:: LAMPUNG POST :: Senin, 29 Desember 2014

Page 1

Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

@lampostonline, @buraslampost

www.lampost.co

senin, 29 Desember 2014

T E R U J I T E PERC AYA

Kecelakaan

facebook.com/lampungpost

Pesawat jenis Airbus A320-200 berteknologi canggih. Harga per Januari 2014 sekitar US$ 93,9 juta atau Rp 939 miliar. Kecepatan maksimal 903 km/jam. Berat kosong sekitar 42,220 kg

Terburuk Pukul 05.36 WIB: Pesawat berangkat dari Surabaya menuju Singapura. Pesawat terbang dengan ketinggian 32 ribu kaki atau Flight Level (FL) 320. Pesawat mengikuti jalur M-635.

Pukul 06.17 WIB: Pesawat tampak di layar radar ATC hanya tampak sinyal ADS-B. Saat itu pesawat hilang kontak dengan ATC.

16 Februari: Nepal Airlines, jatuh di dekat Khidim sekitar 74 km Baratdaya kota Pokhara, Nepal. Seluruh penumpang dan kru pesawat berjumlah 18 orang tewas. 8 Maret: Malaysia Airlines Boeing 777 rute Kuala Lumpur ke Beijing dengan 227 penumpang dan 12 kru hilang dari radar di atas Teluk Thailand. 17 Juli: Malaysia Airlines Boeing 777 rute Amsterdam ke Kuala Lumpur ditembak jatuh di Ukraina Timur. Seluruh penumpang berjumlah 283 orang dan 15 kru pesawat tewas akibat insiden tersebut. 23 Juli: TransAsia Airways ATR-72 rute Kaohsiung ke Penghu, Taiwan jatuh saat memutar menewaskan 48 dari 58 orang yang berada dalam pesawat.

T

Panjang 37,57 m

Kapasitas 179 penumpang.

Pukul 06.18 WIB: Target hilang dari radar hanya tampak flight plan track.

Pukul 07.08 WIB: ATC menyatakan tahap awal pesawat hilang kontak (INCERFA).

Bangka Belitung

Pukul 07.28 WIB: Sesuai prosedur, ATC menyatakan tahap awal pesawat hilang kontak dan tahap lanjutan pesawat hilang kontak (ALERFA).

Surabaya Pukul 07.55 WIB : Pesawat dinyatakan hilang (DISTRESFA).

24 Juli: Air Algérie pesawat charter Swiftair McDonnell Douglas MD-83 rute dari Burkina Faso ke Algiers, jatuh di gurun Mali Utara setelah hilang dari radar tinggal landas 50 menit. Kecelakaan ini menewaskan penumpang 112 orang dan enam kru dalam pesawat. 10 Agustus: Sepahan Airlines HESA IrAn-140 jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Internasional Mehrabad, Iran. Sebanyak 39 orang tewas dari 48 orang di atas pesawat. 28 Desember - Indonesia AirAsia Airbus A320-200 rute Surabaya ke Singapura dengan mengangkut 155 penumpang dan tujuh kru hilang kontak saat berada diatas Laut Jawa diantara Kalimantan dan Jawa. Sumber: situs Plane Crash, Grafis, FAHMI

RAG E D I ke c e l a k a a n pesawat AirAsia QZ8501 yang membawa 155 penumpang, termasuk kru, menjadi musibah terburuk di Indonesia sepanjang 2014. Per­ istiwa itu pun mirip kejadian hilangnya pesawat Adam Air beberapa waktu silam. Pesawat AirAsia dengan nomor penerbangan QZ8501 lepas landas dari Bandara Juanda, Surabaya, Minggu (28/12), sekitar pukul 05.20, dan direncanakan tiba di Ban­ dara Changi, Singapura, pukul 08.20 waktu setempat. Namun, sekitar pukul 07.55 WIB, pesa­ wat hilang kontak. Pesawat yang diterbangkan Kapten Pilot Penerbang Irianto itu mengangkut 155 penum­ pang dengan perincian 138 penumpang dewasa, 16 anak dan 1 bayi, 2 pilot, 4 awak kabin, dan 1 teknisi. Wakil Presiden Jusuf Kalla langsung menyambangi kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) begitu mendengar informasi itu, kemarin. Ia pun mendengarkan pemaparan dari petugas Basar­ nas, Barokna, soal peristiwa nahas tersebut. “Langsung lost contact saja? Lost contact biasa­ nya kenapa?” tanya JK.

