Terbit Sejak 1974 Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999
www.lampungpostncom
jumat, 11 mei 2012
l No. 12433 l TAHUN XXXVII
DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG
Terbit 28 Halaman
i HARGA ECERAN : Rp3.000 KURS
Ugal-ugalan, sopir angkot keluhkan ulah BRT... HLM. 3
BBM langka, SPBU incar tip dari pengecer... HLM. 22
Liga Eropa milik Atletico Madrid... HLM. 17
BURAS H. BAMBANG EKA WIJAYA
Era Pengusaha Tidak Boleh Cari Untung! “SEORANG pengusaha suatu waktu membeli tanah untuk lokasi pembangunan pabrik dari beberapa warga di atas har ga pasaran!” ujar Umar. “Nasib malang, krisis ekonomi mere bak! Bukan kredit baru didapat untuk membangun pabrik, aset lama yang diagunkan hanyut disita bank! Tinggal tanah yang baru dibeli itu tersisa karena belum sempat diagunkan! Tapi tanah luas di tepi jalan negara dekat kota itu tak mudah cari pembeli! Beberapa tahun kemudian ada proyek pemerin tah butuh tanah! Lewat tawar-menawar yang alot, akhirnya ia jual tanah itu dengan keuntungan lumayan dibanding harga membelinya semula! Ternyata nasibnya buruk, ia ditahan untuk kasus korupsi atas tuduhan me-mark up harga tanah!” Agar proyek tak “Lo, apa pengusaha tak boleh dialihkan, harga cari untung?” timpal Amir. “Sebera pa besar sih, dia mark up?” tanah sesuai “Sesuai hasil penggeledahan tawaran penjual di kantornya, tanah bagian dekat jalan dia beli Rp20 ribu/meter, dan bagian dalam Rp15 ribu/meter, lalu dia jual ke proyek se muanya seharga Rp40 ribu/meter!” jelas Umar. “Sangkaan mark up ditimpakan padanya karena sekarang saja nilai jual objek pajak (NJOP) tanah di situ Rp17.500/meter!” “Dengan harga NJOP itu apa ada warga yang mau men jual tanahnya?” potong Amir. “Apa lagi yang posisinya ter padu seluas kebutuhan proyek itu?” “Mana ada yang mau jual dengan harga NJOP serendah itu! Apa lagi yang berada di tepi jalan negara!” tegas Umar. “Cerita beredar, harga tanah yang dianggap tinggi itu ditabrak karena proyek itu sebenarnya tertunda beberapa tahun akibat ketiadaan tanah seluas yang dibutuhkan! Terakhir, kalau un tuk proyek yang penting bagi kemajuan daerah dan pening katan kesejahteraan rakyat itu tak bisa menyediakan tanah nya, proyek akan dialihkan ke provinsi lain! Maka, agar proyek tak dialihkan, harga tanah sesuai tawaran penjual disetujui tim pengadaan tanah proyek tersebut!” “Semua cerita itu normal kalau terjadi di zaman normal!” timpal Amir. “Tapi ini kan zaman tidak normal, salah satu nya dengan nasib pengusaha tersebut, sekarang ini men jadi era pengusaha tak boleh mencari untung! Tanpa peduli tanah itu dibeli kapan, lalu kapan pula dijualnya! Sedang update NJOP selalu terlambat sehingga mencari tanah un tuk proyek sulit—dengan risiko proyek dialihkan—tapi di tempat baru juga tak dapat tanah! Akibatnya penyerapan dana pembangunan pada APBN jadi rendah! Pertumbuhan ekonomi pun ikut melambat!” “Begitulah di zaman serbasalah!” tukas Umar. “Pengusaha cari untung juga salah!” *** Add on: facebook.com/buraslampost
Follow on: @buraslampost
OASis
