Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999
T E R U J I T E PERC AYA
@lampostonline, @buraslampost
www.lampost.co
Rabu, 24 Desember 2014 facebook.com/lampungpost
24 Hal.
No. 13354
i TAHUN XL
Terbit Sejak 1974
Rp3.000
TA JUK
Memulai dari Rumah Tangga
n ANTARA/WAHYU PUTRO A.
PEMULANGAN TKI ILEGAL. Sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (23/12). Pemerintah memulangkan sebanyak 1.197 TKI ilegal dari Malaysia menggunakan lima pesawat Hercules milik TNI AU.
R e n u n ga n Natal
Pesta Sederhana untuk Keluarga NATAL telah tiba. Semua orang kristiani dengan sukacita menyam butnya. Gerejagereja dipenuhi oleh orang-orang ya n g i n g i n m e nyambut kelahiran Yesus, Anak Allah. Ketika saya me Piet Yoenanto S.W., Pr. Rohaniawan, tinggal di Bandarsribhawono, l aya n i u m a t d i Lampung Timur sebuah gereja Sta si, melihat ada seorang ibu yang tampak galau. Saya mencoba mendekatinya. Saya bertanya, ”Mengapa ibu tampak gelisah dan murung?” Ibu itu menjawab, ”Ya, Pastor. Anak saya kena PHK. Anak yang lain sakit. Yang lain lagi tidak segera mendapat pekerjaan. Natal sudah dekat. Tidak tahu, apakah nanti bisa merayakan Natal.” Sepertinya ibu itu murung karena tidak mem punyai uang. Natal sering dikaitkan dengan uang. Natal sering dikaitkan dengan makanan. Natal sering dihubungkan dengan pakaian baru. Natal dikaitkan dengan aksesori rumah maupun gereja. Memang, ketika hati gundah gulana, sedih, entah apa pun alasannya, rasanya sulit untuk bisa berjumpa dengan Tuhan. Ini perasaan manusiawi. Tuhan pernah mengatakan, ”Datanglah kepada-Ku kalian yang letih lesu memikul beban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28-30). Ini bukan omong kosong. Kalau kita datang kepada-Nya, memang tidak akan diberi hal-hal material, tetapi akan ada kenya manan, ketenangan, dan ketenteraman. Maka, seandainya toh tidak punya apa-apa kita tetap bisa datang ke kandang Natal untuk menemui “Yesus Kecil”.
BERSAMBUNG KE Hlm. 4 TIDAK TERBIT SEHUBUNGAN dengan peringatan Hari Raya Natal yang ditetapkan Pemerintah sebagai hari libur nasional, Lampung Post tidak terbit pada Kamis (25/12). Harian ini akan terbit kembali pada Jumat (26/12). Pembaca bisa mengikuti perkembangan berita melalui www.lampost.co. Kepada pembaca dan relasi harap maklum. n Penerbit
2015, Lampung Fokus Infrastruktur Komitmen kepada pembangunan sektor pertanian dan infrastruktur membangun optimisme pertumbuhan ekonomi Lampung di atas rata-rata nasional. Nur Jannah
P
EMERINTAH Provinsi Lampung merilis capaian dan evaluasi hasil pem bangunan tahun 2014 di Bandar Lampung, Selasa (23/12). Selain itu, disampaikan proyeksi 2015 yang masih berfokus kepada infrastruktur jalan dan irigasi. Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo memaparkan pembangun an Pemprov Lampung menyerap APBD 2014 dengan proporsi be lanja langsung dan tidak langsung yakni 49%:51%. Ridho mengatakan ada perubah an prioritas belanja langsung pada 2014 kepada masalah infrastruk tur, terutama pembangunan jalan provinsi dan pembangunan irigasi. “Jalan provinsi dan irigasi sangat memengaruhi ekonomi masyarakat Lampung yang mayoritas bergan tung di sektor pertanian. Jalan man tap kita naik dari 61,7% menjadi 65% pada 2014,” kata dia. Sedangkan belanja tidak lang sung untuk membiayai belanja aparatur dan belanja bantuan keuangan kepada kabupaten/ kota. Secara umum, pembangunan bidang pendidikan, kesehatan, dan aspek penting lainnya relatif berjalan dengan baik.
Pada 2014, Pemprov juga men dorong status beberapa ruas jalan provinsi menjadi jalan nasional. Yakni, ruas Gayam—Ketapang (13,89 km), Simpang Pugung—Sribhawono (58,50 km), Simpang Tugu Raden Intan—Kurungannyawa (5,96 km), Simpangpematang—Wiralaga (45 km), Simpangpenawar—Rawajitu (61,06 km), Simpang Empat—Sim pang Tulungrandu (156,25 km), lingkar Bandarjaya (16,30 km), dan simpang Gunungsugih—Simpang randu (42,10 km).
