:: LAMPUNG POST :: Jumat, 6 Maret 2015

Page 1

±

±

CMYK

± facebook.com/lampungpost @lampostonline @buraslampost

I

24 Hlm. JUMAT 6 MARET 2015

TERUJI TEPERCAYA

i TAHUN XL Terbit Sejak 1974 i Rp3000 No. 13420

www.lampost.co

±

Jokowi Proyeksikan Jalan Tol Terbanggi-Kayuagung PRESIDEN Joko Widodo memproyeksikan pembangunan jalan tol jalur Terbanggi—Kayuagung, Sumatera Selatan. Pasalnya, Presiden memandang persiapan pembangunan tol Bakauheni—Terbanggi sudah hampir selesai. Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo mengatakan hal itu menjadi instruksi Presiden terkait pembangunan tol trans-Sumatera saat rapat terbatas di Kantor Presiden, Kamis (5/3). “Untuk ground breaking pembangun­ an tol Bakauheni—Terbanggi, Presiden memintanya di lokasi Terbanggi, Lampung Tengah. Kami segera menyiapkan pelaksanaannya,” kata Ridho, saat dihu­ bungi via ponselnya, tadi malam. Usai rapat, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadi­

muljono memastikan sebagian Jalan tol trans-Sumatera mulai dioperasikan 2016. “Medan—Pinjai sudah berproses dari 16 km (sudah) sepanjang 2 km. Rencananya bisa beroperasi 2016,” kata Basuki. Basuki mengatakan perkembangan pembangunan proyek jalan sepan­ jang 2.000 km membentang dari Bakauheni sampai Banda Aceh cukup baik. Khususnya untuk empat ruas tol di Medan—Pinjai sepanjang 16 km, Palembang—Indralaya 22 km, Bakauheuni—Tegineneng 138 km, dan Pekanbaru—Dumai. Untuk Palembang—Indralaya, Menteri Basuki menegaskan pembebasan lahan sudah selesai sehingga segera ditindaklanjuti pelaksanaannya, tapi konstruksi harus benar-benar diper-

hatikan karena banyak terdapat rawarawa. “Kalau Bakauheni akan ground breaking April, pembebasan lahan Gubernur Lampung sudah sosialisasi, didesain semua sudah oke,” kata dia. Sedangkan untuk ruas Pekanbaru di­ upayakan bisa beroperasi sebelum 2018, saat ini sedang dilakukan persiapan pembangunannya oleh PT Hutama Karya. Selain itu, dia mengatakan pemba­ ngunan tol trans-Sumatera juga diperkuat dengan Perpres No. 100/2014 yang menugaskan BUMN, yakni PT Hutama Karya, untuk melaksanakannya. Perpres inilah yang rencananya direvisi agar ada BUMN lain bisa terlibat. “Tapi pemba­ngunan tol ini tentu tidak bisa sendiri, bersama-sama dengan BUMN lainnya,” kata dia.

Presiden Joko Widodo menginginkan pembangunan jalan tol trans-Sumatera dimulai paling lambat Maret 2015. Hal itu agar konektivitas antarprovinsi terjalin dengan baik. “Tiga bulan lalu saya sampaikan perlu trans-Sumatera, yakni tol. Saya perintahkan untuk segera dimulai. Saya pernah sampaikan target dimulai April,” ujarnya. Rapat terbatas ini dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M Soemarno, Menteri Agraria Ferry Mursyidan Baldan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Selain juga Gubernur Banten Rano Karno, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo, dan pejabat BUMN terkait. (IKZ/ANT/E2)

Zainudin Bayangi Rycko Masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza SZP-Eki Setyanto berakhir pada 6 Agustus 2015. FATHUL MU’IN

±

P

EMILIHAN umum kepala daerah serentak 2015 juga dilaksanakan di Lampung Selatan. Pada pesta demokrasi itu, petahana Bupati Lamsel Rycko Menoza dibayangbayangi politikus Partai Amanat Nasional, Zainudin Hasan, sebagai pesaingnya. Keduanya makin gencar bersosialisasi beberapa tahun terakhir. Bupati Rycko Menoza, yang juga ketua Angkatan Muda Partai Golkar Lampung, mendapat dukungan dari partainya, selain juga telah mendaftarkan diri ke PDI Perjuangan. Selain itu, dua partai politik pun sedang membahas dukungan mereka untuk anak mantan Gubernur Lampung Sjachroeddin ZP itu, yakni Gerindra dan PKS.

