±
±
CMYK
± facebook.com/lampungpost @lampostonline @buraslampost
I
24 Hlm. jumat 13 MARET 2015
TERUJI TEPERCAYA
i TAHUN XL Terbit Sejak 1974 i Rp3000 No. 13427
www.lampost.co
±
BustamiAli Rahman Bersaing Dukungan Tepat pada 23 Agustus 2015, masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Way Kanan Bustami Zainudin-Raden Nasution berakhir. NUR JANNAH
P
±
EMILIHAN Umum Kepala Daerah Way Kanan 2015 menjadi tantangan tersendiri petahana Bupati Way Kanan Bustami Zainudin. Pada ajang kontesta si itu, Bustami yang menang dalam Pemilukada 2010 itu bakal bersaing dengan tokoh Way Kanan, Ali Rahman. Bus t a mi de n g a n mo dal 36,52% dukungan rakyat dari kemenangan di pesta rakyat Way Kanan 2010 itu telah mendaftarkan diri di PDIP— partai yang dipimpinnya. Bustami juga telah melamar Hanura dan NasDem untuk mendukungnya dalam pemilu kada kali ini. Dengan dorongan partai itu, plus partai yang mendukungnya di Pemilukada 2010 yakni PKS, PKPI, dan PKB, tentu menjadi potensi tersendi ri baginya untuk menang. Selain itu, sebagai petahana, tentu mayarakat Bumi Petani itu sudah sangat paham dan mengetahui kiprahnya dalam membangun daerah. Apalagi, selama lima tahun belakang an, petahana ini tak segan bertemu langsung rakyat nya dan menjadi tambahan sosialisasi dirinya. “Biarlah masyarakat yang menilai saya karena masyarakatlah yang menginginkan saya jadi atau tidaknya,” kata Bustami, be berapa waktu lalu. Namun, kemunculan tokoh Ali Rahman juga tidak bisa dikesampingkan. Sebab, Ali juga telah mendaftar di PDIP serta mulai mendekati Partai Gerindra untuk mengusung nya di Pemilukada 2015. Tentunya keberadaan partai besar itu sangat
memberi peluangnya untuk menantang dukungan pe tahana. Apalagi, sebagai aparat, Ali juga banyak berkiprah dalam pembangunan Lampung, ter masuk di Way Kanan. Mantan Kepala Dinas PU Lampung itu pun juga banyak berkiprah di sejumlah organisasi yang menjadi salah satu jalannya untuk bersosialisasi kepada masyarakat. “Menjadikan in frastruktur di Way Kanan lebih bagus itu prioritas utama,” kata Ali. Ada juga sejumlah kandidat yang mendaftarkan diri ke par tai politik di Way Kanan yang bisa menjadi alternatif pilihan masyarakat. Mereka adalah Arief Tritia dan Yozi Rizal yang sudah bersiap bersaing dalam kontestasi itu.
Bustami Zainudin
Perlu Kearifan Lokal
Bupati Way Kanan
Lahir Ayah Ibu Istri Anak
: Gununglabuhan, 8 Oktober 1969 utan Dewa bin Batin Pe enutup (alm.) : H Zainudin Gelar Su Sutan Penutup : Hj Abina binti Sutan Syah Ratu : Rina Marlina : 1. Ayu Hani Nabila 3. Anggun Tazkia Ramadhani 2. Ajen Ajeng ng Raisa Aghnia
Alamat: Jalan Raden Jambat No. 02, Blambangan Umpu, Way Kanan Pendidikan: 1. SD Negeri Gununglabuhan (1977—1978) 2. MIN TTanjungkarang anjungkarangg (tamat 1982)) g j g g ((tamat 1985)) 3. SMP Negerikedaton Tanjungkarang 4. SMAN 5 Tanjungka arang (tamat 1988) Tanjungkarang 5. Universitas Lampung, Jurusan MIPA Fisika (1993) Organisasi: 1. Ketua OSIS SMPN Kedaton 2. Sekreta aris OSIS SMA 5 Tanjungkarang Tannjungkarang Sekretaris p 3. Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan MIPA FKIP Unila 4. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lampun Lampung 5. Biro Kop perasi dan Wirausa aha DPW Pemuda Pa ancasila Lampung Koperasi Wirausaha Pancasila g p p g 6. Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Pemuda Lampung 7. Ketua Kosgoro 197 Kabupaten Way Kanan 8. Ketua D ewan Pakar ICMI Orda Orda Way Kanan Dewan g Majelis j 9. Ketua Dewan Pertimbangan Ulama Indonesia ((MUI)) Wayy Kanan 10. Ketua Dewan Penasihat Pepadi Kabupaten Wayy Kanan 11. Ketua Dewan Penasihat Pujasuma Pujasuma Kabupaten Kabupateen Way Way Kanan g j Indonesia sia Kabupaten Way Kanan 12. Dewan Pembina Persatuan Guru Ngaji 13. Pembina Majelis Karang Taruna Kabupaten Way Waay Kanan 14. Ketua Orari Way Kanan 15. Pimpinan Pusat Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG)
