:: LAMPUNG POST :: Rabu, 11 Maret 2015

Page 1

±

±

CMYK

± facebook.com/lampungpost @lampostonline @buraslampost

I

24 Hlm. RABU 11 MARET 2015

TERUJI TEPERCAYA

i TAHUN XL Terbit Sejak 1974 i Rp3000 No. 13425

www.lampost.co

±

Yusran Kembali Tantang Erwin Bupati Lampung Timur Erwin Arifin hingga menjelang akhir masa jabatan pada 2 September 2015 tidak mempunyai wakil bupati. AGUS SUSANTO

W

±

AKIL Ketua DPRD Lampung Timur Yusran Amirullah kembali menantang petahana Bupati Erwin Arifin pada Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) 2015. Yusran memastikan diri maju diusung partai pimpinannya, NasDem, sedangkan Erwin telah memastikan mendaftar ke tim penjaringan Partai Golkar. Yusran, yang juga aktivis di Nahdlatul Ulama (NU) pada Pemilukada 2010 berpasangan dengan Bambang Iman Santoso, menatang Erwin yang saat itu berpasangan dengan Satono. Saat itu Yusran dan pasangannya sempat mengajukan tuntutan ke Mahkamah Konstitusi (MK), tetapi dimentahkan. Erwin sebagai calon wakil bupatinya Satono memenangkan gugatan. Kali ini Yusran yang juga ke­ tua Ormas Nasdem itu kembali menantang Erwin dalam menarik simpati warga Lamtim. Setidaknya, dia telah mendaftarkan diri ke tim Golkar dan diusung NasDem. Kemarin (10/3), dia mendaftar di tim penjaringan PKB Lamtim. Yusran mengatakan diharapkan PKB berkenan menerima­nya dan ikut berjuang memenangkan dalam Pemilukada Lamtim 2015. Dia berharap nantinya berkoalisi bersama PKB untuk memenangkan Pemilukada Lamtim. “Bukan hanya PKB, partai lain yang mau kami ajak berkoalisi akan kami ajak.” Sementara itu, Erwin Arifin yang menjadi petahana tentu tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebab, basis massa pendukungnya saat mencalonkan diri bersama Satono sebagai calon independen cukup signifikan. Ter-

lebih, kini masyarakat Lampung Timur telah melihat kiprahnya memajukan daerah itu. Apalagi, ada dukungan dari sang istri Asmara Dewi yang kini legislator di DPRD Lampung dari Fraksi PAN. Tentu peluang dukungan dari partai berlambang matahari itu sangat besar, terkait kontribusi sang istri meraup dukungan masyarakat saat pencalonan legislatif. Ada juga kandidat yang tertarik bertarung kembali di pesta demokrasi di Lamtim, salah satunya Wakil Bupati Lamtim periode 2005—2010 Noverisman Subing yang kini duduk di kursi DPRD Lampung dari Fraksi PKB. Saat Pemilukada 2010, Noverisman juga maju berpasangan dengan Sobri Akbar Soemarno.

Disabilitas Pada bagian lain, KPU Kota Bandar Lampung menjadi Pilot Project Pusat Pendidikan Pemilih (P5). Kini institusi itu sedang merancang simulasi pemungutan suara bagi penyandang disabilitas menjelang Pemilukada 2015. Ketua P5 KPU Bandar Lampung Fadilasari mengatakan akan memfasilitasi penyandang disabilitas agar mereka dapat memberikan hak suara dalam Pemilukada 2015. “Kami akan bekerja sama dengan Pusat Pemilihan Umum Akses Penyandang Cacat (PPUA Penca) untuk menyelenggarakan miniatur pemilihan sekaligus mendata jumlah penyandang disabilitas,” kata komisioner yang juga Kepala Divisi Sosialiasi Pendidikan Pemilihan, Humas, Lembaga, dan Data Informasi, KPU Bandar Lampung itu, di kantornya, kemarin. (*10/U1) agussusanto@lampungpost.co.id

