Pulau Tegal nan Eksotis Halaman. 10
No XIV / 24 Juli 2014 - 21 Agustus 2014
Nuansa Etnik Menyambut Lebaran KAIN khas Lampung merupakan bagian tidak terpisahkan dalam kehidupan berbudaya masyarakat Lampung. Kain (pakaian) yang digunakan memiliki makna dan simbol bagi pemakainya.
O
leh sebab itu, tidak mengherankan jika kain khas Lampung dulu dianggap begitu sakral dan hanya orang-orang tertentu yang bisa memakainya. Namun, kini perkembangan fashion dengan nuansa etnik turut memengaruhi penggunaan kain-kain tersebut. Kini, masyarakat dari berbagai lapisan bebas menggunakan kain-kain nuansa Lampung. Tidak ada batasan dalam hal pemakaian maupun memodifikasi kain-kain tersebut hingga memiliki nilai yang tinggi. Masyarakat Lampung makin kreatif memodifikasi kain-kain khas Lampung menjadi primadona berbagai lapisan masyarakat. Salah satu kain khas Lampung yang makin populer di dunia internasional adalah kain tapis. Namun, Lampung tidak hanya memiliki kain tapis semata, masih banyak kain khas Negeri Gajah ini selain kain tapis. Saat ini kain-kain khas Lampung itu mulai dimodifikasi hingga menjadi pakaian yang begitu memikat hati. Satu hal yang patut diacungi jempol, desainer Lampung makin mendukung dan memodifikasi agar kain-kain khas Lampung itu layak dipakai dalam berbagai kesempatan. Bahkan, salah satu yang dinanti-nantikan oleh umat muslim, yakni Idulfitri. Saat Idulfitri biasanya masyarakat saling berlomba memakai baju-baju terbaik sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat selepas berpuasa. Menyambut Hari Raya sebagian besar umat muslim telah mempersiapkan diri dengan aneka busana muslim yang memiliki berbagai motif dan corak. Namun, siapa sangka jika nuansa etnik Lampung, seperti sulam tapis sutra hingga kain tenun ikat kain inuh bisa dimodifikasi menjadi pakaian di hari yang fitri sehingga tetap trendi
dengan nuansa etnik yang begitu kental. Selama ini masyarakat muslim belum banyak yang melirik kain dengan nuansa etnik Lampung menjadi pakaian Lebaran. Namun, ternyata di tangan Raswan, kain-kain khas Lampung itu disulap menjadi pakaian yang trendi dan nyaman. Jika selama ini masyarakat menganggap bahwa pakaian dengan nuansa etnik, seperti kain tenun inuh, hanya untuk upacara adat. Inilah pandangan yang perlu diluruskan. Kain dengan nuansa etnik Lampung ternyata juga cocok untuk berlebaran, baik untuk silaturahmi dengan sanak saudara hingga untuk acara open house dengan tamu-tamu penting saat Idulfitri datang. “Pakaian dengan nuansa etnik Lampung juga cocok untuk segala acara, misalnya, saat Lebaran dan saat silaturahmi dengan sanak saudara,� kata dia. Raswan, desainer Lampung yang sudah malang-melintang terjun dalam dunia fashion Lampung, menyambut Idulfitri dengan mengeluarkan beberapa desain khas Lebaran yang kental dengan nuansa etnik. Ada beberapa kain tradisional Lampung yang digunakannya, seperti tenun ikat kain inuh, batik bordir ncim, sulam tapis sutra, hingga tenun ikat selinggang alam. Kain-kain khas Lampung yang berasal dari berbagai daerah di pelosok Lampung ini kemudian ia modifikasi. Modifikasi yang dikeluarkan Raswan yang pertama adalah sulam tapis sutra yang dipadu dengan batik bordir ncim. Selain itu, dia juga memodifikasi tenun ikat kain inuh yang dipadu dengan busana muslim serta kebaya bordir Lampung. Lalu, kain selinggang alam juga dia modifikasi dengan kebaya. “Kain-kain khas Lampung cocok untuk Lebaran kok, selain kental dengan nuansa etnik juga nyaman dipakai,� kata dia. (TRI SUJARWO/KRAF) FOTO: EKRAF/RUDIYANSYAH