Lampung Post Edisi Selasa , 22 mei 2012

Page 1

±

±

CMYK

±

Terbit Sejak 1974 Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

www.lampungpostncom

selasa, 22 mei 2012

l No. 12443 l TAHUN XXXVII

DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG

Terbit 24 Halaman

i HARGA ECERAN : Rp3.000 KURS

±

Mantan Dirut PT KAI jalani sidang Tipikor... HLM. 6

Kue pia dari Kelurahan Sumurputri... HLM. 2

BURAS H. BAMBANG EKA WIJAYA

Angel Karamoy mengurangi aktivitas demi anak... HLM. 16

Napoli raih trofi Coppa Italia... HLM. 17

±

Add on: facebook.com/buraslampost

Follow on: @buraslampost

n ANTARA/Zarqoni

FIRDA MENANG. Tunggal putri Tim Uber Indonesia, Adrianti Firdasari, mengembalikan bola ke arah lawannya asal Afrika Selatan, Stacey Doubell, dalam babak penyisihan Grup A final Piala Uber 2012 di Wuhan, China, Senin (21-5). Firdasari memenangi pertandingan dengan 21-9 dan 21-5.

±

ORANG yang memiliki kecerdasan emosional atau EQ ting­ gi cenderung tidak mampu mendeteksi kebohongan yang diutarakan orang lain. Demikian hasil penelitian Universitas British Columbia setelah mengamati 116 partisipan. Lapo­ ran penelitian itu kemudian dipublikasikan lewat jurnal Legal and Criminological Psychology, baru-baru ini. Pemimpin penelitian, Stephen Porter, menyatakan ha­ sil penelitiannya itu menunjukkan EQ menyebabkan efek paradoks dalam menilai kejujuran seseorang. Para partisi­ pan diperlihatkan 20 video dari berbagai wilayah di dunia, di antaranya menunjukkan permohonan serta pengakuan tanggung jawab atas hilang atau terbunuhnya seseorang. Usai menyaksikan video itu, partisipan kemudian diminta mengisi kuesioner untuk mengukur EQ serta persepsi par­ tisipan atas video-video tersebut. (MI/R-1)

JA K A RTA (La mpost): Tim Thomas dan Uber Indonesia memenangkan laga perdananya pada penyisihan grup. Di laga kedua hari ini (22-5), wakil Merah Putih akan berhadapan dengan raksasa China. Pada pertarungan di Gymnastic Center, Wuhan, China, Senin (21-5), Tim Uber menggunduli Afrika Selatan 5-0. Maria Febe Kusumastuti yang membuka keunggulan dengan menang atas Kerry Lee Harington 21-9 dan 21-9 yang digandakan tunggal kedua Adrianti Firdasari usai menundukkan Stacey Doubell 21-9 dan 21-5. Lindaweni Fanetri yang men-

jadi tunggal ketiga memastikan kemenangan Indonesia usai mengalahkan Annari Viljoen 21-5 dan 21-8. Dua partai sisa yang sudah tidak menentukan, ganda Nitya Mahaeswari/Anneke Agustin menang 21-5 dan 21-5 atas Stacey Doubell/Kerry Lee Harington serta Greysia Polii/Meiliani Jauhari menutup kemenangan 5-0 dengan menundukkan Michele Claire Edwards/ Annari Viljoen 21-2 dan 21-12. Kemenangan Tim Uber diikuti Tim Thomas yang menundukkan Inggris 4-1. Indonesia kecolongan saat juara Olimpiade Beijing 2008 Markis Kido/ Hendra Setiawan yang turun

di partai kedua menyerah 1921, 21-14, dan 17-21 dari Chris Adcock/Andrew Ellis. Poin pertama Merah Putih disumbangkan Simon Santoso yang menang 21-19 dan 21-9 atas Rajiv Ouseph. Tunggal kedua Taufik Hidayat menggandakan keunggulan dengan melibas Carl Baxter 21-12 dan 21-16. Ganda Mohammad Ahsan/ Alvent Yulianto memastikan kemenangandenganmenundukkan Chris Langridge/Nathan Robertson melalui pertarungan ketat tiga set 19-21, 21-12, dan 21-19. Di partai terakhir, Dionysius Hayom Rumbaka menumbangkan Ben Beckman 21-11 dan 21-13. (MI/O-2)

