lampung post edisi 21 desember 2011

Page 1

± ±

± ±

CMYK CMYK

Terbit Sejak 1974 Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

www.lampungpostncom

RABU, 21 DESEMBER 2011

± ±

CMYK

l NO. 12295 l TAHUN XXXVII

DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG

TERBIT 24 HALAMAN

lHARGA ECERAN : Rp3.000 KURS

± ±

Besok, Pemkot bongkar lapak PKL Pasar Tugu... HLM. 3

Revisi UU Pemilu sia-sia... HLM.7

BURAS

Tim terpadu kembali sisir perambah TNBBS... HLM. 24

Atasi Fobia Dunia-Akhirat! “TEMANI aku ke ahli jiwa!” ajak Edo. “Sudah lima malam aku tak bisa tidur!” “Menemani kau ke ahli jiwa karena kau tak bisa tidur?” timpal Edi. “Sadarkah kau? Bisa dikira orang, salah satu dari kita sakit jiwa! Kalau bukan kau, pasti aku yang dianggap sakit jiwa! Selain itu, ahli jiwa itu tergolong dokter spesialis, sekali konsultasi tarif resminya bisa Rp100 ribu! Belum tentu sekali jumpa langsung sembuh! Kalau harus berkali-kali, apa kau punya duit banyak?” “Tak bisa konsultasi gratis, ya?” tanya Edo. “Mungkin bisa kalau bawa surat keterangan miskin dari lurah!” jawab Edi. “Tapi kenapa sih, berhari-hari kau tak bisa tidur?” “Kalau aku berbaring di atas ranjang, serasa di bawah ranjang ada orang!” jelas Edo. “Sedang kalau aku ke kolong ranjang, orangnya di atas!” “Huahaha, itu fobia orang tak rajin beribadah!” tegas Edi. “Pertama potong semua empat kaki ranjangmu! Lalu sebelum tidur, baca Ayat Kursi!” “Apa hubungan kaki ranjang dan Ayat Kursi?” tanya Edo. “Pemotongan kaki ranjang itu solusi logis, sedang Ayat Kursi solusi spiritual!” jelas Edi. “Dengan tak ada lagi kaki ranjang, tak ada kolongnya, jika kau di atas ranjang tak ada tempat bagi orang yang kau takutkan di bawah kolong! Sedang Ayat Kursi untuk mendapat jaminan perlidungan Yang Mahakuasa dengan pengawasan malaikat! Maksudnya, setiap masalah diselesaikan fisik-formalnya secara logis-rasional, dilengkapi solusi spiritual sehingga insya Allah masalah selesai dunia-akhirat!” “Solusi dunia-akhirat!” timpal Edo. “Pasti itu yang diharapkan tokoh lintas agama dari pemerintahan SBY-Boediono, tapi ternyata tokoh lintas agama kecewa! Tanpa kecuali, pasangan SBY-Boediono sebenarnya telah berusaha maksimal sebatas kemampuan mereka sebagai manusia!” “Mungkin benar pasangan SBY-Boediono telah berusaha maksimal, tapi di mata tokoh lintas agama pelaksanaan tugas fisik-formalnya saja dilakukan dengan tidak memenuhi kriteria logis dan rasional, mereka sebut kebohongan!” tegas Edi. “Refleksi akhir tahun mereka di PP Muhammadiyah, Senin, diberi tajuk Tahun Penuh Dusta Masihkah Ada Asa Tersisa? Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin menegaskan sepanjang 2011 kehidupan berbangsa penuh dusta dari para pemangku negara! Pemimpin negara punya kebiasaan lari dari masalah yang sudah jelas mendera bangsa!” (Detik.com, 19-12) “Tapi, apa standar orientasi dunia-akhirat itu tak terlalu berat buat pemerintah?” tanya Edo. “Kalau untuk keduniawian semata,” jawab Edi, “Tak perlu tokoh lintas agama angkat bicara!” ***

