:: LAMPUNG POST :: Jumat, 3 Oktober 2014

Page 1

Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

www.lampost.co

@lampostonline, @buraslampost

T E R U J I T E PERC AYA

jumat, 3 OKTOber 2014 facebook.com/lampungpost

24 Hal.

No. 13275

i TAHUN XL

Terbit Sejak 1974

Rp3.000

TA JUK

Menebar Angin Surga

n MEDIA INDONESIA/DOKUMENTASI

PUNCAK WUKUF. Pemerintah Arab Saudi menetapkan puncak wukuf pada hari ini (3/10) dan besok perayaan Iduladha 1435 H. Calon jemaah haji dari seluruh penjuru dunia, termasuk asal Lampung, memadati Padang Arafah sejak kemarin hingga tadi malam. Wukuf adalah rangkaian rukun haji untuk bermunajat dan memohon ampunan kepada Allah hingga terbenamnya matahari. Setiap tahun di kawasan Jabal Rahmah ini selalu dipenuhi puluhan juta jemaah, seperti foto yang diambil pada tahun lalu.

h aj i 20 1 4

Hari ini Puncak Wukuf Haji Akbar

Sudarmono

Wartawan Lampung Post HARI ini sekitar 168 ribu jemaah haji Indonesia bersama 3 juta umat Islam dari berbagai negara melaksanakan wukuf di Arafah. Sejak Rabu (1/10) malam, para jemaah sudah berjalan ke Ara­ fah secara bergelombang. Seperti dilaporkan wartawan Lampung Post, Sudarmono, selu­ ruh jemaah calon haji (calhaj) asal Lampung telah meninggalkan Mekah menuju Arafah. Mereka diimbau istirahat dan menjaga kesehatan untuk melaksanakan manasik haji wukuf, mabit Mus­ dalifa, dan jamarat. “Puncak haji, yakni pros­ esi ibadah di Armina (Arafah, Musdalifa, Mina), butuh energi ekstra. Karena itu, kami imbau untuk bersiap dan menjaga vitalitas,” kata salah seorang dokter Kloter 13/JKG, Arfan Kasyafani, kemarin (2/10).

Dari Padang Arafah tadi malam dilaporkan gerimis menyejukkan tempat wukuf, menyambut kedatangan tamutamu Allah menjelang puncak haji. Cuaca tidak terlalu panas, diperkirakan 34 derajat Celsius. Jemaah Indonesia diberang­ katkan dari Mekah ke Arafah dalam tiga gelombang yang me­ nempati 52 maktab dengan luas 100 hektare. Dalam tiap maktab didiami 3.000 jemaah. Sementara itu, 8.300 jemaah In­ donesia tahun ini ikut melaksana­ kan tarwiah. Hari tarwiah yang jatuh pada 8 Zulhijah dimaknai sebagai hari untuk berpikir dan merenung sembari menapak tilas perjalanan Nabi Ibrahim dan sang putra, Nabi Ismail. Ketua MUI yang juga Ketua PP Muhammadiyah Din Syam­ suddin mengatakan pelaksana­ an wukuf tahun ini tergolong istimewa karena dilakukan pada Jumat. “Wukuf pada Jumat juga merupakan ulangan wukuf terakhir (wada) yang dilakukan Rasulullah saw. bersama sekitar 114 ribu umat Islam pada saat berhaji sekali seumur hidup yang disebut al-Hajjul Akbar, Haji Besar,” katanya. (U1)

