facebook.com/lampungpost @lampostonline @buraslampost
24 Hal. senin, 16 desember 2013
T E R U J I T E PERC AYA
www.lampost.co
No. 12996
i TAHUN XXXIX
Terbit Sejak 1974
Rp.3000
TAJUK Pevita mengaku sulit memerankan Hayati di film Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck...Hlm. 16
Ridho Ficardo Ketua DPD Partai Demokrat Lampung
PPK harus bertanggung jawab molornya pengerjaan bypass...Hlm. 17
n REUTERS
Rampok Makin Nekat
Anak-Anak Koin Ancaman
Penghasilan
Tersedot baling-baling kapal
Hari biasa Rp40 ribu Rp50 ribu
Terpeleset dan menghantam badan kapal saat melompat
Hari besar Rp200 ribu
Perampokan di Bandar Lampung dalam satu bulan terakhir terjadi pada pagi dan siang hari. Saat beraksi, mereka juga berpura-pura menjadi polisi. Ahmad Amri
R
ampok yang beraksi di Bandar Lampung makin nekat. Kini mereka menjalankan kejahat an pada pagi dan siang hari, saat warga sibuk beraktivitas. Kemarin (15/12) dua aksi perampokan terjadi Bandar Lampung pada siang bolong. Sekitar pukul 10.00, rampok menyasar Koperasi Sutrawa Lampung di Jalan Ki Maja, Way Halim, Bandar Lampung. Pelaku yang diperkirakan lima orang itu membawa kabur uang tunai senilai Rp50 juta. Sebelum menggasak uang dalam brankas, para pelaku sempat menodong dengan senjata api dan mengikat tiga karyawan, yaitu Yania (21), Jarkasih (23), dan Edi
P
ara pelaku saat beraksi menggunakan mobil Toyota Avanza merah marun.
Harahap. Bahkan, saat per tama mendatangi koperasi itu, mereka sempat berpurapura menjadi polisi. “Dua orang itu tiba-tiba nodongin pistol ke saya. Terus bilang, ‘Kami dari Polda, mana yang namanya Herman?’ begitu,” kata Jarkasih me nirukan perkataan rampok. Jarkasih mengatakan rampok yang masuk ke kantornya itu ada empat orang, dua di antaranya membawa pistol. Namun, dia hanya ingat ciriciri satu pelaku. “Orangnya pendek, berkulit putih, dan pakai topi,” ujarnya. Kemudian rampok itu pun mengancam Yania akan diper kosa dan ditembak jika tidak
menunjukkan tempat uang. “Karena saya takut diperkosa dan ditembak, saya bilang tem pat uang itu,” kata Yania. Kejadian berikutnya sekitar pukul 11.30 di kantor cabang LG di Jalan Cut Nyak Dien, Palapa, Tanjungkarang Barat. Mereka berhasil menjarah brankas berisi uang tunai Rp5 juta, dokumen perusahaan, kamera digital, laptop, serta ponsel Imo dan Samsung. Mereka juga membawa uang tunai di luar brankas sebesar Rp3,9 juta. Para pelaku masuk sambil menodongkan senpi dan pisau lalu menyekap em pat karyawan LG. Sebelumnya, aksi pe rampokan terjadi di indekos di Jalan Bumi Manti III, Kampungbaru, Kecamatan Labuhanratu, Kamis (5/12), pukul 06.00. Selain menjarah sejumlah barang elektronik, kawanan itu juga sempat menembak pemilik indekos, Anggiat Christian Lumbanto ruan (21), mahasiswa Jurusan Peternakan Fakultas Perta nian Universitas Lampung. Kasat Reskrim Polresta Ban dar Lampung Kompol Dery Agung Wijaya mengatakan hasil pemeriksaan petugas nya, para pelaku saat beraksi menggunakan mobil Toyota Avanza merah marun. “Se dang dilakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap para pelaku,” katanya. Saat dimintai tangga pannya, Kapolda Lampung B r i g j e n H e r u W i n a rko mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi kawanan itu. Mereka juga diketahui ada beberapa kelompok dalam jaringan yang saling berhubungan. (U1) ahmadamri@lampungpost.co.id
Kapal Rute Bakauheni—Merak (Per 15 Desember 2013) 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Mufidah Titan Murni Raja Rakata Munic 1 Dharma Kencana IX Jatra III Titian Nusantara Geulis Rauh Windu Karsa Dwitya
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Prima Nusantara Dharma Lucitra Windu Karsa Pratama Windu Karsa Dwitya Labrita Salwa Sakura Express Nusa Mulia Caitlyn Jagantara Raja Basa I Jatra I Jatra II Jatra III Nusa Bahagia Mulawarman
Sumber: http://www.indonesiaferry.co.id
Data diolah Lampung Post, Grafis FAHMI
Anak Koin Tidak Takut Bahaya DUA remaja berusia belasan tahun tampak bersenda gurau di pinggir Dermaga II Pelabuh an Bakauheni, Lampung Sela tan, dekat KMP Mustika Ken cana yang sedang bersandar, Minggu (8/12) siang. Dengan rambut yang memerah dan bertelanjang dada, keduanya asyik bersenda gurau sembari sesekali memperhatikan para penumpang yang mulai naik ke KMP Mustika Kencana. Sekitar 20 menit kemudian, para penumpang yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Merak, Banten, mulai banyak. Dengan kompak keduanya, Toni (13) dan Ian (12), mencebur ke laut sambil berteriak, “Lempar koinnya, Om. Lempar koinnya, Mbak. Jangan pelit-pelit,” dan melambaikan tangan. Ketika koin mulai beterbangan dari atas kapal ke laut, dengan si gap keduanya menyelam dan mengambil koin tersebut.
