Lampungpost 10 agustus2014

Page 1

@lampostonline, @buraslampost

www.lampost.co

T E R U J I T E PERC AYA

minggu, 10 agustus 2014 facebook.com/lampungpost

24 Hal.

No. 13222

i TAHUN XXXIX

Terbit Sejak 1974

Rp3.000

TAJ UK

Pancawindu, Usia Sebuah Perjalanan TIDAK terasa Lampung Post (Lampost) sudah 40 tahun berkiprah. Pancawindu Lampost yang jatuh pada hari ini dimaknai sebagai suatu perjalanan yang masih amat panjang sehingga perlu berefleksi. Lampung Post, oleh pendiri dan kami penerusnya, berpegang teguh pada komitmen kerakyatan dan sikap independen. Komitmen kerakyaan menjadi keniscayaan karena Lampost tidak hidup di ruang hampa. Ia hidup dan berakar dalam kancah kelampungan. Sebagai harian yang hidup dan berakar di Sai Bumi Ruwa Jurai, Lampost menimba kehidupan, sekaligus juga menyumbang dan mendedikasikan diri pada daerah ini. Sumbangan dan dedikasi pada daerah ini sebagai manifestasi keberadaan pers turut mencerdaskan kehidupan bangsa. Selama perjalanan 40 tahun ini, Lampost menjadi cermin masyarakat Lampung dan sebagai cermin masyarakat, harian­ ini merefleksikan segala sesuatu yang terjadi dalam masyarakat. Kadang sendi-sendi kebersamaan daerah ini terkoyak oleh radikalisasi. Dalam situasi seperti itu, Lampost pun bersikap dan memberi arah. Sikap dan arah yang telah diambil ialah Lampost menjadi perekat kemajemukan daerah ini. Ia memilih dan memilah informasi yang bisa disajikan untuk menjadi berita. Dasar dalam memilih dan memilah ialah menghormati kebhinnekaan serta menjaga keutuhan daerah dan negara. Penghormatan pada kebhinnekaan itu telah menjadi pedoman dalam memberitakan sebuah konflik. Lampost menyadari kalau fakta ditampilkan apa adanya kepada masyarakat, konflik akan makin luas dan menjadi perang etnis terbuka. Itulah esensi komitmen kerakyatan yang diwarisi pendiri dan kami teruskan. Komitmen atas sikap independen yang diwarisi pendiri harian ini juga kami teruskan. Lampost tidak ingin menjadi corong kepentingan politik tertentu. Ia hanya mau menjadi corong kebenaran sehingga mengambil sikap untuk berada di tengah pusaran dinamika masyarakat. Akan tetapi, kami menyadari, sekalipun sudah mengambil posisi di tengah, terkadang ada ketersamaran dalam memberitakan. Itu semata deviasi yang tetap terkendali dalam bingkai visi. Masih terkait visi independensi, Lampost mengikat moralitas terhadap anak bangsa terpinggirkan oleh ketidakadilan atau tersisih dalam distribusi hasil-hasil pembangunan di daerah. Lampost setiap hari memberitakan perjuangan kaum margi­ nal kota mempertahankan hidup. Nilai yang hendak disampaikan ialah tidak ada hasil tanpa melewati proses. Pada saat bersamaan juga diberitakan kasus-kasus korupsi yang melibatkan para pejabat. Para pejabat yang terlibat kasus korupsi, sesungguhnya, telah mengabaikan proses dalam mengejar hasil. Proses yang telah membesarkan Lampung Post selama 40 tahun ini terangkum dalam tagline “Teruji Tepercaya”. Dalam mengarungi perjalanan ke depan, Lampung Post tetap mem­ bingkai diri dalam semangat kekitaan. Sudah teruji bahwa semangat itu yang membesarkan Lampost sampai hari ini. Semangat kekitaan itu pula yang menjadi pijakan Lampost menatap hari esok. Lampung Post selamanya tetap bersama dan menjadi bagian dari masyarakat Lampung. Lampung Post ada untuk masyarakat Lampung. Terima kasih atas segala dukungan pembaca yang telah memungkin­ kan Lampung Post memasuki pancawindu pada hari ini. n

