Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Selasa, 6 November 2018

Page 1

Berlangganan & Keluhan Pelanggan Hubungi: 0852 0855 3166/0823 7449 4987

Email kupastuntas7@gmail.com

WWW.KUPASTUNTAS.CO

Rp4000 | SELASA, 6 NOVEMBER 2018

Kalapas Terima Uang Hasil Penjualan Narkoba  Kepala BNNP Lampung Ikut Pantau Sidang Bandar Lampung (Kupas Tuntas) SIDANG kasus dugaan tindak pidana narkotika dengan terdakwa Kalapas Kelas II A Kalianda non aktif Muchlis Adjie kembali digelar. Berlangsung di ruang Yustitia Pengadilan Negeri Kelas 1A Tanjung Karang, Senin (5/11), Jaksa Penuntut Umum (JPU) menghadirkan lima orang saksi. Mereka adalah KPLP Lapas Kelas II A Kalianda Sutarjo, petugas koperasi Lapas Kelas II

PENGAKUAN - BANDAR narkoba di Lapas Kalianda, Marzuli Yunus di hadapan Majelis Hakim mengakui perbuatannya telah memberikan uang kepada Kalapas Muchlis Adjie saat dihadirkan sebagai saksi di PN Tanjung Karang, Senin (5/11). INSERT - KEPALA BNN Provinsi Lampung Brigjen Pol Tagam Sinaga bersama anggotanya turut memantau jalannya persidangan. Foto : Kardo/Kupas Tuntas

A Kalianda Tri Waskito, narapidana Lapas Kelas II A Kalianda Nasruli. Dua orang lainnya yakni oknum Sipir Lapas Kelas II A Kalianda Rechal Oksa dan napi Lapas Kelas II A Kalianda Marzuli Yunus, keduanya merupakan terdakwa dalam kasus serupa, namun berkasnya terpisah. Marzuli Yunus yang hadir sebagai saksi di persidangan membenarkan bahwa ada uang yang diberikannya kepada Muchlis Adjie secara bertahap. Rp5 juta untuk membayar kebutuhan pribadi Muchlis Adjie di koperasi, Rp10 juta yang dikirim langsung ke reke>> Baca

Kalapas Hal 8

Terima Suap Pinjaman PT SMI Rp1,5 Miliar

Wakil Ketua DPRD Lamteng Divonis 5 Tahun 6 Bulan Wakil Ketua DPRD Lampung Tengah (Lamteng), J. Natalis Sinaga, divonis dengan hukuman penjara selama 5 tahun 6 bulan dalam perkara suap pinjaman kepada PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tahun anggaran 2018. Jakarta (Kupas Tuntas) POLITISI PDI Perjuangan itu dinyatakan bersalah menerima suap Rp 8.695.000.000 dari mantan

Bupati Lamteng Mustafa. Jumlah tersebut kemudian diberikan Natalis ke beberapa pihak, yakni Ketua DPD Gerindra Lampung Tengah Rp 1 miliar, Ahmad Junaedi Rp 1,2 miliar, Raden Zugiri Ketua Fraksi PDIP sekaligus Ketua Komisi III DPRD Lampung Tengah Rp 1,5 miliar, dan pihak lain sebesar Rp 2 miliar. Sementara untuk Natalis pribadi menerima Rp 1.590.000.000. Penerimaan dilakukan beberapa tahap yakni Rp 1 miliar, Rp 450 juta, Rp 40 juta, Rp 75 juta, Rp 15 juta, dan Rp 10 juta. Penerimaan oleh Natalis dilakukan sejak November hingga Desember tahun 2018. >> Baca

Pileg 2019

KPU Lampung Tunjuk CV Keraton Cetak APK

Foto : Ist

DENGARKAN VONIS - WAKIL Ketua DPRD Lampung Tengah, Natalis Sinaga mendengarkan vonis dari hakim saat persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Senin (5/11).

Wakil Hal 8

BANDAR LAMPUNG - KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Lampung telah menunjuk CV Keraton sebagai pihak ketiga untuk mencetak alat peraga kampanye (APK) Pemilu 2019. Kabag Umum dan Logistik KPU Lampung, Amrozie W mengatakan, penunjukan CV tersebut merupakan hasil survei di lapangan dengan >> Baca

KPU Hal 8

Lion Air JT 610 Tidak Meledak di Udara Jakarta (Kupas Tuntas)

Foto : Ist

BERI KETERANGAN - KEPALA Basarnas Marsekal Madya M Syaugi memberikan keterangan kepada para keluarga korban jatuhnya Pesawat Lion Air JT-610 saat konfrensi pers di Hotel Ibis Jakarta, Senin (5/11). Isak tangis mewarnai jalannya konfrensi pers, bahkan Syaugi sempat meneteskan air mata.

Bung Kupas ...

