lampungpost edisi, 18 juli 2012

Page 1

±

±

CMYK

±

Terbit Sejak 1974 Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

www.lampungpostncom

rabu, 18 juli 2012

l No. 12499 l TAHUN XXXVII

DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG

Terbit 24 Halaman

i HARGA ECERAN : Rp3.000 KURS

±

THR harus dibayarkan paling lambat H-10... HLM. 3

Marinir latihan tempur bersama tentara Thailand... HLM.2 n LAMPUNG POST/AGUS HERMANTO

Amanda Gonzales tampil cantik dengan rutin berwudu... HLM. 16

Messi-CR7 terdepan nominasi terbaik... HLM. 17 n REUTERS

n kapan lagi

KASUS BUOL

H. BAMBANG EKA WIJAYA

Ayin Siap Diperiksa KPK

“USAHA Menteri Keuangan Agus Martowardojo merevisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86/2011 tentang Ka­ wasan Strategis Infrastruktur Selat Sunda/Jembatan Selat Sunda (KSISS/JSS) dikandaskan Menko Perekonomian Hatta Rajasa!” ujar Umar. “Maksud Agus, untuk mempercepat studi kelayakan megaproyek itu pelaksanaannya dialihkan ke Menteri Pekerjaan Umum dengan biaya dari APBN! Hatta tidak setuju penggunaan APBN untuk itu, selain prosesnya di DPR bisa membuat pelaksanaan proyek tertunda lebih lama! Hatta keukeuh pengerjaan konstruksi harus dimulai 2014, hingga studi kelayakan tetap dikerjakan konsorsium yang ditetapkan Perpres dengan dana swasta!” “Dengan ketegasan Hatta Rajasa itu JSS pun kembali ke jalan yang benar, setidaknya benar menurut Perpres!” timpal Amir. “Namun biasanya di jalan yang benar itu ba­ nyak tantangan! Bahkan tantangan berat, dalam hal ini di­ gali dari sumber mana dana konsorsium yang terdiri dari BUMD Pemprov Lampung, BUMD Pemprov Banten, dan unit usaha Artha Graha untuk membiayai studi kelayakan yang besarnya bisa lebih Rp4 triliun! Itu dihitung 2% dari anggaran proyek sekitar Rp200 triliun!” “Anggaran proyek itu membengkak karena Perpres me­ netapkan bukan cuma jembatan yang dibangun, melainkan sekalian kawasan strategisnya!” tegas Umar. “Justru dari kawasan strategis itu diharapkan pengembalian investasinya bisa lebih cepat! Namun, konsekuensinya harus dipikul kon­ sorsium, biaya studi kelayakannya ikut membengkak! Lebih lagi seperti terkesan dari pernyataan Hatta Rajasa, 2014 ha­ rus mengerjakan konstruksi! Berarti studi kelayakan mena­ ngani dari survei awal sampai penyelesaian blue print!” “Agus Martowardojo yang melihat pemenuhan kebutuh­ an biaya untuk studi kelayakan itu dari kapasitas BUMD Lampung dan Banten mungkin merasa kasihan hingga cari jalan keluar lewat APBN!” tukas Amir. “Apalagi kalau ditelisik dari perkembangan studi kelayakan yang sejak keluarnya Perpres tahun lalu, sampai lewat se­ mester pertama tahun ini, belum terlihat sejauh mana peker­ jaan itu dilaksanakan? Jadi, di balik langkahnya yang tergesa itu sebenarnya ada niat baik sang menteri untuk mengatasi invisible problem yang kayaknya dihadapi konsorsium!” “Jangan dilihat dari kapasitas kedua BUMD yang memang baru dibentuk untuk partisipasi Pemprov dalam pembangu­ nan JSS, tetapi lihatlah mitra strategisnya, grup Artha Gra­ ha!” tegas Umar. “Grup itu layak dipercaya mampu meng­ upayakan dana studi kelayakan KSISS/JSS! Masalahnya jus­tru pada labilitas birokrasi, begitu mudah mau mengubah Perpres yang menjadi dasar hukum investasi tidak kecil di KSISS/JSS! Sekarang ada Hatta Rajasa, tetapi lain kali?” *** Add on: facebook.com/buraslampost

