:: LAMPUNG POST :: Kamis, 26 februari 2015

Page 1

±

±

CMYK

± facebook.com/lampungpost @lampostonline @buraslampost

I

24 Hlm. kamis 26 febrUARI 2015

TERUJI TEPERCAYA

i TAHUN XL Terbit Sejak 1974 i Rp3.000 No. 13413

www.lampost.co

±

Bulog Habiskan Stok Beras

Gangguan Suplai Beras

Penyaluran raskin dan operasi pasar di berbagai daerah diharapkan bisa menstabilkan harga beras.

ADI SUNARYO

S

ESUAI instruksi Presiden Joko Widodo, Perum Bulog akan menyalurkan seluruh stok beras agar harga di pasaran kembali normal. “Sekarang ada stok 1,4 juta ton beras yang akan disalurkan. Untuk raskinnya harus habis, kami dorong 300 ribu ton. Dalam operasi pasar, berapa pun yang dibutuhkan, akan kami dorong,” kata Jokowi, saat berkunjung ke Gudang Bulog di Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (25/2). Menurut Jokowi, pemerintah akan menyuplai berapa pun

±

Saya minta kepada seluruh daerah agar segera raskinnya disalurkan habis sehingga kebutuhan masyarakat betulbetul tercukupi. yang diminta pasar agar tercipta kestabilan harga kembali di masyarakat. “Saya minta kepada seluruh daerah agar segera raskinnya disalurkan habis, sehingga kebutuhan masyarakat betul-betul tercukupi. Saat suplai dan demand seimbang, harga kembali pada posisi normal.” Direktur Utama Perum Bulog Lenny Sugihat melaporkan sejak Januari—Februari 2015 telah disalurkan beras untuk rakyat miskin (raskin) sebanyak 175 ribu ton dan melalui operasi (OP) pasar 56 ribu ton. Dia memastikan Bulog di seluruh provinsi akan melakukan perintah Presiden untuk menyalurkan beras sebanyak mungkin melalui OP dan raskin agar harga beras kembali stabil. Sementara itu, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel berharap harga menjadi senormal mungkin dengan dilakukannya penglepasan stok cadangan beras pemerintah ini. Rachmat juga meminta Bulog memberi laporan terperinci terkait penyaluran raskin,

±

termasuk pengeluaran beras dari gudang hingga pedagang penerima beras, untuk mengetahui celah aksi mafia beras. “Saya sudah berkoordinasi dengan Kapolri dan TNI untuk membantu memberantas mafia beras dan segala praktik pengaturan harga beras,” ujar Rachmat.

Operasi Pasar Perum Bulog Divre Lampung kemarin menyalurkan 250 ton raskin dan 30 ton beras untuk operasi pasar. Raskin dapat ditebus dengan harga Rp1.600/ kg dan masyarakat bisa membeli beras pada OP seharga Rp7.500/kg. Di Bandar Lampung, OP dilakukan di lima pasar tradisional, yakni Pasar Tugu, Pasar Sukarame, Pasar Way Kandis, Pasar Panjang, dan Pasar Kangkung. Kepala Bulog Divre Lampung Joni Nur Azhari mengatakan peluncuran beras dari Bulog ini diharapkan mampu menstabilkan harga beras yang saat ini tinggi. “Selain Lampung, Bulog wilayah lain juga menggelar hal serupa. Penyaluran ini diharapkan dapat menstabilkan harga beras yang saat ini bergejolak,” kata Joni, di Gudang Bulog Sukarame. Joni mengakui suplai beras pada Februari 2015 agak terhambat karena musim panen belum tiba sehingga harga di pasaran melambung. “Saya harap stok yang dimiliki saat ini cukup hingga panen tiba,” kata dia. Sekretaris Provinsi Lampung Arinal Djunaidi menambahkan saat ini stok beras di Lampung kurang sehingga harga di pasaran juga naik. Namun, dia meyakinkan kondisi ini segera normal karena tak lama lagi memasuki musim panen. “Saat ini umur padi sudah mendekati setengah masa panen dan diprediksi akhir Maret sudah memanen padi. Stok beras saat ini sebanyak 34 ribu ton semoga cukup sampai masa panen,” kata dia. (E1)

±

TAJUK

n ANTARA/WAHYU PUTRO A

TINJAU GUDANG BULOG. Presiden Joko Widodo berdiskusi dengan sejumlah menteri saat meninjau Gudang Bulog di Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (25/2). Presiden menginstruksikan Bulog menyalurkan seluruh stok untuk menstabilkan harga beras.

