lampost edisi, 08 juli 2012

Page 1

±

±

CMYK

CMYK

±

Layanan Berlangganan, Iklan & Customer service

TERBIT SEJAK 1974 Harga Eceran Rp. 3000/Eks

24

Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000

HALAMAN

I

I

DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG

MINGGU, 8 JULI 2012 No. 12489 TAHUN XXXVII

±

9

WAWANCARA. Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai krisis kepemimpinan mengakibatkan permasalahan krusial Indonesia.

REPORTER CILIK. Sarah, Annisa, Izza, dan Aditya meliput proses produksi kopi termahal di dunia, kopi luwak.

13

16

n LAMPUNG POST/IKSHAN DWI NURSATRIO

n LAMPUNG POST/saifulloh

ASDP Jamin Bakauheni Normal Hari ini

±

Pelabuhan (Adpel) Bakauheni, Rudi Mahfudi, mengatakan dari 9 kapal yang tengah dalam perbaikan (docking), baru satu kapal yang telah berope­ rasi kembali, yakni KMP Jatra I. “Dua kapal diragukan bisa beroperasi. Sedangkan enam kapal yang juga masih ­docking baru bisa masuk lintasan (beroperasi, red) pada awal Ramadan,” kata Rudi. Sebelumnya, ribuan truk tertahan akibat pemblokiran di Simpang Gayam, Jalinsum, sejak Senin (2-7). Pemblokiran itu karena adanya kerusuhan di Kalianda, Lampung Selatan. Di sisi lain, belum ada tanda-tanda kemacetan dan antrean kendaraan di Pelabuh­an Merak akan terurai. Kemacet­ an masih berlangsung dan saat ini kemacetan mencapai 16 km, Sabtu (7-7). Panjang antrean berfluktua­ si, bahkan sempat mencapai 28 km dan terurai menjadi 15 km. Namun, kemudian me­ ningkat lagi menjadi 20 km dan terurai lagi menjadi 13 km. Hingga sekarang kema­ cetan menyisakan 16 km. Anggota Komisi IV DPRD Banten, Ali Nurdin, mengatakan semua sektor dirugikan dengan kemacetan di Pelabuh­ an Merak. Akibat kemacetan ini, kalau dihitung semua sektor mencapai Rp50 miliar per hari. “Kalau kerugian semua sektor bisa mencapai Rp50 miliar per hari,” ujar Ali Nurdin. (KRI/U-3)

SIAP MASUK KAPAL. Puluhan truk antre di Dermaga II Pelabuhan Bakauheni untuk masuk kapal yang akan menyeberang ke Merak, Banten, Sabtu (7-7).

BURAS

Proyek JSS Direbut Pusat! “KEJUTAN! Menteri Keuangan Agus Mar towardojo, Kamis, di DPR menyatakan studi kelayakan proyek Kawasan Strategis dan Infrastruktur Selat Sunda/Jembatan Selat Sunda (KSISS/JSS) dilakukan Pemerintah Pusat!” ujar Umar. “Padahal, Perpres 86/2011 tentang KSISS/JSS mewajibkan konsorsium terdiri dari BUMD PT Lampung Jasa Utama, BUMD PT Banten Global Development, dan PT Bangun Graha Sejahtera Mulia menyelesaikan studi kelayakan KSISS/JSS selama 24 bulan, atau paling lambat 2014!”

±

n LAMPUNG POST/IKSHAN DWI NURSATRIO

n LAMPUNG POST/MEZA SWASTIKA

MEMANCING DI LAUT. Sejumlah warga tengah memancing ikan di laut Teluk Kiluan, Tanggamus. Hobi yang satu ini dipercaya bisa menghilangkan stres. Bagi sebagian orang, memancing di alam bebas lebih mengasyikkan ketimbang di kolam pemancingan. �

