±
±
CMYK
±
CMYK Layanan Berlangganan, Iklan & Customer service
TERBIT SEJAK 1974 Harga Eceran Rp. 3000/Eks
24
Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000
HALAMAN
I
I
DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG
MINGGU, 22 APRIL 2012 No. 12415 TAHUN XXXVII
±
3
RUWA JURAI. Jembatan Tenumbang, peng hubung jalur lintas barat, di Pe kon Sukarame, Pesisir Selatan, Lampung Barat, ambrol.
9
Menyorong
Langgam Keroncong
INDAH dan klasiknya musik keroncong kurang mencorong di mata muda. Namun, ketika anak muda memainkannya, apresiasinya luar biasa.
WAWANCARA. Krisis listrik di Provinsi Lam pung hampir berakhir karena sejak 2012 telah surplus daya.
W
aktu beranjak malam. La nt u na n musi k da n lagu lembut mengiringi dat angnya malam. Musik merdu dan syahdu itu berasal dari perpadu an biola, selo, cak, dan chuk. Lagu keroncong berjudul Bandar Jakarta pun melantun indah. Sumber suara ada di sebuah gardu di Perumahan Blora, Tanjungkarang Barat. Meskipun lagu yang di nyanyikan adalah keroncong, para penyanyi dan pemain musiknya bu kan orang tua. Ternyata mereka ada lah siswa sekolah menengah atas. Tampang yang masih remaja dan lucu itu begitu lincah memainkan alat musik keroncong. Mereka berlatih santai dengan
13
diselingi tawa. Beberapa memakai celana pendek dan masih memakai celana sekolah. Grup keroncong ini menamakan dirinya Kribo Junior. Kribo adalah singkatan dari Keroncong Intelek Blora. Nama Blora diambil karena hampir semua personel Kribo ada lah anak yang tinggal di Perumahan Blora. “Kami ini memang teman main,” kata salah seorang personel, Rizky Mujiono. Kribo Junior beranggotakan sem bilan orang. Gigih Wibisono, Panji Pras etyo Putro, Merza Trisnaudy, Rizky Mujiono, Julianto Kurniawan, Aryo Dwi Juantoro, Juang Arif An diko, Rezky Yudistira, dan Rivai naldi.
Grup keroncong, Kribo Junior, berlatih di gardu, Perumahan Blora, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Kamis (19-4) malam.
±
ami ingin menunjukkan bahwa keroncong tidak kalah hebat dengan band yang ada.”
K
Julianto Personil Kribo Junior
Hampir setiap pemain keroncong mampu menggunakan dua alat musik. Panji, misalnya, selain bisa memainkan chuk, dia pun mahir memegang selo. Menurut Panji, ada satu alat musik yang memang sangat dikuasai. Tapi biasanya bisa memainkan dua, bah kan sampai tiga alat musik. Untuk vokal, Kribo sering bergonta-ganti personel. Namun, meskipun gontaganti, pemain musik harus bisa me ngiringi jenis vokal apa pun. Keroncong bukan hanya musik unt uk orang tua. Anak muda pun ternyata menyukai genre musik yang sudah dikenal di dunia int ernasional ini. Musik ya ng berk ibar denga n ikon Gesang ini memang lek at dengan penilaian musik orang tua dan za man dahulu. Cap kurang sedap seba gai pemain keroncong yang identik dengan kuno per nah didapatkan oleh Panji dan kawan kawan (dkk). Namun, rasa percaya BACA FOKUS MINGGU Keroncong
n LAMPUNG POST/ MG3
OBITUARIUM
KONFLIK PT BSMI
JAKARTA (Lampost): Indonesia ke hilangan pakar perminyakan yang sederhana. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Widja jono Partowidagdo meninggal dunia saat mendaki Gunung Tambora, Ka bupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (21-4). Pria kelahiran Magelang, Jawa Te ngah, 16 September 1951 itu sempat ko ma akibat kelelahan setibanya di Pos III Gunung Tambora. Menurut informasi di ketinggian 2.800 meter itu, Pak Wid (begitu ia biasa disapa) mengalami se rangan jantung. Upaya rekan-rekannya untuk menyelamatkan guru besar ekonomi dan pengelolaan lapangan migas di Institut Teknologi Bandung (ITB) itu dilakukan dengan meminta bantuan helikopter untuk evakuasi. Namun gagal karena helikopter tak bisa mendarat. Saat dibawa turun ke Pos II, nyawa Pak Wid tak tertolong lagi. Gubernur NTB Zainul Majdi menje laskan setibanya di Bima, Jumat (20-4), rombongan naik ke Gunung Tambora
