±
±
CMYK
±
Terbit Sejak 1974 Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999
www.lampungpostncom
jumat, 1 juni 2012
l No. 12453 l TAHUN XXXVII
DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG
Terbit 30 Halaman
i HARGA ECERAN : Rp3.000 KURS
±
Listrik rumah ketua kontraktor listrik diputus... HLM. 3
Mantan Kadis PU Kota dituntut 30 bulan... HLM. 2
Revalina S. Temat harus kuasai tiga bahasa... HLM. 16
Jam tangan, aksesori berkelas... HLM. 25
BURAS
“HARI ini, 1 Juni 2012, Pancasila berusia 67 tahun! Pancasila lahir dalam pidato Bung Karno di rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang mencari dasar bagi negara Indonesia merdeka!” ujar Umar. “Pancasila dimaksud Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.” “Sila Ketuhanan Yang Maha Esa secara prinsip menegaskan Indonesia bukan negara ateis!” timpal Amir. “Saat Pancasila lahir, dalam masyarakat Indonesia sudah terMaju mundurnya dapat berbagai agama yang hidup bangsa Indonesia berdampingan, bukan saja rukun, damai dengan toleransi tinggi, ditentukan oleh malah bersatu dalam cita-cita dan kemampuan tekad sekaligus berjuang bersakita mengisi ma-sama untuk memerdekakan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia!” “Oleh sebab itu, ketika dalam kehidupan berbangsa kini cenderung ada yang kurang harmonis dalam kerukunan antarumat beragama, atau apalagi konflik intraumat seagama, melirik ke kaca spion melihat keteladanan dari para pemimpin umat masa itu jadi keharusan!” tegas Umar. “Lebih baik lagi kalau mau berusaha mendalami pemikiran M. Natsir, Agus Salim, dan tokoh-tokoh sezamannya dalam usahanya untuk mengutamakan tetap terjaganya kesatuan dan persatuan bangsa yang mengayomi semua umat beragama dengan tidak memaksakan yang terbaik menurut agamanya sendiri! Keikhlasan mereka mencoret tujuh kata dalam Djakarta Charter yang sejak awal mereka perjuangkan masuk Pembuka an UUD ‘45, contoh sikap toleransi yang layak diteladani!” “Bukan hanya diteladani umat Islam masa kini, melainkan juga oleh tokoh-tokoh umat beragama lain untuk tidak selalu ngotot to be or not to be ketika menghadapi tuntutan untuk toleran yang jika tak dilakukan berekses fatal!” potong Amir. “Hal itu perlu dipertegas, bukan hanya karena gejala radikalisme juga berpangkal pada konflik-konflik antarumat beragama—semisal di Ambon dekade lalu—yang tersulut oleh keringnya sikap toleran di kedua pihak! Konflik juga seperti cinta, tak bisa bertepuk sebelah tangan!” “Untuk itu, pada hari lahirnya Pancasila ini, amat baik jika kita semua menyegarkan cara berpikir dan bersikap seperti yang telah diteladankan para Bapak Pendiri Republik!” tegas Umar. “Tetap utuh dan bersatunya negara ini, atau maju mundurnya bangsa Indonesia ditentukan oleh kemampuan kita mengisi kemerdekaan dalam kebersamaan, bukan oleh kejingoan dan main asal kepruk!” *** Follow on: @buraslampost
Oasis
Ditemukan Bau Khas Orang Tua
±
ILMUWAN mengklaim menemukan bau badan khusus orang tua yang dapat dikenali. Johan Lundstrm, ketua tim peneliti, menginstruksikan 41 pria dan wanita dari berbagai golongan usia tidur selama lima malam berturut-turut mengenakan T-shirt berisi bantalan ketiak. Kemudian bantalan itu dipotong dan ditaruh dalam toples kaca. Peneliti meminta 41 orang dewasa muda untuk mencium dua sampel secara bergantian dan diminta menentukan potongan mana yang berasal dari orang yang lebih tua. Ke-41 orang itu sulit membedakan bau kelompok muda dan paruh baya, tetapi partisipan jauh lebih berhasil menge nali sampel kelompok tertua (75—90 tahun). Sayangnya, akar atau asal bau orang tua ini masih misteri. Namun, studi mencatat perubahan jangka panjang pada kelenjar kulit bisa terlibat. (U-1)
±
kamis, 31 mei 2012 SUMBER BI
Gedung Pemkab Lamteng Terbakar
67 Tahun Pancasila!
Add on: facebook.com/buraslampost
±
pemerintahan
H. BAMBANG EKA WIJAYA
±
1 US$ Rp9.565
CMYK
n LAMPUNG POST/M. LUTFI
PADAMKAN API. Sejumlah petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan api yang menghanguskan kantor Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah di Gunungsugih, Kamis (31-5). Kebakaran merobohkan atap ruangan ULP, Bina Program, Bagian Tapem, Bagian Hukum, Bagian Kesra, Korpri, dan Bagian Organisasi.
