangan memang benar apa yang diungkapakan oleh para aktivis LSM di Sampang bahwa Pemerintah kali ini memang tidak bisa mengurus negara. Bayangkan, awal Oktober lalu, PT SMP kehilangan uang sebesar USD 110.000. Anehnya, uang tersebut hilang di dalam berankas yang dalam keadaan terkunci. Dan uang tersebut disimpan bersama uang lain dalam bentuk rupiah, tapi hanya uang dalam bentuk dolar yang hilang. Yang lebih aneh lagi, tidak ada kerusakan sedikit pun pada brankas tempat uang tersebut. Setelah diusut, kunci dan hak ases terhadap brankas tersebut hanya diketahui oleh jajaran direksi PT SMP saja. Sungguh aneh kejadian tersebut. Dari kejadian tersebut, kita kemudian bisa berasumsi: menjaga aset yang dalam kondisi aman saja tidak bisa, bagaimana mungkin bisa menjaga aset yang harus diperjuangkan agar tidak diambil pembajak asing atau koruptor. Lantas, masih pantaskah jajaran direksi tersebut dipertahankan?
Seharusnya Bupati Sampang sebagai penjaga gawang aset Pemkab bisa berpikir jernih jika memang benar-benar bersih dari kejadian aneh tersebut. Semua jajaran direksi harus dimintai pertanggungjawabnnya di luar mekanisme hukum kriminal. Seandainya kejadian tersebut bisa diproses dengan pembuktian terbalik maka kita pasti sepakat untuk mengatakan bahwa ada upaya “perampokan” terstruktur terhadap aset PT SMP. Jika itu yang terjadi, sungguh malang nasib rakyat Sampang. Sumberdaya yang melimpah tidak bisa diharapkan untuk menyelesaikan persoalan yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Semakin malang lagi jika menoleh pada kasus korupsi yang sangat tinggi di Sampang. Dari saking banyaknya, aparat penegak hukum sampai punya tunggakan kasus kelas kakap yang harus segera diselesaikan. Hingga saat ini, baru satu tunggakan kasus hukum kelas kakap yang bisa dibayar nyicil oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Sampang. Yaitu, eksekusi terhadap para terpidana kasus pesangon anggota DPRD Periode 1999- 2004. Yang menjadi hutang selanjutnya adalah
HAUL GUS DUR
SENGKETA DESA
PKB : Gus Dur Deklarator Partai SURABAYA - Ratusan warga nahdliyin dan kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Minggu (29/12) kemarin menghadiri haul ke 4 Presiden RI ke-4, KH Abdurahman Wahid atau Gus Dur yang digelar DPC PKB Kota Surabaya. Dalam peringatan tersebut, hadir juga sejumlah kiai NU. Ketua DPC PKB Surabaya, Syamsul Arifin, mengatakan, Gus Dur merupakan deklarator PKB bersama sejumlah kiai NU. Hingga sekarang secara resmi belum ada proses keluarnya tokoh bangsa ini dari partai berlambang bintang sembilan tersebut. Sehingga, tidak ada alasan pihak manapun melarang penggunaan ataupun membuat acara untuk Sang Bapak Bangsa. “ Hingga sekarang Gus Dur belum keluar dari PKB. Beliau (Gus Dur) merupakan deklalator partai, penggunaan gambar Bapak Bangsa bukan suatu pelanggaran,” terangnya. Menurutnya, pihak yang melakukan pengerusakan baliho maupun pelaranganan penggunaan gambar Gus Dur tidak mempunyai alasan jelas. Bahkan ada sinyalir, penghembusan pengerusakan tersebut dilakukan oleh para kader yang pernah dibesarkan PKB. Hal ini dikarenakan, banyak pihak maupun politik yang ingin memecah pendukung Gus Dur tidak hanya Jawa Timur namun juga skala nasional. Meski kondisi tersebut, PKB tetap akan menjalankan politik ahlusunnah waljamaah sesuai dengan ajaran kiai NU. Mengingat, PKB merupakan
ISTIGASAH. Sejumlah kiai dan pengurus PKB Kota Surabaya melakukan istigasah dalam rangka Haul ke-4 Gus Dur.