Ada juga sejumlah sosok lainnya yang siap maju dalam pemilukada dan telah mendaftarkan diri ke partai politik, yakni Ketua DPD PKS Lamsel Antoni Imam dan anggota DPRD Lampung M Agus Revolusi. “Saya siap maju dalam pemilukada Desember mendatang dan saya siap merebut hati rakyat. Masalah posisi apakah yang nomor 1 atau nomor 2, saya menunggu perintah partai,” kata Antoni, kemarin. Sementara itu, Marhaen Agus Revolusi yang memang ingin maju dalam Pemilukada Lamsel Desember mendatang mengatakan siap untuk berta­ rung. “Saya masih menunggu izin partai, apalagi Demokrat memang belum membuka tahapan penjaringan.”

Menimbang Tambang Kuarsa Pasirsakti

KPU membuat opsi jadwal pemilukada serentak, yakni pada 2, 9, 16, dan 29 Desember 2015. Disepakati pemilukada pada 9 Desember.

Zainudin Hasan Ketua DPD PAN Lampung Selatan

±

Lagipula, sebagai petahana, Rycko tentu mendapat dukung­ an nonformal dari jajarannya dalam sosialisasi. Massa pun tidak sedikit yang menilai positif kinerja pemerintahannya. Pesaing kuat Rykco ialah Zainudin Hasan. Majunya adik dari Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan mendapat dukungan penuh partainya. Sama seperti Rycko, Zainudin juga melamar ke PDI Perjuang­ an serta mendapat dukungan dari Gerindra dan PKS. Sebagai putra dari orang tua yang asli Kalianda, Lampung Selatan, Zainudin mempunyai basis massa yang tidak bisa dianggap remeh. Terbukti, dalam pemilu legislatif, dia mampu mengantongi dukungan suara signifikan hingga bisa duduk di DPRD Lampung. “Insya Allah, sambil melihat perkembangan politik, saya tetap menjalin komunikasi dengan masyarakat,” kata Zainudin, saat dihubungi, tadi malam (5/3).

±

n ANTARA/ANDIKA WAHYU

JALAN TOL SUMATERA. Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo membaca bahan rapat terbatas kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (5/3). Presiden menginstruksikan proyek jalan tol trans-Sumatera dimulai pembangunannya pada kuartal I tahun ini.

Rycko Menoza SZP Bupati Lampung Selatan

Mulai April Pada bagian lain, Kemendagri meminta 68 kepala daerah di Indonesia, termasuk delapan kabupaten/kota di Lampung, menyiapkan anggaran pemilukada serentak 2015. Apalagi, KPU Pusat mengubah jadwal pemilukada pada 9 Desember 2015 sehingga tahapannya pa­ ling lambat dimulai April 2015. “KPU membuat opsi jadwal pemilukada serentak, yakni pada 2, 9, 16, dan 29 Desember 2015. Jika awal Desember ternyata tidak mencukupi (waktu) untuk distribusi logistik, pilihannya 29 Desember, tapi itu adalah hari libur panjang,” kata anggota KPU, Arief Budiman, saat dialog membedah prospek dan tantangan Pemilukada 2015 pascarevisi UU No. 1/2015 tentang Pilkada, di Ruang Cendana, Hotel Bukit Randu, Bandar Lampung, kemarin. (EKA/*5/D1) fathulmuin@lampungpost.co.id