Lebar 34,09 m

Kalimantan

Penumpang berjumlah 155 warga negara Indonesia (138 dewasa, 16 anak, 1 bayi), serta tujuh warga negara asing, masing-masing satu orang Singapura, satu Inggris, satu Malaysia, tiga Korea Selatan, dan satu Prancis.

Cuaca menjadi faktor utama hilangnya pesawat itu, sebab posisi hilang pada wilayah dengan cuaca buruk. Barokna yang juga Kasub­ dit Sistem Perencanaan dan Pengembangan Sistem Komu­ nikasi Basarnas menjawab, “Bisa karena turun. Alat komu­ nikasi enggak berfungsi atau benar-benar turun drastis.” JK pun menilai kejadian ini mirip peristiwa hilangnya pesawat Adam Air, beberapa waktu silam. Komisaris Indonesia Inter­ national Flight Academy (IIFA) Captain Omar Slamet menya­ takan cuaca menjadi faktor

N

elayan di Pulau Nangka, perairan Belitung Timur, mendengarkan suara ledakan sekitar pukul 07.00. utama hilang kontak AirAsia Indonesia. Sesuai realita, hi­ langnya pesawat dari radar pada wilayah yang mengalami cuaca buruk. “Kalau kontribusi pertama jelas cuaca,” ujarnya, kemarin.

Lampung Tunggu Perintah Di Lampung, Polda belum menurunkan tim untuk mem­ bantu pencarian hilangnya pesawat tersebut. Kabid Hu­

Rp3.000

SINGAPORE

Tragedi Sepanjang 2014

Nur Jannah

Tinggi 11,76 m

Kronologi Hilang AirAsia

Pukul 06.16 WIB: Pesawat AirAsia masih terlihat di layar radar.

i TAHUN XL

Terbit Sejak 1974

Spesifikasi AirAsia QZ8501

Pesawat Pukul 06.12 WIB: Pesawat kontak ke Air Traffic Controller (ATC) Jakarta pada ketinggian FL 320 atau 32 ribu kaki. Pesawat meminta izin menghindari awan ke arah kiri dari M-635, kemudian meminta naik ketinggian 38 ribu kaki.

No. 13358

28 Hal.

mas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih mengatakan sejauh ini belum ada perintah melalui Kapolda Lampung un­ tuk membantu pencarian pesa­ wat itu. “Kalau memang sudah ada perintah, kami harus siap,” ujar Sulistyaningsih. Kepala Seksi Operator Badan SAR Nasional (Basarnas) Lam­ pung Retno Budiarto menga­ takan pihaknya juga tengah menunggu instruksi dari Basar­ nas Pusat. “Kemungkinan yang suruh bantu tim Basarnas dari Palembang, Pontianak, atau Pangkalpinang,” kata dia. Pada bagian lain, nelayan Desa Burungmandi, Belitung Timur, mendengar suara ledak­ an di sekitar Pulau Nangka, perairan Belitung Timur. “Kami mendapatkan infor­ masi dari nelayan di Pulau Nangka, perairan Belitung Timur, mendengarkan suara ledakan sekitar pukul 07.00,” kata Tim Reaksi Cepat BPBD Bangka Belitung, Nazaroni. Kantor Basarnas Bangka Belitung juga menerima infor­ masi terlihat pesawat berwar­ na merah terbang rendah di timur Pulau Lingga. “Kami tadi menerima informasi dari KM Bahari Maju yang melihat pe­ sawat berwarna merah terbang rendah di timur Pulau Lingga, Kepulauan Riau,” ujar petugas komunikasi Basarnas, Febby Imam Saputra. (AMR/MI/U1)

