Lampung Post Edisi Cetak 25 Mei 2011

Page 1

Terbit Sejak 1974 Harga Eceran Rp3.000/Eks Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693

Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

Hlm. 5

Hlm. 16

Hlm. 17

Lensa liputan reporter cilik Lampung Post di Mabes Polri.

Tiket konser Jang Geung Suk ludes hanya dalam 30 menit.

Tim Piala Sudirman Indonesia mengubah strategi lawan Malaysia.

www.lampungpost.com

BURAS

RABU, 25 MEI 2011 | NO.12093 | TAHUN XXXVI | 24 HALAMAN

DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG

Imigran Gelap Diamankan di Selat Sunda

H. BAMBANG EKA WIJAYA

Tak Logis Menteri Sulut Kerusuhan! UCAPAN Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad yang seolaholah ia menganjurkan petambak plasma mengambil alih tambak PT AWS (Lampost, 23-5), yang dikhawatirkan oleh Wakil Ketua Gabungan Pengusaha Perikanan Indonesia (Gappindo) Johanes Kitono disalahtafsirkan petambak sehingga bisa memancing atau menyulut kerusuhan (Lampost, 24-5), jika ditimbang dengan akal sehat tak logis! ujar Umar. Maksudnya, tak logis seorang menteri membuat pernyataan seperti itu! Karena menteri sebagai sosok pemerintah pasti mengutamakan stabilitas ekonomi dan stabilitas keamanan, jadi tak mungkin bicara senegatif itu! Logikanya begitu! sambut Amir. Apalagi Fadel pengusaha, tak masuk akal ia bicara membuat orang salah tafsir dan bertindak destruktif pada perusahaan̶bisa dibayangkan kalau perusahaan miliknya diperlakukan seperti itu! REUTERS/STRINGER

Belum lagi eksesnya terhadap iklim usaha dan iklim investasi yang harus dijaga oleh semua pihak agar tetap kondusif! tegas Umar. Jadi tak logis dan tak mungkin seorang menteri berkata yang bisa

Polda Banten mengamankan seratusan imigran gelap asal Afghanistan, Iran, Irak, dan Pakistan di Tanjunglesung, Senin (23-5). Kapal Satria Perkasa tujuan Pulau Christmas yang mereka tumpangi bocor saat berada di Selat Sunda. 100 ORANG... Hlm. 7

memancing dan menyulut kerusuhan itu! Kemungkinannya, ada orang yang hadir dalam pertemuan dengan Menteri Kelautan hari Minggu salah kutip ucapan menteri saat menyampaikan kepada wartawan! tukas Amir. Dengan asumsi demikian, tak ada lagi masalah dengan ucapan menteri yang bisa memancing kerusuhan karena ucapan itu tak ada, jadi tak perlu dirisaukan eksesnya! Sebagai jaminan ia tak berkata begitu, jika terjadi kerusuhan di lapangan akibat ucapannya itu, pasti ia membantah pernah menyatakan seperti itu! timpal Umar. Lebih lagi sebagai pemerintah, seorang menteri wajib mengajak semua pihak berpikir konstruktif dan menyelesaikan masalah secara damai dengan menjauhi cara kekerasan! Dalam kasus di pertambakan AWS, dari awal terlihat perusahaan memilih mengalah guna tak terpancing tindak kekerasan! ujar Amir. Pabrik diblokir sampai tiga minggu buruh tak bisa kerja hingga berton-ton udang busuk, yang dengan itu mereka dipancing untuk membuka blokir dengan paksa (kekerasan), tapi mereka tak terpancing dan mengalah saja! Lalu pencegatan pasokan benur dan saprotam, mereka tak terpancing melakukan penerobosan paksa dengan kekerasan! Akibatnya, mayoritas plasma mitranya tak bisa berbudi daya, lagi-lagi perusahaaan mengalah dengan memilih jalan antikekerasan̶mematikan aliran listrik! Dari tuturanmu itu saja kalau pemerintah̶entah tingkat mana pun̶mau menyelesaikan masalah AWS, sudah ketahuan apa yang harus dilakukan! tegas Umar. Yang dibutuhkan cuma jaminan ketenangan berproduksi! Tak diganggu terus! ***