Perman Karet dan Ibu Hamil SEBUAH studi di Cile menemukan bakteri dalam cairan ke tuban yang serupa dengan bakteri pada mulut dapat meningkatkan risiko persalinan prematur, seperti di lansir fitpregnancy, Kamis (10-5). Se lain itu, peneliti di New York University menemukan wanita dengan penyakit gusi memiliki risiko lebih tinggi men derita diabetes pada kehamilan. Kesehatan mulut ibu ketika hamil perlu dirawat karena memengaruhi kesehatan gigi bayinya setelah lahir. Penyebab terbesar gigi berlubang pada anak usia 3 tahun adalah karena anak terkena bakteri penghasil plak sebelum usia 1 tahun. Bak teri tersebut biasanya berasal dari mulut ibu yang berpin dah ke anak, misalnya ketika berbagi sendok. Ibu hamil dapat mengurangi perkembangan bakteri dalam mulutnya dengan mengunyah permen karet yang memiliki kandungan xylitol sebanyak 67%. Mengunyah permen karet dua kali sehari selama 1 menit setelah makan dapat membuat kondisi mulut lebih sehat. (U-1)
Bebek, tak kenyal lagi... HLM. 28
1 US$ Rp9.247 kamis, 10 mei 2012 SUMBER BI
Warga Lampung Korban Sukhoi BANDAR LAMPUNG (Lampost): Henny Stevani (29), pramugari asal Lampung, menjadi korban jatuhnya Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
n LAMPUNG POST/MG3/SERGEYDOLYA.LIVEJOUNAL.COM
IKUT NAIK SUKHOI. Nurlela (68) menunjukkan foto putrinya, Henny Stevani, penumpang Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di lereng Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, di rumahnya, Jalan Danau Maninjau, Kedaton, Bandar Lampung, Kamis (10-5) malam (atas). Henny Stevani (kedua kiri) bersama rekan dari PT Sky Aviation, sebelum terbang berfoto di depan pesawat Sukhoi Superjet 100, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu (9-5). Foto ini dibidik penumpang asal Rusia, Sergey Dolya, yang ikut pada penerbangan pertama.
TRAGEDI SUKHOI
Henny Ingin Ajak Ibunya Umrah BANDAR LAMPUNG—Lantun an Surah Yasin terdengar dari rumah Firdaus Latief di Jalan Danau Maninjau No. 30, Kelurah an Surabaya, Kedaton, Bandar Lampung, Kamis (10-5) malam. Di dalamnya, ada belasan saudara dan kerabat berkumpul untuk mendoakan Henny Stevani. Henny adalah salah satu pra mugari yang ikut dalam uji coba pesawat Sukhoi Superjet 100 yang ditemukan jatuh di Gu nung Salak, Bogor, Jawa Barat, Kamis (10-5). Raut kesedihan terlihat jelas di wajah Nurlela (68), ibu kandung Henny. Usai membacakan Yasin, dia
mengusap kedua matanya yang basah karena linangan air mata. Nurlela didampingi Roslina, kakak ipar Henny. Dua hari sebelum terbang dengan Sukhoi, Henny menelepon ibunya untuk memberi kabar. “Dia nelpon dan mau bilang akan terbang. Tetapi enggak kasih tahu terbang ke mana,” kata Nurlela. Munculnya berita Sukhoi hi lang pada Rabu (9-5) di Gunung Salak, Bogor, pun membuat Nurle la penasaran. Dia seperti memiliki firasat akan anaknya yang ikut pesawat buatan Rusia tersebut. Nurlela langsung menghubungi Henny, tetapi teleponnya tidak
aktif. Dalam berita terakhir, mun culah nama-nama penumpang Sukhoi. Nurlela pun menemukan nama Henny di urutan ke-15. Ibu enam anak ini mengamati berita dari kediamannya di Ta langpadang, Tanggamus. Akibat berita kecelakaan pesawat ini, hampir semua keluarga ber kumpul di rumah di Jalan Danau Maninjau, tempat putranya. Aya h Hen ny, Suja n i, pu n langsung berangkat ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakar ta, bersama dengan beberapa keluarga korban Sukhoi yang lain. (PADLI RAMDAN/U-1)
