Tabloid Mingguan
BACA.!
Terbit hari ini @lampostonline, @buraslampost
www.lampost.co
Rabu, 31 Desember 2014
T E R U J I T E PERC AYA
facebook.com/lampungpost
r e f l e k s i a k h i r ta h u n
Osmosa
Bayang-bayang kehilangan itu Akan nyelinap ke dalam benak Menjadi hutan Di mana seluruh jejak Lesap ke dalam silam Di hutan itu Kesedihan adalah sungai tanpa riak Memantulkan rombeng hari-harimu Badai perasaan yang tak mau nyata Lalu kau mulailah pengembaraan itu dengan sebuah peta
yang tak kau pahami sepenuhnya Melepaskan apa yang tak patut kau pertahankan Sebab kau tak boleh lelap di situ Meski setiap impian baru acap menjebakmu Ke dalam gua gelap duka cita yang sama
P
Anggota Tidak Menghadiri Pengesahan Fraksi PDI Perjuangan
1. Rahmad Hartono 2. Rico Picyono 3. Muhlizar 4. Agus Tori 5. Joni Saputra 6. Elliyana 7. Jupi Sunandar
Fraksi Gerindra
1. Madri Daud 2. Sandy Juwita 3. Amir Yusmeri 4. Nurdin Habim 5. Helda Maria 6. Sopian Toni (PBB) 7. M. Yani
Fraksi Demokrat
1. M. Yusrijal 2. Herwan Mega 3. Ria Kori 4. Joni Bedyal 5. Wansori 6. Yafril
Seperti diberitakan harian ini, Selasa (30/12), ada 20 anggota Dewan dari tiga fraksi (lihat grafis, red) tidak hadir dalam rapat pengesahan RAPBD Lampura 2015 pada Jumat (26/12). Berkaitan itu, Arinal menga takan kalau Dewan bersikukuh tak mengakui APBD 2015, yang dirugikan adalah publik. Apa lagi, untuk APBD 2015 terdapat kenaikan Rp200 miliar dari APBD 2014 yang hanya Rp1,2 triliun. “Kasihan masyarakat. Ini pembahasan satu tahun sekali dan anggaran sudah dapat, tapi tidak bisa dipakai hanya karena perbedaan pemikiran,” kata dia. Arinal yang juga ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) Lampung mengatakan
Dan kau merasa telah melakukan semua yang sangat berharga sepanjang hidup, sambil merekatkan lagi segala yang lepas dan mengelupas Dan tiba-tiba kau ingin sekali ke luar, mengunjungi kawan-kawan lama Mencoba lagi yang sempat atau terlewat
Suatu ketika Kau akan dikejutkan oleh hutan atau bayang-bayang kesedihan yang memanjang hingga tak ditemukan terang Dan kau menangis karena akhirnya kau menangis Lalu air matamu melumpur di ujung sepatu
Dan bila kesedihan masih melumpuhkanmu Ingatlah satu hal ini; Bahkan pada sebutir air Kehidupan tak pernah berhenti terlahir Mengalir
Dalam sihir waktu Di simpang jalan itu Di mula sesalmu Selaksa bentuk bertukar rupa Hidup mendongak congkak Silsilah sekadar amar yang samar
Selain meminta uang imbalan pembahasan RAPBD, konflik itu juga dipicu ada partai menginginkan jabatan wakil bupati Lampura.
EMERINTAH Provinsi Lampung meminta le gislatif dan eksekutif Lampung Utara (Lampura) menyelesaikan kisruh penetapan APBD 2015. Jika hingga Rabu (31/12) tidak ada kesepakatan, bupati wajib mengeluarkan peraturan bupati (perbup) agar pembangunan tetap berjalan. “Mulai 1 Januari Lampung Utara harus mulai mem bangun. Tidak ada alasan APBD tidak ada kesepahaman,” kata Sekretaris Provinsi Lampung Arinal Djunaidi, melalui telepon, Selasa (30/12).