3 Pejabat PT Hanjung Jadi Tersangka DIREKTORAT Reserse Kriminal Khusus Polda Lampung mene­ tapkan tiga pejabat PT Hanjung Indonesia (PT HI) sebagai ter­ sangka. Secara struktural, me­ reka turut bertanggung jawab dan mengetahui penggunaan software perusahaan Tekla dan Audtodesk yang digunakan untuk gambar konstruksi dan animasi bangunan. Kasubdit I Krimsus Polda Lampung AKBP Yudi Chan­ dra menjelaskan hasil gelar perkara yang dipimpin Kabag Operasional AKBP Ahmad Sukiyanto, Kamis (2/10), tiga pejabat PT Hanjung, yakni KI (GM), KW (direktur eksekutif), dan CO sebagai project mana­ ger, telah ditetapkan menjadi tersangka. Rabu (1/10), penyidik Dit­ krimsus memanggil ketiga pejabat itu. PA selaku presiden direktur PT Hanjung yang seharusnya diperiksa, tidak memenuhi panggilan penyidik

karena mengaku masih di luar negeri. “Rabu (1/10) diperiksa sebagai saksi dan Kamis (2/10) setelah perkara itu digelar sta­ tusnya dari saksi ditingkatkan sebagai tersangka,” kata Yudi Chandra. Yudi Chandra menjelaskan pada Rabu (8/10) PA kembali dipanggil berikut tiga pejabat. Sejauh ini polisi belum be­ rani menahan para tersangka dengan dalih kasusnya masih diperdalam. Para tersangka dijerat Pasal 72 Ayat (1) dan atau Ayat (3) UU Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta dengan pidana penjara paling lama 5 tahun atau denda pa­ ling banyak Rp500 juta. Diberitakan sebelumnya, Dirkrimsus Polda Lampung menangkap dua karyawan PT Hanjung, yaitu I (manajer teknis) dan H (staf IT), Rabu (3/9), karena diduga melanggar hak atas kekayaan intelektual (HAKI). (K2)

Herman Selamatkan

Pedagang SMEP Pemkot masih berharap Alay menyelesaikan proyek tersebut karena banyak pedagang yang sudah menyetorkan uang muka. Iyar Jarkasih

W

ALI Kota Bandar Lampung Herman H.N. berusaha menyelamatkan uang muka pedagang Pasar SMEP yang disetorkan ke pengembang, PT Prabu Artha. Herman me­ minta pengembang melan­ jutkan pembangunan Pasar SMEP yang terbengkalai paling lambat Desember 2014. Apabila tenggat itu tidak ter­ penuhi, perusahaan milik Fery Sulistyo alias Alay itu diminta mengembalikan uang muka yang telah disetorkan pedagang. Jumlah total uang muka itu seki­ tar Rp3 miliar. “Kalau mau dilanjutkan, ya segera kerjakan. Kami tunggu paling lambat Desember sudah harus diselesaikan. Jika tidak bisa dilanjutkan, pengembang harus mengembalikan uang para pedagang,” ujar Herman H.N., di sela-sela peletakan batu pertama Hotel Whiz Prime Lam­ pung, Jalan Ahmad Yani, Bandar Lampung, Kamis (2/10). Herman juga membantah dugaan kongkalikong antara pejabat Pemkot dan Alay da­ lam pengelolaan Pasar SMEP. Pemkot masih berharap Alay menyelesaikan proyek terse­

but karena banyak pedagang yang sudah menyetorkan uang muka. “Cek sajalah kalau me­ mang ada main-main. Biar Tuhan yang tahu. Saya juga ingin cepat jadi. Apa yang mau saya mainkan?” ujarnya. Secara terpisah, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar Bandar Lam­ pung Khasrian Anwar terus ber­ koordinasi dengan Prabu Artha

S

esuai keinginan Wali Kota, Desember tahun ini selesai.

agar memulai kembali penger­ jaan Pasar SMEP pada Oktober ini. “Kami harapkan Oktober ini sudah mulai bekerja agar cepat selesai,” kata dia, kemarin. Menanggapi usulan DPRD Bandar Lampung untuk meng­ ganti Prabu Artha dengan pengembang lain, Khasrian me­ nilai kebijakan itu sulit dilaku­ kan karena banyak masalah yang ditinggalkan Alay. Dua di

