Lampung Post,edisi Senin 11 Juni 2012

Page 1

±

±

CMYK

±

Terbit Sejak 1974 Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

www.lampungpostncom

senin, 11 juni 2012

l No. 12464 l TAHUN XXXVII

DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG

Terbit 24 Halaman

i HARGA ECERAN : Rp3.000 KURS

±

Kerusuhan bayangi reformasi Myanmar... HLM. 5

Karnaval pecahkan rekor Muri... HLM. 3

BURAS H. BAMBANG EKA WIJAYA

Belanda Kalah, Indonesia Sedih!

±

Jelang nikah, presenter Ayu Dewi minta didoakan... HLM. 16

Pemeriksa UN SMA di Pringsewu lakukan kesalahan... HLM. 23

Follow on: @buraslampost

Gemerlap Penutupan Lampung Fair

n LAMPUNG POST/HENDRIVAN GUMAY

Setelah 17 hari berlangsung, Lampung Fair ditutup dengan gemerlap kembang api, Minggu (10-6) malam. Lampung Fair mencatat transaksi Rp10,47 miliar dan lebih dari 300 ribu pengunjung. n BERITA Hlm.8

Laga tersebut akan digelar di Stadion Donbass Arena, Donets, Ukraina, Senin (11-6) malam ini. Inggris dan Prancis memboikot Piala Eropa 2012 karena Ukraina dianggap melanggar hak asasi manusia (HAM) terhadap pemimpin oposisi negara pecahan Uni Soviet itu, Yulia Tymoshenko. Sebelumnya, Pemerintah Jerman melakukan hal yang sama. Duel Jerman dan Portugal di Arena Lviv dini hari, kemarin, pun juga minus pejabat dari Jerman. “Pemerintah mendukung penuh partisipasi Inggris di Piala Eropa 2012. Kami berharap Timnas Inggris bisa meraih kesuksesan di turnamen ini, dan juga bagi para fan di Ukraina dan Polandia,” tulis pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Inggris seperti dilansir Soccerway. “Tidak ada pejabat ke­men­ teri­a n yang menghadiri per­ tan­­dingan babak grup di Piala Eropa 2012. Kami sedang me­ninjau peluang bisa hadir di babak selanjutnya karena ke­ si­bukan jelang Olimpiade dan perhatian serius tentang ke­­adil­ an dan hukum di Ukraina.” Pelatih The Three Lions Roy Hodgson berharap semua pemain Inggris tidak terpengaruh dengan aksi boikot itu dan fokus pada laga. Pasalnya, mantan pelatih Fulham dan West Brom ini tahu Prancis adalah tim yang sulit dikalahkan.

Inggis bakal tampil de­ngan

OBITUARIUM

Sudono Salim Wafat di Singapura Makan Mangga dan Kulitnya

±

Menurut penelitian di Australia yang dipimpin Profesor Mi­ ke Gidley dari Queensland Alliance for Agriculture and Food Innovation, kulit dua jenis mangga yang disebut mang­ ga irwin dan mangga nam dok mai dapat memperlambat pe­numpukan lemak pada sel-sel manusia. Kulit dua jenis mang­ga tersebut kaya kandungan bahan bioaktif. “Temuan kami menunjukkan komposisi fitokimia pada mang­ga efektif menghambat proses adipogenesis, yaitu pro­ses yang berperan penting memicu obesitas. Kulit buah mangga adalah sumber nutrisi yang bermanfaat bagi sel,” kata Gidley seperti dilansir Counselheal.com, Minggu (10-6). Pe­neliti menganalisis komponen kimia dari ekstrak kulit dan da­ging dari tiga jenis buah mangga. Hasilnya, kulit mangga varietas irwin dan nam dok mai signifikan menghambat pro­ ses adipogenesis atau penyimpanan sel-sel lemak. (U-1)

SINGAPURA (Lampost): Peng­ usaha nasional Sudono Salim (96) yang bernama lahir Liem Sioe Liong (Lin Shaoliang) meninggal dunia di Singapura, Minggu (10-6), pukul 15.50 waktu setempat. Pria kelahiran China, 10 September 1915, ini semasa hidupnya dikenal dekat dengan Presiden Soeharto. Mereka saling kenal saat Soe­ harto masih bertugas di Semarang, Jawa Tengah. Setelah Soeharto lengser dari jabatan presiden pada 1998, Oom Liem, sapaan akrab Sudono Salim, memilih bermukim di Singapura, karena kediamannya di Jalan Gunung Sahari, Jakarta, menjadi sasaran amukan massa saat demontrasi reformasi 1998. Dia adalah pendiri kerajaan bisnis Salim Group, yang meliputi

n Dok. tempo

Sudono Salim

Indofood, Indomobil, Indocement, Indosiar, BCA, Indomaret, dan Indomarco. Kerajaan bisnisnya dilanjutkan putranya, Anthoni Salim, dan menantunya, Franky Welirang, suami Myra Salim. Sudono Salim pernah tercatat sebagai orang terkaya ke-25 di Asia Tenggara pada 2004 dengan