Menabur Fulus ke Sarang Partai

Parpol: Golkar

Parpol: NasDem

Yusran Amirullah

Erwin Arifin

Wakil Ketua DPRD Lampung Timur

Bupati Lampung Timur

Lahir : Bumitinggi, 24 September 1964

Lahir : Metro, 15 Mei 1955

Alamat : Bumitinggi, RT 03/RW 03, Kecamatan Bumiagung

Alamat: Jalan Buay Nuban, Kompleks Pemkab Lampung Timur

Karier: 1. Manajer PT GGPC Terbanggibesar 2. Anggota DPRD Lamtim 3. Wakil Ketua DPRD Lamtim

Karier: 1. 2. 3. 4.

Pendidikan : SMAN 3 Bandar Lampung Organisasi: 1. PCNU Lampung Timur 2. Ormas Nasional Demokrat

Kabupaten Lampung Timur Luas Penduduk

: 5.300 km 2 : 951.639 jiwa (2010)

Pembagian administratif - Kecamatan 24 - Kelurahan 238 desa/kelurahan

Dosen Fakultas Hukum Unila Wakil Bupati Lampung Timur Plt Bupati Lampung Timur Bupati Lampung Timur (30 Mei 2012—sekarang)

Pendidikan: 1. Strata 1 (S-1) Hukum Universitas Islam Indonesia (1979) 2. Strata 2 (S-2) Hukum Universitas Padjajaran (1994) 3. Mahasiswa Strata 3 (S-3) Universiti Utara Malaysia Organisasi : 1. Ketua LBH Kosgoro Provinsi Lampung (1981—1985) 2. Ketua KPU Lampung Timur (2003—2008)

Partai Golkar kian Terpuruk PARTAI Golkar semakin terpuruk menjelang pemilihan umum kepala daerah (pemilukada). Kisruh partai berlambang beringin itu berlanjut pascapenetapan Menteri Hukum dan HAM yang mengakui kubu Agung Laksono. Pengamat hukum Universitas Lampung, Yusdiyanto, menilai putusan Menteri Hukum dan HAM yang mengesahkan Golkar kubu Agung Laksono semakin memperburuk Golkar. “Golkar bisa semakin terpuruk,” kata Yusdiyanto, tadi malam. Apalagi, ujarnya, kubu Aburri­ zal Bakrie juga tetap berkeras dengan mengajukan gugatan ke PTUN. “Sebaiknya, putusan Menkumham ini diterima. Berdamai dan bersatu lagi. Kalau tetap tidak terima, Golkar benar-benar bisa terpuruk.” Akademisi itu juga menilai seharusnya partai ini dewasa dalam berpolitik dan lebih

mengedepankan kepentingan yang lebih besar, bukan ego sektoral. “Konflik ini justru menandakan Partai Golkar tidak mampu menyelesaikan persoalan yang harusnya dapat diselesaikan di tataran internal,” kata Kepala Pusat Kajian Konstitusi Unila itu, melalui sambungan telepon. Pelaksana Tugas Ketua DPD I Partai Golkar Lampung versi Agung, MW Heru Sambodo, langsung menggelar konsolidasi dan merumuskan agenda reshuffle (pergantian) jajaran di seluruh tingkat kepengurusan. “Besok (hari ini) sudah kami siapkan SK kepengurusan DPD I. Semua kami ganti, harus ada penyegaranlah,” kata anak Ketua DPD I Golkar Lampung versi Ical, M Alzier Dianis

