Terbit Sejak 1974 Harga Eceran Rp3.000/Eks Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693
Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999
Hlm. 16
Hlm. 17
Hlm. 23
Miss Indonesia 2011 Astrid Ellena siap mengikuti Miss World.
Santos meraih trofi Libertadores setelah menekuk Penarol 2-1.
Warga Karangsari, Wonosobo, Tanggamus, menuntut pemekaran.
www.lampungpost.com
BURAS
JUMAT, 24 JUNI 2011 | NO.12122 | TAHUN XXXVI | 24 HALAMAN
DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG
Presiden Instruksikan Perlindungan TKI
H. BAMBANG EKA WIJAYA
Pilkada, Manusiawi Kalau Jadi Lupa! KEK, apa beda pilkada dan pilkabe? tanya cucu. Bedanya, jawab kakek, Dalam pilkada kalau jadi, lupa! Sedang pilkabe, kalau lupa, jadi! Kalau begitu, pilihlah calon bupati yang setelah jadi tak lupa, terutama kepada nasib rakyat yang memilih dan memenangkannya di pilkada! tegas cucu. Cuma, bagaimana bisa memastikan orang yang mana kalau jadi tidak lupa? Sukar! sambut kakek. Meski demikian perhatikan iklannya! Kalau berisi janji, apalagi janji kepada orang banyak, kemungkinan lupa pada janjinya cukup besar! Konon lagi janji kepada orang banyak, janji kepada keluarga sendiri saja orang bisa lupa, dan itu dianggap manusiawi juga! Berarti kalau dalam pilkada setelah jadi lalu lupa, bisa dianggap manusiawi! timpal cucu. Lebih manusiawi lagi jika mengutamakan kepentingan pribadi dan berorientasi melestarikan kekuasaan diri beserta keluarganya!
ANTARA/WIDODO S. JUSUF
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono didampingi Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, Menteri Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar dan Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar memberikan keterangan pers soal perlindungan TKI di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Kamis (23-6). Presiden mengeluarkan enam instruksi, salah satunya membentuk satuan tugas khusus untuk penanganan dan pembelaan WNI termasuk TKI yang terancam hukuman mati di luar negeri. Berita Hlm. 8
Itu manusiawi sekali! tegas kakek. Tapi di balik itu ada logika kekuasaan̶sang kepala daerah telah mengaktualisasikan diri sebagai penguasa! Lalu, ia pun memprioritaskan pencapaian tujuantujuan kekuasaan! Sampai di situ, setiap penguasa dituntut piawai memainkan the art of power! Sejenis ajaran kelicikan penguasa dari Thomas Hobbes atau Machiavelli? timpal cucu. Ajaran demi kekuasaan tetap nyaman yang sering dipraktekkan hingga rakyat menderita dibiarkan dan ditutupi retorika kesuksesan̶meski kesuksesan yang cuma dinikmati kelompok berkuasa!̶model Barat itu sudah kuno dan harus ditinggalkan! tegas kakek. Pada akhir dekade awal abad 21 ini muncul The Art of
Power karya biksu Thich Nhat Hanh (2008), membimbing penguasa menjadi pemimpin sejati yang menjauhkan rakyatnya dari kesengsaraan dan penderitaan! Seperti apa ajarannya? potong cucu. Hanh menekankan tiga keunggulan moral yang harus dicapai pemimpin sejati! jelas kakek. Satu, meredam amarah dan nafsu. Dua, rangkul sesama dengan kasih sayang. Tiga, pandang sesuatu dengan kedalaman. Bayangkan Presiden AS atau CEO multinasional besar bertindak sesuai ajaran itu. Hanh menantang para pemimpin politik untuk bersikap tenang, menggunakan bahasa cinta, menempatkan diri dalam situasi penderitaan dan kesengsaraan rakyatnya, dan bicara kepada mereka dengan penuh kasih sayang! Kalau cuma bergaya seperti itu, para penguasa kita sudah mahir, tapi dilakukan tanpa ketulusan! tukas cucu. Di balik itu, uang rakyat dikorupsi tiada henti! ***
KURS
Rp8.601/dolar AS Kamis, 23 Juni 2011 Sumber BI
OASIS
Kemarau Rusak Tambak Udang PASIRSAKTI (Lampost): Kemarau yang melanda Lampung sebulan terakhir mulai menggoyahkan usaha perikanan. Dalam sepekan, tiga ton udang windu milik petambak tradisional di Kecamatan Pasirsakti, Lampung Timur, mati. Matinya udang berusia 1-2 bulan itu diduga akibat tingginya salinitas air tambak selama kemarau. Awalnya, budi daya berjalan lancar seperti biasanya. Namun, sepekan terakhir petambak mendapati banyak udang windu mati mengambang di tambak. Luas lahan budi daya udang windu di Kecamatan Pasirsakti saat ini sekitar 1.800 ha yang tersebar di Desa Pasirsakti (500 ha), Mulyosari (350 ha), Purworejo (600 ha), dan Labuhanratu (350 ha). Kematian udang windu tersebut di setiap desa rata-rata sekitar 15 ha atau total 60 ha di empat desa. Untuk setiap hektare, diperkirakan kematian udang sekitar 50 kg. “Jadi udang yang mati di empat desa sekitar tiga ton,” kata Koordinator Pelaksana Dinas (KPD) Kelautan dan Perikanan, Kecamatan
