lampungpost edisi, 8 juni 2012

Page 1

±

±

CMYK

±

Terbit Sejak 1974 Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

www.lampungpostncom

jumat, 8 juni 2012

l No. 12461 l TAHUN XXXVII

DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG

Terbit 28 Halaman

i HARGA ECERAN : Rp3.000 KURS

±

Sakit dan lelah, Ayu Ting Ting batalkan syuting acara televisi... HLM. 16

Terumbu karang rusak, nelayan pilih sewakan kapal ikan... HLM. 2

BURAS H. BAMBANG EKA WIJAYA

Pembatasan BBM, Justru Rakyat Lebih Sengsara !

±

PROGRAM pembatasan BBM bersubsidi yang dicanangkan agar subsidi tepat sasaran pada warga kelas bawah atau kurang mampu, pada realisasinya justru rakyat kelompok sasaran program tersebut jadi lebih sengsara!” ujar Umar. “Khususnya karena realisasi program pembatasan itu dengan pengurangan kuota terhadap SPBU di kawasan pelosok jauh dari kota besar, mengakibatkan pasokan jauh dari kebutuhan sehingga rakyat kebanyakan di kawasan pinggiran yang merupakan sasaran subsidi justru harus membeli BBM bersubsidi eceran dengan harga Rp7.500 sampai lebih Rp10 ribu per liter!” “Ironis! Justru rakyat yang dijadikan sebagai sasaran subsidi BBM malah dikorbankan dalam realisasi programnya di lapangan!” timpal Amir. “Tapi begitulah nasib rakyat, selalu didasarkan hitung-hitungan di atas kertas tanpa sedikit pun mengkaji realitas hidup rakyat jelata dan perilaku ekonomi warga yang bakal terdorong kebijakan tersebut!” “Lebih ironis lagi harga BBM bersubsidi jauh lebih mahal di pelosok desa itu tidak mudah diatasi dengan tambahan kuota BBM untuk Provinsi Lampung sebesar 77.724 kiloliter (kl) atau 11,98% untuk tahun ini dari 648.997 kl menjadi 726.721 kl!” tukas Umar. “Soalnya, karena tambahan kuota itu untuk mencukupi kebutuhan BBM bersubsidi Lampung sampai akhir tahun karena kuota sebelumnya hanya cukup sampai Oktober! Selain itu, penjualan BBM bersubsidi di SPBU dengan harga di atas semestinya di daerah pedalaman bukan lagi rahasia, bahkan ada yang terang-terangan memasang spanduk sebagai pemberitahuan kepada konsumen! Lebih parah lagi, sekalipun penjualan BBM bersubsidi di SPBU seperti itu dilaporkan oleh warga kepada polisi seperti di Lampung Tengah, sejauh ini tak ada penindakan!” “Karena itu, kalau program pembatasan BBM di Lampung hanya dijalankan semata dengan retorika, cukup dengan menge­ luarkan surat-surat keputusan, atau malah cuma omong begini atau begitu melulu, kesengsaraan rakyat sasaran program subsidi akibat salah urus programnya tak bisa dihindari!” timpal Amir. “Artinya, demi kesengsaraan rakyat yang terimbas kebijakan ini tak berlarut, tak salah jika pejabat-pejabat yang bertanggung jawab dalam program ini turun langsung ke lapangan meluruskan penyimpangan serta menegakkan aturan! Masalah tak bisa selesai hanya dengan ongkang-ongkang menunggu laporan asal bapak senang—ABS!” “Lucunya masalah harga BBM bersubsidi jauh di atas semestinya yang harus dibayar oleh rakyat yang sesungguhnya diamankan kepentingannya dengan pembatasan BBM itu, hanya bisa diatasi lewat mengembalikan kebijakan pasokan di SPBU pelosok seperti sediakala!” tegas Umar. “Mobil-mobil mewah yang nyedot BBM bersubsidi adanya di kota besar, kok malah SPBU pelosok pedalaman yang dipangkas kuota pasokannya!” *** Add on: facebook.com/buraslampost

