lampungpost edisi, 10 juni 2012

Page 1

±

±

CMYK

±

CMYK Layanan Berlangganan, Iklan & Customer service

TERBIT SEJAK 1974 Harga Eceran Rp. 3000/Eks

24

Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000

HALAMAN

I

I

DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG

MINGGU, 10 JUNI 2012 No. 12463 TAHUN XXXVII

±

WAWANCARA Kadis Pertambangan dan Energi Lampung Prihatono menjelaskan polemik kenaikan harga BBM dan imbas ke masyarakat.

9

13

REPORTER CILIK Teguh, Wulan, dan Afandi mewawancarai Kapolres Lampung Utara AKBP Frans Sentoe soal upaya mengatasi begal.

16

INSPIRASI Bermula dari tersasar, F.X. Siman kini menjadi tokoh Pringsewu yang disegani karena ke­sederhanaan.

±

PIALA EROPA 2012

Spanyol Tetap Waspadai Italia

±

GDANSK—Partai Spanyol me­l awan Italia akan menjadi laga panas dan seru Grup C di Sta­dion PGE Are­na, Gdansk, ma­lam nanti. Meli­ hat persiap­a n dan kondisi tim, juara bertahan Spanyol terdepan untuk me­ menangi laga. Bagi Spanyol, laga pem­ buka ini akan menjadi awal perjuangan mereka untuk mencetak rekor sebagai juara yang bisa mempertahankan gelar yang direbut empat tahun lalu. Kesempatan terse­ but sangat beralasan melihat performa pasukan Vicente del Bosque sejak kualifikasi grup hingga laga uji coba. Memang Del Bosque tidak bi­sa memainkan dua pengga­ wanya asal Barcelona, David Villa dan Carles Puyol, yang ditinggal tim karena cedera. Namun, kehilangan terse­ but bisa diatasi karena La Furia Roja memiliki pemain penggan­t i dengan kualitas yang tak jauh berbeda. Bosque tetap mengandalkan permainan tiki-taka ala Barca. Para gelandang Xavi, Xabi Alonso, Andres Iniesta, Ser­ gio Basquet, dan David Sil­va akan bahu-membahu meng­

galang permainan di lini tengah. Ke­ mampuan mereka memainkan pola tersebut sudah san­ gat teruji. Sebaliknya, per­ siapan Italia banyak dirundung masalah. Selain cedera para pemain, ka­s us Scommessopoli yang sangat mengganggu persiapan tim. Dengan kondisi tersebut, laga perdana ini akan menjadi ujian yang sangat berat bagi Gli Azzurri. Strategi pertah­ anan gerendel atau cattenacio yang biasa menjadi ciri khas bisa terganggu dengan ba­ nyaknya bek yang cedera. Strategi bertahan dengan mengandalkan serangan balik cepat memang menjadi solusi ter­b aik unt uk bisa meng­ hambat laju Spanyol. Hal tersebut sudah dibuktikan Chelsea di Liga Champions saat mengalahkan Barcelona, si empunya tiki-taka. Dan ini pula yang dikhawa­ tirkan Bosque. Dia pun meng­ instruksikan para pemainnya waspada karena Andrea Pirlo dengan visi permainan dan ke­ mampuan melepaskan umpan terukur akan menjadi tokoh utama menjalankan strategi ini di lapangan. (DBS/O-2)

n LAMPUNG POST/MG3

DAFTAR LEWAT INTERNET. Sejumlah calon mahasiswa memanfaatkan kedai-kedai internet di kampus Universitas Lampung untuk mendaftar masuk perguruan tinggi negeri. Saat ini mendaftar kuliah di seluruh perguruan tinggi di Indonesia bisa melalui internet.

Siaran langsung

RCTI, Minggu (10-6) Pukul 22.15 WIB Andrea Pirlo Xavi Hernandez

REKOR PERTEMUAN 11 Agustus 2011 Italia 2 1 Spanyol (Uji coba) 23 Juni 2008 Spanyol 0 0 Italia (Piala Eropa 2008) Pelatih

10 Montolivo

Cassano Motta

5

18

20

Pirlo 21

Giovinco

8

±

23

Iniesta

4

19

16

Vicente del Bosque

6

Torres

9 8 Xavi

Busquets

Ogbonna

16

18

Bonucci

De Rossi

Marchisio

Italia (4-3-1-2)

Pelatih

27 Maret 2008 Spanyol 1 0 Italia (Uji coba)

Cesare Prandelli

Alba

3

Pique

Casillas

1

1

Buffon

Nocerino

15

Ramos

14

21

17

Spanyol (4-5-1)

Alonso

Arbeloa

Silva

Grafis: Jads

BURAS

Euro 2012, ‘Gawe’ Rakyat Indonesia!

