lampungpost edisi, 10 juli 2012

Page 1

±

±

CMYK

±

Terbit Sejak 1974 Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

www.lampungpostncom

selasa, 10 juli 2012

l No. 12491 l TAHUN XXXVII

DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG

Terbit 24 Halaman

i HARGA ECERAN : Rp3.000 KURS

±

Pemilukada Jakarta jadikan Jupe kaya... HLM. 16

Studi kelayakan belum jelas, JSS diprediksi bakal molor... HLM. 8

Lawan Makau, Pemain Timnas harus utamakan permainan tim... HLM. 17

n kapanlagi

Tim Pusat urung datang ke Resgister 45 Mesuji... HLM. 24 n ANTARA

n antara

BURAS

“MARAKNYA perampokan, pembegalan, kerusuhan hing­ ga Lam­pung masuk kategori danger (bahaya) dan warning (pe­ringata­n) bagi warga yang masuk daerah ini, menurut sosiolog Uni­la Hartoyo merupakan bagian dari fenome­ na nasional se­ba­gai ekses krisis wani piro!” ujar Umar. “Fenomena itu bukan hanya terjadi di Lampung, tapi juga di provinsi lain yang di­pengaruhi situasi nasional sebagai calon negara gagal! Kata Har­toyo, ini yang menandakan krisis kepemimpinan, karisma pe­mimpin tidak ada, lebih komersial, dan berlandaskan wani piro!” “Wani piro itu ucapan ‘jin’ dalam iklan rokok yang berarti berani bayar berapa?” timpal Amir. “Ucapan itu dipinjam pengamat menggantikan istilah politik uang dalam pemilihan pemimpin, dari kepala daerah sampai ketua partai politik!” “Dalam fenomena politik uang itu orang terpilih menjadi pe­mim­pin bukan berdasarkan karisma maupun kemam­ puannya memimpin sesuai kapasitas yang dibutuhkan, melainkan se­ma­ta karena unggul dalam luas dan besarnya jumlah uang yang ia bagikan!” tegas Umar. “Di bawah kepemimpinan sepert­i itu, selain tak mampu juga orientasi utamanya mengembalikan mo­dal yang telah dia tabur, lalu mencari untung dari jabatannya agar bisa memenangkan pemilihan berikutnya! Masalah ke­miskinan dan perbaikan kehidupan rakyatnya tak tertangani mak­simal! Akibatnya kejahatan bermotif ekonomi merebak, ke­timpangan sosial melebar, sumbu kerusuhan jadi makin pen­dek!” “Celakanya, seperti kata Hartoyo, fenomena itu bukan hanya terjadi di Lampung, tapi juga provinsi lain!” timpal Amir. “Tak ayal, penjahat pun beraksi antarprovinsi! Penja­ hat Lampung menembak mati dua satpam di IPB, Bogor. Banyak kejahatan di Lampung dari cara kerjanya diduga dilakukan penjahat dari luar provinsi!” “Terlihat betapa malang nasib rakyat yang terpaksa hidup menderita sebagai korban fenomena krisis kepemimpinan wani piro!” tukas Umar. “Tapi apakah nasib malang rakyat itu bisa diakhiri dengan melakukan pemilihan kepala dae­ rah oleh DPRD, seperti sedang direkayasa DPR?” “Bah! Bisa lebih buruk!” entak Amir. “Fenomena yang terus mendorong situasi dan kondisi menuju negara ga­ gal itu justru akibat reformasi hasil perjuangan mahasiswa dibajak politisi sehingga segala sesuatu termasuk rekrut­ men pemimpin ditentukan hanya oleh partai politik! Untuk memilih presiden calonnya hanya dari partai politik! Calon perseorangan (independen) untuk kepala daerah baru saja terbuka, sudah mau dikembalikan ke DPRD! Pemilih­ an anggota semua komisi negara (KPU, KPK, juga Jaksa Agung, Kapolri) di tangan DPR yang politisi!” “Rekayasa politik terakhir menunjukkan, negara ini se­ dang didorong paksa menuju negara gagal!” tegas Umar. “Rakyat makin sengsara!” *** Follow on: @buraslampost

Oasis

Gemuk Tak Mesti Cepat Meninggal

±

senin, 9 juli 2012 SUMBER BI

Kandidat Tuba Bisa Dua

Ekses Krisis ‘Wani Piro’!