CMYK

DUA unit dump truck warna kuning yang melintas di Jalinpantim Pasirsakti, Lampung Timur, Selasa (3/3), itu menghidupkan lampu sein kanan tanda hendak berbelok. Satu lorong jalan koral selebar 6 meter yang diportal sudah berada di hadapan. Seorang petugas keamanan berlari kecil dari dalam pos, lalu mengerek tambang untuk membuka akses dua alat angkut berat itu. Suara mesin diesel 220 PS itu meraung keras. Truk-truk itu mengangkut batu split sebagai keperluan pembangunan dermaga tongkang untuk keperluan khusus, yakni angkutan pasir kuarsa yang ditambang di sekitar lokasi itu ke luar Lampung. “Biasanya kan diangkut pa­ kai truk. Nah, nanti kalau dermaga itu sudah jadi, langsung ke Jakarta pakai tongkang,” kata seorang sumber Lampung Post di sekitar lokasi. Semaraknya wilayah Pasirsakti dengan alat berat dan truktruk besar pengangkut pasir memang tak lepas dari potensi pasir kuarsa di lokasi itu. Keluh­ an masyarakat karena jalan jebol dan lingkungan rusak akibat tambang galian C yang diduga ilegal itu terus menjadi sorotan. Namun, dorongan kebutuhan hidup dan saling membutuhkan telah menafikan aspek kelesta­ rian lingkungan.

Di lokasi lain, terik matahari siang Desa Sukorahayu, Labuh­ anmaringgai, seperti tak dirasa oleh Sadikun (48). Dengan telanjang dada, kulitnya yang lengas terlihat mengilat di tengah hamparan pasir kuarsa yang dia jemur. Alat sederhana berupa garuk terbuat dari papan bergagang ditarik ngalor-ngidul untuk membolak-balikkan pasir putih kekuningan. Kaki telanjangnya seperti sudah tak merasakan lagi jerangan butiran bahan baku aneka perabot itu. “Ya, begini pekerjaan saya seharihari. Saya dibayar menjemur pasir ini 1 ton Rp50 ribu. Sehari kadang dapat 2 ton,” kata lelaki dengan empat anak itu. Meskipun jelas siapa yang memberi order pekerjaan dan

siapa yang membayar, Dikun, sapaan singkatnya, mengaku tak tahu nama perusahaan yang membayarnya. Ia hanya tahu pasir itu diangkut dengan truk dari menggali tanahtanah warga yang telah dibeli bosnya. Setelah sampai di lokasi penjemuran, Dikun bercerita, ia bertugas menghampar, membolak-balik, membersihkan dari kotoran, mengayak, lalu mengemas ke dalam karung berkapasitas 50 kilogram. “Nanti ada manol sendiri yang menaikkan ke truk. Ini dibawa ke Jakarta. Katanya dibikin kaca sama keramik,” kata buruh yang sudah empat tahun bekerja menjemur pasir itu. (R6) n Agus Susanto

n BERSAMBUNG ke Hlm. 5

n LAMPUNG POST/AGUS SUSANTO

TONGKANG PASIR. Perahu jenis tongkang yang berkapasitas 2.500 kubik membawa pasir jenis kuarsa dari laut Muaragading Mas menuju Jakarta, Senin (1/2). Tongkang tersebut dikeluhkan nelayan karena gelombang yang ditimbulkan membuat ikan takut di sekitar bagan dan jaring yang dipasang nelayan Muaragadingmas, Labuhanmaringgai.