oa s i s

Olahraga dan Diabetes ANDA sedang gemar berolahraga di pusat kebugaran untuk mengatasi persoalan gula dalam tubuh? Sebaiknya jangan terlalu keras berolahraga. Lakukanlah latihan olahraga dengan cerdas, bukan keras. Berdasarkan pengamatan peneliti Denmark, latihan olahraga yang cerdas teratur lebih baik dari usaha keras yang membabi buta. Peneliti menyimpulkannya setelah melakukan pengamatan selama empat bulan terhadap pasien diabetes tipe 2 dengan usia 57—62 tahun. Laporan penelitian itu dipublikasi lewat jurnal Diabetologia, awal pekan lalu (4/8). Dalam pengamatannya, peneliti membagi partisipan ke dalam tiga kelompok untuk melakukan tiga varian latihan yang berbeda. Kelompok mengontrol latihan, kelompok yang berjalan terus-menerus, dan kelompok yang berjalan secara interval. Mereka diminta melakukan latihan satu jam sebanyak lima kali dalam sepekan. Hasilnya, mereka yang berjalan secara interval memiliki kemampuan lebih baik mengelola kadar gula darah dalam tubuh mereka. (MI/R6)

n LAMPUNG POST/SUMARYONO

PANCAWINDU LAMPUNG POST. Hari ini surat kabar Lampung Post mencapai usia 40 tahun. Sejak terbitan pertama pada 1974, Lampung Post telah beberapa berganti penampilan untuk memberikan yang terbaik kepada pembacanya.

Target Satu Minggu Tangkap Pelaku Saat ini polisi masih fokus menangkap YC. Butuh proses untuk memeriksa dugaan lain motif pembunuhan Ispandi. Wandi Barboy Silaban

K

EPOLISIAN Daerah (Polda) Lampung dan Polres Tanggamus menargetkan satu pekan untuk menangkap YC, satu pelaku pembunuhan Ispandi, bendahara Inspektorat Tanggamus, yang masih melarikan diri. Kapolres Tanggamus AKBP Adrie Effendi menjelaskan pihaknya telah mengetahui identitas pelaku YC yang bekerja sebagai tenaga harian lepas di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Keluarga YC pun sudah diketahui. Dia berharap pihak keluarga kooperatif dalam proses penegakan hukum terhadap YC. Dia juga telah bekerja sama dengan pihak TNBBS untuk proses penangkapan. “Sebaiknya YC menyerahkan diri. Keluarga juga kooperatif karena memang kami sudah berkoordinasi dengan semua pihak. Target kami satu minggu YC bisa ditangkap,” kata Adrie melalui telepon, Sabtu (9/8). Menurutnya, pihak kepolisian terus bekerja keras mengungkap kasus ini, tapi saat ini masih fokus menangkap YC. Dia sudah memeriksa adanya dugaan lain

selain kriminal murni. Namun, memang sejauh ini bukti-bukti yang ada masih mengarah pada tindak kriminal murni. “Kami ini terus bekerja dan berupaya. Butuh proses kalau mau memeriksa adanya motif lain. Tapi, sejauh ini memang kriminal murni,” ujarnya.

