Lampung Post, Edisi Senin 9 Januari 2012

Page 1

CMYK CMYK

Terbit Sejak 1974 Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

www.lampungpostQcom

SENIN, 9 JANUARI 2012

L NO. 12314 L TAHUN XXXVII

TKI Lampung didominasi pembantu rumah tangga... HLM. 4

TERBIT 24 HALAMAN

Rp700 juta bantuan PUAP menguap di Tanggamus... HLM. 23

PIALA FA

H. BAMBANG EKA WIJAYA

MU Tuntaskan Dendam atas Manchester City

DUA anak yang mendapat warisan masing-masing seekor kambing susah membedakan kambingnya. Agar beda, kambingku kupotong ekornya ya? usul si adik. Jangan! Kasihan! cegah si abang. Kita bawa ke Bang Umar saja untuk memastikan! Mendapat kehormatan, Umar segera mengambil pengukur kain dari laci mesin jahit di rumahnya. Untuk memudahkan kambing mana milik siapa, ujar Umar, Kambing yang putih ini lebih tinggi 1 centimeter daripada yang hitam! Wah, kedua anak itu calon pejabat atau politisi! timpal Amir saat mendengar pengalaman Umar. Pejabat susah membedakan realitas yang jelas dan faktual secara kasat mata, tapi lebih sok paham dengan ukuran kuantitatif (angka-angka) atau standar artifisial! Akibatnya, kemiskinan bukan disikapi sebagai realitas perderitaan warga yang hidup compang-camping serbakekurangan, melainkan sekadar angka persentase penduduk, lewat ukuran konsumsi rupiah per jiwa per bulan yang dibuat justru dengan mengecilkan arti kemiskinan karena tidak mengacu standar universal! Celakanya, ukuran artifisial itu menumpulkan kepekaan pejabat pada realitas yang kualitatif, lalu dijadikan tameng untuk mengelak dari keharusan menangani realitas penderitaan yang benar-benar dirasakan rakyat pedihnya! tegas Umar. Tak sedikit pun bermaksud merendahkan pendekatan kuantitatif sebagai salah satu tradisi intelektual! Tapi kalau pendekatan itu dipaksakan untuk mengingkari realitas kualitatif, yang justru merupakan dasar pijakan intelektualisme dalam keilmuan (science), pengingkaran pada realitas justru salah satu jenis betrayal of the intelectual! Idealnya, kedua sayap mengepak bersama! Apalagi kalau tumpulnya kepekaan pejabat pada realitas dengan menerlantarkan rakyat dalam penderitaan itu dilakukan demi mengutamakan pemuasan kepentingan dirinya, kroninya, serta golongan politiknya semata! timpal Amir. Hal terakhir ini juga relevan pada politisi, yang segala sesuatunya diorientasikan untuk memenangkan pemilu mendatang, jika untuk itu harus berpihak pada kepentingan warga miskin maka dilakukan, tapi bukan sebagai tujuan, karena tujuan yang sebenarnya adalah memenangkan pemilu guna meraih kekuasaan! Karena itu, usaha meningkatkan kesejahteraan warga miskin tidak sistemik, tapi lebih cenderung acak dan sporadis̶sekadar jalan mencapai kekuasaan! tegas Umar. Kepekaan terhadap realitas pun tak konsisten, sebatas dukungannya pada kepentingan politik! ***

Rokok Suburkan Jerawat TAK hanya mengancam nyawa, merokok ternyata dapat menyebabkan jerawat tumbuh makin subur. Peneliti di San Gallicano Dermatological Institute di Roma meneliti 1.000 perempuan usia 25̶50 tahun untuk menentukan apakah merokok berperan dalam perkembangan jerawat. Hasil temuan menunjukkan 42% perokok memiliki jerawat, sementara di kalangan nonperokok hanya 10%. Studi ini juga menunjukkan 3/4 dari partisipan perempuan perokok memiliki jerawat, seperti dilansir Livestrong, Sabtu (7-1). Meskipun demikian, jumlah rokok yang diisap tidak berpengaruh terhadap keparahan jerawat. Namun, jika perempuan pernah merokok di masa remaja, kelompok ini memiliki kemungkinan empat kali lebih tinggi terkena jerawat saat dewasa. Berdasarkan studi tersebut, merokok dapat berkontribusi dalam menyebabkan jerawat noninflamasi, termasuk komedo besar dan tersumbatnya pori-pori. Jerawat noninflamasi biasanya terjadi ketika folikel rambut yang terbuka di permukaan kulit terblokir bakteri. Merokok diketahui juga menyempitkan pembuluh darah dan merusak permukaan tubuh yaitu sel-sel di kulit yang merupakan pertahanan baris pertama dari perlindungan tubuh. Kondisi ini juga bisa memicu penyumbatan pori-pori kulit yang menyebabkan komedo yang berujung munculnya jerawat. (U-1)