TRAGEDI AIRASIA. Hlm. 3

nurjannah@lampungpost.co.id

Keuletan Ambaryanto Bertani Berbalas Bui RUANG sidang Pengadilan Negeri (PN) Kelas I Tanjung­ karang terasa murung, Se­ lasa (4/11) siang. Seorang pesakitan duduk di tengah “arena” berhadapan dengan panel hakim yang diketuai Nursiah Sianipar. Satu pertanyaan krusial disampaikan hakim ketua itu, “Apakah Saudara tahu, apa kesalahan Saudara?” Tanpa gairah, Ambaryanto, tertuduh itu, menggeleng lemah. Sidang dengan agenda pe­ meriksaan itu belum mem­ berikan gambaran konkret dari kasus yang mempersalah­ kan lelaki 31 tahun itu. Warga Dusun Mekarsari, Talang­ baru, Sidomulyo, Lampung Selatan, itu kembali mengh­ adapi sidang kedua pada Se­ lasa (11/11). Mengenakan baju koko lusuh, berpeci, dadanya kembali berdegup. Ia takut empat saksi yang dihadirkan mempersalahkan dia makin dalam. Siang itu, ia tetap tertunduk lesu meskipun pengunjung yang datang dari desanya memberikan dukungan mo­ ral. Meski sidang tertunda tiga jam dari jadwal, suami Wiwik Wulandari itu tetap serius menyimak setiap materi.

Semua saksi memberi­ kan kesaksiannya, termasuk petugas penyuluh lapangan (PPL) pertanian. Penyuluh itu bahkan mengakui bahwa rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) kelompok tani disusunnya berdasar­ kan data lama dan belum diperbarui. Mendengar pengakuan pe­ nyuluh itu, hakim membuat pernyataan mengejutkan; “Jika saya jadi jaksa, pasti kamu yang saya jadikan tersangka,” kata hakim siang itu. Kekesalan hakim tersebut bukan tidak beralasan. Se­ bab, akibat data yang tidak diperbarui itu, petani (Am­ baryanto) yang menang­ gung dan menjadi korban. Mestinya aparat hukum lebih jeli dan menegakkan hukum yang seadil-adilnya. Sidang itu mempersalah­ kan Ambaryanto sebagai ketua Kelompok Tani Me­ karsari II, Desa Talangbatu, Sidomulyo. Ia ditahan dan dihadapkan ke pengadilan karena dilaporkan oknum ketua LSM ke ­k ejaksaan ­d engan tuduhan menye­l e­ wengkan alokasi pu­puk ber­­­ sub­sidi. (R6) n Perdhana Wibysono

BERSAMBUNG Ke Hlm. 8

kolom pakar

TAJUK

Pemalsuan Simbol Kedaulatan RUPIAH adalah kehormatan bagi negara-bangsa ini. Se­ lain dimensi hukum dan dimensi ekonomi-bisnis, penggunaan ru­ piah juga berdimensi kebangsaan. Rupiah tidak semata alat pemba­ yaran yang sah sesuai Undang-Un­ dang No. 7 Tahun 2011, tetapi juga menjadi simbol kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Maka, alangkah menyedihkan jika simbol kedaulatan ini dengan mudahnya dipalsukan. Ini gejala yang sudah ber­ langsung lama. Sepanjang Juli—September 2014, Bank In­ donesia (BI) Perwakilan Lampung menemukan 603 lembar uang palsu. Jumlah itu meningkat 15,03% dibanding perio­ de yang sama 2013, yakni hanya 523 lembar. Jika dilihat dari waktunya, Juli—September merupakan bulan yang sarat perputaran uang. Pada 9 Juli 2014 digelar pilpres. Pesta demokrasi yang sangat rentan dengan politik uang. Kemudian pada 28 Juli, umat muslim merayakan Idulfitri. Pada momen ini, jutaan masyarakat mudik ke kampung halaman. Rupiah pun bertabur di dalamnya, dan berhasil dimanfaatkan orangorang yang ingin mereguk keuntungan dengan jalan pintas. Melonjaknya jumlah uang palsu di Lampung menanda­ kan upaya pemerintah, BI, dan kepolisian menekan pere­ darannya belum maksimal. Padahal, pemalsuan uang digo­ longkan tindak pidana atau kejahatan yang berdampak luas dan dapat mengganggu kestabilan ekonomi nasional. Apalagi jika korbannya adalah masyarakat menengah ke bawah dengan penghasilan pas-pasan. Tentu permasalah­ an ini bakal mengganggu perekonomian keluarga yang berujung pada penurunan kesejahteraan. Membasmi uang palsu tidak cukup hanya dengan menyosiali­ sasikan langkah antisipasi uang palsu melalui cara 3D, yakni dilihat, diraba, diterawang. Tak banyak masyarakat yang mau meluangkan waktu untuk memeriksa terlebih dahulu uang yang diterimanya sebelum disimpan. Banyak juga yang tak mengerti apa perbedaan uang palsu dengan yang asli. Ketidakefektifan langkah 3D dalam menekan peredaran uang palsu harusnya me­ mecut pemerintah dan kepolisian untuk mencari terobosan baru sehingga kasus ini bisa terbongkar hingga ke akarnya. Berdaya­ kan segala kekuatan untuk membongkar sindikat uang palsu hingga ke akarnya. Jangan cuma menangkap pemalsu uang kelas teri, tapi membiarkan yang kelas kakap melenggang bebas. Selain itu, pemerintah dan perbankan juga harus menggen­ carkan penggunaan uang elektronik sehingga masyarakat tidak perlu membayar dengan uang tunai. Selain bisa mengantisipasi uang palsu, uang elektronik juga lebih aman dibawa ke manamana dibandingkan jika membawa setumpuk uang tunai. Namun, penggunaan uang elektronik ini juga harus diso­ sialisasikan kepada seluruh masyarakat agar keberadaannya memang membantu, bukan justru menjadi alat tipu-tipu. Menjamin masyarakat memiliki rupiah yang asli merupa­ kan kewajiban pemerintah. Jelas, pemalsuan rupiah adalah kejahatan luar biasa yang menyentuh langsung kedaulatan negara. Dengan tegas dapat dikatakan pemalsu rupiah ada­ lah pengkhianat bangsa yang nyata. Oleh karena itu, tidak ada toleransi bagi pelaku pemalsuan rupiah. n