Senyawa Kuku Deteksi Kanker PARA ilmuwan menemukan cara baru memeriksa risiko kanker, yaitu lewat kuku kaki. Diketahui unsur yang terkumpul di kuku kaki seperti nikel, bisa memberikan petunjuk tentang risiko kanker. Beberapa unsur seperti nikel dan selenium yang tinggi di tubuh dapat menurunkan risiko tipe kanker pankreas yang paling umum. Sedangkan kadar timbal, arsenik, dan kadmium yang tinggi meningkatkan risiko. Dalam studi ini peneliti melihat kadar 12 unsur dari 118 pasien dengan kanker pankreas dan dibandingkan dengan 400 pasien bebas kanker. Ternyata ada perbedaan besar dalam kadar unsur tersebut antara kelompok kanker dan yang sehat. Pasien dengan kadar arsenik dan kadmium di kuku 2—3,5 kali lebih tinggi memiliki risiko lebih besar terkena kanker pankreas dibanding orang yang kadarnya rendah. Orang dengan kadar timbal enam kali lipat lebih tinggi memungkinkan memiliki penyakit kanker pankreas. Kemudian, dengan kadar nikel dan selenium tinggi, yaitu 33%—95%, cenderung lebih kecil kemungkinan kanker. Temuan ini memperhitungkan faktor risiko lain, seperti diabetes, kelebihan berat badan, dan merokok. Merokok diperkirakan menjadi penyebab sepertiga kasus kanker pankreas. “Hasil kami mendukung peningkatan risiko kanker pankreas yang terkait tingginya kadar kadmium, arsenik, dan timbal,” kata peneliti, seperti dikutip Mirror.co.uk, Selasa (20-12). (U-1)

selasa, 20 DeseMBeR 2011 SUMBER BI

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Provinsi Lampung mendapat daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA) sebesar Rp6,1 triliun. DIPA Lampung tersebut naik Rp400 miliar dari DIPA Lampung 2011 senilai Rp5,7 triliun. Namun, Kepala Bappeda Lampung Fahrizal Darminto mengatakan pihaknya belum mendapat perincian peruntukan anggaran

itu. “Besok (hari ini, red) kemungkinan perincian peruntukan DIPA itu baru diterima Bappeda Lampung. Ya, kami sudah meminta perinciannya,” kata Fahrizal usai acara penyerahan DIPA di Jakarta, Selasa (20-12). Ketika menyampaikan pidato penyerahan DIPA di Istana Negara, Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan

Susilo Bambang Yudhoyono

kondisi sektor riil ekonomi dalam

negeri harus dijaga sehingga tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK). Mengenai goverment spen­ ding dan goverment expenditure, Presiden menekankan pada tahun anggaran 2012 penyerapan dan realisasi belanja pemerintah harus lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. “Menkeu menjelaskan sampai

30 November 2011 realisasi belanja di pusat baru 71%. Barangkali Desember atau akhir Desember angka meningkat. Bagi saya, ini tidak menggembirakan, baru 71%. Apalagi dilihat belanja barang hanya 59%, belanja modal 46%. Saya yakin kalau belanja rutin pasti terserap, tapi jauh lebih bagus belanja barang dan modal diserap habis,” kata Presiden. (WAH/U-1)

Batasi Air Tanah

Pesawat Sriwijaya Air Tergelincir

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Pemerintah Kota Bandar Lampung harus membatasi penggunaan air tanah dan kegiatan industri untuk mencegah penurunan permukaan air tanah dan intrusi air laut.

n ANTARA

Sejumlah petugas berjaga di dekat pesawat Sriwijaya Air SJ 230 PK CKN rute penerbangan Jakarta tujuan Yogyakarta yang tergelincir di Bandara Adisucipto, Yogyakarta, Selasa (20-12). Pesawat tersebut tergelincir keluar landasan saat hujan deras, seorang penumpang asal Lampung menderita luka akibat terinjak. n BERITA Hlm.5

KasUs MesUJI

Penembak Warga Harus Dipidana JAKARTA (Lampost): Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyayangkan dua polisi yang terlibat dalam kasus Mesuji hanya dikenai sanksi pelanggaran disiplin. Padahal, keduanya terindikasi melakukan tindak pidana dengan menembak warga. Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim menegaskan kedua polisi, yakni Kasubbag Bin Ops Polres Tulangbawang AKP Wetman Hutagaol dan Kanit Patroli Satuan Sabhara Polres Tulangbawang Aipda Dian Permanadua, semestinya dihukum berat. Namun, Polda Lampung cuma mengganjar hukuman tahanan rumah 14 hari.

