lampungpost edisi senin 31 januari 2012

Page 1

± ±

± ±

CMYK CMYK

Terbit Sejak 1974 Sirkulasi: (0721) 788999 Layanan Umum: (0721) 783693 Iklan: (0721) 774111 SMS: 0815 4098 5000 Redaksi (0721) 773888 SMS: 0812 7200 999

www.lampungpostncom

SELASA, 31 JANUARI 2012

± ±

CMYK

l NO. 12336 l TAHUN XXXVII

DINAMIKA MASYARAKAT LAMPUNG

TERBIT 24 HALAMAN

lHARGA ECERAN : Rp3.000 KURS

± ±

Ketahuan merokok di RSUDAM denda Rp50 juta... HLM. 4

BURAS

Pemkab Lamsel bantu 89 KK Sidomulyo Rp2,3 miliar... HLM. 22

Audy Item impikan konser tunggal... HLM. 16

Komisi II DPR minta percepat pelantikan Khamamik... HLM. 7

1 US$ Rp8.985

±

senin, 30 januari 2012 SUMBER BI

Konferensi Parlemen Negara Islam

H. BAMBANG EKA WIJAYA

Menyimak Cara Berpikir Nenek!

± ±

“NEK, pepaya gendut dan pisang besar-besar yang kulihat masak di pohon kemarin kok jadi pepaya kecil dan pisang kempet di hidangan?” tanya cucu. “Pepaya gendut itu tak habis kita makan, sisanya bisa mubazir! Jadi kita makan yang kecil saja!” jawab nenek. “Juga pisangnya, bagian atas tandannya besar-besar tak bisa kita habiskan! Jadi cukup sisir terbawah!” “Jadi pepaya dan pisang yang besar dijual?” kejar cucu. “Dengan harga baik!” jawab nenek. “Terpenting, setelah bisa memenuhi kebutuhan sendiri, kita juga mampu memberikan yang berkualitas terbaik pada orang lain, pada masyarakat! Bayangkan jika setiap orang di negeri ini bisa memberikan yang terbaik dari dirinya kepada orang lain, pada masyarakat, betapa dahsyat kebaikan-kebaikan yang terbaik merebak pesat dinikmati segenap warga bangsa!” “Kalau lewat jual beli begitu cuma orang berduit yang mampu meraih yang terbaik!” timpal cucu. “Itu bisa terjadi ketika kebaikan yang terbaik serbaterbatas dalam masyarakat, hingga hanya yang mampu meraih saja yang bisa menikmatinya!” tegas nenek. “Dalam masyarakat yang budaya transaksionalnya mature—dewasa—seperti di Jepang, kalangan kuat (elite politik, pengusaha, dan kelas menengah) selalu memberikan yang terbaik pada kalangan lemah (petani, nelayan, buruh). Politisi yang kebijakannya merugikan kaum lemah dijatuhkan beramai-ramai, seperti dialami Sinzo Abe, 2007. Berbeda dengan budaya transaksional masyarakat kita yang kekanakan, lewat pemberian sembako satu kresek pada si lemah, politisi mendamba posisi sosial terbaik!” “Jadi budaya transaksional nenek maksud bukan seperti money politics di politisi kita?” kejar cucu. “Jauh panggang dari api!” tegas nenek. “Budaya transaksional merupakan tahap ketiga sistem sosial berbasis komunikasi! Tahap pertama linear, satu arah, sistem instruksional, elite mendominasi massa secara sepihak! Tahap dua interaksional, dialogis, tapi dialognya cuma sebatas kepentingan elite! Barulah tahap ketiga budaya transaksional, multilog semua pihak berorientasi pada kepentingan masing-masing! Kekhasan budaya transaksional pada pihak yang kuat berbasis etika untuk selalu lebih mengutamakan kepentingan pihak yang lemah—bukan menindasnya! Keadilan bisa diukur secara eksak lewat proses transaksi nilai tukar produk dengan patokan regulatif!” “Jadi, patokan harga beras terendah di Jepang 300 yen/kg (setara Rp33 ribu) itu bagian dari realisasi nilai budaya transaksional?” timpal cucu. “Itu patokan sikap pihak si kuat untuk memberi yang terbaik pada kalangan lemah!” tegas nenek. “Proses transaksi ‘nilai’ yang berkeadilan!” ***