nilai kekayaan 655 miliar dolar AS. Oom Liem masuk ke Indo­ nesia saat masih bernama Hindia Belanda pada 1936. Saat itu Liem bergabung dengan kakak iparnya, Zheng Xusheng, di Medan, Su­ matera Utara, untuk berbisnis kelapa sawit. Liem dan Zheng dikenal jago bisnis tembakau kualitas tinggi yang mampu memenuhi selera bursa dunia di Bremen, Jerman. Beberapa sumber menyebut ke­ dua­­nya juga berbisnis obat, alat ke­s ehatan, dan persenjataan yang ikut mendukung perjuang­ an pasuk­a n Indonesia melawan Belanda di awal kemerdekaan. Namun, Oom Liem membantah pernah berbisnis senjata. n wariskan etos kerja...Hlm.5

OPINI

Penyelesaian Konflik Sosial

Moh. Mukri Rektor IAIN Raden Intan Lampung Konflik secara sosiologis merupa­ kan sesuatu yang hampir tidak mung­ kin bisa dilepaskan dari ke­hidup­an masyarakat. Selama masyarakat

±

CMYK

jumat, 8 juni 2012 SUMBER BI

UKRAINA (Lampost): Laga big match paling ditunggu, duel klasik antara Inggris dan Prancis di Grup D, diwarnai boikot. Wakil Pemerintah Inggis dan Prancis dipastikan tidak hadir.

Inggris Pincang

Oasis

±

Euro 2012 Diwarnai Boikot

“KESEDIHAN mencekam mayoritas penonton bareng Euro 2012 saat wasit meniup peluit akhir dengan hasil Belanda dikalahkan Denmark 0-1,” ujar Umar. “Rasa sedih itu tam­ pak jauh lebih dalam dibanding saat tim Thomas dan Uber kalah bersamaan dalam sehari di perempat final!” “Itu tak bisa dilepaskan dari pengaruh para pakar dan komenta­ tor bola negeri kita di televisi yang mengumbar prediksi Belan­ da akan menang dari Denmark 2-0! Lebih jauh lagi, mayoritas warga di jalanan atau warung yang ditanya reporter mengung­ gulkan Belanda sebagai juara Euro 2012!” timpal Amir. “Itu membuat mayoritas penonton bola Indonesia men­ jagokan Belanda, sehingga ketika Belanda kalah tampak Indonesia bersedih! Padahal, kalau sikap empati dan sim­ pati pada Belanda itu ditunjukkan pada zaman penjajahan atau masa revolusi kemerdekaan, orangnya bukan cuma dituding inlander, tapi bisa ditombak bambu runcing oleh pejuang kemerdekaan!” “Itu yang disebut wolak-walik ing zaman!” tegas Umar. “Da­ lam pari’an Jawa itu zaman dimetaforakan seperti tempe yang digoreng, harus dibolak-balik agar matangnya sem­ purna! Kalau tidak dibolak-balik, bawahnya gosong alias hangus sedang atasnya masih mentah!” “Jadi, bisa dipahami sikap mayoritas warga yang pro-Belan­ da dalam Euro 2012 itu mencerminkan suatu sikap bangsa yang cukup matang!” timpal Amir. “Sikap itu mengekspresi­ kan Indonesia bangsa yang pemaaf, bukan bangsa pen­ dendam! Nasionalismenya bukan yang sempit dan picik, melainkan yang berjiwa besar dan berwawasan luas, sesuai kapasitas yang dibutuhkan implementasi pembukaan UUD 1945—ikut menyelenggarakan perdamaian dunia yang aba­ di dan berkeadilan! Bagaimana kita mampu menangani per­ damaian dunia kalau di kampung sendiri saja kita bentrok antardesa/kelompok, antarsuku, antaragama!” “Dari sisi humanisme universal, sikap bangsa Indone­ sia yang telah sedemikian matang itu merupakan kema­ juan esensial, yakni berhasil mengubah rasa benci men­ jadi cinta!” tegas Umar. “Sayangnya, kematangan sikap itu masih mengaktual secara terbatas, hanya ketika tersulut event-event mondial sejenis Euro 2012, yang durasinya amat terbatas dan kita sendiri belum mampu menyeleng­ garakannya! Akibatnya, setelah event itu berakhir dan layar televisi kembali dikuasai politisi dan penguasa, kehidupan bangsa kembali didominasi sikap partisan terimplikasi suku, agama, bahkan sektarianisme amat sempit! Kembali kerdil!” *** Add on: facebook.com/buraslampost

1 US$ Rp9.433

masih memiliki kepen­tingan, ke­ hendak, serta cita-cita, konflik senan­ tiasa mengikuti mereka. Da la m konteks Indonesia, khususnya Lampung, usaha meng­ atasi konflik memerlukan acuan budaya nasional yang dapat di­ terima seluruh masyarakat ma­ jemuk dengan mengedepankan nilai-nilai demokratisasi, egali­ tarian, dan keadilan. Selain itu, diperlukan resolusi konflik yang memahami akar permasalahan, baik ekonomi, politik, sosial, bu­ daya, agama, maupun hubungan antarelemen bangsa.