MESUJI (Lampost): Ratusan warga Sritanjung, Kecamatan Tanjung raya, mendatangi Mapolsek Sim pangpematang dan gedung DPRD Mesuji, Sabtu (21-4). Massa juga mendatangi dan membakar ru mah anggota DPRD Mesuji, Ab dul Hamid (PDIP), di Kampung Trikarya Mulya, Tanjungraya. Aksi massa itu bermula dari pe nangkapan Ajar Etikana, sekitar pu kul 07.00. Warga mendapat informasi bahwa penangkapan Ajar bermula dari undangan anggota DPRD Me suji, Abdul Hamid, untuk meninjau jalan yang rusak. Namun, setiba di lokasi, polisi yang sudah menunggu langsung menangkap Ajar dan mem bawanya ke Polda Lampung. Dengan menenteng senjata tajam, warga membawa spanduk yang bertuliskan pembebasan Ajar di Mapolsek Simpangpematang dan gedung DPRD Mesuji. Massa juga mendatangi dan membakar rumah Abdul Hamid yang dituduh dalang penangkapan Ajar Etikana. Selain itu, warga juga memblokir jalan
Di Puncak Gunung Tambora, Wakil Menteri ESDM Wafat
±
BURAS
Kebijakan yang Eksperimental! “MEDIO akhir April ini warga bangsa dis ibukkan untuk menebak kebijakan sep erti apa yang akan diberlakukan pem erintah mulai 1 Mei 2012, terkait pembatasan BBM bersubsidi!” ujar Umar. “Apa pun kebijakan itu pasti eksperimental, tak didasari penelitian dan kesepakatan nasional, seperti mobil 1.300 cc ke bawah dipaksa pakai bensin campur premium—per tamax berharga Rp7.500/liter!” “Huahaha..! Betul-betul eksperimen tal!” timpal Amir. “Bensin campur itu
±
REPORTER CILIK. Charissa, Naufal, Sanjung, dan Faiza mewawancarai Koman dan Korem 043/Garuda Hitam Kolonel Amalsyah Tarmizi.
n RRI.CO.ID
Widjajono Partowidagdo
melalui jalur Doropeti. Rombongan sempat bermalam di Pos II, dan pada Sabtu (21-4) subuh langsung naik ke puncak. Namun pada pukul 09.00, saat di Pos III, doktor lulusan University of Southern California (USC) pada 1987 itu mengalami sesak na pas. Sejak masih mahasiswa, Pak Wid memang hobi mendaki gunung. (U-3)
16
±
diri mereka lebih tinggi melampaui stigma negatif yang pernah sampai pada mereka. Julianto Kurniawan mengaku per nah dianggap kampungan. Main musik keroncong dianggap kuno dan jadul (zaman dahulu). “Hari gini kok masih main keroncong. Sekarang zamannya band,” kata Julianato me nirukan sindiran temannya. Meskipun demikian, Julianto bergeming dan tetap berlatih musik keroncong. Menurutnya, musik keroncong bukan lagi musik kalan gan orang tua. Keroncong bukan musik yang membuat mengantuk. “Kami ingin menunjukkan bahwa keroncong tidak kalah hebat dengan band yang ada,” kata dia. Bagi Merza, tidak semua orang bisa memainkan alat musik keron cong. Orang yang sudah mahir di band, harus belajar ulang untuk bisa mai n keroncong. Tapi kalau yang sudah bisa main musik keroncong, main band hanya tinggal menye suaikan saja. Justru, kata Gigih, main keron cong menunjukkan identitas yang berbeda. Saat ini sudah banyak sekali anak muda yang main band, tapi sedikit yang mau bergiat di musik keroncong. Keroncong tidak membuat Gigih malu. Bahkan Kribo Junior berani tamp il dalam kompetisi akustik dengan band-band asal Lampung, beberapa bulan lalu. Kribo adalah sat u-satunya peserta yang merupa kan grup keroncong. Meskipun kalah dengan band lain, me reka memiliki rasa percaya diri dengan musik keroncong. (PADLI RAMDAN/M-1)
Massa Bakar Rumah Anggota DPRD Mesuji
n LAMPUNG POST/JUAN SANTOSO
DATANGI MAPOLSEK. Ratusan warga Sritanjung mendatangi Mapolsek Simpangpematang, Mesuji, Sabtu (21-4). Mereka menuntut Ajar Etikana yang ditangkap berdasarkan laporan dari PT BSMI dibebaskan.