Nyali si anak koin ini me mang luar biasa. Mereka unjuk kebolehan dengan terjun dari bibir dermaga. Sambil berenang di air, tangannya menggapaigapai dan kembali berteriak me minta para penumpang untuk melempar koin ke laut. Satu-dua penumpang melem par uang logam lima ratusan dan seribuan yang tenggelam ke air. Keduanya pun berebut dan menyelam untuk mendapatkan uang logam itu sebelum sampai dasar laut. Setelah didapat uang logam pun disimpan di mulutnya. Lagi-lagi, tangannya menggapaigapai meminta penumpang kapal untuk melempar koinnya lagi. “Anak-anak koin itu memang pada jago nyelam semua, Mas. Kadang mereka ramaian kalau pelabuhan lagi padat, kadang cuma berdua kalau kondisi pelabuhan sepi. Anak koin tidak takut bahaya,” kata salah satu petugas pelabuhan kepada
Lampung Post di Pelabuhan Bakauheni, pekan lalu. Kedua bocah tersebut se harusnya duduk di bangku sekolah lanjutan pertama. Namun, keterbatasan ekonomi membuat keduanya putus sekolah dan membantu orang tuanya mencari uang. “Orang tua kami miskin, Om. Jadi, bisa untuk bantu-bantu emak dan bapak, sebagian untuk jajan dan ditabung,” ujar Toni. Toni dan Ian mengaku bisa mendapatkan uang Rp40 ribu— Rp50 ribu dari empat feri yang bersandar di dermaga pada hari itu. Untuk mendapatkan uang koin dalam jumlah besar tidak gampang. Menurut dia, mereka harus bersaing dengan temanteman lainnya saat uang koin dilempar penumpang kapal ke laut. “Kalau hari-hari biasa, sepi. Namun, kalau Lebaran, bisa da pat Rp200 ribu/hari,” kata Toni, diamini Ian. (D1) n Aan Kridolaksono
Pilgub Februari 2014 Cacat Hukum JADWAL Pemilihan Gubernur 27 Februari 2014 yang ditetap kan KPU Lampung dinilai cacat administrasi yuridis. Pasalnya, penetapan jadwal tersebut di lakukan tanpa didahului koor dinasi dan pemberitahuan formal dari DPRD Lampung kepada KPU setempat. Akademisi Universitas Lam pung, Syafarudin, menjelas kan UU No. 32/004 tentang Pemerintahan Daerah Pasal 65 Ayat (1) menyebutkan pemi lukada dilaksanakan melalui masa persiapan. Pada Ayat (2) dijelaskan persiapan itu di antaranya (a) pemberitahuan DPRD kepada kepala daerah
mengenai berakhirnya masa jabatan kepala daerah; (b) pemberitahuan DPRD kepada KPUD mengenai berakhirnya masa jabatan kepala daerah. “Harus dipikirkan matang oleh KPU. Jangan diputuskan sepi hak agar tidak menjadi bom waktu bagi KPU sendiri,” kata Syafarudin, Minggu (15/12). Dedi Hermawan, juga aka demisi Unila, pesimistis pilgub digelar 27 Februari. Ia melihat dari sisi persiapan rentan ter jadi kesalahan karena waktu yang tersedia sangat sempit. Un tuk pengadaan logistik, misal nya, KPU menjadwalkan 12 Desember 2013—27 Februari
2014. Proses tender logistik perlu waktu minimal dua bulan. Belum lagi tahapan lain seperti tes kesehatan bakal calon dan pemutakhiran data pemilih. “Sulit kalau mau dipaksakan Februari,” ujar Dedi. Menurut Dedi, Pilgub 2015 merupakan waktu yang pa ling tepat. Berdasarkan kajian Dedi bersama sejumlah pakar hukum, Pilgub 2015 memang tidak sesuai UU 32/2004, tetapi juga tidak menyalahi. Apabila dilihat dari perspektif hukum, hal yang paling mendasar adalah soal asas kemanfaatan, mana yang lebih baik antara 2014 dan 2015. (CR11/R4)
Guru Penentu Kualitas KURIKULUM boleh berganti sesuai selera penguasa, tetapi tan pa guru yang baik dan berkualitas, jangan pernah bermimpi bisa terwujud pendidikan berkualitas. Keberhasilan penerapan kuri kulum 2013 juga bergantung pada peruba han mindset para guru dalam mendidik para siswa. Perubahan mindset itu menyangkut model pembelajaran penemuan, pembelajar an berbasis proyek, dan pembelajaran ber n DP. RAHARJO basis pemecahan masalah. Itulah inti kuriku lum 2013, siswa aktif terlibat dalam proses pendidikan. Siswa bisa aktif dalam proses pendidikan kalau gurunya memiliki kapasitas dan kompetensi. Dua