Keduanya mendaftar di PDI Perjuangan erjuangan sebagai calon bupati Way ay Kanan
Ali Rahman Tokoh Way Kanan Lahir Ayah Ibu Istri Anak
: Blambangan Umpu, 10 Agustus 1970 970 : H M Daud : Hj Sri Umyati (alm.) : Eka Listriyeni : 1. Galang P Rahman 3. Rori Rahman 2. A Agung gung Rahma Rahman an
Alamat: Jalan Raden Gunawan, Taman Permai Palm, Hajimena, Lamsel Pendidikan: 1. SD Negeribaru, Blambangan Umpu 2. SMPN Blambangan Umpu
3. SMAN 3 Bogor, Jabar 4. APDN
Organisasi: 1. Wakil Ketua II KNPI Way Kanan 2. Bend Bendahara dahara IOF Ka Kabupaten abupaten Wayy Kanan 3. Bendahara KONI Kabupaten Way Kanan 4. Penasihat Gesindo Kabupaten Way Kanan 5. Bida Bidang ang Usaha Granat Kabupatenn Way Kanan 6. Ketua IKASIPDN Kabupaten Way Kanan
7. Ketua II Lemkari Kabupaten Way Kanan 8. Ketua KNPI Lampung Selatan 9. Ketua Lemkari Lampung Selatan 10. Bendahara IMI Lampung 11. Bendahara Umum HKTI Lampung 12. Pengurus PSSI Provinsi Lampung
Pj. Bupati Pada bagian lain, Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengaku telah meng antongi nama-nama penjabat (pj.) kepala daerah di delapan kabupaten/kota yang bakal menggelar Pemilukada 2015. “Nama sudah kami siapkan dari eselon II, syaratnya mini mal golongan IV/c. Kami nanti dibuat dengan sistem arisan dikocok,” kata Ridho, di Balai Keratun, kantor Gubernur, Kamis (12/3). Saat ditanya deadline untuk mengumumkan nama-na ma tersebut, Ridho mengaku masih menyesuaikan dengan jadwal KPU untuk menggelar pemilukada. “Kami belum da pat suratnya dari KPU. Kalau diajukan dari sekarang, kalau pelaksanaannya masih lama, nanti malah mengganggu tata kelola pemerintah.” (U1) nurjannah@lampungpost.co.id
Sandra Dewi Terobsesi Jadi Princess... Hlm. 16
Ridho Berharap Groundbreaking di Lamsel GUBERNUR Lampung M Ridho Ficardo mengharapkan peletak an tiang pancang (groundbreaking) pembangunan jalan tol Sumatera (JTS) wilayah Lampung ruas Bakauheni— Terbanggibesar dilakukan di Lampung Selatan. Menurut dia, selain telah mendapat persetujuan dari pihak PT ASDP mengenai pem bebasan lahan, Kecamatan Bakauheni juga merupakan titik nol JTS wilayah Lampung. “Groundbreaking di Lampung Selatan lebih tepat, karena awal pintu masuknya di sana,” ujar Ridho, usai memberi sambut an pada Musdaprov Dharma Wanita se-Lampung di Balai Keratun, Kamis (12/3). Dia mengatakan konstruksi JTS sudah dirancang oleh Pe merintah Pusat melalui Ke menterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pe merintah Pusat juga sudah menunjuk PT Hutama Karya
±
TAJUK
M Ridho Ficardo Gubernur Lampung
sebagai rekanan yang akan membangun JTS Lampung ini. “Groundbreaking sudah dirancang di tingkat pusat, Hutama Karya yang tangani konstruksinya,” kata dia. Ridho menjelaskan saat ini konsultan PT Hutama Karya bersama tim persiapan pem bebasan lahan tol sudah melakukan beberapa tahapan, di antaranya melakukan pema tokan dan pendataan kepemili kan lahan-lahan yang akan dibebaskan.