Lalu suatu malam Kau akan duduk di depan meja Menuliskan sesuatu dengan amat rahasia, atau memastikan kembali wajahmu di depan kaca Mengingat-ingat segala peristiwa Menanti-nanti impian yang sudah lama tak mucul dalam tidur
Tapi kau harus tetap berjalan Bahkan bila meninggalkan semua yang kau cintai Karena dalam pengembaraan ini Ufuk hari akan terbit di batas sendiri
Publik Lampura Dirugikan Mat Saleh
No. 13360
i TAHUN XL
Terbit Sejak 1974
Rp3.000
TAJUK
Suatu ketika Mungkin pada pagi atau sore pucat-pasi Kau akan dikejutkan Bukan oleh gaduh hujan atau wajah lelahmu di cermin itu Melainkan bayang-bayang kehilangan Gelap memanjang dari kebun kenangan yang lama kau lupakan
24 Hal.
surat keberatan yang diajukan beberapa fraksi DPRD akan dikembalikan. “Kami berharap ada penyelesaian secara kekeluargaan hingga muncul kesepakatan bersama untuk kepentingan masyarakat.”
Permasalahan Lama Informasi yang diterima Lampung Post, polemik pengesahan APBD Lampura dipicu adanya fraksi di DPRD yang diduga meminta imbalan dalam mengesahkan APBD 2015 sebesar Rp4 miliar. “Bagaimana mau kami penuhi permintaan itu, karena itu tindak pidana korupsi dan gratifikasi,” kata sumber Lampung Post, yang tak mau namanya disebut, kemarin. Selain itu, tarik-ulur pengesah an RAPBD juga dipicu adanya partai politik memperebutkan posisi kursi wakil bupati yang kosong, termasuk adanya kekecewaan calon kepala daerah yang kalah dalam Pemilukada Lampura akhir 2013 lalu. Terkait itu, mantan anggota DPRD Lampura dari Partai Demokrat, Romli dan Haznijal, mempertanyakan informasi perebutaan kursi wakil bupati itu. “Kami, Partai Demokrat, Gerindra, maupun PDIP bukan partai pengusung dan kami tidak memperebutkan kursi itu,” ujar Romli, di kantor biro wilayah utara, kemarin. Komunikasi yang tidak baik antara eksekutif dan legislatif menjadi sumber kebuntuan pembahasan APBD 2015 di Lampura. Seharusnya, kedua pihak dapat lebih bijaksana serta mengutamakan kepen tingan masyarakat. “Ini kan memang permasalahan lama,” kata Sekretaris DPD PDIP Lampung Dedi Afrizal, kemarin. Sekretaris DPD Partai Demokrat Lampung Fajrun Najah Ahmad menilai langkah yang dilakukan Fraksi Demokrat Lampura sudah melalui kajian politik yang matang dan sesuai aturan perundang-undangan. Sekretaris DPD Partai Gerindra yang juga wakil ketua DPRD Lampung Patimura juga berpendapat sama. Dia menilai pengesahan APBD 2015 Lampura cacat hukum karena tidak memenuhi tata tertib dan ketentuan yang ada. (CR11/VER/*5/D1)
Masyarakat Lampura Hlm. 23
matsaleh@lampungpost.co.id
Iswadi Pratama
PUING DAN JENAZAH AIRASIA DITEMUKAN
SINGAPORE
Berikut kronologi penemuan serpihansepihan dan jasad manusia di perairan Pangkalan Bun:
Kalimantan iim m
Pontianak
Kalimantan a at Kalimantan nn aa
ka Bangka
Pangkalan Bun Kalimantan lata n
Belitung ng LAMPUNG
10 Km
Lokasi Terakhir Kontak
SURABAYA
1. Pukul 11.07 WIB,
2. Pukul 12.50 WIB,
3. Pukul 13.25 WIB,
Hercules TNI AU menemukan lempengan logam pada posisi 08'50"43 LS dan 110'29"21.8 BT.
Hercules TNI AU menemukan objek menggambarkan bayangan di dalam laut seperti pesawat.
Pencarian untuk meyakinkan semua temuan dan melihat benda mengapung seperti jasad.
4. Pukul 13.50 WIB,
5. Pukul 14.00 WIB,
6. Pukul 15.00 WIB,
KRI Bung Tomo melihat benda diduga emergency exit pintu pesawat.
KRI dan Helikopter untuk meyakinkan mengevakuasi emergency exit ke KRI.
Helikopter melakukan evakuasi jasad yang mengapung di perairan.
