1 minute read
TEK NIK KIMIA DALAM EKON OMI SIRKULAR
Solusi
Pengenalan
Advertisement
Sampah
Zero Waste dan Ekonomi
Sirkular untuk
Nusantaraku
Berdasarkan World Population Review, Indonesia berada di peringkat keempat dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia yang mencapai 276.639.440 jiwa. Tidak heran, jika Indonesia mendominasi jumlah penduduk di Asia Tenggara. Akan tetapi, apakah predikat ini patut dibanggakan?
Tidak dapat dipungkiri dengan laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, timbulan sampah pun semakin merebak. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengakui bahwa total timbulan sampah nasional pada tahun 2022 mencapai 19.085.754 ton dengan 41,62% dan 58,38% merupakan sampah organik dan anorganik. Selain menimbulkan pencemaran lingkungan, timbunan ini juga berkontribusi dalam produksi gas metana (CH4) yang memiliki potensi gas rumah kaca 27-30 kali lebih berbahaya pada atmosfer daripada CO2 dalam ukuran yang sama. Bahkan, timbunan sampah menimbulkan ledakan gas metan pada gunungan sampah TPA Cireundeu pada 21 Januari 2005 di Jawa Barat.
GRAFIK TIMBUNAN TIAP SAMPAH KABUPATEN/KOTA
Secara umum, kegiatan pengelolaan sampah dilakukan oleh perangkat daerah kebersihan dan dibantu oleh pemulung. Sampah tersebut akan dikumpulkan ke TPS, dipilah lalu diangkut ke TPA hingga melalui pemrosesan akhir sampah, namun hal ini dinilai kurang efektif karena masih banyak sampah harus ditimbun sebelum akhirnya diproses terbukti hanya 51.57% total sampah yang telah ditangani oleh pemerintah.
Oleh karena itu, diperlukan peningkatan efektivitas dan efisiensi sistem manajemen sampah di Indonesia. Dua pendekatan penting yang harus dilakukan dalam pengelolaan sampah yaitu pengurangan sampah yang ada di TPA dan pengurangan sampah rumah tangga yang dibuang ke TPA secara paralel.
Oleh MASARO, sampah akan dikategorikan menjadi lima kelompok yaitu sampah mudah membusuk, sampah sulit membusuk, sampah plastik film, sampah daur ulang, dan sampah bakar. Lalu, sampahsampah ini akan diproses sesuai kategorinya di industri pengolah sampah (IPS) MASARO.
SAMPAH BAKAR
Instalasi pengolah sampahsampah tidak membusuk
Gambar diambil dari masaro.id
Sampah bakar akan digunakan sebagai sumber energi untuk memproses sampah plastik film pada kilang plastik MASARO yang akan diproses menjadi media tanam, pengawet kayu, pestisida organik, dan bahan bakar minyak (BBM)
SAMPAH DAUR ULANG
Sampah daur ulang akan disortir sesuai dengan kategorinya, lalu dijual ke industri daur ulang.
Sampah Sulit Membusuk
Sampah sulit membusuk akan diproses menjadi media tanam dan kompos MASARO.
Instalasi pengolah membusuk
Gambar diambil dari masaro.id
Sampah Mudah Membusuk
Sampah mudah membusuk akan diproses menjadi pupuk organik cair istimewa (POCI) dan konsentrat organik cair istimewa (KOCI).
Beberapa produk pengolahan sampah MASARO
Gambar diambil dari masaro.id
Saat ini, MASARO telah merambak penuntasan sampah hingga ke penjuru Indonesia. Beberapa diantaranya merupakan program rumah kompos MASARO di Gorontalo, Lampung, TPST Ciwastra, TPST Babakan Sari, ITERA, Wonosobo, Desa Cileunyi Kulon, dan Cirebon. Dengan demikian, MASARO sebagai dasar penerapan teknologi tepat guna untuk menerapkan konsep kumpul – pilah – proses di seluruh Indonesia sebagai cara Indonesia mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/SDG 11 dengan penurunan emisi melalui program penanganan sampah kota di Indonesia.