:: LAMPUNG POST :: Minggu, 22 Februari 2015

Page 1

±

±

CMYK

± facebook.com/lampungpost @lampostonline @buraslampost

I

24 Hlm. minggu 22 febrUARI 2015

TERUJI TEPERCAYA

i TAHUN XL Terbit Sejak 1974 i Rp3000 No. 13409

www.lampost.co

±

DBD Masih Menjadi Ancaman Warga Wabah demam berdarah dengue (DBD) ternyata belumlah berakhir. Bahkan, jumlah pasien yang datang ke rumah sakit karena ulah nyamuk Aedes aegypti ini terus tambah. MEZA SWASTIKA

B

±

±

e r da s a r ka n d a t a di Dinas Kesehatan Lampung, hingga kini 9 dari 14 kabupaten/kota yang ada di Lampung melapor­ kan kasus demam berdarah dengue (DBD), bahkan dua di antaranya sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB), yakni Kota Bandar Lam­ pung dan Kabupaten Lampung Utara. Bahkan, menurut salah satu dokter di RSUDAM Bandar Lampung, fase kritis yang di­ sebabkan virus DBD ini meng­ a­lami perpanjangan dari 3—5 hari kini bisa mencapai 7 hari. Selain itu, fase hipotermia yang menyebabkan trombosit turun juga ternyata kamufla­ senya virus. Kepala Seksi Humas Dinas Kesehatan Lampung Asih Hen­ drastuti menyebutkan sejak awal Februari sudah tercatat 277 kasus DBD yang tersebar di sembilan kabupaten dan kota di Lampung. “Di Kota Bandar Lampung ada 74 kasus, 3 di antaranya meninggal dunia; kemudian di Lampung Utara ada 21 kasus, 1 di antaranya meninggal dunia; dan Tanggamus terdapat 14 ka­ sus, 1 penderitanya meninggal dunia,” kata Asih. M e r e b a k n ya k a s u s d e ­ mam berdarah juga mem­ buat masyarakat menuntut pemerin­tah segera melakukan fogging focus di daerah me­ reka. Sejumlah warga di be­ berapa daerah di Kota Bandar Lampung menilai dinas terkait lamban merespons kasus de­ mam berdarah ini. Ida, warga Kelurahan Kor­ pri, Sukarame, mengaku su­ dah sepekan lalu melapor ke Puskesmas Sukarame, tetapi hingga kini belum juga dilaku­ kan. “Bagaimana kami bisa tenang kalau kewajiban fogging yang harusnya dilakukan untuk menumpas nyamuk dan jentik malah tidak dijalani.

Apakah harus menunggu kor­ ban berjatuhan lagi?” ujar salah seorang warga di Peru­ mahan Korpri. Ia menyebut di perumah­ an tempatnya tinggal saja setidaknya sudah tiga orang menderita DBD dan hingga kini belum juga pulang dari rumah sakit.

Koeman Tantang Liverpool Bermain Agresif

Rekor Pertemuan 17 Agu 2014 Liga Primer Liverpool 2–1 Southampton 2 Mar 2014 Liga Primer Southampton 0–3 Liverpool 21 Sep 2013 Liga Primer Liverpool 0–1 Southampton

PERTARUNGAN Southampton meng­ hadapi Liverpool akhir pekan ini men­ jadi sebuah pembuktian tersendiri buat mereka. Pelatih Ronald Koeman berharap laga berjalan seru dan tidak ingin Liverpool bermain bertahan di kandangnya. Laga panas ini akan tersaji di Stadion St. Mary’s, Minggu (22/2) malam hari. Tentu saja laga tersebut akan menjadi spesial bagi Southampton. Mereka pun dipastikan akan tampil getol dalam laga ini. Pasalnya, mereka pernah takluk di tangan Liverpool 2-1 pada pertemuan pertama mereka di Stadion Anfield. Koeman pun berharap kedua tim dapat tampil agresif pada laga nanti. Maklum, The Saints gagal meraih kemenangan dalam dua laga terakhir di kandang yakni Swansea City dan West Ham United. Kala itu, Southamp­ ton kerepotan lantaran kedua tim tampil bertahan. Pada laga ini, Southampton berusaha memperbaiki rapor merah mereka meng­ hadapi tim-tim favorit. Faktanya, anak-anak St. Mary’s tak mampu menang kala berduel dengan Liverpool, Tottenham Hotspur, Man­ chester City, Arsenal, Manchester United, dan Chelsea. Kecuali seri melawan Chelsea, lainnya mereka selalu kalah. Nah, di paruh kedua, Southampton sudah memulai dengan positif. Mereka berhasil membalas kekalahan dari Arsenal dan MU, dengan menundukkan lawan-lawannya itu di pekan ke-20 dan 21. Selain itu, Southamp­ ton juga butuh menang supaya posisi mere­ ka tidak turun dari zona Liga Champions. Di sisi lain, peluang diturunkannya Jordon Ibe menghadapi Southampton cukup besar. Hal ini mengingat ada dua gelandang Liver­pool yang masih cedera, yakni Lucas Leiva dan Steven Gerrard. Apalagi, perfor­ ma Ibe sangat luar biasa. Hal ini ditegaskan gelandang Liverpool, Joe Allen. (MTVN/O2)

