lampungpost edisi rabu 25 januari 2012

Page 1

± ±

± ±

CMYK CMYK

Terbit Sejak 1974 Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

www.lampungpostncom

RABU, 25 JANUARI 2012

± ±

CMYK

l NO. 12330 l TAHUN XXXVII

DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG

TERBIT 24 HALAMAN

lHARGA ECERAN : Rp3.000 KURS

± ±

Urai kemacetan, Pemkot mundurkan ruko 2 meter... HLM. 4

AMPP tuntut pengesahan RAPBD Pesawaran... HLM. 24

Lampard terancam absen perkuat Chelsea... HLM. 17

Jennifer Lopez Dihujat Gara-gara Iklan Mobil... HLM. 16

1 US$ Rp8.985

±

selasa, 24 januaRi 2012 SUMBER BI

BURAS

H. BAMBANG EKA WIJAYA

Area ‘Blue Ocean’, Bansos Versi DPR!

OASIS

n ANTARA/ENI MUSLIhAh

KeRusuHan anTaRWaRGa. Ratusan warga berjalan kaki dengan membawa berbagai senjata melintasi perkampungan warga yang dibakar massa dalam kerusuhan di Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, Selasa (24-1). Kerusuhan itu mengakibatkan sedikitnya 60 rumah terbakar, puluhan rusak, dan dua warga menderita luka-luka.

Sidomulyo Rusuh, 60 Rumah Dibakar Amuk Massa di Lampung Selatan 24 Januari 2012 Warga Dusun Napal menyerang Desa Kotadalam. Enam rumah tembok rusak parah, dua rumah tembok rusak ringan. Korban Ismail luka bacok tangan kanan dan Hendra. Aksi ini dibalas serangan gabungan warga Kotadalam, Sukamarga, Munjuksempurna, Merakbelantung, Kalianda, Gayam, Tanjungan, Tarahan membakar dan merusak rumah warga Dusun Napal, Sidomulyo. Korban luka Wayan Agus Sunarya luka dahi kanan.

Lampung Selatan menjadi batu ujian kerukunan antarkampung. Belum hilang dari ingatan pada 29 November 2011, kerusuhan warga Sidomakmur, Kecamatan Way Panji, dan Dusun Sukajaya, Desa Margocatur, Kecamatan Kalianda, meledak, kini giliran warga Desa Kotadalam, Kecamatan Sidomulyo, dan Dusun Napal, Sidomulyo.

29 November 2011 Sebanyak 37 rumah rusak dan 9 di Dusun Sukajaya, Desa Margocatur, Kecamatan Kalianda, ludes terbakar akibat amuk massa yang menuntut balas kematian pelajar SMP yang ditusuk tak jauh dari arena organ tunggal. Perusakan rumah diduga dilakukan sekelompok massa dari Desa Sidomakmur, Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan.

Kurang Minum, Wanita ‘Bad Mood’

± ±

SEBUAH penelitian berskala kecil yang dimuat The Journal of Nutrition mengatakan status hidrasi (kecukupan cairan dalam tubuh) sangat memengaruhi fungsi kognitif dan suasana hati. Meskipun berlaku pada laki-laki, efeknya lebih teramati pada perempuan. Penelitian yang hanya melibatkan 25 sukarelawan ini menunjukkan perempuan yang sedikit minum air putih cenderung mudah mengalami gejala kelelahan, seperti sakit kepala dan hilang konsentrasi. Kelelahan yang menyerang pikiran itu berdampak pada suasana hati. Bagi yang dehidrasi, gejala ini sering ditemukan. Namun, seperti dikutip Nydailynews, Selasa (24-1), dalam penelitian ini efeknya muncul pada kondisi dehidrasi paling ringan, yakni saat cairan tubuh hanya berkurang 1%. Pada dasarnya, kebutuhan air putih sangat bervariasi pada setiap individu. Biasanya jumlah yang disarankan 8 gelas (sekitar 2 liter) per sehari. Warna urine bisa dijadikan patokan untuk memenuhi kebutuhan cairan. “Makin pekat warna urine, tandanya kurang cairan dan harus segera minum. Agar tidak mudah dehidrasi, pilih air putih atau minuman bebas alkohol dan tidak mengandung kafeina,” ujar peneliti seperti yang tertulis di jurnal. (U-1)