PILKADA lambar

Mempertanyakan Eksistensi Demokrat BANDAR LAMPUNG—Pencalonan Ketua DPC Partai Demokrat Lampung Barat S.W. Sundari melalui jalur perseorangan (independen) menimbulkan pertanyaan besar akan eksistensi partai pemenang pemilu itu dalam pilkada. Partai Demokrat yang memiliki enam kursi di DPRD Lambar atau punya perahu utuh untuk mengu­ sung pasangan calon bupati-wakil bupati, justru memilih Mukhlis Basri yang merupakan kader PDIP. Tidak hanya itu, santer kabar Mukhlis bakal menggandeng Makmur Azhari, yang merupakan kader Partai Golkar. Perahu utuh yang dimiliki Demokrat tidak bisa dimanfaatkan untuk mengusung kader. Di Lambar, Demokrat meniadakan peluang kadernya, yakni Juwilir

±

CMYK

Demikian rangkuman pendapat dari pengamat hukum Tisnanta, pengamat ekonomi Yoke Muelgini, pengamat politik Syarief Makhya, dan aktivis 1998 Ricky Tamba, yang dihubungi secara terpisah, Senin (21-5). Dosen Fakultas Hukum Unila Tisnanta menilai reformasi tidak terjadi di bidang hukum. “Reformasi yang dilakukan justru menimbulkan pembusukan di bidang hukum. Ini terbukti dari gagalnya aparat penegak hukum, seperti polisi, jaksa, dan lainnya, menegakkan aturan dalam masyarakat,” kata dia. Menur ut Tisna nta, ya ng terlihat sekarang penegakan hukum malah makin parah. Aparatnya terbukti ikut main, ikut terlibat di sana-sini. Dalam pengamatan dosen FISIP Unila Syarief Makhya, reformasi politik dimanfaatkan para elite politik saling berkompromi yang justru tidak kondusif bagi penegakan hukum dan pembangunan ekonomi. Struktur yang dibang un para elite hanya bertujuan melanggengkan kekuasaan. Hal ini malah membuat pemerintahan kacau dan tidak efektif. Bahkan terjadi penyalahgunaan kekuasaan. “Justru para elite banyak yang korupsi dan makin menancapkan kekuasaan,” kata dia. Saat ini, kata Syarief, pemerintah malah tidak berjalan efektif. Tidak jelas antara siapa yang berkuasa dan siapa yang menga-

wasi. “Siapa yang mengontrol dan siapa yang berkuasa tidak jelas.” Makin Tak Berkualitas Menurut dosen Fakultas Ekonomi Unila Yoke Muelgini, dalam kurun waktu 14 tahun reformasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin tidak berkualitas. Hal ini ditunjukkan dengan semakin banyaknya masyarakat yang meninggalkan sektor pertanian, tidak bertambahnya lapang­ an pekerjaan dan meningkatnya kemiskinan (lihat grafis). Selain itu, Indonesia semakin bergantung pada faktor eksternal yang terlihat dari rasio impor di semua komoditas yang semakin tinggi. “Indonesia yang memiliki sumber daya alam kaya, tetapi komponen impornya sangat tinggi. Ini menyengsarakan pertanian dan industri kita,” ujar Yoke. Selain itu, menurutnya, pemerinta h sema k in libera l. Leadership dalam pembangun­ an ekonomi sebagian besar diserahkan pada pasar. Namun, pertumbuhan di bidang konsumsi semakin tinggi. A ktiv is 1998 R ick y Tamba mengatakan saat ini reformasi berjalan tersendat. Orang-orang yang berkuasa, tidak mengerti akan agenda reformasi yang dicanangkan bebera­pa tahun lalu sehingga tujuan dari reformasi itu tidak semuanya tercapai, terutama untuk masya­rakat. (LIN/MG2/NOV/MG5/U-2)

±

REFORMASI... Hlm. 6

Hasil Reformasi

Indonesia Lewati Hadangan Pertama

EQ dan Kebohongan

senin, 21 mei 2012 SUMBER BI

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Empat belas tahun berlalu, reformasi yang menuntut perbaikan di sektor ekonomi, hukum, dan politik justru mengalami pembusukan.