KOMITE Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan jika pesawat Lion Air JT 610 registrasi PKLQP tidak meledak di udara. Hal ini dikarenakan, jika pesawat meledak di udara maka serpihan akan tersebar dengan radius lebih luas. “Pesawat tidak pecah di udara. Jadi kalau pecah di

udara atau sebelum menyentuh air maka serpihannya akan sangat lebar, dan ini kami tegaskan bahwa memang pesawat ketika menyentuh air dalam keadaan utuh," jelas Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono, Senin (5/11). Ia mengungkapkan, penyebab pesawat menjadi serpihan dikarenakan pesawat jatuh ke dalam air dengan kecepatan yang cukup tinggi. “Bahwa di sini adalah yang kami lihat bahwa ser-

pihan-serpihan ini sudah dalam bentuk kecil-kecil, itu menandakan bahwa ketika pesawat menyentuh air dengan kecepatan cukup tinggi. Maka serpihan yang terjadi adalah sekian rupa karena energi yang dilepas ketika itu sangat luar biasa," jelasnya. Ia melanjutkan, berdasarkan laporan para nelayan yang berjarak 1,8 kilometer dari lokasi kejadian, memang ada serpihan-serpihan yang masuk ke air.

“Serpihan yang sekarang kami temukan lebih dari radius 500 meter menandakan semua serpihan itu berawal dari pesawat yang bersentuhan dengan air," kata dia. Bahkan jika dilihat dari kondisi mesin pesawat yang sudah ditemukan, KNKT menyimpulkan bahwa mesin masih dalam keadaan hidup ketika kecelakaan terjadi. “Mesin ini menyentuh air >> Baca

Lion Hal 8

Ruwa Jurai

Menjaga Lisan

Belasan Siswa SD di Lamsel Keracunan Kue Sarang Laba-laba

MENJELANG pelaksanaan Pemilu 2019 mendatang, setiap pernyataan atau statemen yang disampaikan politisi saat ini, selalu menjadi santapan empuk untuk dipolitisir atau dipolitisasi. Bahkan, bisa sampai menuai reaksi yang cukup keras di tengah-tengah masyarakat. Apalagi, jika perZainal Hidayat, SH nyataan itu disampaikan oleh seorang calon presiden maupun wakil presiden. Masih ingat dalam ingatan saat Presiden Joko Widodo ( Jokowi) menyampaikan pernyataan “Politikus Sontoloyo”. Sontak, statemen itu langsung menimbulkan reaksi dari kubu pesaingnya. Bahkan, saat itu ada sejumlah politisi yang berniat melaporkan pernyataan Jokowi itu ke polisi. Terbaru dan masih hangat, saat Calon Presiden Prabowo Subianto menyampaikan ucapan “Tampang Boyolali”. Statemen Ketua Umum Partai Gerindra ini pun langsung menuai gelombang unjuk rasa dari warga Boyolali yang tidak terima dengan ucapan tersebut. Tidak salah bila ada kata pepatah “Mulutmu Harimaumu”. Setiap orang apalagi itu pejabat publik, dituntut untuk menjaga lisannya. Pasalnya, setiap ungkapan atau

Keracunan massal kembali terjadi di Kabupaten Lampung Selatan. Kali ini sebanyak 16 siswa SDN 1 Karangsari, kecamatan Ketapang, Lampung Selatan, mengalami keracunan usai mengkonsumsi kue laba-laba yang dijual pedagang di depan sekolah, Senin (5/11).

>> Baca

Menjaga Hal 8

Lampung Selatan (Kupas Tuntas) PARA siswa yang keracunan langsung dibawa ke Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Ketapang untuk mendapatkan perawatan. Usai perawatan, sebanyak 14

siswa diperbolehkan pulang. Sementara 4 siswa lagi harus menjalani rawat inap akibat kondisinya yang memburuk. Keracunan massal itu diketahui, saat beberapa siswa mengalami mual, pusing dan muntah usai memakan kue sarang laba-laba yang dijual pedagang setempat. Seorang siswa yang sempat mengalami muntah menurutkan, dirinya bersama beberapa siswa membeli makanan jajanan jenis kue laba-laba. Usai menyantap jajanan itu, ia langsung mengalami mual dan pusing. "Abis makan itu langsung mual dan pusing," jelas siswa itu didampingi orang tuanya. Sementara Kepala Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Ketapang, Samsurizal menjelaskan, pihaknya dihubungi pihak sekolah sekitar pukul 08.00 WIB yang mem-

Foto: Ist

JALANI PERAWATAN - PARA siswa yang mengalami muntah sempat menjalani perawatan di Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Ketapang, kemarin.

beritahukan ada sejumlah siswa yang mual dan muntah. Menerima laporan itu, pegawai puskesmas langsung meluncur ke lokasi kejadian. Tiba di sekolah, petugas medis mendapati beberapa siswa yang tampak lemas sembari memegangi

kepala dan perut. Bahkan, beberapa siswa lainnya sempat muntah. Selanjutnya, sebanyak 16 siswa yang diduga keracunan dibawa ke Puskesmas Rawat Inap Kecamatan Ketapang >> Baca

Belasan Hal 8


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.