±
±
CMYK
± facebook.com/lampungpost @lampostonline @buraslampost
I
24 Hlm. seLasa 3 febrUARI 2015
TERUJI TEPERCAYA
i TAHUN XL Terbit Sejak 1974 i Rp3000 No. 13392
www.lampost.co
±
KPK Tahan Sutan Bhatoegana SETELAH diperiksa se lama delapan jam, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Sutan Bha toegana, Senin (2/2). Politikus Partai Demokrat yang sohor dengan seloroh “ngeri-ngeri sedap” itu digiring ke Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Timur, sekitar pukul 18.45. “Saya ngikutin prosedur ya. Benar tidaknya nanti kita tung gu di pengadilan,” kata mantan Ketua Komisi VII DPR 2009— 2014 itu. Sutan mengenakan
baju putih bergaris hitam dido beli rompi oranye bertuliskan ‘Tahanan KPK’. Sutan ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan ko rupsi terkait pembahasan APBN Perubahan 2013 di Ke menterian ESDM pada 14 Mei 2014. Kasus ini adalah hasil pengembangan kasus suap mantan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Deputi Pencegaha n KPK Johan Budi menegaskan pe nahanan Sutan resmi berlaku
untuk 20 hari ke depan. “Ter sangka SBG (Sutan Bhatoegana) dilakukan penahanan untuk 20 hari pertama, tersangka di tahan di Rumah Tahanan Kelas 1 Jakarta Timur yang berala mat di Rutan Salemba, dengan tersangka SBG telah diduga melanggar Pasal 12 Huruf a atau b atau Pasal 11 dan Pasal 12 B Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 sebagaimana di ubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal
55 Ayat (1) ke-1 KUHP,” kata Johan, di gedung KPK, Jakarta, kemarin. KPK menegaskan kasus ini masih terus dikembangkan. “Tentu ada hal yang akan bisa berkembang dari keterangan, baik yang disampaikan ter sangka maupun saksi yang lain,” ujarnya. Selain itu, ada kemungkinan atas adanya pihak yang turut serta dalam kasus ini selain Su tan. “Kemungkinan itu (adanya pihak lain turut serta) terbuka
karena kami mendengar dari pemeriksaan, Pak SBG mem berikan informasi penting da lam pengembangan perkara dugaan tindak pidana (suap dari Ketua SKK kepada Komisi VII) pembahasan anggaran 2013 di Kementerian ESDM bersama Komisi VII,” kata Johan. Sutan diduga melanggar Pasal 12 Huruf a atau Pasal 12 Huruf b atau Pasal 11 dan Pasal 12 B UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 Ayat (1) KUHP. (MI/R6)
Belinda Wang Harumkan Lampung di Australia... Hlm. 16
Segera Terbitkan Pergub ±
Dishub Lampung mengaku telah melarang masuknya kendaraan dengan muatan berlebih ke jalan di Lampung, tapi masih saja ada yang lolos. FATHUL MU’IN
P
ENGENDALIAN ang kutan barang di jalan lintas Sumatera harus menjadi prioritas Pemerin tah Provinsi Lampung. DPRD setempat meminta Gubernur menerbitkan peraturan gu bernur (pergub) tentang pe ngendalian jalan atau pengop erasian jembatan timbang. Wakil Ketua Komisi IV DPRD Lampung Kadek Suwartika mendesak Pemprov Lampung segera mengatasi kerusakan jalan alternatif akibat pen galihan lalu lintas setelah amblesnya Jembatan Lem puyangbandar, Lampung Ten gah. Caranya dengan mener bitkan peraturan gubernur dan pengoperasian jembatan timbang.
“
±
Dari mulai turun di Bakauheni sudah ada petunjuk jalannya yang akan menuju ke sana (Lamteng). “Pergub harus segera, s edangkan untuk pemeliharaan kualitas jalan, jembatan tim bang harus dioperasikan lagi,” kata Kadek, kemarin (2/2). Menurutnya, salah satu pe nyebab jalan dan jembatan nasional rusak karena jem batan timbang yang ada di tiga kabupaten ditutup sehingga kendaraan besar dan kelebihan muatan bebas melintas jalan. “Jembatan timbang h ar us dioperasikan lagi. Jika tidak, kerusakan jalan akan terus ter jadi,” kata politikus PDIP itu. Menurutnya, sekalipun pen goperasian jembatan timbang itu akan diambil alih Kemente rian Perhubungan, harus ada solusi jangka pendek sehingga sebelum pengambilalihan oleh Pemerintah Pusat, Pemprov Lampung juga mengantisipas inya den gan tetap mengop erasikan jembatan timbang.