Follow on: @buraslampost

Oasis

Terapi Telepon untuk Depresi

±

TERAPI lewat telepon ternyata lebih mampu menjaga konsistensi pengobatan pasien de­­presi. Demikian kesimpul­an studi peneliti Northwestern Uni­versity Feinberg School of Me­dicine di Chicago, AS, sete­lah mengamati 325 partisipan de­pre­si berat. David Mohr memimpin kolega­nya melakukan terapi terhadap pa­ra pasien depresi itu selama 18 minggu. Dalam pengobatannya, Mohr membagi dua kelom­pok partisipan, yakni terapi lewat telepon dan terapi tatap muka. Hing­ga minggu kelima, partisipan terapi lewat telepon yang ber­henti mencapai 4,3%, sedangkan partisipan terapi tatap mu­ka mencapai 13%. Kemudian pada akhir penelitian, tim me­nemukan partisipan terapi lewat telepon yang berhenti men­capai 21% dan terapi tatap muka 33%. (U-1) Mohr mengatakan timnya tidak memperhatikan perkembangan tingkat depresi dari partisipan. Hal paling penting adalah keberlanjutan terapi yang juga berpengaruh terhadap kondisi psikologis seseorang. Hasil penelitian dipublikasi lewat jurnal American Medical Association. (U-1)

Kerja tidak tepat sasaran, SKPD Pringsewu dapat rapor buruk... HLM. 23

Yunani (4-3-3)

Polandia (4-5-1)

Pelatih: Frernando Santos

Pelatih: Franciszek Smuda

Lima laga terakhir Yunani 31 Mei 2012 Yunani 1 0 Armenia (Uji coba) 26 Mei 2012 Yunani 1 1 Slovenia (Uji coba) 29 Feb 2012 Yunani 1 1 Belgia (Uji coba) 15 Nov 2011 Yunani 1 3 Romania (Uji coba) 11 Nov 2011 Yunani 1 1 Rusia (Uji coba)

Lima laga terakhir Polandia 02 Jun 2012 Polandia 4 0 Andorra (Uji coba) 26 Mei 2012 Polandia 1 0 Slovakia (Uji coba) 22 Mei 2012 Polandia 1 0 Latvia (Uji coba) 29 Feb 2012 Polandia 0 0 Portugal (Uji coba) 15 Nov 2011 Polandia 2 1 Hungary (Uji coba)

Gekas

Obraniak

17 Karagounis

Tzavellas

3

10 Malezas

4 Chalkias

1

Lewandowski

Samaras

9

7

Katsouranis

21 8

2

Papadopoulos

CMYK

Matuszczyk

Dudka

18

Siaran langsung RCTI, Jumat (8-6) Pukul 21.00 WIB

Torosidis

Wasilewski

20

13

15

Blaszczykowski Wawrzyniak

16

10 Piszczek

Perquis

5

15

6

Rybus

8

Ninis Maniatis

1

Szczesny

14

Grafis: Jads 1-, 15-, 13-, 14-, 20-, 5-, 6-, 16-,

Jangan Jadi Bangsa Paranoid 10-, 8-, 9-

Yunani (4-3-3)

1-, 3-, 4-, 2-, 15-, 8-, 10-, 21-, 18-, 17-, 7Pelatih: Fernando Santos

Robert Lewandowski

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Indonesia tidak boleh menjadi bangsa paranoid dan menilai kerdil diri sendiri. Di tengah karut-marut perpolitikan nasional, masih ada harapan menjadi bangsa besar dari segi ekonomi dan pendidikan. Demikian benang merah dialog bertema Merajut kebangsaan yang digelar Lampung Post bersama para tokoh masyarakat, pemuda, dan kalangan pendidik dalam memperingati Hari Lahir Pancasila, di Bandar Lampung, Kamis (7-6). “Tidak ada jalan lain selain melalui pendidikan yang mencerdaskan dan menyejahterakan,” kata Rektor IAIN Raden Intan Lampung Mohamad Mukri. Keringnya pemahaman kebangsaan oleh generasi muda, menurut Mukri, harus disikapi dengan penanaman kembali nilai-nilai Pancasila melalui pendidikan. “Anggaran pendidikan yang cukup signifikan itu harus digunakan seefektif mungkin dan jangan diselewengkan.