OASIS Akupunktur Bikin Cepat Hamil

± ±

PENELITIAN akupunktur dan manfaatnya untuk meningkatkan kehamilan sering diteliti, tapi hasilnya selalu simpang siur. Ada yang mengatakan cara ini bermanfaat, yang lain mengatakan itu cuma mitos. Namun, dua penelitian terbaru di jurnal Acupuncture in Medicine dan Journal of Endocrinological Investigation menegaskan akupunktur bermanfaat. Peluang hamil pada pasangan yang menjalani terapi ini cenderung lebih besar. Ada beberapa alasan mengapa akupunktur bisa meningkatkan peluang hamil pada pasangan yang susah punya anak. Salah satunya, akupunktur meredakan stres sehingga kesehatan dan kualitas sistem reproduksi laki-laki dan perempuan lebih terjaga. Alasan berikutnya, akupunktur melancarkan peredaran darah, khususnya yang menuju organ reproduksi perempuan, seperti indung telur dan saluran telur. Aliran darah yang baik membuat dinding saluran reproduksi menebal sehingga peluang pembuahan meningkat. (U-1)

± ±

CMYK CMYK

n ANTARA

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (tengah) didampingi President PUIC Marzuki Alie (ketiga kiri), General Secretariat The Parliamentary Union of The OIC Member States (PUIC) Mahmud Erol Killic (ketiga kanan), dan delegasi negara-negara peserta konferensi ketujuh PUIC berfoto bersama usai membuka konferensi, di Palembang, Senin (30-1). Konferensi PUIC membahas permasalahan ekonomi, politik, dan sosial negara-negara Islam dari Arab, Afrika, dan Asia, berlangsung 24—31 Januari 2012. BERITA Hlm. 8

APBD 8 Kabupaten Mandek Mengenai RAPBD Mesuji yang ditandatangani penjabat bupati, tidak menjadi persoalan dan sah secara hukum. RAPBD boleh ditandatangani bupati terpilih jika dilantik. “Kalau belum dilantik, walaupun ada SK, tetap pj. bupati yang tanda tangan. Kalau menunggu pelantikan, nanti malah terlambat pelaksanaannya,” kata Lizar.

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Pembangunan di delapan kabupaten terhambat karena APBD 2012 belum mendapat surat keputusan (SK) Gubernur. Pengesahan yang terlambat sebagai dampak lambannya pembahasan di masing-masing daerah. Kedelapan kabupaten itu, yakni Pesawaran, Mesuji, Lampung Timur, Lampung Utara, Pringsewu, Tulangbawang, Tulangbawang Barat, dan Way Kanan. Bahkan Kabupaten Pesawaran belum menyerahkan Rancangan APBD karena belum ada kesepakatan antara legislatif dan eksekutif. Sekretaris Provinsi (Sekprov) Lampung Berlian Tihang mengatakan APBD kedelapan daerah itu hanya bisa digunakan untuk biaya rutin, seperti pembayaran gaji pegawai. Sedangkan program pembangunan harus menunggu SK Gubernur terbit. Dengan demikian, dari 14 kabupaten/ kota, baru Bandar Lampung, Metro, Lampung Selatan, Lampung Barat, Lampung Tengah, dan Tanggamus, yang mendapat pengesahan Gubernur. “Untuk Pesawaran, seharusnya mereka jangan mementingkan kepentingan pribadi atau golongan,” kata Berlian, Senin (30-1).

Kepala Biro Keuangan Sekprov Lizar Anshori menjelaskan tidak ada pencoretan anggaran strategis pada evaluasi APBD kabupaten/ kota. Tim evaluasi kebanyakan meminta penyesuaian nomenklatur. Untuk kendaraan dinas, Pemprov menunggu pengajuan kabupaten/ kota sebelum disetujui atau dicoret.