oa sis

Skenario Terbaik Pemilukada Serentak

Kerja Sif dan Obesitas

HIRUK-PIKUK pemilukada lang­ sung versus pilkada melalui DPRD terhenti sementara dengan ditetapkannya Peraturan Peme­ rintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 (Perppu Pilkada). Ketentuan Perppu terse­ but saat ini merupakan norma yang berlaku berdasarkan asas hukum Lex posterior derogat legi priori sebagai asas yang menya­ takan bahwa dalam kedudukan sejajar, peraturan yang baru mengesampingkan peraturan yang terdahulu. Berdasarkan asas ini, perppu secara hukum mengeyampingkan atau mem­ batalkan sementara UU Pilkada. Dengan demikian, UU Pilkada

SEBUAH studi baru menemukan masalah obesitas dan gangguan kesehatan yang tinggi terjadi pada kalangan pekerja dengan sistem sif daripada populasi umum. Data Health Survey for England menunjukkan kondisi kesehatan mereka buruk dibandingkan den­ gan pekerja reguler. Laporan Health and Social Care In­ formation Centre menunjukkan sebanyak 33% pria dan 22% perempuan angkatan kerja menjalani kerja dengan sistem sif. Direktur Penelitian untuk Health Survey for England, Rachel Craig, mengungkapkan 30% dari pekerja sif menga­ lami obesitas, dibandingkan dengan 24% laki-laki dan 23% perempuan yang menjalani kerja dengan jam normal. Selain itu, 40% pria dan 45% perempuan pekerja sif umumnya mengalami kondisi kesehatan, seperti nyeri punggung, diabetes, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). (MI/U1)

Rudy Pengajar Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Lampung

saat ini bisa dikatakan mati suri. Mati suri karena UU ini dimung­ kinkan hidup kembali jika DPR menganggap bahwa Perppu bertentangan dengan kehendak

rakyat. Dengan konstruksi hu­ kum seperti ini, skenario pemilu­ kada langsung atau melalui DPRD masih terbuka, bergantung pada hasil persidangan DPR di masa sidang berikutnya. Ketidakjelasan nasib pemi­ lukada langsung ternyata tidak menyurutkan beberapa elemen untuk menyuarakan dimensi lain dari wacana pemilukada serentak, yaitu memundurkan jadwal pemilukada serentak pertama dari 2015 ke 2016.

BERSAMBUNG Ke Hlm. 4

Pengumuman Wisuda Siswa Brigade Polda Lampung. Hlm.

5-6-7


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.