antara masalah itu ialah kondisi pasar yang masih buruk dan uang pedagang yang sudah dise­ tor ke Prabu Artha. “Belum tentu perusahaan lain mau. Mereka tidak akan mau menanggung beban uang muka pengembang sebelumnya. Yang bisa diupayakan sekarang adalah mendesak Prabu Artha menyele­ saikan pekerjaannya,” ujarnya. Khasrian juga membantah dugaan kongkalikong antara Pemkot dan pihak investor. “Eng­ gak ada itu. Zaman sekarang ini kami enggak berani main seperti itu, takut, enggak berani. Sekali lagi, kami akan berupaya untuk kelanjutan reno­vasi pasar ini. Kami memikirkan nasib peda­ gang juga.” Ia menambahkan sesuai arahan Wali Kota, penyelesai­ an pembangunan Pasar SMEP menjadi pasar semimodern ditenggat pada awal Desember 2014. “Sesuai keinginan Wali Kota, Desember tahun ini se­ lesai. Kami juga enggak mau berlama-lama.” (RIC/K1)

iyarjarkasih@lampungpost.co.id

Melissa Karim Alami Pengalaman Memalukan

Hlm. 16

RENOVASI Pasar SMEP tak kunjung selesai. Proyek di ­tengah kota itu macet to­ tal; mangkrak. Padahal, uang muka yang telah disetorkan pedagang ke investor mencapai Rp3 IKUTI BEDAH TAJUK miliar. DPRD Lampung S E T I A P P U K U L 0 8 . 0 0 W I B menduga berlarut-la­ rutnya renovasi Pasar SMEP akibat adanya kongkalikong antara Pemerintah Kota Bandar Lampung dan PT Prabu Artha. Perusahaan pengembang milik Fery Sulistyo alias Alay itu memiliki catatan buruk di beberapa proyek pasar, se­ perti Pasar Tugu di Bandar Lampung, Pasar Unit II Tulang­ bawang, Pasar 16 Ilir di Sumatera Selatan, dan Pasar Ter­ ong di Makassar. Renovasi Pasar SMEP dimulai sejak awal Agustus 2013. Bangunan pasar lama dirobohkan kemudian digali dengan alat berat untuk basemen. Para pedagang tradisional di­ pindahkan ke tempat penampungan sementara. Proyek itu diperkirakan selesai dalam 12 bulan. Pemkot bersama pengembang berencana menyulap Pasar SMEP menjadi bangunan delapan lantai meliputi lan­ tai basemen untuk lahan parkir 300 mobil dan 500 sepeda motor, lantai semibasemen untuk pusat pasar tradisional, dan lantai I untuk pusat pedagang pakaian dan emas. Kemudian, lantai II untuk pusat pedagang aksesori dan sepatu, lantai III untuk pusat pedagang elektronik, lantai IV untuk department store, lantai V untuk hotel, dan lantai VI untuk parkir atas. Semua rencana terdengar sangat indah. Akan tetapi, pembangunan Pasar SMEP terseok-seok. Baru tiga bulan berjalan, renovasi pasar terhenti sejak No­ vember 2013. PT Prabu Artha beralasan tidak mempunyai dana dan gagal mendapat kucuran kredit bank. Proyek terbengkalai itu menyisakan kolam besar yang dipenuhi eceng gondok. Macetnya proyek Pasar SMEP tentu saja meresahkan pedagang. Mereka telah membayar uang muka 30% atau sekitar Rp80 juta—Rp100 juta kepada pengembang untuk pembelian kios baru. Rencana pembangunan pun terus mundur. Semula direnca­ kanan proyek akan dilanjutkan pada 15 Januari 2014, lalu di­ undur lagi menjadi 8 Maret 2014. Hingga pertengahan Mei 2014, pembangunan belum juga dilanjutkan. Dinas Pengelolaan Pasar kemudian memutus kerja sama dengan PT Prabu Artha. Namun, tak lama kerja sama itu dilanjutkan lagi. Pemkot kembali menggandeng investor wanprestasi itu dengan dalih untuk menyelamatkan uang para pedagang. Jumlah seluruh uang muka yang telah dise­ tor para pedagang ke PT Prabu Artha diperkirakan menca­ pai Rp3 miliar. Menyelamatkan uang para pedagang yang sudah berada di tangan investor menjadi alasan paling masuk akal atas langkah yang ditempuh Pemkot. Selain menyelamatkan uang milik peda­ gang, seharusnya Pemkot juga segera mencari solusi kelanjutan usaha mereka. Apalagi, omzet pedagang terus merosot setelah dipindahkan ke tempat penampungan sementara. Para pedagang saat ini membutuhkan lingkungan yang bagus untuk berjualan. Tindakan pengembang mengobrakabrik lahan tempat berjualan pedagang sambil membawa uang muka miliaran rupiah sangat tidak etis. Kecenderung­ an elite negeri ini sering meremehkan kaum lemah; me­ nebar angin surga lantas mengambil uang mereka. Fakta itu terbukti di Pasar SMEP. n