P

erlu menghadirkan penilaian objektif menurut pemeriksaan saksi ahli hukum pidana yang berasal dari pakar komputer forensik. Libatkan Pakar Terpisah, Direktur LBH Bandar Lampung Wahrul Fauzi Silalahi mengatakan sebaiknya polisi jangan hanya fokus pada perkara pembunuhannya. Polisi perlu membentuk satu garis kepentingan dan motif dari perkara pembunuhan keji tersebut. Perlu dibentuk tim khusus untuk pengembangan kasus pembunuhan Ispandi dan keluarganya. “Jangan hanya difokuskan pada perkara pembunuhannya. Harus ada satu tarikan garis kepentingan dan motifnya, khususnya di Pemerintah Kabupaten Tanggamus ada kemungkinan

lain di luar ini tidak,” ujar Wahrul, Sabtu (9/8). Akademisi Fakultas Hukum Universitas Lampung, Heni Siswanto, menjelaskan bahwa motif pembunuhan itu dapat diartikan dorongan untuk menghabisi nyawa Ispandi berikut keluarganya. Bisa berbagai motif, mulai dari aspek politik, ekonomi, hukum, sosial, atau budaya. “Dari perkara pembunuhan berencana itu harus ditemukan motifnya. Bisa jadi terindikasi motif dari aspek pelanggaran hukum pidana terkait pekerjaan korban dan institusinya yang ingin disamarkan atau ditutuptutupi oleh para pelaku tindak pidana, sehingga perkara itu menjadi hilang atau tersembunyi selamanya (hidden crime) yang tidak pernah terungkap,” ujar Heni, saat dihubungi, kemarin. Agar dapat terlaksana penegakan hukum pidana yang integral dan berkualitas, kata Heni, selain integritas dan komitmen moral dari para penyidik kepolisian, juga perlu menghadirkan penilaian objektif menurut pemeriksaan saksi ahli hukum pidana yang berasal dari pakar komputer forensik. Para saksi ahli forensik ini bisa mengungkapkan kesaksian barang bukti berupa laptop dan ponsel sebagai saksi bisu (silent witness). (R6)

wandibarboy@lampungpost.co.id

Manchester City Waspadai Kekuatan Arsenal MENYANDANG gelar juara musim lalu, Manchester City tetap mewaspadai Arsenal di ajang Community Shield, Minggu (10/8). Apalagi, The Citizens akan tampil tanpa beberapa pemain pilarnya. Media Inggris, The Independent, menyatakan para pemain yang belum tampil itu termasuk dua penggawa anyar, Frank Lampard dan Bacary Sagna. Pelatih Manuel Pellegrini masih akan memberi mereka waktu lebih untuk beradaptasi

dengan permainan klub yang baru. Sedangkan Pablo Zabaleta, Martin Demichelis, Fernandinho, dan Vincent Kompany masih diizinkan beristirahat pascatampil di Piala Dunia. Sementara striker Alvaro Negredo masih berkutat dengan cedera. Untungnya, sejumlah pemain utama, seperti kiper Joe Hart, Samir Nasri, David Silva, maupun Edin Dzeko siap diturunkan. Namun, tak menutup

kemungkinan Pellegrini Siaran langsung yang diandalkan di lini sctv akan mencoba skill dua depan. minggu (10/8) pemain barunya, yaitu Pukul 20.30 WIB Pelatih Arsenal Arsene kiper Willy Caballero Wenger menyatakan ia dan gelandang asal tak ingin memori laga Porto, Fernando. pertama Liga Primer Kondisi ini berbeda musim lalu terulang. dengan Arsenal yang Kala itu di Etihad, The siap menurunkan Gunners dipermalukekuatan penuh dalam kan City dengan skor laga di Wembley. Bahkan amu- 3-6 dan mereka belum sempat nisi baru asal Barcelona, Alexis membalas di Emirates karena Sanchez, digadang-gadang partai kedua itu berakhir imbakal turun sejak awal laga bang 1-1. sebagai satu-satunya bomber “ Tentu saja kami ingin

menurunkan skuat terkuat kami karena kami punya kenangan buruk di laga pertama musim lalu,” kata Wenger. Meskipun demikian, trio asal Jerman, Mesut Ozil, Per Mertesacker, dan Lukaz Podolski dipastikan tak turun. Ketiganya baru akan kembali dari liburan pascaPiala Dunia 2014 pada Senin (11/8) waktu setempat dan mungkin juga absen di laga perdana Liga Primer kontra Crystal Palace. (MI/O2)

