Berlangganan & Keluhan Pelanggan Hubungi: 0852 0855 3166/0823 7449 4987
Email kupastuntas7@gmail.com
WWW.KUPASTUNTAS.CO
Rp4000 | JUMAT, 28 SEPTEMBER 2018
Ratusan Warga Menggugat Perusahaan Kebun Tebu
Cabut HGU PT SIL! Konflik tanah terkait hak guna usaha (HGU) antara warga Tulang Bawang (Tuba) dengan PT Sweet Indo Lampung, anak perusahaan PT Sugar Group Companies (SGC), kembali mencuat. Ratusan warga menuntut agar pemerintah pusat mencabut HGU perusahaan gula tersebut.
Tulang Bawang (Kupas Tuntas) RATUSAN warga dari tiga kecamatan di Kabupaten Tulang
Bawang yakni Kecamatan Menggala, Gedung Meneng dan Dente Teladas, melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor PT Sweet Indo Lampung (SIL), Kamis (27/9). Massa datang ke lokasi sekitar pukul 11.30 WIB menggunakan puluhan mobil minibus dan ratusan sepeda motor. Sebelum melakukan orasi, terlebih dahulu ratusan masyarakat melakukan doa bersama agar aksi berjalan damai dan lancar. Koordinator lapangan (Korlap) Andika mengatakan, ada beberapa item yang menjadi tuntutan warga dari tiga kecamatan, yakni meminta kepada Presiden melalui Menteri Agraria dan Tata Ruang serta Kepala Badan Pertanahan Nasional
(BPN) untuk mencabut HGU No. 87/ HGU/KEM/-ATR/BPN/2017 tertanggal 18 Agustus 2017 tentang perpanjangan HGU atas nama PT Sweet Indo Lampung di Kabupaten Tulang Bawang. Karena perusahaan tersebut tidak melakukan kewajibannya sesuai aturan. "Sebagian lahan yang dikelola PT SIL merupakan lahan gambut dan pinggiran sungai Bawang Latak sesuai HGU. Selanjutnya ada penghapusan sepihak yang dilakukan pihak perusahaan terkait kepemilikan hak ulayat masyarakat adat yang terletak di kampung Ujung Gunung Ilir yang sekarang berubah menjadi Kampung Tiuh Tohow >> Baca
DEMO - RATUSAN warga dari tiga kecamatan di Tuba menggelardemomenuntut pencabutan HGU PT SIL, kemarin.
Cabut Hal 8
Foto : Edwin/Kupas Tuntas
Kasus Perampokan di Lampura
Pilpres 2019
Tim Polda Kesulitan Cari Saksi Bawaslu Awasi Kegiatan Sandiaga Uno Lampung Utara
(Kupas Tuntas) BERI KETERANGAN - BUPATI Agung akan meningkatkan koordinasi dengan aparat kepolisian untuk menciptakan situasi kondusif di wilayahnya pasca terjadi aksi perampokan, kemarin. Foto : Sarnubi/Kupas Tuntas
WAKAPOLDA Lampung Brigjen Pol Angesta Romano Yoyol angkat bicara terkait peristiwa
perampokan yang terjadi dua kali berturut-turut di Kabupaten Lampung Utara (Lampura). Wakapolda mengatakan, tim dari Polda sudah diturunkan dan >> Baca
Tim Hal 8
Kasus DAK Lamteng Rp 79,775 miliar
Mantan Pejabat Kemenkeu Minta ‘Jatah’ ke Mustafa Jakarta (Kupas Tuntas) MANTAN pejabat di Kementerian Keuangan (Kemen-
keu) Yaya Purnomo didakwa menerima suap sebesar Rp 300 juta dari mantan Bupati Lampung Tengah Mustafa. Yaya berkongkalikong dengan mantan anggota DPR Amin Santono
agar Kabupaten Lampung Tengah mendapatkan alokasi tambahan anggaran 2018. Uang itu diserahkan Mustafa melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
(PU-PR) Lampung Tengah Taufik Rahman. Yaya menerima dana suap itu bersama-sama dengan anggota Komisi XI DPR >> Baca
BANDAR LAMPUNG - KEHADIRAN Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiago Uno ke Lampung dalam rangka mengisi materi seminar di Universitas Teknokrat Indonesia (UTI) pada 4 Oktober 2018 mendatang, dipertanyakan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Lampung. Sandiago Uno yang rencananya akan mengisi seminar terkait kewirausahaan dipersoalkan, karena berbarengan dengan masa kampanye Pilpres yang akan diselenggarakan hingga 17 April 2019 mendatang. Ketua Bawaslu Provinsi Lampung Fatikhatul Khoiriyah mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan secara intens terkait kedatangan Sandiaga di UTI tersebut. Pasalnya, sesuai UU No. 7 Tahun 2017 tentang Pemilu disebutkan peserta
Mantan Hal 8
>> Baca
Bawaslu Hal 8
Ruwa Jurai
Bung Kupas ...