Add on: facebook.com/buraslampost

SEBUAH penelitian baru mendorong penderita obesitas ti­­dak terlalu khawatir karena kon­ disi tersebut tak melulu mem­­bawa risiko kematian. Ke­simpulan ini diungkap tim pe­neliti University of California-Davis, AS. Bahkan, orang yang meng­alami obesitas akut tidak be­risiko tinggi, n wordpress tapi berisiko men­derita diabetes atau hiper­tensi yang menyebabkan ke­ma­­tian. Awalnya temuan ini mempertanyakan studi se­be­lum­nya yang meng­ gunakan data penderita obesitas ketika be­lum menjadi epi­ demi se­per­ti sekarang. “Banyak yang percaya obesitas meningkatkan risiko kema­ tian. Meskipun demikian, temuan kami menunjukkan ini bukan masalah utama. Setelah mengevaluasi studi ini selama enam tahun, kami menemukan hanya obesitas akut yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian akibat diabetes dan hip­ ertensi,” kata Anthony Jerant, profesor kedokteran komunitas dan keluarga dari California-Davis yang memimpin studi ini, seperti dilansir Newkerala, Senin (9-7). (U-1)

n LAMPUNG POST/ZAINUDDIN

RUSAK DAN BERDEBU. Seorang siswa SD menutup hidung saat melintas di Jalan Soekarno-Hatta, Bandar Lampung, yang rusak parah dan berdebu, Senin (9-7). Kerusakan jalan lintas Sumatera itu makin parah sehingga membuat kemacetan.

Pemda Kurang Peka BANDAR LAMPUNG (Lampost): Kerusuhan dan peningkatan kriminalitas akibat pemerintah daerah (pemda) kurang peka. Pemda dinilai sering terlambat dan tidak memberikan solusi atas tindak kriminal dan kerusuhan. Menurut pakar hukum Uni­ versitas Lampung Tisnanta, yang mengatakan Lampung aman be­ rarti tidak peka. Jika daerah tidak aman untuk investasi, otomatis merebak ke sektor lainnya. “Pemda seolah menutup mata karena konflik yang terjadi di Lampung berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Semua berkaitan. Memang aman dan konflik itu beda. Namun, jika berbicara bisnis dan investasi, Lampung masuk kategori tidak aman,” kata Tisnanta yang juga mantan anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Mesuji itu. Dia mencontohkan dalam

penanganan kasus Mesuji, Pe­ merintah Pusat masih menggu­ nakan data lama dalam mencari solusi. “Data dan rekomendasi TGPF itu kedaluwarsa dan tak bisa dipakai lagi. Anehnya, tak pernah ada revisi dari pemda. Saya khawatir keputusan pusat malah salah,” kata Tisnanta. Kondisi konflik di Lampung tidak serawan sekarang jika se­ jak awal peka terhadap potensi konflik. “Hampir di tiap kabu­ paten ada kerusuhan, seperti Lampung Selatan, Register 45 Mesuji, PT BSMI, dan PT Sa­ hang Bandar Lampung (Lam­ pung Tengah),” kata Tisnanta.

Namun, Polda Lampung mene­ pis kondisi Lampung tidak aman. Menurut Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih, maraknya kejahatan dalam dua pekan terakhir hanya pengaruh menjelang puasa. “Semua ke­ jahatan itu yang hanya karena kebutuhan ekonomi menjelang puasa. Makanya kami meminta masyarakat waspada,” ujarnya. Cukup Aman

