:: LAMPUNG POST :: Kamis, 27 November 2014

Page 1

Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

www.lampost.co

@lampostonline, @buraslampost

T E R U J I T E PERC AYA

KAmis, 27 november 2014 facebook.com/lampungpost

24 Hal.

No. 13327

i TAHUN XL

Terbit Sejak 1974

Rp3.000

TA JUK

Gerombolan Pemangsa Pupuk

n ANTARA/KRISTIAN ALI

MENTAN KE LAMPUNG. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (tengah) bersama Wakil Gubernur Lampung Bachtiar Basri (kiri) dan Bupati Lampung Selatan Rycko Menoza S.Z.P. (kanan) memanen padi di Desa Mekarmulya, Kecamatan Palas, Lampung Selatan, Rabu (26/11). Menteri Pertanian meninjau lokasi rencana pembangunan dan pembenahan jaringan irigasi primer seluas 35 ribu hektare serta akan memberikan bantuan 577 unit traktor tangan dan 284 unit pompa air untuk meningkatkan produksi padi petani.

Dua Tewas Terseret Banjir Bandang DUA orang tewas terseret banjir bandang di Kecamatan Kelumbayan, Tanggamus, Selasa (25/11), sekitar pukul 21.00. Selain itu, satu rumah warga Dusun Pantaiharapan ambruk dan tiga rumah lain­ nya rusak ringan. Banjir bandang melanda Dusun Sukaagung, Pekon Na­ pal, dan Dusun Pantaiharapan, Pekon Penyandingan, akibat luapan Sungai Napal. Permu­ kiman warga di kedua dusun yang berjarak lebih dari 3 kilometer itu terendam banjir hingga setinggi 1,5 meter. Dua warga yang tewas adalah satu keluarga yang menginap di gubuk di area persawahan miliknya. Kor­ ban tewas, Samsudin (30) dan anaknya, Siti Safiko (2). Se­ dangkan Nur Khodijah (27), istri korban, selamat karena tersangkut dahan pohon se­ tinggi 6 meter. Korban selamat ditemu­ kan sekitar 110 meter dari gubuk, sedangkan kedua kor­ ban tewas ditemukan tak jauh

dari ditemukannya Khodi­ jah. “Gubuk mereka memang berdekatan dengan sungai,” kata Kepala Badan Penanggu­ langan Bencana Daerah (BPBD) Mukhlis Basri, kemarin. Kepala Pelaksana BPBD Tanggamus Burdani menga­ takan saat ini air yang me­ rendam permukiman warga sudah surut. Tapi, pihaknya belum mendapatkan infor­ masi terkini karena sulitnya komunikasi dengan pihak Kecamatan Kelumbayan. BMKG Lampung mengingat­ kan lima kabupaten mewas­ padai ancaman cuaca ekstrem berupa hujan lebat dan tanah longsor. Kelima daerah itu, yakni Lampung Barat, Pesisir Barat, Tanggamus, Way Kanan, dan Mesuji. “Selain lima kabupaten itu, wilayah lain yang perlu di­ waspadai terhadap ancaman cuaca ekstrem antara lain Ke­ camatan Panjang, Kota Ban­ dar Lampung, dan Kalianda, Lampung Selatan,” kata dia, kemarin. (ABU/AMR/D1)

Bakauheni Tambah Sepuluh Dermaga P R E S I D E N Jo ko W i d o d o (Jokowi) bakal menambah 10 dermaga di Pelabuhan Bakauheni. Kebijakan itu sebagai pengganti jembatan Selat Sunda (JSS) sekali­ gus mendukung program pengembangan tol laut. “Sebagai pengganti JSS, Presiden akan membangun 10 dermaga baru di Bakauhe­ ni—Merak,” kata Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo, didampingi Kepala Bappeda Fahrizal Darminto, di Kantor Gubernur, Rabu (26/11). Menurut Gubernur, ka­ wasan Pelabuhan Bakauheni mesti segera diperluas kare­ na angkutan penyeberangan laut di Lampung tersebut salah satu yang terpadat di Indonesia. Rata-rata jum­ lah penumpang mencapai 3.171.360 orang dan jumlah kendaraan 3.200.157 per tahun. Saat ini Pelabuhan Bakauheni hanya memiliki enam dermaga, termasuk dermaga pelengsengan. Selain akan menambah dermaga, lanjut Ridho, Presi­ den juga bakal mempercepat pembangunan tol Suma­tera sepanjang 150 kilometer