LONDON (Lampost): Manchester United (MU) akhirnya dapat menuntaskan dendam kepada rival satu kota, Manchester City (Mancity), di Etihad Stadium, Minggu (8-1) malam. Meskipun unggul tipis 3-2, laga ini menjadi ajang menuntut balas, karena beberapa waktu lalu MU dipermalukan The Citizen (julukan Manchester City) dengan skor 1-6 di Old Trafford pada leg pertama Liga Premier. Juara bertahan Piala FA itu harus berlaga dengan 10 pemain setelah Vincent Kompany diusir pada awal pertandingan atas pelanggaran terhadap Luis Nani. Wayne Rooney mencetak dua gol. Danny Welbeck mencetak gol dengan tembakan akrobatik pada menit ke-30 untuk membuat United unggul 2-0 sebelum Rooney kemudian membuat kedudukan menjadi 3-0 dengan sebuah sundulan. Setelah tertinggal 0-3 di babak per tama, City mampu bangkit di babak kedua. Bahkan, mereka sukses membobol gawang MU ketika pertandingan babak kedua baru berjalan tiga menit. City mendapat hadiah tendangan bebas di depan gawang MU pada menit 48. Ekseku-

LHARGA ECERAN : Rp3.000

Pemkab Lamsel tak berdaya hentikan penambangan... HLM. 22

BURAS

OASIS

DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG Dapat musibah, Yuni Shara lebih hati-hati... HLM. 16

Tumpul, Kepekaan Realitas Pejabat!

CMYK

REUTERS

RAYAKAN GOL KEDUA. Striker Manchester United Wayne Rooney (kiri) merayakan gol kedua ketika melawan tim sekota Manchester City di Stadion Etihad, Manchester, Inggris, Sabtu (8-1). Meskipun tertinggal 0-3 di babak pertama dan bermain dengan 10 pemain, Manchester City mampu menipiskan skor menjadi 2-3.

si diambil Aleksander Kolarov. Pemain yang dijuluki Roberto Carlos dari Serbia tersebut tanpa ragu menghujamkan bola ke pojok gawang dan tak bisa di tepis

Anders Lindegaard. Di menit 59, Sir Alex Ferguson mencoba menurunkan Paul Scholes. Pemain yang baru kembali setelah sebelumnya memilih pensiun di pengujung

musim lalu itu masuk menggantikan Luis Nani. Namun, masuknya Scholes tidak banyak berpengaruh pada permainan The Red Devils. Malah

tim besutan Roberto Mancini yang mampu menambah torehan gol. Kali ini gol untuk City dibukukan Sergio Aguero. Dia menyambar umpan silang dari sisi kanan. (U-1)

L s it k a m

Rampok dan Begal Mengganas BANDAR LAMPUNG (Lampost): Perampokan dan pembegalan mengganas di Bandar Lampung. Sistem siaga dini masyarakat dan kepolisian dinilai melamah dan tidak berjalan. Sebanyak enam perampok membongkar kantor PT Yakult Indonesia Persada Cabang Lampung di Jalan Mangga No.25, Way Dadi, Sukarame. Aksi berlanjut di depo PT Tirta Investama (Aqua) di Jalan Hayam Wuruk, Kedamaian, Bandar Lampung, Minggu (8-1) dini hari. Perampok menyekap satpam lalu menggasak uang dan barang. “Diduga kuat pelaku pencurian di dua lokasi itu satu kawanan. Selotip dan tali yang digunakan untuk menyekap satpam PT Yakult dan PT Aqua sama bentuk dan jenisnya. Kemungkinan pertama melakukan di PT Yakult baru di PT Aqua,” kata Kapolresta Bandar Lampung Kombes Nurochman. Sebelumnya, kasus pembegalan menewaskan M. Irfandani Nizzu (19), mahasiswa Fakultas Teknik Unila, dan belum terungkap. Senin (2-1) pekan lalu, dua kendaraan dirampas setelah korban dilumpuhkan dengan gagang pistol. Korban I Nyeneng Wiratama (21), dipukul dengan gagang pistol hingga wajahnya mendapat 20 jahitan. Pada perampokan di PT Yakult, pencuri datang menggunakan mobil. “Kemungkinan pelaku tahu letak brankas. Buktinya,

di ruangan lain tidak ada yang berantakan,” kata Maryaman, karyawan PT Yakult. Perampokan sekitar pukul 03.00 itu, menurut satpam Imam Ghozali (47), memakai senjata api. Pelaku menyekap imam di sebelah kantor dengan menye-

‘‘

Kejahatan yang belakangan terjadi merupakan gejala umum, bukan kasuistik. Munculnya kejahatan karena kendali aparat melemah. lotip mulut, lalu mengikat kedua tangan dan kakinya. Sebanyak lima perampok menggondol brankas berisi uang tunai Rp57 juta, tiga lembar BPKB mobil, dan lima giro. Kerugian mencapai ratusan juta. Selesa i bera ksi, kawa na n perampok tersebut kemudian menyambangi kantor PT Tirta Investama. Menurut Kapolsek Sukabumi, AKP M. Sarwani,

pencuri melompati pagar kantor setinggi 2,5 meter. Kemudian menyekap tiga satpam yang tertidur. “Perampok menggasak brankas di ruang bendahara lantai dua. Kerugian berupa uang tunai Rp1 juta, satu set komputer seharga Rp7 juta, dan ponsel,” kata Sarwani. Pengamanan Lemah

