Lampungpost Edisi Minggu, 04 Maret 2012

Page 1

±

±

CMYK

CMYK

±

Layanan Berlangganan, Iklan & Customer service

TERBIT SEJAK 1974 Harga Eceran Rp. 3000/Eks

24

Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000

HALAMAN

I

I

DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG

MINGGU, 4 MARET 2012 No. 12368 TAHUN XXXVII

±

WAWANCARA Membangun etos kerja pascakonflik Sidomulyo. Wawancara dengan Raja Majapahit Bali Shri I Gusti Ngurah Arya.

9

13

REPORTER CILIK Delapan murid-murid SD di Lampung Barat spontan mewawancarai Bupati Mukhlis Basri saat audisi reporter cilik.

23

PERJALANAN Menunggang gajah adalah biasa. Namun bermainmain dengan hewan raksasa itu butuh keberanian.

±

Meluncur Lalu ‘Byur’!

MELUNCUR Sejumlah anak meluncur dari water slide di Pantai Mutun. Berbeda dengan umumnya waterboom, di tempat rekreasi gabungan alami dan buatan ini anakanak yang meluncur langsung mencebur ke laut.

BERWISATA bersama keluarga tidak melulu harus pergi ke tempat-tempat yang alami. Kini, di Lampung banyak dibangun tempat wisata buatan yang menawarkan rekreasi air.

A

FOTO: LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO

nak-anak meluncur di tempat rekreasi ke­pada masyarakat semula adalah waterboom. waterboom, lalu byur. Canda dan tawa Hingga kini wahana bermain itu masih menjadi adalah suasana yang selalu dijumpai an­dalan Lembah Hijau. di tempat-tempat wisata buatan. Selain me“Harus diakui waterboom merupakan wahana luncur, anak-anak, remaja, dan orang tua juga yang tetap konsisten,” kata Irwan. Meskipun bisa berenang, menyelam, dan ber­m ain air de­mikian, pihaknya juga membangun wahanasepuasnya. wa­hana lain, seperti flying fox, taman satwa, Dengan tiket masuk yang bervariasi mulai ser­ta arena outbound. dari Rp10 ribu hingga Rp30 ribu, masyarakat Menurut Irwan, pengunjung tempat wisata air Lam­pung kini bisa berwisata air dan tak kalah buatan tidak hanya berasal dari Provinsi Lam­ de­ngan warga kota-kota lain. pung. “Perkembangannya sangat luar biasa. Peng­ Di Bandar Lampung, setidaknya ada lima unjung tidak hanya warga Lampung, te­tapi juga tempat yang menawarkan konsep rekreasi air. wisatawan dari berbagai provinsi, seperti Jakarta, Sebut saja Taman Wisata Lembah Hijau, Water Bali, Palembang, dan Batam,” kata Irwan. Park Citra Garden, Kampung Tabek Indah, Perwakilan pengelola Water Park Citra GarKolam Renang Pratama, kemudian satu lagi den, Ira Seprina, mengatakan rekor jumlah di bilang­a n Jalan Ryacudu, Sukarame. Bebe­ pe­ngunjung terjadi saat liburan Tahun Baru. rapa hotel juga menawarkan Dalam satu hari saja, di taman rekreasi seluas 7.000 meter ta­m an rekreasi air anak-anak. arus diakui persegi itu dikunjungi 2.000 Di Taman Wisata Bu­mi Kedaton waterboom orang. “Kalau akhir pekan sekiyang sebelumnya me­­nawarkan kon­sep wisata alami dan kebun tar 800-an orang. Se­d angkan merupakan bi­natang, kini sedang meng­garap kalau hari-hari biasa jumlah wahana yang tetap pengunjung cuma 100 sampai pro­yek taman air dengan fasilitas 200 orang. Kebanyakan anakre­kreasi air. konsisten.” anak,” ujar Ira. Tidak hanya di Bandar LamWater Park Citra Garden mepung, di kabupaten lain juga M. Irwan Nasution nawarkan konsep bermain air ala ber­munculan tempat-tempat wi­ bajak laut mencari harta karun. Di sata dengan konsep serupa. Di Komisaris Utama Lembah Hijau taman wisata yang dibangun pada Ka­bupaten Way Kanan, Lampung Desember 2007 itu disediakan fasilitas tubes slide, Ti­mur, dan di Tulangbawang juga su­dah diba­ badies slide, google, rope atau jembatan gantung, ngun tempat-tempat wisata buatan. Anak-anak water canon, water gun, serta racer three lane. bisa menyebutnya waterboom. Di Pantai Mutun, Kabupaten Pesawaran, bah­kan menggabungkan konsep wisata alami de­ngan buaAman tan. Di tempat yang mengandalkan panorama laut Kelebihan dari tempat wisata buatan adalah faktor keamanan. “Kami lebih memilih rekreasi di itu juga dibangun wahana ber­main air, waterboom. Anak-anak meluncur dari waterboom langsung me­ tempat ini karena lebih aman dan nyaman. Apala­ ncebur ke dalam air laut yang segar. gi kami datang selalu bersama keluarga,” kata Jumadi, warga Gedongtataan, Pesawaran, yang ditemui tengah berekreasi di Lembah Hijau. Luar Biasa Soal kesehatan, umumnya pengelola selalu Maraknya tempat rekreasi air yang menawarmelakukan pengawasan kualitas air setiap hari. kan waterboom terjadi sejak 2007. Diawali dengan “Tiap Senin dan Kamis, kami membersihkan pem­bangunan Taman Wisata Lembah Hijau. kolam. Kadar keasaman air juga selalu dicek,” Ko­misaris Utama Taman Wisata Lembah Hijau kata Ira. M. Irwan Nasution saat ditemui, Sabtu (3-3), (IYAR JARKASIH/PADLI RAMDAN/U-3) me­ngatakan wahana rekreasi yang ditawarkan REKREASI TUNJANG...HLM. 2

