@lampostonline, @buraslampost
www.lampost.co
T E R U J I T E PERC AYA
jumat, 1 agustus 2014 facebook.com/lampungpost
Besok Puncak Arus Balik PUNCAK arus balik pemudik pada sejumlah moda transportasi diperkirakan terjadi Sabtu (2/8) dan Minggu (3/8) atau H+5 dan H+6 Idulfitri. Manajer Humas PT KAI Subdivre III.2 Tanjungkarang Muhaimin mengatakan seluruh tiket untuk keberangkatan KA Rajabasa kelas ekonomi rute Tanjungkarang—Kertapati sudah habis terjual sampai H+6. Sementara untuk KA Limex masih tersedia sekitar 60 tempat duduk hingga H+4. “Kami perkirakan puncak arus balik terjadi Sabtu dan Minggu ini,” kata Muhaimin, melalui telepon, tadi malam (31/7). Ia mengatakan jumlah penumpang dari H-7 hingga H+3 Idulfitri tercatat kurang lebih 22 ribu orang. Angka tersebut meningkat sekitar 5% dibandingkan tahun lalu. “Tapi kalau melihat grafiknya, jumlah penumpang pada puncak arus balik diperkirakan berkurang 10% dibandingkan saat puncak mudik atau H-3 kemarin,” ujarnya. Kepala Terminal Rajabasa Antoni Makki juga memperkirakan puncak arus balik bakal terjadi H+5 dan H+6. Menurutnya, hingga H+3 belum ada lonjakan penumpang yang berangkat dan datang di Terminal Rajabasa. “Kami prediksi puncaknya Sabtu besok,” ujarnya. Ia memperkirakan tidak ada perbedaan yang signifikan antara jumlah penumpang yang datang pada saat mudik dan berangkat saat arus balik. Untuk mengantisipasi lonjak an penumpang, kata Makki, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dishub provinsi dan pengusaha PO untuk me nyiapkan armada cadangan. “Namun, jumlahnya akan disesuaikan dengan penumpang supaya tidak terjadi penumpukan di terminal,” kata dia. Kepala Perum DAMRI Lampung Yulianto mengatakan jumlah penumpang pada arus balik terus mengalami peningkatan. Ia memperkirakan puncaknya bakal terjadi Sabtu atau H+5. “Sebab, sudah banyak yang pesan tiket untuk tanggal tersebut (2 Agustus 2014 atau H+5). Kami sudah siapkan tambahan 25 bus pada puncak arus balik,” kata Yulianto. Sementara itu, Manajer Operasional ASDP Bakauheni Heru Purwanto mengatakan puncak arus balik diperkirakan mulai terjadi hari ini atau H+4. “Diperkirakan besok (hari ini, red) puncaknya karena Senin sudah mulai kerja. Dari jumlah pemudik yang datang, hingga kini baru 24% yang kembali,” ujar Heru. (*3/*2/K3)
20 Hal.
No. 13213
i TAHUN XXXIX
Terbit Sejak 1974
Rp3.000
TA JUK
Merajut Kembali Lampung
n LAMPUNG POST/PERDHANA WIBYSONO
ARUS BALIK. Antrean kendaraan di tol gate Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Kamis (31/7). Pada H+3 Lebaran kondisi arus balik mulai terlihat meskipun belum terlihat lonjakan yang signifikan.