n LAMPUNG POST/AAN KRIDOLAKSONO

±

±

Berfilsafat dengan Laut dan Pancing

PENYEBERANGAN

BAKAUHENI (Lampost): Antrean kendaraan yang memadati jalan raya menjelang Pelabuhan Bakauheni sejak beberapa hari terakhir mulai terurai. PT ASDP menjamin pagi ini (8-7) arus penyeberangan menuju Pelabuhan Merak sudah normal. “Antrean yang mencapai 8 kilometer di ruas jalan lintas Sumatera dan 3 kilometer di jalan lintas pantai timur sekarang (kemarin, red) sudah habis. Saat ini antrean truk hanya ada di dalam pelabuhan (Bakauheni). Itu pun hanya sekitar 65% dari kapasitas lapangan parkir,” kata Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Heru Purwanto, Sabtu (7-7). Menurut Heru, sebanyak 86 trip kapal yang beroperasi selama 24 jam, mulai Jumat (6-7), pukul 00.00, hingga Sabtu (7-7), pukul 00.00, menyeberangkan 2.700 truk ke Pelabuhan Merak, Banten. “Kami pastikan aktivitas penyeberangan akan kembali normal Minggu pagi karena kami akan mengoperasikan 26 kapal untuk mengangkut truk-truk itu,” ujar Heru. Meskipun demikian, Heru mengatakan kemacetan bisa kembali timbul karena menjelang Ramadan angkutan barang dari Pulau Suma­ tera menuju Pulau Jawa dan sebaliknya menunjukkan peningkatan signifikan. Perwira jaga Administrator

INSPIRASI. Wuryanto, pematung dari Lampung, lebih memilih ekspresi ekstrem untuk karya seni patung yang ia hasilkan.

MEMANCING bukan sekadar kesenangan mendapatkan ikan. Hobi ini dipercaya mampu melepas stres. Apalagi di tengah laut, kita bisa kontemplasi tentang kehidupan.

S

abtu pagi, pekan lalu, kapal nelayan ukuran sedang itu melancong membelah laut Teluk Lampung. Tak tanggung, dengan kecepatan 10 knot per jam, perahu berisi 10 penghobi memancing itu berlayar selama 10 jam. Tujuannya, perairan Gosong Pasir. Lokasi ini diyakini sebagai tempat (spot) yang along, istilah nelayan, untuk memancing. Ikannya melimpah dan besar-besar. Setelah sampai, perjalanan melelahkan itu seolah hilang ketika mata pancing sudah dilepaskan. Toto Subiantoro, sat u dari penghobi mancing, menuturkan pengalaman dan suka dukanya tentang memancing di laut. Gosong Pasir dan sekitarnya, kata dia, sangat dikenal karena laut yang memiliki kontur gunung yang menjadi tempat idola ikanikan besar berkumpul. Daerah ini mencapai 12 mil dari pesisir Bandar Lampung dan hanya bisa ditempuh dengan kapal besar.

“Hanya kapal besar saja yang bisa ke sana,” ujar Toto. Hampir setiap bulan, Toto dan beberapa rekannya yang lain pergi ke Gosong Pasir dan sekitarnya. Mereka pun bisa memancing selama tiga hari di perairan yang sudah masuk ke Selat Sunda tersebut. “Di situ memang tempat memancing yang sudah terkenal hingga ke luar negeri. Yang memancing banyak dari Kalimantan dan ada juga dari luar negeri. Me­ reka membawa kapal yang lebih besar,” kata dia. Warga Kemiling, Bandar Lampung, ini memang sangat suka memancing. Hobi yang sudah ia geluti selagi masih muda. Toto adalah pemancing kelas kakap. Dia dan rekannya tidak main di perairan nelayan, tapi lebih jauh ke lokasi ikan-ikan yang disebut monster. Ikan yang beratnya bisa lebih dari 50 kg. “Saya pernah dapat ikan yang beratnya 90 kg di lokasi Gosong

Pasir dan sekitarnya. Nariknya aja perlu waktu hingga 2 jam,” kata Kasubbid Keanekaragaman ­Pangan Badan Ketahanan ­Pangan Lampung ini. Dia mengaku mendapat ke­ senangan yang tidak bisa di­ ucapkan dengan kata-kata saat memancing ikan di laut lepas. Kebahagian yang didapat saat memancing tidak dapat dinilai dengan uang.

Orang

memancing

bukan hanya sekadar mendapat ikan. BACA FOKUS MINGGU Hoki dan Solidaritas...

