±
±
CMYK
± facebook.com/lampungpost @lampostonline @buraslampost
I
24 Hlm. senin 9 febrUARI 2015
TERUJI TEPERCAYA
i TAHUN XL Terbit Sejak 1974 i Rp3000 No. 13398
www.lampost.co
±
±
TAJUK
Hakim Jalanan
n LAMPUNG POST/HENDRIVAN GUMAY
BANJIR. Sebanyak 190 rumah terendam banjir di Jalan Haji Syarif, Kelurahan Kalibalok/Balau Kencana, Kecamatan Kedamaian, Bandar Lampung, saat hujan mengguyur Kota Bandar Lampung sekitar tiga jam, Minggu (8/1) malam.
Banjir Terjang Lampung Musim hujan membuat sejumlah daerah di Lampung waspada terhadap datangnya banjir.
±
M GUNTUR TARUNA
B
ANJIR bandang mener jang sejumlah daerah di Lampung. Bahkan, di Tulangbawang, seorang bocah kelas VI SDN 1 Menggala tewas setelah terseret aliran Way Tulangbawang yang meluap memenuhi Rawa Cakatraya, Sabtu (7/2) sore. Korban Misron, putra Ismail, warga Menggala, tewas saat dia hendak mengangkat jala yang dipasang ayahnya di saluran air Rawa Cakatraya. Menurut Ismail, dia sempat menunggu anaknya pulang dari mengang kat jaring hingga malam. Kare na tak juga datang, akhirnya dia menyusul ke tempat anaknya itu. “Sampai di sana, saya lihat perahunya sudah terbalik. Saya masuk ke saluran untuk men carinya dan benar jasadnya
“
±
Tidak ada korban jiwa, kerugian ditaksir Rp50 juta. Pemilik rumah mengungsi ke rumah kerabatnya. saya temukan dekat jala itu,” kata Ismail, yang ditemui di sela-sela pemakaman anaknya, Minggu (8/2). Selain menewaskan satu bocah, banjir di Tulangbwang juga telah merobohkan ru mah milik warga setempat. Camat Menggala Eka Saputra mengatakan rumah yang roboh ialah milik Miyah (70), warga Buluran, lingkungan Palem bang, Kelurahan Menggala Kota, Kecamatan Menggala. Rumah panggung berukuran 5 meter x 10 meter itu roboh sekitar pukul 23.30, Sabtu. Saat hujan deras, tiba-tiba sejumlah tiang rumah korban ambles, akibatnya rumah panggung itu roboh. “Tidak ada korban jiwa, kerugian ditaksir Rp50 juta. Pemilik rumah mengungsi ke rumah kerabatnya,” kata Eka, kemarin. Camat mengimbau warga agar waspada menghadapi
±
banjir dengan menyediakan tempat yang lebih tinggi di rumah. “Jangan sampai saat sedang tidur tiba-tiba rumah kebanjiran,” katanya. Di Mesuji, hujan membuat ratusan hektare kebun karet warga terendam kemarin. Akibatnya, warga tidak bisa melakukan aktivitas menderes karet dan mengalami keru gian hingga jutaan rupiah. Pemantauan Lampung Post, curah hujan yang cukup de ras menggenangi perkebunan warga hingga setinggi lutut orang dewasa atau sekitar 50 sentimeter. Salah satu pemilik kebun karet, Sumirah (55), warga Desa Jayasakti, Kecamatan Simpang pematang, mengatakan banjir yang datang kali ini kembali membuat ia dan keluarganya tidak bisa menderes. “Kami menunggu air surut. Kalau hujan tidak turun lagi, mungkin lusa bisa deres lagi,” ujarnya. Di Bandar Lampung, ban jir merendam 194 rumah di Kelurahan Kalibalok/Balau Kencana, Kecamatan Keda maian, Bandar Lampung, tadi malam. Air hujan yang turun sejak magrib itu tiba-tiba me rendam rumah-rumah warga dan puncaknya terjadi pada pukul 20.10. Sejumlah warga terpaksa dievakuasi ke Musala Nurulhuda dan Masjid Darul Muslihin, Kedamaian.