1-, 19-, 4-, 16-, 21-, 8-, 5-, 23-, 18-, 10-, 20Pelatih: Cesare Prandelli (Italia).

“TAK kepalang, ju­ taan orang Indone­ sia begadang di warung-warung atau rumah untuk non­ton sepak bola Pia­la Eropa (Euro 2012) sepanjang kom­petisi berlangsung Juni ini!” ujar Umar. “Dan pesta bola itu bukan lagi do­minasi kaum pria, malah kaum pe­ rempuan sudah banyak ikut kecandu­ an hingga banyak yang lebih kenal ga­ya permainan para bintang maupun timnya—pembicaraan bola kelas du­nia itu juga menguasai keasyikan warga di segala tempat!” “Dengan begitu memang tak bisa

±

T

rotoar Jalan Sumantri Bro­jo­ ne­goro serta-merta berdiri belasan warung kaki lima, dua pekan lalu. Tenda-tenda mini ber­diri dengan satu meja dan be­ berapa kursi menjamur di jalur ma­suk Kampus Unila itu. Di atas meja, ada laptop dan ber­b agai alat tulis. Itulah saat aktivis ma­hasiswa menjala rezeki tam­bah­a n dari membantu caloncalon mahasiswa baru mendaftar ke perguruan tinggi negeri secara online. Dari kedai-kedai itu, para lulusan SMA dan sederajat bisa mendaf­ tar ke semua perguruan tinggi di Indo­nesia. Daya bidik setiap calon ma­h asiswa memang sangat luas dan terbuka. Namun, bagi sanak Lappung, pergu­ ruan tinggi negeri di Lampung juga sudah cukup baik sebagai pilihan. Itu dibuktikan dari kebanya­kan ca­ lon menetapkan pilihan ke jurusan yang ada di Universitas Lampung (Unila). Kanis Widyastuti, misalnya, dia memilih jurusan yang ada di Fa­ kultas Kedokteran Unila sebagai pi­­lihan pertama dan pilihan kedua Tek­­nik Sipil Unila. Bagi lulusan SMAN 2 Bandar Lam­pung ini, Unila sudah cukup ba­­g us sebagai tempat kulia h. Selain itu, orang tua pun mendu­ kung untuk melanjutkan kuliah di Unila. “Kalau kuliah di luar Lampung kan perlu biaya lebih besar. Biaya in­d e­k os dan kebutuhan hidup sehari-hari. Lebih enak di Lam­ pung, bisa de­kat sama orang tua,” kata Kania. Menurut remaja yang tinggal di Ko­ta Sepang ini, dia belum siap jika

Kuliah di Lampung Juga Oke! BERBURU tempat kuliah di seluruh Indonesia memang cukup dari kamar, warnet, bahkan kedai melalui internet. Kampus mana yang Anda tuju? ha­rus kuliah di luar Lampung. Kuliah di luar berarti harus siap jauh dari orang tua. Namun, jika t idak diterima d i Un i l a , d i a a k a n m e nc o ba untuk ikut tes masuk Universi­ tas Indonesia (UI) ya ng aka n d i ­l a ngsu ng k a n M i ngg u (8 -7 ) men­d atang. “Jika jalur SMPTN tidak bisa lo­ los. Untuk masuk Unila bisa dicoba me­lalui jalur mandiri atau ujian mandiri, yang akan digelar setelah SNMPTN,” kata remaja 18 tahun ini. Kania pernah mengikuti seleksi ma­suk IPB melalui jalur undangan, tetapi dia tidak lolos. Akhmad Afiks pun ti­dak berniat untuk ku­l iah di luar Lampung. Pada pendaftaran SNMPTN, dia

mem il i h Jur usa n Manajemen dan Ad­ 16 ministrasi Negara di Unila. Hobinya akan bisnis membuatnya memilih kedua jurusan itu. “Saya enggak dibolehin orang tua ku­liah di luar Lampung. Orang tua eng­­gak mau pisah,” kata lulusan SMA YP Unila ini.