Lima Laga Terakhir Southampton 12 Feb 2015 Liga Primer Southampton 0–0 West Ham 7 Feb 2015 Liga Primer QPR 0–1 Southampton 1 Feb 2015 Liga Primer Southampton 0–1 Swansea 24 Jan 2015 Southampton 2–3 Crystal Palace 18 Jan 2015 Liga Primer Newcastle 1–2 Southampton

Lima Laga Terakhir Liverpool 20 Feb 2015 Liga Eropa Liverpool 1-0 Besiktas 15 Feb 2015 Piala FA Crystal Palace 1–2 Liverpool 11 Feb 2015 Liga Primer Liverpool 3–2 Tottenham 8 Feb 2015 Liga Primer Everton 0–0 Liverpool 5 Feb 2015 Piala FA Bolton 1–2 Liverpool

Southampton (4-3-3) 23-Forster, 6-Fonte, 2-Clyne, 5-Gardos, 3-Yoshida, 12-Wanyama, 28-Reed, 8-Davis, 10-Mane, 22-Elia, 19-Pelle

Pelatih: Ronald Koeman 22 8

3 5

19

10

28 12

233

2 6

Sulit Dideteksi Gejala DBD pada pasien, terutama anak-anak, biasanya sulit dideteksi. Hal ini dialami oleh Dydan (9) yang meng­ alami hipotermia dan trom­ bositnya sempat naik setelah itu drop kembali sehingga menimbulkan kepanikan para medis. “Ini kamuflase virus dan ini merupakan hal terbaru yang terjadi,” ujar orang tua Dydan menirukan keterangan dokter.

Fase kritis yang disebabkan virus DBD ini mengalami perpanjangan dari 3 5 hari kini bisa mencapai 7 hari. Sejumlah peralatan dari ruang UGD pun dikerahkan untuk pasien bertubuh ge­ muk ini. “Seharusnya dira­ wat di ruang ICU. Tetapi, ka­ rena penuh, akhirnya dokter memboyong peralatan dari UGD buat anak saya,” kata ibunda Dydan yang penuh kecemasan. Beruntung Dydan memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan berhasil melalui masa kritis selama tujuh hari. “Al­ hamdulilah, masa kritis yang semula 3—5 hari ternyata sampai 7 hari dan berhasil dilalui.” (SWA/SAG/M1) mezaswastika@lampungpost.co.id

Sorot... Hlm. 14

Siaran langsung SCTV, Bein Sport 1, Minggu (22/2), Pukul 23.15 WIB 10

Pelatih: Brendan Rodgers

Liverpool (3-4-3) 22-Mignolet, 37-Skrtel, 23-Can, 17-Sakho, 14-Henderson, 24-Allen, 18-Moreno, 33-Ibe, 31-Sterling, 10-Coutinho, 15-Sturridge

15

33 18

17

31

24

14

23 222

37 � AFP/GLYN KIRK

Graziano Pelle

Pemerintah Lanjutkan Eksekusi Mati PEMERINTAH Indonesia me­ mastikan tetap akan mengek­ sekusi mati terpidana kasus narkoba meski menghadapi kecaman dan amnesti inter­ nasional, termasuk penola­ kan Presiden Brasil Dilma Roussef terhadap Duta Besar Indonesia Toto Riyanto. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno, di Sura­ baya, Sabtu (21/2), mengatakan Presiden Joko Widodo tak gen­ tar atas kecaman dunia inter­ nasional dan segera mengek­ sekusi mati terhadap lima terpi­ dana kasus narkoba. “Terlebih Presiden telah menolak grasi yang diajukan keluarga para terpidana.” Sementara itu, Kemente­ rian Luar Negeri menegaskan eksekusi mati terhadap war­ ga negara asing yang terjerat kasus narkotika bukanlah masalah bilateral, melainkan sebagai upaya penegakan

n MI/PANCA SYURKANI

KPK-POLRI. Peneliti ICW Emerson Yuntho (kiri) dan anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo (tengah) menjadi pembicara pada diskusi bertopik Babak Baru KPK-Polri, yang dimoderatori Pangeran Ahmad Nurdin (kanan), di Warung Daun, Jakarta, Sabtu (21/2). Diskusi ini membahas tentang kondisi pascakisruh KPK-Polri terkait penetapan tersangka calon kapolri Komjen Budi Gunawan oleh KPK yang berujung pada pembatalan BG sebagai kapolri dan penonaktifan tiga pimpinan KPK.