dari Bakauheni hingga Te­ gineneng, Lampung Tangah, dan pembangunan jalur kere­ ta api (KA) trans-Sumatera mulai tahun depan. Ridho menambahkan Presiden juga berjanji mem­ percepat peningkatan status Bandara Radin Inten II men­ jadi bandara internasional. Sebab itu, Pemprov Lampung segera memperpanjang lan­ dasan bandara dengan me­ nyiapkan anggaran sebesar Rp46 miliar. Terkait penambahan ener­ gi kelistrikan, Ridho me ­ nambahkan di Lampung nantinya dibangun PLTG yang dipusatkan di tiga lokasi di Lampung Timur dengan daya masing-masing 2 x 30 mw dan 100 mw. Kemudian, PLTU Sebalang dengan daya 2 x 100 mw sudah akan beroperasi awal 2015. Dari sisi investasi, di Lampung juga akan dibangun kawasan industri terpadu seluas 1.000 hektare. “Kami pikir kunjungan Presiden ke Lampung membawa banyak manfaat untuk Lampung,” kata Ridho. (*11/KRI/K3)

BERITA Terkait Hlm. 3 dan 10

Jaksa Agung Soroti Korupsi di Lampung Kerja cepat para jaksa menjadi salah satu upaya memenuhi harapan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat. Hesma Eryani

J

AKSA Agung M. Prasetyo menyoroti kasus korupsi yang ditangani Kejak­ saan Tinggi (Kejati) Lam­ pung. Secara khusus, mantan Kajari Kotabumi itu meminta jaksa di Lampung bekerja keras untuk menjawab eks­ pektasi masyarakat yang besar terhadap penegakan hukum kasus korupsi. “Sampaikan salam saya untuk masyarakat Lampung. Saya pernah dinas dan hidup di sana. Saya minta aparat kejaksaan di Lampung bekerja keras,” kata Prasetyo kepada Lampung Post di Jakarta, Rabu (26/11). Menurut Prasetyo, aparat tidak boleh lamban. Mereka diminta segera memetakan berbagai kasus, baik yang be­ lum diselesaikan maupun yang sedang berjalan. Pemetaan juga dilakukan atas berbagai persoalan yang ada karena ka­ sus yang ditangani kejaksaan cukup banyak, tetapi prioritas memang pada penanganan

kasus korupsi. Pergerakan cepat itu, kata dia, tidak saja untuk menjawab ekspektasi masyarakat, tetapi juga dalam membangun keper­ cayaan (trust building). “Trust building itu sangat penting agar kepercayaan masyarakat pada penegakan hukum oleh kejak­ saan tumbuh,” ujar Prasetyo.

K

ami terus berupaya. Semua masih proses. Tidak berhenti kok.

Para jaksa yang memiliki prestasi akan mendapat reward, sebaliknya bila melaku­ kan tindakan pelanggaran/ penyimpangan akan dijatuhi sanksi mulai dari sanksi per­ ingatan hingga pemecatan. Dia juga meminta aparat ke­ jaksaan untuk tidak segan menerima kritik dan masukan dari masyarakat. “Namun kritikan dari masyarakat harus berdasar­ kan data yang dapat diper­ tanggungjawabkan,” kata dia.

Kasus Macet Pada bagian lain, sejumlah kasus korupsi yang dita­ngani kejaksaan di Lampung ma­ cet. Bahkan, sejumlah kasus hingga kini tersangkanya dinyatakan buron, termasuk dua terpidana korupsi Satono dan Sugiharto Wiharjo alias Alay. Kasus yang macet itu, mi­ salnya, korupsi dana bantuan sosial (bansos) kematian di Bandar Lampung. Pengusutan dana bansos kematian berhenti pada penetapan tiga tersangka yang diumumkan pada 23 April 2014. Ada juga korupsi dana alokasi khusus (DAK) Dinas Pendidikan Lampung Tengah dengan dua tersangka yang buron, yakni mantan Kadisdik Lampung Tengah Kohar Ayub dan rekanan Udin. Menanggapi hal itu, Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung Sri Harijati mengatakan pihaknya terus berupaya menuntaskan kasus-kasus korupsi yang be­ rada pada tahap penyelidik­ an dan penyidikan oleh tim penyidik Kejati. Menurutnya, semua perkara korupsi tidak berhenti. “Kami terus berupa­ ya. Semua masih proses. Tidak berhenti kok.” (BOY/U1)

