Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999
@lampostonline, @buraslampost
www.lampost.co
T E R U J I T E PERC AYA
KAMIS, 4 Desember 2014 facebook.com/lampungpost
24 Hal.
No. 13334
i TAHUN XL
Terbit Sejak 1974
Rp3.000
TA JUK
Cangkang Pembawa Derita
n MI/ANGGA YUNIAR
KORBAN PERDAGANGAN ORANG. Sebanyak 39 warga Indonesia korban perdagangan orang tiba di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/12). Rombongan itu akan dipulangkan ke daerah asal masing-masing. Seluruh korban yang berjumlah 53 orang berhasil diselamatkan dari sindikat perdagangan orang yang diduga akan dipekerjakan di beberapa negara Timur Tengah, awal November lalu.
Tahapan 8 Pemilukada Dimulai Maret 2015 KOMISI Pemilihan Umum Lam pung akan memulai tahapan pemilihan umum kepala dae rah di delapan kabupaten/kota pada Maret 2015. Sedangkan hari H pemungutan suara di jadwalkan 10 November. “Maret 2015 tahapan pemilu kada serentak secara nasional sudah dimulai,” kata Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono di ruang kerjanya, Rabu (3/12). Menurut Nanang, dasar dimu lainya tahapan itu mengguna kan Peraturan Pemerintah Peng ganti Undang-Undang (Perppu) tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Wali Kota Nomor 1 Tahun 2014. Sedangkan delapan daerah di Lampung yang akan menyelenggarakan pemilukada serentak meliputi Bandar Lam pung, Lampung Selatan, Metro, Pesawaran, Lampung Tengah, Lampung Timur, Way Kanan, dan Pesisir Barat. “Kami berharap DPR cepat membahas perppu dan mem berikan kepastian hukum. Ini penting karena menyangkut pemerintah daerah seluruh Indonesia,” ujarnya. Nanang mengatakan KPU Pusat sudah menyiapkan simu lasi dari sejumlah alternatif penyelenggaraan pemilukada serentak untuk 204 daerah seIndonesia. Simulasi pertama
pemilukada serentak berlang sung pada September. Kedua digelar Oktober dan ketiga 10 November 2015. Namun, kata Nanang, sampai saat ini belum ada instruksi dari KPU Pusat untuk memulai pra tahapan pemilukada, termasuk pembentukan penyelenggara ad hoc, seperti panitia pemilihan kecamatan (PPK) maupun pani tia pemungutan suara (PPS). “Kami masih menunggu. KPU sebagai penyelenggara siap menjalankan apa pun keputus an pusat nantinya,” ujarnya. Komisioner KPU Pusat Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengata kan sejumlah daerah kemung kinan harus menggelar pemu ngutan suara putaran kedua pada 2016. “KPU sudah melaku kan simulasi, ada putaran per tama dan putaran kedua. Jadi, pemilukada putaran pertama itu sekitar November, putaran keduanya Januari 2016,” kata Fery di Jakarta. Pelaksanaan putaran kedua merupakan konsekuensi jika di suatu daerah terdapat calon kepala daerah yang perolehan suaranya tidak mencapai 30% atau lebih. “Putaran kedua itu sebetulnya bukan desain, melainkan konsekuensi hu kum yang terjadi sehingga tidak bisa tidak dilaksanakan karena ada proses pengadilan perselisihan hasil pemilu kada,” ujarnya. (CR11/U2)
Park Shin Yee Artis Terpopuler ... Hlm. 16
Golkar Lampung
Masuk Tim Formatur Aksi pecat-memecat antarkader Partai Golkar menjadi catatan dari pemerintah sebelum memberi keputusan kepengurusan yang sah. Eka Setiawan
K
ETUA DPD I Partai Gol kar Lampung M. Al zier Dianis Thabranie masuk tim formatur penyusu nan kabinet Aburizal Bakrie di DPP partai itu untuk periode mendatang. Alzier dipercaya untuk memberikan masukan terkait siapa-siapa yang akan menduduki jabatan di partai berlambang beringin itu. “Ini merupakan suatu kehor matan bagi kami. Kami bangga Bang Alzier dipercaya menjadi salah satu tim formatur DPP,” kata Sekretaris DPD I Partai Gol kar Lampung Ismet Roni, saat dihubungi, Rabu (3/12) malam. Hingga tadi malam, kata Ismet, tim formatur masih rapat di Bali dalam rangka membahas dan menentukan komposisi kepengurusan pe riode 2014—2019. Ismet yakin dengan masuknya Alzier dalam tim formatur tentunya akan memilih kader-kader terbaik, khususnya dari Lampung, un tuk masuk ke pengurusan di DPP. “Sekarang masih rapat tim formatur menentukan kompo sisi kepengurusan,” ujarnya. Ismet juga optimistis Aburizal
Bakrie mampu membawa Gol kar menang pada Pemilu 2019, tentunya didukung kepengurus an yang andal dan kader mum puni. Terpilihnya kembali ARB menakhodai Golkar menun jukkan kader-kader di daerah masih percaya kepadanya.