kepanjangan suara politik NU. Lanjut Syamsul, dengan motivasi dari Gus Dur tersebut akan semakin menguatkan perjuangan para caleg maupun kader dalam Pemilu 2014 mendatang. Terbukti, semua kader hijau sudah bergerak untuk mendekati masyarakat agar menyelamatkan suara NU dari partai yang tidak segaris dengan Jamaah Nadliyin. “ Kita akan mengusung politik Ahlusunnah Waljamaah, beri pemb-
elajaran ke masyarakat bahwa PKB adalah kepanjangan suara politik NU,” terangnya. Sementara itu, Sekretaris DKW Garda Bangsa Jawa Timur, Ka’bil Mubarok, menegaskan, bahwa sebagai lembaga dibawah bendera PKB, akan melakukan pengawalan perjuangan Gus Dur. Sehingga pembelajaran politik yang berbasis ajaran NU yakni Ahlusunnah Waljamaah bisa terjaga dengan utuh. Partai politik
memproses dengan hukum yang sama terhadap 32 anggota DPRD Periode 1999-2004. Sementara itu, 9 anggota DPRD yang lain sudah dalam tahap penyidikan. Ini tentu menjadi prestasi tersendiri bagi Kejari setelah dipimpin oleh nakhoda yang baru. Sebab, sebelumnya kasus tersebut mandeg. Dan tentunya, masyarakat menunggu taring Kejari Sampang untuk mengusut tuntas semua kasus korupsi di kota bahari ini. Ada kasus RTLH yang juga mandeg, gaji ganda, Alkes, Raskin, Sertifikat aset RSUD Sampang, hutang PDAM Rp 600 juta terhadap Pemkab, dana bergulir koperasi yang macet hingga Rp 6 M, Kube fiktif, dan masih banyak lagi. Kita tunggu saja gebrakan Kejari selanjutnya. Sebab, komitmennya yang cukup gamblang untuk memberantas korupsi sangat kencang waktu awal dilantik sebagai Kajari Sampang. Itu tercatat jelas di sejumlah media lokal. Kasus-kasus tersebut adalah hutang yang harus dilunasi kepada rakyat Sampang. Semoga tahun 2014 mendatang menjadi awal yang baik untuk mewujudkan Sampang yang lebih baik. Selamat menyongsong tahun baru 2014. (*)
sekarang banyak yang mengklaim mendapatkan dukungan dari Gus Durian. Sedangkan, secara sejarah Gus Dur merupakan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa. “ Kita kawal kebijakan partai, terlebih Gus Dur itu ikon PKB sekaligus pendiri partai. Jangan hanya asal klaim melarang gambar Gus Dur digunakan oleh PKB. Sedangkan mereka pernah dibesarkan dan menikmati kekuasaan dari PKB,” terang Ka’bil. (han)
Dewan Perwakilan Rakyat Berencana Menyelidiki BPMD PAMEKASAN - Komisi A DPRD Pamekasan, Madura, Jawa Timur, mengagendakan memanggil kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa terkait kasus sengketa pemerintahan desa di wilayah itu. Ketua Komisi A DPRD Pamekasan Iskandar menjelaskan pemanggilan Kepala BPBD itu Senin (31/12) di ruang pertemuan komisi A DPRD Pamekasan. “Kami akan meminta penjelasan terkait persoalan pemerintahan desa di dua yang bermasalah itu, serta upaya penyelesaian yang harus dilakukan oleh BPBD,” kata Iskandar. Ia menjelaskan dua desa yang bermasalah itu masingmasing Desa Batubintang, Kecamatan Batumarmar dan Desa Batukalangan, Kecamatan Proppo, Pamekasan. Di Desa Batubintang, persoalan yang terjadi, karena pemkab Pamekasan menunjuk kepala desa karateker, dengan alasan karena situasi darurat. Padahal situasi keamanan yang darurat itu sengaja diciptakan oleh oknum masyarakat setempat. Sedangkan di Desa Batukalangan, jabatan kepala desanya kosong, karena kepala desa terpilih diketahui menjadi PNS dan menjabat sebagai sekretaris desa di desa lain. Kades ini lebih memilih jabatan sebagai sekretaris desa dibandingkan menjadi kepala desa. “Komisi A berkepentingan agar dua desa ini segera selesai agar tata kelola pemerintahan disana lancar. Yang jelas jika aparat desanya bermasalah, maka tata pemerintahan desa jelas tidak akan kondusif,” kata Iskandar menjelaskan. Mantan aktivis Badan Koordinasi Daerah Himpunan Mahasiswa Islam (Badko) Jatim ini menjelaskan akibat tata kelola pemerintahan yang bermasalah itu, masyarakat kini kesulitan apabila hendak mengurus berbagai kepentingan administrasi. “Kalau di Batukalangan itu kan sampai sekarang tidak jelas siapa kepala desa pelaksana tugasnya,” kata Iskandar. (ant/rah)