Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999
www.lampost.co
@lampostonline, @buraslampost
T E R U J I T E PERC AYA
JUMAT, 5 Desember 2014 facebook.com/lampungpost
Kejati Komitmen Berantas Korupsi K
E PA L A Ke j a k s a a n Tinggi (Kajati) Lam pung Sri Harijati Puji lestari mengatakan pihaknya berkomitmen dan profesional dalam menuntaskan kasuskasus korupsi di Lampung. Ini sesuai dengan imbauan Jaksa Agung H.M. Prasetyo yang berjanji mengembalikan kepercayaan masyarakat ter hadap kejaksaan. Di Kejaksaan Agung, kata Sri, telah dibentuk tim pem buru koruptor yang dipimpin wakil jaksa agung, sementara di tingkat provinsi di bawah koordinasi wakajati. “Sesuai dengan arahan Ke jaksaan Agung, kami juga pro fesional untuk menuntaskan kasus korupsi. Tidak hanya korupsi, tapi juga perkara lainnya seperti narkotika dan
f
okus Kajati adalah upaya pengembalian kerugian negara akibat tindakan para koruptor
bidang perdata juga tidak ka lah pentingnya,” ujarnya, saat berkunjung ke Lampung Post, Kamis (4/12). Kajati didam pingi jajarannya, di antaranya Asisten Intelijen (Asintel) Agus Salim, Koordinator Intelijen Endrawan, dan Kasi Penkum Yadi Rahmat Sunaryadi. Menurut Sri, tiga kasus yang menjadi perhatian kejaksaan, yakni korupsi, narkotika, dan bidang perdata (tata usaha negara). Dia menjelaskan salah satu kasus korupsi yang menjadi perhatian publik adalah kasus penyimpangan dana APBD Lampung Timur yang menyeret mantan Bupati Satono menjadi terpidana. Menurut Sri, kini yang menjadi fokus Kajati adalah upaya pengembalian keru gian negara akibat tindakan para koruptor, termasuk Sa tono yang merugikan negara
wandibarboy@lampungpost.co.id
i TAHUN XL
Rp3.000
Jangan Akali Sistem
hingga Rp10,58 miliar. Pe nyitaan aset-aset Satono tidak bisa dilakukan sendiri oleh Kejati, pihaknya bekerja sama dengan instansi lain seperti Badan Pertanahan Nasional (BPN) Lampung untuk me mastikan kepemilikan aset, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) untuk menaksir nilai aset. Sementara itu, Asintel Agus Salim mengatakan kini ada 13 aset Satono yang akan diek sekusi. Enam di antaranya sudah dilakukan sita eksekusi dan ditaksir nilainya oleh KPKNL. Basmi Jaksa ATM Sri Harijati juga berjanji membenahi kinerja institu sinya secara internal, termasuk menindak tegas jaksa yang ber main kasus dan menjadikan tersangka atau kepala daerah tertentu seperti mesin ATM yang menyetor uang saat di minta. Menurut Sri, pihaknya tidak akan menoleransi ulah jaksa-jaksa nakal ini. “Kami tidak akan segan-segan untuk menindak tegas.” Sanksi yang diberikan se suai dengan PP No. 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil dimulai dari te guran lisan, tertulis, hingga pemecatan. “Kami dalam kejaksaan ini seperti satu keluarga. Kalau memang ada anak-anak yang nakal, akan dibina. Kalau tidak bisa dibina lagi, ditindak tegas sesuai aturan yang berlaku.” Sri menjamin para jaksa di Kejati Lampung akan bekerja sesuai dengan tupoksinya dan tidak ada jaksa yang ber main kasus dengan menjadi kan tersangkanya sebagai mesin ATM. Dia juga meminta masyarakat untuk proaktif dan tidak takut melaporkan jaksa nakal yang kedapatan bermain kasus. (K1)
No. 13335
Terbit Sejak 1974
TA JUK
Selain korupsi, Kajati meningkatkan profesional SDM dan menindak tegas jaksa yang bermain dengan kasus. Wandi Barboy Silaban
24 Hal.
n
LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO
CAT CPNSD LAMPUNG. Sejumlah peserta mengikuti computer assisted test (CAT) calon pegawai negeri sipil daerah (CPNSD) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung hari pertama di Puskom Unila, Kamis (4/12). Tes hari pertama tersebut diikuti 1.200 peserta dan 50 peserta gugur karena terlambat hadir.