Polda Lampung Buru Dalang Kerusuhan Pemkab Tanggamus memfasilitasi perdamaian di kantor camat Semaka. Upaya perdamaian diikuti 22 kepala pekon dan tokoh masyarakat di Semaka serta aparat kepolisian. Abu Umarali
K
EPOLISIAN Daerah Lampung memburu dalang kerusuhan di Kecamatan Semaka, Tanggamus. Hingga kemarin polisi masih berjaga-jaga di lokasi kerusuhan. Polda Lampung dan Polres Tanggamus masih mengupayakan tahap cipta kondisi sampai keadaan kembali tenang. Untuk mengamankan lokasi kejadian, Polda Lampung mengirimkan 1 kompi pasukan Dalmas dan Brimob. Semua personel di bawah komando Kapolres Tanggamus AKBP Adri Effendi. “Kapolda sudah ke lokasi kejadian. Sekarang masih cipta kondisi. Jika situasi sudah benar-benar kondusif dan aman, Polda akan mengusut tuntas kasus itu dan menangkap dalang di balik kerusuhan tersebut,” kata Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih, Kamis (31/7). Aksi pembakaran rumah warga Pekon Sukaraja, Kecamatan Semaka, terjadi pada Rabu (30/7) malam. Kepala Pekon Karangagung Bunyamin mengungkapkan salah seorang
warganya, Sahyani (30), diduga mencuri sepeda motor di Pekon Tugupapak. Sahyani ditangkap setelah dihadang warga Sukaraja, sekitar pukul 18.00. “Informasi yang saya dapat dari warga saya, Sahyani sudah menyerah. Dia menurut saja ketika dikeluarkan dari rumah warga untuk dibawa ke kantor polisi. Namun, saat di luar rumah korban langsung dipukuli hingga tewas,” kata Bunyamin, kemarin. Pada saat itu, seorang warga Pekon Way Kerap mendorong sepeda motor di lokasi tersebut. Warga Sukaraja menganggap orang tersebut rekan Sahyani dan ikut dipukuli hingga luka berat. “Aksi main hakim sen diri inilah yang memancing kemarahan warga Karangagung dan Way Kerap,” katanya. Pemantauan Lampung Post, situasi di Pekon Sukaraja siang kemarin masih mencekam. Sekitar 70% warga yang mendiami desa tersebut mengungsi ke rumah keluarga mereka di desa lain serta ke pegunungan.
Upaya Damai Keterangan lain disampaikan Kepala Pekon Sukaraja Johan Sah. Menurut dia, usai mencuri
sepeda motor, Sahyani terjatuh di Pekon Sukaraja dan langsung dipukuli warga setempat hingga tewas di lokasi terjatuh. “Namun, bukan itu yang menjadi pangkal sebabnya. Setelah menganiaya pelaku, tidak lama kemudian lewatlah dua remaja yang berusia sekitar 17 tahun di lokasi itu. Mereka mendorong motor karena keha-
Kronologis
Bentrok Tanggamus Rabu, 30 Juli 2014 Pukul 17.30 Terjadi pencurian sepeda motor merek Honda Megapro di rumah Kabul, warga Pekon Tugupapak, Kecamatan Semaka.
Pukul 18.00 Pelaku pencurian, Sahyani (30), warga Pekon Karangagung, ditangkap massa dan dipukuli hingga tewas di Pekon Sukaraja.
Pukul 18.30 Warga Pekon Way Kerap yang ke b e tu l a n m e l i nt a s d i Pe ko n Sukaraja ikut dipukuli massa karena dikira rekan pelaku pencurian.
Pukul 20.00 Massa dari Pekon Way Kerap mendatangi Pekon Sukaraja dan merusak rumah warga.
Pukul 22.00 Massa dari Pekon Karangagung ikut mendatangi Pekon Sukaraja dan membakar rumah warga. Aksi perusakan dan pembakaran rumah berlangsung hingga Kamis (31/7) dini hari. Tidak ada korban jiwa dalam aksi balasan tersebut karena warga Pekon Sukaraja telah mengungsi.