Nama Henny Stevani ramai dibicarakan di dunia maya setelah wartawan senior yang juga pengasuh acara kuliner, Bondan Winarno, mengirim doa dan foto wanita kelahiran Talangpadang, Tanggamus, 8 Juni 1983 itu lewat Tw it ter. “Kita doakan juga Henny Stevani (Vanny) pramugari Sukhoi, teman Marcel54,” tulis Bondan di Twitter-nya, Kamis (10-5) siang. Henny menjadi satu dari 45 korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100. Pesawat demo terbang Sukhoi Superjet 100 milik pabrikan pesawat Rusia, Sukhoi Company (JSC), itu membawa 15 karyawan dan pramugari PT Sky Aviation, termasuk Henny. Informasi yang dihimpun Lampung Post di rumah kakak korba n, Fi rdaus Lat ief, d i Jalan Danau Maninjau No. 30, Kelurahan Surabaya, Kedaton, Bandar Lampung, Kamis (10-5) malam, menyebutkan ayah Henny, Sujani, berangkat ke Ban dara Halim Perdanakusuma, Jakarta, bersama beberapa ke luarga untuk mengetahui nasib putrinya itu. Sedangkan pihak keluarga menggelar pengajian untuk mendoakan keselamatan mantan pramugari Adam Air dan Sriwijaya Air itu. Tinggal Puing Tim Basarnas kemarin menemukan puing-puing pe sawat nahas tersebut. Di antara serpihan itu terdapat simbol SSJ100 sehingga pesawat yang lepas landas dari Bandara
korupsi APBD lamteng
Andy Achmad Siap Dieksekusi
BERSAMBUNG KE Hlm. 5
Andy Achmad
KASUS TANAH SEBALANG
Kejati Bidik Aktor Intelektual BANDAR LAMPUNG (Lampost): Kejaksaan Tinggi Lampung mem bidik aktor intelektual di balik pengadaan pembangunan Pem bangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sebalang, Lampung Selatan, senilai Rp26 miliar. Kasus ini menyeret mantan Bupati Lampung Selatan Wendy Melfa dan Direktur PT Nia ga Intan, Angga Kusuma (penjual tanah), sebagai tersangka. Sejak Rabu (9-5), keduanya menghuni Rutan Way Huwi, Lam pung Selatan, setelah sebelumnya diperiksa di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung. Asisten Inteli jen Kejati Lampung Sarjono Turin mengatakan pihaknya segera me mintai keterangan mantan Bupati Lampung Selatan yang kini men jadi anggota DPR, Zulkifli Anwar, terkait dengan kasus itu. “Kami masih terus mencari bukti baru dan siapa aktor intelektual di balik
Wendy Melfa
n Dok. Lampost
perkara ini,” kata Sarjono. Pengejaran dilakukan dengan meminta keterangan saksi dan tersangka. Kasus yang pernah bergulir di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu pernah mendapat tang gapan Gubernur Lampung Sjach roedin Z.P. Gubernur yang mener bitkan izin lokasi PLTU itu akan memberikan keterangan jika diper lukan tim penyidik kejaksaan. Sesuai prosedur, Zulkifli yang
membentuk tim pengadaan ta nah bersedia dipanggil kejaksaan. “Warga negara taat hukum, saya akan memberikan kesaksian agar proses penyidikan berjalan lancar,” ujar dia kemarin. Sarjono kembali mengatakan pihaknya akan mengembangkan penyidik an. “Tetapi hal itu harus sesuai prosedur dan tidak melupakan sisi objektif,” kata dia. Menurut Sarjono, pemeriksaan lanjutan terhadap Wendy terkait dengan perannya sebagai ketua tim pengadaan tanah PLTU Seba lang. Selain itu, diperiksa sebagai saksi pada kasus Angga Kesuma. Sarjono menambahkan pihaknya akan melakukan evaluasi sehu bungan dengan hasil penyelidikan. Terkait dengan Angga Kesuma, mengingattersangkabelummenun jukpenasihathukum,kemungkinan ditunda. (RIS/MG7/MG6/U-1)