Longsor Hujan deras yang turun beberapa hari di Kecamatan Bulok dan Limau, Tanggamus, juga mengakibatkan ruas jalan menuju Kecamatan Cukubalak longsor, Sabtu (7/2). Namun, hingga kini pemerintah daerah belum juga membuat antisipasi agar akses itu tetap lancar. Sutikno (42), salah seorang warga yang setiap hari mele wati jalan itu, mengaku harus berhati-hati ketika sampai di jalan itu. “Terpaksa saya turun dari sepeda motor, khawatir, karena jalan sudah banyak yang mulai retak,” katanya. (UAN/RIS/ONO/U1) gunturtaruna@lampungpost.co.id
CMYK
Pencuri Motor Tembak Warga Lamteng WARGA Kampung Ramagu nawan, Mangku Komang (45), ditembak pencuri sepeda mo tor yang beraksi di Dusun IV, Kampung Rejoasri, Seputihra man, Lampung Tengah, Ming gu (8/2), sekitar pukul 04.00. Korban mengalami luka di telapak tangan hingga tulang nya retak. Informasi yang dihimpun Lampung Post, kemarin, keja dian bermula saat pelaku yang berjumlah dua orang men dongkel rumah Samsuri, warga Dusun IV, Kampung Rejoasri. Dari dalam rumah korban, pelaku membawa kabur sepeda motor Yamaha Vixion. Aksi para pelaku ternyata diketahui korban dan warga. Keduanya kemudian kabur ke arah Kampung Ramadewa dengan beriringan sepeda mo
tor. Satu pelaku menggunakan sepeda motor Yamaha Jupiter MX dan pelaku lainnya mengen darai sepeda motor hasil curian milik Samsuri. Ratusan warga yang geram kemudian melaku kan pengejaran hingga mem buat kedua pelaku panik dan terjatuh. Dua kendaraan yang dibawa pelaku lantas ditinggal kan begitu saja. Kabar pencurian itu cepat menyebar. Ratusan warga dari kampung sekitar, seperti Kampung Ramagunawan, juga ikut memblokir jalan yang bakal dilalui pelaku. Saat mu lai terkepung dan berhadapan dengan massa, pelaku lang sung melepaskan tembakan dan mengenai telapak tangan Mangku Komang. Warga pun mundur lantaran khawatir menjadi sasaran tembak.
Pelaku kemudian merampas sepeda motor dinas Suzuki Titans milik Kepala Kampung Rejoasri, Ahol (40), yang saat itu kebetulan melintas ketika ikut melakukan pengejaran. Mereka menyetop dan meno dong Ahol dengan senjata api. Pelaku akhirnya berbonceng an menggunakan sepeda mo tor pelat merah itu dan kabur ke arah Kotagajah. Kepala Kampung Ramagu nawan Bambang (55) menga takan salah seorang warganya, Mangku Komang, menjadi korban penembakan yang di lakukan para pelaku. “Dia kena tembak tembus di tela pak tangan dan tulangnya re tak. Kami kemudian langsung membawanya ke RS Islam Metro,” kata Bambang, saat menjenguk Mangku. (DRA/D2)
AKSI main hakim sendiri telah berkali-kali menjadi penyebab bentrok antarwarga. Seseorang yang diduga hendak melakukan aksi kejahatan tanpa pandang ampun langsung menjadi bulanbulanan warga tanpa ada proses hukum jelas. Bahkan, ada tersangka yang dicurigai masyarkat mencuri di daerahnya dihakimi hingga tewas. Sebab itu, tewasnya tersangka itu pun menjadi alasan sanak kerabatnya untuk menuntut balas kepada warga yang main hakim jalanan itu sehingga terjadilah bentrok yang mengundang polisi turun meredam. Namun, tetap ada korban atas bentrok yang terjadi. Korban harta bahkan korban nyawa dari warga yang justru tidak tahu apa-apa. Sudah ada pengalaman banyak di Lampung, keja dian bentrok warga karena masalah aksi main hakim sendiri. Terakhir, aksi main hakim sendiri warga Desa Tamansari, Purbolinggo, Lampung Timur, kepada tiga pemuda warga Desa Negaranabung, Kecamatan Sukadana, Kamis (5/2). Tak urung aksi hakim jalanan itu juga berbuntut ricuh. Sejumlah warga Negaranabung meluruk Desa Tamansari. Walau polisi berhasil menghalau dan meredam suasana, tetap saja di lapangan ada rumah warga yang terbakar dan warga yang luka. Akhir tahun lalu, di Kecamatan Anaktuha, Lampung Tengah, pun bentrok antarwarga bertetangga dusun dipicu pengadilan jalanan. Korbannya 103 rumah warga dari kedua pihak rusak. Selain itu, 2 unit traktor tangan, 5 sepeda motor, dan 1 mobil milik kedua kelompok warga yang dusunnya hanya berbatas jalan