bisan bensin. Warga mengira keduanya merupakan rekan pelaku sehingga ikut dianiaya,” katanya. Beruntung, salah satu di antaranya berhasil diamankan karena dikenal oleh warga. Sementara satunya mengalami luka di bagian kepala terkena sabetan senjata tajam. Pemkab Tanggamus, melalui Asisten I Paksi Marga, kemarin, memfasilitasi perdamaian di kantor camat Semaka. Upaya perdamaian diikuti 22 kepala pekon dan tokoh masyarakat di Semaka serta aparat kepolisian. “Upaya damai sudah di sepakati dengan disaksikan seluruh kepala pekon di Semaka, pihak kepolisian, dan Pemkab Tanggamus. Mudah-mudahan peristiwa ini tidak akan berlanjut,” ujar Johan Sah. Dia menambahkan berdasar laporan masyarakat, kerusuhan tersebut menimbulkan kerugian materi berupa 7 rumah dibakar, 23 rumah dirusak, 4 mobil dirusak, 6 sepeda motor dirusak, dan 1 gergaji mesin dirusak. Kepala Pekon Tugupapak, Hasbi, menambahkan pelaku yang tewas dihakimi massa sebelumnya mengambil sepeda motor Honda Megapro milik Kabul yang terparkir di teras rumah. “Namun, belum tahu pasti juga pemiliknya karena sampai sekarang belum ada yang melapor,” katanya. (BOY/R4)
POLRES CIDUK...Hlm. 7
abuumarali@lampungpost.co.id
PROVINSI Lampung ibarat tenunan beragam motif yang dirajut bersama. Keindahan dan keluhuran tenunan itu dirajut di atas keragaman. Karena itu, jangan membiarkan kekerasan atas nama apa pun yang ber usaha mengoyak tenunan kebersamaan tersebut. n DP. RAHARJO Kita prihatin, sangat prihatin, karena kekerasan selalu datang silih berganti di Sai Bumi Ruwa Jurai ini. Selalu ada ruang gelap yang memicu kekerasan di tengah keindahan dan keluhuran kemajemukan Lampung. Lebih memprihatinkan lagi, kekerasan di dua tempat berbeda justru pecah di tengah kesejukan suasana Idulfitri pada Rabu (30/7). Pertama, sekitar 500 orang dari Pekon Karangagung menyerang dan membakar tujuh rumah warga Pekon Sukaraja, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus. Pemicunya karena salah satu warga Pekon Karang agung tewas dianiaya massa pada saat yang bersangkutan tertangkap mencuri motor. Kedua, nyaris terjadi tawuran antarwarga Dusun 2A dengan Dusun 5B, Desa Way Galih, Kecamatan Tanjungbintang, Lampung Selatan. Suasana pun mencekam dipicu balas dendam atas pembacokan warga. Mengapa warga mudah tersulut melakukan kekerasan? Kekerasan sesungguhnya merupakan salah satu perilaku primitif manusia yang langgeng. Itu artinya, lepas dari segala sifat luhurnya, manusia memiliki kodrat hewani yang tertanam jauh di dalam dirinya. Secara teoritis disebutkan kodrat hewani itulah yang memungkinkan manusia lepas dari semua sebab ekonomi dan politis, berubah, berkumpul sebagai massa, dan bertindak kejam terhadap manusia lainnya. Perilaku primitif itulah yang dipertontonkan dalam dua kasus kekerasan di Lampung. Harus selalu diingat kekerasan itu menular. Pembiaran adalah resep paling mujarab agar kekerasan ditiru dan meluas. Tidak ada cara lain, pelaku kekerasan harus diha dapkan di muka hukum. Ganjar pelaku kekerasan dengan hukuman yang amat menjerakan. Hanya itu cara beradab melawan perilaku primitif. Jujur dikatakan Lampung gagal memanfaatkan momentum ibadah puasa Ramadan untuk mengendalikan perilaku primitif warga. Disebut gagal karena ukuran keberhasilan bila konsisten mengendalikan perilaku primitif di hari-hari selanjutnya. Tindakan kekerasan pecah hanya tiga hari setelah Idulfitri. Masih ada peluang yang bisa dimanfaatkan seandainya ada kesadaran penuh untuk membangun etika sosial yang berlandaskan pada persaudaraan, kedamaian, kerukunan, dan toleransi. Etika sosial itu buah yang bisa dipetik dari makna Idulfitri. Etika sosial itu hendaknya disemaikan dan ditumbuhkembangkan di Lampung yang majemuk ini sehingga menuai rasa persaudaraan yang kuat. Rasa persaudaraan itulah yang mulai luntur sehingga mudah menyulut emosi berujung ke kerasan. Patut dipertimbangkan agar para elite daerah ini memelopori penerapan etika sosial dalam keseharian me reka untuk merajut kembali Lampung yang damai. Merajut Lampung dimaknai sebagai penguatan kembali soliditas dan keakraban relasi persaudaraan dan kekeluar gaan. Ia juga dibangun di atas kesadaran bahwa nilai itu tidak bisa dikalahkan oleh kekerasan. n