Awas Perampok KASUS perampokan belakangan kembali marak terjadi di wilayah Provinsi Lampung. Selama bulan September 2018 ini, menurut catatan Kupas Tuntas sedikitnya sudah terjadi 3 kali aksi perampokan. Aksi perampokan pertama terjadi pada 3 September 2018 Zainal Hidayat, SH dengan korban Kawong (50), warga Pekon Argomulyo, Kecamatan Batu Ketulis, Lampung Barat. Perampok berhasil menggasak uang tunai Rp 80juta dan 40 gram emas. Perampokan kedua terjadi pada 23 September 2018 dengan korban Suwandi warga Desa Sukamaju Kecamatan Abung Semuli, Kabupaten Lampung Utara. Korban menderita kerugian uang tunai Rp60 juta, perhiasan emas 90 gram dan 12 HP. Perampokan ketiga dialami Sulasman pada 24 September 2018. Kawanan perampok menyatroni rumah Sulasman di Dusun Purwanegara Desa Negararatu, Kecamatan Sungkai Utara, Lampung Utara. Perampok menggasak uang tunai sebesar Rp30 juta, emas seberat 21 gram, serta 2 unit handphone dan merusak 2 handphone lainnya. >> Baca
Awas Hal 8
Mahasiswa Difabel Ingin Persamaan Pelayanan Pendidikan Meski memiliki kekurangan, mahasiswa berkebutuhan khusus (penyandang disabilitas) haruslah dilayani dengan baik tanpa ada diskriminasi. Mereka harus mendapatkan layanan yang sama dengan mahasiswa lainnya dalam memperoleh pendidikan. Bandar Lampung (Kupas Tuntas) SAYANGNYA, masih banyak kampus yang mengaku siap menerima mahasiswa penyandang disabilitas, tetapi tidak menyediakan fasilitas pendukung. Contohnya tangga khusus untuk pengguna
kursi roda. Kasubdit Pendidikan Khusus, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) Uwes Anis Chairuman mengatakan, perguruan tinggi harus dapat menerima dan menyediakan fasilitas belajar bagi mahasiswa difabel. Dikatakannya, mahasiswa difabel merupakan generasi bangsa yang mempunyai kesempatan sama untuk memperoleh pendidikan bermutu pada suatu perguruan tinggi. Hal itu sudah diatur dalam UU dan Peraturan Menteri. “Kami selalu sampaikan kepada Perguruan Tinggi agar mahasiswa difabel yang diterima di kampusnya harus dilayani dengan baik, serta memberikan pembelajaran
Foto : Erik/Kupas Tuntas
BIMTEK PENDIDIKAN KHUSUS - KEMENRISTEK Dikti menggelar Bimbingan Teknis Tutor Pendidikan Khusus di Aula Universitas Muhammadiyah Lampung, Kamis (27/9). Kegiatan ini dihadiri ratusan peserta dari sejumlah Perguruan Tinggi di Lampung.
yang sama seperti mahasiswa lain,” jelas Uwes dalam kegiatan Bimbingan Teknis Tutor Pendidikan Khusus di Universitas Muhammadiyah Lampung di Bandar Lampung, Kamis (27/9). Menurut dia, di Lampung
sebenarnya sudah ada beberapa perguruan tinggi yang menerima mahasiswa difabel. Kemenristek Dikti pun mengapresiasi hal tersebut. Sebab masyarakat mempu>> Baca
Mahasiswa Hal 8