Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999
@lampostonline, @buraslampost
www.lampost.co
Jumat, 28 november 2014
T E R U J I T E PERC AYA
facebook.com/lampungpost
Puluhan Tokoh Damaikan Kerusuhan Lamteng SEDIKITNYA 50 rumah di Dusun II Tanjungrejo, Kam pung Tanjungharapan, Keca matan Anaktuha, Lampung Tengah (Lamteng), dibakar massa, pukul 16.00, 31 di antaranya rata dengan tanah. Wakil Bupat i L ampun g Tengah Mustafa, yang tiba di lokasi sekitar pukul 18.00, mengatakan pihaknya sedang mengupayakan pemadaman kebakaran dan perdamaian kedua pihak yang bertikai. Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko dan Danrem 043/Garuda Hitam Kol. Wi
narto berada di lokasi ke jadian tadi malam, mem pertemukan puluhan tokoh m a sya r a k at ke d u a p i h a k untuk melakukan rembuk pekon. Dia juga mengatakan pihaknya mengerahkan pa sukan untuk pengamanan lokasi yang terbakar dan melakukan pendekatan agar kerusuhan tidak meluas. Hingga berita ini ditulis, belum diketahui penyebab aksi massa serta ke mana mengungsinya warga Dusun II yang rumahnya habis ter bakar. Pembakaran diduga
dipicu karena adanya ke salahpahaman antarwarga dua dusun, yakni Dusun I dan warga Dusun II, di Kampung Tanjungharapan. Informasi yang diterima Lampung Post, tadi malam, kerusuhan dipicu dua remaja, Kurnia Jaya (15) dan Angga Wirayuda (15), warga Dusun I, tidak pulang ke rumahnya, setelah pergi ke Dusun II meng gunakan sepeda motor. Diduga, kedua remaja itu menjadi korban amuk massa atas dugaan pencurian di Dusun II. Hal itu diketahui
keluarga kedua remaja yang masih bersaudara tersebut, setelah pada Kamis (27/11) pagi, ditemukan sandal mi lik Angga di Dusun II Tan jungrejo. Keluarga juga menemukan adanya bercak darah dan be kas tubuh terseret di sekitar lokasi ditemukannya sandal korban. “Kami tidak menghendaki semua ini terjadi. Namun, hal itu yang memicu kemarahan warga hingga terjadinya pem bakaran. Ada kemungkinan banyak orang luar yang masuk
dan memperkeruh suasana,” kata Hasanudin, orang tua Kurnia Jaya. Saat ini aparat kepolisian dari Polres Lamteng dan Pol sek setempat masih melaku kan penjagaan di lokasi ben trok. Kapolda Heru Winarko sudah tiba di lokasi sekitar pukul 21.00 untuk memimpin pengamanan. Namun, informasi terakhir yang diterima Lampung Post, warga Dusun II Tanjungrejo sudah merangsek masuk ke Dusun I dan siap untuk melaku kan penyerangan. (WA/DRA/D1)
Harus segera dilakukan perbaikan di lingkungan Kejati Lampung agar penanganan kasus korupsi cepat dan maju.
K
EJAKSAAN Tinggi (Kejati) membawa berkas 300 kasus pidana yang di tangani Korps Adhyaksa seLampung ke Kejaksaan Agung (Kejakgung), hari ini (28/11). Mereka akan melakukan eks pos penanganan sejumlah ka sus pidana, termasuk korupsi, di hadapan Jaksa Agung H.M. Prasetyo, di Gedung Bundar. Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Lampung Sri Harijati mengatakan pihaknya terus berupaya menuntaskan kasuskasus korupsi yang belum
P
erkara yang ditangani tidak diekspos. Padahal, itu bentuk akuntabiltas ke masyarakat. selesai. “Kami terus berupaya. Semua masih dalam proses. Kami terus bekerja,” kata dia, saat ditemui usai rapat ber sama seluruh kepala kejari se-Lampung, Rabu (26/11). Untuk diketahui, dari data yang diperoleh Lampung Post, periode 1 Januari—30 Juni 2014 terdapat 308 kasus ko rupsi di Lampung. Di antara kasus itu ada yang hingga kini belum juga tuntas ditangani, seperti korupsi dana alokasi khusus (DAK) Dinas Pendidikan Lamteng. Bahkan, kedua ter sangkanya pun menghilang. Ada juga kasus korupsi yang telah selesai vonisnya, tetapi kedua narapidana menghi lang. Kasus itu yakni korupsi APBD Lampung Timur Satono
dan kasus Sugiharto Wiharjo alias Alay. Untuk korupsi dana ban tuan sosial kematian Bandar Lampung 2012, Kepala Kejari Bandar Lampung Widiyan toro menjelaskan sejauh ini pihaknya terus menuntaskan kasus itu. Terkait korupsi dana hibah, hingga kini masih di hitung kerugian negara oleh BPKP. “Target penuntasan di tahun 2015 kejaksaan untuk perkara hibah sampai tahapan penuntutan.”
