Lampungpost edisi 31 agustus 2014

Page 1

www.lampost.co

@lampostonline, @buraslampost

minggu, 31 agustus 2014

T E R U J I T E PERC AYA

facebook.com/lampungpost

24 Hal.

No. 13242

i TAHUN XL

Terbit Sejak 1974

Rp3.000

Mantan Napi Kuak Mafia LP SATU per satu kebiasaan buruk yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Gunungsugih, Lampung Tengah, terkuak. Penuturan mantan narapidana kepada Lampung Post, Sabtu (30/8), menjadi indikasi adanya kelompok napi yang menguasai LP itu. Menurut pria yang bebe­ rapa kali menjadi korban itu, pemerasan dan pemukulan sudah biasa terjadi. Anehnya, petugas seakan tidak peduli, bahkan jika ada yang melapor hanya akan sia-sia dan mempertaruhkan nyawanya. Sebab, dengan kunci gembok sel yang dikuasai pemuka, memberi kele­luasaan mereka untuk berbuat semaunya. “Dihajar sampai

duanya merupakan kepala kamar, yakni Ansori di Blok A dan Sutanata di Blok C. Menurut pria yang menyaksikan setiap kejadian di depan matanya itu, harga bantal yang semula hanya Rp25 ribu, di tangan Sutanata bisa berharga Rp1 juta lebih. “Yang paling memahami peristiwa itu sebenarnya tamping. Kalau harga dari Pak Haji Rp25 ribu. Tapi di tangan Sutanata dan Ansori berubah menjadi Rp500 ribu hingga Rp1 juta,” ujar

Rela Tidur 4 Jam Sehari...

Hlm. 9

n LAMPUNG POST/TRI SUJARWO

MENDAKI GAK. Sebanyak 250 peserta antusias mengikuti tur pendakian Gunung Anak Krakatau (GAK), Sabtu (30/8). Tahun ini, panitia Festival Krakatau ke-24 memfasilitasi masyarakat untuk melihat lebih dekat GAK dengan memberikan transportasi dan akomodasi gratis.

Lampung, Dari Festival ke Festival S E K E L O M P O K wa r t awa n berkerumun di tangga kantor DPRD Lampung, Kamis (14/8). Menggagas materi berita, mereka terdengar menganalisis satu agenda rutin Pemerintah Provinsi Lampung yang dijalankan tanpa melibatkan media. Ya k n i , Fe s t iva l K r a k at au 2014. Sutarman, wartawan majalah pariwisata dan penggiat perpelancongan di Lampung, mengungkapkan absurditas kegiatan itu. “Bagaimana mungkin festival yang niat awalnya untuk m e n ge n a l k a n p a r iw i s at a t i d a k m e l i b at k a n m e d i a . Ini bukan soal majalah saya atau siapa. Yang pasti, media massa adalah partner utama dunia pariwisata di dunia mana pun,” kata dia menggebu-gebu. Ta k b e r a p a l a m a , te l e pon seluler seorang wart awa n h a ria n te rke muka Lampung yang berada di forum jalanan itu berdering. Seorang pelaku bisnis p a r iw i s at a d a n p e n g g i at promosi wisata Lampung menelepon. Isinya, meng­ ajak sang wartawan untuk bergabung dan ikut meliput agenda surfing di Tanjung Setia, Pesisir Barat. “Mas, minggu depan bisa ikut saya? Kita mau ke Tanjung Setia, Pesisir Barat. Ada agenda surfing Festival

Krakatau di sana. Saya mau ngajak beberapa wartawan ke sana,” kata penelepon. Diskusi semakin memantapkan absurditas agenda promosi pariwisata yang dibiarkan berjalan seke nanya. Ini sejalan dengan pernyataan Kepala Dinas Pariwisata Lampung Herlina Warganegara kepada media, bahwa pihaknya mengakui tidak melibatkan media pada event ini. “Tahun ini kami hanya melibatkan komunitas-komunitas untuk menyelenggarakan Festival Krakatau. Ini karena dana yang tersedia terbatas,” kata dia kepada RRI di Bandar Lampung, beberapa waktu lalu. Penyelenggaraan Festival Krakatau yang sudah berlangsung sejak 1991 dan agenda tahunan ini terbukti diadakan sekenanya. Benar saja, event yang berlangsung 24—31 Agustus 2014 dengan sejumlah rangkaian acara di bebe rapa l okasi tidak bergaung. Sejumlah peserta yang mengikuti beberapa event mengaku tidak merasakan kemegahan Festival Krakatau. “Rasanya seperti pelesir biasa. Enggak ada rasa festivalnya,” kata Tri Songha, wartawan yang ikut beberapa agenda. (M1) n TRI SUJARWO