Sudahi Pertikaian di Way Galih! SUASANA Lebaran di Dusun Negeria, Way Galih, cukup semarak. Kumandang takbir yang mengakhiri Ramadan disambut warga dengan sukacita. Banyak pemuda yang melampiaskan datangnya Hari Raya itu dengan membakar petasan. Bahkan, mereka adu seru dan menjurus saling lempar mercon. Namun, Rabu (30/7) sore, bertepatan dengan Lebaran ketiga, suasana seru menjadi mencekam. Dua pemuda meng­ endarai sepeda motor dengan menggeber engine menghampiri Niko, warga Dusun 5B, yang sedang santai di depan rumah. Mengerikannya, dua begundal itu menghunus pedang dan serta-merta membabat pelajar kelas IX SMP itu. Kemeriahan dan atmosfer takzim Lebaran kontan buyar. Kepanikan terjadi untuk menolong korban yang berdarahdarah juga mengejar pelaku yang kabur. Buntutnya, penduduk dua dusun itu nyaris saling serang. Peristiwa itu bukan yang pertama di desa itu. Kebrutalan dan sumbu pendek warga sehingga gampang meledakkan emosi seolah tak berkesudahan. Itu membuat trauma warga begitu akut. Saat Lampung Post mengunjungi desa itu, Kamis (7/8) lalu, tiga perempuan paruh baya yang sedang bersantai di depan warung sayuran langsung bertanya menyelidik. Sejumlah pertanyaan lugu terlontar dari ketiganya. Mata mereka menatap lekat-lekat. “Mau apa ke sini? Dari mana?” dua perempuan yang semula bertanya seketika pulang menuju ke rumahnya. Seorang lainnya mendadak acuh tak acuh. Sepekan lebih peristiwa penganiayaan yang memicu ketegangan itu terjadi, tetapi seperti masih membekas kepada warga. Kecurigaan kerap muncul terhadap orang asing atau jika mendengar suara sepeda mo-

Eksekusi Alay Tunggu Berkas Resmi MA...

Hlm. 2

tor yang meraung-raung. “Rasanya masih kayak kemarin aja. Tiap magrib di sini suasananya sudah sepi. Anak saya enggak saya kasih keluar malam lagi. Ban motornya tak kempesin,” ujar seorang ibu. Seorang warga lain yang enggan disebutkan identitasnya mengaku konflik antara Dusun Prapatan atau Dusun IIA dan Dusun Negeria seperti tak berkesudahan. “Dari dulu, sejak tahun ‘80-an, enggak bisa ada masalah sedikit. Ada ribut sedikit langsung tawur, padahal masalahnya kadang cuma sepele,” kata warga itu lagi. Akibatnya, warga biasa di desa itu ikut terkena imbasnya. Padahal, kenyataannya kebanyakan pemicu tawuran justru disebabkan oleh kenakalan remaja. “Kalau sudah ada masalah sedikit, kadang ada provokator yang ngegosok. Jadi, yang tua pada ikut-ikutan. Padahal, mertua dan adik ipar saya tinggal di Dusun Negeria, makanya jadi serbarepot,” kata warga lainnya yang tinggal di dusun “lawan”. Kepala Desa Way Galih, Winarni, mengaku sudah berupaya menekan kasus perselisihan antarkedua dusun ini dengan berbagai program, mulai dari gotong royong bersama sampai mengaktifkan remaja-remaja pengurus masjid (risma) di kedua dusun untuk mendekatkan para remaja ke arah yang positif. Ia tak menyangkal benihbenih perselisihan di desa ini sudah ada sejak 1980-an. “Ini harus disudahi. Kami ingin hidup damai dan tenteram,” kata Winarni. Kapolres Lamsel AKBP Bayu Aji menilai pentingnya pendekatan persuasif meng­ingat kasus tawuran antardusun di Desa Way Galih ini kerap terjadi. (M1) n Meza Swastika

FOKUS... Hlm. 14


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.