Follow on: @buraslampost

Oasis

‘Facebook’ Bantu Lansia

±

PENELITIAN Shelia Cotton, sosiolog asal University of Ala­ bama, mengungkapkan internet dan penggunaan jejaring sosial da­pat mengurangi risiko terserang dep­resi pada orang berusia 50 ta­ hun ke atas. Cotton menganalisis da­ta dari 8.000 pria dan wanita yang berusia di atas 50 tahun. Penelitian menggunakan survei n portalentri.blogspot.com untuk membedakan pengguna in­ ternet. Kemudian mengevaluasi kesehatan mental peserta. Temuannya menunjukkan lansia yang sering mengakses internet dan situs jejaring sosial lebih rendah terserang depresi 30% dibandingkan teman sebaya yang tidak ber­ partisipasi dalam situs jejaring sosial. “Internet membantu lansia agar terhindar dari isolasi so­ sial dan kesepian. Pengguna yang memiliki gangguan mo­ bi­­litas masih dapat tetap berhubungan dengan teman dan ke­luarganya lewat internet dan memperluas lingkaran per­ gaul­an,” kata Cotton seperti dilansir Medical Daily, Selasa (17-7). (U-1)

±

CMYK

Artalyta Suryani

n LAMPUNG POST/JUWANTORO

HADAPI VONIS MATI. Terdakwa Leong Kim Ping alias Away (39) tertunduk saat Majelis Hakim PN Kalianda, Lampung Selatan, membacakan vonis mati, Selasa (17-7).

PN Kalianda Vonis Mati Warga Malaysia KALIANDA (Lampost): PN Kalianda memvonis mati warga negara Malaysia, Leong Kim Ping alias Away (39), anggota jaringan internasional pemasok 45 kg sabu-sabu dan 1.700 butir pil ekstasi, Selasa (17-7). Tiga hakim Pengadilan Negeri (PN) Kalianda, Lampung Selatan, yakni Len­ driaty Janis, Afit Rufiadi, dan A.A. Oka Paramabudita Gocara, tanpa perbedaan pendapat sepakat menjatuhkan hukum­ an mati. Putusan tersebut sesuai tuntutan Jaksa Sunarto. Pada persidangan, Lendriaty Janis me­ nyatakan dakwaan terhadap Leong Kim Ping adalah tindak pidana narkotika yang mendapat perhatian serius pengadilan. Tindak pidana tersebut tergolong keja­ hatan luar biasa (extraordinary crime) sehingga pengamanannya pun harus luar biasa, termasuk penjatuhan pidana. Majelis yakin Away merupakan bagian dari jaringan internasional bersama Ah Kok, Ah Chai, Kou Lou, dan Ah Kun. Se­ muanya WN Malaysia yang masuk daftar pencarian orang (DPO). Namun, Hengky, warga Jalan Bambu Kuning, Pekanbaru, Riau, pemilik barang 45 kg sabu-sabu belum tertangkap.