±
“Minimal ada payung hukum nya untuk pengendalian ang kutan di jalan,” ujarnya. Sementara di lokasi amble snya Jembatan Lempuyang bandar, persiapan pemasang an jembatan darurat mulai dilakukan. Rencananya hari ini (3/2) jembatan itu akan dipasang di sisi kiri jembatan yang ambles. Kepala Dinas Bina Marga Lampung Budi Darmawan mengatakan pihaknya melarang mobil dengan de ngan muatan di atas 8 ton me lewati jembatan darurat. Un tuk perbaikan Jembatan Lem puyangbandar, ditargetk an selesai sebelum Idulfitri 2015. “Kalau perbaikan jembatan itu masuk dana tanggap darurat, insya Allah akan cepat penan ganannya,” kata dia.
Larangan Dishub Te r k a i t j e b o l n ya j a l u r lternatif yang dilintasi akibat a amblesnya Jembatan Lem puyangbandar, Kepala Dinas Perhubungan Lampung Al bar Hasan Tanjung menga ku pihaknya telah bekerja sama dengan Polda Lampung dan Polres untuk pengalihan jalur. Dia pun mengaku telah melarang kendaraan besar dan berat sejak awal amble snya jembatan untuk melintas. “Hanya kendaraan-kendaraan tertentu saja yang boleh lewat,” kata Albar, kemarin. Sedangkan untuk peng alihan kendaraan besar, Albar mengaku pihaknya telah men galihkan kendaraan ke jalur alternatif. Ia mencontohkan tujuan Jakarta—Palembang akan dialihkan lintas timur, Mesuji—Bandar Lampung lewat Metro. “Dari mulai turun di Bakauheni sudah ada petunjuk jalannya yang akan menuju ke sana (Lamteng), kalau kasih ta hunya mendadak kasihan jadi terjebak mobilnya,” ujarnya. (*11/U1) fathulmuin@lampungpost.co.id
CMYK
±
TAJUK
n ANTARA/FANNY OCTAVIANUS
SUTAN BHATOEGANA DITAHAN. Tersangka kasus suap pembahasan APBN Perubahan Kementerian ESDM tahun 2011—2012, Sutan Bhatoegana, keluar menggunakan rompi tahanan di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta Selatan, Senin (2/2). KPK menahan mantan Ketua Komisi VII DPR itu di Rutan Salemba.
Seribu Cerita di Jalan Sutami BUS tiga perempat rute Pan jang—Sribhawono itu me rangkak sekenanya di Jalan Ir. Sutami yang rusak parah, Sabtu, akhir bulan lalu. Joni, sang sopir yang setiap hari terpaksa melintasi rute ini, seperti tak peduli lagi dengan kerusakan jalan. Ia berusaha menikmati setiap ayunan ban dan pe gas shock breaker bus yang tak lagi empuk. Bahkan, ia menyetir dengan terkantukkantuk. Maklum, kecepatan rata-rata hanya 20 km/jam. Namun, saat sampai di jalan amat buruk di Bandaragung, Kecamatan Sribhawono, Sab tu sore itu, lelaki setengah baya itu seperti tersengat arus
listrik dan berteriak keras. “Woi, kenek. Ada mobil kon slet, keluar api. Cepet buka pintu! Penumpang keluar— penumpang keluar!” ujarnya setelah bus berhenti. Teriakan di tengah sekira 25 penumpang yang kelelahan dan disergap kantuk itu son tak membuat panik. Semua penumpang kaget dan terban gun. Asap terlihat mengepul dari dasbor bus butut yang memang tak rapi itu. “Kebakaran! Kebakaran! Kebakaran! Cepat turunnya! Keluar dulu, enggak usah bawa barang! .........” Suarasuara itu menggema bersahut an memenuhi ruang dengar sehingga tak ada makna yang
ditangkap, kecuali semua mengartikan dengan langkah keluar dari bus. Tak kalah gesit, sopir segera turun sambil menyambar em ber kecil bekas kemasan cat dan berlari ke selokan yang me ngalir air. Sebentar kemudian, nakhoda bus itu mengguyur kan air kotor ke sumber asap. Beruntung, api padam dan semua bisa bernapas lega. Drama bus korsleting itu ada lah satu dari banyak insiden di jalur jalan rusak sepanjang lebih dari 50 kilometer itu. Seribu cerita lain muncul akibat jalan milik provinsi yang tak kunjung diperbaiki, meskipun kerusakan semakin parah. (R6) n Agus Susanto
