Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Jumat, 9 November 2018

Page 1

Berlangganan & Keluhan Pelanggan Hubungi: 0852 0855 3166/0823 7449 4987

Email kupastuntas7@gmail.com

WWW.KUPASTUNTAS.CO

Rp4000 | JUMAT, 9 NOVEMBER 2018

Tanggamus-Lamsel-Pesawaran Diterjang Banjir Satu Warga Tewas, 17 Rumah Hanyut Bencana alam banjir dan tanah longsor terjadi di sejumlah daerah di Provinsi Lampung, akibat curah hujan tinggi yang terjadi beberapa hari terakhir. Sedikitnya ada tiga kabupaten yang diterjang banjir pada Rabu (7/11) hingga Kamis (8/11), yakni Kabupaten Tanggamus, Pesawaran dan Lampung Selatan.

Bandar Lampung (Kupas Tuntas) DI Kabupaten Tanggamus, banjir bandang menelan satu korban jiwa dan 17 rumah hanyut serta ratusan rumah lainnya terendam air. Korban tewas bernama, Biacik (69). Warga Dusun Jukung, Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan. Bencana banjir berawal saat meluapnya Way Umbar menerjang Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan, Tanggamus, pada Kamis (8/11)

sekitar pukul 00.30 WIB. Saat itu, hujan deras turun selama enam jam. Air bah tiba-tiba datang setinggi 50 cm hingga satu meter lebih menghantam rumah-rumah warga. Dampaknya sungguh luar biasa, sedikitnya 17 rumah hanyut dan ratusan rumah lainnya terendam air bah. "Untuk sementara, ada 17 rumah warga yang terseret banjir, dan satu warga tewas. Sangat sulit memantau dusun-dusun karena >> Baca

Tanggamus Hal 8

Longsor di Way Ratai Menimbun 37 Titik ď Ž Warga Harus Ditandu ke Puskesmas Sejauh 1,5 Km Pesawaran (Kupas Tuntas) BENCANA alam tanah longsor terjadi di Desa Sumber Jaya, Kecamatan, Way Ratai, Kabupaten Pesawaran, Kamis (8/11). Sedikitnya ada 37 titik wilayah yang tertimbun longsor. Peristiwa longsor yang terjadi pada kali ini akibat hujan deras yang mengguyur sejak Rabu (7/11) malam sekitar pukul 22.00 WIB. Setelah hujan mengguyur lokasi itu, terjadi longsor

di beberapa titik. Tanah longsor yang terjadi di beberapa lokasi cukup menyulitkan akses warga sekitar. Sebab jalan penghubung terputus karena tertutup tanah. Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona memastikan dalam waktu dekat akan segera menurunkan alat berat untuk membersihkan sisa longsor. “Melihat skala prioritas kita akan segera turunkan alat berat untuk buka jalan, karena banyak >> Baca

JALAN TERPUTUS - SELAIN menelan satu korban jiwa dan belasan rumah hanyut, banjir di Pekon Umbar, Kecamatan Kelumbayan, Tanggamus, juga memutus akses jalan, Kamis (8/11). INSERT: BENCANA longsor di Dusun Bumi Jaya, Desa Sumber Jaya, Kecamatan Way Ratai, Pesawaran, menimbun rumah warga.

Longsor Hal 8

Foto: Sayuti/Reza/Kupas Tuntas

Passing Grade Naik, Peserta Tes Berguguran

Pileg 2019

ď Ž Panselnas Tes CPNS akan Melakukan Evaluasi Bandar Lampung (Kupas Tuntas) MENTERI Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Syafruddin membeberkan, banyak peserta tes CPNS 2018 yang tidak lulus ujian seleksi kompetensi dasar (SKD). Kega-

galan ini salah satunya diakibatkan karena naiknya passing grade yang ditetapkan pemerintah. Untuk tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS 2018, peserta tes jalur umum harus melewati nilai passing grade yang telah diatur dalam Peraturan Menteri PAN-RB tentang nilai ambang batas SKD.

Yaitu nilai 75 untuk Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), 80 untuk Tes Intelegensi Umum (TIU), dan 143 untuk Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Apabila seorang peserta tidak memenuhi nilai ambang batas untuk salah satu kelompok tes, dirinya tetap dinyatakan tidak lulus meskipun mendapat total skor yang besar.

Syafruddin menyampaikan, penyebab banyaknya peserta yang tidak lulus ujian karena standar kelulusan yang diterapkan dalam ujian dinilai sulit. Namun, dia belum bisa menyebutkan berapa persentase peserta yang gugur. Hal itu karena ujian masih berlangsung. >> Baca

Bawaslu Kewalahan Tertibkan APK Melanggar BANDAR LAMPUNG - BADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Lampung terus berupaya melakukan pengawasan dan pencegahan terkait pelanggaran dalam proses Pemilu khususnya pemasangan alat peraga kampanye (APK).

