Berlangganan & Keluhan Pelanggan Hubungi: 0852 0855 3166/0823 7449 4987
Email kupastuntas7@gmail.com
WWW.KUPASTUNTAS.CO
Rp4000 | KAMIS, 20 SEPTEMBER 2018
Pileg 2019
Polda Siagakan 8600 Personel Dukung Pemilu Damai BANDAR LAMPUNG - POLDA Lampung mensiagakan 8600 personel untuk mendukung Pemilu 2019 agar berlangsung aman, damai dan sejuk. Personel yang diterjunkan berasal dari Polri sebanyak 6700 personel dan sisanya dari TNI.
PERIKSA PASUKAN - KAPOLDA Lampung Irjen Pol Purwadi Arianto didampingi Ketua Bawaslu Lampung Fatikhatul Khoiriyah dan Ketua KPU Provinsi Lampung Nanang Trenggono memeriksa pasukan saat acara gelar pasukan dan deklarasi Pemilu damai di Lapangan Parkir Saburai Bandar Lampung, Rabu (19/9). Foto: Sule/Kupas Tuntas
>> Baca
Polda Hal 8
BPJS Kesehatan Balam Berhutang Rp68 Miliar Pengamat: Ada Tindakan Manipulatif Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Propam Polda OTT Pungli di Pelabuhan Bakauheni
Bandar Lampung (Kupas Tuntas)
Amankan Uang Rp1,3 Juta dan Dua Pelaku Bandar Lampung (Kupas Tuntas) JAJARAN Propam Polda Lampung kembali melakukan Operasi Tangkap Tangan (OTT) pungutan liar (Pungli). Kali ini aparat Propam menangkap dua orang pelaku dan menyita uang tunai senilai Rp1,3 juta dalam OTT pungli di Seaport Interdiction (SI) Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Selasa (18/ 9) sekitar pukul 23.00 WIB. Satu dari dua orang pelaku yang diamankan adalah oknum anggota Polri berpangkat Bripda berinisial SS. Sedangkan satu orang lagi adalah warga sipil. Uang tunai yang disita merupakan hasil pungutan liar yang dikutip dari setiap supir truk yang hendak ingin memasuki
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan cabang Bandar Lampung (Balam) masih memiliki hutang sebesar Rp68 miliar selama tahun 2018, kepada sejumlah rumah sakit (RS) di Kota Tapis Berseri.
Kombes Pol Hendra Supriatna Kabid Propam Polda Lampung
Pelabuhan Bakauheni. "Keterangan sementara uang itu hasil minta-minta ke supir truk. Masih akan kita dalami. Sekarang sedang kita proses. Untuk uang kita temukan didalam tas," kata Kabid Propam Polda Lampung Kombes Pol Hendra Supriatna, Rabu (19/9). Hendra membeberkan, oknum Polri yang ikut terlibat diketahui merupakan petugas yang diperban>> Baca Propam Hal 8
Bung Kupas ...
KABID SDM Umum dan Komunikasi Publik BPJS Kesehatan Bandar Lampung Nurman menjelaskan, defisit keuangan yang dialami kantornya akibat banyaknya tunggakan iuran BPJS Kesehatan dari masyarakat maupun perusahaan. Meskipun demikian, kata dia, BPJS Kesehatan masih terus mencoba memberi pelayanan yang prima kepada peserta. “Kami pun masih terus mencoba untuk melunasi hutang tersebut, agar pelayanan kepada peserta BPJS Kesehatan tidak terkendala,” katanya, Rabu (19/9). Lebih lanjut dia menjelaskan, proses klaim RS masih bisa diatasi dengan dana talangan bank yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan seperti Bank Mandiri dan BNI. Sehingga, ketika pihak RS ingin mengambil uang klaim masih bisa langsung dicairkan melalui bank namun hanya sebesar 60 persen dari tagihan. "Kalau misalkan terkendala, maka pihak rumah sakit bisa men-
cairkan dana dengan syarat bekerjasama dengan bank dan membawa bukti tagihan hutang. Jadi kalau rumah sakit memiliki manajemen yang bagus maka tak akan ada kendala, dan sampai sekarang tak ada komplain dari rumah sakit," ujar Nurman. Ditanya kapan hutang terhadap rumah sakit bisa dilunasi, Nurman mengatakan jika waktu pelunasan hutang BPJS Kesehatan kepada rumah sakit bervariasi. “Bervariasi