Tertutup Terkait penanganan kasus di kejaksaan se -Lampung, Direktur Eksekutif Komite Antikorupsi (Koak) Lampung Muhammad Yunus menga takan sejauh ini ekspos Kejati masih kurang. Padahal, hal itu menjadi salah satu penilaian akuntabilitas kinerja mereka oleh masyarakat, tetapi justru tertutup. “Wajar jika Kejati tidak pu nya kerjaan. Perkara yang ditangani tidak diekspos. Pada hal, itu bentuk akuntabilitas ke masyarakat,” kata Yunus, Rabu (26/11) malam. Pada bagian lain, Direktur LBH Bandar Lampung Wah rul Fauzi Silalahi mengatakan berbagai kasus yang ditangani sampai saat ini belum ada kemajuan signifikan. Menu rutnya, Kajati Lampung lambat dan tidak memiliki kemajuan bahkan bisa dikatakan suatu kemunduran. “Sebelumnya, kajati lama sudah mendorong kasus korupsi, kajati baru malah terkesan menutupi,” katanya, tadi malam. (U1)
wandibarboy@lampungpost.co.id
i TAHUN XL
Terbit Sejak 1974
Rp3.000
TA JUK
Korupsi Lampung ke Kejakgung Wandi Barboy Silaban
No. 13328
24 Hal.
Badai Beringin SETIAP pergerakan sudah semestinya selalu disertai dengan dasar ideologi. Ideologilah yang menentukan identitas dan roh pergerakan itu, termasuk saat pergerakan itu dilembagakan secara formal menjadi sebuah partai politik. Ideologi dalam suatu par tai harus menjadi kiblat aktivitas para kader. Tapi, inilah masalah krusial hampir semua partai politik di Indonesia. Asas partai atau ideologi memang tertera jelas dalam ang garan dasar. Namun, landasan ideologi itu hanya gagasan di atas kertas. Faktanya, bukan pertarungan ideologi yang terjadi, melainkan perselisihan kepentingan yang menjadi biang kekisruhan. Itulah yang terjadi pada partai-partai setelah Pemilu 2014. Setelah Partai Persatuan Pembangunan, kini Partai Golkar pun retak dan di ambang perpecahan. Kepengurusan partai berlambang beringin itu terbelah menjadi dua kubu. Kubu pertama yang membentuk presidium penyela mat Golkar dipimpin Wakil Ketua Umum Agung Laksono. Pengambilalihan kekuasaan oleh Agung dimulai dalam ra pat pleno di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Selasa (25/11) lalu, yakni setelah Wakil Ketua Umum Theo L. Sambuaga mengesahkan sepihak rencana pelaksanaan Musyawarah Nasional IX Golkar di Bali pada 30 November mendatang. Agung kemudian mengumumkan pembentukan pre sidium dan mengambil alih kepemimpinan Golkar. Agung Laksono tidak sendirian. Ia memimpin presidium yang beranggotakan sejumlah kandidat ketua umum, seperti Priyo Budi Santoso, Hajriyanto Thohari, Zainuddin Amali, dan Agus Gumiwang Kartasasmita. Sejumlah elite Golkar, seperti Yorrys Raweyai, Agun Gu nandjar, dan Ibnu Munzir juga masuk sebagai anggota pre sidium. Dari daerah, 400-an pimpinan DPD II Golkar yang juga pemilik suara dalam munas sudah berbaris rapi di be lakang presidium. Merasa dukungan cukup kuat, Agung bergerak cepat menjadwalkan munas tandingan. Munas kubu Agung dkk. digelar paling lambat akhir Januari 2015 mendatang. Ketua Mahkamah Partai Muladi ditunjuk sebagai ketua organi zing committee munas dan Ibnu Munzir sebagai ketua steering committee munas. Namun, Muladi belakangan pin dah arah. Meski sudah salam komando dengan presidium, Muladi merapat ke kubu Ical. Sebagai partai yang sudah berpengalaman, kita ber harap ada titik temu antara dua pihak yang berseteru. Kita setuju dengan pendapat Wakil Presiden Jusuf Kalla yang menyarankan agar partai ini berdamai dahulu sebelum menggelar munas. Dalam situasi perseteruan yang kian memuncak, su lit menghindari kekerasan di antara peserta munas dan pihak-pihak yang tidak bersepakat dengan perhelatan itu. Selain itu, dalam kondisi berkonflik akan sulit melahirkan kepengurusan yang solid. Penyatuan kekuatan Golkar sebelum munas akan mem buat partai ini mampu menghadapi tantangan bangsa ini. Tentu setelah semua potensi dalam tubuh Golkar bisa ber integrasi dengan baik. Badai di Golkar saat ini diharapkan akan membuat partai beringin itu semakin solid. n
oasis
Bayi Prematur dan Ibu
n ANTARA/RENO ESNIR
PISAH SAMBUT JAKSA AGUNG. Jaksa Agung H.M. Prasetyo (kanan) bersama mantan Jaksa Agung Basrief (kiri) berjabat tangan seusai acara pisah sambut di Kejaksaan Agung, Jakarta, Kamis (27/11). Prasetyo meminta kejaksaan di wilayah Lampung untuk bekerja keras dalam penegakan hukum, terutama kasus korupsi.