lintas timur (Jalintim) hingga terjadi kemacetan sepanjang 5 kilometer selama tiga jam. Warga dan polisi, yang dipimpin Kapolres Tulangbawang AKBP Shobarmen, terus bernegosiasi un tuk pembebasan Ajar. Akan tetapi, negosisasi itu buntu.
Namun, setelah Bupati Mesuji Khamamik datang dan memberi jaminan, aksi massa lebih luas bisa diredam. “Saya pastikan Ajar tidak ditahan. Besok dia sudah bersama dengan saudara-saudara. Saya jamin annya. Saya sudah telepon Kapolda, Ajar tidak ditahan. Tapi dimintai
keterangan karena ada laporan dari PT BSMI,” kata Khamamik. Khamamik juga meminta warga untuk kembali ke rumah. Hingga akhirnya sekitar pukul 18.30, warga berangsur-angsur meninggalkan Mapolsek dan lalu lintas di Jalintim kembali normal. (UAN/U-3)
H. BAMBANG EKA WIJAYA di pasar segera menjadi asal-campur! Karena jelas dua produk yang dicam pur, pedagang bisa mencampur sendiri dari seharusnya 50-50 menjadi 60-40 atau lebih buruk lagi demi un tung yang sebesar-besarnya!” “Lalu 1.300 cc ke atas dipaksa pakai pertamax seharga lebih Rp10 ribu/liter tanpa kecuali mobil tua odong-odong, dengan fasilitas pengisian BBM-nya belum tersedia di banyak daerah!” tukas Umar. “Mobil tua 2.400 cc yang digunakan untuk kegiatan usaha di Pakuanratu mengisi pertamax ke Ko tabumi. Diisi full, sampai Pakuanratu lagi tinggal setengah! Lebih sial lagi, sampai Kotabumi kehabisan perta max, ke Bandarjaya sama, harus ke Bandar Lampung, sampai Pakuanratu lagi tangkinya kosong! Nasib sama dialami mobil-mobil tua, ekonomi di pedalaman bisa lumpuh!” “Begitulah gambaran kebijakan
CMYK
±
eksperimental, menghabiskan waktu, tenaga, dan dana rakyat, hasilnya nihil!” tegas Amir. “Yang dilihat cuma reduksi anggaran subsidi BBM, tapi tak dilihat berapa berat dan sia-sianya pengorbanan rakyat! Lebih celaka lagi kebijakan eksperimental itu cuma menguntungkan manipulator yang memainkan campuran bensinnya!” “Tapi setelah partai koalisi terjebak idealisasinya sendiri, menang voting malah tak bisa menaikkan harga BBM sebelum enam bulan, kebijakan eks perimental tak bisa dielakkan untuk harus diambil agar lebih cepat adanya kebijakan yang membuat rakyat seng sara sehingga bisa lebih cepat pula meluncurkan sekoci penolong sejenis BLSM!” timpal Umar. “Semakin sen gsara rakyat terdera kebijakan eks perimental itu, kian tinggi arti bantuan yang diluncurkan pemerintah, bak arti seteguk air saat kehausan di padang
±
pasir!” “Besarnya arti bantuan bagi si penerima meski nilai riil ekonomisnya kecil itu, akan lebih pesat mendong krak popularitas penguasa dan partai berkuasa yang sempat longsor akibat korupsi kadernya!” tegas Amir. “Pada bangsa yang tahu berterima kasih, bantuan di puncak derita itu akan selalu diingat dan dibalas dengan apa pun yang bisa dilakukan! Tak penting dari mana sebenarnya asal derita yang menyiksa mereka!” ***
Add on: facebook. com/buraslampost
Follow on: @buraslampost
LAMPUNGPOST .COM n Redaksi
(0721) 773888 SMS: 0812 7200 999
CMYK
±
±