Ground Breaking Tol di Lampung Selatan LAMPUNG Selatan menjadi lokasi ground breaking atau tahap dimulainya proyek pembangunan jalan tol Lampung. Kini Pemprov telah melakukan sosialisasi terkait pembebasan lahan ke sejumlah daerah yang bakal terlewati jalan tol sepanjang 146 kilometer itu. “Insya Allah, dalam waktu dekat Bapak Presiden berkenan melakukan ground breaking jalan tol yang direncanakan di wilayah Lampung Selatan,” kata Gubernur Lam-

pung Muhammad Ridho Ficardo, saat diwawancarai awak media dalam acara sambang nusa dan baksos, di Pulau Legundi, Pesawaran, Rabu (25/2). Ridho menjelaskan sembari sosialisasi, tim pembebasan lahan bentukan Pemprov itu juga mulai melakukan pematokan lahan yang bakal dibebaskan. Untuk kemudian Badan Pertanahan Nasional (BPN) segera membekuan kepemilikan lahan, agar dalam proses penilai harga tanah (appraisal) tidak ada pengalihan kepemilikan. “Tahapan pengerjaannya juga tidak menunggu sampai

Andien Tolak Tawaran Main Film... Hlm. 16

n Bulog dan Pemkab... Hlm. 22 adisunaryo@lampungpost.co.id

semuanya selesai. Targetnya, insya Allah awal 2018 sudah bisa beroperasi (jalan tol, red),” kata Ridho Ficardo. Ridho berharap seluruh elemen seperti Pemkab, kepolisian, BPN, dan tim pembebasan lahan bisa bersinergi agar pembangunan jalan tol itu bisa segera diselesaikan. “Kami juga berharap semua lapisan masyarakat mendukung program pembangunan ini, karena ini merupakan kepentingan daerah, negara, dan masyarakat luas,” ujarnya. Pada kesempatan berbeda, Kepala Tata Usaha, Kementerian Pekerjaan Umum, Safaruddin, mengatakan pembangunan jalan tol Lampung menggunakan dana APBN 2015, melalui Direktorat Bina Marga dan diteruskan Direktorat Bina Teknik Kementerian PU. (AMR/*3/U1)

GEJOLAK harga beras dalam tiga bulan terakhir sudah dalam taraf mencemaskan. Kenaikan harga bahan pangan pokok mayoritas penduduk itu menyulitkan keluarga berpenghasilan pas-pasan. Jika sebelumnya rata-rata harga beras di seluruh daerah dalam kisaran Rp8.500— Rp9.500/kg, kini sudah menembus Rp10 ribu/kg. Harga beras di Pasar Pasirgintung dan Pasar Kangkung mencapai Rp10.500/kg dan Pasar Panjang 9.500/kg. Beras IR 64 Slip di Pasirgintung dijual Rp12 ribu/kg dan di Panjang Rp11.500/ kg. Di Lampung Selatan, harga beras termurah bahkan sudah mencapai Rp11 ribu/kg. Untuk meredam gejolak harga, pemerintah melalui Perum Bulog menggelar operasi pasar (OP) di sejumlah daerah. Masyarakat bisa membeli beras OP dengan harga Rp7.500/ kg. Langkah pemerintah melakukan intervensi pasar dengan menggelar OP cukup membantu masyarakat sekitar untuk mendapatkan beras dengan harga terjangkau. Namun, OP tidak bisa serta-merta menurunkan harga beras dalam waktu singkat. Keterbatasan jangkauan OP dan stok beras di gudang Bulog tidak mampu memenuhi tingginya permintaan pasar akan beras. Di Lampung, Bulog bersiap membongkar stok beras 30 ton di gudang untuk OP lanjutan. Jumlah sebesar itu diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan beras bagi penduduk Lampung hingga empat bulan ke depan. Selain OP, pemerintah juga melakukan intervensi pasar melalui agenda rutin, yakni program beras untuk keluarga miskin (raskin). Setiap kali terjadi lonjakan harga beras, pertanyaan awal yang mengemuka adalah apakah para petani menikmati berkah kenaikan harga tersebut. Faktanya, sebagian besar petani masih terpuruk dalam keterbatasan ekonomi. Banyak di antara mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan meskipun pemerintah sudah memberikan banyak bantuan dan fasilitas produksi. Bencana banjir yang merendam lahan makin memperburuk kehidupan petani. Jika para petani tidak menikmati kenaikan harga beras, tentu ada kelompok kepentingan tertentu yang meraup untung. Sudah menjadi rahasia umum, pasar beras di Tanah Air dikuasai kartel. Beras merupakan komoditas utama yang dibutuhkan mayoritas penduduk. Ada peluang keuntungan sangat menggiurkan di bisnis perberasan. Di situlah para mafia yang terlibat jaringan kartel beras masuk dan mengganggu pasar dengan menahan suplai ke pasar bebas. Distorsi suplai pada gilirannya mendongkrak harga dan akibatnya dirasakan sebagian besar masyarakat. Celakanya, diam-diam kartel beras sering mendapat dukung­ an dari oknum anggota partai politik tertentu sejak dari kebijakan impor dan penyerapan produksi petani. Jika pemerintah memiliki keinginan kuat, tidak terlalu sulit untuk menggulung kartel beras. Tidak banyak pihak yang terlibat dalam praktik impor dan distribusi beras. Bisa ditelusuri dari hilir sampai ke hulu untuk memberantas siapa yang sesungguhnya pihak yang sedang meraup keuntungan besar dari kesulitan rakyat saat ini. Kartel beras menyusahkan jutaan konsumen beras sekaligus memukul para petani. Itu sebabnya semua yang sengaja mendistorsi distribusi beras harus mendapat sanksi setimpal. Tanpa ketegasan itu, daulat pangan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo hanya program indah tanpa makna. n