mas, mulai dari satu sampai dua bulan. Biasanya sih kendalanya pada pihak RS yang terkadang lambat dalam mengajukan bukti hutang,” imbuhnya. Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, meminta pihak BPJS Kesehatan untuk segera melunasi hutangnya kepada RS. Sebab, hal tersebut akan mempengaruhi kinerja dari RS dalam memberikan pelayanan kepada pasien peserta BPJS Kesehatan. "Salah satu penyebab menurunnya pelayanan kesehatan juga adalah dari BPJS Kesehatan yang belum membayar hutang kepada rumah sakit. Jadi kami minta BPJS Kesehatan membayar hutanghutangnya," ujar Reihana. Terpisah, Pengamat Kebijakan >> Baca
BPJS Hal 8
Ruwa Jurai
#2019PilpresCeria Jadi Solusi
Siswa Madrasah Belajar di Ruang Kelas Berdinding Bambu
PEMILIHAN presiden (Pilpres) 2019 mendatang seyogyanya menjadi pesta rakyat yang menyenangkan dan menggembirakan. Karena, rakyat akan menyalurkan aspirasinya untuk memilih orang nomor satu di negeri ini selama lima tahun mendatang. Rakyat diberi kebeZainal Hidayat, SH basan dan keleluasaan untuk menentukan pemimpinnya tanpa intervensi ataupun tekanan dari pihak luar. Sayangnya, saat ini rakyat justru disuguhkan dagelan atau drama politik yang dilakukan para elite politik yang bernada menjatuhkan atau menyerang lawan politiknya. Para elite politik malah membawa suasana kurang menyejukan, bahkan mengarah suasana memanas menjelang Pilpres 2019. Dua kubu yang akan berkompetisi pada Pilpres mendatang, yakni kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dan kubu Joko Widodo-Ma’ruf Amin, justru terlibat perseteruan yang sengit baik di tataran media baik cetak, elektronik maupun media sosial serta di berbagai kesempatan. Hal ini bisa dibuktikan dengan munculnya hastag #2019GantiPresiden dengan #2019TetapJokowi.
Bertahun-tahun siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Hidayah di Dusun Way Kandis, Pekon Kampung Baru, Kecamatan Kotaagung Timur, Kabupaten Tanggamus, belajar di ruang kelas yang jauh dari kata layak.
>> Baca #2019PilpresCeria Hal 8
Tanggamus (Kupas Tuntas) RUANG kelas hanya terbuat dari tiang kayu, berdinding bambu bilah, beratap seng bekas dan berlantai tanah. Jika hujan, suasana belajar mengajar tidak nyaman lantaran atap bocor dan berisik terkena air hujan. Suasana dalam kelas menjadi becek dan dingin menusuk
TETAP SEMANGAT MESKI belajar di gubuk bambu, siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Nurul Hidayah di Dusun Way Kandis, Pekon Kampung Baru, Kecamatan Kotaagung Timur, Kabupaten Tanggamus, tetap semangat untuk menuntut ilmu, Rabu (19/9). Foto: Sayuti/ Kupas Tuntas
tulang, karena angin leluasa masuk ruangan dari sela-sela dinding bambu bilah, ditambah letak madrasah yang berada persis di lembah Gunung Tanggamus.
Tidak jarang, saat turun hujan disertai angin kencang kegiatan belajar mengajar erpaksa dihentikan. Kondisi bangunan sekolah yang berdiri sejak 2007 itu lebih mirip gubuk
daripada gedung sekolah. Bahkan, ayam-ayam kampung kerap masuk ke dalam kelas saat siswa sedang belajar untuk mengais-ngais lantai tanah dalam kelas. Atau bahkan kucing juga terkadang masuk kedalam kelas dan buang hajat (berak) sehingga aroma kelas menjadi bau. Gedung madrasah yang hanya ukuran 4 x 10 meter itu terbagi atas 2 ruang dengan jumlah 30 orang siswa, dari kelas 1 sampai kelas 6. Untuk bisa menampung siswa kelas 1 sampai kelas 6, dua ruangan itu disekat dan sekolah membagi waktu belajar pagi dan siang. Status sekolah inipun masih filial atau kelas jauh dari Madrasah Ibtidaiyah Mathlaul Anwar (MIMA) Baros kelas Way Kandis Kampung Baru. Hanya ada 2 tenaga pengajar >> Baca
Siswa Hal 8