±

±

TAJUK

Kembalikan Kejayaan Udang SAMAR-SAMAR kebesaran nama Dipasena mulai teringat ketika Menteri Kelautan dan Per­i kanan Susi Pudjiastuti berkunjung ke eks PT Dipasena Citra Darmaja, Rabu (4/3) lalu. Pada era 1990- an, Dipasena adalah sebuah nama besar. Kala itu Dipasena adalah sebuah impian tentang kehidupan sejahtera. Tambak yang berada di Rawajitu Timur, Kabupaten Tulangbawang, Lampung, ini seluas 16.250 hektare. Sebelum konflik meletus, tak kurang dari 9.033 petambak plasma dan 11 ribu karyawan menggantungkan hidup dari Dipasena ini. Pada 1997, citra Indonesia terangkat karena menjadi produsen udang terbesar kedua di dunia. Kontribusi nyata telah dilakukan PT Dipasena Citra Dermaja—milik pengusaha Sjamsul Nursalim—mengangkat nama Indonesia di mata pelaku bisnis internasional melalui panen perdana udang tahun 1990. Data Bank Indonesia mencatat devisa negara yang disumbangkan Dipasena mencapai 3 juta dolar AS. Tahun 1991, Dipasena mampu membukukan sebesar 10 juta dolar AS. Lalu, 30 juta dolar AS pada 1992. Puncaknya, pada 1995 hingga 1998 menghasilkan 167 juta dolar AS. Atas keberhasilannya dalam ekspor udang ini, Dipasena pernah meraih Ekspor Primanyarta pada 1995, 1996, dan 1997. Rawajitu, tempat Dipasena membangun bisnis tambak udang tahun 1989, telah menjadi magnet bagi banyak orang yang berharap dapat memperbaiki nasib. Pamor Dipasena kini telah pudar. Sejak 2000, perusahaan ini mulai tak terdengar lagi. Tambak udang itu kolaps. Perusahaan sudah tak memproduksi dan mengekspor udang lagi. Ribuan plasma yang masih tersisa bertambak sendirisendiri dan menyatakan putus hubungan dengan inti. Di satu sisi pertambakan mandiri itu sangat menguntungkan para petambak, tetapi di sisi lain pertambakan menjadi rusak parah. Pada saat bersamaan, aset Dipasena diambil alih pemerintah untuk menutupi utang Sjamsul Nursalim. Kini yang masih terdengar adalah betapa runyamnya konflik antara Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu (P3UW) dan PT Aruna Wijaya Sakti. Oleh karena itu, janji Menteri Susi Pudjiastuti untuk menyelesaikan perseteruan kedua pihak menjadi angin segar untuk membangkitkan kembali kejayaan produksi udang dari daerah ini. Terlebih, Gubernur Lampung M Ridho Ficardo telah mencanangkan program normalisasi kawasan bekas Dipasena. Jika program ini berjalan, kita bisa berharap para petani tambak lebih bersemangat untuk mengembalikan kejayaan udang Lampung. Jika aktivitas perusahaan bisa berjalan normal dan hubungannya dengan petambak lebih baik dan harmonis, pada gilirannya akan melancarkan roda produksi udang. Kita sepakat dengan Gubernur bahwa semua pemangku kepentingan untuk tetap menjaga aset eks Dipasena. Kita yakin seandainya PT Aruna Wijaya Sakti, yang kini mengelola eks Dipasena, dan didukung sepe­n uhnya para petambak bisa melakukan hal terbaik bagi jalannya roda usaha, mengembalikan kejayaan udang Lampung bukan lagi mimpi. Dan, yang pen­ting, adalah kese­jahteraan bagi seluruh petani udang. n

±

Jessica Jung Dilirik Produk Fashion... Hlm. 16

±

oasis

Film Sedih Membuat Gemuk FILM yang menceritakan kesedihan akan membuat Anda gemuk. Menurut sebuah studi baru, orang-orang yang menonton film sedih di bioskop akan memakan popcorn 28 persen hingga 55 persen lebih banyak daripada mereka yang menonton film bergenre lainnya. Para peneliti mengatakan temuan terbaru mendukung studi sebelumnya yang terfokus pada film laga dan petualangan. “Saat menonton film laga, penonton tampaknya makan lebih cepat sesuai dengan tempo film. Tapi film sedih mampu menghanyutkan emosi yang dikompensasikan dengan memakan makanan lebih banyak,” kata peneliti Tal Aner dari Cornell Food and Brand Lab. Meski demikian, film sedih juga membantu untuk memakan makanan yang lebih sehat. Pasalnya, penonton film sedih memakan apa pun yang ada di hadapan mere­ ka. Temuan ini diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine. (MI/R6)

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.