PIALA THOMAS-UBER

OASIS

±

Reformasi Alami Pembusukan

Reformasi, Rakyat Tambah Sengsara! “MENGUKUR arti reformasi buat rakyat mudah. Bandingkan saja kondisi rakyat lapisan bawah—buruh, tani, dan nelayan— sebelum reformasi dan sekarang!” ujar Umar. “Di zaman Orde Baru upah buruh ditetapkan sesuai KHM (kebutuhan hidup minimum), yang pada zaman reformasi lewat polesan per­ aturan menteri istilah tersebut diganti menjadi KHL (kebutu­ han hidup layak). Sekarang upah ditetapkan pada UMK (upah minimum kabupaten-kota) yang nilainya oleh konspirasi pe­ nguasa dan pengusaha dijaga di bawah KHL!” “Sedang tani, ukurannya tentu bukan pemilik tanah luas, tapi buruh tani yang upahnya tak pernah masuk kebijakan pengupahan, hingga perbaikan nasibnya harus dilihat le­ wat proses redistribusi tanah!” timpal Amir. “Di era Orba, redistribusi tanah dilakukan lewat program transmigrasi, mengangkat perbaikan nasib jutaan buruh tani dengan proses menonjol! Di era reformasi, program transmigrasi nyaris tak terdengar! Justru heboh korupsinya terkait proyek infrastrukturnya yang tiba-tiba menonjol!” “Lalu nelayan, di era Orba tak pernah mengeluh kesulit­ an solar untuk melaut, harganya stabil!” tegas Umar. “Be­ lakangan ini nelayan sering tak melaut karena kesulitan so­ lar! Kalaupun ada solar eceran, harganya jauh di atas tarif! Lucunya, pemerintah membuat stasiun pengisian BBM untuk nelayan, tapi selalu kurang pasokan!” “Dari semua itu terlihat, kalau di zaman Orde Baru hidup rakyat sengsara, di era reformasi rakyat justru tambah seng­sara!” tukas Amir. “Itu terjadi akibat reformasi hasil perjuangan mahasiswa menggulingkan Orde Baru itu di awal perjalanan dibajak oleh partai politik, yang menem­ patkan di bawah kekuasaan parpol segala dimensi proses civil society (masyarakat madani) canangan reformasi— baru belakangan calon independen boleh ikut pilkada!” “Lebih celaka lagi, para politisi yang serbakuasa mencip­ takan segala aturan main demokrasi untuk keuntungan diri mereka semata itu, orientasinya terlalu cepat vulgar pada budaya uang!” timpal Umar. “Sampai-sampai untuk pemi­ lihan deputi senior Gubernur BI saja, puluhan anggota DPR yang terhormat harus dipenjara karena terima suap!” “Fatalnya, dalam otonomi daerah sebagai ideal refor­ masi, kekuatan uang (dari sewa perahu sampai beli suara pemilih) jadi penentu seleksi kepala daerah!” tegas Amir. “Kepala daerah terpilih pun jadi lebih penting mencari uang sebanyak mungkin untuk mempertahankan kekuasaan pe­ riode berikutnya, atau malah membangun dinasti kekua­ saan anak-cucunya! Akibat semua itu, nasib rakyat cuma jadi embel-embel!” ***

1 US$ Rp9.268

Syam dan Firman Yani untuk menjadi bupati, serta S.W. Sundari untuk menjadi wakil bupati. “Awalnya saya mencalonkan diri melalui Demokrat. Ya, niat saya sebagai ketua DPC adalah membesarkan partai. Tetapi, Demokrat justru mengusung calon lain di luar partai. Karena kader tetap menginginkan saya untuk maju, saya memutuskan untuk memakai jalur independen,” ujar S.W. Sundari saat menyerahkan dukungan pencalonan bersama cabup Fahrurrazi di KPU Lambar, Senin (21-5). Anggota DPRD Lambar itu menga­k u siap menerima risiko apa pun yang akan dijatuhkan Partai Demokrat. “Hari ini (kemarin, red) saya sudah dapat panggilan dari DPD. Tetapi, tekad saya sudah bulat untuk mencalonkan diri,” kata