Thabranie, itu kemarin. Sementara itu, Alzier Dianis Thabranie meminta seluruh kader dan simpatisan Golkar untuk tetap tenang. Mereka juga diharap tidak ter­pengaruh dengan informasi dan provokasi yang dilakukan kubu Agung Laksono. “Telah terjadi pembiasan dan manipulasi informasi atas putus­a n Menkumham HAM. Kami hanya akan tunduk dan patuh pada Ketua Umum hasil Munas Bali Aburizal Bakrie,” kata Alzier dalam rilisnya yang diterima Lampung Post, tadi malam. (UIN/CR11/U1)

n pemerintah akui Hlm. 3

±

Sadisnya Dara ‘The Virgin’ Ketika Putus Cinta...Hlm. 16

±

n LAMPUNG POST/AGUS SUSANTO

NGABEN. Suasana ngaben di Dusun Gunungagung, Desa Brajaharjo Sari, Kecamatan Brajaselebah, Lampung Timur, Minggu (8/3). aneka rupa berjalan bersama mengelilingi jenazah. Ada buah-buahan, telur, hasil bumi, tetanaman, dan aneka persembahan sebagai pengan­ tar bagi si jenazah yang akan

CMYK

dileburkan dibawa untuk kemudian dipersembahkan dengan besek-besek di depan tempat upacara. Ketut Suratnye, tetua adat yang juga pemuka agama

Hindu setempat, hari itu tampak paling sibuk memimpin upacara. Mengenakan udeng atau ikat kepala, berbaju safari abu abu, bertapih sarung motif khas Bali, ia terus mengarah-

±

NAFSU korupsi itu mirip dengan hasrat berkuasa. Tidak ada hubungan antara pendapatan yang rendah dan perilaku korup. Pejabat atau wakil rakyat yang bergaji tinggi pun dalam kenyataannya justru lebih suka menggerogoti keuangan negara. Lihat saja kisah remunerasi pada era Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Terbukti, remunerasi sama sekali tidak ampuh mengerem laju praktik korupsi di lingkungan birokrasi. Kasus mantan Sekjen Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Waryono Karno bisa menjadi contoh nyata gagalnya remunerasi menghentikan korupsi di kementerian itu. Tunjangan besar hakim konstitusi pun tak mampu menjauhkan sosok Akil Mukhtar dari godaan uang haram. Wajar jika publik mendorong pemerintah menyetop pola pencegahan korupsi serupa remunerasi. Pembenahan penge­ lolaan anggaran, transparansi penggunaan uang negara, sekaligus upaya pencegahan penyelewengan anggaran jauh lebih mendesak dilakukan ketimbang mengeluarkan anggaran ekstra guna mendongkrak gaji pejabat publik. Atas dasar itu pula kita perlu mencermati usulan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk mengucurkan dana bantuan sebesar Rp1 triliun per tahun bagi partai politik. Dengan bantuan itu, Mendagri bermaksud mengerem praktik kader-kader partai politik, baik di eksekutif maupun legislatif, mencari pemasukan ilegal guna menggelembungkan kas partainya. Bisa jadi Mendagri terinspirasi kasus anggaran siluman yang ditudingkan Gubernur DKI Jakarta. Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menduga ada permainan kotor oknum anggota Dewan dalam penyusunan RAPBD provinsi tersebut. Atas dugaannya itu, Ahok melaporkan dugaan adanya anggar­ an siluman tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Praktik seperti itu, menurut berbagai pengiat antirasywah negeri ini, sejatinya bukan barang baru di kalangan parlemen. Besarnya ongkos politik dituding jadi musababnya. Indonesia Corruption Watch mengakui besarnya biaya politik, baik yang dikeluarkan partai maupun politikusnya, tak sebanding de­ ngan bantuan yang selama ini diberikan pemerintah sebesar Rp108 per perolehan suara secara nasional. Namun, ketimpangan itu tentu tak serta-merta bisa menjadi alasan logis membantu pendanaan operasional partai melalui APBN. Kesiapan dari sisi partai politik mengelola uang rakyat juga perlu dipertanyakan. Soalnya, manajemen partai politik kita jauh dari kata modern dan profesional. Bahkan, pola oligarki bernuansa kekeluargaan masih kental dalam budaya partai politik Tanah Air. Belum lagi soal tranparansi anggaran partai. Selama ini, Badan Pemerikasa Keuangan saja sulit memeriksa keuang­ an partai. Selain karena BPK tidak berani memublikasi penyimpangan dana partai, juga akibat pejabat-pejabat BPK orang partai. Beberapa kondisi tersebut tentu mencuatkan keraguan publik terhadap partai politik. Menanggulangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperbaiki infrastruktur publik kiranya jauh lebih mendesak dan patut menjadi priotitas pemerintah saat ini ketimbang membantu keuangan partai politik, terlebih jika uang ekstrabesar itu cenderung rawan dikorupsi. Janganlah menebar fulus di partai politik, sebab bisa jadi itu menjadi celah baru politikus merampok uang rakyat! n