17 Desember 2009 Warga Desa Bali Agung, Kecamatan Palas, terlibat bentrok dengan warga Desa Palas Pasemah. Insiden tersebut dipicu perkelahian antara siswa SMA Chandra Kirana Palas. Bentrok mengakibatkan sejumlah warga luka- luka. Beberapa kaca rumah terkena lemparan batu oleh warga Desa Bali Agung yang menyerang Desa Palas Pasemah. Data Diolah Lampung Post, Grafis: Jads

SIDOMULYO (Lampost): Bentrok antarkampung kembali terjadi di Lampung Selatan. Sedikitnya 60 rumah dan 6 sepeda motor dibakar. 17 rumah lainnya dirusak massa dan 2 warga terluka. Bentrok berawal dari keributan sekelompok pemuda dari Dusun Napal dan Kotadalam yang merebutkan lahan parkir di Pasar Sidomulyo, Minggu (22-1) malam. Aksi ini tak meluas karena warga yang bertikai menandatangani surat perdamaian di Mapolres Lampung Selatan (Lamsel), Senin (23-1) siang. Namun, pertikaian berlanjut ketika Wayan Iwan Setiawan (27) yang mengendarai mobil pikap bersama istri dan anaknya, Sang Putu Ayu Putu Tirte (22) dan Nafa (1), dari Kecamatan Candipuro hendak pulang ke rumahnya di Desa Sumbernadi, Kecamatan Ketapang, Senin (23-1), pukul 16.00. Saat melintas di Jalinsum Desa Sukamarga, Kalianda, Iwan yang tak tahu-menahu

persoalan dihadang puluhan orang yang menghunus senjata tajam. Melihat kejadian itu, dia membuka pintu mobil dan kabur meninggalkan anak istri. “Mereka memecah kaca dan membacok punggung saya. Saya kabur ke semak belukar dan sampai di Polsek Kalianda sekitar pukul 21.00. Saya pulang dikawal polisi,” ujar Iwan, Selasa (24-1). Informasi penyerangan Iwan sampai ke warga Dusun Napal. Amarah warga meledak. Ribuan warga gabungan dari beberapa desa menyerang Kotadalam yang berjarak 6 km, Selasa (24-1), sekitar pukul 09.45. Massa merusak dan memecah kaca rumah warga Kotadalam yang terletak di Jalinsum.

BaKauHeni-MeRaK

Waspadai Gelombang 2,5 Meter

Penyerangan ini membuat Ismail (59), warga Desa Kotadalam, dan Hendra (29), warga Desa Bandardalam, Kecamatan Sidomulyo, luka serius. Keduanya dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM), Bandar Lampung. Tak lama berselang, sekitar pukul 12.15, ribuan warga dari Desa Kotadalam balas menyerbu ke Dusun Napal yang ditinggal mengungsi warganya. Selama kurang lebih tiga jam, tercatat 60 rumah dibakar. Di lokasi, awan hitam membubung akibat kebakaran. Bentrok dua kampung ini membuat aktivitas warga sekitar berhenti. Rumah penduduk di Desa Seloretno, Sidodadi, dan Desa Sidorejo tertutup rapat. Warga yang tidak terlibat konf lik memilih bergerombol. Pasar Sidomulyo, minimarket, perbankan, dan warung tidak ada satu pun yang buka sejak pagi.