KURS

Rp8.568/dolar AS Selasa, 24 Mei 2011 Sumber BI

OASIS

Budaya dan Kesehatan MENGUNJUNGI galeri seni, menonton teater atau film, dan pergi ke konser musik baik bagi kesehatan dan kebahagiaan pria. Demikian hasil studi yang dipublikasikan di Journal Epide-

miology and Community Health. Peneliti menganalisis hasil dari kuesioner 50.797 orang dewasa selama tiga tahun. Mereka ditanyai mengenai aktivitas budaya dan kreativitas apa saja yang mereka kerjakan serta bagaimana kesehatan dan kebahagiaan mereka. Hasilnya, pria yang lebih banyak melakukan aktivitas budaya cenderung lebih sehat secara fisik dan mental. Sedangkan perempuan yang gemar berolahraga dan terlibat langsung dalam seni jauh lebih sehat daripada mereka yang tidak. Hasil ini menunjukkan penggunaan aktivitas kultural dalam perawatan kesehatan dapat dibenarkan. Hanya dengan menikmati produk-produk kebudayaan, kita dapat meningkatkan kesehatan kita jauh lebih besar ketimbang upaya-upaya kreatif lainnya, kata seorang peneliti. (MI/U-1)

Pihak Ketiga Perumit Penyelesaian AWS BANDAR LAMPUNG (Lampost): Kemelut di tambak udang eks Dipasena hanya bisa diselesaikan investor dan P3UW (Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu). Kehadiran pihak ketiga justru akan memperumit penyelesaian. “Persoalan Dipasena sangat kompleks. Tidak mudah mengurusi tujuh ribu petambak,” kata akademisi Universitas Lampung, Dr. Eddy Rifai, Selasa (24-5), yang dihubungi Lampung Post, tadi malam. Menurut Eddy, konflik yang terjadi saat ini hanya bisa diselesaikan PT Aruna Wijaya Sakti (AWS) dan P3UW. Kehadiran pihak ketiga, termasuk pemerintah, tidak menjadi jaminan bagi penyelesaian konflik di tambak udang terbesar se-Asia Tenggara itu. Eddy menjelaskan hubungan antara AWS dan petambak didasarkan pada pola kemitraan. Namun, pola kemitraan inilah yang sekarang berantakan. Petambak menuntut AWS menyelesaikan revitalisasi, di pihak lain AWS menuntut petambak mematuhi aturan perusahaan. Kepentingan kedua pihak itulah yang belum mencapai titik temu. “Kalau sama-sama saling menuntut, konflik tidak bakal selesai. Hanya AWS dan petambak yang bisa menyelesaikan. Tuhan pun tidak bisa,” ujar Eddy. Pekan lalu, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad mengadakan pertemuan dengan 23 perwakilan

P3UW. Salah satu butir keputusan dari pertemuan itu pemerintah pusat dan daerah siap menjamin biaya operasional dan memasok kebutuhan hidup petambak. Untuk persoalan terkait utang plasma dan pola kemitraan akan diperhitungkan setelah panen. “Pemerintah menjamin pasokan benur, pakan, dan biaya hidup plasma agar segera kembali berproduksi,” kata Ketua Tim Sengketa Tulangbawang Agus Mardihartono, kemarin. Untuk pasokan listrik, pemerintah mengusahakan agar segera dihidupkan kembali dengan batas maksimal 1 minggu terhitung sejak 22 Mei 2011. Dalam hal ini pemerintah juga akan bernegosiasi dengan PT AWS. Menteri juga menyarankan petambak plasma bersatu padu menyelesaikan kemelut AWS. Salah satunya dengan membentuk wadah usaha berbadan hukum berupa koperasi atau badan usaha milik daerah (BUMD) dan memberdayakan kembali Lembaga Manajemen Plasma Kampung (LMPK). “Hal-hal lain yang berkaitan dengan utang plasma dan pola kemitraan akan diselesaikan setelah petambak panen,” ujar wakil bupati Tulangbawang itu.

Belum Beroperasi Di pihak lain, Corporate Communication PT CP Prima, induk perusahaan AWS, George Basoeki, mengaku belum mengetahui rencana pemerintah menjadi avalis bagi petambak. “Kami tahu dari media. Belum ada permintaan khusus dari pemerintah,” kata George. Jika nanti pemerintah meminjam secara resmi aset AWS di lokasi eks Dipasena itu, manajemen AWS akan membahasnya terlebih dahulu sebelum menentukan sikap. George menambahkan AWS belum berencana beroperasi kembali karena keadaan belum kondusif. “Sampai saat ini sikap kami masih sama karena keadaannya juga sama. Tidak Kondusif,” ujarnnya. Masih terkait konflik AWS, kemarin beberapa anggota P3UW menuntut pertanggungjawaban Menteri Keuangan selaku penjual aset Dipasena kepada AWS. Mereka menyesalkan karena aset eks Group Dipasena itu dijual murah. Sekitar pukul 10.00, beberapa petambak Dipasena berkumpul di depan pagar Kementerian Keuangan. Sulaeman, salah seorang pendemo, menyatakan revitalisasi yang dijanjikan petambak melalui AWS tak kunjung selesai. “Plasma menyerahkan kepada pemerintah. Yang terpenting revitalisasi dituntaskan kalaupun memang ada pengambilan, kami siap bekerjasama dengan investor manapun,” ujarnya. (ATA/LIN/U-1)

