Lampung Post Edisi Kamis 21 Juli 2011

Page 1

CMYK

Terbit Sejak 1974 Harga Eceran Rp3.000/Eks Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693

Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

Hlm. 2

Hlm. 16

Hlm. 17

Lapak PKL Pasar Panjang dirusak sekelompok orang tak dikenal.

Jennifer Kurniawan berhenti berkiprah di dunia hiburan.

Uruguay merebut tiket final Copa America 2011.

www.lampungpost.com

Alhajar Divonis Bebas

H. BAMBANG EKA WIJAYA

Nazaruddin itu Mentimun yang Melawan Durian! ADA keluhan, jelas mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin itu buron, tapi pers tetap memberi dia peluang untuk bicara ke publik yang isinya cuma fitnah! ujar Umar. Pertama majalah Tempo mewawancarai Nazaruddin, info pembukanya di Koran Tempo (11-7). Disusul Metro TV (19-7), mewawancarai Nazaruddin di siaran langsung sekitar satu jam! Masalahnya sederhana, pers (wartawan) selalu memihak pada yang lemah! Itu ideologi pers universal! sambut Amir. Contohnya, pedagang kaki lima digusur karena berdagang di bahu jalan, bisa dianggap melanggar hukum! Ketika ada perempuan tua yang digusur pingsan, kamera wartawan langsung fokus dengan narasi berita mengesankan penguasa yang menggusur itu tak punya rasa kemanusiaan karena tak memberi kesempatan dan alternatif bagi kaum lemah untuk mencari nafkah, sekadar hidup pun! Pers berpihak yang lemah lewat mengesankan buruk kebijakan penguasa, menyengsarakan rakyat! Dalam kasus Nazaruddin yang tersangka buron, pers menjunjung asas praduga tak bersalah pada Nazaruddin sebagai pihak yang lemah, cuma mentimun, melawan pihak yang kuat̶durian̶partai berkuasa dan kekuasaan formal! tegas Umar. Dengan praduga tak bersalah, pers bisa saja melihat Nazaruddin selaku bendahara umum partai berkuasa sedang malang, tim fund rising yang membantu tugasnya mencari uang untuk partai terjerat KPK! Pada kemalangan nasib itu, ia justru dijadikan tumbal citra bersih partainya! Kesadaran dirinya dijadikan tumbal membuat dia merasa cuma mentimun, yang harus menjaga jarak dari durian! Usahanya menjaga jarak itu dimanfaatkan media untuk mendapat eksklusivitas berita! timpal Amir. Bagi pers, kebenaran tidak semata pada siapa yang mengatakan! Justru emas didapat dari saringan bubuk filingan batu! Artinya, potensi kebenaran selalu ada, tergantung aparat hukum cara menyaring kebenaran dari dalamnya! Potensi kebenaran informasi Nazaruddin itu justru terlihat dari pengakuan Anas Urbaningrum̶Ketua Umum Partai Demokrat̶ bahwa saat kongres di Bandung tim pemenangannya memang ada bagi-bagi uang akomodasi dan transport kepada para pendukungnya! tegas Umar. Dua saksi muncul pula dari Sumut! Palar Nainggolan, mantan ketua DPD PD Sumut, menyebut banyak uang beredar di kongres Bandung. Tongam Tobing, mantan ketua DPC Tapanuli Utara, melihat teman-teman DPC pamer, berkipas gepokan uang dolar̶seperti dikatakan Nazaruddin! ***

KURS

KAMIS, 21 JULI 2011 | NO.12149 | TAHUN XXXVI | 24 HALAMAN

DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG

BURAS

CMYK

KOTAAGUNG (Lampost): Tiga terdakwa kasus korupsi anggaran makan-minum rumah tangga dan tamu pimpinan DPRD Tanggamus, yang juga pimpinan DPRD setempat periode 2004—2009, Alhajar Syahyan, Badjuri Isa, dan Misri Jaya Latif, divonis bebas. Tiga terdakwa lainnya, yaitu Helman Saleh, divonis 2 tahun penjara serta denda Rp241 juta subisder 6 bulan penjara, Dewi Isnaini diganjar 1 tahun 6 bulan, dan denda Rp32 juta subsider kurungan 6 bulan, sementara Agus Setiawan diganjar 1 tahun penjara tanpa denda. Majelis Hakim Pengadilan Negeri (PN) Kotaagung menjatuhkan vonis kepada enam terdakwa pada sidang Rabu (20-7). Persidangan dilakukan terpisah dalam tiga berkas perkara. Sidang pertama dimulai pukul 12.10 dengan terdakwa Alhajar Syahyan dan Badjuri Isa dipimpin Ketua Majelis Hakim Haruno Patriadi dengan anggota Bambang Sucipto dan Arief Sapto Nugroho. Dalam amar putusannya, Haruno Patriadi mengatakan terdakwa tidak terbukti melanggar tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dalam Pasal 2 Ayat (1) UU No. 31/1999 yang di ubah dalam UU No. 20/2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) jo Pasal 65 Ayat (1)

LAMPUNG POST/SAYUTI

DIVONIS BEBAS. Mantan Wakil Ketua DPRD Tanggamus Badjuri Isa meninggalkan ruang sidang sambil mengangkat tangan dan mengucap “Allahu Akbar” usai divonis bebas oleh Majelis Hakim PN Kotaagung, Rabu (20-7). Sementara sejawatnya, Alhajar Syahyan, langsung dilarikan keluarga dan pendukungnya usai dinyatakan bebas.