Percepat Pembahasan

Menanggapi keterlambatan ini, Bupati Pesawaran Aries Sandi Darma Putra mengatakan telah meminta empat fraksi

APBD Kabupaten/Kota 2012 Rp1,48 Rp1,35 triliun triliun

Bandar Lampung Pendapatan

Rp1,34 Rp1,37 triliun triliun

Rp736 Rp710 miliar miliar Lampung Barat

Rp1,02 Rp1,06 triliun triliun

Lampung Tengah Lampung Selatan

Belanja

Rp5,09 Rp5,35 miliar miliar Metro

Sumber: Biro Keuangan Sekprov Lampung, Grafis: Jads

Khusus Lampung Barat, ada penerimaan salah satu retribusi yang dicoret karena bertentangan dengan UU Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak dan Retribusi Daerah.

DPRD Kabupaten Pesawaran, yakni PDIP, PKS, Golkar, dan Fraksi Demokrat, membahas RAPBD 2012. Menurut Aris, waktu pembahasan RAPBD 2012 mepet. “Pemkab

memiliki batas waktu,” kata Aris didampingi Ketua DPRD Pesawaran Toto Sumirat. Percepatan pembahasan, menurut Toto Sumirat, diupayakan bersama beberapa anggota di Badan Anggaran (Banang). “Kami mencoba lagi untuk mengundang mereka (anggota Banang, red) Selasa (31-1) untuk melaksanakan pembahasan,” kata Toto Sumirat. Dia menegaskan upaya internal dilaksanakan jika empat kali jadwal pembahasan RAPBD tidak kuorum. “Liat besok (hari ini, red) lah. Empat kali saya menjadwalkan masih juga tidak hadir akan dicoba mekanisme internal,” kata Toto Sumirat. Ketua Badan Kehormatan DPRD Pesawaran Rama Diansyah mengatakan akan memanggil anggota DPRD yang enam kali berturut-turut tidak hadir dalam rapat paripurna dan pembahasan alat kelengkapan lainnya, termasuk pembahasan RAPBD 2012. “Semua sesuai tata tertib. Jika enam kali berturut-turut tidak hadir, diberikan sanksi mulai dari teguran dan rekomendasi surat pemecatan kepada partai melalui pimpinan DPRD,” kata Rama Diansyah. (LIN/IAN/TOR/U-1) FPKP MINTA BUPATI...Hlm. 23

sePaK BOLa

DeMaM BerDaraH

PSSI Lampung Dibekukan

Tiga Warga Lamtim Meninggal Dunia

BANDAR LAMPUNG (Lampost): Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) membekukan Pengurus Provinsi (Pengprov) PSSI Lampung. Alasannya, menghindari kepentingan organisasi yang dapat mengganggu pengembangan sepak bola nasional. Staf Ahli PSSI, Udin Mulyono, menyebutkan selain Lampung, ikut dibekukan Pengprov PSSI Jawa Timur, Jawa Barat, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan Bengkulu. “PSSI menunjuk karteker di pengprov yang dibekukan menjalankan tugas dan amanat organisasi,” kata Udin, ketika berada di Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (29-1). Karteker, kata dia, berwenang membekukan pengurus cabang (pengcab) PSSI tingkat kabupaten/ kota, jika tidak mengikuti amanat PSSI. Karteker mendapat amanat dan tanggung jawab menjalankan tugas sesuai surat keputusan itu. Ketua Umum PSSI Johar Arifin, yang dihubungi Lampung Post via telepon, Senin (30-1), enggan membicarakan pembekuan tersebut. Menurut Johar, pembekuan itu belum final dan masih tahap pengkajian.

Sembilan Pengprov PSSI dibekukan, yakni Lampung, Bengkulu, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Jawa Barat, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Pembekuan tersebut disinyalir karena sikap Pengprov Lampung yang tidak konsisten terhadap mendukung PSSI Pusat di bawah pimpinan Ketua Umum Johar Arifin. Pengprov PSSI Lampung hadir dalam rapat akbar yang digelar Komisi Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) pada Desember 2011.