Makin beraninya perampok berasi di perkotaan, menurut dosen sosiologi Universitas Lampung Hartoyo, karena sistem siaga dini dan kontrol kolektif sebagai bentuk pengamanan komunitas tidak berjalan. Hal ini merupakan dampak melemahnya hubungan antarwarga perkotaan. Pada saat-saat tertentu penjahat memanfaatkan situasi ini. “Kejahatan yang belakangan terjadi merupakan gejala umum, bukan kasuistik. Munculnya kejahatan karena kendali aparat melemah,” kata Hartoyo. Menu r ut d ia, masya ra kat harus kembali mengaktif kan wadah perekat hubungan antarwarga. Kemudian, mengaktifkan kembali kontrol kolektif, bukan sebatas reaksi saat kejadian, tetapi terus-menerus. Selain itu, koordinasi antara aparat kepolisian, pemerintahan, RT, dan masyarakat harus terjalin baik, sehingga respons masyarakat terasah. (MG7/MG6/WAH/U-1)

KASUS MESUJI

DPD Minta Revisi Lahan Silva Inhutani MESUJI (Lampost): Dewan Perwakilan Daerah (DPD) meminta Kementerian Kehutanan (Kemenhut) merevisi luas lahan PT Silva Inhutani. Pasalnya, masyarakat Talangbatu, Kabupaten Mesuji, menolak rekomendasi Menteri Kehutanan yang menyetujui tuntutan seluas 149,1 hektare (ha) dari 9.600 ha. “Masyarakat meminta DPD memperjuangkan tanah seluas 9.600 ha dikembalikan ke warga Talangbatu. Kemudian, luas areal kawasan Register 45 Sungai Buaya Mesuji dikembalikan pada luas semula yaitu 33.500 ha,” kata anggota DPD Anang Prihantono usai bertemu masyarakat Kampung Talangbatu, Minggu (8-1). Hasil pertemuan tersebut, ujar Anang, akan disampaikan pada rapat bersama Menteri Kehutanan, Bupati Mesuji, dan DPRD Mesuji di Jakarta hari ini (9-1). Kepala Kampung Talangbatu Gilik A. Rohim pada pertemuan tersebut mengatakan masyarakat adat sejak zaman Belanda memiliki pemerintahan kampung. Hal ini dibuktikan dengan dukumen penyerahan areal 33.500 ha untuk dijadikan kawasan Register 45 Sungai Buaya Mesuji. “Wilayah yang disera hkan tersebut tanah masyarakat adat

Kampung Talangbatu yang berbatasan dengan Dusun Pelitajaya, Talanggunung, Pasirjati, dan Patukjaya,” kata Gilik A. Rohim. Akar konflik agraria antara rakyat, Kementerian Kehutanan, dan PT Silva Inhutani, menurut Anang, karena perluasan hutan berpatokan skema 1985—1986 dan 1986—1987, yang menjadikan Register 45 Sungai Buaya seluas 43.100 ha. Perluasan itu mengabaikan hak masyarakat yang ada, meskipun SK Menhut No. 785/Kpts-II/1993 menyebutkan permukiman penduduk dan lahan garapan di sekitarnya tidak masuk Register 45. Pada pertemuan membahas kasus Mesuji, di Jakarta, Sabtu (7-1) malam, Gubernur Lampung Sjacroedin Z.P. mengatakan pihaknya melakukan berbagai langkah intensif menyelesaikan kasus Mesuji. Menurut Gubernur, kasus Mesuji tidak bisa diselesaikan perusahaan sendiri. Gubernur meminta warga jangan terganggu pengakuan kepemilikan tanpa bukti jelas. Terkait dengan keberadaan pamswakarsa, Sjachroedin menegaskan keamanan perusahaan hanya satu yakni satpam yang diangkat dengan SK pimpinan perusahaan. (HES/U-1) KONFLIK MESUJI...Hlm.5

Pentas Sandal Gunung

ANTARA

Sejumlah anak memainkan wayang sandal jepit pada Pergelaran Seni Sandal Gunung di Studio Mendut, Mungkid, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (8-1). Pergelaran seni kontemporer oleh anak-anak petani komunitas Lima Gunung tersebut sebagai bentuk solidaritas atas kasus pencurian sandal jepit yang menimpa AAL sekaligus ungkapan keprihatinan terhadap ketidakpastian hukum di negeri ini. KASUS SANDAL JEPIT...Hlm. 12

CMYK CMYK

CMYK

d t d M p P


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.