Pendidikan tidak hanya mencerdaskan, tetapi harus berperan membentuk cha­ rac­ter building bangsa,” kata dia. Rendahnya kesejahteraan ma­s ya­ra­ kat, menurut Ketua Pengurus Wilayah Mu­h ammadiyah Lampung Nur vaif Cha­n iago, berdampak langsung pada ke­merosotan moral bangsa dan luntur­ nya nilai-nilai Pancasila. “Kesejahtera­ an sosial yang dicita-citakan dalam ke­m erdekaan 63 tahun silam tidak kun­jung datang. Sementara kemiskin­ an itu mendekatkan manusia pada ke­ kufuran,” ujar dia. Nurvaif mengingatkan kelahiran In­ donesia melalui kemerdekaan tidak bisa le­pas dari berkat rahmat Tuhan Yang Ma­ha Esa, sebagaimana yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Namun, rah­mat dan berkah Tuhan Yang Maha Esa pada suatu bangsa akan diangkat manakala moralitas masyarakat me­ lorot. “Akibat globalisasi, agama kini menjadi komoditas hiburan dan komo­ ditas politik,” kata Nurvaif. Krisis Kebangsaan

Pada bagian lain, akademisi Universi­ tas Lampung (Unila) Pitojo Budiono me­ngatakan bangsa Indonesia tengah

mengalami krisis kebangsaan yang pa­r ah. Persepsi kebangsaan kering dan identitas bangsa tidak muncul. In­donesia menjadi bangsa yang rentan dan tidak memiliki konsep ketahanan na­sional. “Pascareformasi, berbagai konsep ke­tahanan nasional warisan Orde Baru (Orba) dihapus. Namun, Orde Reformasi hingga kini tidak sekali pun menghadir­ kan konsep ketahanan nasional yang baru sehingga terjadi kekosongan,” ujarnya. Hal ini diamini Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Lampung Hidir Ibrahim. Me­n urut dia, realitas yang ada me­ nunjuk­kan bangsa ini makin jauh dari nilai-nilai luhur Pancasila. “Interna­lisasi dan reaktualisasi nilai-nilai Pancasila ha­r us dilakukan,” kata dia. Sedangkan Lintong Simbolon dari PMKRI Lampung mengemukakan lun­ turnya pemahaman nilai-nilai Panca­ sila tidak lepas dari kebijakan pendi­ dik­a n yang salah kaprah, terutama se­jak Pendidikan Pancasila ditiadakan. “Bagaimana kami bisa memahami dan meng­a malkan. Untuk tahu dan hafal pun tidak,” ujar Simbolon. (UNI/MG1/U-1) n laporan KHUSUS...Hlm. 6

KOTA TERKOTOR

Herman H.N. Demo Tim Penilai Adipura BANDAR LAMPUNG (Lampost): Wali Kota Bandar Lampung Herman H.N. mempertanyakan metode penilaian Adipura kota terkotor yang diberikan Kementerian Lingkungan Hidup kepada kota setempat. Bahkan, Pemkot beserta warga Kota Tapis Berseri berencana menggelar demo di kantor Kementerian Lingkungan Hidup di Jakarta, Jumat (8-6). Menurut Herman, penilaian kebersihan tentu memiliki dasar. Pihaknya mempertanyakan apakah penilaian sesuai kriteria sehingga penilai memvonis Bandar Lampung menjadi kota terkotor. Pihaknya legawa jika tidak mampu memperoleh Piala Adipura, tetapi tidak menerima jika dikatakan kota terkotor. Dia menyesalkan tim penilai dari Kementerian Lingkungan Hidup tidak melakukan pengecekan lapangan sebelum memberikan penilaian. “Akan saya pertanyakan sampai ke mana pun kare­

±

Nasi Bakar Penggugah Selera... HLM. 28

na selama ini bisa dilihat perubahan bidang kebersihan dan kesehatan,” kata Herman usai rapat paripurna pandangan umum Raperda Pinjam­ an Daerah di gedung DPRD Bandar Lampung, Kamis (7-6). Di tempat terpisah, Staf Ahli Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Yunus Dwiatmojo, mengakui Bandar Lampung bukan kota kotor. Pada saat bertandang membuka Begawi Bandar Lampung XII, Kamis (7-6), terlihat bersih. “Saat berkeli­ ling cari makan, saya lihat tidak ada yang kotor. Pen i l a i a n it u memang perlu dikoreksi,” kata Yunus. Dia setuju si k ap Pem-