KUHP, seperti yang didakwakan jaksa. “Terdakwa hanya melanggar administrasi, yang semuanya ka rena kesalahan pejabat SKPD, dalam hal ini sekwan,” kata Haruno. Hakim menyatakan kesalahan terjadi karena Sekwan tidak menunjuk pihak ketiga dalam mengelola anggaran tersebut. “Justru PPTK mengelola langsung anggaran tersebut dan memberikan dana secara tunai kepada pimpinan Dewan,” ujar Haruno. Karena itu, Majelis Hakim membebaskan terdakwa dari segala dakwaan dan memulihkan hak para terdakwa da-

lam kemampuan, kedudukan, harkat, dan martabat. Hakim juga memerintahkan ketiga terdakwa segera dikeluarkan dari rumah tahanan negara. Mendengar putusan tersebut, Alhajar dan Badjuri Isa yang sejak awal sidang tertunduk lesu langsung semringah. Badjuri Isa langsung sujud syukur diikuti Alhajar Syahyan. Selanjutnya, Alhajar meninggalkan arena sidang bersama kerabatnya. Tiga terdakwa lainnya, yaitu Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK), Helman Saleh, Dewi Isnaini, dan Agus Setiawan, tidak terbukti melang-

gar dakwaan primer. Namun, Majelis Hakim sependapat ketiganya terbukti melanggar pasal sekunder. Mendengar vonis yang diterimanya, Dewi Isnaeni langsung menangis dan memeluk anak dan suaminya. Helman Saleh yang terbaring di tempat tidur di luar ruang sidang menitikkan air mata, demikian juga dengan Agus Setiawan. Sementara itu, terdakwa Misri Jaya Latif yang mendapat giliran sidang terakhir sekitar pukul 19.30, seperti halnya Alhajar dan Badjuri, juga dibebaskan dari segala tuntutan. Alhajar, Badjuri Isa, dan

Misri Jaya Latif yang sebelumnya dituntut masing-masing 8 tahun langsung menyatakan menerima putusan, sedangkan jaksa pikir-pikir. “Kami sudah ikuti semua persidangan, kini terbukti yang benar itu benar,” ujar Badjuri Isa. Sementara, Misri Jaya Latif mengaku telah dirugikan dalam kasus itu, tetapi ia mengaku belum berniat menuntut siapa pun. Sedangkan, Helman Saleh yang sebelumnya dituntut 7 tahun, Dewi dituntut 6 tahun, dan Agus yang juga dituntut 6 tahun penjara, termasuk jaksa, menyatakan pikir-pikir. (UTI/R-2)

Rp8.540/dolar AS Rabu, 20 Juli 2011 Sumber BI

PENDIDIKAN

ANALISIS PILKADA

OASIS

Tahun Depan Kuota Negeri Tak Ditambah

Positif dan Kesehatan

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Tahun depan Dinas Pendidikan Bandar Lampung berencana menerapkan Program Sekolah Bina Lingkungan tanpa menambah kuota dalam penerimaan siswa baru. Tidak seperti sekarang, tahun depan siswa miskin terlebih dahulu diterima di sekolah negeri sebelum tes masuk reguler. “Kuota tak perlu ditambah, dan diisi sesuai kapasitas sekolah negeri,” kata Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Se-Bandar Lampung Sobirin, Rabu (20-7). Ia menilai wajar jika dalam program baru terdapat beberapa kelemahan. Namun, hal ini akan dievaluasi untuk perbaikan pada masa mendatang.