±

Sundari yang terpilih dari daerah pemilihan Suoh itu. Informasi yang beredar, proses pencalonan bupati dan wakil bupati di Partai Demokrat Lambar telah diwarnai pemberian uang yang nilainya miliaran rupiah sehingga Demokrat rela “mengor­ bankan” kadernya sendiri. “Kader harus mengamankan kebijakan partai. Jika berbuat sebaliknya, partai akan memberi sanksi pencopotan sebagai ketua DPC, bahkan pemecatan dari keanggotaan partai yang otomatis berdampak pada pergantian antarwaktu (PAW) bagi posisi Sundari di DPRD Lampung Barat,” ujar Sekretaris Partai Demokrat Lampung Fajrun Najah Ahmad (kemarin). (WAH/*/U-3) DPP TAK BISA... Hlm. 7

Penduduk Miskin Indonesia 2011 30,01 juta 12,49%

1999 47,97 juta 23,43%

2009 32,53 juta 14,15%

2004 36,10 juta 16,66%

PDB Per kapita 1999

615 dolar AS (Rp5,54 juta)

2004

1.181 dolar AS (Rp10,63 juta)

2009

2.329 dolar AS (Rp20,96 juta)

2011

3.600 dolar AS (Rp32,40 juta)

Konflik yang muncul 1998-2003 Ambon diberlakukan darurat sipil dan berhasil dikembalikan ke tertib sipil pada 2003.

2005 Konflik Poso dan Aceh berhasil dihentikan dengan perjanjian damai.

2007-2011 Kekerasan atas nama agama dan kelompok terus meningkat hingga 299 kasus. Sumber: Tim Riset MI, Grafis: Jads

PEMBATASAN BBM

‘Jadi Pengecor Lebih Menguntungkan’ GUNUNGSUGIH—Senin (21-5), pukul 09.00, Imam (40) sudah bersiap-siap meninggalkan rumahnya di Poncowati, Terbanggibesar, Lampung Tengah, dengan pikap tuanya. Tujuannya, antre BBM (bahan bakar minyak) di SPBU (stasiun pengisian bahan bakar umum). Sudah lebih enam bulan, pria bertubuh gempal ini beralih profesi dari melayani jasa mengangkut singkong menjadi pengecor BBM yang menyuplai para pedagang eceran BBM. Tak banyak peralatan yang perlu dibawa untuk bisnis barunya ini. Cukup selang untuk memindahkan premium dari tangki mobilnya, Toyota Kijang pikap warna biru tahun 1979, ke pedagang eceran. Dengan modal kesabaran antre di SPBU, Imam mengaku sudah mampu membelikan anak perempuannya, yang kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Lampung,

,

sebuah komputer jinjing dan satu ponsel mahal. Dengan profesi lamanya, Imam hanya mampu mendapat kan Rp100 ribu—Rp150 ribu dalam 1—2 hari tergantung panenan singkong. “Jadi pengecor lebih menguntngkan,” ujarnya kemarin. Sejak BBM langka, Imam memanfaatkan pikapnya untuk antre di dua SPBU, yaitu Yukumjaya dan Terbanggibesar. Dalam sehari, dia dapat antre dua kali dalam satu SPBU yang dekat dengan tempat tinggalnya. Setiap kali mengecor, mobilnya mampu menampung 25 liter premium lebih. Artinya, dalam sehari Imam bisa mendapat 100 liter premium dengan harga Rp4.500/liter. Premium itu dijual kepada pengecer paling murah Rp5.500 per liter. Artinya, ia sudah mendapat minimal Rp100 ribu per hari. (HER/R-2) CUKUP... Hlm. 6

±

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.