syarat itu hanya bisa dicapai jika guru mengikuti program pelatihan dan pengembangan profesi yang bersifat periodik, termasuk pelatihan terkait kurikulum 2013. Harus jujur diakui pemerintah memiliki keterbatasan dalam melaksanakan program pelatihan guru. Karena itu, semua elemen bangsa hendaknya mengambil bagian un tuk mengikutkan guru dalam program peningkatan penge tahuan dan keterampilan guna menunjang pembelajaran sesuai semangat kurikulum 2013. Dalam perspektif itulah kita memberi apresiasi Partai NasDem yang menggandeng Yayasan Sukma dan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung yang memberi pelatih an terkait kurikulum 2013 kepada 120 guru se-Kota Bandar Lampung pada akhir pekan lalu. Siti Nurbaya selaku pem rakarsa menyebut pelatihan itu didasari pada perlunya pendidikan sebagai kebutuhan masyarakat. Pemrakarsa pelatihan itu tentu sangat menyadari kuri kulum 2013 sebagai dokumen hanyalah variabel instru men keberhasilan pendidikan. Akan tetapi, yang menjadi variabel substansialnya adalah para guru. Apalagi, sosiali sasi yang minim menjadi pangkal rendahnya kepercayaan masyarakat pada kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 masih terbatas. Hanya be berapa sekolah yang menjadi sasaran program ini. Di Lam pung sensus implementasi kurikulum 2013 dilakukan ter hadap 197 sekolah sasaran, terdiri dari 82 sekolah dasar, 55 sekolah menengah pertama, 41 sekolah menengah atas, dan 19 sekolah menengah kejuruan. Sejauh ini Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Lam pung baru mampu mendiklat 2.000 guru SD dan 1.080 guru SMP se-Lampung untuk sosialisasi kurikulum 2013. Sementara secara nasional, pada 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan melatih 1,3 juta guru untuk menerapkan kurikulum 2013. Pelatihan itu ditekankan untuk mengubah pola pikir guru dalam mengajar, sehingga pada penerapannya belajar menjadi hal menyenangkan bagi siswa karena mereka lebih banyak be raktivitas daripada menghafal. Menghafal telah membelenggu daya kreativitas siswa. Sosialisasi kurikulum 2013 juga perlu diberikan pada orang tua sebagai pihak yang akan menitipkan putra-putrinya ke sekolah untuk mendapat pendidikan. Jangan sampai pemikiran orang tua yang buta terhadap sistem dalam kurikulum 2013 menimbulkan permasalahan lain kelak. Sudah waktunya dunia pendidikan fokus mengerahkan sumber daya kependidikan untuk melaksanakan implemen tasi kurikulum 2013. Guru secara pribadi juga diharapkan meningkatkan motivasi berprestasi dan berkreasi. Guru ada lah contoh nyata bagi para siswa di kelas dalam pembentukan karakter. Dia menentukan kualitas pendidikan. n
PERMOHONAN MAAF Sehubungan adanya masalah teknis, Lampung Post terbitan Minggu (15/12) tertunda dan kembali terbit seperti biasa pada hari ini. Kepada para pembaca dan seluruh relasi, kami menyampaikan permohonan maaf. Terima kasih.n Penerbit
OAS IS
Obat Mag dan Vitamin B12 OBAT-obatan yang digunakan untuk mengobati sakit mag ternyata berpotensi menyebabkan berkurangnya vitamin B12 dalam tubuh. Demikian studi terbaru di Amerika Serikat yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association. Para peneliti mengungkapkan orang-orang yang mengonsumsi tablet yang dikenal dengan pump inhibitors (PPIs) atau histamine antagonists (H2RAs) lebih cenderung mengalami kekurangan vitamin B12 yang cukup memengaruhi kesehatan tubuh. Para dokter diimbau untuk meresepkan obat-obatan tersebut dengan mempertimbangkan kemungkinan bahaya jangka panjang aki bat penggunaan dalam jangka waktu yang lama. Vitamin B12 adalah sebuah vitamin larut air yang ber peran penting dalam berfungsi normalnya otak dan sistem saraf serta dalam pembentukan darah. Jika kekurangan vitamin B12 dan tidak diobati, akan dapat menyebabkan demensia dan masalah neurologis. (MI/R4)