Kecerdikan PAN Mainkan Posisi Tawar

STUDI yang dipublikasikan Journal of Adolescent Health mengungkapkan remaja yang selalu berpandangan positif akan lebih bahagia, sehat, dan sejahtera saat mereka dewasa. Peneliti dari Northwestern University mencapai kesimpulan tersebut setelah mengumpulkan data dari 10.147 remaja yang berpartisipasi dalam National Longitudinal Study of Adolescent Health yang menyurvei mereka pada 1994, 1996, dan 2001. Hasil penelitian kami menunjukkan selalu berpandangan positif saat usia remaja secara signifikan sangat terkait dengan kondisi kesehatan mereka saat dewasa, ujar peneliti Emma K. Adam. (MI/U-1)

DOK. LAMPOST

Sobirin Sobirin menyampaikan hal itu untuk menanggapi banyaknya SMP, SMA, dan SMK swas ta yang menghentikan proses belajar-mengajar untuk siswa kelas I akibat minimnya pendaftar. Program Sekolah Bina Lingkungan yang diluncurkan Pemkot Bandar Lampung dituding sebagai salah satu penyebabnya. Secara terpisah, Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta

(BMPS) Lampung A. Hamid mengatakan sekolah swasta kesulitan memenuhi delapan standar pendidikan akibat lemahnya pengawasan. Dengan demikian, banyak sekolah swasta yang tidak mendapat bimbingan dan bantuan. “Dampaknya banyak swasta yang gulung tikar karena kehilangan peminat,” ujarnya. Namun, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidik an Lampung Maedasuri mengatakan pemerintah memberi porsi pengawasan yang sama antara sekolah swasta dan negeri. “Buktinya, sekolah swasta yang mutunya baik terus kebanjiran murid,” kata dia. (UNI/MG1/U-1) NEGERI TAMBAH...Hlm. 3

BANDAR LAMPUNG—Survei elektabilitas partai di tiga daerah otonomi baru (DOB) yang digelar Rakata Institute pada Mei 2011 lalu menempatkan PAN di urutan keempat setelah Demokrat, PDIP, dan Golkar. Meskipun demikian, pada proses pilkada di tiga DOB itu, yakni Pringsewu, Tulangbawang Barat, dan Mesuji, hanya PAN yang paling berkibar. Selain mampu menekan konflik selama proses penetapan calon, PAN juga sukses mendorong kadernya maju sebagai calon bupati dan wakil bupati. Padahal, perolehan kursi PAN di tiga DOB itu tidak lebih banyak dibanding Demokrat, Golkar, dan PDIP.

Di Pringsewu, PAN memiliki empat kursi, sama dengan Demokrat dan Golkar, dan lebih sedikit dari PDIP yang meraih lima kursi. Di Tuba Barat, PAN hanya punya dua kursi, sama dengan Demokrat dan lebih sedikit dibanding dengan Golkar yang meraih tiga kursi dan PDIP empat kursi. Sementara di Mesuji, PAN lebih sedikit dibanding dengan Demokrat (3), PDIP (3), dan Golkar (4). Meskipun tidak mendominasi perolehan suara, PAN amat cerdik memainkan posisi tawar sehingga sukses menempatkan kadernya sebagai calon. (WAHYU PAMUNGKAS/U-1)

pura, kemudian ke Vietnam, dan terakhir ia diduga berada di Pakistan. Hal senada disampaikan Kabareskrim Irjen Sutarman. Menurut dia, penangkapan Nazariddin di luar negeri dan pemulangannya ke Tanah Air tidak mudah. “Ada aturan tertentu yang harus dipenuhi. Tentu kami harus hormati negara tempat dia berada,” kata dia. Meskipun polisi sulit mendeteksi dan menangkap Nazaruddin, di sisi lain ia secara terbuka melakukan telewa wan cara dengan Metro TV dalam dua hari terakhir, yakni Selasa

(19-7) dan kemarin. Terkait dengan itu, Sutarman berharap Metro TV bersedia memberikan informasi keberadaan Nazaruddin. “Tidak perlu sebagai saksi. Kita samasama sebagai warga negara membantu menegakkan hukum,” kata Sutarman. Nazaruddin dicekal KPK sejak 24 Mei. Namun, sehari sebelumnya (23-5), ia kabur ke Singapura. Kemudian pada 30 Juni, KPK menetapkan Nazaruddin sebagai tersangka kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games XXVI di Palembang. (MI/U-1)

MESKI 2 KURSI...Hlm. 5

SUAP WISMA ATLET

Pemburu Nazaruddin Masih Mandul JAKARTA (Lampost): Sudah hampir dua bulan tersangka kasus suap dan buronan polisi Mu hammad Nazaruddin bersembunyi di luar negeri. Namun, hingga kini tim pemburu dari Polri belum mampu menangkapnya. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengaku polisi serius mengejar Nazaruddin, tetapi hingga kini belum berhasil meringkus mantan Bendahara Umum Partai Demokrat tersebut. “Tim sedang bergerak. Kami tetap monitor keberadaannya. Tunggu saja,” kata dia di Jakarta, Rabu (20-7).

CMYK

ANTARA/RIDHWAN ERMALAMORA

KETERANGAN ANAS. Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Anas Urbaningrum menjelaskan kasus yang menimpa mantan Bendahara Umum PD Muhammad Nazaruddin di kediamannya, di Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (20-7).

Anton menolak untuk menjelaskan keberadaan Nazarud-

din. Semula Nazaruddin dikabarkan berada di Singa-

CMYK

WAFID AKUI...Hlm. 6


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.