Hal memberatkan terdakwa, yakni tut hukuman seumur hidup. dapat mengganggu stabilitas pertahanan dan keamanan negara. Selain itu, Away Pertama di Lampung sempat berusaha melarikan diri sehingga Vonis hukuman mati tersebut, menu­ mengganggu persidangan. Tidak hanya rut dosen Fakultas Hukum Universitas itu, Away juga tidak mengakui perbuatan­ Lampung Eddy Rifai, merupakan yang nya. Sedangkan hal yang meringankan pertama kali di Lampung untuk kasus tidak ada. narkoba. Selama ini, kata Eddy, vonis mati Sebelumnya, saat dibawa ke PN Ka­ hanya terjadi pada kasus narkoba di Jawa, lianda, 3 Juli 2012, Away sempat kabur seperti Tangerang, Banten, dan Jakarta. usai turun dari mobil tahanan. Away lari “ Von i s i n i menu nju k k a n h a k i m dan menumpang sepeda motor RX King berkomitmen dalam penegakan hukum yang menunggunya di depan kantor PN. bagi penyalahgunaan narkoba,” kata dia Setelah terjadi aksi kejar-kejaran selama kemarin. (KRI/LIN/U-1) 30 menit, Away tertangkap. Namun, pengendara RX King hingga kini belum tertangkap. Maut bagi Penyebar Maut Usai mendengarkan vonis, PN Kalianda mengambil langkah berani terda k wa mela lu i penasi­ dengan memvonis mati Leong Kim Ping alias Away (39), terdakwa sabu-sabu 45 kg. hat hukumnya, Jenggis Khan Haikal, menyatakan banding. Terdakwa Barang Bukti Leong Kim Ping dihadirkan Leong Kim Ping Sebanyak di persidangan karena polisi alias Away (39) 45 kg menangkap terdakwa Andy warga C1-09-04 Vista sabu-sabu Kamavel Bukit Jalil 5700 Yams di Seaport Interdiction 1.700 butir Kuala Lumpur, Malaysia. pil ekstasi hijau Pelabuhan Penyeberangan Vonis Bakauheni. Hukuman mati dan biaya Ancaman Saat itu bus SAN BM-7086perkara Rp2.000 Pasal 114 (2) jo Pasal 132 (1) UU No. 35 Tahun 2009 LU yang diperiksa anggota Sat­ Andy Yams tentang Narkotika narkoba menemukan kardus warga Pekanbaru, Riau Pasal 112 (1) jo Pasal 132 berisi paket sabu-sabu seberat Vonis (1) UU No. 35 Tahun 2009 Penjara seumur hidup 45 kg. Dalam persidangan tentang Narkotika. sebelumnya, Andy Yams ditun­ Sumber: PN Kalianda, Grafis: Jads

DUGAAN KORUPSI

n HENDRIVAN Gumay

BA N DA R L A MPU NG (La mpost): Peng­usaha Lampung, Artalyta Surya­ ni alias Ayin, siap memenuhi pang­ gilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi kasus dugaan suap pengurusan hak guna usaha (HGU) PT Hardaya Inti Plantations (HIP) milik Siti Hartati Murdaya di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah. Kasus ini menyeret Bupati Buol Am­ ran Batalipu sebagai tersangka. KPK memanggil Ayin, Senin (16-7), tetapi dia tidak hadir dengan alasan berobat ke Singapura. Kuasa hukum Ayin, Tengku Nasrul­ lah, mengatakan Ayin tetap ber­k e­ ingin­a n segera memenuhi panggilan KPK pada kesempatan pertama, jika sehat dan diizinkan melakukan pener­ bangan oleh dokter yang merawatnya. “Ibu Ayin meminta dilakukan penjad­ walan ulang pemeriksaan agar semua menjadi clear and clean,” kata Nasrul­ lah kepada Lampung Post via telepon, Selasa (17-7). Menurut Nasrullah, Ayin berobat dan rawat jalan di RS Mount Elizabeth Medical Center, Singapura, sejak 22 Juni 2012. “Beliau dirawat jauh sebe­ lum kasus Buol mencuat karena ada saraf di leher yang terjepit. Kalau tidak segera diobati, bisa stroke,” kata dia. Dia menepis dugaan perkebunan Ayin terkait dengan perkebunan ke­ lapa sawit PT HIP. “Yang benar, putra Ayin, Rommy, punya perusahaan perkebunan, yakni PT Sonokeling Buana di Buol, bersebelahan dan di samping perusahaan Hartati Mur­ daya. Ay in tidak punya selembar saham pun di PT tersebut dan tidak duduk sebagai pengurus, baik direksi maupun komisaris,” ujar dia. Ayin juga tidak ikut campur da­ lam bentuk apa pun, baik kebijakan maupun operasional. “Pemanggilan tersebut seharusnya ditujukan kepada pe­ngurus PT HIP, bukan kepada Ibu (Ayin, red),” kata Nasrullah. (MIN/U-2)

±

LEBARAN 2012

Mantan Kadiskoperindag Mesuji Ditahan MENGGALA (Lampost): Kejak­ saan Negeri (Kejari) Menggala, Tulangbawang, kembali me­ nahan mantan pejabat Kabu­ paten Mesuji. Kemarin, Kejari menahan mantan Kepala Dinas (Kadis) Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) Mesuji Afrizal Aris dalam kasus dugaan pemotongan dana keg­ iatan APBD 2011. Pekan lalu, Kejari menahan mantan Kadis Perhubungan Mesuji Syarkoti dalam kasus dugaan peny impangan ang­ garan pengadaan barang dan jasa di Dinas Perhubungan Me­ suji tahun 2010. Kasus ini diduga merugikan keuangan negara Rp300 juta. Sebelu m d ita ha n, A f r i za l mendatangi Kejari pukul 13.30. Setelah menjalani pemeriksaan di ruang Kasintel selama tiga setengah jam, Afrizal ditahan dan dibawa ke Rutan Menggala menggunakan mobil tahanan Kejari BE-2102-TZ. Penahanan Afrizal, menurut Kasi Pidsus Kejari Menggala Andre W., memenuhi dua alat