±

oasis

Diet Kurangi Risiko Stres

Ngaben, Mengembalikan Jasad ke Asal SUARA saron, gamelan dari bilah-bilah logam, mendominasi musik Bali nan dinamis itu mengurung suasana Dusun Gunungagung, Brajaharjo Sari, Lampung Timur, Minggu (8/3). Gendang, kenong, gong, dan tambur mengisi jeda seperti ­ingin mengharmonisasi irama. Tetabuhan itu mengiringi seratusan umat Hindu yang sedang menjalankan ritual ngaben, yakni upacara mengantar jasad yang telah ditinggal sukma menuju kepada kesempurnaan dengan cara memperabukan atau dikremasi. Di bagian tengah lapangan, satu prototipe pura dengan rangka kayu dihiasi pernakpernik adat Bali berupa topeng atau patung butakala bertakhta. Di bagian bawah pura itu, bersemayam jasad Wayan Sangkeg yang hari itu akan disempurnakan perjalanan kematiannya menghadap Sang Hyang Widhiwase. Orang-orang, lelaki-perempuan dengan pakaian adat, membawa sebentuk sesaji

±

TAJUK

kan saat prosesi sejak awal hingga paripurna. Aroma harum dupa yang dibakar menciptakan suasana sakral saat prosesi dimulai. Dengan tetabuhan yang riuh dan syahdu, panggung kecil yang didesain sedemikian rupa dipanggul beberapa pemuda menuju ke perapian. Di depannya, satu patung singa dihias dipanggul menari menghantarkan jenazah. ”Bersiap. Ayo, silakan jalan,” kata Ketut Suratnye dengan bahasa Bali memberi komando menggunakan megaphone. Ibu-ibu dengan luwesnya menyunggi sesaji dan pera­ latan lainnya berjalan menuju tempat pembakaran jenazah. Perjalanan melalui jalan perkampungan sepanjang 1,5 kilometer, rombongan itu layaknya karnaval. Warga sekitar yang didominasi umat muslim berjajar di pinggir jalan depan rumah melihat acara sakral bagi umat Hindu itu dengan penuh toleransi.

MEMAKAN makanan sehat, seperti sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, terutama ikan, dapat mengurangi risiko stres, kecemasan, dan penyakit mental ketimbang memakan makanan berkarbohidrat tinggi, seperti daging merah dan gula. Sebuah studi menyatakan memakan makanan sehat ala diet mediterania dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Untuk studi ini, peneliti melibatkan 82 orang dewasa berusia 18—65 tahun yang mengalami depresi. Kesehatan mental para peserta dan kualitas hidup dinilai dengan menggunakan dua skala resmi, yakni Depression Anxiety Stress Scales (DASS) dan The Positive and Negative Affect Scale (PANAS). Mereka kemudian dibantu untuk menjalankan diet mediterania dan menjawab kuesioner. Hasilnya, peneliti dari University of South Australia mene­ mukan ada hubungan yang kuat antara diet mediterania dan risiko penyakit mental yang lebih rendah. (MI/R6)

(R6) n Agus Susanto

n BERSAMBUNG ke Hlm. 5

±

±


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.