Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Jumat, 26 Oktober 2018

Page 1

Berlangganan & Keluhan Pelanggan Hubungi: 0852 0855 3166/0823 7449 4987

Email kupastuntas7@gmail.com

WWW.KUPASTUNTAS.CO

Rp4000 | JUMAT, 26 OKTOBER 2018

DPRD Lamsel Disebut Terima Fee Proyek Rp2,5 Miliar

Ketua Dewan Yakin KPK Profesional Ketua DPRD Kabupaten Lampung Selatan Hendry Rosadi tidak bersedia menanggapi langsung, terkait aliran dana fee proyek senilai Rp2,5 miliar ke kalangan legislatif. Hendry hanya yakin KPK akan bersikap profesional.

BERI PENJELASAN KETUA DPRD Lamsel Hendry Rosadi didampingi Wakil Ketua I Supriyanto Hutagalung serta Anggota DPRD Ismet Jaya Negara dan Andi Ariyanto, memberi penjelasan menanggapi aliran dana fee proyek ke kalangan DPRD yang disampaikan Agus Bhakti Nugroho di rumah dinas Ketua DPRD, Kamis (25/10).

Lampung Selatan (Kupas Tuntas) PENEGASAN itu disampaikan Hendry Rosadi saat menggelar coffee morning bersama awak media di rumah dinas Ketua DPRD setempat, Kamis (25/10). Politisi PDI-P itu tidak sendiri, dia ditemani tiga orang anggota DPRD lainnya yakni Ismet Jaya Negara (Golkar), Andi Ariyanto (PKS) dan Supriyanto Hutagalung (Wakil Ketua I). Hendry Rosadi mengatakan, pihaknya mendukung dan menghargai proses hukum yang berjalan terkait kasus yang menjerat Bupati nonaktif Lampung Selatan Zainudin Hasan. Terkait kesaksian Agus Bhakti Nugroho di persidangan bahwa ada aliran dana fee proyek ke kalangan DPRD Lampung Selatan, Hendry

Foto: Dirsah/ Kupas Tuntas

Rosadi mempersilahkan pihakpihak terkait untuk mengeluarkan pendapat atau berbicara di dalam proses persidangan. "Kami tidak akan memberikan tanggapan atau mengkounter keterangan dalam persidangan. Kita sangat yakin dan percaya bahwa lembaga KPK itu akan bekerja secara profesional. Nggak mungkin

hanya pernyataan-pernyataan lisan. Tentunya, harus dilandasi hukum yang sah. Toh, nanti juga ada akhirnya, biarlah proses hukum berjalan," jelasnya. Ia pun berharap, agar hal itu tidak sampai menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat. "Harapan kita, masyarakat tetap menjaga kondusifitas, jangan terkotak-

Pelamar CPNS Mulai Tes SKD Bandar Lampung (Kupas Tuntas)

Foto: Manalu/Kupas Tuntas

PERIKSA RUANGAN - KEPALA BKPSDM Pringsewu Dawam Raharjo meninjau ruangan tes CPNS di aula SMA Yadika Pagelaran, Pringsewu, Kamis (25/10).

DUA daerah yang ditunjuk sebagai pelaksana tes CPNS Tahun 2018, yaitu Metro dan Pringsewu, mulai melaksanakan Seleksi Kompetensi Dasar atau SKD pada hari ini, Jumat (26/10). Sementara Ban-

kotak karena munculnya pemberitaan terkait itu," tandasnya. Sementara itu, Anggota DPRD Lampung Selatan Andy Ariyanto saat dihubungi terpisah mengatakan, dirinya satu nada dengan apa yang disampaikan Ketua DPRD Hendry Rosadi. "Itukan bahasa yang muncul di persidangan, nantikan ketahuan

dar Lampung masih menunggu jadwal resmi dari BKN. Di Kabupaten Pringsewu, tes SKD akan dilaksanakan dalam 4 sesi dengan setiap sesinya diikuti oleh 200 peserta. Hal itu diungkapkan Kepala Badan Kepegawaian Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pringsewu Dawam Raharjo saat meninjau persiapan tempat tes di Gedung Yadika Pagelaran, Kamis (25/10). “Di hari pertama kita beri kesempatan tes SKD untuk >> Baca

ujungnya," kata Andy melalui ponselnya. Ditanya apakah dirinya menerima aliran uang seperti yang disampaikan Agus BN dalam persidangan, ia secara tegas mengatakan tidak menerima itu. "Insha Allah kita nggak lah," ungkapnya. >> Baca

Ketua Hal 8

Pileg 2019

Dua Parpol Terancam Batal Ikut Pemilu BANDAR LAMPUNG - BADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Lampung menggelar sidang pemeriksaan pendahuluan terkait adanya dugaan kesalahan dalam penghitungan jumlah kuota perempuan milik Partai Bulan Bintang (PBB) dan Berkarya di Kabupaten Lampung Utara

Pelamar Hal 8

>> Baca

Dua Hal 8

 Kasus Narkoba di Lapas Kalianda

Kesaksian Napi : Sipir Bayar Rp100 Juta Bandar Lampung (Kupas Tuntas) TRANSAKSI narkoba di Lapas Kalianda IIA Lampung Selatan diungkapkan oleh dua narapidana Lapas, yaidu Uwan dan Muhammad Rizky. Keduanya menyebut oknum sipir

bernama Rechal Oksa Harris menerima bungkusan berisi sabu-sabu dari narapidana bernama Marzuli Yunus. Setelah mendapatkan sabu, Rechal menyerahkan uang bayar sabu dalam plastik kresek sebesar Rp100 juta. Uang itu untuk bayaran sabu-sabu seberat tiga ons yang diterima

Bung Kupas ...