Ombudsman Terima 15 Pengaduan CPNSD OMBUDSMAN Perwakilan Lampung menerima sekitar 15 laporan pengaduan tes calon pegawai negeri sipil daerah (CPNSD) tahun ini. Lembaga penyelenggaraan pelayanan publik ini mengimbau peserta yang dirugikan untuk melapor sehingga bisa segera ditindak lanjuti. Asisten Ombudsman Per wakilan Lampung, Ahmad Saleh David Faranto, mengatakan pen gaduan yang masuk di antaran ya berasal dari Tulangbawang, Mesuji, dan Bandar Lampung. Mereka mengadukan persoalan tes CPNSD mulai dari proses pendaftaran secara online. David mengimbau kepa da para peserta CPNSD yang merasa dirugikan untuk me lapor ke Ombudsman. Lebih
bagus jika dalam pengaduan tersebut dilampirkan buktibukti yang kuat sehingga per soalan itu dapat langsung ditindaklanjuti. Terkait adanya protes salah seorang peserta tes CPNSD di Tulangbawang, Faiznur Radi ani Adung, yang melaporkan terjadinya perbedaan nilai tes di layar komputer dengan pengumuman print out, David mengaku belum menerima pengaduan tersebut. “Belum ada. Supaya pe ngaduannya berdasar, seha rusnya difoto layar komputernya dibandingkan hasil print out. Itu sudah bukti yang baik,” kata Da vid, melalui telepon, kemarin. Sementara itu, pada pelak sanaan perdana tes CPNSD provinsi yang berlangsung d i Un ive r s i t a s L a mp u n g , Kamis (4/12), dari total 1.200
Jhumpa Lahiri Si Pemenang ... Hlm. 16
peserta, 50 orang dinyata kan gugur karena terlambat hadir. Kepala Badan Kepegawa ian Daerah (BKD) Lampung Sudarno Eddi saat meninjau pelaksaan tes mengatakan pihaknya tidak akan memberi kan toleransi bagi para peserta yang terlambat. “Peserta kami minta hadir satu jam sebelum tes,” ujarnya. Menurut Eddi, hasil tes CPNSD hingga 10 Desember mendatang itu nantinya diba wa tim dari Badan Kepegawa ian Nasional (BKN) untuk diserahkan ke Kementerian Pemberdayaan Aparatur Ne gara dan Reformasi Birokrasi. Untuk penetapan nama-nama peserta yang lulus akan di publikasikan di media massa secara serentak. “Ini sangat ketat. Kuota CPNSD yang diterima 162 dari total 8.279 peserta. Kami men jamin peserta yang lulus itu memang kredibel karena dida pat lewat sistem yang trans paran,” kata dia. (BOY/CR13/K3)
KINERJA birokrasi yang serbalelet, sering menyimpang, dan korup tidak terlepas dari buruknya sistem rek rutmen calon pegawai ne geri sipil (CPNSD). Selama ini penerimaan amtenar ini tidak dibarengi dengan transparansi. Kecurangan bahkan koru psi dalam penerimaan CPNS sudah menjadi rahasia umum. Ketidakseimbangan antara posisi yang dibutuh kan dan yang melamar sebagai pegawai menjadi salah satu proses awal kegiatan korupsi. Jual-beli kursi PNS hingga ratusan juta rupiah sudah terjadi sejak lama. Akibatnya, seperti data Kementerian Dalam Negeri (2013), 60% dari 1.091 PNS terlilit kasus ko rupsi. Soalnya, kalau masuknya menyogok, jelaslah ketika diterima menjadi pegawai negeri, modal itu harus dikem balikan. Karena itulah, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) membenahi penerimaan CPNS dengan sistem computer assisted test (CAT) sejak 2013. Tahun itu, sistem ini diterapkan terbatas pada ujian di kedinasan/pusat. Karena pelaksanaan ujian/tes CPNS CAT dinilai sukses, Menpan-RB tahun ini kembali melanjutkan sistem pene rimaan CPNS dengan sebuah sistem dan software yang disebut CAT. CAT adalah salah satu metode ujian dengan alat bantu komputer yang digunakan untuk mendapatkan standar minimal kompetensi dasar maupun standar kom petensi kepegawaian. Dalam sistem ini tersedianya seluruh materi soal terdiri dari tes wawasan kebangsaan (TWK), tes inteligensi umum (TIU)/tes kemampuan umum (TKU), tes kepribadian, dan tes kompetensi bidang (TKB). Setiap peserta akan mendapatkan soal yang berbedabeda untuk tingkat kesulitan yang sama karena bank soal akan diacak oleh program CAT ini. Kerahasiaan soal akan terjamin karena tidak membutuhkan lembar soal dan lembar jawaban kerja (LJK). Begitu juga dengan pe nilaian yang dilakukan objektif dan transparan karena yang memeriksa hasil ujian langsung oleh sistem aplikasi CAT. Sistem CAT tidak bisa direkayasa karena sistem kompu ter akan langsung memeriksa jawaban tiap peserta. Meski tesnya tidak serentak, setiap soal akan berbeda antarpe serta. Apalagi, badan penyelenggara CPNS telah memiliki bank soal yang memuat hingga puluhan ribu soal. Namun, secanggih apa pun alat yang digunakan, tentu tetap saja memerlukan operator yang profesional. Ketidak profesionalan panitia bisa merugikan para peserta