Defisit Guru DUNIA pendidikan di Tanah Air tiada pernah berhenti dirun dung masalah. Satu persoalan belum lagi selesai, persoalan lain datang menghadang. Banyaknya cerdik cendekia yang bergumul dengan dunia kependidikan tidak sepenuhnya bisa menyelesaikan persoalan. Dalam beberapa hal, perbedaan pendapat di antara para ahli pendidikan justru menimbulkan kebingungan. Sebut saja penerapan kurikulum yang selalu berganti setiap ganti menteri. Perubahan kurikulum yang diputuskan menteri baru lazimnya dimotori orang-orang pintar yang merasa tidak puas dengan kurikulum sebelumnya. Contoh nyata penerapan kurikulum 2013, membuat para guru kebingungan karena waktu mereka banyak terpakai untuk mengurusi kegiatan administrasi. Ketersediaan sarana dan prasarana sekolah juga menjadi masalah pendidikan di hampir seluruh daerah. Di Lampung Utara, ratusan gedung sekolah dasar dalam keadaan rusak berat. Situasi yang sama terjadi merata di kabupaten/kota lain di Lampung. Kerusakan gedung sekolah terjadi bukan karena kekurangan anggaran, melainkan maraknya korupsi. Sudah menjadi rahasia umum, pemborong mengurangi volume pekerjaan untuk menutupi tingginya fee proyek para pejabat. Akibatnya, banyak gedung sekolah yang ambruk meskipun baru beberapa tahun direhabilitasi. Selain perubahan kurikulum dan kerusakan gedung sekolah, ada satu persoalan lagi yang sangat serius, yakni kekurangan guru. Di Bandar Lampung, jumlah guru SD berstatus pegawai negeri sipil, termasuk pegawai adminis trasi, hanya 3.200 orang yang tersebar di 199 SD negeri, atau masih kekurangan 700-an guru. Jumlah tersebut terus akan menyusut karena banyak guru yang pensiun. Tahun ini saja, sekitar 600 guru SD PNS memasuki masa pensiun. Untuk menutupi kekurangan guru SD PNS, Pemkot Bandar Lampung merekrut 1.800-an guru honorer. Rekrutmen guru honorer boleh jadi efektif menutupi kekurangan guru dalam jangka pendek. Namun, cara tersebut tidak bisa dipertahankan dalam jangka panjang. Tidak bijaksana menyerahkan pendidikan anak-anak kepada guru honorer yang dibayar Rp200 ribu per bulan. Banyak guru honorer yang memiliki keterampilan dan semangat pengabdian tinggi, tetapi tidak manusiawi jika status honorer itu dieksploitasi dengan alasan ketiadaan anggaran. Dengan tingginya biaya hidup dewasa ini, masyarakat bisa memperkirakan sampai di mana kemampuan Rp200 ribu per bulan untuk menghidupi keluarga guru honorer tersebut. Itu sebabnya, pemerintah harus mempertimbangkan untuk meng angkat tenaga guru honorer menjadi PNS setelah memenuhi sejumlah persyaratan tertentu. Kekurangan guru di Bandar Lam pung sebagai ibu kota provinsi harus menjadi perhatian khusus pemerintah. Tidak menutup kemungkinan adanya situasi yang sama di kabupaten lain, khususnya di daerah terpencil. Kekurangan guru sangat ironis dengan situasi di instansi pemerintah lain. Masyarakat bisa melihat sendiri perkan toran pada jabatan struktural sering kelebihan staf pegawai. Karena itulah, keputusan pemerintah menunda penerimaan (moratorium) PNS struktural layak didukung. Kekurangan guru SD seharusnya menjadi prioritas untuk segera diselesaikan. Janganlah menjadi generasi egois yang sibuk memanen buah kemerdekaan tetapi melupakan masa depan tunas-tunas bangsa. n
oasis
Braseri dan Payudara PEREMPUAN telah lama mengatakan braseri yang baik da pat membantu atau mendukung penampilan bagian dada, meredakan sakit punggung, dan mencegah payudara ken dur. Namun, suatu studi baru di Prancis mengungkapkan sebaliknya, bahwa braseri tidak membantu banyak untuk mengurangi nyeri punggung, dan dari waktu ke waktu dapat membuat payudara tambah melorot atau kendur. Peneliti Jean-Denis Rouillon dari University of Besancon dan rekan menghabiskan waktu 15 tahun mengukur perubahan pada payudara dari 330 perempuan di Centre Hospitalier Universitaire, tempat tim melakukan penelitian. Tim menemukan payudara akan memperoleh lebih ba nyak manfaat positif jika tidak ada braseri yang digunakan. Peneliti menjelaskan braseri membatasi pertumbuhan yang mendukung jaringan payudara, bahkan membuat payudara kendur lebih cepat. Perempuan yang jarang memakai braseri membuat payudara mereka lebih kencang. (MI/R6)
n LAMPUNG POST/HENDRIVAN GUMAY
JALAN RUSAK. Sejumlah kendaraan melewati jalan rusak di Jalan Ir. Sutami, Tanjungbintang, Lampung Selatan, beberapa waktu lalu. Akses jalan ke Kawasan Industri Lampung tersebut bertahun-tahun rusak tanpa diperhatikan pemerintah.
±
±
±
±