Passing Hal 8

>> Baca

Bawaslu Hal 8

Lagi, Terungkap Ladang Ganja 2 Hektare Tanggamus TEMUKAN LADANG GANJA TIM Opsnal Narkoba dan Reskrim Polres Tanggamus menemukan ladang ganja seluas 2 haktare di wilayah perbukitan Pedukuhan Tulung Balak Dusun Kedaung, Pekon Sukabanjar, Kecamatan Kotaagung Timur, Tanggamus, baru-baru ini.

(Kupas Tuntas) LAGI-LAGI, ladang ganja ditemukan di Kabupaten Tanggamus. Pada Rabu 7 Maret 2018 lalu kepolisian menemukan ladang ganja seluas hampir 100 meter persegi di area Dusun Kandis, Pekon Lampung Baru, Kecamatan Kota Agung. Kini Tim Khusus Operasional (Opsnal) >> Baca

Foto: Sayuti/Kupas Tuntas

Lagi Hal 8

Bung Kupas ...

Ruwa Jurai

Waspada Bencana Alam

Cuaca Tidak Menentu, Pengelola Ikan Teri Menjerit

MEMASUKI peralihan musim kemarau ke musim hujan (Pancaroba), sejumlah wilayah di Provinsi Lampung mulai diterjang bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Dalam beberapa hari terakhir, Kabupaten Tanggamus paling sering terjadi banjir dan tanah longsor. Bahkan, banjir Zainal Hidayat, SH sudah memakan satu korban jiwa akibat terseret arus banjir di tambah belasan rumah hanyut tersapu banjir. Serta, puluhan rumah terendam banjir. Bukan hanya itu, sejumlah wilayah di Tanggamus juga terjadi tanah longsor hingga sempat memutus akses jalan. Wilayah lain yang terjadi tanah longsor adalah di Kabupaten Pesawaran. Sebanyak 37 titik tertutup longsor di Kecamatan Way Ratai. Lampung Selatan, juga sudah mulai tergenang banjir, tepatnya di Kecamatan Katibung. Beberapa kejadian bencana tersebut, menjadi warning bagi daerah lain di Provinsi Lampung yang rawan terjadi bencana alam, untuk mulai waspada dan melakukan antisipasi jika sewaktu-waktu bencana datang. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Lampung, beberapa daerah yang rawan terjadi bencana

Akibat kondisi cuaca yang tidak menentu dalam beberapa hari terakhir, mengakibatkan pengelola ikan teri di Pulau Pasaran, Bandar Lampung, menjerit. Pasalnya, selama ini pengeringan ikan teri hanya mengandalkan cahaya matahari.

>> Baca

Waspada Hal 8

Bandar Lampung (Kupas Tuntas) Selama ini, pengolahan ikan teri di Pulau Pasaran masih mengandalkan kondisi alam. Saat musim kemarau, para pengelola ikan teri akan mendapatkan untung besar karena ikan cepat kering. Sebaliknya, saat memasuki

musim hujan, ikan teri sulit kering sehingga pendapatan menurun. "Faktor cuaca menjadi kendala bagi kami sebagai pengolala ikan teri. Karena selama ini kami menjemur ikan hanya menggunakan sinar matahari langsung bukan oven," kata Yadi, salah satu pengelola ikan teri di Pulau Pasaran, Kamis (8/11). Akibat kata Yadi, saat faktor alam tidak mendukung seperti terjadinya hujan maka banyak pengelola ikan teri yang tidak melakukan penjemuran. Sehingga tidak ada pemasukan dari hasil menjual ikan teri. "Seperti sekarang ini, seharian kami bisa tidak ada ikan teri kering. Bahkan, ikan bisa saja rusak karena jika sehari saja tidak dijemur maka ikan akan be rubah warna menjadi ku-

Foto: Ant

ANDALKAN MATAHARI - PENGELOLA Ikan Teri di Pulau Pasaran masih mengandalkan sinar matahari untuk pengeringan, Kamis (7/11).

ning," ungkapnya. Meskipun dalam keadaan berubah warna, menurutnya ikan tetap layak dimakan dan dijual di pasaran. Hanya saja, harga dari ikan yang telah berubah warna akan turun drastis dari ikan yang benarbenar segar. Untuk ikan yang

telah berubah warna dijual seharga Rp15 ribu dari harga normal sebesar Rp40 ribu. "Jadi faktor alam saat ini benar-benar mempengaruhi harga jual. Karena jika seperti sekarang matahari ja>> Baca

Cuaca Hal 8


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.