:: LAMPUNG POST :: Kamis, 5 Maret 2015

Page 1

±

±

CMYK

± facebook.com/lampungpost @lampostonline @buraslampost

I

24 Hlm. kamis 5 MARET 2015

TERUJI TEPERCAYA

i TAHUN XL Terbit Sejak 1974 i Rp3000 No. 13419

www.lampost.co

±

Susi Janji Selesaikan Perseteruan P3UW dan PT AWS MENTERI Kelautan dan Perika­ nan Susi Pudjiastuti berjanji me­ nyelesaikan perseteruan antara Perhimpunan Petambak Plasma Udang Windu (P3UW) dengan PT Aruna Wijaya Sakti. Hal itu dikatakan Susi saat kunjungan kerjanya di eks PT Dipasena Citra Darmaja, Rabu (4/3). “Saya mau menjembatani permasalahan antara petam­ bak P3UW asalkan kelestarian hutan bakau bisa dijaga ber­ sama. Saya tidak mau mem­ bantu koperasi atau organisasi yang dipakai untuk memper­ kaya sekelompok orang, saya tidak mau,” kata Susi kepada petambak yang menyambut kehadirannya, kemarin. Menteri Susi berkunjung ke kawasan tambak Kampung Bumidipasena, Tulangbawang, yang pada 1990 merupakan kawasan minapolitan terbe­ sar di Asia. Dia didampingi Gubernur Lampung M Ridho Ficardo. “Saya berharap dengan ke­ datangan Ibu Menteri, sebagai penyemangat dan sekaligus pendorong petani tambak Dipasena mencapai kejayaan­ nya kembali, yaitu dengan program normalisasi kawasan bekas Dipasena,” kata Ridho,

pada kesempatan itu. Dengan demikian, kata dia, tingkat kesejahteraan petani tambak cepat meningkat. Se­ lain itu, Gubernur mengharap­ kan pemangku kepentingan untuk tetap menjaga aset eks Dipasena. “Kepada para petani tambak agar tetap berkarya se­ cara maksimal dengan mene­ rapkan teknologi budi daya udang secara baik,” kata dia. Gubernur juga menjelaskan sumber daya kelautan dan perikanan Lampung cukup me­ limpah. Dengan luas wilayah 60 ribu kilometer persegi, terdiri dari daratan 35.376,5 kilometer persegi dan laut 24.820 kilome­ ter persegi. Garis pantai 1.105 km dan terdapat pulau-pulau kecil sebanyak 132 pulau. Ridho menjelaskan Lam­ pung sebagai penghasil udang terbesar yang berkontribusi sebesar 60% nasional. Lahan tambak yang belum terman­ faatkan dengan baik seluas 31.801,78 hektare dan yang sudah dimanfaatkan seluas 38.062,76 ha. Pada kesempatan itu, Men­ teri Susi juga mengunjungi Pulau Betuah, salah satu pulau terluar yang masuk wilayah Lampung. Secara administratif

Orasi Susi Pudjiastuti di Dipasena ±

±

DERU suara helikopter itu mengagetkan Warjiyem (46), Rabu (4/3) siang. Di kompleks tambak terpadu Dipasena di Tulangbawang yang sudah hampir mangkrak itu, memang sudah lama tak terdengar suara mesin capung besi. Bahkan, gesekan turbin pembangkit lis­ trik raksasa milik perusahaan juga sudah lama diam. Suara itu menarik warga untuk melihat, termasuk istri Nuryadi (49), seorang petambak yang kini menebar nener mandiri. Di lapangan sepak bola Bumi Dipasena, helikopter warna putih itu mendarat. Puluhan orang dan kendaraan telah menunggu. Tak lama, sesosok perempuan jenjang dengan rambut sebahu bergelombang mengenakan kaus hitam lengan panjang tu­ run diikuti beberapa lainnya. Dia adalah Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Per­ ikanan Republik Indonesia. Gubernur Lampung Muham­ mad Ridho Ficardo, Bupati Tulangbawang Hanan A Rozak, dan pejabat utama lainnya me­ nyambut. Berbincang bebera­ pa saat, mereka menuju bibir kanal. Satu unit perahu kayu bermesin 40 tenaga kuda su­ dah disiapkan. Dengan speedboat itu, para pejabat negara itu sempat keliling kawasan melintasi saluran sekunder untuk melihat kondisi tambak yang dulu pernah menjadi terbesar di Asia. Berikutnya, satu panggung besar dengan konstruksi atap