CMYK

±

oasis

Tedjo Edhy Purdijatno Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan

hukum di Indonesia. “Indonesia tidak meman­ dang hal ini sebagai masalah bilateral atau masalah diplo­ matik. Ini adalah seratus pers­ en upaya penegakan hukum di Indonesia dan khususnya pada kejahatan-kejahatan yang sangat keji, terutama terkait dengan peredaran narkoba,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Armanatha Nasir, melalui sambungan telepon kepada Metro TV (grup Lampung Post), Sabtu (21/2). Dalam eksekusi mati tahap

kedua, terdapat terpidana asal Prancis, Brasil, dan Aus­ tralia. Menjelang eksekusi itu, ­Australia dan Brasil melayang­ kan kampanye membabi buta agar eksekusi dibatalkan. Per­ dana Menteri Australia bah­ kan meminta pamrih atas ban­ tuan tsunami yang diberikan negara­nya kepada Indonesia. Armanatha pun berharap ek­ sekusi mati warga negara ­asing tersebut tidak mengganggu hubungan bilateral negara lain dengan Indonesia. Dia mencon­ tohkan Indonesia masih terus akan menjaga hubungan baik dengan Pemerintah Brasil. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR Tantowi Yahya mengatakan DPR mendukung sikap tegas pemerintah yang memanggil pulang Dubes RI di Brasil sebagai wujud protes. Menurutnya, pemerintah tidak perlu takut dengan tekanan dari negara asing. (MI/R5)

Aktivitas Fisik pada Orang Tua BAGI orang-orang tua dengan masalah mobilitas terbatas, setiap menit aktivitas fisik berkontribusi menurunkan risiko serangan jantung. Demikian kesimpulan sebuah studi baru yang diterbitkan dalam Journal of the American Heart Association. Menggunakan accelerometer, sebuah perangkat yang mengukur percepatan yang tepat, tim peneliti mengukur tingkat aktivitas fisik dari 1.170 orang berusia 74— 84 tahun yang menjadi bagian dari lifestyles interventions and independence for elders study. Semua peserta memiliki masalah dengan mobilitas, tetapi mampu berjalan 400 meter. Setelah mempertimbangkan sejumlah faktor seperti usia, tekanan darah, dan kadar kolesterol, tim menunjukkan se­ tiap durasi 25—30 menit yang dihabiskan dengan menetap saban hari, risiko serangan jantung atau kematian koroner meningkat sebesar 1%. Sebaliknya, aktivitas tiap menit meningkatnya kolesterol high-density lipoprotein (HDL), yang dikenal sebagai kolesterol baik. Itu membantu menghilangkan kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol buruk dari arteri dan mengurangi risiko masalah jantung. (MI/R5)

Fokus pada Penurunan AKI dan AKB... Hlm. 9

±

Badrodin Harus Dapatkan Kepercayaan Publik

±

±

KEPUTUSAN Presiden mem­ batalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan sebagai kapolri dan menunjuk Komjen Badro­ din Haiti sebagai calon kapolri baru meredakan kegaduhan politik KPK-Polri. Namun, Badrodin memiliki tugas awal, yakni mendapatkan keper­ cayaan publik. Nasib kepolisian sangat bergantung kepada andil Badrodin Haiti. Sebab, dengan melakukan komunikasi yang intens dan terbuka dengan pimpinan KPK serta tidak lagi meneruskan proses kriminal­ isasi kepada aparat penegak hukum, publik akan semakin percaya dan menghargai ke­ beradaan Polri.

±

“Masa satu bulan ini Pak Badrodin harus dapat mendapatkan kepercayaan masyarakat, pembenahan membangun polisi bersih, jangan ditambahi membuat orang tersangka, karena ba­ nyak sekali yang janggal. Im­ basnya nama baik Polri juga,” ujar Anggota Tim 9, Imam Prasodjo, saat diskusi Babak Baru KPK-Polri, di Jakarta, kemarin (21/2). Menurutnya, proses hukum yang kini menjerat Abraham Samad dan Bambang Widjo­ janto telah menurunkan ting­ kat kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian. Untuk itu, kecakapan serta ketegasan Badrodin dibutuhkan agar

tudingan kriminalisasi yang dilakukan kepolisian tidak benar. “Nasibnya Polri, lembaga kepolisian, begitu penting, public trust begitu penting, proses petersangkaan, mayo­ ritas kasus itu ecek-ecek dan kasus-kasus lama, polisi da­ lam hukum legal formal bisa saja benar, tapi kepercayaan publik dapat menurun,” ka­ tanya. Selain Polri, KPK juga harus membenahi pola komunikasi dengan para aparat penegak hukum yang lain, karena ia me­ lihat komunikasi para pimpin­ an KPK dengan kepolisian tidak berjalan dengan baik sehingga terlihat saling bersaing.

“Semoga nanti hubung­ an antara polisi dan KPK bersiner­gi. Jadi, kalau ada suk­ sesnya KPK, jangan diklaim hanya sukses KPK. Polisi ikut andil karena penyidiknya dari polisi, ada sharing, supaya polisinya tidak dijelek-jelek­ kan terus,” ujar dia. Selain itu, dalam proses pencalonan kapolri, kom­ polnas harus bersikap inde­ penden dalam menyeleksi. Untuk itu, pelibatan Menko­ polhukam serta DPR tidak lagi diperlukan karena sarat akan muatan politis, sehingga presiden-lah yang mempu­ nyai hak prerogatif sekaligus menguatkan sistem presiden­ sial. (MI/R5)

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.