Masa depan Selain mendaftar di Unila, Afiks ju­g a berencana unt uk mengi­ kuti tes ma­­suk Sekolah Tinggi Akuntansi Ne­­gara (STAN) Jakarta. Sekolah ting­g i ini dipilih karena memiliki kejelasan tentang masa depan pe­ker­jaan. Bila Unila dan STAN lulus, Afiks pun akan memi­ lih masuk STAN. Namun, bila Unila dan STAN

ga­gal, remaja asal Pasirgintung ini pun sudah memiliki rencana ca­dangan. Dia akan tetap kuliah di perguruan tinggi swasta di Bandar Lampung. Kuliah di swasta dengan biaya sendiri karena akan berwirausaha setelah masuk ku­ liah. Afiks be­r encana berbisnis dengan orang tua­nya. Ra h madi, pengaja r di Bi m­ bi nga n Belaja r GO, mengata­ kan banyak pelajar yang memi­ lih untuk kuliah di perguruan tinggi favorit, seperti UI, ITB, I T S, Unpad, UGM, d a n I PB. ”Yang membuat persaingan sa­ ngat ke­t at adalah daya tampung perguruan tinggi yang jauh dari jumlah peminat,” kata dia. Dia mengatakan selain mendaf­ tar ke PTN, pelajar bisa mengikuti tes ma­­suk ke sekolah yang seting­ kat de­­ngan perguruan tinggi. An­tara lain STAN, Sekolah Tinggi Pemer i n­t a h a n Da la m Neger i (STPDN), Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS), dan be­­berapa sekolah ting­g i yang lain. “Terkadang lebih banyak pelajar yang memilih masuk ke sekolah ting­gi setingkat PTN ini karena le­ bih bergengsi dan memiliki ikatan di­nas. Setelah lulus, bisa langsung be­kerja dan ditempatkan di instansi pe­merintah,” katanya. Pengamatan Lampung Post, kualifi­ ka­si perguruan tinggi di Lampung juga tidak jauh tertinggal dari per­ guruan tinggi di Jawa. Un­t uk fasilitas pendidikan, misalnya, ketertinggalan PT di Lampung tidak terlalu mencolok. Yang justru sangat jomplang ada­ lah atmosfer atau suasana pen­ didikan di Lampung yang belum terbangun. (PADLI RAMDAN/M-1)

±

±

H. BAMBANG EKA WIJAYA

1-, 15-, 3-, 18-, 17-, 8-, 14, 6-, 1

di­hindari, Euro 2012 secara de facto te­lah menjadi gawe-nya rakyat Indone­sia!” timpal Amir. “Bagi mayo­ ritas warga, ini merupakan tonton­ an paling berkualitas sepanjang tahun yang tak mampu dihidangkan tandinga­nnya oleh Pemerintah Republik Indonesia! Bukan cuma itu! Event ini selain jadi pelepas dahaga atas tontonan berkualitas, sekaligus menjadi proses relaksasi warga dari stres akibat beban berat oleh karutmarutnya kehidupan berbangsa!” “Tepatnya menjadi tempat melepaskan kekesalan dan kesebalan terha­dap gaya bicara politisi munafik atau pe­jabat korup yang sok suci!” tegas Umar. “Lebih dari itu, permainan sepak bola kelas dunia itu justru memberikan pengalaman berharga tentang moralitas dan sikap mental, seperti disiplin menjaga posisi sesuai penugasan dan menghormati aturan, semangat kerja keras, pantang menye­

CMYK

rah (mental juara), tegasnya peraturan ditegakkan wasit diimbangi ketaatan para pemain terhadap putusan wasit, menerima hasil akhir pertandingan—siap menang, siap kalah!” “Semua nilai itu amat relevan, terutama bagi warga masyarakat kita yang sedang kurang mendapatkan ke­teladanan moralitas dan sikapmen­t al terpuji dari para pemimpin yang seharusnya jadi panutan!” timpal Amir. “Sebaliknya, lewat media massa yang sangat terbuka, tanpa rasa malu pa­ra pemimpin bangsa justru berdus­ ta, mendemonstrasikan cara-cara li­cik dan busuk mau menang sendiri, tak menghormati hak-hak orang lain, bahkan usaha-usaha untuk mempermainkan hukum!” “Maka itu, alangkah beruntungnya rak­yat bisa menonton Piala Eropa yang bisa memberikan nilai-nilai moralitas dan sikap mental mulia itu, ke-

±

tika nilai-nilai luhur itu sukar didapat­ kan dari keteladanan para pemimpin bangsa sendiri!” tegas Umar. “Hal itu ma­sih diperkuat lagi dengan perlunya kompensasi dari jebloknya sepak bola na­sional, bahkan olahraga nasional se­cara umum dengan ikut hancurnya re­p utasi bulu tangkis Indonesia di pentas internasional!” “Singkatnya, bangsa Indonesia memang sedang kelangkaan idola!” tukas Amir. “Dan Piala Eropa adalah tempat setiap orang bebas memilih ido­la masing-masing!” *** Add on: facebook. com/buraslampost

Follow on: @buraslampost

LAMPUNGPOST .COM n Redaksi

(0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

CMYK

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.