oasis
Kecerdasan Perempuan dan Pria DIBANDINGKAN pria, ternyata perempuan dinilai lebih cerdas. Hal itu disimpulkan tim psikolog Institut Karolins ka, Swedia, setelah mengamati data survei pada 2006—2007 di 13 negara Eropa. Secara keseluruhan ada data survei 31 ribu pria dan perempuan yang lahir antara 1923— 1957 yang digunakan dalam penelitian. Peneliti melakukan beberapa uji untuk menilai memori episodik atau mengenai pengalaman pribadi tentang sesuatu yang dilihat atau didengar para partisipan. “(Penelitian) Kami menunjukkan kemampuan kognitif perempuan lebih meningkat dibandingkan pria,” kata pimpinan peneliti Agneta Herlitz. Dalam penelitian lain yang dipublikasi lewat jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, peneliti menemukan ada perbedaan jaringan dalam otak pria dan perempuan. Jaringan tersebut membuat pria lebih baik dalam kemampuan motorik, sedangkan perempuan lebih baik dalam berpikir analitis. (MI/R6)
Presiden SBY Minta Australia Jelaskan Info Wikileaks
n ANTARA/Andika Wahyu
BANTAH WIKILEAKS. (kanan ke kiri) Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara dan Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu Marwanto Harjowiryono, memberikan keterangan pers terkait pemberitaan dari situs WikiLeaks di kediamannya, Puri Cikeas, Bogor, Jabar, Kamis (31/7).
PRESIDEN Susilo Bambang Yu dhoyono (SBY) meminta peme rintah Australia memberikan penjelasan mengenai informasi yang dikeluarkan Wikileaks terkait sinyalemen adanya perintah mencegah penyidikan atas dugaan korupsi sejumlah pejabat di negara Asia. SBY dalam keterangan pers di kediaman pribadinya di Puri Cikeas, Bogor, Kamis (31/7), meng anggap berita yang dikeluarkan Wikileaks menyakitkan. Karena itu, penjelasan dari Pemerintah Australia penting, mengingat informasi yang dikeluarkan Wikileaks pada 29 Juli lalu, kemu-
dian diberitakan salah satu situs berita di Indonesia, disebutkan ada 17 pejabat senior di negara Asia yang dikatakan dilindungi sebuah perintah khusus dari Pemerintah Australia untuk menjaga hubungan Australia dengan negara-negara tersebut. SBY menyayangkan situs berita yang memuat informasi Wikileaks tanpa ada klarifikasi pihaknya. “Dari beberapa tokoh itu nama SBY dan Megawati ikut disebut Wikileaks pada berita 29 juli 2014, ada kasus dugaan korupsi multijuta dolar, termasuk melibatkan keluarga dan
pejabat senior masing-masing negara,” kata Presiden. Pemerintahan Australia melalui Kedutaan Besar di Jakarta membenarkan mengenai perintah pencegahan setiap penyelidikan kriminal yang memberi kesan keterlibatan pejabat atau tokoh politik senior negara sahabat. “Pemerintah Australia memandang perintah pencegahan tetap merupakan cara terbaik untuk melindungi tokoh politik senior dari risiko sindiran yang tidak berdasar,” demikian keterangan pers dari Kedubes Australia yang di-
terima Media Indonesia (grup Lampung Post), kemarin. Namun, dalam siaran pers itu, Kedubes Australia menegaskan penyebutan nama-nama tokoh politik atau pejabat negara sahabat dalam perintah tidak mengimplikasikan kesalahan.
“Pemerintah Australia menekankan Presiden dan mantan Presiden RI bukan pihak yang terlibat dalam proses pengadil an securency. Kami menyikapi pelanggaran (informasi) pe rintah pencegahan ini dengan sangat serius dan kami sedang merujuknya ke kepolisian,” ujar siaran pers tersebut. (MI/R6)
Desy Ratnasari Doyan Kerupuk ... Hlm. 18