Pasirsakti, Tri Sukesih, Kamis (23-6). Dari hasil pemeriksaan dan penelitian di lapangan, KPD tidak menemukan penyakit yang menyerang udang windu. Namun, saat kondisi tambak diperiksa, KPD mendapati kadar garam (salinitas) air cukup tinggi. Tingginya salinitas air tambak diperkirakan akibat kemarau yang memicu kenaikan suhu udara. Kondisi itu yang menyebabkan suhu air tambak ikut meningkat, sementara pasokan air tawar yang biasanya berasal dari air hujan terhenti sama sekali. Minimnya suplai air tawar itulah yang mendorong peningkatan salinitas air tambak. Peningkatan salinitas air tambak secara drastis membuat udang windu tak mampu bertahan dan mati mendadak. “Sementara ini kami menduga kematian udang windu
terjadi karena meningkatnya salinitas air tambak. Pasokan air tawar praktis terhenti selama kemarau ini,” kata Sukesih. Untuk menghindari kerugian lebih besar, KPD menyarankan para petambak menambah pasokan air tawar ke tambak agar salinitas kembali normal. Untuk itu, petambak diminta bergabung membentuk kelompok dan secara bergotong royong membuat sumur bor. “Hanya dengan cara itulah petambak bisa menyelamatkan udang yang masih sehat. Kalau tidak, kemungkinan kematian udang windu akan berlanjut ke tambak yang lain,” ujarnya. Puncak Kemarau Secara terpisah, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung Bambang Nova Setyanto menjelaskan panas matahari yang menyengat bisa membuat air di kolam menjadi hangat dan sedikit demi sedikit menguap. Dengan volume air yang terus berkurang, salinitas tambak makin tinggi dan memicu kematian udang
Perokok Lebih Kurus
PILKADA PRINGSEWU
ILMUWAN Amerika Serikat berhasil mengungkap cara nikotin menekan nafsu makan di otak. Temuan ini diharapkan mampu membantu memerangi obesitas. Tubuh perokok cenderung lebih kurus dibandingkan yang tidak merokok, demikian menurut studi Yale University dan dipublikasikan dalam jurnal
Sujadi dan Untung Bersaing di PDIP
Science. Banyak yang menolak berhenti merokok karena mereka takut gemuk, ujar peneliti senior Marina Picciotto, Para peneliti mempelajari reseptor nicotinic acetylcholine yang terdapat pada permukaan neuron untuk melihat efek obat depresi. Tikus yang diberi obat itu makan lebih sedikit daripada yang tidak, katanya. Serangkaian percobaan pun menunjukkan bahwa obat bisa berubah pada reseptor nikotin tertentu. Mengidentifikasi reseptor ini penting untuk memahami mekanisme yang berkaitan dengan kecanduan, berat badan, dan merokok, katanya. (MI/U-1)
windu. “Kami imbau petambak menjaga volume air karena mudah menguap dalam kondisi panas,” ujarnya. Bambang juga mengimbau seluruh sektor mulai mengantisipasi dampak kemarau yang akan menyengat sampai empat bulan ke depan. Kemarau yang melanda Lampung sejak akhir Mei 2011 lalu diprediksi mencapai puncaknya pada Agustus mendatang dan berakhir Oktober 2011. “Saat ini saja panasnya sudah terasa sekali. Apalagi di masa puncak nanti,” kata Bambang. Saat ini curah hujan di Lampung sangat kecil yakni kurang dari 150 milimeter/bulan. Dua hari mendatang hujan diperkirakan hanya akan turun di Lampung Barat, Pesawaran, Mesuji, dan Tulangbawang. Sementara cuaca di daerah lainnya cukup panas dengan temperatur hingga 33,5 derajat Celsius. Kemarau terjadi karena suhu permukaan laut di sebagian besar wilayah Lampung cenderung dingin sehingga menghambat penguapan. (JON/LIN/U-1)
LAMPUNG POST/HENDRIVAN GUMAY
PENGEMBANGAN BANDARA. Direktur Bakrie Infrastruktur Ade Erlangga memberikan keterangan pers soal pengembangan Bandara Radin Inten II usai bertemu Wagub Lampung Joko Umar Said di Pemprov, Kamis (23-6).
