Berlangganan & Keluhan Pelanggan Hubungi: 0852 0855 3166/0823 7449 4987
Email kupastuntas7@gmail.com
WWW.KUPASTUNTAS.CO
Rp4000 | JUMAT, 12 OKTOBER 2018
Sidang Perdana Kasus Fee Proyek Lamsel
Gilang Ramadhan Seret Nama Nanang Ermanto Terdakwa Gilang Ramadhan menyeret nama Nanang Ermanto dalam sidang perdana kasus suap fee 15 paket proyek Dinas PU-PR di Kabupaten Lampung Selatan tahun anggaran 2018 yang digelar di Pengadilan Negeri Tanjung Karang, Kamis (11/10). Bandar Lampung (Kupas Tuntas) JAKSA Penuntut Umum (JPU) KPK Sobari Kurniawan menyebut, Wakil Bupati Lampung Selatan (saat ini Plt Bupati) Nanang Ermanto menerima uang Rp100 juta dari aliran dana suap fee proyek Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lampung Selatan yang dilakukan oleh terdakwa Gilang Ramadhan. Berdasarkan dakwaan JPU, perintah pemberian fee tersebut berasal dari Agus Bhakti Nugroho, bahwa terdakwa harus dapat membantu Zainudin Hasan untuk mem-
berikan uang Rp100 juta kepada Nanang Ermanto. “Mendengar perintah tersebut, terdakwa pun menyanggupinya. Uang itu diberikan pada bulan Juni 2018 di halaman masjid AlMuslimin dekat dengan Stadion Pahoman, Kota Bandar Lampung dan diserahkan kepada Agus Bhakti Nugroho,” katanya Sobri, kemarin. Ia menjelaskan, bahwa uang Rp100 juta yang diberikan kepada Nanang Ermanto merupakan sebagian uang kesepakatan fee proyek Lampung Selatan yang berjumlah Rp1,4 miliar dengan Zainudin Hasan. “100 juta itu masuk dalam Rp1,4 miliar untuk kesepakatan fee proyek dengan Zainudin Hasan," jelasnya Disinggung ada temuan baru KPK dengan nilai dugan korupsi mencapai Rp56 miliar, Sobari mengatakan pihaknya sempat membaca bahwa memang ada temuan tersebut. Sebab untuk 2017 saja kata dia, ada Rp23 miliar. Belum lagi ditambah untuk tahun sebelumnya 2016. >> Baca
SIDANG PERDANA - BOS CV 9 Naga Gilang Ramadhan menjalani sidang perdana di PN Tanjung Karang, Kamis (11/10).
>> Baca
Zainudin Hal 8
Foto : Kardo/Kupas Tuntas
Gilang Hal 8
Perubahan Status GAK Berpotensi Dongkrak PAD Bandar Lampung (Kupas Tuntas)
Foto : Erik/Kupas Tuntas
BERI KETERANGAN- KADIS Pariwisata Lampung Budiharto memberikan keterangan terkait GAK jika berhasil dijadikan objek wisata alam, di Swiss Bell Hotel Bandar Lampung, Kamis (11/10).
PERUBAHAN status sebagian fungsi cagar alam Gunung Anak Krakatau (GAK) menjadi taman wisata alam dipastikan dapat memberi pemasukan pendapatan bagi daerah lewat kunjungan wisatawan ke gu-
nung tersebut. Saat ini perubahan status itu masih diusulkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung kepada Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup (KLH) RI. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung Budiharto mengatakan, setelah GAK menjadi objek wisata, barulah
pembangunan fasilitas penunjang seperti dermaga, toilet dan sebagainya akan dilakukan demi memberi kenyamanan bagi wisatawan. “Yang jelas niat kita semua bukan untuk merusak ekosistem di sana (GAK), tetapi justru untuk menjaga dan mengembangkan ekosistem yang ada," ujar Budiharto usai acara FGD
Hendak Menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni
(Kupas Tuntas) HENDAK menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, KMP Mitra Nusantara kandas di perairan Merak, Banten. Kamis (11/10) sore. Lamanya evakuasi mengakibatkan penumpang kapal berjam-jam lebih terkatung-katung di atas kapal.
Kandasnya kapal tersebut menurut keterangan salah seorang warga, Aad terjadi pukul 15.00 WIB. Saat akan berangkat ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, kapal lepas sandar dari dermaga VI Pelabuhan Merak. Namun kemudian kapal malah berhenti di dekat pulau Merak Kecil. >> Baca
Bung Kupas ...