Gubernur Lampung Sjachroe­ din Z.P. menilai Lampung cukup aman. “Memang belakangan ba­ nyak keributan, tapi cukup aman. Lampung harus aman dan butuh upaya kita bersama untuk mewu­ judkannya,” kata Gubernur. Ketua DPRD Lampung Mar­ wan Cik Asan mengakui Lam­ pu ng mema ng t ida k a ma n pada beberapa hal dan daerah tertentu. Namun, secara umum,

kata Marwan, Lampung masih kondusif dan aman. Aparat kepolisian, menurut anggota Komisi I DPRD Lam­ pung Farouk Danial, harus melakukan tindakan terukur. “ Ter u k u r m a k sud ny a , pe ­ nindak­a n yang dilakukan ter­ ha­dap pelaku kejahatan harus sesuai prosedur dan mekanisme yang berlaku,” kata Farouk. Tindakan seperti itu, lanjut anggota Dewan membidangi hukum itu, karena kegamang­ an di tubuh kepolisian. Saat kepolisian bertindak tegas, ada ketakutan tindakan tersebut melanggar hak asasi manusia (HAM). Namun, jika tidak ditindak tegas, terkesa n mela k u ka n pembiaran. “Tapi harus ada tin­ dakan kepolisian demi tercip­ tanya suasana kondusif,” ujar Farouk. (MG6/LIN/MG7/U-1)

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Du­k ungan ganda partai po­l itik (parpol) atas bakal calon Pe­ mi­l ih­a n Umum Kepala Dae­rah (Pe­m ilukada) Tulangbawang ra­ wan pencoretan. Jika pencoret­an di­lakukan, diprediksi hanya ada dua calon yang berta­r ung di Tulangbawang. Menurut Ketua KPU Lampung Edwin Hanibal, setelah verifikasi dilakukan, ada 12 partai yang memberikan dukungan ganda saat pendaftaran 12—18 Juni silam. Namun, Edwin belum bersedia menjelaskan siapa saja bakal calon yang tergusur karena verifikasi masih berlangsung. “Sebagai contoh, PPP pada 14 Juni mendaftarkan Frada (Frans Agung Mula Putra-Darwis Fauzi), kemudian tanggal 16 mereka mendaftarkan Handoyo (Hanan A. Razak-Heri Wardoyo), keduanya dilakukan saat pendaftaran,” kata Edwin, usai audiensi antara KPU dan Polda Lampung, Senin (9-7). Edwin menjelaskan dukung­ an dapat dianulir jika ada dua rekomendasi berbeda terhadap kandidat. KPU Tulangbawang telah menyurati kandidat dan partai pendukung terkait dukung­ an ganda sehingga ada data yang perlu diselesaikan. “Seandainya kekurangan ini ti­dak terselesaikan, kemungkin­ an akan ada pencoretan calon, yang pas­ti akan ada pencoretan dukung­an partai,” kata Edwin . Lebih lanjut Edwin mengata­ kan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bias. “Di satu sisi ada aturan me­ nyebutkan yang berhak menga­ jukan ketua dan sekretaris DPC. Di sisi lain, ada aturan yang me­ nga­takan itu kewenangan DPP,” kata Edwin. (MG7/U-1)

Berbagai kemudahan diberikan bagi jemaah haji, mulai pemindahan embarkasi dari Jakarta ke Bandar Lampung, penurunan ongkos transit daerah (OTD), dan katering di Mekah. Daftar tunggu jemaah calon haji Lampung 42.289 orang. Kuota Lampung pada ibadah haji 2012 diperkirakan 6.300 orang. Pemprov memberikan tambahan makan bagi jemaah haji selama 23 hari di Mekah. OTD 2011 lalu adalah Rp1,050 juta, Pemprov memberi subsidi Rp1 juta. Subsidi berasal dari Pemprov Rp250 ribu/orang dan subsidi kabupaten/kota Rp500 ribu/orang. OTD 2012 turun Rp450 ribu. Sumber: Kanwil Kemenag Lampung, Grafis, Fahmi

OTD Rp450 Ribu, BPIH Rp34 Juta BANDAR LAMPUNG (Lampost): Ongkos transit dae­r ah (OTD) haji turun dari Rp1.050.000 menjadi Rp450 ri­bu. Menurut Kepala Kantor Wi­layah Kemen­ terian Agama Lam­pung Abdur­ rahman, pe­n gu­­r angan OTD kepada jemaah tahun ini karena subsidi OTD dari Pemerintah Provinsi (Pem­prov) Lampung bertambah. “Subsidi OTD Pemprov naik dari Rp250 ribu per orang men­ jadi Rp500 ribu per orang se­ hing­ga beban OTD yang harus dibayar jemaah kemungkinan hanya Rp450 ribu,” kata Ab­ durrahman di Islamic Center Rajabasa, Senin (9-7).