setengah lingkaran di Tata Kota telah menanti. Ribuan petambak yang kini tak lagi punya mitra usaha menyam­ but dengan antusias. “Saya berharap kedatangan Bu Susi yang kami kenal dari televisi sangat tegas ini bisa menjadi solusi perbaikan hidup kami,” kata Nuryadi, saat dimintai pendapatnya. Panggung besar itu kemu­ dian menjadi mimbar panjang menteri ceplas-ceplos itu. Di hadapan ribuan warga yang hadir, improvisasi pengusaha penerbangan yang merintis usaha dari pedagang ikan itu menginspirasi dengan kisah hidup pribadi. “Saya ini memulai usaha dari jualan ikan. Jadi, saya tahu betul bagaimana kehidupan nelayan dan usaha tambak. Maka, saya berharap banyak tambak yang amat besar ini bisa bangkit lagi,” kata dia. Dan, tepuk tangan bergemu­ ruh menyambut statement pertama menteri yang tak lulus SMA ini. Susi mengatakan menyandar­ kan hidup dari kebaikan laut dan alam adalah pilihan yang sangat berisiko. Ia menyebut tidak selamanya alam bersaha­ bat dengan kita. “Apakah Anda pikir, kalau kita tidak peduli dengan kelestarian alam, maka alam akan rugi? Tidak! Yang ada, justru Anda yang akan mati!” kata dia serius. (R6) n Guntur Taruna

n LAMPUNG POST/DOK.

TAMBAK. Seorang anak bermain sepeda dengan latar belakang hamparan tambak udang Dipasena.

±

Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat

n DISKOMINFO LAMPUNG/DOK.

SUSI KE DIPASENA. Gubernur Lampung M Ridho Ficardo bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyusuri sungai saat mengunjungi warga dan petani tambak Dipasena, Rawajitu, Tulangbawang, Rabu (4/3). Susi berjanji menyelesaikan perseteruan antara para petambak dan PT Aruna Wijaya Sakti. Pulau Betuah masuk Kecamat­ an Bengkunatbelimbing, Kabu­ paten Pesisir Barat. Pulau se­ luas 0,6 km ini berada di ujung

selatan bagian barat Lampung yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Pulau yang berbatasan dengan

CMYK

Christmas Island, ­Australia, ini merupakan pulau tak berpeng­ huni yang didominasi pohon kelapa. (UNA/*7/D1)

Persaingan Ketat Herman-Hartarto Kota Bandar Lampung adalah salah satu daerah yang ikut menggelar pemilukada serentak 2015. Sejumlah parpol telah membuka penjaringan bagi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah. Umar Wirahadikusuma

P

EMILUKADA Kota Ban­ dar Lampung menjadi ajang persaingan ketat calon petahana Wali Kota Her­ man HN dan anggota DPRD Lampung Hartarto Lojaya. Keduanya diketahui mempu­ nyai basis massa besar di Kota Bandar Lampung, selain telah melakukan sosialisasi sejak beberapa tahun terkahir.

legislatif dengan hasil signifi­ kan, terutama dari daerah pemilihan Kota Bandar Lam­ pung. Apalagi, dalam dua tahun terakhir, Hartarto mulai rajin bersosialisasi ke basis massanya di Bandar Lam­ pung. Namun, di antara keduanya, ada sosok yang diprediksi menjadi kuda hitam dalam pemilukada di Bumi Tapis Berseri itu, yakni Penjabat

kepala daerah juga dipengaru­ hi sosok calon wakil yang men­ dampinginya. Sebab, posisi wakil biasanya menyeimbang­ kan calon kepala daerah yang tidak kuat di beberapa sektor modal. Ada kemungkinan besar menang jika di antara ketiga sosok itu berpasangan. “Ada empat faktor untuk menang dalam pemilukada, yaitu mo­ dal politik, sosial, jaringan, dan finansial,” kata dosen FISIP Unila itu.