±

Sepanjang tiga dasawarsa ter­ akhir, beberapa kali konflik sosial meletus di Lampung, mulai dari kasus Talangsari (1989) hingga kasus Sidomulyo (2012). Konflik sosial di Lampung dapat dikate­ gorikan. Pertama, konflik rakyat dan pemerintah/pengusaha, misal kasus Mesuji (2011). Kedua, kon­ flik warga dan aparat TNI/Polri, misal Talangsari (1989). Ketiga, konflik antaretnis, misal Sidomul­ yo (2012). Konf lik agama yang menyulut kerusuhan massa tidak dijumpai di Lampung. n Bersambung ke Hlm.

kek uata n pi nca ng. Way ne Rooney absen dua laga awal karena skors, sedangkan Frank Lampard dan Gareth Barry cedera. Belum lagi Gary Cahill cedera retak rahang dan John Terry diragukan tampil kare­ na cedera hamstring. Praktis hanya Phil Jagielka dan Joleon Lescott yang tersisa menjadi bek tengah meskipun Hodgson kini juga memanggil Martin Kelly. Jika Terry harus absen, itu kerugian besar bagi Inggris mengingat dia adalah andal­ an di lini pertahanan. Prancis punya segudang pemain berkualitas di lini depan, yakni Karim Benzema, Samir Nasri, Franck R iber y, Hatem Ben Arfa, dan Olivier Giroud, yang siap menebar ancaman untuk gawang Joe Hart. Di laga uji coba terakhir kontra Estonia, Les Bleus menang telak 4-0. Prancis pun dalam kepercayaan diri tinggi. “Saya kira peluang untuk menangg lebih besar ketimbang menyerah. Kami juga harus memanfaatkan banyaknya pemain Inggris yang cedera,” kata gelandang Prancis Franck Ribery kepada L’Equipe. Arsitek Prancis Laurent Blanc justru tak ingin gegabah. Mantan pemain Manchester United itu menyebut Inggris tetap kuat dan akan menyulitkan Prancis. “Inggris akan tetap bersema­ ngat, siapa pun yang bermain. Mereka punya pemain yang bagus di sektor penyerang. Tidak pernah mudah melawan Inggris,” kata dia. (U-1)

±

PIALA EROPA

Prancis Diunggulkan, Singa Siap Menerkam

DONETSK—Duel klasik tersaji di Stadion Donbass Arena, Donetsk, Senin (11-6), y a n g me m pertemukan Prancis dengan Inggris. Kondisi limbung The Three Lions bisa menjadi keuntungan bagi Les Bleus. Timnas Inggris mengalami cobaan beruntun menjelang bergulirnya Piala Eropa 2012 di Polandia-Ukraina ini. Mundurnya Fabio Capello yang membuat suksesornya, Roy Hodgson, ha nya mem i l i k i waktu mepet dalam mempersiapkan tim, belum lagi badai cedera yang menimpa pemain pilar, seperti Frank Lampard, Gary Cahill, dan Gareth Barry, ditambah absennya Wayne Rooney dalam dua laga awal. Kond isi i n i bisa meme ­ ngaruhi mental para pemain. Namun, di sisi lain ini juga akan menjadi senjata bag i Hodgson jika memainkan para pemain baru yang tentunya ­i ngin menampilkan permainan terbaiknya sehingga masuk starting eleven. Namun, kehadiran pemain senior seperti Steven Gerrrad, John Terry, dan Ashley Cole diharapkan bisa menyeimbangkan tim dan memotivasi rekan-

rekannya untuk tampil baik. Pengalaman mereka yang pernah menghadapi lawan sama sebelumnya dapat menjadi referensi bagi para juniornya. Kondisi tersebut ditambah lagi dengan rekor pertemuan yang lebih memihak Prancis. Khusus di ajang Piala Eropa, Inggris belum pernah menang dalam empat kali pertemuan dengan hasil terbaik adalah dua hasil imbang. Dukungan suasana kondusif di tim yang diarsiteki Laurent Blanc membuat Tim Ayam Jantan diposisikan lebih unggul. Apalagi, Franck Ribery dkk. belum pernah kalah dalam 21 laga terakhir dengan mengoleksi 16 kemenangan dan 5 seri. Hal itu menunjukkan betapa mumpuninya Prancis melakoni ajang ini. Fakta tersebut tidak lepas dari skuat yang diisi para pemain berkelas yang bermain di luar Lique 1. Selain Ribery, ada gelandang kreatif Manchester City Samir Nasri, bek tangg uh Valencia Adil Rami, dan striker tajam milik Real Madrid Karim Benzema. Dengan melihat fakta tersebut, wajar jika Prancis lebih diunggulkan memenangkan laga. Namun, Inggris pun bisa menang jika mereka mampu tampil lebih spartan. (O-2) n liputan khusus...Hlm17-18

±

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.