14

Pelajaran Hidup Pengalaman Masdulhaq tampaknya lebih dalam. Pensiunan PNS ini menganggap memancing bukan hanya pelepas stres dan rekreasi yang murah meriah. Namun, dia mendapat banyak pengalaman hidup dari kegiatan memancing. “Orang memancing bukan han-

ya sekadar mendapat ikan. Memaknai setiap bagian dari proses memancing yang bisa menjadi pelajaran hidup,” kata dia. Menurutnya, banyak filsafat kehidupan yang bisa diambil dari memancing. Mulai dari rasa syukur hingga mengerti tentang kekuasaan Sang Maha Pencipta. Dia mencontohkan ketika ada dua orang memancing, yang berpengalaman dan yang baru pertama kali memancing duduk bersebelahan. Ternyata yang lebih dahulu mendapat ikan, bahkan memperoleh tangkapan yang lebih banyak adalah orang yang baru pertama kali memancing. “Artinya, rezeki dari Tuhan bisa diberikan kepada siapa saja. Tidak harus kepada orang yang sudah berpengalaman. Di sini kita bisa legawa jika ternyata di kantor, ada rekan kerja yang bisa mendapat banyak rezeki,” kata pria 61 tahun ini. Saat seseorang memancing sehari­ an dan hanya mendapat dua ikan, itu pun yang ukuran kecil. Dari pe­ ngalaman itu, kata dia, kita diajarkan untuk mensyukuri apa yang sudah didapat. Dengan mendapat ikan kecil itulah kita menghidupi keluarga di rumah. (PADLI RAMDAN/M-1)

±

H. BAMBANG EKA WIJAYA “Sejalan dengan itu, China Radio International (CRI), Kamis malam, melaporkan 10 kontraktor China siap mengikuti tender pembangunan jembatan Selat Sunda sepanjang 29 km sebagai jembatan terpanjang kedua di dunia setelah jembatan Shanghai—Yangshan di China sepanjang 38 km—begitu disebutkan pembaca berita!” sambut Amir. “Bukan soal kurang akuratnya panjang jembatan itu disebutkan, melainkan adanya geliat saksama antara di Jakarta dan daratan China terkait proyek JSS! Dan menariknya, geliat saksama itu kurang terangin ke Banten dan Lampung!” “Dari pernyataan-pernyataan terkait perkembangan terakhir itu memang cukup kuat terkesan faktor konsorsium yang sudah ada dalam perpres tak masuk dalam rancangan program kerja yang baru!” tukas Umar. “Bahkan pelaksanaan studi kelayakan

CMYK

yang sudah diplot perpres sebagai tugas konsorsium, secara tegas dan jelas dialih­ kan ke Menteri Pekerjaan Umum! Itulah salah satu masalah yang dipertanyakan dalam surat Gubernur Sjachroedin Z.P. ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sehubungan adanya perkembangan baru dalam proyek JSS!” “Geliat baru proyek JSS yang me­ nyimpang dari pakem perpres ini mungkin tak bisa dilepaskan dari isu-isu kekini­ an yang terus merebak! Isu-isu itu cukup telak menohok dan menohok lagi se­ hingga perlu diluncurkan kontraisu yang benar-benar tangguh!” timpal Amir. “Isu utama yang sejalan untuk dikalahkan dengan kontraisu JSS adalah barisan truk di Merak yang hari Kamis itu mencatat rekor baru—17 km di jalan tol! Tapi itu cuma salah satunya! Banjir isu lain yang bisa menggerogoti kepercayaan rakyat pada pemerintah, memerlukan gebyar harapan sebagai kontraisu yang

±

bisa mengalahkan rasa kecewa rakyat!” “Meskipun mulanya hanya dikemas sebagai kontraisu karena terkait dengan pihak luar—rombongan kontraktor China, masalahnya bisa menggelinding lebih jauh!” tegas Umar. “Dalam hal ini, posisi pusat dengan kekuatan interdepartemen dalam menguasai proyek JSS bisa semakin kuat! Sedang konsorsium dengan elemen-elemennya tinggal menjadi subordinat! Skenario kemungkinan terakhir inilah yang harus diatasi Gubernur Lampung dan Banten!” *** Add on: facebook. com/buraslampost

Follow on: @buraslampost

LAMPUNGPOST .COM n Redaksi

(0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

CMYK

±

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.