hesmaeryani@lampungpost.co.id

Sambung Rasa Jokowi di Sawah Bera BEBERAPA petak dari ratusan hektare sawah bera di Kam­ pung Pujokerto, Trimurjo, Lampung Tengah, tiba-tiba meriah, Selasa (25/11). Sejak siang, ribuan orang dari ber­ bagai kalangan seperti terse­ dot menuju satu titik. Jokowi, nama itu menjadi magnet. Hari itu, presiden ketujuh Indonesia itu akan hadir mem­ bawa kabar gembira. Tak ada panggung, tarup mewah, sound system besar, apalagi organ tunggal di te­ ngah sawah yang mengering (bera) untuk acara. Cuma beberapa bangku kayu yang di­ jajarkan dengan konsep teater. Di situlah mantan Wali Kota Solo itu duduk. Di depannya, para petani dan warga lain­ nya duduk lesehan di rumput sawah kering membentuk setengah lingkaran.

Tak sampai 15 menit me­ nyampaikan pesan, Jokowi menggelontorkan rencana konkret pemerintah untuk petani, khususnya Lampung. Menurut suami Iriana ini, Lampung harus menjadi satu basis penting penyumbang swasembada pangan Indo­ nesia. “Dalam tiga tahun ke depan, kita akan setop im­ por beras. Khusus Lampung, kita akan bangun dua waduk, perbaiki saluran irigasi yang bisa mengairi 35 ribu hektare sawah, dan optimalisasi 14 ribu hektare sawah yang kurang produktif. Hari ini, saya akan menyerahkan 557 traktor ta­ ngan untuk petani Lampung. Saya harapkan, upaya ini bisa menambah produksi 1 juta ton per tahun dari Lampung,” kata dia yang direspons gemuruh tepuk tangan.

Sambung rasa berlanjut. Beberapa petani diberi ke­ sempatan bertanya. Dua tema krusial yang disampaikan petani adalah soal pupuk dan sulitnya membeli bensin untuk traktor. Dan, semua dijawab dengan solusi seder­ hana. Tanya jawab masih seru, tetapi matahari melindap dan langit mulai meredup. Sam­ bung rasa di tengah sawah bera itu diakhiri. Jokowi sem­ pat menyaksikan satu dari 40 traktor tangan yang siap dibagikan secara simbolis itu dihidupkan. Diiringi tepuk tangan dan rasa lega akan harapan mas­a de­p an petani, Jokowi meninggal­kan lokasi menuju Ban­dara Ra­din Inten II untuk me­l anjut­k an kunjungan ke Beng­kulu. (R6) n Wahyu Pamungkas