Menatap Masa Depan KITA perlu bersyukur karena Pemilu Legislatif dan Presiden 2014 telah melahirkan para pemimpin terbaik bagi negeri berpulau-pulau ini. Terlepas dari berbagai karut-marut pelaksanaan dan sikap negatif para pendukung calon presiden dalam penerimaan atas hasil pilpres, kita mempunyai Presiden-Wakil Presiden yang baru, Joko Widodo-Jusuf Kalla. Begitu pula halnya dengan peri kehidupan di Negeri Ujung Pulau ini. Lampung punya Gubernur muda M. Ridho Ficardo yang didampingi wakilnya yang berpengalaman, Bachtiar Basri. Melihat kondisi ini kita, bangsa ini—warga Bumi Ruwa Jurai utamanya—memang sangat patut menaruh optimisme terhadap masa depan. Paling tidak kita memiliki modal kepemimpinan yang bisa diharapkan mampu membawa kita ke arah yang lebih baik dan lebih sejahtera. Namun, tentu saja kita tidak boleh melupakan berbagai hal yang menerpa negeri ini, baik suka bahagia maupun duka lara. Berkembangnya demokrasi, meningkatnya kesejahteraan masyarakat, dan berbagai prestasi anak negeri di berbagai bidang adalah hal yang menggembirakan kita. Namun, tidak kurang juga hal yang memprihatinkan kita. Menjelang akhir tahun, pada Desember beberapa musibah justru menerpa saudara kita di berbagai pelosok Tanah Air. Pada 12 Desember lalu, tanah longsor menimpa 35 rumah penduduk Dukuh Jemblung, Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah, ratusan korban tertimbun dan meninggal, serta 15 luka-luka. Di saat-saat kita mengenang 10 tahun tragedi tsunami Aceh, 26 Desember 2004, kita mendapati kabar tentang hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 jenis Airbus A320-200 PK-AXC, Minggu (28/12), yang membawa 155 penumpang. Puing pesawat dan korban kecelakaan ini kemudian ditemukan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Selasa (30/12). Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat pada 2014 terjadi 1.475 bencana di Indonesia. Banjir, puting beliung, dan longsor adalah bencana yang paling sering terjadi sejak 2005 hingga 2014. Duka bagi negeri ini. Tapi, sembari terus melakukan hal-hal positif bagi penyelamatan dan keselamatan bagi negeri ini, kita tentu tidak boleh tenggelam dalam penyesalan berkepanjangan. Tentu, cobaan, tantangan, dan musibah yang kita alami sebagai bangsa harus menjadi bahan refleksi bagi kita. Hasil perenungan dan evaluasi itu penting bagi kita, bangsa ini untuk terus-menerus memperbaiki kualitas lingkungan, kualitas kehidupan, dan kualitas diri kita, manusia yang ditunjuk Sang Khalik sebagai khalifah di muka bumi. Di sela-sela derita dan berbagai kekurangan, kita tetap berharap agar hari-hari ke depan kita menjadi lebih baik. Tentu bisa kalau semua komponen bangsa ini, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, mau bekerja sama bahu-membahu membangun negeri. Presiden, misalnya, dengan penuh semangat mengajak kita bergerak bersama, bekerja, melakukan pembenahan di berbagai sektor kehidupan. Khusus bagi Lampung, Gubernur telah pula mencanangkan prioritas pembangunan infrastuktur yang diharapkan dapat mempercepat laju perekonomian daerah. Selamat tahun baru. Kita sambut 2015 penuh optimistis. n
2015
TIDAK TERBIT SEHUBUNGAN dengan peringatan Tahun Baru 2015 Masehi yang ditetapkan pemerintah sebagai hari libur nasional, Lampung Post tidak terbit pada Kamis (1/1). Harian ini akan terbit kembali pada Jumat (2/1). Anda masih dapat mengikuti berita-berita aktual melalui Lampost.co. Kepada pembaca dan relasi harap maklum. n Penerbit
oa sis Data dioalah Lampung Post/Photo AFP/Grafis, FAHMI
Dunia Puji Indonesia Temukan AirAsia KEBERHASILAN Indonesia menemukan pesawat Air Asia QZ8510 dalam waktu singkat mendapat pujian dari para pakar dan pemerhati aviasi internasional. Kemampuan pencarian dan penyelamatan Indonesia yang dipertunjukkan dinilai sebagai salah satu aksi yang paling canggih di antara negara-negara Asia lainnya. “Indonesia memiliki banyak pengalaman dengan bencana. Salah satu hal mereka lakukan dengan sangat baik adalah menyelidiki kecelakaan,” kata Managing Editor Flight Global, Greg Waldron, seperti dikutip dari Wall Street Journal.