REKREASI AIR

Bermain Sambil Berolahraga PASANGAN suami-istri, Topan dan Diah, terus mengawasi anak­ nya, Faathir, yang tengah bermain air di kolam renang dangkal. Canda dan tawa selalu terdengar dari ketiganya yang telah basah kuyup. Se­s ekali Faathir yang berusia 3 ta­hun itu minta agar diluncurkan dan mencebur ke air. “Hampir tiap minggu kami datang ke sini. Anak juga memang paling suka main air,” kata Diah saat ditemui di Water Park Citra Garden kemarin. Menurut pasangan dokter itu, re­kreasi di wahana air sangat baik un­t uk kesehatan anak. “Sistem mo­torik anak akan terlatih jika sering bermain air dan berenang. Jika bermain di air, tenaga yang

±

dikeluarka n u nt uk melawa n tekan­a n air harus lebih besar sehingga otot anak-anak terus bisa dilatih. Jadi, bermain sambil berolahra­ga,” ujar Topan, yang menjalani tu­gas kedokteran di Kabupaten Pe­sawaran. Mereka berdua mengaku lebih ny­a ­m a n menema n i a na k nya bermain di tempat rekreasi air. “Kalau di tempat lain, kami tidak bisa bermain bersama. Di tempat lain, kami hanya menonton anakanak bermain,” ujarnya. Karena itu, menurut Topan, ada ni­l ai tambah dalam berwisata air ber­s ama keluarga. “Kecerdasan so­s ial juga bisa diasah karena ini tem­pat yang ramai,” ujarnya.