oasis

Wanita dan Alzheimer WANITA paruh baya yang memiliki sifat cemburu, cemas, mu­ rung, dan tertekan memiliki risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit alzheimer. Sebuah studi yang dipubli­ kasikan di jurnal medis American Academy of Neurology mengatakan kepribadian dapat memengaruhi risiko demensia melalui pengaruh­ nya terhadap perilaku, gaya hidup, atau reaksi terhadap stres. Untuk penelitian ini, peneliti dari University of Gothen­ burg di Gothenburg, Swedia, mengajak 800 wanita dengan usia rata-rata 46 tahun. Setelah menelusuri para wanita se­ lama 38 tahun, peneliti memberikan tes kepribadian untuk melihat tingkat neurotisisme bersama dengan tes memori. Hasilnya, 19% dari total wanita mengalami demensia. Studi juga menyimpulkan neurotisme terkait dengan si­ fat mudah tertekan, khawatir, cemburu, dan kemurungan. Orang-orang dengan neurotisme lebih mungkin mengeks­ presikan kemarahan, rasa bersalah, iri hati, kecemasan, atau depresi. (MI/U1)

Dinilai Genting, SBY Keluarkan Perppu Pilkada PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan penolakannya terhadap pilka­ da lewat DPRD dengan me­ nandatangani dua peraturan pemerintah pengganti undangundang (perppu). Hal itu di­ lakukannya karena keadaan dinilai sudah genting. “Saya telah dengan cermat menggunakan hak konstitu­ sional untuk menerbitkan per­ ppu ini, meskipun menurut MK pendefinisian kegentingan yang memaksa adalah hak sub­ jektivitas presiden. Saya tetap merumuskan kegentingan yang memaksa melalui pertimbang­ an yang matang,” kata SBY.

SBY menyatakan hal itu dalam siarannya di Istana Merdeka, Jalan Medan Merde­ ka Utara, Jakarta Pusat, Kamis (2/10). Acara itu dihadiri se­ jumlah menteri dari Kabinet Indonesia Bersatu II, antara lain Menkum HAM Amir Syam­ suddin, Mendagri Gamawan Fauzi, Menkopolhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Menko Perekonomi­ an Chairul Tanjung, dan Jaksa Agung Basrief Sarief. SBY mengaku sudah men­ dengarkan aspirasi rakyat yang sangat kuat untuk meno­ lak pilkada lewat DPRD. SBY berpandangan setiap RUU yang

disusun haruslah mendapat­ kan dukungan dari masyarakat Indonesia. “Penolakan luas yang ditunjuk­ kan sebagian besar masyarakat Indonesia harus disikapi dengan tindakan yang cepat. Sebuah undang-undang yang menda­ patkan penolakan kuat dari masyarakat akan menghadapi tantangan dan permasalahan dalam implementasinya,” kata SBY, menegaskan alasannya menerbitkan dua perppu. Kedua perppu itu No. 1/2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota. Perppu itu sekaligus mencabut UU No. 22/2014. (MTVN/U1)

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

INTERUPSI. Anggota DPRD Lampung melakukan interupsi saat pembahasan penetapan pimpinan DPRD Lampung masa jabatan 2014—2019, penetapan fraksi-fraksi, dan pembentukan pansus tata tertib, di ruang rapat paripurna DPRD Lampung, Kamis (2/10).


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.