INFRASTRUKTUR
Radin Inten II Masuk 18 Bandara Potensial BANDAR LAMPUNG (Lampost): Bandara Radin Inten II termasuk 18 pelabuhan udara yang berpotensi dikembangkan menjadi lapangan terbang internasional. Hal ini merupakan hasil kajian Bakrie Group di 400 bandara domestik di seluruh Indonesia. “Dengan berbagai potensi kekayaan alam dan jumlah penumpang, Bandara Radin Inten II layak menjadi bandara internasional,” kata Wakil Gubernur Lampung M.S. Joko Umar Said usai pemaparan rencana investasi Bandara Radin Inten II oleh Bakrie Group di ruang Sakai Sambayan Pem-
prov, Kamis (23-6). Pengembangan bandara merupakan salah satu progam unggulan Pemprov selain kota baru, jalan tol, pusat pendidikan terpadu, dan jembatan Selat Sunda (JSS). Sementara itu, Direktur Bakrie Infrastruktur Ade Erlangga menyatakan perusahaannya tertarik mengelola Bandara Radin Inten II sebagai bandara internasional sekaligus embarkasi haji. “Potensi Lampung lebih besar dari yang kami tahu. Kalau didukung pemerintah daerah, Radin Inten II pasti bisa menjadi bandara internasional,” kata Ade kemarin.
Dalam waktu dekat, Bakrie membuat nota kesepahaman (MoU) dengan Pemprov sebagai permulaan rencana kerja sama. Setelah MoU, Bakrie akan menyusun menyusun studi kelayakan untuk menentukan pada bagian apa perusahaan itu bisa terlibat dan berapa nilai investasi yang diperlukan. Sebelumnya, PT Angkasa Pura II berminat mengembangkan Bandara Radin Inten II menjadi bandara internasional. Pemprov akan mempertimbangkan dan memilih perusahaan yang dianggap terbaik untuk mengembangkan bandara terbesar di Lampung itu. (LIN/U-1)
BANDAR LAMPUNG (Lampost): Tarik-menarik kekuatan antara Untung Subroto dan Sujadi Saddat membuat DPP PDIP menunda rekomendasi calon bupati dalam Pilkada Pringsewu. Penetapan rekomendasi yang direncanakan kemarin (23-6) ditunda. Rapat DPP yang dihadiri unsur DPD PDIP Lampung itu berlangsung alot. “Belum ada titik temu, keputusan ditunda besok (hari ini, red), ” ujar Sekretaris DPD PDIP Lampung Dedi Afrizal tadi malam. Sujadi yang berpasangan dengan Handitya Narapati sebenarnya sudah bisa melaju meskipun tanpa PDIP, sebab sudah didukung koalisi Demokrat, PKS, PKNU, dan PKPI. Demikian pula Untung yang sudah didukung koalisi PKPB, Gerindra, PKB, PDK, dan PDP. Meskipun demikian, rekomendasi PDIP tetap diperlukan untuk menambah suara kader dan simpatisan partai. Rekomendasi PDIP diperkirakan tidak terlalu jauh dari nama Sujadi dan Untung. Dua nama lain, yakni Bambang Waluyo Utomo dan Nanik Sawitri, kecil kemungkinan
mendapat rekomendasi. Jika memilih Bambang atau Nanik, PDIP harus berkoalisi dengan minimal satu partai lain peraih kursi, sebab di DPRD Pringsewu PDIP hanya memiliki 5 kursi dari syarat minimal 6 kursi. Namun, tidak menutup kemungkinan Bambang dan Nanik mendapat rekomendasi jika secara diam-diam PDIP telah menjalin komunikasi dengan partai lain. Jika alternatif terakhir ini yang dipilih PDIP, Pilkada Pringsewu akan berlangsung sengit. Di partai lain, Demokrat merekomendasikan Bachtiar Basri dan Umar Ahmad untuk Tulangbawang Barat, sedangkan calon untuk Mesuji ditunda. “Calon Pringsewu sudah ada, tapi namanya nantilah. Masih ada yang kami tunggu,” kata Khairudin, pengurus DPP Partai Demokrat Korwil Lampung. Sementara itu, pilihan PKS tak mungkin bergeser dari pasangan Sujadi-Handitya. “PKS tidak berubah dari itu. Rekomendasinya keluar Selasa kemarin,” ujar Ketua DPW PKS Lampung Gufron Azis Fuadi. (WAH/U-1)