Ifdhal Kasim menambahkan indikasi pidana dapat dilihat dari tewasnya warga setelah bentrokan. Menurutnya, penembakan yang terjadi di PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI), 10 November lalu, disengaja. “Polisi ketika itu menembak ke arah massa. Peluru yang digunakan pun peluru tajam. Kalau itu (tembakan) peringatan, mengapa bisa sampai ada korban tewas,” kata Ifdhal di Jakarta, Selasa (20-12). Pada bagian lain, kinerja Tim Pencari Fakta (TPF) DPR Kasus Mesuji mendapat sorotan miring. Warga korban kerusuhan di Desa Sritanjung, Mesuji, Lampung,

dan Desa Sungai Sodong, Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel, kecewa lantaran tim tidak menemui mereka saat terjun ke lapangan selama tiga hari sejak Sabtu (17-12). Dari Mesuji, delapan warga yang menduduki lahan kawasan Alba VIII, Register 45 Sungaibuaya, Kabupaten Mesuji, tepatnya di Tugu Roda dekat Kampung Jayasakti, Simpangpematang, mendapat surat panggilan kepolisian. Namun, Yusuf Ali, koordinator lapangan Megopak, Tulangbawang, mengatakan pihaknya tidak akan memenuhi panggilan tersebut karena telah menyerahkan persoalan ke Komnas HAM dan Komisi III DPR. (UAN/U-1)

Ma nta n A nggota Pa n itia Khusus (Pansus) Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) R.M. Ayub Sulaiman mengatakan Pemkot perlu mencari alternatif agar masyarakat dan industri tidak melulu mengambil air bawah tanah. Pernyataan itu disampaikan terkait hasil penelitian yang menyebutkan air sumur warga Bandar Lampung, terutama sumur dangkal, banyak mengandung bakteri Escherichia Coli (E. Coli). Pencemaran terjadi karena septictank warga kurang aman. (Lampung Post, Senin, 19-12). Menurut Ayub, air permukaan bisa dijadikan sebagai sumber air baku bagi masyarakat. “Pemkot perlu melakukan pengembangan pemanfaatan air permukaan sebagai sumber air baku dari sungai-sungai besar, seperti Way Kuala, Way Kuripan, Way Galih, Way Simpur,” kata Ayub, Selasa (20-12). Berdasarkan analisis naskah akademik RTRW, jumlah kebutuhan air, dan kondisi eksisting air baku, rencana pengelolaan sumber air baku untuk 20 tahun mendatang dilakukan untuk menjamin ketersediaan air baku bagi aktivitas penduduk perkotaan. Berdasarkan kajian Raperda RTRW, kebutuhan air besih tahun 2020 mencapai 147.749.862 liter/hari. Kebutuhan tersebut meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk. Kebutuhan air bersih tahun 2030 mencapai 223.965.569 liter per hari. Sementara kebutuhan air bersih 2010 mencapai 105.558.120 liter per hari.

Susut Air

Di sisi lain, peneliti Universitas Lampung, Ofik Taufik Purwadi, mengatakan dampak kian susutnya air bawah tanah ini, nasib Bandar Lampung bakal seperti daerah Jakarta yang setiap tahun permukaan tanahnya menyusut 2 cm karena tanah menjadi kosong. Bahaya lain, ancaman intrusi air laut di Bandar Lampung cukup terasa. “Berdasarkan penelitian, intrusi air laut di pesisir pantai mencapai 1,1 kilometer,” kata dia. Celakanya, pengguna air bawah tanah tidak semuanya membayar pajak. Berdasarkan data yang dia telusuri, dari 188 perusahaan, hanya 88 yang memiliki nomor pokok wajib pajak (NPWP). “Padahal potensi pajak yang dapat diperoleh dari air bawah tanah ini Rp2,2 miliar per tahun. Itu baru perkiraan minimal. Kalau perusahaan tersebut memiliki lebih dari satu sumur bor dan beroperasi lebih dari ketentuan, besarnya bisa lebih dari itu,” kata Ofik. Kepala Bagian Humas Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Way Rilau Rozi Amri mengimbau agar warga beralih dari air sumur ke air bersih PDAM. Menurut Rozi, air bersih yang dihasilkan PDAM teruji melalui uji laboratorium sehingga bebas dari bakteri dan zat lain yang berbahaya bagi tubuh. Air bersih PDAM, kata dia, memenuhi standar Kementerian Kesehatan dan diuji rutin oleh Dinas Kesehatann tiap satu bulan sekali. Sayangnya, sumber air baku PDAM masih terbatas sehingga belum bisa melayani semua warga Kota Bandar Lampung. (MG3/MG2/U-1)