T
indakan kesewenangwenangan yang membuat partai dalam cekaman, yang semakin tidak menarik, dan akan karam pada 2019. “Ini kan menunjukkan ARB dicintai oleh seluruh kaderkader di daerah. Beliau masih dipercaya untuk membesarkan partai ke depan,” kata dia. Dari Bali, Munas memutuskan memecat 15 orang yang masuk Presidium Tim Penyelamat Partai Golkar (TPPG). Mereka adalah Ace Hasan Syadzily, Lamhot Sinaga, Melchias Markus Mekeng, Andi Sinulingga, Djasri Marin, Laurens Siburian, Zainuddin Amali, dan Juslin Nasution. Kemudian, Leo Nababan, Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Yorrys Raweyai, Ibnu Munzier, Ricky Rahmadi, dan Agun Gunandjar.
Menanggapi pemecatan itu, Agun Gunandjar mengatakan hal itu justru semakin me nguatkan tekad dan semangat nya bahwa penyelamatan par tai adalah sesuatu yang niscaya dilakukan untuk menyelamat kan partai dari oligarki. “Tin dakan kesewenang-wenangan yang membuat partai dalam cekaman, yang semakin tidak menarik, dan akan karam pa da 2019,” kata dia. Saat ini pun, kata Agun, pe nyelenggaraan musyawarah nasional (munas) Partai Golkar pada 2015 sudah siap. “Sudah siap. Segala sesuatunya,” kata dia, saat ditanyakan persiapan munas yang digelar Januari 2015. Dibahas Usai Munas Pada bagian lain, Menteri Hu kum dan HAM Yasonna Laoly mengaku masih memantau hasil Munas IX Partai Golkar di Bali sebelum memberi keputusan soal pengurus mana yang di anggap sah. “Lo, hasilnya kan kita lihat nanti. Ya kita lihat aja perkembangannya, wait and see,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Setelah melihat hasilnya nan ti, pihaknya akan mengevaluasi berdasarkan perundangan yang ada. Baru kemudian Kemen kum dan HAM bakal memutus kan kepengurusan mana yang dianggap sah. (MI/U1)
ekasetiawan@lampungpost.co.id
KUALITAS lingkungan hidup tentu memengaruhi status kesehat an masyarakat. Faktor ling kungan yang memengaruhi itu dapat berasal dari lingkungan permukiman, lingkungan so sial, lingkungan rekreasi, dan lingkungan kerja. Sayangnya, soal kesehatan lingkungan ini yang sering dia baikan banyak pihak. Status kesehatan masyarakat pun berubah, seperti ledakan penduduk, penyediaan air bersih, pengelolaan sampah, pembuangan air limbah, penggunaan pestisida, masalah gizi, masalah permukiman, pelayanan kesehatan, ketersediaan obat, populasi udara, abrasi pantai, penggundulan hutan, dan banyak lagi permasalahan yang dapat menimbulkan satu model penyakit. Perilaku pengusaha yang menggampangkan masalah lingkungan adalah salah satu faktor yang menurunkan kese hatan masyarakat. Masyarakat yang terganggu tentu saja bereaksi ketika lingkungan mereka tercemar dan menim bulkan gangguan kesehatan. Demikianlah, warga Kampung Karangjaya, Kelurahan Karang maritim, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, memprotes keberadaan stock field atau tempat penimbunan cangkang sawit milik PT Sinar Jaya Intimulya. Sebab, lokasi tempat menumpuk puluhan ribu ton cangkang di Jalan Soekarno-Hatta, Karangma ritim, itu mulai menyebabkan gangguan kesehatan. Keberadaan tumpukan cangkang sawit diduga menjadi sumber petaka bagi warga yang bermukim di empat RT, yakni RT 08, 09, 10, dan RT 02 di kampung itu. Dampak yang diduga dari tumpukan limbah pabrik minyak sawit yang akan diekspor itu adalah penyakit kulit, batuk, dan diare. Warga mengaku penyakit kulit itu dialaminya sejak satu tahun lalu, saat lokasi penimbunan itu beroperasi. Gejala gangguan kesehatan tersebut karena tiap hari warga harus mengisap debu dan air sumur warga menyebabkan gatal. Parahnya, tidak ada kepedulian dari manajemen PT Sinar Jaya Intimulya atas gangguan kesehatan warga itu. Padahal, perusahaan diketahui warga setidaknya sudah dua kali me ngapalkan cangkang untuk diekspor. Artinya, ada keuntun gan dari usaha penimbunan limbah cangkang sawit itu. Anehnya lagi, perusahaan itu diketahui belum memegang per izinan usaha penimbunan cangkang di sana. Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Bandar Lampung menegaskan hal itu. Alasannya, perizinan terkendala izin lingkungan dari warga, sebab itu belum diproses izin usahanya oleh Pemkot. Namun, pihak perusahaan mengklaim memiliki pernyataan persetujuan warga setempat atas usaha itu. Hanya, izin usaha be lum diurus karena penimbunan cangkang sawit tersebut masih sementara. Perusahaan mengaku untuk sementara usaha itu mengumpulkan cangkang dan langsung dua kali mengekspor. Karena itu, kita mendorong Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Bandar Lampung untuk me neliti dampak dari keberadaan cangkang sawit dan memastikan benarkah ia menjadi penyebab gangguan kesehatan warga. Setelah itu, harus ada ketegasan tindakan dari Pemerin tah Kota Bandar Lampung. Bagaimanapun, kesehatan masyarakat di Karangmaritim tetaplah penting. Jangan sampai untung pengusaha, derita bagi warga. n