Pusat Tangani Bandara Branti BANDAR LAMPUNG (Lampost): Setelah lama tertunda, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akhirnya mengambil alih perluasan Bandara Radin Inten II, Branti, Lampung Selatan, menjadi bandara internasional. Hari ini (1-6) Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. dijadwalkan menandatangani nota kesepahaman bersama dengan Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub di Jakarta. Setelah itu, Kemenhub menyusun masterplan dan detail engineering design (DED). “Pemprov Lampung hanya menyediakan lahan, yang membangun pusat. Lahan disediakan 100 hektare (ha),” kata Sjachroedin kepada Lampung Post, Kamis (31-5) malam. Selama ini Bandara Radin Inten II hanya melayani penerbangan domestik. Penambahan maskapai dan jadwal penerbangan membuat bandara semrawut. Di terminal keberangkatan, ba nyak penumpang tidak mendapat tempat duduk karena jumlah tempat duduk tak sebanding dengan penumpang. Dengan perluasan tersebut, Bandara Radin Inten II bisa menjadi embarkasi
haji Lampung. Menurut Gubernur, tahun 2013 Bandara Radin Inten bisa menjadi bandara internasional karena semua fasilitas dipenuhi, baik dari Kementerian Hukum dan HAM juga Kementerian Agama. “Dana pembangunannya dan fasilitas pendukung menjadi tanggung jawab pusat,” ujarnya. Berkaitan dengan pembangunan itu, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekprov Lampung Arinal Djunaidi mengatakan Kemenhub membiayai dan membangun kelengkapan infrastruktur bandara mulai terminal sampai landasan pacu baru. “Lahandisediakanuntukpengembang an dan diserahkan kepada Kemenhub kemudian dibangun fasilitas. Penyerah an lahan ini harus dilakukan agar tidak terjadi persoalan di kemudian hari. Saat MoU itu, lahan yang dibebaskan diserahkan ke Kemenhub,” kata Arinal.
Diperluas Secara terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Lampung Ishak mengatakan Bandara Radin Inten II terus diperluas hingga mencapai 206,57 ha. Saat ini luasnya baru 96 ha. Terminal keberangkatan rencananya dipindahkan ke seberang landasan pacu. “Sambil menunggu pembangunan terminal baru, tahun ini Pemprov Lampung dan Kemenhub memperluas ruang tunggu bandara untuk mengatasi banyaknya calon penumpang yang tidak kebagian tempat duduk saat menunggu jadwal keberangkatan pesawat,” kata Ishak. Ishak menjelaskan Pemprov menganggarkan perluasan ruang tunggu V IP bandara Rp1,5 miliar. Ruang tunggu umum diperluas dengan anggaran dari Kemenhub. “Untuk ruang tunggu umum ini kemungkinan dibuat dua lantai di atas ruang tunggu yang sekarang seluas 500 meter persegi. Jika selesai, ruang tunggu ini bisa menampung 700 sampai 800 orang. De ngan demikian, tidak ada penumpang yang tidak kebagian tempat duduk meskipun dalam kondisi padat,” kata Ishak. (LIN/IKZ/U-1)
IDEOLOGI NEGARA
Pancasila Makin Dilupakan BANDAR LAMPUNG (Lampost): Bangsa Indonesia melupakan Pancasila. Bahkan terkadang lebih percaya diri dengan ideologi asing dibandingkan Pancasila. Demikian beberapa catatan terkait peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni, dari beberapa pandangan yang dihimpun Lampung Post, Kamis (31-5). Dosen FH Universitas Lampung (Unila) Tisnanta mengatakan momen Hari Lahir Pancasila menjadi pendorong evaluasi dan revitalisasi terhadap nilai-nilai Pancasila. “Bangsa ini kehilangan ideologi Pancasila yang merupakan hasil olah pikir para pendiri bangsa. Tetapi, justru dilupakan penerusnya sehingga kehilangan arah dan tujuan,” kata Tisnanta. Menurut doktor hukum Universitas Diponegoro ini, banyak nilai-nilai luhur Pancasila yang hilang, seperti keadaban, persatuan, dan keadilan. Dia mencontohkan kasus Mesuji. Di daerah yang banyak rakyat miskin dan tindak kekerasan itu, negara tidak hadir. Kemiskin an masih banyak dan kekerasan pun kian masif. “Kehidupan bangsa tanpa
n ANTARA