tes. Sebagaimana diberitakan harian ini, seorang peserta melaporkan nilai tesnya yang muncul di layar komputer berjumlah 362. Namun, pada pengumuman dari hasil print out tertulis 282 sehingga dia berada pada posisi 49. Padahal, dengan jumlah nilai 362, dia seharusnya berada di urutan teratas. Ada sesuatu yang terjadi pada kejadian ini. Karena itu, kita berharap panitia penerimaan bisa berlaku jujur. Ce laka benar jika sistem yang sudah bagus pun masih bisa diakal-akali oleh pihak yang merasa punya kuasa. Ini perlu menjadi perhatian ke depan. Sebab, meskipun ada moratorium penerimaan CPNS lima tahun, pemerintah tetap merekrut tenaga pendidikan dan kesehatan. n
oasis
Internet untuk Anak GOOGLE dilaporkan tengah mengembangkan produk inter net yang aman untuk anak-anak. Produk tersebut antara lain situs pencarian, peramban internet, dan situs berbagi video seperti YouTube. Seperti dikutif US Today, Vice President Google M.S. Di wanji, yang juga pemimpin dari proyek ini, mengatakan Google sedang memodifikasi berberapa produk dan layanan nya agar dapat dinikmati anak-anak di bawah 12 tahun dengan aman. Sayangnya, Google belum tahu kapan produk-produk terse but akan dirilis. “Yang mendorong kami untuk membuat produk tersebut adalah karena kebanyakan dari karyawan kami memiliki anak kecil. Mereka ingin agar produk Google dapat dinikmati oleh anak-anak mereka dengan aman,” ujar Diwanji. (MTSC/R6)
Berakhirnya Ojek Perahu ke Pulau Pasaran MENENTENG satu botol ke masan air mineral ukuran 1.500 ml, Halimi melangkah ceria menuju tempat tambatan pe rahu, satu sisi di TPI Ujung Bom, Telukbetung. Dari warnanya, cairan dalam botol transparan itu bukan air minum. Benar saja, saat seorang rekannya bertanya, lelaki 51 tahun itu menjawab singkat. “Bensin. Ada orang mau man cing!” katanya sambil turun dan melompat ke perahu kecilnya yang berayun-ayun. Di atas perahu, ia mengemasi beberapa peranti melaut yang sudah beberapa hari tidak disentuh. Temannya yang berada di ujung tambatan terus mengajak me ngobrol berbagai topik. Halimi berusaha menimpali sekenanya
sambil mulai membersihkan mesin tempel perahu yang di rakit di posisi samping jukung. Hari itu, Halimi bersiap menga ntar beberapa orang yang akan menyewa perahunya untuk memancing di seputaran Teluk Lampung. Mereka telah sepakat harga Rp150 ribu untuk seharian di tengah laut. Sam bil menunggu sang penyewa datang, ia mengecek segala sesuatunya, terutama bahan bakar bensin. “Ya, terpaksa ngutang dulu bensin seliter setengah,” kata dia kepada karibnya, sesama warga kawasan pantai Teluk Lampung itu, Rabu (3/12). Bersih-bersih selesai. Halimi mulai mengambil botol berisi bensin yang dilanjutkan de
n LAMPUNG POST/RUDIYANSYAH
PERAHU PENYEBERANGAN. Perahu-perahu penyeberangan yang tidak beroperasi lagi tertambat di perairan Pulau Pasaran, Kamis (4/12). Sejak dibangunnya jembatan ke Pulau Pasaran, perahu-perahu penyeberangan tersebut tidak lagi beroperasi. ngan membuka tangki bahan tanki, sejawatnya itu berucap, bensin lo!” bakar pada mesin pemutar “Jangan masukin dulu. Tunggu Komentar temannya dari kipas perahu. Namun, saat orangnya dateng dulu. Iya kalo ujung dermaga itu dicamkan. akan menuangkan bensin ke jadi. Kalo enggak, mubazir Namun, untuk menguji apakah
mesin perahunya masih sehat, sedikit bensin ia tuangkan. Berikutnya, ia menarik tali pemutar starter dengan keras. Dan, suara mesin dua tak itu mengerang diikuti asap cukup tebal menguap ke udara. Pada perahu kayu berwarna hijau kombinasi merah muda yang tertambat di dermaga itu, bapak empat anak ini dulu menggantungkan nasib. Pera hu-perahu kecil di lintasan itu dulu adalah satu-satunya pintu masuk menuju Pulau Pasa ran dari Telukbetung, Bandar Lampung. Namun, itu dulu. Sekarang, saat jembatan telah dibangun, Halimi dan belasan pengojek perahu lainnya gulung tikar. “Kalau teman-teman yang
punya modal, ya bisa langsung melaut cari ikan. Karena saya enggak punya modal untuk beli jaring dan lainnya, enggak bisa cari ikan. Ya, begini nasibnya,” kata dia yang mengaku sudah 15 tahun tinggal dan mengandal kan rezeki dari perahu itu. Wajar Halimi bahagia siang itu.Setelah seminggu tak menda patkan pemasukan sama sekali karena tak ada yang menum pang perahunya, Rabu siang perahunya ada yang hendak mencarter untuk memancing. Ia menawarkan Rp250 ribu, tetapi deal-nya Rp150 ribu. “Yah, daripada enggak ada pe masukan, mau gimana lagi” ujar Halimi. (R6) n RUDIYANSYAH BERSAMBUNG... HLM. 5