SEBUAH studi terbaru mengungkapkan suara ibu akan membantu bayi prematur mendapatkan kekuatan dan be lajar untuk menyusui. Seperti diketahui, bayi yang lahir pre matur sering kekurangan kuat dan harus dibantu di unit pera watan intensif neonatal (NICU), mereka dapat diberi makan melalui alat bantu. Untuk sampai pada kesimpulan ini, para peneliti mem pelajari 100 bayi yang lahir antara 34 dan 36 minggu. Se mua subjek bayi dari penelitian ini menggunakan alat ban tu untuk makan pada awal penelitian. Peneliti kemudian memutar rekaman suara ibu mereka ketika mereka mengisap makanan dari alat bantu. Hasil nya, selera makan (menyusui) bayi meningkat hampir 50 persen. Tim peneliti mengklaim studi menunjukkan bahwa bayi prematur yang mendengar suara ibu bisa mengem bangkan kebiasaan makan yang lebih sehat. Studi ini di publikasikan di Pediatrics. (MI/U1)
Sesal Nur Khodijah atas Meluapnya Way Napal
n LAMPUNG POST/ABU UMARALI
BANJIR BANDANG. Kondisi Way Napal dan perkampungan pascabanjir bandang di Pekon Napal, Kelumbayan, Tanggamus, Kamis (27/11).
SEPERTI lukisan, hamparan sawah dengan padi menghijau di Pekon Napal, Kelumbayan, yang dipagari Perbukitan Babatan itu seperti per madani. Way Napal, sungai dengan air jernih membelah desa dan persawahan. Di bahu sungai itu, di pinggir sawah, gubuk panggung Samsudin (30) bertakhta. Selasa (25/11) sore, hujan de ras mengguyur kawasan. Buruh tani yang menggarap sawah di kawasan itu menyudahi tugas de ngan bebersih diri. Seperti biasa, ia ditemani Nur Khodijah (27), istri, dan Siti Safiko (2), anaknya. Meski punya rumah di perkampungan, keluarga ini lebih sering menginap di gubuk tersebut untuk mendeka tkan dengan sawahnya sekaligus mengawasi. Selepas magrib, hujan reda. Na
mun, selepas isya, aliran air sungai yang biasanya gemericik berubah menjadi bergemuruh. Saat dite ngok, air sungai sudah meluap dan bawah gubuk panggungnya sudah terendam sedada. “Saya ajak suami untuk pulang, tapi dia bilang enggak usah, sudah malam. Saya ngotot minta pulang, akhirnya dia mau. Anak saya digen dong suami. Nah, waktu kami turun dari tangga dan mulai masuk air, ti ba-tiba ada kayu besar nabrak gubuk kami. Saya kena dan hanyut tergu lung air. Saya menjerit dan pegangan kayu itu terus. Saya nyesel enggak pulang siang,” kata Nur Khodijah menceritakan, Kamis (27/11). Samsudin yang menggendong Siti Safiko tersapu arus bandang ber sama gubuknya yang ambruk dan hanyut. “Saya masih sempat melihat
suami saya bertahan dan mengang kat anak saya tinggi-tinggi supaya enggak kena air. Setelah itu, entah lagi,” kata dia sambil sesenggukan. Samsudin dan Siti Safiko ditemu kan sudah tak bernyawa saat warga berinisiatif mencari. Semen tara Nur Khodijah selamat karena kayu yang menabraknya menjadi pegangan dan menyangkut di po hon bayur. Kabar bencana itu ada dari firasat Hasbi, kakak Nur Khodijah. Hujan deras dan Way Napal yang meluap mengingatkan keluarga adiknya yang tinggal di gubuk. Tak menunggu, sekira pukul 23.30, ia menuju lokasi. Benar saja, gubuk adiknya sudah hilang dari pan dangan. “Saya menjerit, lari ke kampung minta tolong kepada warga. Saat
warga datang, saya pingsan. Semua orang mencari, terutama anakanak yang bisa berenang. Adik saya ketemu nyangkut di kayu. Alhamdulillah selamat. Tetapi suami dan anaknya yang baru 2 tahun meninggal. Ketemunya jauh dari gubuk,” kata Hasbi. Desa Napal yang masuk wilayah Kabupaten Tanggamus berada di perbatasan dengan Kabupaten Pesawaran. Desa dengan sekitar 1.300 penduduk ini bisa ditempuh dengan jalur darat selama lima jam dari Kotaagung. Jika lewat laut dengan speed boat, bisa tiga jam. Desa terpencil ini tergolong rawan banjir. Pada musibah Selasa lalu, bukan cuma dua warga me ninggal, beberapa hewan ternak seperti kambing dan ayam juga terlibas. (R6) n ABU UMARALI