itu ikut terbakar. Aparat keamanan seperti selalu gagal memberi solusi ter baik atas kejadian bentrok itu. Kedatangan aparat pun bisa dipastikan pascabentrok dimulai dan membuat ada korban lebih dulu. Tidak pernah ada cerita antisipasi agar bentrok tidak terjadi, padahal tiap desa aparat menempatkan seorang personel pembina keamanan ketertiban masyarakat. Ke depan, mestinya polisi dengan kekuatan dan kewe wenangannya menjadi sosok yang memberi solusi dari setiap pertikaian, sengketa, dan rasa tidak nyaman warga. Sebab, soal-soal itu memang telah dipercayakan warga ke polisi sebagai pelindung dan pengayom masyarakat. Jangan justru personel polisi dengan kewewenangannya menjadi momok bagi warga. Polisi harus bisa menjalankan tugasnya dengan dasar UU No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara RI (Polri). De ngan aturan itu, polisi bisa menjalankan penegakan hukum, juga memberi jaminan atas hak rasa nyaman warga. Dengan menjalankan aturan itu dengan optimal, bisa dihindari lagi adanya aksi pengadilan jalanan warga. Dengan aturan itu pula, dapat dihindari aksi tuntut balas yang memicu kericuhan yang bisa menimbulkan korban harta ataupun nyawa warga. n
±
Kemenangan Perdana Muenchen di 2015... Hlm. 17 oasis
Umur dan Jumlah Teman
n LAMPUNG POST/HENDRIVAN GUMAY
BATAL KONSER. Polisi mengisyaratkan kepada penonton saat perwakilan Community of Muli-Mekhanai Lampung (Comel) akan menjelaskan mengenai batalnya konser grup musik asal Yogyakarta, Sheila On 7, pada acara Padjajaran Day, Minggu (8/2) malam, di Stadion Sumpah Pemuda, Bandar Lampung.
MEMILIKI banyak teman bisa meningkatkan kesempatan memiliki umur panjang. Menurut suatu studi yang dilaku kan para peneliti dari Concordia University, integrasi sosial memengaruhi kesehatan mental dan fisik manusia. Untuk studi tersebut, para peneliti berfokus pada fluktuasi dan variabilitas detak jantung yang memengaruhi sistem saraf parasimpatis. Studi dilakukan selama lima bulan dan melibatkan mahasiswa non-Kanada yang tinggal di Montreal, Kanada. Mahasiswa diminta mengisi kuesioner dan detak jantung mereka dipantau selama studi berlangsung. Hasil penelitian mengungkapkan mahasiswa internasional yang bersosialisasi dan memiliki banyak teman mampu meningkatkan variabilitas detak jantung. Sebaliknya, mereka yang tidak bersosialisasi menunjukkan penurunan variabili tas detak jantung. Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Annals of Behavioral Medicine. (MI/R6)
kolom pakar
Pertumbuhan Ekonomi Kita pada 2015? SEPERTI yang telah diprediksi banyak pihak, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Lampung hanya bertumbuh 5,08% tahun 2014, melambat dibanding kan pertumbuhan ekonomi 2013 yang mencapai 5,78% (Lampung Post, 6/2), relatif sama dengan pertumbuhan tahun 2009 sebesar 5,07%, dan terend ah sejak 2007, tetapi lebih baik daripada Ka limantan Selatan, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Papua, Riau, Kalim antan Timur, dan Aceh. Pada saat yang sama, per ekonomian Indonesia hanya mampu berekspansi 5,02%, terendah sejak 2009. Pereko
Pertumbuhan Melambat?
Yoke Muelgini Dosen FEB Unila nomian Lampung dan Indo nesia gagal mencapai target pertumbuhan ekonomi yang ditetapkan dalam APBD Lam pung 2014 dan APBN 2014. Tidak ada pihak yang perlu disalahkan dari pelambatan pertumbuhan ekonomi tahun 2014, karena hasilnya sudah sesuai dengan yang diprakira kan sebelumnya.
±
Pelambatan pertumbuhan ekonomi 2014 dapat dikata kan disebabkan dua faktor. Pertama, 2014 adalah tahun yang menerima dampak terbu ruk dari suatu perekonomian yang telah lama tidak pernah membangun infrastruktur, penurunan harga komoditas sejak 2011, dan penghentian stimulus moneter bank sen tral AS. Bersamaan dengan itu, pada 2014 daya dukung pemerintah sudah mencapai tingkat yang paling minim karena ruang fiskal relatif semakin terbatas dan dengan besaran beban sub sidi BBM yang cukup besar. n
n BERSAMBUNG KE HLM. 4
±
±