Dia menargetkan groundbreaking dilaksanakan pada April 2015. Ini sesuai de ngan harapan Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Lampung, beberapa waktu lalu. “Groundbreaking itu dimungkinkan di dua tem pat, Lampung Selatan atau di Lampung Tengah. Tapi bagus nya sih di Lampung Selatan,” kata Gubernur. Sementara itu, ketua tim pembebasan lahan dan per siapan II, Tauhidi, mengata kan sudah ada empat desa di Pesawaran yang dipasang patok centerline dan juga te lah dipasang ROW (batas kiri dan kanan jalan sepanjang 120 meter). Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) agar pemasangan patok dibarengi dengan pengukuran. Langkah ini untuk memperce pat pelaksanaan proses pem bebasan lahan. (*11/K1)
SUMBER daya alam hayati Indonesia, baik nabati (tumbuhan) maupun hewani (satwa), memang perlu dikelola dan dimanfaatkan secara lestari dan seimbang. Tu juannya, menyejahterakan rakyat, tidak hanya sekarang, tetapi harus berwawasan ke masa depan. Keberadaannya perlu dijaga agar tidak mengganggu dan memengaruhi ekosistem di sekitarnya. Berdasar itulah, pe merintah melalui UU RI No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati mengatur agar konservasi alam dan ekosistemnya dapat terus terpelihara. Dengan dasar inilah Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung menangkap tiga pengusaha kopi luwak yang memelihara binturung (Arctictis binturong), Rabu (11/3). Mereka, yakni Dadang Saputra, warga Bandar Lampung, serta Sapri dan Philipus Ajang, warga Lampung Barat. Me reka terbukti memiliki, menyimpan, dan memelihara satwa dilindungi binturung dalam keadaan hidup. Dadang Saputra mengaku memelihara satu binturung un tuk uji coba produksi kopi luwak di Bandar Lampung. Sapri memiliki 27 binturung sejak 2013 untuk memproduksi kopi luwak dengan merek dagang Ratu Luwak di Lampung Barat. Lalu, Philipus Ajang mengaku memiliki lima binturung sejak 2006 untuk memproduksi kopi luwak dengan merek dagang Luwak Perkasa di Lampung Barat. Kita perlu menyikapi secara hati-hati penangkapan ketiga pengusaha luwak ini. Selain karena masyarakat masih ba nyak yang belum mengetahui binturung atau luwak merupa kan satwa yang dilindungi, juga karena binatang musang ini membantu pengusaha untuk memproduksi kopi luwak yang menjadi ikon Lampung dan terkenal hingga mancanegara. Bahkan, dikhawatirkan pengusaha bisa gulung tikar dan menghilangkan lapangan pekerjaan. Bukan tidak mungkin, petani penangkar luwak yang sudah bertahun-tahun berkem bang di Lampung Barat ini ketakutan dan melepas luwaknya, takut berurusan dengan aparat. Jika ini terjadi, dapat dipastikan konsumsi kopi luwak dari luar negeri yang selama ini dipasok dari Lampung Barat menurun drastis. Bukan cuma itu, keberadaan kedai kopi di wilayah Liwa dan sekitarnya juga bangkrut. Padahal, selama ini kedai kopi tersebut menjadi salah satu tujuan wisatawan, baik nusantara maupun mancanegera. Untuk itu, kita mendorong agar persoalan ini segera diselesai kan dan dicarikan solusinya. Jangan sampai permasalahan ini berlarut-larut hingga merugikan semua pihak, baik pengusaha, penangkar luwak, petani kopi, dan pemerintah. Namun, penyelesaian masalah ini pun diharapkan tidak mengesampingkan masalah hukum yang harus ditegakkan. Izin untuk memelihara binatang musang tersebut mutlak harus dipenuhi. Karena itu, seharusnya Balai Konservasi Sumber Daya Alam terus melakukan sosialisasi dan pembina an kepada pengusaha luwak agar dapat mengetahui mana luwak yang diperbolehkan untuk ditangkar atau tidak. Terakhir, kita berharap agar penyelesaian masalah ini dapat diselesaikan melalui kearifan lokal mengingat keberadaan usaha kopi luwak di Lambar dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat Lambar khususnya. n