Rechal dari Marzuli. Diketahui, Marzuli adalah bandar narkoba di dalam Lapas Kalianda yang juga mantan anggota Polres Lamsel. Hal ini disampaikan kedua napi saat dihadirkan sebagai saksi terdakwa Marzuli Yunus di Pengadilan Negeri Tanjung Karang Kelas 1A, Kota Bandar

Lampung, Kamis (25/10). “Iya benar yang mulia," kata keduanya kepada Majelis Hakim Ketua Riza Fauzi. Keduanya juga menjelaskan, Rechal Oksa Harris saat itu menerima dua bungkusan plastik kresek dari Marzuli Yunus. >> Baca

Kesaksian Hal 8

Foto: Ist

SIDANG PEMERIKSAAN - BAWASLU Provinsi Lampung menggelar sidang pemeriksaan pendahuluan terkait dugaan kesalahan dalam penghitungan jumlah kuota perempuan milik Partai Bulan Bintang (PBB) dan Berkarya di Kabupaten Lampung Utara (Lampura), Kamis (25/10).

Ruwa Jurai

Kasus DPRD MalangTerulang? ALIRAN dana fee proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU-PR) ke kalangan DPRD Lampung Selatan sebesar Rp2,5 miliar yang diungkapkan Agus Bhakti Nugroho di persidangan, makin menarik untuk diiikuti. Apalagi, Agus BN jelas-jelas menyebut diperinZainal Hidayat, SH tahkan langsung Bupati nonaktif Lampung Selatan Zainudin Hasan untuk menyerahkan dana itu ke kalangan legislatif. Jika sampai terbukti aliran dana fee proyek itu dinikmati anggota DPRD Lampung Selatan, tidak tertutup kemungkinan kasus DPRD Malang dimana sebanyak 41 dari 45 anggotanya ditahan KPK akibat terima suap P-APBD 2015, bisa kembali terulang di Lampung. Kelanjutan aliran dana fee proyek ke DPRD Lampung Selatan (Lamsel) masih menunggu ending persidangan yang digelar di Pengadilan Tipikor Tanjungkarang. Jika majelis hakim dalam keputusannya memerintahkan JPU KPK untuk menindaklanjuti aliran dana tersebut, maka anggota DPRD Lamsel yang merasa menerima uang itu harus bersiap-siap mengembalikannya atau ikut diproses hukum. >> Baca

Kasus Hal 8

 Laporan Wartawan Kupas Tuntas Erik Handoko dari Palu, Sulawesi Tengah

Cerita Djidja, Nenek 106 Tahun Ini Berjuang dari Goncangan Gempa Guncangan gempa dan terjangan tsunami di Palu, Sigi, dan, Donggala Sulawesi Tengah (Sulteng) sebulan lalu, memaksa masyarakat untuk mencari tempat berlindung yang aman. Tak memandang usia, dari yang masih balita hingga lanjut usia. Satu dari ratusan ribuan pengungsi yang mencoba menyelamatkan diri adalah Djidja. Palu (Kupas Tuntas) DJIDJA, nenek berumur 106 tahun ini menjadi saksi betapa dahsyatnya gempa yang meruntuhkan rumahnya di Desa Duyu, Kecamatan Tatanga, Palu Barat. Di usianya yang sudah senja, kini ia harus berjuang melan-

jutkan hidup. Berdesak-desakan dengan puluhan ribu warga Sulteng lainnya di tenda pengungsian, lantaran tempat tinggalnya yang sudah luluh lantak. Dengan suara tak lagi jelas, Djidja menceritakan kepada Kupas Tuntas bagaimana ia bisa selamat hingga sampai di tenda pengungsian. Djidja mengungkapkan,

Foto : Erik/Kupas Tuntas

BERTAHAN DI TENDA - NENEK Djidja, saat ditemui di tenda pengungsian di daerah Palu, Sulteng, Kamis (25/10). Ia menceritakan pengalamannya menyelamatkan diri dari bencana gempa dan tsunami pada akhir September lalu.

saat gempa terjadi, ia sedang berada di dalam kamar. Saat gempa terjadi, ia langsung beranjak keluar rumah. Namun bukan hal mudah bagi

Djidja melangkah sendiri ke luar kamar, lantaran kakinya tak kuat lagi menahan berat >> Baca

Cerita Hal 8


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.