Nilai OTD ini, ujar dia, di­ usulkan kepada Gubernur dan Ketua DPRD Lampung. Jika ini disetujui, panitia segera mela k u ka n tender terbu ka kepada perusahaan yang ber­ minat menjadi penyelenggara angkutan haji dari Lampung ke Jakarta tahun ini. “Kami targetkan bulan ini juga bisa dilakukan tender sehingga pe­ menang masih waktu panjang untuk persiapan,” kata dia. Besaran biaya penyelengga­ raan ibadah haji (BPIH) yang selama ini ditunggu akhirnya diputuskan pada rapat antara DPR dan Kementerian Agama di DPR Senayan, Jakarta, Senin (9-7)

malam. Rata-rata BPIH tahun 2012 sebesar 3.623 dolar AS (seki­ tar Rp34 juta). Biaya penerbangan tahun 1433 H/2012 Masehi adalah 2.210 dolar AS (naik 186 dolar AS dari biaya penerbangan 2011 sebesar 2.024 dolar AS). Pa nja BPI H Kom i si V I I I dan Panja BPIH Kementerian Aga ma menyet uju i usu la n mengenai besaran BPIH ta­ hun 1433 H/2012 Masehi yang dibebankan kepada jemaah meliputi biaya pemondokan di Mekah, biaya pemondokan di Madinah, dan living cost (biaya hidup) 1.413 dolar AS atau turun 100 dolar AS dari 1.513 dolar AS tahun 1432 H/2011 Masehi.

Harga Elpiji 3 Kg Melambung KOTAAGUNG (Lampost): Selain beras, minyak goreng, telur, ayam, dan daging, harga elpiji 3 kg juga ikut naik. Pemantauan Lampung Post di berbagai daerah, harga elpiji 3 kg melambung hingga Rp20 ribu/ tabung dari harga normal Rp14 ribu—Rp15 ribu/tabung. Selain naik, warga juga kesulit­ an mendapatkannya. Menurut Sur yani, warga Pekon Kam­ pungbaru, Kotaagung Timur, semua toko dan warung kosong. Dia mencari ke Pasar Simpang dengan harga yang ditawarkan Rp20 ribu. Wati, pedagang elpiji di Kelurah­ an Pasarmadang, Kecamatan Ko­

CMYK

±

IBADAH HAJI

MENUJU TANAH SUCI

KEBUTUHAN POKOK

±

±

PEMILUKADA

H. BAMBANG EKA WIJAYA

±

1 US$ Rp9.438

taagung, mengakui pasokan elpiji tidak teratur. Jika biasanya datang setiap dua hari sekali, belakangan tak lagi mendapat kiriman. “Agen bilang pasokan dari Pertamina tersendat,” kata Wati. Kelangkaan juga dialami war­ ga Kecamatan Ketapang, Lam­ pung Selatan. Akibatnya, harga elpiji menjadi Rp18.500 dari Rp16 ribu/tabung. Sri (45), warga Desa Pematangpasir, Ketapang, mengaku menemukan barang subsidi tersebut di perbatasan desa. “Harganya pun mahal Rp18.500/tabung, padahal pe­ kan lalu gampang dicari masih seharga Rp16 ribu di warung

±

dekat rumah,” kata Sri. Menurut Har (32), pedagang kelontongan, seja k sepekan ini tidak berjualan elpiji 3 kg. Padahal banyak warga yang membutuhkan elpiji bersub­ sidi tersebut. “Biasanya saya mengambil elpiji ke Yamko dan Mugi, selaku pengecer resmi di Pematangpasir. Namun, mereka mengaku tidak ada kiriman dari agen. Akibatnya, elpiji langka dan harganya melambung men­ jadi Rp18.500,” kata dia. Menurut Har, Minggu (8-7), satu truk agen mengirim ke pangkalan resmi elpiji 3 kg di desa ini. (UTI/KRI/WIN/U-1)

±

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.