AKSI KAMISAN. Anggota Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan melakukan aksi Kamisan di depan Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (31-5). Mereka menyerukan pemerintah menyelesaikan tragedi pelanggaran HAM sebagaimana dasar negara Pancasila yang diperingati kelahirannya ke-67 tahun pada hari ini (1-6). Pancasila akan bubar,” ujarnya. Pada bagian lain, dosen Sosiologi Unila, Hartoyo, sependapat bahwa bangsa Indonesia banyak melupakan Pancasila. “Tidak ada nilai-nilai keadilan sosial dan kebijaksanaan yang ditunjukkan pemimpin negeri ini. Yang terjadi justru korupsi, memperkaya diri sendiri,
±
dan membiarkan ketidakadilan,” kata Hartoyo. Menurut Hartoyo, bangsa Indonesia tidak mampu menjalankan keadilan sosial karena lebih membanggakan ideologi bangsa asing, demokrasi, liberal isme, dan sosialisme. Indonesia tidak percaya dengan Pancasila. (MG2/U-1)
GUNUNGSUGIH (Lampost): Gedung Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) terbakar, Kamis (31-5), sekitar pukul 05.00. Api diketahui pertama kali dari ruangan Unit Layanan Pelelangan (ULP). Hingga pukul 06.30, api merobohkan atap ruangan eks kantor DPRD yang kini digunakan beberapa unit kerja Pemkab Lamteng, seperti ULP, Bina Program, Bagian Tapem, Bagian Hukum, Bagian Kesra, Korpri, dan Bagian Organisasi. Api terus menjalar karena hingga pukul 07.00 tidak satu pun armada pemadam kebakaran di lokasi. Pemantauan Lampung Post, tak satu pun pejabat Pemkab Lampung berada di lokasi kebakaran. Sejumlah petugas berusaha menghubungi pejabat melalui ponsel, tetapi tidak aktif. Baru pukul 07.00 terlihat Asisten I Bidang Pemerintahan Sekkab Ahmad Azhar datang bersama Kabag Hukum Supriadi. Kemudian meminta bantuan mobil pemadam kebakaran milik PT Gunung Madu Plantation, PT Great Giant Pineapple, dan Pemkot Metro. Sekretaris Kabupaten Lampung Tengah Adi Erlansyah mengatakan api berasal dari lantai II. Menurut Adi, hampir semua dokumen dan peralatan komputer tidak dapat diselamatkan. “Ada tiga mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan. Api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 08.00,” kata dia. Hingga kemarin, polisi masih menyelidiki penyebab kebakaran. Menurut dia, dugaan sementara penyebab kebakaran akibat hubungan pendek arus listrik. Kerusakan paling parah terlihat pada lantai II. Sedangkan lantai I masih dapat diselamatkan karena tidak begitu tersentuh api. Meskipun terbakar, Bupati Lamteng A. Pairin meminta pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu. Untuk itu, Pairin meminta ruangan atau bagian yang mengalami kebakaran ditempatkan di gedung lain. “Saya minta pelayanan masyakarakat berjalan normal,” ujar Pairin. (LUT/U-1)
±
APBD MESUJI
Dana Minim, Proyek Dilelang MESUJI (Lampost): Meskipun APBD Mesuji hanya tersisa Rp140 miliar, beberapa proyek besar di Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Mesuji ternyata dilelang. Proyek yang selesai dilelang empat paket, sedangkan lainnya akan dilelang pada tahap II. Beberapa pihak mengaku terkejut dan tidak mengetahui proses lelang tersebut. Sebelumnya, Bupati Mesuji Khamamik mengatakan menghentikan proyek pembangunan akibat APBD 2012 senilai Rp420,1 miliar sebagian besar dihabiskan di awal tahun anggaran Januari—April. APBD 2012 yang tersisa hanya cukup untuk membayar gaji pegawai. Keempat paket yang diumumkan Nomor 010-02.LE/Peng/MSJ/2011 tentang pemba ngunan gedung DPRD Kabupaten Mesuji tahap II di pusat ibu kota, yakni di Kampung Sidomulyo, Kecamatan Mesuji, dengan pemenang PT Krakatau Mandiri Makmur dari Lampung Selatan senilai Rp10,9 miliar. Kemudian Nomor 010.04.LE/Peng/ MSJ/2012 tentang pembangunan Jembatan Way Buaya di Kecamatan Mesuji Timur, dengan total nilai proyek Rp6,9 miliar dimenangkan PT Bina Mulya Lampung dari Bandar Lampung. Berikutnya Nomor 010.03-LE/Peng/ MSJ/2012 tentang peningkatan ruas jalan Mekarsari (DAK + pendamping) dimenangkan PT Gema Menata Gemilang dari Bandar Lampung dengan total proyek Rp8,4 miliar. Terakhir, Nomor 010.01-LE/Peng/MSJ/2011 tentang pembangunan kantor Bupati Mesuji tahap III dimenangkan PT Ratu Citra Bahari dari Lampung Selatan dengan total nilai proyek Rp15,2 miliar. Menurut Sekretaris Dinas PU Suharbi, lelang tahap pertama selesai. “Pengumuman 10 Mei lalu. Sekarang tinggal proses administrasi, lalu pelaksanaan,” kata Suharbi. (UAN/U-1) PEMPROV BANTU...Hlm. 5
±
±