Sosialisasi PKPU Pada bagian lain, dengan semakin dekatnya pemilukada

Calon Wali Kota Bandar Lampung

sama-sama Selain mendaftar di

DEMOKRASI menempatkan rakyat sebagai pihak yang paling penting dalam pe­ nyelenggaraan kekuasaan DEMOKRASI ! negara. Karena itu, pada akhirnya pesta demokrasi d i a r a h k a n u nt u k m e n ­ capai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat. Dengan sistem politik yang demokratis dapat memacu percepatan kemajuan ekonomi di daerahnya masing-masing. Untuk itu, banyaknya wajah baru calon kepala dae­ rah dan wakil kepala daerah yang mengambil formulir pendaftaran di partai politik untuk ikut meramaikan bursa pemilihan umum kepala daerah serentak 2015 di delapan kabupaten/kota se-Lampung perlu kita apresiasi. Setidaknya ada 50 orang yang baru per­ tama kali mencalonkan diri dalam pesta demokrasi di daerah mereka. Mereka berasal dari latar belakang berbeda, mulai dari ketua parpol, anggota legislatif, akademisi, praktisi, hingga pejabat lainnya. Sementara delapan petahana kepala daerah atau wakil kepala daerah telah mendaftarkan diri ke partai politik pengusung sebagai perahu mereka untuk maju dipilih rakyatnya. Ini menunjukkan semangat para peserta yang berasal dari segala lapisan dan latar belakang tersebut untuk mengikuti pemilukada di daerahnya masing-masing sangat tinggi. Kita berharap sema­ ngat itu tidak lain untuk meningkatkan kesejahtera­ an rakyat, bukan menjadi raja kecil di daerahnya dengan mengisap darah rakyat dan memperkaya diri sendiri atau kelompoknya. Atau bagi petahana, keikutsertaannya mencalonkan diri kembali hanya karena takut kehilangan kursi empuk yang selama ini dinikmatinya. Kita akui, para wajah baru yang ikut meramaikan calon kepala daerah dan wakil kepala daerah memi­ liki kelebihan dan kelemahan dibandingkan delapan petahana tersebut. Tidak bisa dimungkiri, keunggulan calon dari wajah baru, antara lain semangat untuk melakukan perubahan serta merasa memiliki kemam­ puan lebih dibandingkan petahana yang ada. Sebaliknya, keunggulan para petahana selain semangat yang masih ada untuk memperbaiki dae­ rahnya, juga karena petahana merasa lebih memi­ liki pengalaman untuk menjadi kepala daerah atau wakilnya. Saat penjaringan inilah, kita berharap kepada partai politik untuk mengusung calon kepala daerah atau wakil kepala daerah yang terseleksi dan benar-benar memiliki kemampuan untuk menyejahterakan rakyat­ nya. Track record atau rekam jejak dari petahana saat memimpin bisa menjadi salah satu faktor yang menen­ tukan untuk dipilih kembali menjadi kepala daerah. Demikian juga untuk wajah baru, kemampuan dan kepedulian kepada rakyat sebelumnya tentu menjadi pertimbangan. Jangan sampai partai politik dalam mengusung calonnya, seperti memilih kucing dalam karung. Apalagi jika pertimbangan parpol dalam mengusung calon hanya karena politik uang. Sebab, masyarakat Lampung kini makin pintar. Mereka tidak mau lagi menjadi korban politik uang dengan menjual suaranya. Jika salah pilih, akan me­ DEMOKRASI ! nyesal selama lima tahun ke depan. Untuk itu, kecerdasan dan kepedulian rakyat untuk memilih calon kepala daerah sangat diharapkan. Ja­ ngan sampai keyakinan masyarakat te r h a d a p d e m o k r a s i s e b a g a i jembatan emas untuk menca­ pai kesejahteraan rakyat tidak lebih dari sekadar mimpi. n

penjaringan Partai NasDem dan PDI Perjuangan, keduanya juga berpotensi diusung partai lain.