FOKUS... Hlm. 14

Bangun Infrastruktur Dukung Pariwisata Tidak seperti tahun sebelumnya, kali ini peserta tur bisa menginjakkan kaki di GAK. Wandi Barboy

P

EMERINTAH Pro ­ vinsi Lampung akan menyiapkan infrastruktur untuk memajukan pariwisata dae­ rah. Pemprov juga akan meng­ ajak dan membuka peluang kepada investor dalam dan luar negeri untuk terlibat. Sekretaris Provinsi Lampung Arinal Djunaidi yang membacakan sambutan Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo pada acara gala dinner Festival Krakatau ke-24 bertajuk Krakatau Night di Poolside Hotel Sheraton Lampung, semalam, mengungkapkan kegiatan itu merupakan momentum strategis untuk meningkatkan koordinasi dan sinergitas kepariwisataan. “Marilah kita semua membangun kemajuan pariwisata Lampung. Pemprov juga akan menyiapkannya dengan membangun infrastruktur yang baik,” kata Arinal. Dalam acara tersebut hadir

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, perwakilan negara sahabat, Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko, Ketua Penggerak PKK Provinsi Lampung Aprilani Yustin Ficardo, dan jajaran Forkopimda, serta seniman dan budayawan Lampung.

S

ebagai situs dunia, GAK tidak dihargai daerahnya sendiri.

Krakatau Night ini diisi dengan pergelaran seni lukis, tari, fashion show, dan gamolan Lampung. Namun, seniman dan budayawan Lampung, Diro Aritonang, mengaku prihatin terhadap Gunung Anak Krakatau (GAK). Menurutnya, sebagai situs dunia, GAK tidak dihargai daerahnya sendiri. Semestinya peme­ rintah memiliki program yang baik dan terkonsep mengenai Festival Krakatau.

Mendaki GAK Kegiatan Festival Krakatau ke-24 juga diisi tur pendakian GAK, Sabtu (30/8). Berbeda de­ ngan tahun-tahun sebelumnya, tur ini terbuka untuk umum dan gratis. Setidaknya 250 orang mengikuti kegiatan ini. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Lampung Herlina Warganegara mengatakan acara ini dipersembahkan bagi siapa saja yang ingin tahu lebih dekat GAK. Panitia menyediakan transportasi dan akomodasi gratis bagi peserta. Sebanyak 10 unit bus dan delapan kapal nelayan dari Dermaga Bom, Kalianda, Lampung Selatan, dikerahkan untuk mengangkut peserta menuju GAK. Seorang peserta, Reza Adli­ han, mengaku sangat menikmati tur GAK kemarin. Meski harus menempuh perjalanan laut selama tiga jam, dia merasa puas bisa menginjakkan kaki di GAK. Para peserta tur juga bisa mendaki hingga puncak 1 GAK. Indah, peserta dari Bogor, mengatakan sangat bersyukur bisa mengikuti tur GAK. (*7/R6)

wandibarboy@lampungpost.co.id

mati pun petugas tidak ada yang tahu, Pak,” ujarnya. Mantan napi yang me­ ngaku lega karena telah bebas dari LP Gunungsu­ gih itu menuturkan semua persoalan yang terjadi dan berimbas pada penyiksaan mengatasnamakan “Pak Haji”, pejabat penting di LP tersebut. “Di LP itu semua jadi bantalannya adalah Pak Haji,” kata dia, seraya menolak disebut namanya. Setiap ada penghuni baru, langsung dipukuli dan dipe­ ras utang Rp3 juta—Rp6 juta dengan dalih pembelian bantal atau peralatan mandi dan lainnya. Ia mengungkapkan ada dua napi yang menjadi pemuka LP Gunungsugih. Ke­

mantan napi lainnya. Narasumber lain juga meng­ ungkapkan hal yang sama, Ansori dan Sutanata adalah pemuka terkuat di LP Gunungsugih. Dia juga menceritakan bagaimana almarhum Sugeng sebelum masuk ke LP kondisinya sehat. Namun, begitu masuk LP, karena tidak memiliki uang untuk membeli bantal atau peralatan lainnya, Sugeng pun dihajar oleh sesama napi lainnya. Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Lampung Dwi Prasetyo Santoso tetap berdalih bahwa sudah dua kali upaya dilakukan oleh pihaknya, tetapi tidak ada kejadian pemukulan dan penganiayaan sebagaimana diberitakan. (BOY/K2)