K
ami akan perpanjang landasan pacu dari 2.500 meter menjadi 3.300 meter
Untuk peningkatan Bandara Radin Inten II, Pemprov menye rahkan kepada pihak profesional, baik BUMN maupun swasta. Menu rutnya, pemerintah saat ini tengah melakukan upaya pembebasan lahan seluas 125,4 hektare dari target 204 hektare. “Kami akan perpanjang landasan pacu dari 2.500 meter menjadi 3.300 meter,” kata Ridho. Selain merefleksi capaian hasil 2014, Pemprov Lampung menarget kan pokok-pokok rencana pemba ngunan 2015. Di antaranya bidang infrastruktur, bidang pertanian, bi
dang pendidikan, bidang kesehat an, dan bidang pariwisata. Pada bidang infrastruktur, pada 2015 Pemprov masih memprio ritaskan untuk penyelesaian jalan provinsi. “Kami alokasikan Rp800 miliar tahun 2015 dengan target jalan mantap 68%. Tahun 2014 kami anggarkan Rp696 miliar dan tercapai jalan mantap 65%,” kata Gubernur. Proyeksi optimistis Pemprov tam paknya korelatif dengan prediksi Bank Indonesia (BI) tentang kon disi makroekonomi Lampung 2015. Analisis BI, pertumbuhan ekonomi Lampung pada 2015 diperkirakan sekitar 5,8%—6,2%. Kepala Kantor Perwakilan BI Lampung M. Emil Akbar menga takan kenaikan upah minimum provinsi sebesar 13,2% menjadi daya dorong konsumsi rumah tangga pada tahun mendatang. Komitmen pemerintah untuk terus mengembangkan sektor pertanian, salah satunya melalui upaya menjaga lahan lestari, mem buat sektor pertanian diperkira kan akan tumbuh dalam kisaran 4%—5%. Emil menjelaskan pertumbuhan ekonomi Lampung pada triwulan III 2014 tumbuh 5,6%. Ini di atas angka pertumbuhan ekonomi nasional yang 5,0%. Di Sumatera, pertumbuhan ekonomi Lampung berada di peringkat keempat di bawah Kepulauan Riau, Jambi, dan Sumatera Barat. (R6)
nur@lampungpost.co.id
Hilangnya Jejak Jie Tour dan Travel BANGUNAN bercat biru di Jalan Arif Rahman Hakim, Way Halim, Bandar Lampung, sepi, Senin (22/12). Sedan Toyota Camry hitam berpelat BE-1165 -AC yang biasanya memangkal dan keluar masuk tak lagi menyambangi. Hunian yang dijadikan kantor biro per jalanan wisata Jie Tour dan Travel itu juga tak lagi ada aktivitas selayaknya urusan administrasi. Meskipun demikian, Raga Susanto, satpam yang bertugas di kantor Pega daian di sampingnya, mengaku heran dengan banyaknya orang yang perha tian dengan kantor itu. Tidak seperti biasanya, banyak pelintas yang melam batkan kendaraan, menengok dengan saksama, bahkan berhenti. “Saya heran, kok banyak yang per hatian betul dengan kantor travel itu. BACA.!
Tabloid Mingguan
Terbit hari ini
n Lampung post/Adi Sunaryo
SEPI. Kantor Jie Tour dan Travel di Jalan Arif Rahman Hakim, Way Halim, sepi. Satu unit spanduk berisi informasi program perjalanan teronggok di teras rumah yang dijadikan kantor travel. Foto dibidik Senin (22/12). Eh, tahunya ada penipuan. Saya tahu juga dari orang-orang yang mampir dan nanya-nanya. Terus, saya beli ko ran, ada berita tentang penipuan anak sekolah yang gagal mau study tour,” kata pria tegap itu. Terungkap, Jie Soefirman, pemilik dan
pimpinan Jie Tour and Travel, sedang da lam pengejaran polisi akibat penipuan. Sebanyak 150 siswa dan guru SMP Ne geri 2 Bandar Lampung gagal berangkat ke Bali untuk tur belajar karena biro perjalanan yang dipercayakan kepada Jie melarikan diri. Juga puluhan siswa
dan guru SMP Negeri 24 Bandar Lam pung. Beredar kabar, beberapa sekolah lain juga mengalami nasib sama. Jie Soefirman hilang entah ke mana. Pria yang tercatat sebagai warga Jalan Agus Salim, Kaliawi, Bandar Lampung, itu bahkan meninggalkan keluarganya. Istrinya sempat dikabarkan shock dan dibawa ke rumah sakit oleh keluar ganya. Pemantauan Lampung Post, rumah berpagar putih itu tertutup rapat, juga pagar besinya terkunci. Hanya terlihat papan nama Jie Tour dan Travel yang tergeletak bersisihan dengan spanduk promosi program layanan biro perjalan an yang sudah compang-camping. “Sudah beberapa hari rumah itu ko song. Biasanya, selalu ada hilir mudik orang yang ngontrak rumah itu. Seka rang sepertinya sudah kosong,” kata salah satu tetangga yang tidak mau disebutkan namanya. (R6) n Adi Sunaryo
BERSAMBUNG KE Hlm. 5