Perubahan Hal 8
Demokrat Ajukan Koreksi Putusan Bawaslu BANDAR LAMPUNG - DPC Partai Demokrat Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) mengajukan koreksi atas putusan Bawaslu setempat dengan Register No. 001/PS.Reg/08.15/IX/2018 ke Bawaslu Provinsi Lampung. Demokrat memprotes keputusan sidang ajudikasi Bawaslu Pesibar yang menolak permohonan
Foto : Ist
>> Baca
Demokrat Hal 8
Ruwa Jurai
Gaung Lampung Fair
Zainal Hidayat, SH
KAPAL KANDAS KMP Mitra Nusantara kandas di perairan Merak, Banten, Kamis (11/10) sore saat hendak menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni. Pihak perusahaan kapal mengaku nahkoda sengaja mematikan mesikn kapal lantaran cuaca buruk.
KMP Hal 8
>> Baca
Pileg 2019
KMP Mitra Nusantara Kandas di Perairan Merak Lampung Selatan
pemberian dukungan fasilitas pengembangan destinasi wilayah Barat di area IV Lampung di Swiss Bell Hotel Bandar Lampung, Kamis (11/10). Meski berubah fungsi menjadi taman wisata alam, kata Budiharto, bukan berarti sumber daya alam di GAK boleh
GELARAN Lampung Fair 2018 akan resmi dibuka hari ini Jum’at (12/10). Rencananya ajang pameran pembangunan terbesar di Provinsi Lampung ini akan digelar selama 15 hari hingga 27 Oktober 2018. Target perputaran uang dalam kegiatan ini dipatok mencapai Rp15 miliar atau naik Rp3 miliar dari tahun 2017 lalu senilai
Rp12 miliar lebih. Tak bisa dipungkiri, kegiatan Lampung Fair sudah seperti menjadi ikon Provinsi Lampung. Bagaimana tidak, semua kabupaten/kota diwajibkan ikut berpartisipasi. Belum lagi ditambah dari perusahaan swasta, bank, BUMN, UMKM maupun kalangan pedagang. Tidak heran, jika Lampung Fair selalu ditunggu masyarakat. Selain menjadi tempat transaksi perdagangan, keberadaan Lampung Fair diharapkan bisa menjadi ajang promosi potensi sumber daya alam dan keunggulan lain yang dimiliki semua daerah di Lampung kepada investor. Sehingga diharapkan ada investasi yang masuk pasca Lampung Fair usai. Realita yang terjadi, ajang Lampung Fair selama ini dimanfaatkan masyarakat hanya untuk mencari hiburan, >> Baca
Gaung Hal 8
Eko Keliling Pelosok Desa Ajak Warga Gemar Baca Hampir selama enam tahun terakhir, Eko Prasetyo (31) seorang pemuda asal Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, berkeliling ke pelosok desa guna mengajak warga untuk gemar membaca. Way Kanan (Kupas Tuntas) PEMUDA yang hanya lulusan SMA ini bertekad akan mengunjungi 221 kampung dan 6 kelurahan yang tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Way Kanan untuk mengkampanyekan gemar membaca. Ia sudah memulai kegia-
tannya itu sejak 2012 silam. Ia ingin menanamkan budaya baca dan tulis kepada anak-anak desa yang tidak mampu yang tinggal di wilayah pelosok. “Saya ingin ke depan generasi muda di Way Kanan mampu punya daya siang sehingga kelak bisa menjadi pemimpin bangsa dan orangorang hebat. Salah satunya dimulai dengan kegiatan gemar membaca ini,” kata Eko, kemarin. Ia yakin, dengan giat membaca dan menulis tidak akan ada lagi penduduk Way Kanan yang buta huruf. Setiap hari Eko mengendarai motor membawa tumpukan buku mengelilingi kampung agar bisa memberikan bahan bacaan bagi anak-anak yang tidak bisa membeli buku karena kondisi ekonomi yang
BAGIKAN BUKU - EKO Prasetyo (31) sedang membagikan buku bacaan kepada anak-anak di pelosok desa guna mengajak warga untuk gemar membaca. Foto : Ist
tidak mampu. "Anak desa tidak harus minder. Selagi ada kemampuan pasti ada jalan. Sudah >> Baca
Eko Hal 8