PSSI Lampung Bermuka Dua Pengprov PSSI Lampung telah lama masuk daftar hitam karena dinilai sering bermuka dua dalam menyikapi kemelut PSSI. Seorang pengurus PSSI yang enggan disebut jati dirinya menyebutkan PSSI Lampung bersikap plinplan dan tidak konsisten menentukan arah dukungan.

"Pengprov Lampung tidak konsisten. Ikut sana, lalu ikut sini. Kami masih selidiki, itu ulah oknum atau Pengprov Lampung." Johar Arifin, Ketua Umum PSSI

Data Diolah Lampung Post, Grafis; Jads

Terkait masuknya PSSI Lampung dalam daftar hitam PSSI, hal itu dilandasi informasi dan temuan atas ulah oknum pengurus PSSI Lampung, yang sering mengambil keuntungan pribadi dengan menjual Lampung. Namun, Johar tidak bersedia menyebutkan nama oknum tersebut. “Pengprov Lampung tidak konsisten. Ikut sana, lalu ikut sini. Kami masih selidiki itu ulah

± ±

oknum atau Pengprov Lampung,” kata dia. Terkait pembekuan tersebut, Bendahara Pengprov PSSI Lampung Iskandar Natamenggala mengatakan belum menerima surat dari PSSI Pusat. Jika terkait alasan menghindari kepentingan organisasi yang dapat mengganggu sepak bola nasional, menurut Iskandar, hal tersebut tidak ada dalam statuta PSSI. (YAR/U-1)

±

SUKADANA (Lampost): Serangan demam berdarah dengue (DBD) di Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur, dalam sebulan terakhir merenggut tiga warga meninggal dunia. Ketiga korban, yakni Ny. Kasiman, istri mantan Kades Labuhanratu II, Way Jepara, pada Jumat (27-1). Kemudian anak dan ibu; Desi Oktama (19) dan Suhaimah (38), wafat Minggu (29-1). Kerabat almarhumah Suha ima h da n Desi Ok ta ma, Khairuddin, menjelaskan sebelum meninggal Desi Oktama terlebih dahulu mual, muntah, suhu badan panas, dan timbul bercak merah di sekujur tubuuh. Melihat kondisi Desi makin mengkhawatirkan, Minggu (22-1) keluarga membawa ke Puskesmas Way Jepara. Namun, karena kondisinya parah, jiwa Desi tak bisa diselamatkan dan meninggal di puskesmas. Sepeninggal Desi, beberapa hari kemudian ibunya Suhaimah juga sakit. Sakit dan ciri-ciri penyakitnya sama dengan yang diderita anaknya, Desi. Setelah beberapa hari tak sembuh, keluarga membawanya ke Puskes-

mas Way Jepara, lalu dirujuk ke RSUD Sukadana. Baru beberapa jam di RSUD Sukadana, kondisi Suhaimah memburuk sehingga nyawanya tak tertolong dan meninggal pada Minggu (29-1) malam. Berdasarkan pemeriksaan laboratorium RSUD Sukadana, trombosit darahnya tercatat hanya 25 ribu. “Berdasarkan ciriciri penyakit yang menyerang Desi dan Suhaimah, ditambah hasil pemeriksaan lab., Desi dan Suhaimah terserang DBD,” kata Khairudin kemarin. Namun, Kepala Puskesmas Way Jepara Untung Supeno mengatakan kematian ketiga korban tersebut belum dapat dipastikan akibat DBD. Pihaknya masih menunggu salinan hasil pemeriksaan lengkap dokter yang pernah menangani dan hasil pemeriksaan laboratorium RSUD Sukadana. Untuk memastikan positif terserang DBD memerlukan pemeriksaan laboratorium lengkap. Mual, muntah, dan penurunan jumlah trombosit dalam darah tidak dapat langsung dijadikan patokan positif terserang DBD. (JON/U-1)

CMYK

± ±

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.