Halim Perdanakusuma dengan membawa 45 penumpang itu dipastikan jatuh setelah mena brak tebing Gunung Salak. Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo mengatakan tim SAR masih berada sekitar 600 meter dari titik jatuh nya pesawat. Pencarian dan evakuasi kemarin dihentikan karena cuaca buruk serta di lanjutkan hari ini. Pesawat jatuh pada koordinat 060 43’ 08” Lintang Selatan dan 1060 43’ 15” Bujur Timur atau 5.800 kaki dari atas permukaan laut. Sekitar 78 anggota tim SAR sudah berada di lokasi paling dekat dengan target. “Mereka istirahat dulu. Besok (hari ini) pencarian dilanjutkan.” Para korban akan dievakuasi dengan helikopter ke RS Polri Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol. Boy Raf li Amar meminta keluarga kor ban membantu mempermu dah identifikasi korban dengan meny iapkan hal-hal untuk dicocokkan dengan korban, misalnya pakaian, foto gigi atau DNA (deoxyribonucleic acid ), yakni materi genetik dalam tubuh setiap orang yang diwarisi dari orang tua. Pesawat Sukhoi itu sedang melakukan safari promosi ke Asia. Pada Rabu (9-5), Sukhoi melakukan dua penerbangan promosi di sekitar Jakarta dan Bogor. Pada penerbangan sesi pertama dengan penumpang sekitar 60 orang dari kalangan pemerintah, penerbangan ber langsung mulus. (MG2/U-1)
n Dok. Lampost
BANDAR LAMPUNG (Lam post): Mantan Bupati Lampung Tengah Andy Achmad Sam purna Jaya menyatakan siap menerima eksekusi 12 tahun penjara atas vonis Mahkamah Agung (MA) yang membatal kan vonis bebas PN Tanjung karang dalam perkara korupsi APBD Rp28 miliar. Andy Achmad yang dihubun gi via telepon, Kamis (10-5), pukul 15.00, mengaku masih berada di Jakarta. Dia akan kem bali ke Lampung pada Minggu (13-5) atau Senin (14-5). “Saya menghormati hukum dan akan datang kapan jaksa menyatakan eksekusi. Saya kan lahir di Lampung, eng gak mungkin saya tinggalkan tanah kelahiran. Ini fakta yang harus dihadapi,” kata Andy. Majelis Kasasi MA, Rabu (3-11), membatalkan vonis PN Tanjungkarang pada 19 Oktober 2011 yang membe baskan Andy Achmad, dengan
hukuma n penjara 12 tahun. Majelis, yang diketuai Djoko Sarwoko, menyatakan terdakwa terbukti secara meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi atas pemindahan dana APBD Lampung Tengah tahun anggar an 2008 dari Bank Lampung ke PT BPR Tripanca Setiadana. AndyAchmadmengakutengah mempersiapkan pembuktian da lam upaya hukum lebih lanjut. “Tidak perlu takut mendengar vonis itu. Saya sangat yakin vonis MA itu tidak sesuai fakta per sidangan,” kata Kanjeng, sapaan akrab Andy Achmad. Menurut dia, vonis harus di hadapi. Namun, sebagai orang yang merasa tidak bersalah, dia mengaku terkejut mendengar vonis 12 tahun penjara itu. “Yah, kalau kaget itu wajar karena sepanjang persidangan di PN Tanjungkarang kami tidak menemukan di mana letak kesa lahan. Untuk itu, saya pasrah menunggu upaya hukum yang dilakukan,” ujarnya. Mengenai respons keluarga, Kanjeng mengatakan pasti ada kesedihan. “Jika memang hidup seperti ini harus diha dapi, tetap tabah, dan semua itu pasti ada hikmahnya. Saya anggap ini seperti maskawin karena tidak sangka yang tidak bersalah harus dihukum,” kata Kanjeng. (MG6/U-1)