PeMeRINTaHaN

Konflik Kepala Daerah dan Wakil Ganggu Pelayanan BANDAR LAMPU NG (Lampost): Disharmoni kepala daerah dan wakilnya berdampak buruk pada birokrasi dan pelayanan masyarakat. Penyebab disharmoni lebih banyak dipengaruhi karakter pribadi pejabat politik. Demikian kesimpulan diskusi bertema Disharmoni kepala dae­ rah dan wakilnya yang digelar Lampung Post, Selasa (20-12). Gangguan terhadap birokrasi, terutama penempatan birokrat pada jabatan tertentu, sering tidak tepat. Pejabat yang berkapasitas dan memenuhi kriteria tidak disetujui hanya karena diusulkan wakil. Dampaknya, program pembangunan terham-

± ±

±

Naik Rp400 Juta, Lampung Terima DIPA Rp6,1 Triliun

OASIS

± ±

1 US$ Rp9.115

PeMBaNGUNaN

H. BAMBANG EKA WIJAYA

± ±

Rahmad Darmawan jajaki tim Pelita Jaya... HLM. 18

CMYK CMYK

Ketika

Pecah Kongsi

Terjadi

� Dasar yuridis pemilihan wakil kepala daerah secara langsung dalam pilkada tidak kuat. UUD 1945, khususnya Pasal 18, hanya mengamanatkan gubernur, bupati, dan wali kota dipilih secara demokratis.

Pemerintah tengah menyusun draf RUU Pemerintah Daerah. Nantinya, wakil kepala daerah tidak dipilih dalam pilkada, tetapi ditunjuk. Namun, timbul masalah, siapa pengganti kepala daerah jika berhalangan tetap mengingat wakil tidak punya legitimasi politik. � Hasil evaluasi tahun 2010, hampir 85% pasangan kepala daerah dan wakil kepala daerah pecah kongsi. Dari 244 pilkada 2010, hanya 22 yang kembali berpasangan sebagai calon.

bat, layanan publik terganggu, dan masyarakat dirugikan. Akademisi Universitas Lampung, Wahyu Sasongko, menilai

± ±

� Ekses negatif sistem paket kepala daerah dan wakil dalam pilkada langsung adalah konflik hasil pilkada, yakni 230 kasus. Sebanyak 196 di antaranya harus berakhir ke Mahkamah Konstitusi.

hubungan kepala daerah dan wakilnya merupakan komitmen berdua. “Penyelesaiannya ada pada yang bersangkutan. Sejak

� Contoh kasus konflik. Wakil Bupati Garut Diky Chandra mengundurkan diri karena tidak sejalan dengan Bupati Aceng H.M. Fikri.

awal harus share agar tidak terjadi seperti itu,” kata Wahyu. Sedang kan a kademisi dan pengamat politik Arizka Warganeg-

ara menilai ada pembagian tugas dan kewenangan yang tidak memuaskan dan wakil ingin eksis juga. “Harus ada pembagian tugas yang tegas di UU. Selain itu, Gubernur juga bisa mereduksi disharmoni itu mengingat perannya sebagai wakil Pemerintah Pusat di daerah,” kata dia. Sebenarnya, UU mengatur kewenangan wakil kepala daerah untuk mengawasi camat, antara lain menindaklanjuti temuan inspektorat, membina pemuda, dan perempuan. “Sejak awal, kepala daerah harus memilih wakil yang tidak ingin lebih,” kata Tajudin Nur, dari Kesbangpol Pemprov Lampung. (WAH/U-1)

CMYK

KUNCINYA BERBAGI...Hlm.7

± ±

±

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
lampung post edisi 21 desember 2011 by Lampung Post - Issuu