GRATIFIKASI

Mahfud M.D. Laporkan Nazaruddin JAKARTA (Lampost): Usai dilengserkan dari jabatan bendahara umum Partai Demokrat, Muhammad Nazarud din kemungkinan bakal mengisi hari-hari kelabu. Politisi muda Demokrat ini boleh jadi akan direpotkan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pasalnya, Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud M.D. dan Sekjen Djanedri M. Gaffar melaporkan pemberian uang 120 ribu dolar Singapura atau setara Rp830 juta ke KPK, Selasa (24-5). Setelah melaporkan Nazaruddin, kedua petinggi MK itu puasa bicara. Namun, Wakil Ketua KPK M. Jasin membenarkan kehadiran mereka ke lembaganya untuk mengadukan Nazaruddin. “Iya memberitahukan itu,” kata Jasin. Janji KPK untuk memproses kasus pemberian uang Nazaruddin ke KPK disampaikan Ketua KPK Busyro Muqoddas saat rapat dengar pendapat KPK dengan Komisi III DPR pada Senin (23-5). “Ya kami akan menindaklanjutinya sesegera mungkin kalau memang sudah menerima langsung laporan dari Pak Mahfud,” ujar Busyro. Jauh sebelumnya Mahfud melaporkan Nazaruddin ke Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, November 2010, meskipun jumpa pers bersama keduanya terkait dengan kasus itu baru disampaikan Jumat (20-5) di Istana Negara, Jakarta. (MI/U-1) BK HARUS... Hlm. 7

PILKADA

Rakata Rilis 9 Calon Bupati Terpopuler di Tiga DOB BANDAR LAMPUNG (Lampost): Lembaga survei Rakata Institute merilis sembilan kandidat yang cukup populer untuk menjadi bupati di tiga daerah otonomi baru (DOB) meliputi Pringsewu, Tulangbawang Barat, dan Mesuji. Berdasarkan survei yang dilakukan Rakata Institute pada 18—22 Mei, setiap DOB memiliki tiga kandidat yang populer. Di Kabupaten Mesuji, kandidat populer dari hasil survei yang melibatkan 600 responden itu adalah Khamamik, Ruswandi Hasan, dan Suprapto. Di Pringsewu, calon yang populer adalah Abdullah Fadri Auly, Ririn Kuswantari, dan Sujadi Saddat. Sedangkan di Tulangbawang Barat, calon yang populer adalah Bachtiar Basri, Frans Agung Mula Putra, dan Putra Jaya Umar. Direktur Rakata Institute Eko Kuswanto, Selasa (24-5), mengatakan survei

KANDIDAT YANG BERPELUANG MENJADI BUPATI PERTAMA*

Setujukah pemekaran?

MESUJI

TUBA BARAT

PRINGSEWU

Khamamik Ruswandi Hasan Suprapto

Bachtiar Basri Frans Agung Putra Jaya Umar

Abdullah Fadri Auly Ririn Kuswantari Sujadi Saddat

99,17%

97,17% 93,67%

* Penulisan nama diurutkan berdasarkan alfabetis

WAKTU PELAKSANAAN PILKADA

44,74%

Mesuji

69,78%

58,83%

55,26% 41,17%

30,22%

Tuba Barat Keterangan:

Pringsewu Tahu

menjelang pilkada itu menggunakan metode stratified random sampling dengan tingkat kepercayaan 95% dan toleransi kesalahan (margin of error) kurang lebih 4%. Responden yang dilibatkan adalah calon pemilih di masing-masing

MESUJI

TUBA BARAT

PRINGSEWU

Tidak tahu

kabupaten. “Responden memberikan jawaban atas calon-calon yang populer tersebut berdasarkan nama-nama yang beredar di media massa,” kata Eko dalam pernyataannya melalui telepon seluler.

Terkait dengan pengetahuan calon pemilih mengenai waktu pelaksanaan pilkada yang jatuh pada 28 September 2011, ternyata cukup beragam. Calon pemilih di Kabupaten Mesuji memiliki tingkat pengetahuan lebih tinggi, yakni 44,74% responden sudah mengetahuinya. Hasil tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan calon pemilih di Tulangbawang Barat dan Pringsewu. Sosialisasi yang dilakukan KPU, para kandidat, dan media massa cukup membuat pemahaman masyarakat Mesuji meningkat mengenai waktu pelaksanaan pilkada. Hasil survei ini sekaligus mematahkan asumsi bahwa faktor topografi wilayah yang relatif menyulitkan dan akses informasi yang terbatas merupakan faktor penghalang suksesnya sebuah sosialisasi. (KIS/WAH/U-2)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Lampung Post Edisi Cetak 25 Mei 2011 by Lampung Post - Issuu