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Stasiun Meteorologi Maritim Lampung memperkirakan tinggi gelombang laut di Selat Sunda bagian utara (Merak—Bakauheni) berpotensi mencapai 2,5 meter. Ketinggian gelombang tersebut jauh melebihi kondisi normal yang hanya berkisar 1 meter. Selain itu, berdasarkan data BMKG Lampung, ketinggian gelombang laut di atas normal terjadi hampir di seluruh perairan Lampung. Bahkan, di perairan Samudera Hindia barat Lampung dan Selat Sunda bagian selatan, gelombang laut berpotensi mencapai 5 meter dari kondisi normal 2,0—2,5 meter. Prakirawan BMG Maritim Lampung, Neneng Kusrini, mengatakan kondisi tersebut diperkirakan berlangsung hingga 26 Januari mendatang. Menurut Neneng, berdasarkan pemantauan citra satelit, terlihat daerah tekanan rendah di perairan 1004 HPA di Samudera Hindia sebelah barat daya Pulau Enggano dan Samudera Hindia sebelah selatan Pulau Bali. Lintasan penyeberangan Merak—Bakauheni yang sempat dihentikan, Senin (23-1), pukul 19.00, akibat gelombang mencapai 4 meter, Selasa (24-1) pagi kembali normal. “Tidak terjadi kemacetan di dermaga I sampai IV,” ujar Kepala Plh. Manajer Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Cabang Merak Didi Yuliansyah. Antrean kendaraan di Merak menuju Bakauheni sempat mengular hingga 600 meter ke luar pintu gerbang Merak. Namun, nakhoda feri tetap diminta waspada karena sewaktu-waktu cuaca bisa berubah. Dari Lampung Barat dilaporkan angin kencang dan gelombang pasang laut masih terjadi. Mirdad (51 tahun), warga Gunungsari, Pekon Biha, Kecamatan Pesisir Selatan, mengaku masih shock akibat hujan deras dan angin kencang yang terjadi, Selasa (23-1). Camat Bengkunat Ahmad Dasir mengimbau masyarakat waspada dan menghentikan pekerjaan jika terjadi angin kencang. (YAR/*/**/U-1)

Bangun Rumah Rusak

Polda Lampung menetapkan siaga I dengan melakukan pengamanan enam lapis. Sekitar 1.600 personel dikerahkan mengamankan lokasi konflik. Pemerintah Provinsi Lampung dan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan berjanji segera memperbaiki rumah warga yang rusak. Sekretaris Provinsi Lampung Berlian Tihang mengatakan akan menyalurkan dana dan perbaikannya diserahkan kepada anggota TNI dan polisi. “Saat ini masih diinventarisasi seberapa parah kerusakannya,” kata Berlian semalam. Rencananya, hari ini (25-1) Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. mengumpulkan tokoh masyarakat dan agama untuk meminta menenangkan situasi. (KRI/LIN/MG6/MG7/U-1) LIPUTAN KHUSUS Hlm. 22

DeMaM BeRDaRaH

Tahun ini Puncak Penyebaran Virus di Seluruh Lampung BANDAR LAMPUNG (Lampost): Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Lampung memprediksi tahun 2012 menjadi puncak penyebaran virus demam berdarah dengue (DBD) di Lampung. Humas Dinkes Lampung Asih Hendrastuti mengatakan ada siklus lima tahunan yang terjadi pada penyebaran DBD di Lampung berdasarkan jumlah kasus. Puncak penyebaran DBD pernah terjadi di 2007, dan lima tahun berikutnya, yakni 2012, biasanya puncak penyebaran DBD bakal terjadi lagi. “Agar hal ini tidak sampai terjadi lagi, pemberantasan sarang nyamuk oleh masyarakat harus dilakukan. Pencegahan penyebaran virus harus dilakukan sejak dini,” kata Asih di Bandar Lampung, Selasa (24-1). Puncak penyebaran DBD ini, menurut

± ±

CMYK CMYK

Siklus DBD Lima Tahunan Penyebaran virus demam berdarah dengue (DBD) di Lampung mengikuti siklus lima tahunan berdasarkan jumlah kasus. Jumlah kasus per daerah cenderung meningkat. Pekan pertama Januari 2012, jumlah kasus DBD di Bandar Lampung hanya 8 kasus, pekan kedua 6 kasus, dan pekan ketiga mencapai 34 orang, sehingga mencapai 48 orang. Dinkes Lampung meminta masyarakat mewaspadai penyebaran DBD, khususnya dengan pola pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang lebih efektif ketimbang fogging.