±

kot Bandar Lampung mengkritik tim penilai Kementerian Lingkungan hidup, yang menyatakan Bandar Lampung mendapat pe­ ringkat kedua kota terkotor, setelah Kota Bekasi, Jawa Barat. (VER/U-1)

1 US$ Rp9.375

±

kamis, 7 juni 2012 SUMBER BI

PIALA EROPA

Faktor Tuan Rumah Untungkan Polandia WARSAWA—Sebagai tuan rumah bersama, Piala Eropa 2012 menjadi kesempatan Polandia menorehkan prestasi. Kemenangan di laga pertama menjadi bekal melakoni laga berikutnya. Polandia akan melakoni laga pembuka turnamen menghadapi Yunani di Stadion Narodowy, Warsawa, malam ini (8-6). Posisi tuan rumah ditambah motivasi tinggi menjadi keuntungan bagi Polandia untuk memenangkan laga. Kekuatan tim yang dibesut Franciszek Smuda kini tertumpu pada pilar-pilar yang merumput di luar kompetisi liga Polandia. Mereka memiliki sinar terang pada diri penyerang Robert Lewandowski yang tampil gemilang bersama Borussia Dortmund dengan mempersembahkan dua gelar, Bundesliga dan DFB Pokal. Ketajaman Lewandowski dalam membobol gawang lawan akan menjadi sinyal kuat bagi Yunani untuk bisa meredamnya. Sebab jika tidak, bukan tidak mungkin gawang mereka akan menjadi santapan empuk terciptanya gol demi gol. Hanya saja, posisi tuan rumah yang lolos langsung membuat kekuatan Polandia belum teruji benar. Empat kemenangan dalam lima uji coba terakhir mereka belum membuktikan kehebatannya karena diraih dari tim-tim yang kekuatan kurang seimbang. Berbeda dengan Yunani yang sudah teruji selama kualifikasi grup. Juara Piala Eropa 2004 ini memiliki rekor yang bagus dalam perjalanan ke Polandia-Ukraina ini dengan menjadi juara grup F dengan rekor tak terkalahkan. Polesan pelatih asal Portugal, Fernando Santos, sangat terasa dalam permainan timnya. Selama kualifikasi, Yunani mampu mencetak 14 gol dan hanya kebobolan 5. (O-2)

±

n liputan khusus...Hlm.17-18

BBM SUBSIDI

Industri Pemakai Lebih Besar BANDAR LAMPUNG (Lampost): Jumlah bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi banyak tersedot untuk kepentingan industri pertambangan batu bara dan perkebunan, jauh lebih banyak daripada data yang diungkap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung. Menurut praktisi bisnis batu bara, Ginta W. Ghazali, jumlah truk pengangkut batu bara lebih dari 300 kendaraan per hari. “Kendaraan dump truck pengangkut batu bara yang melintas di Lampung sebenarnya lebih dari 600 kendaraan. Pemakaian bahan bakarnya 60 ribu liter solar per hari. Jadi bukan 250 liter/hari,” kata Ginta, Kamis (7-6). Namun, data tersebut, menurut Ginta, perlu diverifikasi. Pasalnya, Dinas Perhubungan Lampung tidak pernah mengeluarkan izin angkutan batu bara antarprovinsi. “Tidak ada data valid. Pemprov Lampung tidak punya data jumlah armada dump truck yang membeli solar. Jadi, bisa jauh lebih besar dari perkiraan itu,” kata Ginta. Menanggapi hal ini, Sales Areal Mana­ ger PT Pertamina Wilayah LampungBengkulu Umar Chotib mengakui bisa saja terjadi kebocoran penggunaan BBM subsidi, khususnya solar, ke industri. Umar Chotib setuju BBM subsidi banyak tersedot untuk kepentingan industri pertambangan batu bara. Namun, yang menyedot BBM subsidi adalah angkutan atau lalu lintas angkutan barang, bukan perusahaan secara langsung. “Kecil kemungkinan terjadi pada industri besar. Khusus industri besar, ada petugas Pertamina yang menangani distribusi tersebut,” kata Umar Chotib kemarin. Sedangkan industri kecil, penggunaan BBM subsidi 100—200 liter, seperti untuk genset perkantoran. “Bisa saja BBM subsidi ini diperoleh dari SPBU. Tapi meski kecil, kalau jumlahnya banyak, ya banyak juga,” kata dia. (LIN/NOV/U-1)

±

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.