±
oasis
Pujian Picu Narsisme Anak ANAK-ANAK yang sering diperlakukan dan kerap dipuji se bagai pribadi yang spesial akan tumbuh menjadi sosok yang memiliki narsisme berlebih. Sebuah studi mengatakan pujian dan perlakuan khusus orang tua terhadap anak merupakan asal usul keegoisan yang ekstrem. Penelitian yang dipub likasikan dalam Prosiding National Academy of Sciences ini melibatkan 565 anak di Belanda. Mereka disurvei selama 1,5 tahun bersama orang tua mereka. Anak yang kerap dipuji orang tua sebagai pribadi yang lebih istimewa dari anak-anak lainnya dan anak-anak yang diper lakukan layaknya patut mendapatkan banyak kelebihan dalam hidup, memiliki risiko terkena narsisme akut lebih besar. Menurut pemimpin penelitian Brad Bushman, kehangatan dan dorongan orang tua tanpa melebih-lebihkan penilaian terhadap anak mereka lebih baik dalam membentuk pribadi anak. (MI/R6)
±
±
Membedah Kisah TKI Buanasakti SUDAH tiga hari, Win Fai dah sengaja menyimpan tena ga dengan tidak memforsir mengerjakan semua tugasnya sebagai pembantu di Malaysia. Itu karena ia sedang mencari celah untuk kabur dari rumah besar yang hampir tiga bulan ia urus. “Hari itu saya lari keluar enggak bawa apa-apa. Yang penting selamat. Saya ditolong sama orang India, tetapi dijual lagi ke majikan lain. Di situ saya lebih parah. Salah sedikit dipukul, pernah disetrika, bahkan diperkosa!” Di hadapan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Per lindungan Tenaga Kerja Indo nesia (BNP2TKI) Nusron Wahid yang datang ke Buanasakti, Sekampung, Lampung Timur,
±
Win Faidah mengisahkan na sib tragisnya menjadi TKI. Deskripsi cerita yang lugas itu menghipnosis seratusan orang yang hadir di forum itu, Jumat (6/3). Perempuan malang yang kini pulang ke kampung dengan kondisi pilu itu terus bercerita dengan iringan isak dan air mata yang terus mengalir. Udara panas di bawah tarup berslayer pink itu tak membuat hadirin terganggu. Sebaliknya, beberapa perempuan tampak ikut mewek sebagai tanda belasungkawa. Ia melanjutkan ceritanya. Halaman luas dari tiga unit rumah megah itu membelalak kan mata Win Faidah suatu sore pada 2009. Disilakan masuk ke ruang tamu yang
CMYK
luas, mewah, dan sejuk, hati perempuan asal Desa Buana sakti, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur, itu berdebar girang. Hari itu, ia berpikir akan menjadi hari baru yang indah setelah hampir setengah bulan terkatung-katung jalan darat ke Batam hingga menye berang ke Malaysia. “Rumah nya ada tiga, besar-besar. Saya diterima kerja jadi pembantu di situ. Tapi, semua pekerjaan harus saya kerjakan sendiri. Saya enggak kuat dan hampir mati karena hampir enggak pernah istirahat,” kata dia. Keberangkatan ibu dua anak itu ke Malaysia, kata dia, karena dirayu seorang sponsor atau calo. Dari rumah, dia tidak dibawa ke Batam. Selama di Batam, ia
digabungkan dengan puluhan perempuan calon TKI ilegal di sebuah rumah yang tertutup dengan penjagaan ketat oleh pre man. “Dua minggu saya di situ. Lalu, saya dibawa ke Malaysia dengan kapal nelayan. Yang mem bawa saya namanya Karmin. Saya masih ingat orangnya. Di rumah pertama itu saya enggak kuat selama tiga bulan,” ujarnya. Saat minta izin pulang, Win Faidah justru diperlakukan buruk. Ia diizinkan pulang jika mengganti Rp20 juta. ”Kamu itu saya beli mahal un tuk bekerja, bukan numpang enak-enak saja,” kata Win menirukan majikannya. (R6) n Agus Susanto
n pemerintah akui Hlm. 6
±
n LAMPUNG POST/AGUS SUSANTO
KISAH TKI. Di hadapan 500-an warga, Win Faidah (jilbab kuning) yang didampingi Kepala BNP2TKI Nusron Wahid di Desa Buanasakti, Kecamatan Batanghari, Lampung Timur, Jumat (6/3), menceritakan kisah tragis saat menjadi tenaga kerja wanita di Malaysia.
±