CMYK CMYK
Terbit Sejak 1974 Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999
www.lampungpostQcom
SENIN, 16 JANUARI 2012
CMYK
L NO. 12321 L TAHUN XXXVII
Polisi gencarkan patroli di wilayah rawan... HLM. 4
DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG
Rianty Cartwright buka spa tradisional... HLM. 16
TERBIT 24 HALAMAN
LHARGA ECERAN : Rp3.000
Proyek jalan usaha tani Tanggamus bermasalah... HLM. 23
Raih tiga poin, Real Madrid terus berlari... HLM. 17
BURAS H. BAMBANG EKA WIJAYA
Landreform , dari Orla ke Reformasi!
LANDREFORM atau reformasi agraria dipahami sebagai program redistribusi lahan pertanian! ujar Umar. Dipicu kasus Mesuji dan Bima, tuntutan dengan semangat itu yang bertolak dari UU Pokok Agraria No.5/1960 pekan terakhir mengentak dalam aksi massa di seantero negeri, dengan poros gerakannya ribuan tani, buruh, nelayan, dan mahasiswa merobohkan pagar gedung DPR, Senayan! Semua orde̶Orde Lama (Orla), Orde Baru (Orba), dan Orde Reformasi̶sebenarnya melakukan landreform dengan skala masing-masing! Orla lewat program transmigrasi sejak sebelum UUPA lahir! sambut Amir. Justru setelah lahir UUPA, landreform dalam arti bagi-bagi tanah ke buruh tani yang tak punya lahan dan petani berlahan sempit dieksploitasi oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) melalui ormas mantelnya Barisan Tani Indonesia (BTI) sebagai agenda perjuangannya, terutama dalam memikat anggota baru! Itu sebabnya istilah landreform jadi terdengar miris dan dihindari sebagai agenda perjuangan partai politik sejak era Orba! tukas Umar. Akibatnya, landreform dalam bentuk bagi-bagi tanah, meski perintah UU, tak kunjung terlaksana! Orba melanjutkan pilihan Orla dengan program transmigrasi sebagai pelaksanaan landreform, bahkan melakukannya besar-besaran̶memindah jutaan keluarga dari Jawa-Bali ke seantero Tanah Air̶dengan terus menyempurnakan programnya, dari tanaman pangan ke perkebunan berpola PIR dengan prioritas intinya PTPN! Justru pada Orde Reformasi, yang kata reform jadi nama ordenya, landreform dalam semua bentuk, termasuk transmigrasi, jauh menurun! timpal Amir. Orde Reformasi yang berorientasi sistem ekonomi liberal (neolibs) memrioritaskan pemberian lahan ke perusahaan swasta lewat pola HGU! Pola ini menguasai sebagian besar bekas hutan produksi Kalimantan! Transmigrasi yang dilakukan sporadis (asal ada) dialihkan ke NTT dan Papua yang wilayahnya tak mendukung! Begitulah, landreform pola transmigrasi lesu, distribusi tanah era Reformasi diutamakan pada perusahaan besar (satu HGU bisa puluhan ribu hektare), distribusi tanah ke rakyat jadi nyaris tak ada, saat terpicu meledaklah tuntutan landreform dalam bentuk bagibagi tanah langsung yang sejauh ini modelnya masih jadi alergi kalangan elite politik! tegas Umar. Terutama elite politik yang membuat komitmen moratorium kawasan bekas hutan produksi tak akan digarap jadi lahan pertanian! Jadi, bagaimana mau melakukan landreform, lahan untuk dibagi-bagi tak ada! ***
OASIS Kopi Pahit Cegah Kencing Manis
KOPI pahit terbukti bermanfaat mencegah kencing manis (diabetes). Penelitian terbaru di Huazhong University of Science and Technology menguatkan dugaan kopi mengurangi risiko diabetes. Dalam penelitian yang dipublikasikan Journal of Agricultural and Food Chemistry tersebut terungkap bahwa konsumsi empat cangkir kopi setiap hari mengurangi risiko diabetes hingga 50%. Setiap penambahan satu cangkir kopi, risiko berkurang 7%. Menurut peneliti, sedikitnya ada tiga kandungan kopi dan berkhasiat mengurangi risiko diabetes. Seperti dikutip dari WebMD, Minggu (15-1), ketiganya adalah kafein, asam kafeat, dan asam klorogenik. Risiko yang bisa dikurangi melalui konsumsi kopi adalah diabetes melitus tipe 2 (DM tipe-2). Tipe diabetes ini paling banyak ditemukan, jumlahnya sekitar 90%̶95% dari total pengidap diabetes, termasuk yang tipe 1. Diabetes tipe 2 pada umumnya diderita orang dewasa meskipun kadang-kadang bisa dialami anak-anak. Diabetes tipe 1 biasanya diperoleh sebagai kelainan bawaan sejak lahir dan diabetes tipe 2 lebih banyak disebabkan gaya hidup tidak sehat. (U-1)
MEDIA INDONESIA/ROMMY PUJIANTO
MENGUNGSI KE TOL MERAK. Ratusan warga Desa Undar-andir, Ciujung, Serang, Banten, mengungsi dengan mendirikan tenda di jalan tol Jakarta̶Merak Km 56 dan Km 58, Minggu (15-1). Banjir terjadi akibat luapan Sungai Ciujung.