Ba­gi Tina (35), bermain di waha­ na air sudah menjadi tuntutan ming­g uan kedua anaknya. “Seti­ ap minggu, kami selalu ke sini ka­rena sudah biasa dan mereka ju­ga sudah bisa berenang, saya ha­nya menemani,” kata Tina yang te­ngah asyik mengobrol dengan te­mannya. Meskipun setiap minggu ke tem­pat rekreasi air, Tina mengaku se­sekali mengajak anak-anaknya itu berwisata ke alam terbuka. “Anak bisa belajar mencintai alam dan lingkungan kalau wisata ke pan­tai,” kata dia. Lebih jauh, Tina berharap agar fa­silitas rekreasi di Lampung bi­sa sama dengan di Jakarta yang lebih dahulu ada. (PADLI RAMDAN/U-3)

H

n LAMPUNG POST/IKHSAN DWI NUR SATRIO

±

RAMAI PENGUNJUNG. Tempat rekreasi air banyak dibangun di Lampung. Meskipun demikian, tempat rekreasi buatan itu selalu ramai pengunjung, terutama pada hari libur dan akhir pekan. Seperti di Taman Wisata Lembah Hijau, Sabtu (3-3).

BURAS

Aturan Menteri, Siapa Takut? “AYAH belum mem­b eri uang ko­m ite sekolah buat anak-anak!” istri mengingatkan suaminya. “Katanya sudah ada Peratur­ an Menteri Pendidikan dan Ke­ bu­­dayaan yang melarang pungutan se­kolah terhadap murid atau walinya!” sa­hut suami. “Cuma aturan larangan dari menteri, siapa takut?” tukas istri. “Aturan dan larangan dari Allah saja dilanggar orang! Begitulah kenyataan di negeri kita dewasa ini, berbagai aturan dan ber­aneka larangan terus keluar dari

±

±

±

H. BAMBANG EKA WIJAYA waktu ke waktu, tapi tanpa jaminan ke­efektifan berlakunya!” “Bahkan dalam kehidupan bernegara, aturan tertinggi berupa konstitusi tak kepalang untuk dilanggar atau diakal-akali justru oleh para pejabat negara seperti kepala daerah dan anggota DPRD!” timpal suami. “Itu terkait pendidikan pula, yakni banyak daerah belum memenuhi perintah konstitusi untuk memberi sektor pendidikan 20% APBD, lalu diakal-akali pula dengan melabeli pendidikan pada aneka program di berbagai satker lain sehingga penyaluran dana APBD pendidikan ke jalur yang semestinya jadi terpangkas telak!” “Maka itu, jangan buru-buru berharap ada solusi dari APBD menutupi ke­kurangan biaya operasional sekolah (BOS) dengan munculnya aturan menteri yang melarang pungutan di sekolah!” tegas istri. “Tak efektifnya berjalan aturan bernegara dari perintah konsti-

CMYK

tusi hingga larangan menteri itu bagian dari tak berjalannya secara efektif sistem hukum di negeri ini! Contoh nyatanya persamaan di muka hukum, bahkan Komisi Pemberantasan Korup­ si (KPK) tak mampu melaksanakannya! Banyak tersangka korupsi saat ditetapkan langsung ditahan tak boleh dijenguk keluarganya, tapi Angie tak ditahan, bebas bikin konferensi pers, dan kembali bekerja di DPR!” “Diskriminasi yang mencolok di bidang hukum melengkapi bermacam ke­lemahan prak tek hukum yang mengecewakan mayoritas rakyat jelata itu, dipadu dengan seenaknya melanggar aturan dan larangan di dunia pendidikan dari perintah konstitusi sampai peraturan menteri, jelas bisa ne­gatif bagi rakyat, membentuk sikap sinis yang mengaktual dalam tindakan des­truktif!” timpal suami. “Celakanya dalam dunia pendidikan ekspresi sikap si­n is dan destruktif itu cenderung

±

te­rus menguat seperti terlihat pada ta­wuran yang melanda semua jenjang pen­didikan!” “Semua itu harus ditarik kembali ke jalur yang benar lewat membersihkan du­n ia pendidikan dari segala akalakalan penyimpangan anggaran!” tegas istri. “Jika pembersihan itu gagal, dipadu praktek hukum yang acak ka­ dut, ke depan realitas negeri kita bisa le­bih kacau dari film koboi!” ***

Add on: facebook.com/buraslampost Follow on: @buraslampost

LAMPUNGPOST .COM n Redaksi

(0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

CMYK

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.
Lampungpost Edisi Minggu, 04 Maret 2012 by Lampung Post - Issuu