DALAM setahun terakhir, negeri ini disuguhi pertarungan politik yang ketat. Pemilihan umum legislatif yang dirangkai dengan pemilihan presiden diwarnai kom petisi yang melibatkan banyak pihak dan banyak kepentingan. Ketatnya persaingan itu meng hasilkan residu politik yang sulit dihapus dalam waktu singkat. Membaca situasi terkini, ada kecenderungan kompetisi politik masih akan menyisakan gejolak di tataran elite. Pemilihan umum menghasilkan pemimpin yang digadang-gadang dapat membawa keba ruan dalam hidup berbangsa dan bermasyarakat. Pemimpin baru itu mulai bergerak dan membawa pe rubahan. Sementara ini, arus perubahan masih berpusar di kalangan birokrasi dan penentu kebijakan. Dalam jang ka panjang, pelan tapi pasti perubahan itu akan menyen tuh hingga ke masyarakat. Selain menghadapi perubahan di dalam negeri, akhir tahun depan kita menyongsong era baru saat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai diberlakukan. Dengan populasi 625 juta penduduk, MEA diproyeksikan mampu membendung ekspansi ekonomi Tiongkok dan India. Pem bentukan pasar tunggal di kawasan ASEAN memudahkan transaksi barang dan jasa di seluruh negara Asia Tenggara sehingga kompetisi akan semakin ketat. Persaingan di pasar tenaga kerja juga akan semakin se ngit. Tenaga profesional dapat dengan mudah berpindah dari satu negara ke negara lain. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi tenaga terampil dalam negeri untuk bertarung di kawasan regional. Sebaliknya, penduduk yang tidak memiliki keahlian khusus akan terpinggirkan. Inilah risiko yang harus kita hadapi ketika kawasan regional telah menjadi satu perkampungan besar. Derasnya arus perubahan di dalam negeri dan di kawasan regional membutuhkan kesiapan dari segenap masyarakat agar kita tidak tergilas oleh kemajuan bangsa lain. Kesiap an itu hendaknya dimulai dari unit terkecil masyarakat, yakni keluarga. Seluruh kegiatan kita berawal dari keluarga, tapi keluarga pula yang sering terabaikan. Banyak di antara masyarakat kita belum menyelesaikan persoalan mendasar di dalam keluarga. Kita menemukan banyak keluarga yang dilanda kemiskinan, menelantarkan pendidikan anak, dan persoalan kesehatan. Jutaan keluarga tinggal di rumah tak layak huni. Belum lagi maraknya kekerasan dalam rumah tangga, ketagihan pada minuman dan obat-obatan terlarang, serta penggu naan alat komunikasi yang tidak bijaksana. Persoalan be sar lain yang tak kunjung selesai adalah maraknya pela curan dan perdagangan manusia. Tumpukan permasalahan itu pada akhirnya mudah menyulut konflik dalam keluarga. Sementara itu, banyak orang cenderung mencari selamat sendiri, makin mudah menjadi egois dan individualis. Dalam kaitan itulah, Natal mengajak kita untuk memulai kembali seluruh kegiatan dari dalam rumah tangga. Di da lam keluarga kita menemukan persekutuan suci manusia sebagai tanda kehadiran Ilahi. Ada pendidikan budi pekerti di dalam keluarga dengan intensitas yang tidak tergantikan institusi lain. Tetapi hal terpenting, keluarga tidak hanya berfungsi sebagai rumah pendidikan. Keluarga juga hendaknya menjadi sekolah doa dan iman bagi anak-anak. Dari dalam keluarga pula, kita menyongsong arus perubahan besar di luar sana. n
oasis
Minum Kopi Bikin Sehat BAGI mayoritas masyarakat, memulai hari terasa kurang nikmat tanpa menyeruput kopi. Tak salah jika Anda me nyukai kopi karena di balik kenikmatannya terdapat man faat kesehatan. Sebuah penelitian terkini menunjukkan orang-orang yang terbiasa minum kopi lebih kecil risiko terserang penyakit hati, seperti sirosis. Salah satu analisis juga me nemukan konsumsi dua cangkir kopi setiap hari dikaitkan dengan 43% lebih rendah risiko terkena kanker hati. Kafeina mengandung polifenol sehingga membantu mengurangi risiko kanker, termasuk kanker payudara. Masih ada lagi manfaat mengonsumsi kopi, yaitu mengu rangi risiko demensia, penyakit parkinson, dan Alzheimer. Sebab, kafeina dalam kopi kaya antioksidan yang mence gah kerusakan sel otak. Justru jika terbiasa menerima kafeina melebihi batas normal, saat tidak mendapatkan kafeina yang cukup, akan merasa lebih sensitif, lesu, kelelahan, mudah gemetar, dan jantung berdebar lebih kencang. (MI/U1)