oasis
Makanan Organik dan Sikap ORANG yang mengonsumsi makanan organik mungkin me ngalami perkembangan sikap mudah menghakimi orang lain. Demikian hasil studi yang dipimpin Kendall Eskine, peneliti dan asisten profesor pada Universitas Loyola, Amerika Serikat. Studi itu melibatkan 60 peserta yang dibagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama ditunjukkan gambar ma kanan organik seperti apel dan bayam, kelompok kedua ditunjukkan brownies dan cookies, adapun kelompok ketiga ditunjukkan makanan beras dan oatmeal. Peserta kemudian diminta untuk membaca serangkai an sketsa yang menggambarkan pelanggaran moral dan membuat penilaian moral. Hasilnya, paserta dari kelompok organik menilai isu-isu tersebut jauh lebih keras daripada yang lain. Studi itu dipublikasikan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science. (MI/U1)
Mengejar Itera ke Tengah Belukar TUJUH unit sepeda motor, ma sing-masing dengan pengen daranya berhenti di teduhan gapura Itera, arah Timur Su karame, Bandar Lampung, Rabu (3/12) siang. Dari plat nomor polisinya, sepeda motor-sepeda motor itu menunjukkan bukan penduduk lokal. Ada B, Z, D, AB, dan A. Meskipun ada yang BE. Mereka adalah mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Ite ra) yang baru keluar mengikuti ujian tengah smester di kampus nya. Entah janjian atau memang biasa mereka kongko-kongko di tempat paling representatif di kampus itu saat ini. Tetapi dari tema diskusi yang terdengar, mereka sedang membincang kan nasib studinya di perguruan tinggi baru itu.
Beberapa diantara mereka membaca berita di koran dengan seksama. Namun, ada yang tam pak tak peduli keadaan. “Iya, Mas. Kami lagi ngobrolin berita koran mahasiswa Itera yang protes karena subsidinya dicabut,” kata Yoga, salah satu dari mereka. Diketahui, mereka adalah ma hasiswa angkatan III 2014, atau mahasiswa baru dan merupakan gelombang pertama yang menem pati gedung di lokasi baru itu. Ang katan I dan II yang diterima saat Itera baru berupa nama dititipkan di Kampus Institut Teknologi Band ung (ITB), Jatinangor, Jawa Barat. Berita di koran tentang 88 ma hasiswa Itera angkatan I dan II itu menjadi menjadi menarik bagi mahasiswa angkatan III. Mereka merasa tidak mendapat perha
tian dari pemerintah Provinsi Lampung. “Ya, tetap aja punya rasa cemburulah, Mas. Mereka memang lebih dulu diterima dna menjadi perintis, tetapi kami kan mahasiswa Itera juga. Masak dibedain bener,” tambah Yoga. Berita pencabutan subsidi bagi mahasiswa Itera angkatan I dan II memang menjadi perhatian di Lampung. Mereka mendapat kursi di salah satu kampus ter baik (ITB) dengan subsidi biaya dari Pemprov Lampung senilai Rp40 juta per tahun. “Walaupun statusnya maha siswa Itera, tetapi mereka kan kuliahnya di ITB. Jadi, otomatis fasilitasnya sudah mencukupi. Mestinya kami ini disebut perin tis, sebab kuliah di tengah belu kar begini,” kata yang lainnya.
Meskipun demikian, Yoga dan teman-teman mengaku tidak iri dengan fasilitas dan subsidi yang diberikan kepada angkatan I dan II. Mereka justru mengimbau ke pada mahasiswa angkatan I dan II bisa menerima keadaan dan menerima kebijakan pemerin tah yang terpaksa menghentikan subsidi karena taat peraturan. “Ya, kami memang sejak awal masuk sudah dikasih tahu kalau mulai angkatan III ini tidak ada lagi subsidi. Makanya kami tidak terlalu mempermasalahkan. Tetapi, mendengar keluhan dari yang mendapat subsidi, kami rasanya jadi pengin dapet juga. Mudah-mudahan Pak Ridho (gu bernur) mau membantu kami,” kata mereka. (INSAN ARES/R6) BERSAMBUNG... HLM. 5
n LAMPUNG POST/INSAN ARES
MAHASISWA ITERA. Mahasiswa angkatan III Itera berkumpul di depan gerbang kampus Itera setelah melaksanakan ujian tengah semester, Rabu (3/12).