KASUS MESUJI
TPF Sampaikan Temuan Baru BANDAR LAMPUNG (Lampost): Tim Pencari Fakta (TPF) Mesuji hari ini (16-1) dijadwalkan menyampaikan rekomendasi dan kebijakan umum konf lik Mesuji. Anggota TPF Mesuji Tisnanta mengatakan ada beberapa temuan baru yang bakal disampaikan. Temuan ini berbeda dengan laporan awal yang disampaikan TPF 2 Januari lalu. Selain itu, berupa laporan diberikan atas sejumlah kasus yang harus segera diselesaikan. “Rekomendasi diberikan berupa kebijakan umum sebagai solusi atas sengketa yang terjadi dan berpotensi terjadi,” kata Tisnanta yang dihubungi di Jakarta, Minggu (15-1). Fina lisasi lapora n da n rekomendasi hingga tadi malam masih dibahas dalam rapat pleno. “Ma sih ada perdebatan, namun paling lambat besok (hari ini, red) lapor an kami sampaikan pu-
Tisnanta
kul 14.00 WIB di hadapan Menkopolhukam, Kapolri, Mendagri, dan perwakilan pemerintah lainnya,” ujar Tisnanta. Di tempat terpisah, aktivis Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Teguh Surya menilai pemerintah seharusnya persuasif menyelesaikan sengketa agraria di Register 45. Rencana pengusiran terhadap ribuan warga yang menempati wilayah tersebut adalah bentuk kriminalisasi yang hanya memperpanjang konflik. Hal itu disampaikan menanggapi niat Pemprov Lampung mengosongkan Register 45 akhir Januari mendatang, seperti rekomendasi TPF Mesuji. Teguh mengatakan jika benar sebagian besar warga yang menempati area tersebut berasal dari luar atau pendatang, nyatanya tidak pernah ada tindakan tegas dari aparat pemerintah. Dengan kata lain, terjadi pembiaran selama bertahun-tahun dan proses jual-beli tanah oleh aparat pemerintah. “Berdasarkan penelu-
LAMPUNG POST/MG3
suran kami, ada indikasi korupsi orang-orang BPN di Lampung yang ditunjuk tim penyelesaian sengketa itu,” kata Teguh. Menurut dia, dalam konflik di Mesuji, pemerintah terkesan cuci tangan dan hanya menyalahkan masyarakat. “Sekarang baru bicara. Sudah terima uang dari perusahan, menjual tanah, lalu belakangan menyalahkan masyarakat. Ini kan salah pejabat juga,” ujar Teguh. Jika serius, Walhi mengusulkan agar pemerintah mencabut izin perusahaan kawasan yang dikelola PT Silva Inhutani Lampung itu. Selain itu, pemerintah harus meninjau ulang alokasi ruang terhadap masyarakat. Selama proses itu, Walhi meminta aparat TNI dan Polri tidak dilibatkan untuk menghindari bentrok fisik. Wakil Ketua Komnas HAM Ridha Saleh juga sependapat polisi meninggalkan lokasi perkebunan dan pertambangan untuk mencegah konflik agraria yang melibatkan aparat terulang. “Komnas HAM tegas, pertama semua aparat kepolisian di lahan perkebunan dan pertambangan harus ditarik dan dievaluasi. Harus ada peraturan khusus untuk menyelesaikan konflik agraria yang hingga kini belum pernah ada,” kata dia. Menurut Ridha, polisi harus memahami konteks. Jika polisi berkeinginan menertibkan, harus sesuai prosedur tetap (protap). Tindakan aparat dalam menyelesaikan konflik, ujar Ridha, cenderung melindungi pemilik modal dibanding masyarakat. (WAH/U-1) MEGOW PAK...Hlm.5
OPINI
Cuaca Ekstrem dan Penanganan Banjir K EM EN TER I A N Peker jaa n Umum (3-12-2011) mengimbau Dinas PU di seluruh Indonesia untuk mewaspadai kemungkinan buruk akibat cuaca ekstrem dan perubahan iklim. Semua bangunan pengaman, pengendali banjir, dan saluran drainase harus dapat dipastikan berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini dilakukan mengingat intensitas hujan yang semakin meningkat telah mengakibatkan banjir dan longsor di beberapa daerah. Bahkan, pada 2011 banjir besar juga melanda berbagai negara seperti Amerika Serikat, China, Korea, Pakistan, terakhir di Thailand. Dan semua itu akibat cuaca ekstrem. Itu sebabnya perlu dilakukan pengecekan kondisi infrastruk-
CMYK CMYK
I.B. Ilham Malik Dosen Teknik Sipil UBL, Sekretaris Asosiasi Tenaga Ahli Konstruksi Indonesia (ATAKI) Lampun
tur PU yang mungkin terkena dampak banjir, misalnya jalan, jembatan, bendungan, serta embung, untuk kemudian dilakukan tindakan preventif jika ditemukan adanya persoalan. Persoalan cuaca ekstrem ini memang perlu diperhatian pemerin tah. Kasus hujan disertai
angin kencang yang melanda Ja karta pada 5 Januari 2012 telah mengakibatkan puluhan mobil dan motor rusak tertimpa pohon tumbang. Dewan Transportasi Kota Jakarta (DTKJ) memprediksi kerugian yang dialami masyarakat Jakarta mencapai Rp270,1 miliar hanya dari kasus tersebut. Bahkan, nilainya bisa saja lebih dari nilai itu jika melihat dampak dan tingkat kerusakan yang diakibatkannya. Jika kita melihat kerugian akibat banjir yang melanda Jakarta sepanjang 10 tahun terakhir, secara keseluruhan mencapai Rp5 triliun lebih. Jika dihitung secara nasional, tentu jauh lebih besar daripada angka tersebut.