±

selasa, 17 juli 2012 SUMBER BI

BURAS

JSS, Kembali ke Jalan yang Benar!

±

1 US$ Rp9.478

n LAMPUNG POST/RIAN PRANATA

DIBAWA KE RUTAN. Sejumlah petugas menggiring mantan Kadis Koperindag Mesuji Afrizal Aris (menutupi muka) menuju kendaraan yang akan membawanya ke Rutan Menggala, Selasa (17-7). bukti sehingga pihaknya menge­ luarkan surat penahanan No. 02N.8.15/FD.1/07/2012. Menurut Andre, tersangka diperiksa sejak April 2012 berdasarkan keterang­ an saksi dan dokumen. Pada 2011, Diskoperindag Mesuji mendapatkan kucuran dana APBD Rp5 miliar. Tetapi, saat Afrizal menjabat hanya menggunakan dana Rp1,2 miliar untuk empat kegiatan. “Ternyata dari empat kegiat­ an tersebut semuanya dikelola

±

Afrizal dan berdasarkan berita acara pemeriksaan (BAP) ada uang negara yang digunakan secara pribadi senilai Rp600 juta. Tetapi setelah diperiksa, tersangka hanya mengakui dan menggunakannnya Rp104 juta,” kata Andre. (ATA/U-1) Kuasa hukum Afrizal, Mupia­ an Indra Jaya, mengaku kecewa dengan penahanan itu. Pihaknya keberatan dan kecewa karena tanpa koordinasi dan langsung menahan kliennya. (ATA/U-1)

Terminal Bayangan Ganggu Jalur Mudik BANDAR LAMPUNG (Lam­ post): Selain kerusakan Jalan Soekarno-Hatta (by pass), arus mudik yang melewati Bandar Lampung juga bakal terganggu dengan banyaknya terminal bayangan. Pemantauan Lampung Post, terminal bayangan terdapat di ujung by pass, te­ patnya di sekitar Tugu Raden Intan, Rajabasa. Banyaknya angkutan kota (angkot) dan bus antarkota dalam provinsi (AKDP) me­ mangkal di jalur ini karena Ter­ minal Induk Rajabasa kurang berfungsi. A ngkot dan bus AKDP lebih senang menunggu penumpang di jalan lintas Su­ matera itu sehingga tiap hari men i mbu l ka n kemaceta n. Penumpang enggan masuk terminal karena masih kumuh dan rawan tindak kriminal. Pemantauan Lampung Post, Selasa (17-7), aktivitas terminal lenggang. Bau pesing, sampah bertebaran, dan kotak sampah berisi penuh teronggok masih

menjadi pemandangan tak sedap. Terdapat genangan air di drainase yang menjadi sumber bau yang mengganggu hidung. Selain itu, gelombang pada aspal jalan di terminal turut menjadi pusat genangan air. Kondisi sampah yang menum­ puk terjadi di gedung utama terminal. Bangunan dua lantai itu diisi kios makanan dan mi­ numan ringan. Lokasi itu men­ jadi tempat bagi pemudik ber­ istirahat. Namun, baru terlihat beberapa pedagang berjualan. Sementara lantai II sama sekali tidak ditunggu pedagang. Wali Kota Bandar Lampung Herman H.N. memast ikan Terminal Induk Rajabasa siap melayani pemudik. Untuk itu, kesan kumuh akibat sampah berserakan harus dihilangkan. “Terminal Rajabasa harus ber­ sih, aman, nyaman, dan sehat. Jangan sampai sampah ber­ serakan sana sini, ini tugas bagi semua,” kata Herman. (VER/E-1) n JALINTENG...Hlm. 5

±

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.