Seperti diketahui, medan geografis Indonesia terbilang rumit. Ada sekitar 18 ribu pulau dan lautan yang sangat luas. Kondisi ini menjadi tantangan untuk tim dari Badan Search and Rescue Nasional Indonesia untuk bekerja dan menyelidiki setiap kecelakaan yang terjadi di Tanah Air. Waldron juga memuji respons cepat Pemerintah Indonesia yang mampu meluncurkan operasi pencarian pesawat Airbus A320200 dalam beberapa jam setelah pesawat kehilangan kontak. Dia menambahkan Indonesia juga memiliki hubungan yang kuat dengan sejumlah lembaga penyelidik kecelakaan
penerbangan di seluruh dunia, termasuk Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) Amerika Serikat. “Penyelidikan apa pun akan dilakukan dengan sangat menyeluruh.” Pada bagian lain, pemerintah menolak bantuan asing. Direktur Angkutan Udara Direktorat Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko Murjatmodjo mengatakan sudah lima negara menawarkan diri mencari AirAsia. “Sementara ini masih pakai sumber daya nasional semaksimal mungkin, baik di laut maupun darat,” ujar Djoko, kemarin. (MI/U1)
n Tragedi AirAsia. Hlm. 7
Rezeki di Balik Mercon Kembang Api DI ujung Desember. Waktu menunjukkan pukul 23.59. Tanpa aba-aba, sirine tibatiba meraung-raung. Suara letusan adu keras bersahutan memenuhi atmosfer. L angit tiba-tiba gemerlap oleh api yang berkilat-kilat berusaha menembak udara lalu pecah di ketinggian. Itu terjadi di hampir semua penjuru kota. Berbarengan dengan itu, suara terompet menyalak berkepanjangan. Orang-
orang dengan berbagai kendaraan berjalan konvoi keli ling kota tanpa tujuan. Sukacita dengan aneka ekspresi dilakukan untuk menyambut tahun baru. Di tempat wisata, di pantai, dan di tempat-tempat keramai an, pesta digelar. Tak kurang, halaman-halaman rumah sampai sudut-sudut wilayah berubah menjadi dapur. Me reka memindahkan tempat masak ke bagian depan hunian,
meninggalkan modus masak modern dan kembali dengan cara masak paling primitif; barbeku alias bakar-bakaran. Suasana itu ditangkap sebagai peluang bisnis menggiur kan oleh Erni. Ibu berumur 23 tahun itu semringah menghadapi musim panen sebagai penjual mercon kembang api untuk prosesi perayaan tahun baru 2015 yang sebentar lagi datang. (R6) n Adi Sunaryo
BERSAMBUNG Ke Hlm. 5
BAB Jongkok Lebih Sehat Di zaman yang semakin modern ini, banyak keluarga yang lebih suka memasang water closet (WC) duduk ketimbang WC jongkok di rumah. Padahal, menggunakan WC jongkok (squatting pans) ternyata lebih sehat daripada menggunakan WC duduk. Alasan menggunakan WC jongkok, proses buang air besar (BAB) akan terasa lebih mudah. Pasalnya, berjongkok akan membantu otot di sekitar anus untuk mendorong kotoran agar lebih cepat keluar. Kemudian, dengan menggunakan WC duduk, seseorang akan memerlukan lebih banyak energi untuk mengejan. Karena itu, mereka yang menggunakan WC duduk lebih rentan terkena wasir. Selain itu, terlalu kencang mengejan saat menggunakan WC duduk juga dapat mengendurkan kekencangan otot di sekitar kantung kemih dan saraf-saraf prostat. Dengan WC jongkok, kemungkinan tersebut jauh lebih sedikit karena otot di bawah perut akan tersangga dengan baik oleh paha dan panggul. (MI/U1)