oasis

Sinar Matahari dan Kulit SINAR matahari akan terus merusak kulit dan meningkatkan risiko walaupun Anda telah meninggalkan pantai dan berada dalam ruangan. Suatu penelitian dari Universitas Yale, Ameri­ ka Serikat, menemukan pigmen melanin yang seharusnya bekerja sebagai pelindung dari radiasi sinar matahari justru bermutasi dan menyebabkan kerusakan. Para peneliti mengatakan saat radiasi sinar matahari mener­ pa kulit manusia, deoxyribonucleic acid (DNA) bermutasi. Melanin yang berada di balik pigmen warna kulit menyerap radiasi. Energi yang terserap melanin kemudian menimbulkan sejumlah reaksi kimia. (MI/R6)

±

Hantu Mulus itu Bernama Jalan Tol SALAWAT dan salam-salam a n m e n g a k h i r i p ro s e s i salat magrib Musala Nurul Yaqin, Umbulmantang, Jatimulyo, Lampung Selatan, Selasa (24/2). Sebagian laki-laki bersarung itu me­ninggalkan langgar sederhana itu. Tetapi, beberapa yang lain terlihat tertahan di serambi. Tema rencana pembangunan jalan tol yang melintasi desanya mengundang antusias mereka untuk membahas. Aura serambi surau kecil, yang biasanya berisi obrolan ringan atau bahkan tembang pujian sambil menunggu datangnya waktu isya, hari itu terlihat lebih serius. Orangorang seperti ingin mendapat porsi terbesar menyampaikan pendapatnya. Padahal, jemaah itu hanya warga biasa yang

±

suaranya relatif tak bisa menembus kebijakan. Umbulmantang yang berada di RT 11 B, Lingkungan IV, Jatimulyo, semula hanya dihuni beberapa warga lama. Seiring semakin sumpeknya Kota Bandar Lampung, ba­ nyak warga­nya yang memilih pindah ke dusun yang mepet sawah tersebut. Perlahan daerah ini pun ramai. Keha­ diran warga baru membuat nuansa Umbulmantang semakin beragam. Malam itu, Dadang, Santoso, Miftah, Chairul, Suheri, dan Darojat seperti biasa melepas penat di serambi musala. Tapi, ada yang tak biasa terlihat di mimik mereka. Kegalauan menghinggapi masing-masing diri, seperti ada bahaya yang sedang mengancam. “Waduh,

CMYK

gimana ya kalau jalan tol jadi? Kita mau pindah ke mana?” suara Dadang dengan logat Sundanya memicu polemik yang bisa menimpa mereka. “Enggak jadi enggak. Tenang aja. Kalau jadi pun, enggak lewat sini,” jawab Santoso menenangkan teman-temannya, juga dirinya. “Kalau jadi, saya juga bingung, Mas. Masak rumah baru jadi sudah mau pindah lagi,” ujar Miftah, yang baru dua tahun pindah ke Umbulmantang ikut urun kegalauan. “Mudah-mudahan enggak jadi. Saya juga baru pindah ke sini masak mau pindah lagi,” jawab Chairul meredam ke­p enatan yang memenuhi kepala teman-temannya sejak berita jalan tol akan melintasi daerah yang mereka huni.

±

“Kalaupun jadi, kan dapat ganti rugi, kenapa pada panik, sih?” sela Suhairi, terlihat lebih tenang karena rumahnya tak kena lintasan tol. “Ya, namanya juga ganti rugi, Mas. Walaupun diganti, ya tetap rugi,” sahut Dadang. “Ya, kalau begitu, gimana cara­n ya supaya ganti untung,” sahut yang lain. “Persoalannya bukan sekadar ganti rugi atau ganti untung, tapi kita pindah ke mana pun perlu dipikirkan. Pindah tempat kan bukan hal mudah. Belum lagi kita harus bercerai-berai, belum tentu di tempat baru kita akan mendapatkan kenyamanan seperti di sini,” kata Dadang. (R6) n Susilowati

n LAMPUNG POST/FIRMAN LUQMANULHAKIM

n BERSAMBUNG Ke Hlm. 5

±

SOSIALISASI TOL. Peserta dari berbagai kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan mengikuti sosialisasi pembangunan jalan tol Lampung Bakauheni—Terbanggibesar, Rabu (25/2), di Balai Desa Jatiagung.

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.