oas is

Bayi dan Orang Tua ORANG tua sebaiknya tidak membawa bayi mereka yang menangis malam-malam untuk tidur bersama. Pasalnya, hal tersebut dapat menjadi strategi yang salah bagi masa depan anak. Hal itu disimpulkan peneliti Norwegia setelah melakukan survei terhadap 56 ribu ibu rumah tangga. Berdasarkan survei yang dilakukan Norwegian Mother and Child Cohort Study, bayi yang selama 18 bulan tidur dengan orang tua cenderung mengalami gangguan tidur atau waktu tidur lebih sedikit. “Sepertiga dari bayi yang mengalami terjaga di tengah malam pada usia 6 bulan, masih terjaga hingga usia 18 bulan,” kata psikolog peneliti dari Universitas Bergen, Mari Hysing, yang dipublikasikan dalam Journal of Developmental and Behavioral Pediatrics. Kenyataannya, kata Hysing, se­ pertiga dari bayi-bayi tersebut terbiasa tidur bersama orang tuanya di kasur yang sama. (MI/R6)

E-Hajj Kembali Bermasalah SISTEM pendataan terintegrasi daring (online) atau e-hajj milik Kementerian Agama masih bermasalah hingga Sabtu (30/8). Padahal, jemaah calon haji Indonesia mulai diberangkatkan 1 September mendatang. “Tahun ini mulai diberlakukan e-hajj. Karena ini awal masih banyak kesalahan dalam sistem,” kata Ketua Daerah Kerja Madinah, Nasrullah, di Madinah, Sabtu (30/8). Menurutnya, persoalan yang terjadi ialah adanya perbedaan data Kemenag dengan data muasasah (penyedia akomodasi jemaah). Karena itu, Kementerian Agama

terus berkoordinasi dengan pihak majmuah (penyedia pemondok­an) dan muasasah adilla (akomodasi di Madinah). “Kami sudah surati muasasah adilla dan kami cross check, ternyata kesalahan ada pada sistemnya,” katanya. Namun, pihaknya berusaha agar pemondokan jemaah tidak bermasalah. Kementerian Agama ingin memastikan haji 2014 sukses tanpa kendala. “Musim haji ini banyak disorot dan banyak pertaruhan. Kami harap semua petugas haji bertekad melayani jemaah haji secara total,” ujarnya. Sementara itu, Kementerian Agama mulai menerbangkan

jemaah calon haji Indonesia ke Tanah Suci, Senin (1/9). Pada hari pertama, ada 10 kelompok terbang (kloter) calhaj yang diberangkatkan dari sembilan embarkasi. Embarkasi Jakarta Pondok Gede, Ujung Pandang, Padang, Batam, Bekasi, Lombok, Surabaya, dan Medan akan memberangkatkan kloter pertama calon haji di wilayah masingmasing. Sementara Solo memberangkatkan dua kelompok terbang, kloter 1 dan 2. Pendaratan calhaj gelombang pertama dibagi dua, yakni di Bandara Madinah dan Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Dari data jadwal ke-

datangan calhaj Indonesia di Arab Saudi, kloter yang akan diberangkatkan terdiri dari 325—455 jemaah. Kepala Daerah Kerja Jeddah Ahmad Abdullah Yusuf, di Jeddah, Jumat (29/8) malam, mengatakan lima kloter akan mendarat di Madinah dan lima kloter lainnya di Jeddah. Abdullah menuturkan pihaknya siap menyambut para jemaah yang akan tiba di Tanah Suci. “Tim advance sudah ber­ koordinasi, baik dengan otoritas bandara, misal pembuatan id card. Dan layanan-layanan dioptimalkan supaya lebih baik lagi, seperti transportasi,” kata dia. (MI/U2)

n ANTARA/MAULANA SURYA

KOPER CALON HAJI. Petugas menyiapkan koper jemaah calon haji setibanya di Asrama Haji Donohudan, Ngemplak, Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (30/8). Sebanyak 10 kelompok terbang jemaah calon haji Indonesia akan diberangkatkan ke Tanah Suci, Senin (1/9).


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.