±

Televisi dan Tekanan Darah Anak Hartarto Lojaya

Wali Kota Bandar Lampung

Selain sama-sama mendaf­ tar di penjaringan Partai Nas­ Dem dan PDI Perjuangan, keduanya juga mempunyai potensi dukungan partai lainnya. Herman sebelum­ nya di­sebut untuk dukungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai calon eksternal. Herman yang juga petahana mempunyai peluang untuk menggerak­kan pamong yang berada di jajaran pemerintah­ annya untuk sosialisasi. Hartarto sendiri mempu­ nyai peluang dukungan dari partai yang mengusungnya menjadi legislator, yakni Partai Demokrat. Selain itu, Hartarto juga mempunyai potensi du­ kungan massa dalam pemilu

Anggota DPRD Lampung

Bupati Pesisir Barat Kherlani. Mantan Wakil Wali Kota Ban­ dar Lampung itu juga ikut disebut-sebut sejumlah partai politik, walaupun hingga kini belum satu pun penjaringan di partai politik yang diikuti mantan pesaing Herman da­ lam Pemilukada Bandar Lam­ pung 2010 itu. “Kherlani juga memiliki peluang yang sama dalam pemilihan wali kota menda­ tang, sebab mereka sama-sama memiliki modal, baik finan­ sial maupun pendukung,” kata pengamat politik Unila, Roby Cahyadi, saat dihubungi tadi malam (4/3). Kemudian, Roby mengata­ kan faktor kemenangan calon

±

±

Polwan Cantik Anak Tukang Ojek... Hlm. 16 oasis

Herman HN

n BERSAMBUNG ke Hlm. 5

±

TAJUK

serentak 2015 yang diikuti delapan kabupaten/kota seLampung, KPU Pusat mulai menyosialisasikan peraturan­ nya (PKPU). Hari ini (5/3) ang­ gota KPU Pusat Arif Budiman menyosialisasikan aturan pemilukada. “Seluruh KPU kabupaten/kota hadir,” ujar Ketua KPU Bandar Lampung Fauzi Heri, kemarin. Menurutnya, dengan diso­ sialisasikannya PKPU itu, tahapan pemilukada di Lam­ pung segera dimulai. Ma­ sing-masing KPU daerah di Lampung mulai melaksana­ kan tahap demi tahap pesta demokrasi itu. (UIN/U1) umarwirahadi@lampungpost.co.id

MENONTON televisi selama lebih dari dua jam sehari bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi pada anak- anak . Anak- anak pada usia 2 hingga 10 ta­ hun yang banyak berada di de pa n te l ev i s i at au layar komputer memiliki tekanan darah 30 persen lebih tinggi daripada mereka yang tidak. Penelitian yang dilakukan kepada 5.221 anak di delapan negara di Eropa menunjukkan kekurangan aktivitas fisik bisa meningkatkan risiko lebih besar. Ketua peneliti, Dr. Augusto Cesar de Moraes, dari University of Sao Paulo, Brasil, mengatakan penelitian tersebut menunjukkan jumlah kasus tekanan darah tinggi dan hubungannya antara aktivitas fisik dan kebiasaan untuk diam selama berjam-jam dengan risiko tekanan darah tinggi. Ia memperingatkan kondisi tersebut dapat mengakibat­k an permasalahan kardiovaskular di masa tuanya. Dalam dua tahun terakhir, terdapat banyak kasus tekanan darah tinggi yang terjadi pada anak-anak, dengan perbandingan 110 kasus per seribu. (MI/R6)

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.