Arus Jawa Sumatera Lumpuh
BAKAUHENI (Lampost): Arus lalu lintas Jawa̶ Sumatera lumpuh akibat cuaca buruk dan banjir yang menggenangi jalan tol Jakarta̶Merak. Dunia usaha Lampung terpukul karena arus barang tersendat. Hingga tadi malam, jalan tol Tangerang—Merak masih lumpuh akibat luapan Ciujung di Kabupaten Serang, Banten. Ketinggian air di lokasi banjir di Km 25 ratarata masih 30—40 cm. Humas PT Marga Mandala Sakti Indra Wijaya mengatakan banjir terjadi sejak Minggu dini hari pukul 03.00, ketinggian air lebih dari 1 meter. Luapan air membuat ratusan warga sekitar sungai mengungsi ke jalan tol. Pengelola jalan tol belum merekomendasikan kendaraan kecil melintas. “Satu lajur tol digunakan untuk menampung warga karena pemukiman mereka kebanjiran. Sedangkan kendaraan dari Jakarta keluar gerbang Balaraja dan dari arah Merak harus balik arah atau keluar Serang,” kata Indra. Selain banjir, lalu lintas Jawa—Sumatera diperburuk cuaca buruk disertai gelombang tinggi di Perairan Selat Sunda. Akibatnya, kecepatan kapal roll on-roll off (roro) tidak maksimal. Jarak tempuh Merak—Bakauheni yang biasanya rata-rata 2 jam kini mencapai 3—4 jam perjalanan. Kapal roro kesulitan bersandar di dermaga, sehingga proses bongkar muat kendaraan terlambat. Dari 37 kapal roro, hanya 20 yang beroperasi. PT ASDP Indonesia Ferry, Merak, Banten, menyatakan kehilangan sekitar 15 trip/hari. Akibatnya, antrean ribuan truk ekspe disi yang hendak ke Bakauheni belum teratasi hingga kemarin. Jika satu kapal mengangkut sekitar 50 truk, sekitar 750 truk/hari tertunda menyeberang ke Bakauheni. “Biasanya saat normal, 23 kapal roro beroperasi dan mampu melayani 92—94 trip/hari. Tapi, sejak cuaca buruk, hanya 76—78 trip. Akibatnya, jadwal pelayanan hilang 15 trip/hari. Perjalanan kapal terganggu karena angin kencang
dan gelombang tinggi. Waktu berlayar tersita 1—1,5 jam dari waktu normal,” kata Plh. Manajer Operasional PT ASDP Indonesia Ferry Merak Didi Yuliansyah. Pengiriman Terganggu
Terganggunya arus lalu lintas Jawa—Sumatera, sejak Selasa (10-1), berimbas terhadap aktivitas usaha di Lampung. Pengusaha elektronik di Bandar Lampung, Yance, mengatakan mendatangkan barang dagangan dari Jawa, khususnya hampir setiap hari, paling tidak seminggu sekali. “Dalam kondisi normal, kirim-
‘‘
Biasanya saat normal, 23 kapal roro beroperasi dan mampu melayani 92̶94 trip/hari. Tapi, sejak cuaca buruk, hanya 76̶78 trip. an barang biasanya maksimal dua hari sampai, tapi sekarang tidak tahu berapa hari,” ujar Yance kemarin. Awak truk barang dari Brebes, Jawa Tengah, yang membawa bawang merah tujuan Lampung terjebak sekitar 3—4 hari di Merak. Para awak truk barang, khususnya sayuran, belum bisa menaksir berapa kerugian jika sampai tempat tujuan tidak tepat waktu. Kemudian, berapa total barang yang rusak dan busuk di jalan. “Kalau tertahan di sini terlalu lama, paling tidak seperempat atau seper tiga barang bawaan rusak,” kata Iwan, awak truk tujuan Lampung di Merak. (KRI/ANT/U-1) CUACA BURUK...Hlm.3
BERSAMBUNG ke...Hlm.12
CMYK