NEGERI agraris ini tak lagi ramah kepada petani. Pelanpelan lahan pertanian mulai tergusur tanpa pembelaan yang berarti dari pemerintah. Ribuan hektare sawah beririgasi teknis beralih fungsi menjadi kawasan per­ mukiman dan industri. Puluhan waduk kering ke­ rontang selama kemarau karena hutan sebagai sumber air mengalami kerusakan parah. Beberapa waduk lain juga tidak berfungsi dengan baik akibat kerusakan saluran irigasi. Ada beberapa waduk yang masih bertahan dengan saluran irigasi yang terawat, tetapi banyak lagi yang dibiarkan telantar. Pelanpelan kaum tani terusir dari sawah ladang tempat menggan­ tungkan masa depan. Mereka tergilas industrialisasi. Celakanya, petani yang masih bertahan bercocok tanam sering dicurangi kaum berdasi. Pemerintah memberi fasili­ tas subsidi puluhan triliun pupuk agar harga penyubur tana­ man itu lebih murah dibandingkan harga pasaran. Tahun ini, nominal subsidi pupuk untuk petani mencapai Rp21 triliun, sementara tahun depan melonjak menjadi Rp35 triliun. Tujuan pemberian subsidi sering salah target akibat aksi pencurian oleh mafia pupuk. Selisih harga pupuk bersubsidi dan nonsubsidi memang menggiurkan. Sesuai harga eceran tertinggi, untuk setiap kilogram urea ber­ subsidi dijual Rp1.800 dan nonsubsidi Rp4.500, pupuk ZA subsidi Rp1.400 dan nonsubsidi Rp2.800, pupuk NPK sub­ sidi Rp2.300 dan nonsubsidi Rp4.550, pupuk SP-36 subsidi Rp2.000 dan nonsubsidi Rp4.200, serta pupuk organik sub­ sidi Rp500 dan nonsubsidi Rp2.000. Pencurian pupuk bersubsidi dilakukan di beberapa titik distribusi, mulai dari lini I di produsen, lini II gudang dis­ tributor, dan lini III gudang pengecer dengan cara meng­ ganti kantong pupuk subsidi dengan kantong pupuk non­ subsidi. Cara lain dengan mengoplos pupuk subsidi dan pupuk nonsubsidi kemudian dijual dengan harga pasar. Mekanisme penyaluran pupuk bersubsidi yang diawali dari penyusunan rencana definitif kebutuhan kelompok se­ ring diacak-acak di tengah jalan. Hal itu tak lepas dari dug­ aan keterlibatan oknum pejabat hampir di semua lini mulai dari kementerian, petinggi pabrik pupuk, hingga ko­perasi. Mereka gerombolan pemangsa pupuk yang tersistem. Mere­ ka ada, tapi sulit dibuktikan. Itu pula yang menjadi penyebab utama kelangkaan pupuk saat dibutuhkan petani. Untuk membenahi penyelewengan tersistem itu, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menginstruksikan Pusri dan Petro­ kimia Gresik memecat distributor nakal yang terlibat mafia pu­ puk. Amran menyampaikan hal itu saat mendampingi Presi­ den Joko Widodo di Lampung Tengah, Selasa (25/11). Pemberantasan mafia pupuk saat ini sangat mendesak dilakukan. Pemerintah seakan tutup mata, sementara aparat hukum lebih tertarik pada kasus-kasus besar yang memiliki nilai selebritas tinggi. Namun, perhatian kepada pemberantasan gerombolan pencuri pupuk petani masih sangat minim. Padahal, mereka inilah yang harus bertanggung jawab atas kegagalan swasembada pangan. Mereka juga termasuk pihak yang harus bertanggung jawab atas kemiskinan yang menyekap 20-an juta keluarga petani di Tanah Air. Publik menghendaki siapa pun yang mencuri pupuk bersubsidi segera dikirim ke bui. Mafia pupuk harus disingkirkan dari negeri agraris ini. n

Cerita Kate Hudson Tentang Tubuh Idealnya... Hlm. 16 oasis

Yoghurt dan Diabetes Tipe 2 SEBUAH penelitian mengungkapkan mengonsumsi yoghurt dapat menurunkan risiko terkena di­ abetes tipe 2. Temuan terbaru itu disebut dapat membantu mence­ gah jutaan orang dari perkem­ bangan kondisi kronis akibat pe­ nyakit tersebut. Untuk keperluan penelitian, tim yang dipimpin Mu Chen dari Harvard School of Public Health menganalisis data dari tiga studi prospektif menyangkut riwayat medis dan gaya hidup para partisipan. Sebanyak 41.497 peserta dari Health Professionals Follow-up Study, 67.138 orang dari Nurses Health Study, dan 85.884 partisipan dari Nurses Health Study II. Tim menemukan konsumsi yoghurt yang tinggi secara signifikan menurunkan risiko perkembangan diabetes tipe 2. Konsumsi harian 28 gram porsi yoghurt menurunkan risiko terkena penyakit itu sebesar 18%. Studi itu dipu­ blikasikan dalam jurnal BMC Medicine. (MI/U1)

n DOK. HUMAS PEMPROV LAMPUNG

DISKUSI DENGAN PETANI. Presiden Joko Widodo bersama Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo berdiskusi dengan petani di Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah, saat kunjungan kerja Presiden ke Lampung, Selasa (25/11).


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
:: LAMPUNG POST :: Kamis, 27 November 2014 by Lampung Post - Issuu