Jumlah kasus DBD 5 tahun terakhir 4.470 3.998 1.862

kasus

± ±

USAI latihan soal blue ocean strategy—strategi lautan biru, yakni memilih pasar yang belum jenuh dengan persaingan—seorang penjual (salesman) alat pengisap debu menuju Rawa Situ, kawasan jauh dari kota! Sebuah rumah bagus pertama yang ditemuinya ia ketuk, dan saat pintu dibuka ia bersorak dalam hati dugaannya benar, rumah itu memakai ambal sebagai alas sofa dan mejanya. “Wah, ambal rumah ibu bagus, pasti buatan Turki dibeli saat naik haji!” ujar penjual memuji. “Cuma sayang, debunya tak pernah diisap! Ditambah sampah yang kutuangkan, dijamin diisap bersih oleh alat pengisap ini! Kalau tak bersih, kumakan sampah dan debu ambalnya!” ibu pemilik rumah yang semula heran melihat aksi si penjual, seketika nyeletuk, “Mulailah memakan sampah dan debu itu karena rumah ini belum dapat aliran listrik!” “Belum ada listrik? ” entak penjual, keringat dingin mencucur di keningnya. “Berarti kawasan ini lebih tepat sebagai lautan biru untuk bantuan sosial (bansos) DPR sebesar Rp4,3 triliun, yang diminta DPR dari bansos Kementerian Pertanian!” “Kalau DPR diberi bansos, bisa benar-benar masuk lautan biru!” timpal ibu. “Jangankan bansos dari DPR yang jauh! Bansos kabupaten dan provinsi saja, yang kabarnya mubal (seperti lebah keluar sarang) setiap pilkada, yang sampai kawasan terpencil ini cuma beritanya! Sedang dana bansosnya sendiri, terbang entah ke mana!” “Kalau bantuan Kementerian Pertanian, semisal bibit atau lainnya, ada sampai?” tanya penjual. “Justru bantuan seperti itu yang sampai!” jawab ibu. “Lengkap dengan para penyuluh pertanian yang sering mampir ngopi di rumah ini!” “Artinya, malah bansos ketika dijadikan sebagai dana politik yang menguap!” tukas penjual. “Dan itu bukan rahasia umum lagi secara nasional, bansos menjadi senjata ampuh incumbent dalam pilkada di seantero negeri! Meskipun demikian, sejauh ini belum ada cara mencegahnya yang bisa dilaksanakan secara efektif!” “Mungkin justru karena tergiur melihat nikmatnya penguasa dan politisi daerah menyedot sepuasnya dana bansos, para politisi di DPR juga ingin ikutan bermain bansos!” timpal ibu. “Tapi, apakah DPR kurang kerjaan, hingga mau repot ikut jadi penyalur bansos? Kabarnya dalam pembuatan undang-undang saja, DPR tak mencapai target!” “Mungkin mengelola bansos justru lautan biru bagi anggota DPR, karena sambilan lain, semisal main proyek, sudah disorot publik!” tukas penjual. “Berarti alat pengisapmu cocok buat mengisap bansos dari kementerian mitra kerja DPR!” saran ibu. “Di sana listriknya menyala terus pula!” ***

1.714

2007

2008

2009

2010

1.494

2011

Sumber: Dinas Kesehatan Lampung, Grafis; Fahmi

dia, mulai terlihat dengan peningkatan jumlah penderita DBD pada Januari

± ±

2012 dibandingkan Desember 2011. Pada Desember 2011, penderita DBD di Lam-

pung 507 orang. Sementara sampai pekan ketiga Januari 2012, penderita meningkat sampai 633 orang dengan 7 korban meninggal, yakni dari Bandar Lampung (3), Lampung Utara (1), Way Kanan (1), Pesawaran (1), dan Tulangbawang (1). Jumlah tersebut diperkirakan terus bertambah hingga akhir bulan nanti. Di RS Urip Sumoharjo (RSUS) Bandar Lampung, misalnya, kini terdapat 108 pasien, dari sebelumnya 98 pasien. Asih mengimbau masyarakat Bandar Lampung mewaspadai penularan virus DBD melalui nyamuk Aedes aegypti. Pasalnya, setiap pekan sejak awal Januari 2012 jumlah penderita DBD di Bandar Lampung meningkat. (LIN/U-1)

PENDERITA DBD... Hlm. 23

CMYK

± ±

±

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.